Teori – teori :
1. Konsep Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2012:30-32), pemasaran berlandaskan
pada beberapa konsep inti, yakni dengan adanya suatu kebutuhan, keinginan, dan
permintaan dari pelanggan didukung oleh adanya pasar yang menawarkan suatu
produk, pelayanan, dan pengalaman sehingga menyebabkan adanya hubungan
serta pertukaran kemudian dinilai oleh pelanggan melalui kepuasan pelanggan.
2. Strategi Pemasaran
Menurut American Marketing Association yang dikutip dari Tjiptono dan
Chandra (2012:5) strategi pemasaran adalah aktifitas dalam menciptakan,
mengkomunikasikan, menyampaikan dan pertukarkan tawaran (offerings) yang
memberikan nilai bagi pelanggan, klien, mitra, atau pada masyarakat umum.
Strategi pemasaran pada umumnya adalah rencana yang dijalankan
olehperusahaan untuk dapat mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan oleh
perusahaan, oleh karna itu penentuan stategi pemasaran harus didasari dengan dua
faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Strategi pemasaran yang sudah di
jalankan dan diterapkan harus dinilai kembali atau dievaluasi apakah strategi
tersebut masih sesuai dengan keadaan dan kondisi yang terjadi. Strategi
pemasaran adalah proses upaya memasarkan suatu produk baik dalam bentuk
barang maupun jasa dengan menggunakan pola rencana dan Teknik tertentu
sehingga menghasilkan jumlah penjualan yang meningkat
2.1 Strategi Pemasaran atau Marketing Mix 7P
Penelitian ini menggunakan Strategi pemasaran 7P yang merupakan
konsep dimana digunakan oleh perusahaan untuk mengambil suatu keputusan
yang akan di laksanakan oleh perusahaan dalam membuat strategi pemasaran. 7P
adalah product, price, place, promotion, people, process dan physical evidence
(Kotler dan Keller, 2008:4). Konsep dasar dari marketing mix 7P adalah proses
pembuatan strategi pemasaran yang mana hasilnya akan digunakan untuk
mengambil keputusan.
a) Product (Barang atau jasa)
Produk, barang dan jasa merupakan subuah produk yang memberikan
manfaat atau memenuhi kebutuhan konsumen serta memuaskan konsumen. Pada
dasarkan konsumen tidak membeli barang atau jasa yang dijual oleh perusahaan
melaikan membeli manfaat dari suatu yang di tawarkan.
b) Price (Harga)
Harga yang ditetapkan oleh perusahaan merupakan suatu hal yang penting.
Perusahaan akan melakukan pertimbangan dalam hal ini karena penetapan harga
akan sangat memperngaruhi pendapatan dari total dan biaya. Harga merupakan
faktor utama sebagai penentu posisi suatu barang atau jasa dan harus dilakukan
dengan riset pasar, ragam produk, pelayanan dan pesaing.
c) Place (Lokasi usaha)
Jangkauan lokasi usaha menjadi suatu yang harus dipertimbangkan oleh
perusahaan dengan sangat matang. Tempat yang strategis tentu memiliki peluang
dalam akses publik yang lebih baik.
d) Promotion (Strategi promosi)
Strategi promosi adalah aktifitas dan materi yang dalam pengaplikasiannya
menggunkan teknik, dimana dibawah pengendalian penjualan atau produsen yang
dapat mengkomunikasikan informasi persuasive yang menarik terhadap produk
yang akan ditawarkan oleh penjual atau produsen.
e) People (Sumber daya manusia SDM)
Sumber daya manusia atau SDM merupakan aset berharga yang dimiliki
oleh perusahaan, terlebih apabila perusahaan tersebut bergerak dibidang jasa
dimana membutuhkan SDM yang memiliki performance tinggi. Kebutuhan
konsumen terhadap karyawan yang berkinerja tinggi akan menyebabkan dampak
positif kepada konsumen puas dan loyal. Kamampuan ilmu pengetahuan yang
baik dari SDM akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan
memberikan citra yang baik diluar perusahaan.
f) Process (Proses atau aktivitas bisnis)
Proses adalah Layanan jasa ataupun kualitas suatu produk yang sangat bergantung
terhadap proses penyampaian jasa kepada konsumen. Penggerak perusahaan
terhadap perusahaan yang bergerak dibidang jasa adalah karyawan itu sendiri,
maka dibutuhkan layanan untuk menjamin mutu kualitas yang ditawarkan atau
quality assurance.
