Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“ENERGI PANAS, DAYA, DAN

PERUBAHAN WUJUD ZAT”

Disusun Oleh :

Nama : Nober Manda’

Nim :18205009

Jurusan : Pend. Teknik Mesin

Semester : Ganjil ( V )

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS TEKNIK

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmatnya
yang di berikan ke pada penulis sehingga tugas makalah yang berjudul “ENERGI PANAS,
DAYA, DAN PERUBAHAN WUJUD ZAT” ini bisa dapat di selesaikan. Makalah ini penulis
buat sebagai kewajiban untuk memenuhi kewajiban tugas.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tak luput darikesalahan dan
kekurangan. Karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saranyang membangun dari semua
pihak.Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kitasemua, Aamiin

Tondano, 25 Maret 2021

Nober Manda’
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Energi Panas dan Daya


B. Metoda Pemindahan Panas
C. Perhitungan Energi Panas
D. Suhu
E. Thermometer
F. Suhu Absolut
G. Tekanan
H. Perubahan wujud Benda
I. Saturasi, Panaslanjut, dan BB Superdingin

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Materi atau zat dikelompokan menjadi zat tunggal (murni) dan campuran. Zat murni
terdiri dari unsur dan senyawa. unsur merupakan zat murni yang paling sederhana.
Sedangkan senyawa gabungan dari dua atau lebih unsur yang terbentuk melalui reaksi kimia.
Suatu zat bisa berupa gas, cair, atau padat. Saat benda padat berubah menjadi cair, maka
disebut meleleh atau melebur atau juga mencair. Jika benda cair berubah menjadi padat,
maka disebut menguap. Ada keunikan diantara zat tersebut. Ada beberapa zat yang sama
yang juga dapat dijumpai dalam bentuk yang berbeda. Air bisa kita jumpai dalam bentuk gas
(uap), cair (air), atau padat.

Salah satu tujuan mempelajari ilmu Kimia adalah mengkaji tentang bagaimana partikel
berukuran sangat kecil bergabung satu dengan lainnya membentuk struktur materi yang
sangat besar seperti kita lihat sehari-hari, contohnya molekul air. Materi yang kita amati
sehari-hari sesungguhnya tersusun dari sejumlah partikel yang bergabung melalui ikatan
kimia atau gaya antarmolekul. Dengan diketahuinya jenis ikatan yang memperkokoh partikel,
diharapkan kita dapat meramalkan bentuk geometri suatu materi, khususnya geometri
molekul.

B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Energi Panas dan Daya?
2. Bagaimana Metoda Pemindahan Panas?
3. Bagaimana Perhitungan Energi Panas?
4. Apa itu Suhu?
5. Apa itu Thermometer?
6. Bagaimana Suhu Absolut?
7. Apa itu Tekanan?
8. Bagaimana Perubahan wujud Benda?
9. Bagaimana Saturasi, Panaslanjut, dan BB Superdingin?
C. Rumusan masalah
1. Mengetahui pengertian Energi Panas dan Daya
2. Mengetahui Metoda Pemindahan Panas
3. Mengetahui Perhitungan Energi Panas
4. Mengetahui Suhu
5. Mengetahui Thermometer
6. Mengetahui Suhu Absolut
7. Mengetahui Tekanan
8. Menegathui Perubahan wujud Benda
9. Mengertahui Saturasi, Panaslanjut, dan BB Superdingin
BAB II

PEMBAHASAN

1. Energi Panas dan Daya

Panas merupakan suatu bentuk energi. Ini merupakan fakta yang tidak dapat diingkari
bahwa panas dapat diubah menjadi suatu bentuk energi lainnya demikian juga sebaliknya,
bentuk energi lainnya dapat pula diubah menjadi energi panas. Secara prinsip thermodinamik,
panas dinyatakan sebagai energi yang berpindah dari satu zat ke zat lainnya sebagai akibat
dari adanya perbedaan suhu antara kedua zat tersebut. Pada Energi lainnya, perpindahan
energi dapat berlangsung karena adanya suatu usaha yang dilakukan pada benda.

