Makalah ini kami Ajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Analisis
Kebijakan Pendidikan Pada Jurusan
Manajemen Pendidikan Islam (MPI 2) Fakultas Tarbiyah
Oleh
Kelompok 9
02183034
RISKA
02183050
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE
2020
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT. Yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayahnya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Dampak Implementasi Kebijakan
Pendidikan” dengan baik tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini kami
selesaikan dengan maksimal mungkin berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak
yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, kami sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan
kalimat maupun isi. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku
penyusun makalah menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Demikian yang sempat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
menambah khazanah ilmu pengetahuan dan bermanfaat buat kita semua.
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penulisan 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Implementasi Kebijakan Pendidikan 6
B. Fungsi Implementasi Kebijakan Pendidikan 8
C. Faktor-Faktor Penentu Implementasi Kebijakan Pendidikan 9
D. Pendekatan Implementasi Kebijakan Pendidikan 14
DAFTAR PUSTAKA
iii
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang harus dijalankan. Salah satu tahapan penting tersebut adalah implementasi
alternatif kebijakan pendidikan yang telah dipilih dan diputuskan. Dalam upaya
Sekolah (MBS), yang berupaya meningkatkan peran sekolah dan masyarakat sekitar
B. Rumusan Masalah
antara lain:
pendidikan ?
C. Tujuan Masalah
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
6
stakeholders) diharapkan dapat mengadopsi pola interaksi oleh perumus kebijakan.
Karena kelompok ini menjadi sasaran dari implementasi kebijakan, diharapkan dapat
menyesuaikan pola perilaku dengan kebijakan yang telah dirumuskan, 3)
implementing organization; badan pelaksana kebijakan yang bertanggung jawab
dalam implementasi kebijakan dan environmental factors; unsur-unsur yang berada di
dalam lingkungan sekitarntya turut serta mempengaruhi implementasi kebijakan
seperti aspek tradisi budaya, realitas sosial, stabilitas ekonomi dan politik (Smith
1973; Islamy, 2003; Riadi, 2018). Dalam konteks pendidikan implementasi kebijakan
merupakan proses yang tidak hanya menyangkut perilakuperilaku badan pengelola
yang bertanggung jawab dalam melaksanakan program kegiatan dan menimbulkan
kesadasaran dan ketaatan kepada kelompok sasaran, melainkan juga menyangkut
faktor-faktor hukum, politik, ekonomi, sosial yang secara langsung ataupun tidak
langsung berpengaruh terhadap perilaku dari berbagai pihak yang terlibat dalam
program pendidikan Hasbullah (2015:92).
7
1) Siapa yang mengimplementasikan kebijakan pendidikan itu.
2) Proses administrasi.
3) Kepatuhan yang diharapkan.
4) Dampak pelaksanaan kebijakan pendidikan.
Hal senada, dijelaskan ada dua hal menjadi fokus implementasi kebijakan
pendidikan, yakni kepatuhan(compliance) para pelaksana terhadap prosedur dan
standar operasional yang sudah disepkati, dan apa yang terjadi (what’shappening)?
Menyangkut proses implementasi itu dikerjakan, apa hambatan dan apakah sudah
berhasil. (Ripley and Franklin,1986). Dari uraian di atas, dapat diartikan,
implementasi kebijakan pendidikan adalah suatu proses penyelesaian masalah
pendidikan untuk mewujudkan policy goal dengan melewati suatu proses yang sesuai
dengan prosedur dan policy outcomes (menikmati hasil kebijakan) yang dapat
dinikmati bagi seluruh stakeholder pendidikan, untuk meningkatkan kepatuhan dan
ketertiban administrasi. Suatu implementasi kebijakan pendidikan yang baik pasti
menggunakan beberapa pendekatan yang digunakan sebagai pandangan atau acuan
dalam menjalankan suatu kebijakan pendidikan. Implementasi kebijakan pendidikan
merupakan kegiatan yang penting setelah suatu kebijakan dirumuskan. Tanpa suatu
implementasi maka kebijakan pendidikan yang telah dirumuskan akan mubazir alias
sia-sia. Oleh karena itu, implementasi kebijakan pendidikan mempunyai peran dan
kedudukan yang sangat strategis (penting) dalam kebijakan publik pada umumnya.1
8
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, kebijakan
merupakan garis umum untuk bertindak bagi pengambilan keputusan pada semua
jenjang organisasi. Adapun menurut Nanang Fattah, fungsi kebijakan dalam
pendidikan adalah:
3
Nanang Fattah, Analisis Kebijakan Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 132-133
9
(Sumber George C. Edward III, Implementing Public Policy, 1980)
Gambar 4.7 Keterkaitan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi
Kebijakan.
10
implementasi/kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. Misalnya kebijakan
menjadi guru professional minimal pendidikan S1, didukung dengan tunjangan
sertfikasi. Sangat riskan dan beresiko jika kebijakan tanpa kehandalan implementor
akan menghasilkan kebijakan yang kurang enerjik, berjalan lambat dan seadanya.