g) Physical Evidence (Bukti fisik perusahaan)
Bukti fisik perusahaan menjadi karakteristik atau persyaratan yang
memberi nilai tambah bagi konsumen dalam perusahaan jasa yang memiliki
sebuah karakter.. Bangunan perusahaan harus memberikan suasana dengan
menciptakan pengalaman kepada para pengunjung dan dapat juga memberikan
nilai tambah bagi pengunjung. Khususnya menjadi syarat utama perusahaan yang
bergerak dibidang jasa dengan kelas market khusus
3. Digital Marketing
Digital marketing merupakan sebuah kemajuan teknologi yang bergerak
pada tren, bisnis dan IT yang saling memiliki hubungan dalam mewujudkan
perilaku konsumen sehingga dalam memenui kebutuhan dan keinginan konsumen
akan menjadi lebih lebih praktis dan cepat. Menurut Ghotbifar (2017 : 1) digital
marketing merupakan sebuah revolusi digital yang telah mengubah cara
konsumen memandang strategi bisnis dalam menggunakan media berbasis
teknologi pada platform digital. Penjelasan tersebut dipertegas oleh Kannan (2017
: 22) yang menjelaskan bahwa pemasaran digital merupakan sebuah alat penting
yang digunakan oleh para pebisnis dalam persaingan di pasar sehingga tak akan
ketinggalan jaman karena semua orang akan mengalami era digital sehingga
penggunaan digital marketing dalam bisnis akan mampu menjangkau konsumen
potensial secara efisien.
4. Media Sosial
Media sosial merupakan media melalui daring yang kini memiliki peran
penting dalam kehidupan masyarakat diseluruh dunia untuk berkomunikasi,
penyebar informasi dan atau sebagai media penghibur karena menawarkan
kemudahan dalam melaksanakan partisipasi, berbagi cerita, gambar, video, suara
hingga dokumen yang terdiri dari blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia
virtual.
Bagi perusahaan sendiri penggunaan media sosial mampu memberikan
personal branding yang akan ditentukan oleh audiens serta menjadi wadah untuk
melaksanakan interaksi terhadap pelanggan dan tempat berbagi konten oleh
perusahaan. Selain itu penggunaan media sosial memberi dua efek kepada
perusahaan dalam memasarkan produk maupun jasanya yakni melalui pendekatan
aktif maupun pasif.
4.1 Jenis-jenis Media Sosial
Media sosial yang kian meluas serta memiliki perannya masing masing
dibagi menjadi beberapa macam jenis yang dipaparkan oleh Puntoadi (2011:34)
yakni sebagai berikut :
1) Bookmarking sebagai media sosial yang dipergunakan dalam
membagikan, menyimpan serta menyisipkan link atau tanda halaman yang
digemari pengguna.
2) Wiki sebagai Media sosial yang memiliki karakteristik beragam seperti
layaknya pembagian situs pengetahuan, perjalanan dan sebagainya yang
memfokuskan kepada satu konten.
3) Flickr sebagai media sosial yang memiliki klasifikasi khusus akan
pembagian gambar atau image sharing pada pengguna fotografi di seluruh belahan
dunia.
4) Creating opinion sebagai media sosial yang menjalankan konten dalam
menampung opini hingga jurnal oleh pengguna di seluruh dunia.
5) Jejaring sosial sebagai media sosial yang dipergunakan sebagai media
publikasi, jejaring sosial merupakan jenis media sosial yang paling banyak
dipergunakan oleh masyarakat diseluruh dunia.
4.2 Pemasaran Melalui Media Sosial
Media sosial merupakan media yang dipergunakan dalam penyebarluasan
interaksi sosial didukung oleh tingkat kemudahan jangkauan askes serta teknik
penerbitan yang terukur sehingga memudahkan pengguna dalam melaksanakan
interaksi sosial mengunakan internet dengan dukungan teknologi. Keuntungan
penggunaan media sosial dijelaskan melalui laporan dari Stelzner yang
mengidentifikasikan bahwa keuntungan dari adanya penggunaan media sosial
dalam melaksanakan bagian dari pemasaran adalah 81% perusahaan memberikan
survey mengenai aktifitas media sosial yang dijalankan pada pasar memberi
pendapatan yang lebih besar, 61% diantaranya menjelaskan melalui penggunaan
media sosial mampu meningkatkan lalu lintas pelanggan, 56% kasus menyatakan
bahwa penggunaan media sosial memberi pengaruh akan adanya jalinan
kerjasama baru bagi perusahaan dan 45% perusahaan menjelaskan penggunaan
media sosial mampu mengurangi biaya pemasarann (Stelzner, 2009).
Media sosial yang dipergunakan bagi para pelaku bisnis dijelaskan oleh
Gunelius (2011: 15) sebagai strategi pemasaran ditentukan oleh empat elemen
yakni content creation, content sharing, connecting, dan community building
dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Pembuatan Konten (Content creation) dalam promosi yang dilaksanakan
pada sosial media yang dibuat harus bersifat menarik sehingga mampu menarik
target pelanggan sesuai pasar yang dituju dan mencerminkan kepribadian sebuah
bisnis tersebut.