Bila suatu benda mengalami kenaikan suhu kita nyatakan bahwa energi panas telah
diberikan kepada benda tersebut. Begitu sebaliknya, bila suatu benda mengalami penurunan
suhu, maka kita nyatakan bahwa energi panas yang ada pada benda tersebut telah diambil.
Perubahan suhu ini berimbas pada perubahan energi internal total yang dimiliki oleh molekul
benda tersebut. Dalam hal Kenyatannya, penambahan dan pengurangan energi tidak selalu
dibarengi dengan perubahan suhu. Dalam kondisi tertentu penambahan dan pengurangan
energi internal yang dikenakan pada suatu benda justru akan merubah wujud benda tersebut.
Selama proses perubahan wujud, suhu benda relatif konstan.
Energi adalah kapasitas untuk melakukan suatu pekerjaan. Energi yang disimbolkan
dengan huruf w, merepresentasikan adanya kondisi pergerakan benda, posisi, atau susunan
molekul yang akan dapat menghasilkan suatu pekerjaan dalam kondisi tertentu. Satuan
Energi Panas menurut standard British adalah Btu singkatan British Thermal Unit, dimana
1 Btu = jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu air setiap pound, setiap 1oF.

Dalam sistem metrik, pengukuran panas dilakukan dalam satuan kilo kalori (kkal),
1 kkal = jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu air setiap 1 kg, setiap 1
o
C.

b. metode pemindahan panas

Perpindahan panas dapat didefenisikan sebagai berpindahnya energi darisatu daerah ke


daerah lainnya sebagai akibat dari beda suhu antara daerah –daerah tersebut. Hal ikhwal
aliran panas bersifat universal yang berkaitandengan tarikan gravitasi. Secara umum ada tiga
cara perpindahan panas yang berbeda yaitu : konduksi (conduction; dikenal dengan istilah
hantaran), radiasi (radiation) dan konveksi (convection; dikenal dengan istilah ilian). Jika kita
berbicara secaratepat, maka hanya konduksi dan radiasi dapat digolongkan sebagai
prosesperpindahan panas, karena hanya kedua mekanisme ini yang tergantung padabeda
suhu. Sedang konveksi, tidak secara tepat memenuhi definisiperpindahan panas, karena untuk
penyelenggaraanya bergantung padatransport massa mekanik pula. Tetapi karena konveksi
juga menghasilkanpemindahan energi dari daerah yang bersuhu lebih tinggi ke daerah
yangbersuhu lebih rendah, maka istilah “perpindahan panas dengan cara konveksi” telah
diterima secara umum.

- Konduksi/Hantaran (Conduction)

Konduksi adalah proses dengan mana panas mengalir dari daerah yangbersuhu tinggi ke
daerah yang bersuhu lebih rendah di dalam satu medium(padat, cair atau gas) atau antara
medium -medium yang berlainan yangbersinggungan secara langsung tanpa adanya
perpindahan molekul yangcukup besar menurut teori kinetik. Suhuelemen suatu zat
sebanding denganenergi kinetik rata –rata molekul –molekul yang membentuk elemen
itu.Energi yang dimiliki oleh suatu elemen zat yang disebabkan oleh kecepatan dan posisi
relative molekul –molekulnya disebut energi dalam.Perpindahan energi tersebut dapat
berlangsung dengan tumbukan elastic(elastic impact), misalnya dalam fluida atau dengan
pembauran (difusi/diffusion) elektron –elektron yang bergerak secara cepat dari daerahyang
bersuhu tinggi kedaerah yang bersuhu lebih rendah ( misalnya logam).Konduksi merupakan
satu –satunya mekanisme dimana panas dapat mengalir dalam zat padat yang tidak tembus
cahaya.

- Radiasi/Pancaran (Radiation)
Radiasi adalah proses dimana panas mengalir dari benda yangbersuhu tinggi ke benda
yang bersuhu rendah, bila benda –benda itu terpisah didalam ruang, bahkan bila terdapat
ruang hampa diantara benda –benda tersebut. Semua benda memancarkan panas radiasi
secara terus menerus. Intensitaspancaran tergantung pada suhu dan sifat permukaan . Energi
radiasi bergerak dengan kecepatan cahaya (3x10 m/s) dan gejala –gejalanya menyerupai 8
radiasi cahaya. Menurut teori elektromagnetik, radiasi cahaya dan radiasi termal hanya
berbeda dalam panjang gelombang masing –masing.
- Konveksi/Ilian (Convection)
Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi panas,
penyimpanan energi dan gerakan mencampur. Konveksi sangat penting sebagai mekanisme
perpindahan energi antara permukaan benda padat, cairan atau gas. Perpindahan panas secara
konveksi diklasifikasikan dalam konveksi bebas (free conve ction) dan konveksi paksa
(forced convection) menurut cara menggerakkan alirannya. Bila gerakan mencampur
berlangsung semata –matasebagai akibat dari perbedaan kerapatan yang disebabkan oleh
gradien suhu,maka disebut konveksi bebas atau alamiah (natural). Bila gerakan
mencampurdisebabkan oleh suatu alat dari luar seperti pompa atau kipas, maka
prosesnyadisebut konveksi paksa.Keefektifan perpindahan panas dengan cara konveksi
tergantung sebagianbesarnya pada gerakan mencampur fluida . akibatnya studi perpindahan
panaskonveksi didasarkan pada pengetahuan tentang ciri –ciri aliran fluida.

