Anda di halaman 1dari 14

KOLEKSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perpustakaan
Sekolah

Kelompok :

Arrafi Yustomo (A2D009041)


Dicki Agus Nugroho (A2D009042)
Jefsicca Hanadhex Alvaria (A2D009043)
Abkarina Musaadah (A2D009044)
Esti Sukadar Mawati (A2D009046)

S1 ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2010
KATA PENGANTAR

Akhir-akhir ini perhatian masyarakat terhadap perpustakaan menunjukan adanya


peningkatan yang berarti. Perpustakaan sekolah pun tidak luput dari perhatian para
pengelolanya, tidak ada sebuah sekolahpun yang tidak memiliki perpustakaan. Sebab
perpustakaan sekolah diibaratkan sebagai jantung dari sekolah yang bersangkutan.
Perpustakaan sekolah harus memiliki koleksi yang sesuai dengan jenjang pendidikan sekolah
tersebut.
Makalah ini disusun dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui koleksi apa saja yang
harus ada dalam suatu perpustakaan sekolah dan bagaimana cara pengadaannya. Dengan
demikian, kelak dapat terwujud perpustakaan sekolah yang sesuai dengan harapan.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Perpustakaan Sekolah, dan teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas
ini, juga kepada pihak-pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu kami ucapkan
terimakasih.
Makalah ini sebenarnya masih jauh dari kata sempurna, sehingga jika ada saran
maupun kritik yang bersifat membangun, dengan senang hati kami akan menerima dengan
lapang dada. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi siapapun.

Semarang, 25 Mei 2010

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………..i
Daftar Isi…………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
BAB II ISI…………………………………………………………………………2
BAB III PENUTUP……………………………………………………………...10
Daftar Pustaka……………………………………………………………………11
BAB I
PENDAHULUAN

Perpustakaan sekolah akan dapat berfungsi sebagai sumber informasi dan sumber
belajar apabila di dalam perpustakaan sekolah tersebut tersedia banyak koleksi. Dengan
adanya koleksi ini, siswa dapat belajar dan mencari informasi yang diinginkan. Sedangkan
perpustakaan sekolah yang kurang memiliki koleksi, atau jarang bahkan tidak pernah
ditambah dengan koleksi yang baru akan ketinggalan zaman. Oleh sebab itu, perlu pengadaan
koleksi secara terus-menerus.
Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama dalam mendirikan suatu
perpustakaan. Dengan adanya paradigma baru dapat disimpulkan bahwa, salah satu kriteria
dalam penilaian layanan perpustakaan adalah melalui kualitas koleksinya.
Menurut buku Pedoman Pembinaan Koleksi dan Pengetahuan Literature (1998:2),
”Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan
untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi”.
Sedangkan menurut Ade Kohar (2003:6), “Koleksi perpustakaan adalah yang mencakup
berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan alternatif para pemakai
perpustakaan terhadap media rekam informasi”.
Menurut SNI 7329:2009, pengertian koleksi perpustakaan sekolah adalah semua
materi perpustakaan yang dikumpulkan, diolah, disimpan, ditemukembali dan didayagunakan
bagi pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pembelajaran.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan sekolah adalah
semua bahan pustaka yang ada sesuai dengan kebutuhan siswa atau guru dan dapat digunakan
oleh para pengguna perpustakaan sekolah.
BAB II
ISI