2. Membagikan konten (Content sharing) pada promosi yang dilaksanakan
pada sosial media adalah dengan konten yang telah disediakan mampu disebar
luaskan kepada berbagai komunitas sosial sehingga dapat memperluas pelanggan
melalui sistem daring yang memiliki persamaan minat atau kebutuhan.
3. Jaringan (Connecting) yang luas dapat membangun hubungan yang dapat
menghasilkan lebih banyak bisnis.
4. Pembangunan Komunitas (Community Building) merupakan hal yang
penting untuk diperhatikan dalam kegiatan promosi karena dalam penggunaan
media sosial yang luas diikuti oleh sistem komunikasi yang baik seperti penerapan
kejujuran dan berhati-hati pada penggunaan social networking karena akan
berdampak pada kelangsungan citra perusahaan pada komunitasnya.
5. Influencer
Influence adalah kemampuan untuk mempengaruhi, merubah opini dan
perilaku seseorang (Evelina dan Fitrie, 2018). Dalam era Revolusi Industri saat
ini, adanya perkembangan pesat dalam bidang teknologi mengakibatkan seseorang
dengan sangat mudah untuk meng-influence banyak orang dalam berbagai media
maupun platform seperti halnya melalui social networking. Social Networking
Site (SNS) atau biasa disebut juga jejaring sosial didefinisikan sebagai suatu
layanan berbasis web yang memungkinkan setiap pengguna dapat membangun
hubungan sosial melalui dunia maya (Welta, 2013).
5.1 Pengaruh Influencer di Dunia Digital
Keterikatan influencer dengan followers Timbulnya engagement antara
followers dan influencer terjadi akibat komunikasi yang dibangun secara
konsisten oleh influencer dengan reputasi yang cocok dengan produk yang
ditawarkan. Terdapat tiga aspek yang dilihat dari seorang influencer, yaitu Reach
yang menunjukkan jumlah followers yang dimiliki oleh influencer tersebut.
Kemudian adanya Resonance yang memperlihatkan tingkat keterikatan followers
dengan konten yang ditampilkan oleh influencer, seperti seberapa aktif followers
membagikan lagi konten yang ditampilkan oleh influencer. Aspek terakhir adalah
Relevance yang menggambarkan kesamaan antara nilai-nilai yang diyakini
influencer dan brand image produk. Kesamaan tersebut juga dapat berupa konten
yang ditampilkan influencer dengan memperhatikan adanya value, budaya, dan
demografis yang sama dengan target khalayak brand (Solis, 2012).
5.2 Peran Influencer
Umumnya, seorang Influencer memiliki 3 peran utama. Peran tersebut
diantaranya adalah to inform, to persuade, dan to entertain. Fungsi to inform
berkaitan dengan adanya e-commerce bertujuan untuk menginformasikan
mengenai suatu produk atau brand ke audiens sehingga mereka tertarik untuk
membeli produk tersebut. Dari adanya fungsi to persuade, influencer berusaha
meyakinkan audiens menerima sudut pandangnya atau meminta untuk
mengadopsi perasaan dan perilakunya, sedangkan to entertain berfungsi untuk
menghibur sehingga konten yang disediakan bersifat persuasif dan pesan yang
ingin disampaikan dari produk atau brand dapat diterima dengan baik (Sugiharto
dkk., 2018).
Penelitian terdahulu :
1. Pengaruh Terpaan Iklan di Media Sosial Youtube terhadap Persepsi
Konsumen (Studi terhadap Pelanggan Iklan Tiket. com di Youtube) R
Febrida, R Oktavianti - Prologia, 2020 - journal.untar.ac.id
2. Pengaruh Promosi Menggunakan Media Sosial Instagram Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Tiket. Com NA Harahap, M Ariyanti -
eProceedings …, 2019 - … .telkomuniversity.ac.id
Simpulan :
Disimpulkan bahwa strategi digital marketing di era pandemic Covid – 19
merupakan strategi yang cukup efisien untuk memasarkan produk, dikarenakan
hamper seluruh masyarakat yang melakukan aktivitasnya dirumah, menghabiskan
waktu mereka dengan bermain gadget.
Daftar pustaka :
Armstrong, Kotler.2015. Marketing an Introducing Prentice Hall twelf edition.
England : Pearson Education, Inc.
Ghotbifar, F. 2017. Identifying and assessing the factors affecting skill gap in
digital marketing in communication industry companies. Independent
Journal Of Management & Production, 1 - 14.
Gunelius, Susan. 2011. 30 Minute Social Media Marketing. United States :
McGraw Hill.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran : Jilid 1. Edisi Milenium. Jakarta:
Prehallindo.