c. Perhitungan Energi Panas

Sifat energi panas yang terkandung dalam suatu benda selain air diekspresikan melalui
suatu konsep yang disebut sebagai kapasitas panas spesifik (c). Kapasitas panas spesifik suatu
benda adalah besarnya nilai Btu yang harus ditambahkan ke suatu benda atau Sifat energi
panas yang terkandung dalam suatu benda selain air diekspresikan melalui suatu konsep yang
disebut sebagai kapasitas panas spesifik (c). Kapasitas panas spesifik suatu benda adalah
besarnya nilai Btu yang harus ditambahkan ke suatu benda atau Dalam sistem British,
kapasitas panas spesifik untuk air adalah 1 Btu/ lb. o F Dalam satuan metrik, kapasitas panas
spesifik diukur dalam satuan kilo kalori (kkal). Kapasitas panas spesifik untuk air adalah 1
kkal/ kg. o C. 1 Btu = 0,252 kkal. 1 kkal = 3,97 BTU Dalam satuan Internasional, kapasitas
panas spesifik diukur dalam satuan kilo Joule (kJ). Kapasitas panas spesifik untuk air adalah
4,19 kJ/ kg K. Kapasitas panas spesifik untuk benda lain, selalu lebih kecil dari satu. Dengan
kata lain air memiliki kapasitas panas spesifik yang paling tinggi.

d. Suhu

Suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu
benda. Sebagai gambaran tentang suhu adalah saat mandi menggunakan air hangat. Untuk
mendapatkan air hangat tersebut kita mencampur air dingin dengan air panas. Ketika tangan
kita menyentuh air yang dingin, maka kita mengatakan suhu air tersebut dingin. Ketika
tangan kita menyentuh air yang panas maka kita katakan suhu air tersebut panas. Ukuran
derajat panas dan dingin suatu benda tersebut dinyatakan dengan besaran suhu.
e. Thermometer

Thermometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu ataupun alat yang
digunakan untuk menyatakan derajat dingin atau panas suatu benda. Alat ini memanfaatkan
termometrik dari zat, yaitu perubahan dari sifat-sifat zat yang disebabkan karena perubahan
susu dari zat tersebut.

Zat cair termometrik yaitu zat yang mudah mengalami suatu perubahan fisis ketika
dipanaskan maupun didinginkan, misalnya alkohol dan air raksa. Pengertian Thermometer
adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suhu atau temperatur maupun perubahan
suhu. Kata Thermometer berasal dari bahasa latin yaitu thermo yang artinya panas dan meter
yang artinya untuk mengukur.

 Fungsi Termometer

Pada dasarnya Fungsi Thermometer yaitu sebagai alat mengukur suhu. Suhu yang diukur
juga bermacam-macam. Di bidang kedokteran, thermometer berfungsi untuk mengukur suhu
tubuh manusia untuk mengetahui tubuh seseorang demam atau tidak. Thermometer juga
berfungsi untuk mengetahui suhu oven untuk memasak, suhu kamar dan sebagainya.

 Macam Macam Termometer.


- Termometer Alkohol.

Salah satu Macam Macam Thermometer yaitu Thermometer Alkohol dimana isi cairan
alat ukur yang digunakan yaitu alkohol. Cairan Alkohol lebih peka dibanding dengan air
raksa sehingga pemuaian pada perubahan volume akan terlihat jelas. Thermometer yang
sering disebut thermometer minimum dikarenakan dapat mengukur suhu yang sangat rendah
sekalipun.

Misalnya untuk mengetahui suatu gaya gravitasi bumi, alat ukur tinggal diletakkan pada
bidang mendatar. Ketika suhu dingin, alkohol akan bergerak ke kiri dan membawa indeks
penunjuk berwarna. Sedangkan ketika suhu naik, indeks penunjuk berwarna akan tetap
berada di posisinya. Meskipun cairan alkohol mengembang dan bergerak ke arah kanan.
- Termometer Air Raksa.