A. Jenis Koleksi
Koleksi atau bahan pustaka ada bermacam-macam, hal ini tergantung dari mana kita
meninjaunya. Jenis-jenis koleksi dapat ditinjau dari bentuk fisiknya dan dari isinya.
1. Ditinjau dari bentuk fisiknya
a. Koleksi berupa buku, contohnya buku Bahasa Indonesia, buku tentang ilmu
pengetahuan, dan buku tentang psikologi.
b. Koleksi bukan buku, contohnya peta, globe, dan piringan hitam.
2. Ditinjau dari isinya
a. Koleksi fiksi, contohnya cerpen, novel, dan cerita anak-anak.
b. Koleksi non-fiksi, contohnya kamus, buku-buku referensi, biografi, ensiklopedi,
majalah, dan surat kabar.
Koleksi yang perlu diusahakan secara bertahap oleh guru pustakawan khusus untuk
perpustakaan-perpustakaan sekolah di Indonesia dapat dirinci sebagai berikut.
1. Buku-buku Referensi
a. Kamus
Misalnya :
1) Kamus Umum Bahasa Indonesia
oleh : W.J.S. Poerwadarminta
2) Kamus Lengkap Inggris-Indonesia
oleh : Prof. Drs. S. Wojowasito
Drs. Tito Wasito W.
3) Kamus Populer
oleh : Habeys
4) Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia
oleh : J. S. Bardu
5) Kamus Mini kata-kata Asing
oleh : Kridalaksana
6) Kamus Jerman Indonesia
oleh : Aetius
b. Ensiklopedia
Misalnya :
1) Ensiklopedi Populer Remaja
oleh : Yayasan Cipta Loka Caraka
2) Ensiklopedi Umum
3) Ensiklopedi Indonesia
c. Biografi
Misalnya :
1) Biografi Abu Bakar Siddiq
2) Biografi H. Agus Salim
3) Biografi Moh. Hatta
4) Biografi K. H. Dewantoro
5) Biografi Hamka
d. Almanak
Misalnya :
1) Almanak Dewisri
2) Almanak Pembangunan
3) Almanak Negara RI
4) Almanak Pers Indonesia
5) Almanak Pertanian
2. Buku-buku Ilmu Pengetahuan
a. Buku-buku yang dihubungkan dengan agama
b. Buku-buku yang digabungkan dengan kewarganwgaraan
c. Buku-buku yang berkaitan dengan pertanian
d. Buku-buku yang berkaitan dengan peternakan
e. Buku-buku tentang kehutanan
f. Buku-buku tentang perikanan
g. Buku-buku dengan pers dan komunikasi
h. Buku-buku tentang ilmu pengetahuan dan teknologi
i. Buku-buku tentang sarana trasportasi
j. Buku-buku tentang kewiraswastaan
k. Buku-buku tentang seni
l. Buku-buku tentang kesehatan
m. Buku-buku tentang lingkungan hidup
n. Buku-buku tentang surat menyurat
o. Buku-buku tentang koperasi
p. Buku-buku sejarah Indonesia dan dunia
q. Buku-buku sastra
r. Buku-buku lain yang sekiranya perlu
3. Buku-buku ceritera
Misalnya :
a. Tentang Delapan Orang
oleh : Satyagraha Hoerip
b. Orang-orang Teladan
oleh : Herutjahyo
c. Widruri Gadis Berduri
d. Warisan Nenek Moyang (kumpulan cerpen)
oleh : Kussunaryo dkk.
e. Berani Menembus Badai
oleh : HP. Nasuion
4. Surat Kabar
Misalnya :
a. Kompas
b. Suara Karya
c. Jawa Post
d. Suara Indonesia
e. Simponi
5. Majalah
Misalnya :
a. Panji Masyarakat
b. Gema (media komunikasi kependidikan dan keluarga berencana) BKKN Jawa
Timur
c. Majalah Kesehatan
diterbitkan Oleh Deprtement Kesehaan RI
d. Kesra
diterbitkan Oleh Departemen Penerangan RI
6. Klipping
Misalnya :
a. Klipping tentang kepemudaan
b. Klipping tentang kesenian
c. Klipping tentang keolahragaan
d. Klipping tentang perekonomian
e. Klipping tentang kebudayaan
7. Alat Peraga
Misalnya :
a. Globe
b. Peta
c. Gambar-gambar
d. Model-model
8. Bahan Pandang Dengar atau Audio Visual
Misalnya :
a. Radio
b. Televisi
c. Film Slide Projector
d. Filmstrip Projector
e. Video Tipe Recorder
f. Overhead Projector
Pada umumnya siswa lebih senang membaca buku-buku fiksi daripada buku-buku
non-fiksi. Walaupun demikian, guru pustakawan tidak boleh hanya mengusahakan buku-buku
fiksi, tetapi harus seimbang antara jumlah buku fiksi dengan buku non-fiksi.