Sedangkan sumber daya financial berkontribusi menjamin keberlangsungan program
atau kebijakan. Tanpa dukungan sumber daya financial mustahil program akan
berjalan efektif dan cepat dalam mencapai tujuan dan sasaran. Disposisi atau sikap
pelaksana merupakan komitmen implementor dalam mewujudka kebijakan.
Karakteristik sikap pelaksana menempel erat pada implementor kebijakan berupa
kejujuran, komitmen dan demokratis. Implementor yang memiliki komitmen tinggi,
jujur dan berintegritas senantiasa bertahan diantara hambatan yang ditemui dalam
program/kebijakan. Kejujuran mengarahkan implementor kebijakan untuk tetap
berada dalam aras program yang telah ditetapkan dalam guideline kebijakan.
11
luar biasa dalam program secara cepat. Struktur organisasi yang baik juga
mencerminkan pembagian kerja dan tanggungjawab dalam implementasi kebijakan
pendidikan, sehingga alur koordinasi dan komunikasi terlihat dan terjadi dengan jelas,
terhindar dari salah sangka dan salah pemahaman.
12
4) Hubungan ketergantungan yang minimum.
5) Adanya kesepahaman.
6) Kesepakatan terhadap tujuan pendidikan.
7) Tugas ditetapkan dengan urutan yang tepat.
8) Komunikasi dan koordinasi lancer.
9) Ada dukungan otoritas.
13
maupun swasta. Untuk itu perlu koordinasi dan ketaatan (compliance) organisasi di
bawah pada instansi yang lebih tinggi, 2) factor politik, sering disebit sebagai faktor
non teknis, mencakup: a) legislasi tentang isu yang masih kabur sebagai akibat dari
tujuan yang belum jelas. Misalnya kebijakan Full Daya
School (FDS) tujuannya belum disepakati, akibatnya regulasi belum kuat, b) log-
rolling, dimaknai gagalnya implementasi kebijakan atau program yang disebabkan
adanya kesalahan saat proses legitimasi, proses bargaining yang dilakukan aktor
Dalam teori organisasi modern pendekatan ini bersifat top- down. Pendekatan
ini berpandangan bahwa dalam merancang, mengimplementasikan dan mengevaluasi
kebijakan pendidikan harus dilakukan secara struktural sesuai dengan tahapan atau
tingkatannya. Semua proses dilakukan sesuai dengan hierarkhi suatu organisasi dan
sangat birokratis. Hal inilah yang menyebabkan pendekatan ini menjadi kaku jika
diterapkan dalam proses implementasi kebijakan pendidikan karena terlalu birokratis.
14
2. Pendekatan Prosedural dan Manajerial (Procedural and Managerial
Approach).
4
Arif Rohman, Kebijakan Pendidikan: Analisis kebijakan pendidikan, hlm. 110-114.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Implementasi adalah: pelaksanaaan, penerapan. Menurut Joko Wododo,
implementasi merupakan suatu proses yang melibatkan sejumlah sumber yang
termasuk manusia, dana, dan kemampuan organisasional yang dilakukan oleh
pemerintah maupun swasta (individu atau kelompok). Proses tersebut dilakukan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pembuat kebijakan.
Proses implementasi kebijakan hanya dapat dimulai apabila tujuan-tujuan dan
sasaran-sasaran yang semula bersifat umum telah dirinci, program-program aksi telah
dirancang dan sejumlah dana/biaya telah dialokasikan untuk mewujudkan tujuan-
tujuan dan sasaran-sasaran tersebut.
Fungsi implementasi kebijakan pendidikan, sebagai berikut: pertama:
pedoman untuk bertindak; kedua, pembatas prilaku; dan ketiga: bantuan bagi
pengambil keputusan. Implementasi kebijakan pendidikan merupakan usaha atau
pengupayaan agar rumusan kebijakan pendidikan bias dilaksanakan dalam praktik,
sebab sebaik apapun rumusan kebijakan pendidikan, jika tidak di implementasikan,
tidak akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebaliknya sesederhana apapun
rumusan kebijakan pendidikan itu, jika sudah diimplementasikan, akan lebih berguna
apapun dan seberapa pun hasilnya.
B. SARAN
kekurangannya, maka dari itu penulis mengharapkan masukan dari berbagai pihak
yang mendukung untuk perbaikan makalah ini, akhir kata penulis mengucapkan
terima kasih.
16
DAFTAR PUSTAKA
1
Dr.Arwildayanto,M.Pd.Analisis Kebijakan Pendidikan(Bandung,Cendekia
Press,2018),hlm. 77-80.
2
Ibid, hlm, 90.
3
Nanang Fattah, Analisis Kebijakan Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013), hlm. 132-133.
4
Arif Rohman, Kebijakan Pendidikan: Analisis kebijakan pendidikan, hlm. 110-114.
17