Jenis thermometer yang selanjutnya yaitu thermometer air raksa yang merupakan alat
pengukur suhu dengan cairan yang menggunakan air raksa sebagai pengisinya. Thermometer
jenis ini lebih sering digunakan dibandingkan dengan thermometer alkohol. Karena alat ukur
suhu dapat mengukur hingga suhu yang sangat tinggi.Ketika suhu panas, air raksa akan
memuai sehingga air raksa pada tabung kaca akan naik. Ketika suhu mengalami penurunan
atau turun, air raksa akan tetap berada pada posisi suhu panas. Hal tersebut terjadi karena
adanya kontraksi yang menghambat air raksa untuk kembali pada keadaan semula.

- Termometer Digital

Thermometer Digital menjadi salah satu jenis thermometer yang paling umum digunakan
dan dianggap paling akurat. Alat ukur yang satu ini memiliki beberapa bentukk. Bentuk yang
paling umum yaitu berbentu memanjang dan terdapat sebuah sensor pada ujungnya yang
menjadi pengukur suhu ketika menyentuh bagian tubuh seseorang. Sensor panas elektronik
ini berguna untuk merekam suhu tubuh baik melalui mulut, ketiak maupun dubur.

 Bagian Bagian Termometer.

Ada Bagian Bagian Thermometer yang umumnya ada pada alat ukur tersebut :

 Tabung Gelas.
Tabung Gelas adalah badan thermometer yang didalamnya berisi komponen utama
seperti skala dan pipa kapiler.
 Pipa Kaca.
Pipa kaca atau pipa kapiler adalah tabung sempit yang berisi zat cair seperti air raksa
maupun alkohol. Fungsi dari pipi yaitu menjadi tempat terjadinya pemuaian zat cair
tersebut. Ketika zat cair memuai maka zat tersebut akan naik keatas pipa kapiler.
Ketika suhu mulai menurun, zat cair akan menyusut dan turun ke bawah.
 Skala.
Skala merupakan bagian thermometer yang berupa garis-garis berisi angka. Fungsi
dari bagian ini untuk menunjukkan derajat celsius suatu benda. Semakin besar angka
pada skala, maka semakin besar pula suhu benda tersebut.
 Zat Cair Pengisi Thermometer.
Zat cair pengisi thermometer menjadi bagian terpenting karena berfungsi sebagai
komponen dalam mengindikasikan derajat suhu suatu benda. Ketika panas. Zat cair
atau raksa akan memukau. Sebaliknya ketika sugu benda rendah atau dingin, maka zat
tersebut akan menyusun.
 Lekukan
Lekukan biasanya terdapat pada kolom raksa thermometer badan. Bagian ini
berfungsi agar zat cair yang telah memuai tidak mudah turun kembali. Sebelum
thermometer digunakan, pengguna harus mengibas-ngibaskan alat ukur terlebih
dahulu agar air raksa turun pada posisi semula.
 Tandon.
Tandon atau reservoir adalah bagian paling bawah pada thermometer. Bagian ini
berfungsi sebagai titik tempat kontak antara benda yang akan diukur suhunya
menggunakan thermometer.Ketika terjadi sentuhan antara tandon dan benda, maka
akan terjadi perpindahan kalor secara konduksi. Sehingga suhu tandon akan berubah
mengikuti suhu benda dan zat cair didalam pipa kapiler akan memuai atau menyusut
sesuai suhu derajat pada benda tersebut.

f. Suhu absolut

Suhu atau temperatur mutlak (absolut) adalah suhu yang menunjukkan skala nol. Pada
suhu mutlak, suhu nol dianggap sebagai suhu terdingin yang secara teoretis dapat terjadi di
alam. Terdapat dua skala untuk mengukur suhu mutlak yaitu skala Fahrenheit (disebut pula
skala Rankine) dan skala Celcius (disebut pula skala Kelvin).Secara sederhana, suhu
merupakan indikator seberapa panas atau seberapa dingin suatu objek relatif terhadap objek
lain.Karena suhu bervariasi menurut musim dan situasi, skala lengkap dengan interval
tertentu dikembangkan untuk memungkinkan terjadinya perbandingan.Dua titik tetap
diperlukan untuk membuat skala standar yang konstan dan tidak berubah-ubah.Pilihan logis
untuk menjadi skala suhu standar adalah air.

Air merupakan zat yang berlimpah, mudah didapatkan, mengalami perubahan bentuk pada
suhu tertentu, dan dapat dengan mudah dimurnikan.Sebagaimana disebutkan di atas, suhu
berhubungan dengan panas, dan panas berhubungan dengan gerakan atom dan
molekul.Energi diserap oleh atom dan molekul dalam berbagai cara, seperti melalui eksitasi
elektron atau perpindahan elektron dari orbital lebih rendah ke lebih tinggi.Secara umum,
energi yang diserap akan meningkatkan gerakan seluruh atom atau molekul yang
menghasilkan energi kinetik.

Persamaan yang menghubungkan energi kinetik dengan panas adalah: E = 3/2 kT, di
mana E adalah energi kinetik rata-rata, k adalah konstanta Boltzmann, dan T adalah
temperatur absolut dalam derajat Kelvin.Perhatikan bahwa dalam persamaan ini, jika suhu
mutlak adalah nol, persamaan menunjukkan tidak ada energi kinetik atau gerak sama
sekali.Sebentuk energi masih eksis pada nol derajat suhu mutlak, meskipun hal ini tidak dapat
ditunjukkan oleh persamaan fisika klasik.Sisa gerak atau energi hanya bisa diperkirakan
menggunakan mekanika kuantum dan berhubungan dengan jenis tertentu energi yang disebut
“energi vibrasi titik nol.” Secara kuantitatif, energi ini dapat dihitung secara matematis dari
persamaan untuk osilator harmonik kuantum dan dengan Prinsip Ketidakpastian
Heisenberg.Prinsip Ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa tidak mungkin mengetahui
baik posisi dan momentum partikel yang sangat kecil, maka jika lokasi diketahui, partikel
harus mempertahankan getaran yang sangat kecil.

g. Tekanan

Tekanan muncul karena adanya gaya pada luasan tertentu. Tekanan hidrostatis adalah
tekanan yang diakibatkan oleh zat cair yang tidak bergerak atau diam pada suatu kedalaman
tertentu. Tekanan yang diberikan zat cair pada kesetimbangan karena pengaruh gaya
gravitasi. Besarnya tekanan hidrostatis bergantung pada ketinggian zat cair, massa jenis zat
cair, serta percepatan gravitasi bumi. Gaya gravitasi bumi menyebabkan partikel-partikel zat
cair akan menekan partikel lain di bawahnya dan begitu juga dengan partikel di bawahnya
akan saling menekan hingga ke dasar zat cair. Hal ini menyebabkan tekanan hidrostatis pada
titik yang lebih dalam akan lebih tinggi. Tekanan hidrostatis pada titik kedalaman berapapun
tidak akan dipengaruhi oleh berat zat cair, luas permukaan zat cair, maupun bentuk wadah.
Adapun sifat-sifat tekanan hidrostatis adalah :

 Semakin dalam letak suatu titik dari permukaan zat cair, tekanan hidrostatis akan
semakin tinggi
 Tekanan zat cair ke segala arah adalah sama besar
 Tekanan hidrostatis bergantung pada kedalaman, massa jenis zat cair, dan percepatan
gravitasi
 Tidak bergantung bentuk wadah

Secara matematis, tekanan hidrostatis dapat dituliskan sebagai :

Ph=ρgh P_{h}=\rho gh Ph=ρgh

dengan ρ \rho ρ adalah massa jenis fluida, g g g adalah percepatan gravitasi dan h h h adalah
kedalaman titik yang ditinjau.

- Simbol dan Satuan Tekanan


Dalam fisika, besaran tekanan disimbolkan atau dilambangkan dengan huruf P atau p. Satuan
tekanan menurut Sistem Satuan Internasional (SI) adalah Newton per meter kuadrat ( N/m2).

Satuan tekanan yang lain adalah Pascal (Pa), diambil dari nama seorang fisikawan Prancis,
Blaise Pascal.

1 N/m2 = 1 Pa

Berdasarkan jenis satuannya, maka tekanan termasuk ke dalam besaran turunan, yang
diturunkan dari besaran pokok massa, panjang, dan waktu.

Selain itu, tekanan juga termasuk ke dalam besaran vektor, jadi besaran ini dinyatakan
dengan nilai dan angka.

 Rumus Tekanan
Berdasarkan pengertian tekanan di atas, maka kita dapat menuliskan rumus tekanan dengan
persamaan:
p = F/A

Keterangan:

 p = Tekanan (N/m2 atau Pa)


 F = Gaya tekan (N)
 A = Luas permukaan (m2)

 Jenis-Jenis Tekanan
Oleh karena terdapat 3 jenis zat, yaitu zat padat, zat cair, dan zat gas, maka tekanan juga
terbagi menjadi tiga. Setiap zat memiliki karakteristik tekanan yang berbeda. Berikut ini akan
kakak jelaskan satu per satu:

- Tekanan Zat Padat

Jika zat padat seperti balok diberi gaya dari atas akan menimbulkan tekanan. Semakin besar
luas alas bidang tekannya, tekanan makin kecil.
Tekanan pada zat padat merupakan gaya yang bekerja pada satuan luas bidang tekan atau
tekanan adalah gaya per satuan luas.

- Rumus Tekanan Zat Padat


Rumus tekanan zat padat adalah sebagai berikut:

p = F/A

- Tekanan Zat Cair (Hidrostatik)

Tekanan pada zat cair dapat dilihat dari daya pancar yang keluar dari sebuah tabung
berlubang yang diisi oleh zat cair.

Tekanan zat cair dipengaruhi oleh kedalaman. Semakin dalam airnya, tekanan zat cair
semakin besar. Tekanan pada zat cair yang diam disebut tekanan hidrostatik.

- Rumus Tekanan Zat Cair (Hidrostatik)


Rumus tekanan hidrostatik (hidrostatis) adalah sebagai berikut:

ph = ρ . g . h, atau
ph = S . h

Keterangan:

 ph = Tekanan hidrostatis (N/m2 atau Pa)


 ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
 g = percepatan gravitasi (m/s2)
 h = kedalaman zat cair (m)
 S = berat jenis zat cair (N/m3) 

Ada tiga hukum fisika yang bekerja pada tekanan zat cair, yaitu hukum Pascal, bejana
berhubungan, dan hukum Archimedes.
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan zat cair pada ruang tertutup diteruskan ke segala
arah dan besarnya sama.

Pada gambar di atas, gaya F1 menekan alas A1 sehingga zat cair menekan ke alas A 2 dan
menghasilkan tekanan sebesar F2. Rumus tekanan berdasarkan hukum Pascal adalah sebagai
berikut:

p = F1/A1 = F2/A2

Keterangan:

 F1 = Gaya yang menekan pada tabung 1 (N)


 F2 = Gaya yang menekan pada tabung 2 (N)
 A1 = luas alas tabung 1 (m2)
 A2 = luas alas tabung 2 (m2) 

Sementara itu, bejana berhubungan adalah rangkaian beberapa bejana yang saling
berhubungan satu sama lainnya dan bagian atasnya terbuka.

Keadaan permukaan air yang sama jenisnya selalu mendatar, sekalipun bejana dimiringkan.
Dalam bejana berhubungan berlaku rumus:

p1 = p2
ρ1. g1 . h1 = ρ2. g2 . h2

ρ1 . h1 = ρ2 . h2

Kemudian, hukum Archimedes berbicara tentang gaya tekan ke atas zat cair.
Besarnya gaya tekan ke atas (Fa) sama dengan hasil kali antara volume benda (Vb),
massa jenis zat cair (ρ), dan gravitasi (g).

Berat benda di udara lebih berat dari benda saat di dalam zat cair karena di dalam zat
air ada gaya tekan ke atas oleh zat cair tersebut. Besar gaya tekan ke atas ini
sebanding dengan volume zat cair yang terdesak oleh benda itu.

Rumus hukum Archimedes adalah sebagai berikut:

Fa = Vb. ρ . g
Fa = Vb. S
Keterangan:

 Fa = Gaya tekan ke atas zat cair (N)


 Vb = Volume benda yang tercelup (m3)
 ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
 S = berat jenis zat cair (N/m3)

Catatan: Jika percepatan gravitasi (g) tidak disebutkan secara langsung di soal, maka
gunakan nilai umum 10 m/s2. 

