LP Bunga Anemia
LP Bunga Anemia
1. Definisi
Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin (Hb) atau sel darah
merah (eritrosit) sehingga menyebabkan penurunan kapasitas sel darah merah dalam
membawa oksigen (Badan POM, 2011)
Anemia aplastic atau hipoplastik adalah jenis anemia normokromik yang terjadi akibat cedera
sel atau destruksi sel tunas (stem cells) di dalam sum sum tulang sehingga terjadi
pensitopenia (leukopenia,anemia,dan trombositopenia karena sel sel darah yang mati tidak
diganti) Crowin,2009;kowalak,dkk.2012.
Anemia aplastik adalah suatu keadaan di mana jaringan sumsum tulang diganti oleh jaringan
lemak. Sebagai akibatnya maka akan terjadi pensitopenia (anemia, leukepania, dan
trombositopenia). Oleh karenanya keluhan dan gejala yang timbul adalah akibat dari
pensitopenia tersebut
2. Etiologi
Tergantung dari sel mana yang mengalami depresi paling berat. Apabila sel eritrosit yang
paling berat maka keluhan gejala anemia yang paling menonjol : lemah, dyspnoe d’effort,
palpitasi cordis, tachycardia, cadena, pucat, dan lain-lain.
Apabila granulositopeni paling berat keluhan : panas badan, dan tanda-tanda infeksi lain.
Trombositopenia yang berat timbul ptechiae, ecchymosis, dan manifestasi perdarahan.
a. Anemia aplastik idiopatik, etiologi tidak diketahui.
b. Anemia aplastik sekunder. Anemia aplastik yang disebabkan oleh obat-obat-an, bahan
kimia atau bahan fisis. Ada banyak sekali macam obat-obatan yang dapat menyebabkan
anemia aplastik, terutama obat-obatan yang mengandung gugusan benzene, obat-obat
anti leukemia, golongan mesantoin, golongan kina (chloroquin), berbagai macam
antibiotik. Bahan fisis seperti sinar rontgen, Phosfor radioaktif. Bahan kimia berbagai
macam zat warna, chlortetrachlorida, logam berat, dan lain-lain.
c. Anemia aplastik congenital: sindroma Fanconsin.
3. Patoflow
anemia
Lemas
Kompraten
sel
penghantar
Cepat Lelah oksigen/zat
nutrisi ke sel
Intolerasi
aktifitas
Gangguan
perfusi
jaringan
4. Manifestasi klinis
1. Pusing.
2. Takikardi
3. Lesu.
4. Trombositopenia menimbulkan perdarahan dan kulit seperti ekimosis dan ptekie
dan perdarahan khususnya dari hidung,gusi,rectum,dan vagina
5. Granulositopenia dan leukositopenia menyebabkan lebih mudah terkena infeksi
bakteri.
6. Susah konsentrasi.
7. Cepat lelah.
8. Anoreksia, mual muntah karena penurunan aliran darah ke saluran cerna
(Crowin,2009;Paramita,2011)
5. komplikasi
6. Pengkajian
a. Identitas Klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai, status
perkawinan,pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, no. register, tanggal MRS,
diagnosa medis
b. Keluhan Utama
Adakah dari anggota keluarga yang memungkinkan ada yang pernah atau sedang
menderita penyakit yang sama.
7. Pemeriksaan diagnostik
8. Diagnosa keperawatan
1. Perubahan Perfusi Jaringan b.d penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk
pengiriman oksigen/nutrient ke sel
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai oksigen
3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan mencerna
makanan/absorbs
4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b.d perubahan sirkulasi dan
neurologis (anemia), gangguan mobilitas, deficit nutrisi.
5. Risiko infeksi b.d pertahanan sekunder tidak adekuat (penurunan hemoglobin
leucopenia/penurunan granulosit).
Rencana keperawatan
9. Evaluasi
No DX.
DX 1 :
1. berat badan pasien dalam batas normal
2. mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
3. tidak terjadi penurunan berat badan
4. tidak ada tanda mal nutrisi
DX 2 :
1. tidak terjadi hipertermia