Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian Pancasila sebagai Dasar Negara


Istillah pancasila berasal dari bahasa sansekerta yang mengandung dua akar
kata,yaitu panca dan syila. Panca berarti lima dan syila dengan huruf i yang dibaca
pendek mempunyai arti batu sendi, dasar, alas, atau asas. Sementara itu, syila
dengan pengucapan i panjang (syi:la) berarti peraturan tingkah laku yang baik,
utama atau yang penting . dengan demikian, pancasila dapat diartikan berbatu
sendi lima atau lima tingkah laku utama atau pelaksanaan lima kesusilaan
(pancasyila krama).

Menjelang proklamasi kemerdekaan indonesia,istillah pancasila kembali


mencuat ke permukaan. Istillah itu muncul pada sidang BPUPKI yang pertama,
yaitu pada tanggal 1 juni 1945. Dalam pidatonya Ir. Soekarno mengatakan “ ...
namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang
teman saya ahli bahasa , namanya pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan diatas
kelima dasar itulah kita mendirikan negara indonesia, kekal dan abadi”. Setelah
sidang BPUPKI berakhir dibentuklah panitia sembilan .panitia ini berhasil
merumuskan “piagam jakarta” pada tanggal 22 juni 1945. Selanjutnya, sehari
setelah indonesia merdeka, tanggal 18 agustus 1945, PPKI menetapkan rumusan
pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Rumusan pancasila itu
termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, alinea IV.

1) Ketuhanan yang maha esa


2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

2. Sejarah Perumusan Pancasila


Perumusan pancasila sebagai dasar negara republik indonesia tidak terlepas
dari sejarah perjuangan bangsa indonesia merebut kemerdekaan. Pada masa
pendudukan jepang tahun 1942, awalnya bangsa indonesia menyambut baik
kedatangan jepang. Akan tetapi, jepang pun tidak akan mengubah nasib bangsa
indonesia ke arah yang lebih baik. Maka dukungan bangsa indonesia pun berbalik
menjadi perlawanan terhadap jepang.

Pada tahun 1943 posisi jepang semakin terjepit. Selain harus menghadapi
perlawanan bangsa indonesia,jepang juga mendapatkan perlawanan sengit dari
sekutu. Kondisi ini dimanfaatkan oleh bangsa indonesia untuk mendesak jepang
agar bersedia memberikan kemerdekaan kepada bangsa indonesia. Desakan
tersebut mendapat tanggapan dari pemerintah jepang. Melalui perdana menteri
koiso,pada tanggal 7 september 1944 jepang berjanji memberikan kemerdekaan
kelak di kemudian hari kepada bangsa indonesia.
BPUPKI dilantik pada tanggal 28 mei 1945 oleh Letnan Jenderal Kumakhichi
Harada, panglima tentara keenambelas jepang dijawa. Tanggal itu bertepatan
dengan kelahiran kaisar jepang Tenno Haika. Tugas pokok BPUPKI adalah
menyelenggarakan pemeriksaan dasar tentang hal-hal penting, rancangan-
rancangan,dan penyelidikan yang berhubungan dengan usaha mendirikan negara
indonesia yang baru.

Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara pun dimulai dalam sidang-
sidang BPUPKI. BPUPKI beberapa kali bersidang,antara lain sebagai berikut :

a. Sidang BPUPKI I (29 mei – 1 juni 1945)


Sidang pertama dilaksanakan selama empat hari. Sidang diketuai oleh Dr.
Radjiman Widyodiningrat. Dalam pembukaannya ia meminta pandangan dari
anggota BPUPKI tentang dasar negara indonesia .sidang ini menekankan bahwa
dasar negara hendaknya dicari dan digali dari nilai-nilai yang sudah berakar kuat
dari hati dan pikiran rakyat, serta jiwa dan kepribadian bangsa indonesia. Selain
itu, dasar negara itu juga harus dapat diterima secara bulat dan didukung oleh
seluruh lapisan masyarakat.
Tooh-tokoh yang mengajukan konsep dasar negara dalam sidang itu adalah Mr.
Moh. Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.