B. Koleksi Dasar
Sampai saat ini belum ada ketentuan yang jelas mengenai komposisi koleksi
perpustakaan sekolah, terutama jika dilihat dari segi jenis-jenis koleksi. Sebagai gambaran
umum yang dikemukakan oleh Perpustakaan Nasional (1992) adalah sebagai berikut.
1. Koleksi dasar
Disarankan setiap perpustakaan sekolah memiliki koleksi dasar dengan perbandingan
10 judul buku untuk seorang murid. Koleksi ini diharapkan dapat disusun dalam
waktu lima tahun. Koleksi dasar ini merupakan 50% dari jumlah koleksi minimum
yang hendaknya dapat dicapai oleh perpustakaan sekolah dalam waktu 10 tahun.
2. Koleksi tambahan
Setelah tercapai jumlah koleksi dasar, untuk pemeliharaan selanjutnya dan untuk
penggantian koleksi yang rutin, diperlukan penambahan sedikitnya 10% dari jumlah
koleksi yang ada. Di samping itu, masih diperlukan penambahan koleksi seperlunya
sekitar 10% guna mencapai jumlah koleksi minimum yang ditargetkan. Setelah tahun
kesepuluh, pertumbuhan koleksi hanya untuk pemeliharaan dan penggantian.
C. Pengembangan Koleksi
Secara definitif, pengertian pengembangan koleksi perpustakaan mencakup semua
kegiatan untuk memperluas koleksi yang ada diperpustakaan, terutama untuk kegiatan yang
berkaitan dengan pemilihan dan evaluasi bahan pustaka.
1. Pendekatan dalam Pengembangan Koleksi
Dalam pengembangan koleksi terdapat beberapa pendekatan yang perlu dilakukan
oleh pustakawan, yang biasanya tertuang dalam skala prioritas dalam pengembangan koleksi.
Pendekatan ini perlu dilakukan agar arah pengembangan koleksi sesuai dengan tujuan
perpustakaan, jenis perpustakaan, masyarakat yang dilayani, sumber dana, dan misi lembaga
induk di mana perpustakaan tersebut berada. Pendekatan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Apakah pengembangan koleksi menekankan pada aspek pendidikan ataukah pada
aspek rekreasi.
b. Apakah pengembangan koleksi menekankan pada aspek kualias ataukah pada
permintaan pemakai.
c. Apakah pengembangan koleksi menekankan pada aspek kualitas ataukah pada aspek
kuantitas.
d. Apakah pengembangan koleksi menekankan pada aspek kebutuhan pemakai ataukah
pada non-pemakai.
Jika diamati secara horisontal, pendekatan antara satu aspek dengan aspek lainnya
selalu berlawanan dan seakan bersifat kontroversial. Namun demikian, perpustakaan harus
berani mengambil keputusan, aspek mana yang perlu mendapat penekanan dalam
pengembangan koleksinya.

2. Kebijakan Pengembangan Koleksi


Secara umum, pengembangan koleksi perlu merujuk pada prinsip-prinsip
pengembangan koleksi, yaitu sebagai berikut.
a. Relevansi
b. Kelengkapan
c. Kemutakhiran
d. Kerjasama

D. Pemilihan dan Pengadaan Bahan Pustaka


Langkah pertama adalah mengidentifikasi koleksi apa yang akan dipilih untuk
dijadikan koleksi perpustakaan sekolah. Catat data koleksi yang dipilihnya, misalnya judul,
pengarang, penerbit, keunggulan dan kelemahan, dan juga harganya.
Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah bisa dilakukan langsung oleh petugas
perpusakaan atau guru pustakawan, namun akan lebih baik supaya mempertimbangkan aspek
kebutuhan murid dan guru di lingkungan sekolah yang bersangkutan. Oleh karenanya,
pustakawan atau petugas perpustakaan bisa meminta pertimbangan kepada para guru dan
kepala sekolah dalam hal ini.
1. Pemilihan
Secara umum, prinsip pemilihan koleksi untuk suatu perpustakaan sekolah adalah
sebagai berikut.
a. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan kebutuhan
kurikulum yang berlaku di sekolah.
b. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan sistem pendidikan
secara nasional.
c. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan daerah tempat
perpustakaan sekolah tersebut berada.
d. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan tingkat
kemampuan membaca siswa usia sekolah.
e. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan sistem
perpustakaan nasional.
f. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan dana yang
tersedia.

