Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dewi ayu Lestari

Nim : BCA 118 098


Matkul : Tugas Pasar Modal dan Investasi

Kondisi Pasar Modal Di Indonesia

Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa
diperjual belikan, baik surat utang (obligasi), ekuity (saham), reksa dana, instrument derivatif
maupun instrument lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun
institusi lain (missal pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berisvestasi. Pasar moda
adalah tempt perusahaan mencari dana segar untuk meningkatkan kegiatan bisnis sehingga bisa
mencetak lebih banyak keuntungan.

Menurut saya kondisi pasar modal di Indonesia saai ini sedanng mengalami penurunan akibat
terjadinya pandemic Covid-19 di Indoneia, tidak hanya berimbas pada perekonomian Indonesia
namun berimbas di semua sudud. Covid-19 di Indonesia sekarang ini tahun 2020 sedang nak
daunnya. Akibat pandemic virus ini keadaan pasar modal mengalami goncangan yang cukup
hebat dan masih dalam pantauan OJK bersama presiden dan akan membuat kebijakan-kebijakan
jika pasar modal sampai jatuh. Kebijakan-kebijakan yang sudah dilakukan adalah menurunkan
suku bunga bagi kreditur, memberikan kelonggaran pajak, dan insestif-insentif lainnya.

Jika dilihat dari IHSG (Indeks harga saham gabungan Bursa Efek Indonesia sekarang ini sudah
melemah akibat dampak virus Corona terhadap perekonomian global. Dari informasi yang saya
baca , IHSG dibuka melemah 64,06 poin atau 1,34% ke posisi 4.714,58. Sementara kelompok 45
saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 14,41 poin atau 1,98% menjadi 715,33.Di
lihat dari informasi idx_Chanenel, tercatat 159 saham menguat, 42 saham melemah, dan 86
saham stagnan di awal sesi. Trasaksi perdagangan mencapai Rp215.3 Miliar dari 317,4 juta
lembar saham yang diperdagangkan. Sementara itu, indeks LQ45 naik 5,38 poin atau 0.,8% ke
698,86, indeks IDX30 naik 2.75 poin atau 0,7% kee 383,53, indeks JLL naik 3,59 poin atau 0,7%
ke 499,38 dari indeks MNC36 naik 1,58 poin atau 0,6% ke 256,06.

Pada tanggal 10 Maret 2020 Bursa Efek Indinesia mengumumkan diterapkannya kebijakan
penghentian perdagangan atau trading halt. Kebijakan ini di ambil dengan menindaklanjuti Surat
Perintah Kepsls Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A Otoritas Jasa Keuangan Melakukan
Trading Halt Perdagangan di Bursa efe Indenesia dalam kondisi Pasar Modal yeng mengalami
tekanan. Selain itu juga diterapkan trading suspend bila IHSG turun hingga 15%. Pada tanggal
12 Maret 2010 IHSG sempat mengalami penurunan lebih dari 5% yang artinya dilakukan trading
halt selama 30 menit. Saat itu IHSG terkorejsi 258 poin atau 5,01% ke level 4.895 pada pukul
15.33 WI.

Selain trading halt, BEI dan OJK juga menerapkan berbagai kebijakan untuk menahan
kepanikan pasar dengan mengubah batas bawah outo rejection saham dari 10% menjadi 7%,
artinya jika saham sudah turun sebesar 7% maka saham tersebut sudah tidak bisa
diperdagangkan lagi. Pada 24 Maret 2020 IHSG sudah menyentuh level 3.937. Padahal awal
tahun IHSG berada di level 6.300-an. Dengan kondisi ini IHSG turun begitu banyak dan banyak
pula saham yang tumbang. Namun data perdagangan terakhir IHSG sudah berada di level 4.649
walapun belum begitu tinggi.

Dari kondisi di atas kita tau bahwa virus Corona ini tidak hanya menimbulkan dampak bagi 1
orang saja namun mendunia juga ikut serta merasakan dampaknya. Terlebih bagi para investor
Pasar Modal Indonesia. Pandemi ini membuat banyak investor asing yang merasa kekwatiran
yang berlebihan terhadap saham-saham nya yang mengalami penurunan yang sangat drastis,
sehingga mereka harus melepas sahamnya. Penurunan perekonomian di Indenosia yang menurun
dratis mengakibatkan masyarakan enggan atau ragu untuk berinvestasi karena kuatir akan
kerugian yang akan dialami terhadap sahamnya. Penurunan pendapatan perusahaan serta minat
investasi pun berkurang sekarang.

Menurut saya, dengan keadaan harga saham yang saat ini menurun drastis akibat pandemi
Virus Covid-19 ini bisa dijadikan kesempatan untuk para pemula atau para investor untuk
berinvestasi Karena pandemi virus ini bersifat sementara sehingga setelah bersihnya Indonesia
dan dunia terhadap Virus Corona ini kondisi Pasar Modal di Indonesia akan berjalan normal dan
IHSG di BEI juga akan berjalan naik atau stabil seiring berjalannya waktu. Pada dasarnya
penurunan di Pasar Modal ini hanya di akibatkan oleh pandemic Virus Covid-19 yang sedang
naik daun di Dunia sehingga jika pandemic telah usai maka tidak menutup kemungkinan kondisi
perekonmian dunia akan kembali stabil begitu pula kondisi Pasar Modal di Indonesia juga akan
membaik.

Anda mungkin juga menyukai