Anda di halaman 1dari 31

HUBUNGAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP NILAI-

NILAI KEJUJURAN DI SMK PGRI KELAS XI KOTA

PAGARALAM

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Penyusunan Skripsi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Diajukan Oleh :

MISWANTO

NIM/NIMKO : 17.14.1658/0717.1701.021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH(STIT)

KOTA PAGAR ALA


LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

“HUBUNGAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP NILAI-NILAI

KEJUJURAN DI SMK PGRI KELAS XI KOTA PAGARALAM”

Oleh : Miswanto

Nim : 17.14.1658

Disetujui dan Disahkan

Pembimbing

Dr. Hendi Karyanto, M.Pd.I


NIDN. 2119088501

KATA PENGANTAR

   

i
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal

penelitian yang berjudul “HUBUNGAN KECERDASAN SPRITUAL

TERHADAP NILAI-NILAI KEJUJURAN DI SMK PGRI KELAS XI

KOTA PAGARALAM” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan

proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari cara pembuatan skripsi pada

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Kota Pagar Alam dan untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik

mungkin, penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan.

Untuk itu penulis sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak H. Deni Apriansyah, S.Ag,M.Pd.I, selaku ketua yayasan Islam Pagar

Alam Terima kasih telah mengizinkan kami menimba ilmu disni hingga

selesai.

2. Ibu Rita yulia Anggraini, M.Pd.I Selaku wakil ketua yayasan islam Pagar

Alam Terima kasih telah memberikan motivasi selama perkuliahan ini.

3. Bpk.Dr Imam Subhi,M.Pd.I, Selaku Ketua STIT Dalam hal ini saya ucapkan

Terima kasih atas segala dukungan dan kelancaran dalam menyelesaikan

perkuliahan ini.

4. Bpk.Dr Hendi Karyanto,M.Pd.I Selaku Kepala Biro Pendidikan tinggi dan

Asesor STIT-STEBIS Selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktunya dengan penelitian dan perhatian,membimbing,mendorong, serta

memberikan nasehat pada penulisan proposal.

ii
5. Waka 1 Bid Akademik Bpk. Julius,M.Pd,I Terima kasih Atas semua dukungan

dan bantuannya.

6. Waka 1 Bid Kemahasiswaan Bpk.Rahmat Alpan,M.Pd.I Terima kasih Atas

semua dukungan dan bantuannya.

7. Bapak Ibu dosen yang Telah sabar dalam memberikan ilmu pengetahuan yang

menunjang demi tersusunya proposal ini.

8. Stap TU STIT yang telah membantu penulisan dalam mengurus segala urusan

dalam perkuliahan.

9. Bapak Turnamin, S.Pd selaku kepala sekolah SMK PGRI Kota Pagar Alam

Beserta Staf yang telah membantu dan mengizinkan penulisan untuk

melakukan penelitian di SMK PGRI Kota Pagar Alam.

10. Terima kasih banyak Kepada orang tuaku yang telah memberikan dukungan

dan bantuan baik itu berupa tenaga, pikiran, dan materi untuk menyelesaikan

proposal skirpsi ini.

11. Terima kasih kepada ustad/ustadzah, guru guruku dan teman teman

seperjuangan yang telah membantu dan memberikan saran.

Penulis yakin dalam penulisan proposal skripsi ini masih banyak

kekurangan.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun sehingga mencapai kesempurnaan penyusunan proposal skripsi ini.

Mudah-mudahan proposalskripsi ini dapat menambah wawasan pengetahuan bagi

kami semua. InsyaAllah .Aamiin

Pagar Alam, 2020

iii
MISWANTO

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iv
PROPOSAL JUDUL...........................................................................1
A. Latar belakang masalah...................................................................1

iv
B. Identifikasi masalah.........................................................................5
C. Rumusan masalah............................................................................6
D. Batasan masalah..............................................................................6
E. Tujuan Penelitian.............................................................................6
F. Manfaat Penelitian...........................................................................7
G. Tinjauan pustaka.............................................................................7
H. Kerangka Teori..............................................................................10
I. Hipotesis........................................................................................12
J. Metode Penelitian..........................................................................13
1. Jenis Penelitan.........................................................................13
2. Jenis dan sumber data..............................................................14
3. Teknik pengumpulan data.......................................................15
4. Teknik analisis data.................................................................17
5. Variable penelitian..................................................................20
6. Populasi penelitian..................................................................20
a. Populasi.......................................................................20
b. Sampel.........................................................................21
K.Sistematika pembahasan..................................................................23
Daftar Pustaka
Daftar Riwayat Hidup
Lampiran

TABEL

Tabel 1 Populasi Penelitian……………………………………22

v
vi
vii
PROPOSAL SKIRPSI

HUBUNGAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP NILAI-NILAI

KEJUJURAN DI SMK PGRI KELAS XI KOTA PAGARALAM

A. Latar belakang masalah

Kecerdasan spiritual diartikan sebagai kecerdasan yang bertumpu pada

bagian dalam diri yang berhubungan. Sebagai kecerdasan yang senantiasa di

pergunakan bukan hanya untuk mengetahui nilai nilai yang ada, melainkan juga

untuk secara kreatif menemukannilai nilai baru dalam kehidupan.1

Dari uraian di atas di sumpulkan bahwa kecerdasan spiritual memiliki

konteks makna yang lebih luas dan nilai nilai jalan hidup seseorang dalam

memecahkan masalah makna dan nilai perilaku hidup manusia agar menjadi

pemersatu dalam bagian diri manusia lainnya.

Gambaran kecerdasan manusia dapat dilengkapi dengan perbincangan mengenai

kecerdasan spritual disini diartikan kecerdasan untuk menghadapi dan

memecahkan persoalan makna dan nilai yaitu kecerdasan yang menentukan

perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas, kecerdasan untuk

menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding

dengan yang lain.2

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual dapat

memecahkan persoalan persoalan yang mencakup makna dan nilai kehidupan

dalam menentukan perilaku dan jalan hidup yang lebih luas


1
Ahmad sani supriyanto, Pengaruh kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kepemimpinan transformasional,kepuasan kerja dan
kinerja manajer, (fakultas ekonomi UIN maulana malik Ibrahim 2012), hal. 695
2
Cut Munasti, Vol.1 No 2 Tahun 2017,Jurnal
Psikologi Indonesia, Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual Dengan Tingkat Kesopanan Siswa,
diakses tanggal, 01 Maret 2018, hal 57-59

1
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual dapat

memecahkan persoalan persoalan yang mencakup makna dan nilai kehidupan

dalam menentukan perilaku dan jalan hidup yang lebih luas.

IQ dan SQ terpisah atau bersama-sama tidak cukup untuk menjelaskan

keseluruhan kompleksitas kecerdasan manusia dan juga kekayaan jiwa serta

imajinasinya. SQ menjadikan kita makhluk yang benar utuh secara intelektual,

emosional dan spritualnya. SQ tidak mesti berhubungan dengan agama. Bagi

sebagian orang menemukan cara pengungkapan melalui agama formal tetapi tidak

menjamin SQ tinggi. Kecerdasan spritual adalah kecerdasan yang dapat

membantu kita membangun dan mengembangkan diri kita secara utuh.3

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kecerdasan yang tidak selalu

berpatokan pada agama akan tetapi dengan intelektual, emosional dan spiritual

dapat membangun dan mengembangkan diri kita secara utuh dalam konteks yang

lebih luas.

Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang bertumpu pada bagian

dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan di luar ego atau jiwa sadar.

Kecerdasan spritual menjadikan manusia yang benar-benar utuh secara

intelektual, emosional dan spritual. Dan kecerdasan spiritual itulah yang kemudian

membentengi diri siswa agar terhindar dari perilaku yang menyimpang yang

dilakukan siswa/i atau remaja.Sesuai dengan firman Allah Swt Dalam Q.S An-

Nahl ayat 78 yang berbunyi :

3
Danah Zohar dan Ian Marshal, SQ
(Memanfaatkan Kecerdasan Spritual dalam Berfikir Interalistik dan Holistik untuk Memaknai
Kehidupan), (Bandung: Mirzan,2001), hal.3-4

1
       
      
 
Artinya :

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani, agar kamu bersyukur.

Dari firman Allah Swt dalam Q.S An-Nahl ayat 78 dapat di simpulkan

bahwa seseorang tidak mengetahui akan hakikat dirinya sendiri selain dari pada

bantuan Allah swt.

Kejujuran merupakan salah satu sifat yang diwajibkan Allah Swt. Hal ini

menandakan bahwa sifat jujur merupakan akhlak yang terpuji. Teori pendidikan

kejujuran menurut pendapat al-Ghazali yang dikutip oleh Shafwat Abdul

Fattah.Nilai-nilai agama yang terdapat dalam potensi spiritual peserta didik dapat

mempengaruhi nilai-nilai kejujuran mereka. Hal inilah yang menghubungkan

ketertarikan anak dengan materi pembelajaran agama Islam. Dengan kejujuran

yang timbul itulah peserta didik yang dapat menghadapi permasalahan dalam

proses pembelajaran menjadi lebih positif. Allah berfirman dalam Q.S At-Taubah

Ayat 119 tentang kejujuran yang berbunyi :

       



Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan

bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.

Dari firman Allah didalam Q.S At-Taubah ayat 119 dapat di simpulkan

bahwa jujur adalah karakter orang yang beriman. orang yang senantiasa jujur

2
maka ia akan mendapatkan kebaikan serta keberkahan dalam kehidupannya dan

akan mendapatkan balasan yaitu surga.

Banyak sekolah yang menerapkan sistem yang menanamkan nilai-nilai

agama dan tujuan untuk mengembangkan potensi spiritual peserta didik.

Walaupun pelaksanaa belum maksimal, SMK PGRI Pagaralam telah

memprogramkan kegiatan keagamaan seperti shalat Dzuhur berjamaah.

Guru dan orang tua adalah peran utama dalam pendidikan dan

pembentukan nilai kejujuran siswa. Kurangnya nilai kejujuran ketika proses

pembelajaran atau terjadi pada siswa seperti menyontek ketika mengerjakan soal

ulangan, berkata paham dalam materi yang disampaikan padahal tidak, ini

disebakan karena kurangnya komunikasi baik antara guru dan siswa maupun

orangtua dan siswa, karena kejujuran itu salah satunya diciptakan pada

komunikasi yang baik.

Berdasarkan studi pendahuluan di SMK PGRI Pagar Alam yang

merupakan sekolah formal yang didalamnya tidak banyak terdapat pendidikan

agama, peneliti mendapatkan informasi dari para guru bahwa di sekolah tersebut

sering dilaksanakan kegiatan yang bersifat spiritual keagamaan seperti proses

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan spiritualitas (SQ) siswa,

kedisiplinan siswa, dan diharapkan juga berimbas dapat menerapkan nilai-nilai

kejujurannya. Namun, pada kenyataannya masih Sulit Membedakan Siswa yang

jujur dan yang tidak jujur dan Kurang Efektifnya Pembelajaran Dalam

Membentuk Nilai-Nilai Kognitif. yang dapat dilihat ketika proses pembelajaran

3
dan mengerjakan soal ulangan yang saling menyontek satu sama lain. Temuan

tersebutlah yang nantinya akan dijadikan objek penelitian.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini akan melihat seberapa jauh

Hubungan kecerdasan spiritual terhadap nilai nilai kejujuran siswa kelas XI

SMK PGRI Pagar Alam. Karena dengan menggunakan kecerdasan spiritual dapat

menjadi kreatif, lebih cerdas secara spiritual dalam pembelajaran dan dalam

beragama dengan kejujuran seorang peserta didik akan menjadi lebih baik. Untuk

itu, menghadapi manusia di zaman modern sekarang kecerdasan spiritual dan

kejujuran dapat menjadikan salah satu upaya untuk mengembalikan jati diri

manusia kepada fitrah dan penciptaannya untuk berbakti kepada Allah Swt.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, dapat di

identifikasikan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Sulit Membedakan Siswa yang juju dan yang tidak jujur

2. Kurang Efektifnya Pembelajaran Dalam Membentuk Nilai-Nilai Kognitif

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah Ada Hubungan Antara Kecerdasan spritual terhadap nilai nilai

kejujuran siswa Kelas XI SMK PGRI Pagar Alam?

2. Bagaimana NIlai Nilai Kejujuran Siswa Kelas XI SMK PGRI Pagar

Alam?
D. Batasan Masalah

4
Berdasarkan identifikasi yang telah diuraikan dan karena terlalu luas

pembahasan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi pada :

1. Hasil yang di peroleh dari Penelitian yang mengenai tentang kecerdasan

spiritual terhadap nilai nilai kejujuran khususnya pada populasi dan sampel

2. Penelitian ini di lakukan lebih focus dan mendalam maka penulis

membatasi diri hanya berkaitan dengan Kecerdasa spiritual.

