Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK

Disusun Oleh :
Nama : Aditya Heranico Rumondor
NIM : 171.04.1010
Jurusan : T. Elektro

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND


YOGYAKARTA
2020
1. Jelaskan tentang sumber daya energi primer, sekunder, dan tersier.
a. Energi primer adalah energi yang terkandung dalam sumber daya
energi primer.
b. Energi sekunder adalah energi turunan yang berasal dari konversi
sumber daya energi primer.
c. Energi tersier adalah energi turunan yang berasal dari konversi
energi sekunder.

2. Gambarkan dan Jelaskan proses konversi energi thermal dan non thermal.

Gambar 1. Proses konversi energi thermal (PLTU)

a. Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas
dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
b. Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik (turbin) dalam
bentuk putaran.
c. Ketiga, energi mekanik (generator) diubah menjadi energi listrik.
Gambar 2. Proses konversi energi non thermal (PLTA)

Air yang ada di bendungan akan turun ke dalam lubang yang telah
di desain untuk memutar turbin/kipas besar, semakin dalam lubang maka
akan semakin besar debit air yang akan turun dan mendapatkan perputaran
turbin yang besar. Dari perputaran turbin tersebut akan menghasilkan
energi mekanik yang akan di konversi melalui generator menjadi energi
listrik.

3. Gambarkan bagaimana proses perubahan enrgi primer menjadi energi


listrik pada PLTA.
PLTA adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan air sebagai
energi primernya. Pada dasarnya energi air yang dimanfaatkan tersebut
adalah energi potensial, yaitu energi yang berdasarkan pada perbedaan
ketinggian. Energi potensial tersebut akan timbul jika air mengalir dari
tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah. Energi aliran air
tersebut dapat dimanfaatkan untuk memutar turbin air yang dihubungkan
dengan sebuah generator listrik. Putaran generator tersebut selanjutnya
diubah menjadi energi listrik.
Gambar 3. Skema cara kerja PLTA

Air yang tertampung pada waduk atau danau alam dialirkan


melewati pintu pengambilan air (intake) melewati saluran air. Saluran air
yang mendatar tersebut dapat berupa saluran terbuka (open channel),
maupun saluran tertutup (tunnel), jika merupakan saluran tertutup disebut
sebagai saluran tekan (headrace tunnel) selanjutnya dialirkan melalui pipa
pesat (penstock).
Sebelum melalui pipa pesat, air biasanya melewati bangunan yang
disebut tangki pendatar (surge tank) yang berfungsi sebagai pengaman
pipa pesat apabila terjadi perubahan tekanan secara tiba-tiba pada pipa
pesat akibat beroperasinya katup utama (inlet valve). Namun jika pipa
pesat tidak terlalu panjang seperti pada gambar kedua, maka tidak
diperlukan tangki pendatar. Setelah melewati pipa pesat, air masuk ke
turbin air melalui katup utama yang berfungsi untuk membuka dan
menutup aliran air dari pipa pesat ke turbin. Air tersebut memutar sudu-
sudu turbin (runner) dan kembali ke sungai melalui saluran pembuangan
akhir (tailrace).
Poros turbin yang berputar tersebut dikopel dengan suatu generator
sehingga generator ikut berputar dan menghasilkan energi listrik pada
tegangan tertentu sesuai dengan generatornya. Selanjutnya tegangan
tersebut dinaikkan pada trafo utama (main transformer). Listrik yang telah
dinaikkan tegangannya oleh trafo utama tersebut disalurkan ke system
interkoneksi tenaga listrik melalui suatu gardu induk (sub-station).

4. Proses pembangkitan listrik pada generator hampir dipastikan


memanfaatkan medan magnet. Salah satu pengaruh medan magnet yang
dijadikan sebagai prinsip dasar kerja generator adalah, Apabila ada suatu
material konduktor (wire) bergerak dengan kecepatan tertentu dan
melewati suatu medan magnet, maka pada kondutor (wire) yang bergerak
tersebut akan terinduksi tegangan listrik sebagi akibat dari adanya medan
magnet tersebut.
Pada generator terdapat dua komponen utama yaitu komponen
yang berputar yang dikenal dengan nama rotor dan komponen yang diam
yang dikenal sebagai stator. Rotor didesain agar memiliki medan magnet
dengan cara menanamkan magnet pada rotor atau dengan cara
memberikan arus DC pada rotor. Baik dengan menggunakan permanen
magnet maupun memberikan arus DC, keduanya sama-sama menghasilkan
medan magnet pada rotor yang akan mempengaruhi lingkungan
sekitarnya.
Bagian utama pada stator merupakan tiga kumpulan-lilitan (koil)
material konduktor yang biasanya terbuat dari besi atau aluminium. Ketiga
koil tersebut masing-masing terpisah dengan sudut 120o seperti yang
ditunjukan pada Gambar 4 Koil pertama adalah a’-a, kedua adalah b’-b
dan ketiga adalah c’-c. Tujuan dari adanya tiga koil dengan sudut relatif
120o tersebut adalah untuk menghasilkan listrik tiga fasa. Ketika rotor
berputar, maka medan magnet pada rotor ikut berputar. Dengan adanya
gerak relatif antara medan magnet dan koil-koil pada stator, maka
tegangan pada masing-masing koil akan terinduksi dengan besaran yang
sama namun fasanya berbeda sebesar 120o. Apabila sebuah beban
dihubungkan dengan stator yang kini sudah memiliki tegangan listrik,
maka arus akan mengalir ke beban.
Hukum yang berlaku pada proses pembangkitan energi listrik.
a. Hukum kaidah tangan kanan
b. Hukum kaidah tangan kiri fleming

Anda mungkin juga menyukai