Oleh
Insekta adalah hewan yang paling besar jumlahnya dibandingkan dengan hewan-
hewan yang lain. Mereka dapat hidup hampir di semua tempat baik di darat maupun
di air. Insekta merupakan satu-satunya invertebrata yang dapat terbang. Anggota
insekta sangat beragam tetapi memiliki ciri khusus yaitu kakinya berjumlah 6
(hexapoda), 7 tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada dan perut
(Rusyana, 2011). Insektarium merupakan media penyimpanan koleksi spesimen
insekta, baik awetan basah maupun awetan kering. Sebagai media untuk belajar
struktur tubuh serangga secara mendalam, terutama yang berhubungan dengan ciri
khasnya, sehingga lebih mudah mengenal dan menggolongkannya dalam klasifikasi
(Jumar, 2000).
Tujuan
Praktikum ini menggunakan alat sebagai berikut: Plastik dan wadah tertutup
Sedangkan bahan yang digunakan adalah alkohol 70% dan serangga yang akan
dijadikan sebagai objek awetan basah yakni jangkrik.
Serangga yang akan dijadikan objek awetan basah dipastikan memiliki organ
tubuh yang lengkap dan utuh.
3.1 Hasil
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda.
Kelas: Insekta
Ordo: Orthoptera
Famili: Grylludae.
Genus Gryllus
Spesies: Gryllus bimaculatus.
3.2 Pembahasan
Morfologi tubuh jangkrik pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala, toraks,
dan abdomen. Kepala jangkrik terdiri dari sepasang antena, mata majemuk, mata
oseli, labrum (bibir atas), labium (bibir bawah), mandibula (gigi) dan alat tambahan
lain yang berperan sebagai lidah yaitu palpus maksilaris dan palpus labialis. Di dalam
kepala jangkrik terdapat otak yang terdiri atas otak depan, otak tengah, dan otak
belakang dengan fungsi masing-masing yang berbedan namun semuanya berkaitan
dengan sistem indra dan hormon yang ada di dalam tubuh jangkrik.
Toraks (dada) adalah tempat melekatnya alat-alat gerak yang berupa dua pasang
sayap, tiga pasang kaki, dan terdapat pronotum yang keras untuk menutup bagian
dorsal hingga lateral toraks. Sayap depan (tegmina) jangkrik jantan berbentuk
gelombang dapat menghasilkan suara dengan cara menggesekkan kedua sayap.Suara
gesekan sayap digunakan sebagai alat komunikasi antar jangkrik (auditpry organ).
Mekanisme penghasil suara pada serangga yang digunakan sebagai sarana
komunikasi disebut dengan istilah striduiatory mechanism. Jangkrik !antan
memproduksi suara untuk berbagai kepentingan, diantaranya adalah untuk menandai
wilayah teritorialnya, bersenandung untuk mencari pasangan (mencari betina), dan
menunjukkan jika sedang marah dan siap berkelahi. Masing-masing suara dalam
berbagai kepentingan tersebut mempunyai panjangsuara dan intonasi yang berbeda.
Sayap depan (tegmina) jangkrik betina relatif lebih rata dengan venasi yang teratur
nyaris tidak bergelombang, sehingga jangkrik betina tidak dapat menghasilkan
suara.Sayap belakang jangkrik berupa membran halus yang pada kondisi istirahat
terlipat secara rapih di bawah sayap depan dan akan terbentang lebar ketika
digunakan untuk terbang. Selain sayap, organ lokomotor/penggerak pada jangkrik
adalah kaki. Kaki jangkrik seperti kaki serangga pada umumnya yaitu terdiri atas
koksa, trokanter, femur, tibia, dan tarsus. Tympanum jangkrik terletak pada bagian
posterior basal tibia kaki depan. Tympanum adalah membran yang berfungsi sebagai
telinga yang mampu menerima rangsang suara. Oleh karena itu
tibia kaki depan jangkrik betina berperan dalam keberhasilan proses perkawinan.
Kaki depan jangkrik selain berfungsi untuk telinga juga digunakan untuk berjalan,
demikian juga dengan kaki tengahnya. Kaki belakangnya selain digunakan untuk
berjalan juga berfungsi untuk melompat, baik untuk mengawali penerbangan maupun
untuk mencapai tempat lain dalam jarak yang cukup jauh. Tipe kaki untuk melompat
ini disebut dengan istilah saltatohal enam tungkai dan empat sayap.
Abdomen atau perut merupakan bagian tubuh yang memuat alat pencernaan,
ekskresi, dan reproduksi. Abdomen jangkrik terdiri atas 9 ruas. Bagian dorsal dan
ventral mengalami sklerotisasi sedangkan bagian yang menghubungkannya berupa
membran. Bagian dorsal yang mengeras disebut terga sedangkan bagian ventral yang
mengeras disebut sterna dan membran yang menghubungkan antara terga dan sterna
disebut pleura. Alat penceranaan jangkrik terdiri atas usus depan untuk penghancuran
makanan, usus tengah untuk penyerapan sari makanan, dan usus belakang untuk
pengeluaran sisa-sisa makanan. Alat reproduksi pada jangkrik jantan adalah aedeagus
dan pada jangkrik betina adalah ovipositor. Aedeagus pada jangkrik jantan tidak
terlihat karena berada didalam tubuh, sedangkan ovipositor pada jangkrik betina
terlihat jelas seperti bentuk jarum yang ujungnya seperti tombak dan berfungsi untuk
meletakkan telur.
Jangkrik merupakan hewan nokturnal dimana jangkrik lebih aktif pada malam hari.
Jika keadaan malam yang sunyi, jangkrik akan mengeluarkan suara layaknya sedang
aktif bermain musik. Musik ini dikeluarkan oleh jangkrik jantan yang berasal dari
gesekan sayap depan atau tegmina satu sama lain. Sayap depan yang tidak beraturan
ini di bagian venasi Cu2 membentuk jaringan keras seperti gerigi-gerigi tajam yang
berbaris. Bagian yang bergerigi ini terletak di punggung sayap depan, sehingga bila
sayap depan ini bergerak maju-mundur maka bagian punggung yang bergerigi ini
akan bergeskkan dengan sayap depan yang lain, sehingga menimbulkan getaran-
getaran. Getaran inilah yang menghasilkan resonansi disekitar area sayap. Suara yang
unik ini menyerupai suara kecapi.
Afifah, N., Sudarmin dan Widianti, T., 2014. Efektivitas Penggunaan Herbarium
dan Insektarium pada Tema Klasifikasi Makhluk Hidup. Universitas Negeri
Semarang. Semarang.