E. Tujuan Penelitian

Sebagaimana rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

1. Untuk Mengetahui Apakah Ada Hubungan Antara Kecerdasan spiritual

Terhadap Nilai-Nilai Kejujuran Siswa Kelas XI SMK PGRI Pagar Alam.

2. Untuk Mengetahui Bagaimana Nilai-Nilai Kejujuran Siswa Kelas XI SMK

PGRI Pagar Alam.

F. Manfaat penelitian

Hasil ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun

teoritik yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Sebagai sarana untuk menambah refrensi dan bahan kajian dalam

khazanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan dan untuk penelitian

lanjutan dalam mengatasi kebosanan siswa pada saat proses pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

5
a. Bagi Peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman yang dapat

dijadikan bekal dalam mengajar khususnya dalam nilai nilai

kejujuran siswa.

b. Bagi Kampus, diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu

pengetahuan terutama dalam Kecerdasan spritual pembelajaran

dalam bidang Pendidikan Agama Islam, agar dapat dijadikan bahan

bacaan bagi mahasiswa.

c. Bagi Sekolah, diharapkan sebagai kajian ilmu pengetahuan, sebagai

salah serta satu penambahan Wawasan, pembendaharaan ilmu

pengetahuan dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk

mengatasi merosotnya nilai nilai kejujuran siswa.

G. Tinjauan Pustaka

Adapun tinjauan kepustakaan yang dijadikan acuan adalah

beberapa sumber penelitian terdahulu diuraikan secara detail sebagai berikut

yaitu :

Penelitian yang dilakukan oleh salafudin yang berjudul

“kecerdasan spiritual dan hubungannya dengan penerapan nilai nilai

kejujuran siswa Mts daarul hikmah pamulang” fakultas ilmu tarbiyah dan

keguruan, universitas islam negeri syarif hidayahtullah Jakarta.populasi dan

sampel berjumlah : 45 siswa dengan menggunakan teknik pengmpulan data :

wawancara,observasi dan angket dengan teknik ananlisis datanya : rumus

korelasi product moment. Dari hasil peneletian tersebut ialah Tingkat Nilai-

nilai Kejujuran Siswa MTs Daarul Hikmah Pamulang adalah 48,488 dan jika

6
dikonsultasikan pada bab skala norma Kecerdasan Spiritual Siswa yang

terdapat dalam Bab III, maka tingkat Nilai-nilai Kejujuran Siswa MTs Daarul

Hikmah Pamulang dapat dikategorikan rendah.

Persamaannya Terdapat persamaan yaitu sama-sama membahsa

tentang kecerdasan spiritual dengan nilai nilai kejujuran. Perbedaan : terdapat

perbedaan populasi dan sampel yang di ambil karena peneliti yang di lakukan

oleh salafudin berjumlah 45 orang dan peneliti menggunakan rumus

perhitungan koefisien determinasi untuk mengetahui kontrsibusi variable X

dan Y.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurmala Rawa yang berjudul :

Hubungan “Tingkat Kecerdasan spiritual dengan perlikau perilaku

menyimpang soswa kelas VIII di Mts Al-washkiyah tembung” Universitas

Islam Negeri sumatera utara dengan populasi dan sampel berjumlah : 368

siswa dari keseluruhan kelas VIII 1- VIII 10. Dengan teknik pengumpulan

data : observasi,angket dan dokumentasi dengan analisis data yaitu:

penelitian korelasional yaitu suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk

mempengaruhi variabel tersebut, sehingga tidak terdapat menipulasi variabel.

hasil dari penelitian ini yaitu Tingkat kecerdasan spiritual siswa MTs Al-

Washliyah Tembung termasuk dalam termasuk dalam kategori tinggi dengan

skor sebesar 68.8% dan rata-rata nilai sebesar 59,8.

Persamaan : Terdapat persamaan yaitu sama sama meneliti tentang

kecerdasan spiritual. Perbedaan : Terdapat perbedaan populasi dan sampel yg

7
berjumlah 368 siswa dan penelitian yang di lakukan nurmala rawa

menggunakan instrument penelitian seperti uji normalitas,uji homogenitas.

Penelitian yang di lakukan cut munasti yang berjudul : “Hubungan

antara kecerdasan spiritual dengan tingkat kesopanan siswa SMP Negeri 6

Banda Aceh”universitas Islam negeri Ar-raniry Darussalam. Dengan populasi

dan sampel berjumlah : 684 siswa yang terdiri dari kelas satu 224, kelas 2

berjumlah 230 dan kelas tiga berjumlah 226 siswa dengan teknik

pengumpulan data yaitu angket,teknik analisis data yaitu menggunakan uji

mean dengan rumus M = ∑X di bagi N Hasil penelitiannya adalah Tingkat

kecerdasan Spritual (SQ) siswa SMP Negeri 6 Banda Aceh tahun 2017

berada pada kategori tinggi dengan mean skor variable kecerdasan spiritual

adalah 95,88. Persamaan : Terdapat persamaan yaitu sama sama meneliti

tentang kecerdasan spiritual Perbedaan: Terdapat pebedaan populasi dan

sampel, terknik analisis data,peneliti yang di lakukan cut munasti ialah

menggunakan rumus mean M = ∑X di bagi N.

H. Kerangka Teori

Mujib dan mudzakir mengungkapkan bahwa kecerdasan spiritual lebih

merupakan konsep yang berhubungan bagaimana seseorang cerdas dalam

mengelola dan mendayagunakan makna makna, nilai- nilai, dan kualitas kualitas

kehidupan spritualnya yang meliputi hasrat untuk hidup bermaknanyang

memotivasi kehidupan manusia untuk senantiasa mencari makna hidup.4

4
Zamzami sabiq dan M As'ad Djalali, Kecerdasan
emosi, kecerdasan spiritual dan perilaku propososial santri pondok pesantren nasyrul ulum
pemekasan, (Universitas 17 Agustus 1945 2012), hal. 58

8
Nggermanto kecerdasan spiritual menjadikan manusia yang ebnar benar

utuh secara intelektual, emosi dan spiritual, serta dapat menjembatani diri sendiri

dan orang lain hal ini di karenakan kecerdasan spiritual membuat manusia lebih

mengerti siapa dirinya, makna makna tersebut dapat mendidik dan membentuk

pribadi yang memiliki budi pekerti yang baik, beretika utuh baik dalam

lingkungan sosial, keluarga, maupun untuk menghadapi masalah hingga masalah

berat. 5

Dari pendapat Nggermanto dapat di simpulkan bahwa kecerdasan spiritual

merupakan kecerdasan yang mampu memberikan makna dalam hidup serta tujuan

hidup yang di dasari dengan pengetahuan serta pemikiran yang berprinsip kepada

Allah Swt. agar menjadi manusia yang seutuhnya dan kembali pada fitrahnya.

Esmoda mengemukakan bahwa kejujuran merupakan modal dasar dalam

kehidupan bersama dan kunci menuju keberhasilan. Melalui kejujuran dapat

mempelajari, memahami, dan mengerti tentang keseimbangan keharmonisan

dalam peran pribadi, tanggung jawab, tatanan, berpikir, bersikap, dan bertindak.6

Dari pendapat esmoda dapat di simpulkan bahwa kejujuran adalah kunci

menuju keberhasilan dalam kehidupan yang melalui pemahaman serta tindakan

dalam melakukan sesuatu.

Dari hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka kerangka teori yang

digunakan dalam penulisan proposal skripsi ini secara skematis dapat dirumuskan

sebagai berikut:

5
Ermi Yantiek, Kecerdasan emosi, kecerdasan
spiritual dan perilaku proposial remaja, (universitas 17 agustus 1945 2014), hal. 24
6
Messi, Edi harapan, menanamkan nilai nilai
kejujuran di dalam kegiatan madrasah bersama,(universitas PGRI Palembang 2017), hal. 281

9
Gambar 1. Kerangka Teori

Variable X1

Kecerdasan Spritual
Variable Y

Kejujuran
Variable X2

Tindakan

Keterangan :

X1 : Variable Independent atau Variable Bebas

X2 : Variable Perantara antara Variable X dan Y

Y : Variable Dependent atau Variable Terikat

I. Hipotesis

Hipotesis menurut Suharsimi Arikunto adalah suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul. Salah satu jawaban sementara yang harus dibuktikan kebenarannya

ialah menyangkut hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. 7 Dalam

penelitian ini melibatkan dua variabel. Kecerdasan spiritual sebagai variabel X

(independen) dan nilai-nilai kejujuran siswa sebagai variabel Y (dependen).

Dengan melihat kerangka di atas, maka secara logis bahwa kecerdasan spiritual

dapat mempengaruhi nilai-nilai kejujuran siswa.

Ha: Adanya Hubungan kecerdasan spiritual terhadap penilaian

Nilai-Nilai kejujuran siswa kelas XI SMK PGRI Pagar Alam.

7
Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian
dalam pendidikan jasmani,hal 19

10
Ho: Tidak adanya Hubungan kecerdasan spiritual terhadap Nilai-

nilai kejujuran siswa kelas XI SMK PGRI Pagar Alam

Masalah yang diteliti ini melibatkan dua variabel, yaitu kecerdasan

spiritual sebagai variabel x dan nilai-nilai kejujuran siswa sebagai variabel y.

berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berpikir yang telah dirumuskan di

atas, maka peneliti mencoba untuk merumuskan hipotesis yaitu “semakin tinggi

kecerdasan spiritual maka akan semakin tinggi nilai-nilai kejujuran siswa dan

sebaliknya semakin rendah kecerdasan spiritual maka akan semakin rendah nilai

nilai kejujuran siswa.

J. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

jenis penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Menurut

Suharsimi Arikunto penelitian korelasional adalah penelitian yang dimaksud

untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara dua variabel atau

beberapa variabel. Sedangkan pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang

dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari mulai

pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan hasil.8

Dalam menganalisis data digunakan perhitungan statistik korelasi

product moment, sehingga penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap

fenomena yang terjadi dan menyesuaikan dengan tujuan yang ingin

dicapai. Dalam penelitian ini penulis hendak mengetahui ada tidaknya

8
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta :
Rineka Cipta, 2005), cet. Ke-7, hal. 56

11
Hubungan Kecerdasan Spritual Terhadap Nilai Nilai Kejujuran siswa kelas

XI.2 SMK PGRI Pagar Alam.

2. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, jenis dan sumber data yang đigunakan ialah:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli ataupun

pertama.9 Dalam penelitian ini data yang diperoleh berasal dari

penyebaran kuesioner (agket) kepada siswa kelas XI SMK PGRI

Pagar Alam.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah

ada.10Data ini digunakan untuk mendukung data primer yang telah

diperoleh yaitu dari bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu.

buku, dan lain sebagainya.

3. Metode Pengumpulan Data

Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini diambil dengan

menggunakan metode :

a. Observasi

Observasi adalah suatu proses pengamatan langsung dari berbagai

objek atau subjek penelitian sebagai proses biologis dan psikologis.11


9
Jotathan Sarwono, Analisi Data Penelitian Dengan
Menggunakan SPSS (Yogyakarta Andi Offset, 2006), hal.8
10
Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian
dan Aplikasimya, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002), hal. 58
11
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode
Penelitian observasi, Cet ke 2 ( Jakarta: Pustaka LP3ES), hal. 4.

12
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat

dibedakan menjadi participant observation (obserpasi berperan serta), dan

non participant observation (observasi tidak berperan serta). Selanjutnya

dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan

menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan non participant

observation (observasi tidak berperan serta). Dalam melakukan

pengamatan, peneliti tidak ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh

sumber data dan tidak ikut merasakan suka dukanya. Adapun pengamatan

yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data-data, sebagai berikut:

1)Fenomena Kecerdasan spiritual siswa Kelas XI.2 SMK PGRI Pagar

Alam.

2)Fenomena Nilai-nilai kejujuran siswa kelas XI.2 SMK PGRI Pagar

Alam

b. Wawancara

Wawancara adalah interaksi bahasa yang berlangsung antara dua

orang dalam situasi saling berhadapan salah seorang yaitu yang melakukan

wawancara meminta informasi atau ungkapan kepada orang yang diteliti

yang berputar disekitar pendapat dan keyakinannya.12 Dalam jenis

wawancara ada beberapa macam yaitu wawancara terstruktur, semi

terstruktur, dan tidak tersrtruktur.13

12
Emzir, Metode Penelitian Kualitatif: Analisis Data,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal. 50
13
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi …, hal. 317

13
Peneliti menggunakan jenis wawancara terstruktur. Dengan

wawancara terstruktur setiap reponden diberikan pertanyaan yang sama

dan peneliti akan mencatatnya. Peneliti akan menyiapkan pertanyaan yang

sudah disusun sebelumnya untuk memudahkan proses wawancara dan

memperoleh hasil yang diinginkan. Informan utama dalam wawancara ini

adalah guru.

c. Angket

Angket adalah sebuah pertanyaan - pertanyaan yang diberikan

kepada orang yang bersangkutan tentang kejadian-kejadian yang dirasakan

ketika berlangsung atapun kegiatan tersebut sudah berlangsung dengan

adanya maksud agar orang yang dituju tersebut dapat memberikan

respons.14 Adapun angket ini diberikan kepada siswa kelas XI.2 SMK

PGRI Pagar Alam, untuk mengetahui ada tidaknya Hubungan Kecerdasan

Spritual terhadap nilai nilai kejujuran siswa.

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang.15 Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya, catatan harian,

sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang

berbentuk foto misalnya, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain.

14
Suharsimi Arikunto, Menejemen Penelitian,(Jakarta:
Renika Cipta),cet 3, hal.135.
15
Suharsimi Arikunto, Menejemen Penelitian,(Jakarta:
Renika Cipta),cet 3, hal.135.

14
Pada penelitian ini dilakukan penelitian kepustakaan dengan

mempelajari literatur - literatur yang diperlukan yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti, teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan dokumen

- dokumen tertulis, foto, gambar, atau benda-benda lainnya yang berkaitan

dengan aspek penelitian umtuk mengetahui letak geografin, sejarah berdiri,

visi dan mist. sarana dan prasarana, jumlah guru, tugas, dan fungsi.

4. Teknik Analisis Data

Data Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif. Analisis

kuantitatif merupakan analisis data yang dapat dinominasikan dengan

menggunakan angka. Penelitian ini berfokus pada Kecerdasan Spritual sebagai

variabel independent (X) atau variabel bebas dan nilai nilai kejujuran siswa

sebagai variabel dependent (Y) atau variabel terikat.

Penelitian ini menggunakan rumus Product Moment untuk menghitung variliditas

angket (kuesioner), rumus Spearman – Brown untuk menghitung realibilitas

angket (kuesioner), rumus presentasi untuk menghitung skor angket, dan rumus

uji t untuk menghitung hipotesis. Rumus variliditas, realibilitas, skor angket dan

Uji t adalah sebagai berikut :

a. Uji Validitas

Untuk melakukan suatu penelitian dibutuhkan suatu instrumen. Suatu

instrumen dapat digunakan untuk mengukur sesuatu apabila instrumen tersebut

valid. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data itu valid. Validitas (validity, kesahian) berkaitan dengan instrumen yang

15
digunakan untuk mengukur sesuatu itu memang dapat mengukur secara tepat

sesuatu yang akan diukur tersebut.

Pengujian validitas dilakukan dengan pengujian validitas konstruk

(contruct validity). Pengujian validitas konstruk yaitu dengan mempertanyakan

apakah butir-butir pertanyaan dalam instrumen itu telah sesuai dengan konsep

keilmuan yang bersangkutan Nurgianto. Dasi hasil uji coba tersebut dapat dihitung

validitasnya. Pengujian validitas dilakukan dengan Rumus yang digunakan untuk

menghitung variliditas angket (kuesioner) adalah Rumus Product Moment sebagai

berikut:

Keterangan :

: Indeks korelasi antara variabel X dan Y

: Jumlah hasil kali skor X dan Y

: Jumlah skor X
: Jumlah skor Y

: Jumlah Kuadrat skor X


:
J
umlah Kuadrat skor Y
N : Jumlah Responden
b. Uji Realibilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau

temuan. Suatu data dikatakan reliabel bila diteliti oleh peneliti yang berbeda

diperoleh data yang sama, begitu juga bila dilakukan dalam waktu yang tidak

16
sama didapat data yang sama, tentunya berkenaan pada sampel yang sama. 16

Rumus yang digunakan untuk menghitung realibilitas angket (kuesioner) adalah

rumus Spearman – Brown sebagai berikut :

Keterangan :

: Indeks korelasi antara variabel X dan Y

: Realibilitas instrumen (angket)

c.Skor angket

Persen ialah suatu angka atau perbandingan “rasio” untuk menyatakan

pecahan dari seratus yang ditunjukkan dengan simbol %, dengan kata lain,

persentase ialah bagian dari keseluruhan yang dinyatakan dengan per seratus.

