Disususn Oleh :
Kelompok 6
Moh.Novan (E32118120)
Anjas Sasmita (E32118125)
Nafsin Wahida (E32118128)
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat
dan salam kita sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita nabi muhammad
SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari
kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat
bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya penyusun dapat
menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.
Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan..................................................................................... 11
4.2 Saran................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
Indonesia, penyebaran penanaman pohon ini berada di daerah Aceh, pantai timur
maupun sebagai alternativ bahan bakar (yang dikenal dengan istilah biodiesel).
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan diatas adalah sebagai berikut:
bersaing dalam pasar luar negeri. Ekspor akan secara langsung mempengaruhi
pendapatan nasional, Namun hubungan yang sebaliknya tidak selalu berlaku, yaitu
penggantian barang impor dengan barang buatan dalam negeri (Sukirno, 2008).
Ekspor adalah berbagai macam barang dan jasa yang diproduksi di dalam
negeri lalu dijual di luar negeri. Ditinjau dari sudut pengeluaran, ekspor
merupakan salah satu faktor terpenting dari Gross Nasional Product (GNP),
langsung juga akan mengalami perubahan. Di lain pihak, tingginya ekspor suatu
barang-barang dari dalam negeri ke luar negeri dengan memenuhi ketentuan yang
berlaku. Ekspor merupakan total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara
ke negara lain, termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada
yang tercakup dalam proses yang membuat produk atau jasa menjadi tersedia
untuk digunakan atau dikonsumsi. Mereka adalah perangkat jalur yang diikuti
produk atau jasa setelah produksi, yang berkulminasi pada pembeli dan pengguna
Minyak sawit (CPO) Crude Palm Oil (CPO) berasal dari buah segar kelapa
sawit yang didapatkan dengan cara mengekstrak buah sawit tersebut. Selain
berupa minyak sawit sebagai produk utama, proses ini pula menghasilkan produk
sampingan berupa tandan kosong yang biasanya diolah menjadi kompos, serat
perasan, lumpur sawit/solid, dan bungkil kelapa sawit. Buah kelapa sawit yang
produksi minyak kelapa sawit untuk setiap hektarnya adalah 5,28 ton per tahun
yang dapat dari 24 ton tandan buah segar (TBS). Minyak kelapa sawit banyak
digunakan sebagai bahan baku makanan. Bahan makanan yang berbahan baku
kelapa sawit antara lain : minyak goreng, margarin, lemak nabati untuk susu dan
es krim, serta masih banyak lainnya. Sebagai bahan makanan, minyak kelapa
sawit memiliki dua aspek kualitas. Aspek kualitas pertama berhubungan dengan
kadar dan kualitas asam lemak bebas (FFA, Free Fatty Acid), serta kelembaban
dan kadar kotor yang terkandung dalam minyak kelapa sawit tersebut. Aspek
kualitas yang kedua berhubungan dengan aroma, rasa, kejernihan serta kemurnian
dari produk. Minyak kelapa sawit yang bermutu prima (special quality)
mengandung asam lemak bebas (FFA) tidak lebih dari dua persen pada saat
minyak kelapa sawit mengandung tidak lebih dari lima persen asam lemak bebas
Keuangan Sri Mulyani dan diundangkan pada 1 Maret 2019. Sebagai berikut:
bank
6. Eksportir membayar pihak luar pungutan
eksportir serta bukti bayar BEA keluar kepada MPNG2 dan eksportir
8. BPDP kelapa sawit dan sistem MPNG2 meneruskan informasi bukti bayar
data PEB telah lengkap/ sesuai serta data pungutan telah terekonsiliasi
Sistem rantai pasok diawali dengan pengadaan Tandan Buah Segar (TBS)
di kebun kelapa sawit disini ada pengepul kecil yaitu biasanya para petani dan
pengepul besar seperti perusahaan swasta yang memiliki perkebunan yang luas.
Di bawa ke pabrik untuk proses pengolahan menjadi minyak sawit mentah (Crude
Palm Oil). Diketahui bahwa efisiensi industri CPO relatif kecil dengan nilai
efisiensi tertinggi terdapat pada pabrik milik swasta. Hal ini disebabkan Pabrik
Kelapa Sawit (PKS) milik swasta lebih baru dan telah terintegrasi dengan industri
turunan CPO.
