Pert3 Makalah Parasitologi-Fariska Sari
Pert3 Makalah Parasitologi-Fariska Sari
KELAS : 1B SANITASI
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
dan hidayahnya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah SWT dan tidak lepas
dari bantuan dari berbagai referensi, untuk itu dalam kesempatan ini saya sebagai penulis
mengucapkan banyak terimakasih.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian saya sudah berusaha dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh
karenanya, saya dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima segala masukan
ataupun kritikan guna penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Fariska Sari
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................2
DAFTAR ISI.................................................................3
BAB I.........................................................................4
1.1 Latar belakang..........................................4
1.2 Rumusan masalah.....................................4
1.3 Tujuan.......................................................4
BAB II.........................................................................5
2.1 Pengertian Cacing Parasit........................................5
2.2 Macam-macam Cacing Parasit..................................6
BAB III........................................................................9
3.1 Kesimpulan................................................9
3.2 Saran..........................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Parasitisme menjadi salah satu perilaku hubungan antara dua organisme, di mana
terdapat pihak yang dirugikan dan diuntungkan dalam peristiwa ini. Salah satu organisme
tersebut memanfaatkan inang atau tubuh indukannya untuk mendapatkan apa yang
mereka butuhkan untuk bertahan hidup, namun justru merugikan inangnya. Namun
perilaku parasitisme ini sudah menjadi hukum alam, yang memang menjadi sifat dari
organisme tersebut.
Cacing parasit adalah cacing yang hidup sebagai parasit pada organisme lain, baik
hewan atau tumbuhan. Mereka adalah organisme yang seperti cacing yang hidup dan
makan pada tubuh yang ditumpangi serta menerima makanan dan perlindungan sementara
menyerap nutrisi tubuh yang ditumpangi. Penyerapan ini menyebabkan kelemahan dan
penyakit. Penyakit yang diakibatkan oleh cacing parasit biasanya disebut secara umum
sebagai cacingan. Cacing parasit umumnya merupakan anggota Cestoda, Nematoda, dan
Trematoda.
Taenia solium dewasa hidup parasit pada saluran pencernaan manusia (usus).
Inang perantaranya (hospes intermediet) adalah babi.
Tubuhnya berbentuk pipih, ukuran panjang tubuhnya dapat mencapai 3m.
struktur tubuh cacing ini terdiri atas kepala (skoles) dan rangkaian segmen yang
masing-masing disebut proglotid.
Pada bagian kepala terdapat 4 alat isap (Rostrum) dan alat kait (Rostellum) yang
dapat melukai dinding usus.
Disebelah belakang skoleks terdapat leher/daerah perpanjangan (strobilus).
Taenia saginata
Diphyllobothrium latum
Merupakan jenis cacing pita yang hidup sebagai parasit pada manusia, anjing, kucing
dan serigala.
Sebagai inang perantaranya adalah katak sawah (Rana cancrivora), ikan dan
Cyclops.
Menyebabkan Diphyllobothriasis.
Daerah penyebarannya meliputi wilayah eropa, afrika, amerika utara dan jepang.
Echinococcus granulosus
Jenis cacing pita berukuran kecil (berkisar antara 3-6mm) dan hidup sebagai parasit
pada usus anjing liar / serigala dan karnivora lainnya.
Inang perantaranya adalah babi, biri-biri dan manusia.
Daerah penyebaran utama Australia, argentina dan pulau es.
Hymnelopsis nana
Jenis cacing pita kerdil yang hidup sebagai parasit pada manusia dan tikus.
Daerah penyebarannya meliputi seluruh dunia
Tanpa inang perantara
Manusia yang Ususnya terdapat cacing pita dewasa , di usus halusnya itu dipastikan
Cacing pita tersebut pada Proglotid segmen terakhir yang masak “mature” banyak
mengandung telur yang sudah dibuahi membentuk Zygot.
Dimana telur yang ada di Proglotid itu dilepaskan (Fragmentasi) sehingga mengikuti
sisa makanan ke usus besar dan ke anus .
Telur yang berada bersama kotoran itu bisa bertahan selama berhari-hari atau
berbulan bulan di lingkungannya .