- Tekanan Zat Gas

Tekanan pada zat gas, misalnya udara dipengaruhi oleh ketinggian suatu tempat. Akibatnya,
tekanan udara di setiap tempat akan berbeda-beda. Berikut ini adalah rumus hubungan
tekanan udara dan ketinggian tempat:

Tekanan Udara = 76 cmHg - (Ketinggian/100 meter ), atau


Tekanan Udara = 760 mmHg - (Ketinggian/10 meter)

Sementara itu, gas yang berada pada ruang tertutup akan berlaku Hukum Boyle. Boyle
menemukan bahwa tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup adalah tetap (konstan)
selama suhu gas tetap.
Rumus tekanan gas pada ruang tertutup adalah sebagai berikut:

p . V = konstan
p1. V1 = p2 . V2

Untuk gas campuran:

pcampuran = (p1. V1) - (p2 . V2)/(V1 + V2)

Tekanan pada gas sering dinyatakan dengan satuan atmosfer (atm), di mana:

1 atm = 105 Pa, atau


1 atm = 76 cmHg
Keterangan:

 p1 = tekanan awal (atm)


 V1 = volume awal (m3)
 p2 = tekanan akhir (atm)
 V2 = volume akhir (m3) 

h. Perubahan wujud Benda

Secara umum, ada tiga wujud benda yang kita ketahui, yaitu benda padat, benda cair, dan
benda gas. Perubahan wujud benda bisa terjadi ketika sebuah benda mengalami perubahan
suhu, seperti dipanaskan atau didinginkan.Perubahan wujud benda ini misalnya ketika benda
yang awalnya padat berubah menjadi benda cair, karena dipengaruhi oleh panas.Molekul-
molekul pada benda tersebut juga senantiasa dapat bergerak. Di antaranya seperti gerak
vibrasi (bergetar di tempat) dan gerak translasi (bergerak berpindah tempat). Pada umumnya,
gerak vibrasi pada benda dapat dijumpai dalam molekul penyusun benda padat. Sementara
pada benda cair atau gas, molekul penyusunnya bisa bervibrasi juga bertranslasi. Terdapat
setidaknya enam perubahan wujud benda yang umum untuk diketahui. Berikut penjelasannya
beserta contoh dalam kehidupan sehari-hari.

 Mencair di mana benda padat berubah wujud ke cair. Contohnya es beku yang
meleleh di ruang terbuka.
 Membeku di mana benda cair berubah wujud ke padat. Contohnya air yang dibekukan
dalam lemari es (freezer).
 Menguap di mana benda cair berubah wujud ke gas. Contohnya saat proses memasak
air, ada sebagian uap yang keluar dari teko.
 Mengembun di mana benda gas berubah wujud ke cair. Contohnya gas dari udara pagi
yang menjadi air embun di dedaunan.
 Menyumblim di mana benda padat berubah wujud ke gas. Contohnya seperti kamper
yang ada di kamar mandi atau lemari pakaian.
 Mengkristal di mana benda gas berubah wujud ke padat. Contohnya air panas atau
uap air yang dibiarkan membeku di tempat dingin.

i. Saturasi,panas lanjut,dan BB Superdingin


- Saturasi

Saturasi adalah perbandingan antara volume pori-pori batuan yang terisi fluida formasi
tertentu terhadap total volume pori-pori batuan yang terisi fluida atau jumlah kejenuhan
fluida dalam batuan reservoir per satuan volume pori.Ruang pori – pori batuan reservoir
mengandung fluida yang biasanya terdiri dari air, minyak dan gas. Untuk mengetahui jumlah
masing – masing fluida, maka perlu diketahui saturasi masing – masing fluida tersebut.
Saturasi didefinisikan sebagai perbandingan antara volume fluida tertentu (air, minyak dan
gas) terhadap jumlah volume pori – pori atau dalam persamaan .

- Panas lanjut

Uap yang berada di atas suhu saturasi uap tetapi tetap pada tekanan saturasi uap dikenal
dengan sebutan uap panas lanjut superheated vapour. Begitu fasa likuid telah berubah
menjadi fasa uap menguap, maka suhu uap tersebut dapat dinaikkan lagi dengan
menambahkan energi panas kepadanya. Bila suhu uap sudah naik jauh di atas suhu saturasi
uap, maka uapnya disebut mengalami pemanasan lanjut, dan energi yang digunakan untuk
membuat panas lanjut uap, disebut sebagai panas lanjut superheat. Sebelum uap dapat dibuat
berada dalam fasa panas lanjut, maka uap harus dipisahkan hubungannya dengan penguapan
likuid. Demikian juga, uap panas lanjut yang akan diembunkan, pertama-tama harus
didinginkan hingga mencapai suhu saturasi pada tekanan saturasi likuid.