negara pengimpor CPO melalui jalur laut. Model rantai pasok CPO terdiri atas
panen (TBS dari perkebunan unit usaha, kebun se-induk, dan perkebunan rakyat),
produksi (pengolahan TBS menjadi CPO dan inti kelapa sawit (PKO)), persediaan
Industri hilir dari CPO antar lain sebagai bahan dasar pembuatan berbagai
merupakan industri hilir kelapa sawit yang paling menonjol. Dari 17 Industri
pengolahan perkebunan, minyak goreng yang berasal dari CPO memiliki nilai
tambah bruto tertinggi, namun terdapat potensi diversifikasi produk sawit. Selain
itu, Indonesia selaku produsen kelapa sawit terbesar di dunia hanya memiliki 3
inovasi paten bila dibandingkan dengan Malaysia (79 inovasi paten), Singapura
(34 inovasi paten), dan Thailand (4 paten). Oleh karena itu, Indonesia perlu
CPO yang dihasilkan. Dalam hal menjaga kualitas CPO, para pelaku industri
dan lainnya ini didukung oleh kondisi lahan perkebunan yang sesuai (cocok)
untuk budidaya tanaman komoditi kelapa sawit. Ditinjau dari sisi konsumen
turunan dari CPO seperti minyak goreng, kosmetika, sabun, dan lain-lain, di
berusaha untuk menghasilkan kualitas dan kuantitas minyak sawit mentah (CPO)
tingkat persaingan, selain itu adanya negara saingan juga menyebabkan setiap
Negara Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara penghasil minyak nabati
produsen minyak sawit. Pangsa pasar minyak kelapa sawit Indonesia diukur
ekspor minyak sawit dunia. Dari hasil analisis diperoleh nilai rata-rata Herifindah
Index dari tahun 1999 sampai 2012 sebesar 0,5. Nilai Herifindhal Index yang
mendekati nilai satu menunjukkan bahwa industri minyak sawit atau CPO di pasar
industri CPO dipasar internasional saat ini didominasi oleh beberapa negara
industri minyak sawit atau CPO merupakan pasar yang cenderung oligopoli ketat,
penghasil minyak nabati dari kelapa sawit atau CPO. Dari empat negara eksportir
CPO terbesar yaitu Malaysia, Indonesia, Costarica dan Papau Nugini, Negara
dunia adalah Negara Malaysia dan Indonesia. Besarnya persentase ekspor CPO
negara Malaysia adalah sebesar 51 persen dan Indonesia 44 persen dari total
seluruh CPO dunia sedangkan untuk Costarica dan Papua N sebesar 0.5 persen
dan 1,29 persen dari total ekspor dunia pada tahun 2012.
Pada pasar Uni Eropa dilakukan untuk mengetahui lebih jauh posisi
komoditas CPO di pasar Uni Eropa. Sementara pada pasar dunia, analisis pangsa
Pada pasar dunia, terlihat Indonesia tetap menguasai market share CPO
hingga tahun 2014. Nilai market share Indonesia masih berada di atas Malaysia
mulai tahun 2010. Hal ini seiring dengan menurunnya nilai ekspor CPO Indonesia
semestinya karena memiliki banyak masalah salah satunya dengan kebijakan Uni
pedoman energi terbarukan dari Uni Eropa yang akan menggolongkan minyak
sawit sebagai beresiko tinggi sedangkan minyak nabati lain digolongkan beresiko
mengisolasi dan mengecualikan minyak sawit dari sektor energi terbarukan yang
Pihak negara produsen sawit menilai regulasi yang diusulkan ini adalah guna
membatasi dan secara efektif melarang semua biofuel minyak sawit di Uni Eropa,
yang dengan sengaja menilai minyak sawit penyebab deforestasi. Dan masih
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Dian Widianingsih & Tri Widodo. 2016. Analisis Pangsa Pasar Dan Daya Saing
Irham & Yogi. 2003. Ekspor di Indonesia. Cetakan Pertama. Jakarta: Pustaka
Binaman Pressindo.
Kotler, Philip dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua
Harto Widodo Kuncoro, Aang Abdullah, Kharies P.D. A. 2010. Sistem Supply
Matondang, Nazaruddin & Irwan Budiman. 2019. Analisis rantai pasok (supply
Restu Mengeswuri, Dewi. 2019. Hambatan Ekspor Minyak Sawit Ke Uni Eropa
Dan Upaya Mengatasinya. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI. Vol.
XI, No.08
Semangun, A, Gonarsyah, I. 2005. Pasar Minyak Sawit Dunia dan Kaitannya
Sukirno, Sadono. 2008. Makro Ekonomi, Teori Pengantar. Penerbit PT. Raja
Usdiana Saputri, Ira. Analisis Daya Saing Crude Palm Oil (Minyak Sawit Mentah)
Pada Pt. Cipta Usaha Sejati Dengan Metode Herifindahl Indeks Dan Analisa
Swot Dalam Menghadapi Perdagangan Cpo Dunia. Jurnal Pasti. Vol VIII
No.2 ,203-211.