1) Mr. Moh. Yamin

dalam sidang BPUPKI tanggal 29 mei 1945, Mr. Moh. Yamin kesempatan
pertama untuk penyampaian rumusan dasar negara indonesia merdeka. Ia
mengemukakan lima “ asas dasar negara republik indonesia”,yaitu :
a) Peri kebangsaan
b) Peri kemanusiaan
c) Peri ketuhanan
d) Peri kerakyatan
e) Kesejahteraan rakyat (keadilan sosial)

2) Prof. Dr. Mr. Soepomo

Pada tanggal 31 mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo mengajukan dasar negara
indonesia merdeka. Soepomo juga mengusulkan, negara yang akan dibentuk
merupakan negara yang akan menjadi anggota dari lingkungan kemakmuran
bersama di Asia Timur Raya. Soepomo mengusulkan dasar negara yang mirip
usulan Yamin. Ia mengusulkan dasar negara:

a) Persatuan (persatuan hidup)


b) Kekeluargaan
c) Keseimbangan lahir bathin
d) Musyawarah
e) Semangat gotong royong ( keadilan sosial )
3) Ir. Soekarno

pada tanggal 1 juni 1945, giliran Ir. Soekarno berpidato didepan sidang
BPUPKI . pidato ini kemudian dikenal sebagai lahirnya pancasila. Pada awal
pidatonya, ia mengemukakan ,”dasar indonesia merdeka”. Lima prinsip yang
diajukan oleh Ir. Soekarno adalah :

a) Nasionalisme (kebangsaan indonesia)


b) Internasionalisme (peri kemanusiaan)
c) Mufakat (demokrasi)
d) Kesejahteraan sosial
e) Ketuhanan yang maha esa (ketuhanan yang berkebudayaan).

Selesai sidang, BPUPKI membentuk panitia kecil untuk merumuskan kembali


hasil sidang BPUPKI I dan sumbangan-sumbangan pemikiran para pembicara.
Panitia ini terdiri atas 9 tokoh. Tim ini kemudian dikenal sebagai panitia kecil atau
panitia sembilan.

Setelah bekerja keras, akhirnya pada tanggal 22 juni 1945 panitia sembilan
berhasil merumuskan sebuah naskah dasar negara. Naskah itu oleh Mohammad
Yamin diberi nama “piagam jakarta” dan jakarta charter. Didalamnya terdapat
rumusan pancasila, yaitu:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi ppemeluk-


pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpim oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Pancasila yang disusun pada tanggall 22 juni 1945 oleh panitia 9 ini adalah
“suatu perjanjian moral yang sangat luhur”. Rumusan pancasila ini disetujui oleh
panitia kecil penyelidik usul-usul dari BPUPKI dalam rapat besar badan tersebut
pada tanggal 10 juli 1945.

b. Sidang BPUPKI II (10 juli -17 juli 1945)


pada hari pertama sidang BPUPKI II, tanggal 10 juli 1945, bung karno sebagai
ketua panitia kecil melaporkan berbagai usul yang telah dirumuskan dalam
rancangan preambul hukum dasar (piagam jakarta). Rumusan dasar negara itu
telah ditandatangani oleh sembilan orang anggota panitia kecil.

Sampai dengan hari kedua,11 juli 1945, ketua sidang BPUPKI masih
memberikan kesempatan para anggota untuk memberikan masukan dan usul-usul
yang berhubungan dengan hukum dan UUD. Ketua sidang membentuk tiga buah
panitia khusus, yaitu:

1) Panitia perancang undang-undang dasar yang diketuai bung


karno,beranggotakan 19 orang.
2) Panitia pembelaan tanah air, beranggotaan 23 orang,diketuai oleh abikusno
tjokrosuroso
3) Panitia soal keuangan dan ekonomi,beranggotaan 23 orang,diketuai oleh bung
hatta.

Sebelum sidang II BPUPKI berakhir,panitia perancang undang-undang dasar


melaporkan hasil dari sidang, yaitu:

1) Pernyataan indonesia merdeka


2) Pembukaan undang-undang dasar
3) Undang-undang dasar itu sendiri dan batang tubuh

Pada tanggal 18 agustus 1945,sehari setelah kemerdekaan,pada sidang Panitia


Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) terjadi perubahan. Sidang itu membahas
pengesahan UUD 1945. Perubahan tersebut antara lain,adalah:

1) Anak kalimat piagam jakarta dicoret dari mukadimmah UUD 1945;


2) Istillah mukadimmah diubah menjadi Pembukaan UUD;
3) Butir pertama “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi
pemeluk-pemeluknya” diganti menjadi “Ketuhanan yang maha esa”. Perubahan
butir pertama itu dilakukan oleh Drs. Moh. Hatta atas usul A. A Maramis
setelah berkonstultasi dengan Teuku Muhammad Hassan, Hasan Singodimedjo,
Ki Bagus Hadikusumo

Anda mungkin juga menyukai