- Super dingin

Siklus pendinginan kompresi uap teoritis, sebagaimana yang umum digunakan,


ditunjukkan dalam sistem koordinat p-V, T-s dan p-h, Proses kompresi yang berlangsung
pada jalur 1-2 disebut kompresi basah, dimana refrigeran yang masuk ke- dan keluar dari
kompresor adalah refrigeran kering dan jenuh (derajat kering uap = 1).  Proses kompresi
dapat juga terjadi pada jalur 1'-2' yang disebut dengan “kompresi basah” karena refrigeran
yang masuk ke kompresor masih mengandung fase cair (derajat kering < 1) dan keluar dari
kompresor dalam keadaan kering dan jenuh.  Meskipun koefisien penampilan (cop) sedikit
lebih rendah, pendinginan dengan kompresi kering lebih sering digunakan dengan alasan
kompresor akan lebih aman karena tidak terjadi kemungkinan masuknya refrigeran cair yang
dapat mempengaruhi kerja kompresor.  Pada proses kompresi kering, uap refrigeran yang
meninggalkan kompresor dalam keadaan panas-lanjut (superheat) sehingga kelebihan panas
tersebut harus dibuang di kondensor pada tekanan tetap (tekanan kondensor) dan suhu tetap
sebelum dikondensasi menjadi cairan refrigeran (proses 2-2').

Proses kompresi dianggap berlangsung secara isentropik karena lebih mendekati keadaan
sesungguhnya, meskipun secara teoritis kompresi isotermal lebih disukai karena
membutuhkan kerja yang lebih kecil.  Kerja pada proses pencekikan (throtling) seharusnya
dapat didaur-ulang, akan tetapi karena tidak ekonomis jarang dilakukan.Perbandingan antara
siklus kompresi uap teoritis (siklus 1-2'-2''-3-4'-1) dengan siklus Carnot terbalik (siklus 1-2-3-
4-1) ditunjukkan dalam diagram T-s pada Gambar 3-6.  Seperti terlihat pada bagian yang
diarsir di dalam gambar, terdapat tiga luasan yang merupakan perbedaan antara siklus
kompresi uap teoritis dengan siklus Carnot terbalik.  Luasan 2-2'-2'' menunjukkan
penambahan kerja yang harus diberikan ke kompresor serta tambahan panas yang harus
dilepas di kondensor sebagai akibat kompresi yang tidak isotermal.  Luasan 3-3'-4-3
menunjukkan tambahan kerja ke siklus akibat kerja pencekikan yang tidak didaur-ulang. 
Luasan 4-sa-sb-4'-4 menunjukkan kehilangan efek pendinginan sebagai akibat dari
peningkatan entropi karena proses pencekikan.  Masih terdapat perbedaan-perbedaan lain
antara siklus kompresi uap teoritik dan nyata, akan tetapi karena nilainya tidak terlalu besar
masih dapat diabaikan dari perhitungan.Keragaan suatu siklus refrigerasi umumnya
dinyatakan dalam berbagai terminologi, seperti ton refrigerasi, koefisien tampilan, dan
efisiensi refrigerasi.  Satu ton refrigerasi didefinisikan sebagai kapasitas pendinginan yang
diserap oleh satu ton es untuk menjadi cair selama 24 jam, yaitu 1357 W (200 Btu/menit) . 
Istilah ton refrigerasi umum digunakan untuk mesin pendingin berkapasitas besar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Panas merupakan suatu bentuk energi. Ini merupakan fakta yang tidak dapat diingkari
bahwa panas dapat diubah menjadi suatu bentuk energi lainnya demikian juga sebaliknya,
bentuk energi lainnya dapat pula diubah menjadi energi panas. Secara prinsip thermodinamik,
panas dinyatakan sebagai energi yang berpindah dari satu zat ke zat lainnya sebagai akibat
dari adanya perbedaan suhu antara kedua zat tersebut. Pada Energi lainnya, perpindahan
energi dapat berlangsung karena adanya suatu usaha yang dilakukan pada benda. Tekanan
muncul karena adanya gaya pada luasan tertentu. Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang
diakibatkan oleh zat cair yang tidak bergerak atau diam pada suatu kedalaman tertentu.
Tekanan yang diberikan zat cair pada kesetimbangan karena pengaruh gaya gravitasi.
Energi adalah kapasitas untuk melakukan suatu pekerjaan. Energi yang disimbolkan
dengan huruf w, merepresentasikan adanya kondisi pergerakan benda, posisi, atau susunan
molekul yang akan dapat menghasilkan suatu pekerjaan dalam kondisi tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Padmadinata, Anky. 2011. Keekonomian Listrik dan Konservasi Energi


Saptadji, Nenny. Energi Panas Bumi (Geothermal Energy). ITB
S

Anda mungkin juga menyukai