Laporan Pendahuluan Keperawatan Dewasa Stroke
Laporan Pendahuluan Keperawatan Dewasa Stroke
Dosen Pembimbing:
Disusun oleh :
TAHUN 2019/2019
A. DEFINISI
1. Definisi Stroke
Menurut WHO, stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat
akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain vaskular.
Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran darah di
otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan
seseorang menderita kelumpuhan atau kematian. (Purwanto,2016)
Stroke hemoragik adalah salah satu jenis stroke yang disebabkan karena pecahnya
pembuluh darah di otak sehingga darah tidak dapat mengalir secara semestinya yang
menyebabkan otak mengalami hipoksia dan berakhir dengan kelumpuhan. (Muttaqin,
2008)
B. ETIOLOGI
a. Thrombosis Cerebral
Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapa menimbulkan oedema dan kongesti
di sekitarnya.Thrombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau
bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan
penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemi serebral. Tanda dan
gejala neurologis seringkali memburuk pada 48 jam setelah thrombosis.
1) Atherosklerosis
c. Haemorhagi
a. Kelumpuhan wajah atau anggota badan sebelah (hemiparesis) yang timbul secara
mendadak
b. Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan
c. Penurunan kesadaran (konfusi, delirium, letargi, stupor, atau koma)
d. Afasia (kesulitan dalam bicara)
e. Disatria (bicara cadel atau pelo)
f. Gangguan penglihatan, diplopia
g. Ataksia
h. Vertigo, mual, muntah, dan nyeri kepala
E. KOMPLIKASI
Menurut Purwanto (2016) berikut adalah komplikasi yang terjadi akibat stroke:
a. Hipoksia serebral
b. Penurunan aliran darah serebral
c. Embolisme serebral
d. Pneumonia aspirasi
e. ISK, Inkontinensia
f. Kontraktur
g. Tromboplebitis
h. Abrasi kornea
i. Dekubitus
j. Encephalitis
k. Disritmia, hidrosepalus, vasospasme
F. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin, pendidikan,
alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan MRS, nomor register, dan
diagnosis medis.
2. Keluhan utama
Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah kelemahan
anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, tidak dapat berkomunikasi,dan penurunan
tingkat kesadaran.
Serangan stroke berlangsung sangat mendadak, pada saat klien sedang melakukan
aktivitas ataupun sedang beristirahat. Biasanya terjadi nyeri kepala, mual,
muntah,bahkan kejang sampai tidak sadar, selain gejala kelumpuhan separuh
badan atau gangguan fungsi otak yang lain
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi, diabetes melitus, atau
adanya riwayat stroke dari generasi terdahulu.
Klien makan sehari-hari apakah sering makan makanan yang mengandung lemak,
makanan apa yang sering dikonsumsi oleh pasien, misalnya : masakan yang
mengandung garam, santan, goreng-gorengan, suka makan hati, limpa, usus,
bagaimana nafsu makan klien.
b. Minum
c. Eliminasi
Pada pasien stroke hemoragik biasanya didapatkan pola eliminasi BAB yaitu
konstipasi karena adanya gangguan dalam mobilisasi, bagaimana eliminasi BAK
apakah ada kesulitan, warna, bau, berapa jumlahnya, karena pada klien stroke
mungkin mengalami inkotinensia urine sementara karena konfusi,
ketidakmampuan mengomunikasikan kebutuhan, dan ketidakmampuan untuk
mengendalikan kandung kemih karena kerusakan kontrol motorik dan postural.
6. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Pasien pernah mengalami trauma kepala, adanya hemato atau riwayat operasi.
b. Mata
c. Hidung
e. Dada
1) Inspeksi : Bentuk simetris
2) Palpasi : Tidak adanya massa dan benjolan
3) Perkusi : Nyeri tidak ada bunyi jantung lup-dup
4) Auskultasi : Nafas cepat dan dalam, adanya ronchi, suara jantung I dan II
murmur atau gallop
f. Abdomen
1) Inspeksi : Bentuk simetris, pembesaran tidak ada
2) Auskultasi : Bisisng usus agak lemah
3) Perkusi : Nyeri tekan tidak ada, nyeri perut tidak ada
g. Ekstremitas
7. Penilaian Kuantitatif
Diukur dengan melalui GCS (Glasgow Coma Scale)
a. Indeks katz
1) Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian,
dan mandi.
2) Kemandirian dalam semua hal, kecuali satu dari fungsi tersebut
3) Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
4) Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi
tambahan.
5) Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, dan
satu fungsi tambahan.
6) Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah, dan satu fungsi tambahan.
7) Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. CT Scan
b. MRI
c. Angiografi Serebri
d. USG Doppler
e. EEG
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak dari
jaringan yang infark sehingga menurunnya impuls listrik dalam jaringan otak.
f. Sinar X tengkorak
g. Pungsi Lumbal
Tekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada cairan lumbal
menunjukkan adanya hemoragik pada subarakhnoid atau perdarahan pada
intrakranial. Peningkatan jumlah protein menunjukkan adanya proses inflamasi.
Hasil pemeriksaan likuor yang merah biasanya dijumpai pada perdarahan yang
masif, sedangkan perdarahan yang kecil biasanya warna likuor masih normal
(xantokrom) sewaktu hari-hari pertama.
A. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
B. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan untuk menilai keberhasilan tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Setelah
melaksanakan tindakan keperawatan maka hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes. (2012). Data dan Informasi Kesehatan Penyakit Tidak Menular (PTM). Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
Purwanto, H. (2016). Modul Keperawatan Medikal Bedah II. Kementerian Keseharan RI.
Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Kesehatan RI.