Untuk mengetahui skor angket maka peneliti menggunakan rumus persentasi,

sebagai berikut :

d. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak,

penulis menggunakan rumus uji t pada Alpha 0,05. Rumus uji t adalah sebagai

berikut :

16
http://khairuddinmpmt.blogspot.com/2011/10/validita
s-dan-reabilitas-penelitian.html

17
5. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengelomokkan variabel menjadi dua bagian

antara lain :

a. Variabel bebas (Independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi

terhadap variabel lain atau disebut variabel X. Dalam hal ini yang menjadi

variabel X adalah kecerdasan spiritual.

b. Varriabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi

oleh variabel bebas atau variabel Y. Dalam hal ini yang menjadi variabel Y adalah

nilai nilai kejujuran siswa.

6. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.17 Dengan demikinn,

populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI.2 SMK PGRI Pagar Alam.

Untuk Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1

POPULASI PENELITIAN

Jenis Kelamin Jumlah Jumlah

Kelas Laki Laki Perempuan Perkelas Total

X.1 17 21 38 38
X.2 17 17 34 34
X.3 17 15 32 32
17
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung :
Alfabeta, 2010), cet ke-11, hal. 177

18
XI.1 12 14 26 26
XI.2 15 15 30 30
XI.3 13 15 28 28
XI.4 13 15 28 28
XII.1 15 17 32 32
XII.2 19 15 34 34
XII.3 16 16 32 32
XII.4 14 17 31 31
Jumlah 168 177 345 345
Sumber : TU SMK PGRI Pagar Alam, 2020

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Untuk

menentukan besarnya sampel apabila subjek kurang dari 100 lebih baik diambil

semua schingga penelitiannya penelitian populasi. 29 Jika subjeknya lebih besar

dapat diambil antara 20 - 25%.18

Rumus yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah :

n = 20% x N

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Proposive sampling.

Proposive samplingyaitu suatu teknik dimana peneliti menentukan sampel dengan

menetapkan ciri khusus sesuai dengan tujuan penelitian.19

Berdasarkan hal di atas, maka sampel dalam penelitian ini diambil dalam satu

kelas dari populasi yang jumlahnya sama dengan besar sampel yang telah

diperhitungkan. Sampel yang digunakan adalah kelas XI.2 yang berjumlah 30

siswa, yang akan dilakukan pemberian kuesioner (angket) untuk mengetahui

Hubungan Kecerdasan spiritual terhadap nilai nilai kejujuran siswa. dengan


18
Suharsimi Arikunto, Metodologi
Penelitian Terapan, (Bandung Alfabeta, 2012). hal.48
19
Sugiyono, Op. Cit. hal, 124

19
maslah penelitian. Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil analisis dan

interpretasi data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

Saran-saran dirumuskan berdasarkan hasil penelitian, berisi uraian mengenai

langkah-kangkah apa yang perlu diambil oleh pihak-pihak terkait dengan hasil

penelitian yang bersangkutan. Saran diarahkan pada dua hal, yaitu :

1. Saran dalam usaha memperluas hasil penelitian, misalnya disarankan

perlunya diadakan penelitian lanjutan.

2. Saran untuk menentukan kebijakan di bidang-bidang terkait dengan

masalah atau fokus penelitian.

K. Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori,

hipotesis, metodologi penelitian, sistematika pembahasan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisikan tentang teori-teori yang dikutip atau yang diambil dari berbagai

sumber buku atau referensi yang sesuai dan dibutuhkan dalam penelitian. Teori-

teori dalam penelitian ini meliputi pengertian Hubungan, tinjauan tentang

kecerdasan spritual, nilai nilai kejujuran siswa.

BAB III OBJEK PENELITIAN

Gambaran umum tempat penelitian (sejarah singkat, geografis, struktur,

data guru, dan data siswa serta semua yang ada pada tempat penelitian).

20
BAB IV HASIL PENELITIAN

Membahas analisa data menjawab masalah penelitian, menafsirkan

temuan-temuan, memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru dan

menjelaskan implikasi-implikani lain dari hasil penelitian tentang Hubungan

kecerdasan spiritual terhadap nilai nilai kejujuran siswa kelas XI.2 SMK PGRI

Pagar Alam.

BAB V PENUTUP

Kesimpulan (bersifat konseptual menjawab rumusan dan tujuan

penelitian), saran-saran (ditujukan kepada instansi pemerintah / swasta perguruan

tinggi dan masyarakat yang dianggap sesuai dengan penelitian).

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

21
22

Anda mungkin juga menyukai