Vegetasi yang ada di lingkungan misalnya rumput yang terkontaminasi oleh kotoran
yang berisi proglotid berisi telur itu bila termakan oleh ternak ( Babi , Sapi) maka
masukklah telur tersebut ke pencernaaan nya
Dalam usus ternak telur tergesek sehinngga menetas membentuk larva yang disebut
Oncospheres
Oncosfer segera tumbuh membentuk larva Hexacant ( larva dengan 6 kait yang tajam)
Hexacant menginvasi dinding usus, dan bermigrasi ke otot lurik ( daging)
Di jaringan Otot ( daging) itulah larva bertahan membentuk cacing gelembung yang
disebut Cysticercus
Sebuah cysticercus dapat bertahan hidup selama beberapa tahun di daging Ternak.
Manusia terinfeksi karena menelan mentah atau setengah matang daging yang
terinfeksi / di dalamnya ada Cysticercusnya .
Dalam usus manusia Cysticercus berkembang lebih dari 2 bulan menjadi cacing pita
dewasa , yang dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun.
Cacing pita dewasa melekat pada usus halus dengan Scolexnya { kepala) dan scolex
mereka berada menancap di dinding usus halus
Panjang cacing dewasa Taenia saginata bisa mencapai sampai 25 m, sedang T. solium
lebih pendek
Proglottids atau bagian segment nya dari cacing pita bagian posterior yang paling
belakang ( paling dewasa) menghasilkan telur yang matang,
Proglotid itu kemudian dilepaskan dari cacing pita, dan bermigrasi ke usus besar ,
bersama kotoran segera le anus (sekitar 6 per hari) begitu seterusnya.
b. Nematoda
Nematoda atau cacing gilig atau cacing gelang merupakan filum
Nematoda.[1][2] Mereka adalah filum hewan yang beragam yang menghuni
rentang lingkungan yang sangat luas. Spesies nematoda bisa sulit untuk
dibedakan, dan meskipun lebih dari 25.000 telah dijelaskan,[3][4] lebih dari
setengahnya adalah parasit, jumlah spesies nematoda telah diperkirakan
sekitar 1 juta.[5] Berbeda dengan filum Cnidaria dan Platyhelminthes
(cacing pipih), nematoda memiliki sistem pencernaan tubular dengan
bukaan di kedua ujungnya.
Klasifikasi Nematoda
1. Adenophorea
Cromadorida
Hidup bebas, amphid spiral dan melingkar, kantung oesophagus terbagi menjadi tiga bagian,
hidupnya di laut dan air tawar. Kebanyakan hidup di laut, bersifat aquatis, cuticula halus atau
tersusun dalam cincin-cincin, capsula buccalis dilengkapi dengan gigi-gigi dan pharynx ujung
posteriornya membesar.
Enoploidea
Pada Enoploidea tidak ada cincin-cincin cuticula, tetapi cuticula halus, seringkali dilengkapi
dengan bulu-bulu kaku. Pada bagian ujung anterior terdapat 6 papillae labiales, 10 atau 12
bulu-bulu kaku di dalam 1 atau 2 gelang-gelang atau lingkaran, sepasang celah cephal, dan
amphid berbentuk cyathiform, hidup bebas di laut. Oeshophagus terbagi menjadi dua bagian,
amphid berbentuk kantung panjang atau seperti tabung, hidup bebas dan parasit di laut, air
payau, dan air tawar.
Contoh : Metocholaimus pristiurus, hidup bebas di laut di benua Amerika Utara dan
Eropa, Enoplus dan Nygolaimus
Dorylamoidea
Dorylamoidea umumnya hidup di dalam tanah dan air tawar, cuticula halus, tanpa bulu-bulu
kaku, ujung anterior dengan 2 lingkaran papillae yang masing-masing terdiri atas 6 dan 10
papillae, amphid cyathiform, pharynx bersifat muscular dan jarang bagian posteriornya
membesar.
2.Secernentea
Secernentea disebut dengan phasmida, karena terdapat anggota spesiesnya memiliki phasmid.
Banyak anggota kelas hidup dalam tubuh vertebrata, serangga dan tumbuhan. Berikut uraian
tentang contoh-contoh spesies secernentea.
Ascaris lumbricoides ialah parasit usus halus manusia yang menyebabkan penyakit
askariasis. Infeksi cacing perut menyebabkan penderita mengalami kekurangan gizi,
tubuh pada bagian anterior cacing memiliki mulut yang dengan dikelilingi tiga bibir
dan gigi-gigi kecil. Cacing betina memiliki ukuran panjang sekitar 20-49 cm dengan
diameter 4-6 mm, dibagian ekor runcing lurus dan dapat menghasilkan 200.000 telur
per hari. Cacing jantan berukuran panjang sekitar 15-31 dengan diameter 2-4 mm,
bagian ekor runcing melengkung dan di bagian anus terdapat spikula yang berbentuk
kait untuk memasukkan sperma ke tubuh betina.Setelah terjadi perkawinan cacing
betina menghasilkan telur, telur kemudian keluar bersama tinja. Telur mengandung
embrio terletan bersama-sama dengan makanan yang tekontaminasi. Didalam usus
inang telur menetas menjadi larva. Larva selanjutnya menembus dinding usus dan
masuk ke daerah pembuluh darah, jantung, paru-paru, faring dan usus halus hingga
cacing dapat tumbuh dewasa.
Wuchereria bancrofri yang hidup parasit di kelenjar getah bening ( limfa ). Cacing
menyebabkan penyakit kaki gajah ( elephantiasis ) atau filariasis. Cacing dewasa
berdiameter 0.3 mm. cacing betina berukuran panjang 8 cm dan jantan berukuran
panjang 4 cm.setelah terjadi perkawinan cacing betina menghasilkan microfilaria.
Disiang hari microfilaria berada dipembuluh darah yang besar dan malam hari pindah
ke pembuluh darah kecil di bawah kulit. Bila nyamuk perantara ( Culex, Anopheles
Mansonia atau Aedes ) menggigit di malam hari, microfilaria bersama darah masuk
ke perut nyamuk. Microfilaria menembus dinding usus nyamuk menuju ke otot toraks
dan betmetamorfosis. Setelah mencapai ukuran 1.4 mm, microfilaria pindah ke belalai
nyamuk dan siap ditularkan ke orang lain. Cacing akan menggulung ke kelenjar limfa
dan tumbuh hinffa dewasa. Cacing dewasa yang berjumlah banyak akan menghambat
sirkulasi getah benang, sehingga setelah beberapa tahun mengakibatkan
pembengkakan kaki.
5. Onchorcerca Volvulus
c. Trematoda
Trematoda atau disebut juga cacing isap adalah kelas dari anggota
hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum
Platyhelminthes. Jenis cacing Trematoda hidup sebagai parasit pada
hewan dan manusia. Tubuhnya dilapisi dengan kutikula untuk menjaga
agar tubuhnya tidak tercerna oleh inangnya dan mempunyai alat pengisap
dan alat kait untuk melekatkan diri pada inangnya. Contoh anggota
Trematoda adalah Fasciola hepatica (cacing hati). Cacing ini hidup di hati
ternak kambing, biri-biri, sapi, dan kerbau.
Trematoda dijuluki cacing hisap karena memiliki alat pengisap atau
kait. Siklus hidup cacing hisap (Trematoda) termasuk kompleks karena
berganti reproduksi seksual dan aseksualnya, serta melibatkan setidaknya
dua inang, yaitu: inang primer, di mana cacing isap berkembang biak
secara seksual; dan inang perantara, di mana hewan ini berkembang biak
secara aseksual. Inang primer hampir selalu Vertebrata, dan inang
sekunder hampir selalu siput.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Cacing parasit bisa menyebabkan infeksi atau penyakit yang sangat merugikan. Infeksi
terjadi ketika parasit massuk kedalam tubuh melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi. Maka dari itu, sangat diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan
organisme cacing parasit yang bersangkutan selengkapnya. Serta dalam penulisan makalah
ini masih banyak kesalahan jadi mohon untuk kritik dan sarannya agar saya dapat
memperbaikinya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Cestoda
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Nematoda
https://www.dosenpendidikan.co.id/klasifikasi-nematoda/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Trematoda
https://medlab.id/trematoda/
http://nandahandayanie.blogspot.com/2014/05/makalah-trematoda.html?m=1
https://www.alodokter.com/infeksi-parasit
http://umum-pengertian.blogspot.com/2016/01/pengertian-umum-nematoda-ciri-klasifikasi-
reproduksi.html?m=1#:~:text=Pengertian%20Umum%20Nematoda%20Serta%20Ciri
%2DCiri%2C%20Klasifikasi%20dan%20Reproduksi%20Nematoda,-Penulis
%20dwi&text=Secara%20Umum%20Pengertian%20Nematoda%20adalah,dan%20ode
%20yang%20berarti%20seperti.
https://id.scribd.com/document/343083265/MAKALAH-CESTODA-LENGKAP