2. Pengadaan Koleksi
Pengadaan koleksi adalah mengusahakan koleksi yang belum dimiliki perpustakaan
sekolah, dan menambah koleksi yang sudah dimiliki perpustakaan sekolah tetapi jumlahnya
masih kurang. Dalam pengadaan koleksi guru pustakawan hendaknya meminta saran-saran,
baik kepada kepala sekolah, guru-guru, maupun kepada siswa. Permintaan saran-saran
tersebut bisa secara langsung atau tidak langsung. Selain itu, dalam rangka pengadaan koleksi
guru pustakawan hendaknya juga mempertimbangkan kurikulum sekolah, kemampuan
membaca siswa, kemampuan bahasa siswa, bakat dan minat siswa. Walaupun guru
pustakawan meminta saran-saran, keputusan terakhir pengadaan koleksi terletak pada guru
pustakawan sebab guru pustakawan mengetahui koleksi yang sudah dimiliki oleh
perpustakaan sekolah, koleksi yang dibutuhkan, keadaan keuangan, sarana dan prasarana
perpustakaan sekolah. Oleh sebab itu, guru pustakawan harus mengetahui hal-hal yang
berhubungan dengan pengadaan koleksi yaitu jenis koleksi yang harus dimiliki, perencanaan
pengadaan koleksi dan cara pengadaan koleksi.
Dalam perencanaan pengadaan koleksi, ada beberapa langkah yang harus ditempuh
oleh guru pustakawan, yaitu sebagai berikut.
a. Inventarisasi koleksi yang harus dimiliki.
Untuk menginventarisasi koleksi ini, pustakawan bisa berpedoman pada buku-buku
yang memuat daftar bahan pustaka. Untuk memperoleh daftar buku itu bisa
menghubungi penerbit-penerbit baik penerbit dalam negeri ataupun penerbit luar
negeri.
b. Inventarisasi koleksi yang dimiliki.
Pustakawan bisa berpedoman pada buku induk perpustakaan sekolah, apabila belum
memiliki buku induk maka pustakawan harus menginventarisasikan semua koleksi
tapi membutuhkan waktu yang lama.
c. Analisis kebutuhan koleksi
Membandingkan antara inventarisasi koleksi yang harus dimiliki (langkah a) dengan
hasil inventarisasi koleksi yang sudah dimiliki (langkah b).
d. Menetapkan prioritas
Apabila dana yang tersedia terbatas namun kebutuhannya banyak, maka diprioritaskan
yang lebih dibutuhkan oleh perpustakaan.
Ada beberapa hal yang perlu dijadikan dasar pertimbangan dalam menetapkan
prioritas:
1) Kurikulum sekolah
2) Bakat dan minat siswa
3) Pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan siswa
4) Tingkat usia siswa
5) Sumber-sumber pengadaan koleksi
6) Keadaan ruang dan peralatan perpustakaan sekolah yang tersedia
7) Anggaran yang tersedia untuk pengadaan koleksi
e. Menentukan cara pengadaan koleksi
Setelah menentukan semua daftar koleksi yang dibutuhkan maka segera mencarinya
dengan cara membeli, tukar menukar koleksi, meminjam atau hadiah.
Pada umumnya koleksi khususnya yang berupa buku merupakan bantuan dari
pemerintah. Tetapi bantuan tersebut terbatas dan tidak selalu ada, sehingga guru pustakawan
dituntut untuk memperoleh koleksi dengan cara lain yaitu sebagai berikut.
a. Pembelian
b. Hadiah
c. Tukar menukar
d. Pinjaman
e. Penggandaan
Koleksi yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dicatat dalam buku induk.
Pencatatan ini disebut inventarisasi. Inventarisasi pada buku-buku yaitu sebagai berikut.
a. Pemeriksaan
b. Pengecapan
c. Pendaftaran ke buku induk

\
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, kami mengambil kesimpulan bahwa terdapat beberapa jenis
koleksi perpustakaan sekolah, termasuk koleksi dasar dan koleksi tambahan. Perpustakaan
perlu melakukan pemilihan, pengadaan dan pengembangan koleksi agar perpustakaan
memiliki koleksi yang memadai.

B. Kritik dan Saran


Apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan, kami mohon pengoreksian
dan saran atas makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 2008. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.


Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo.
Yusuf, Pawit M dan Suhendar, Yaya. 2005. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan
Sekolah. Jakarta: Kencana.

SNI 7329:2009

http://library.usu.ac.id/download/fs/perpus-zurni2.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16922/3/Chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai