Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di alam ini tidak lain hanya untuk
beribadah kepadanya. Manusia juga merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri
tanpa adanya interaksi sosial dengan yang lainnya, guna untuk memenuhi kebutuhan hidup
dan kelangsungan hidupnya. Kehidupan manusia merupakan satu kesatuan yang
menimbulkan hubungan timbal balik antara manusia itu sendiri, sehingga masyarakat saling
berhubungan satu sama lain untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.1 Tatacara dan
pelaksanaan kehidupan tersebut telah diatur dalam Alqur‟an dan Al-Hadist secara benar,
demi mendapatkan rida dan memperoleh derajat yang tinggi disisinya.

Dalam ajaran Islam terdapat dua dimensi hubungan yang harus dipelihara, yaitu
hubungan manusia dengan tuhan (ibadah mahdah) yang lebih bersifat perorangan, seperti
salat, zakat, puasa, haji ataupun dalam bentuk hubungan manusia dengan manusia lainnya
atau benda yang ada disekitarnya (muamalah) yang bersifat kesejahteraan ekonomi umat,
seperti jual-beli, ijarah, utang-piutang dan lain sebagainya.
Kegiatan muamalah merupakan kegiatan-kegiatan yang menyangkut hubungan
antar manusia. Kegiatan ini sama halnya dengan transaksi, sebagaimana muamalah transaksi
juga banyak macamnya salah satunya yaitu jual beli. Adapun jual beli dalam Alqur‟an dan
Al-Hadist telah diatur dan diperluas penjelasannya.

۟ ُ‫ىٱل ُح َّكا ِملِ َتأْ ُكل‬


َ‫وا َف ِري ًقا ِّم ْنأَمْ ٰ َوٱِلل َّناسِ ِبٱإْل ِ ْثم َِوأَن ُتمْ تَ ْعلَ ُمون‬ ْ
ِ ‫َواَل َتأ ُكلُ ٓو ۟اأَمْ ٰ َولَ ُكم َب ْي َن ُك‬
۟ ُ‫مب ْٱل ٰ َبطِ ل َِو ُت ْدل‬
ْ َ‫وا ِب َهٓاإِل‬

Artinya :“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan
berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui” (QS. Al-Baqarah: 188) 2.

1
Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalah (Hukum Perdata Islam), (Yogyakarta: Ull Press, 2006), 11.
2
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur.an dan terjemah, (Jakarta: PT Syaamil Cipta Media,2015), 165
Dengan adanya dalil-dalil tersebut, maka sudah sepatutnya manusia mematuhi aturan-
aturan yang telah ditetapkan didalamnya. Dalam kehidupan bermuamalat, agama islam telah
memberikan garis kebijaksanaan perekonomian yang jelas. Ekonomi islam adalah ekonomi
yang berdasarkan tolong-menolong yang mengutamakan keadilan, halal, dan saling manfaat.
Ketiganya mempunyai pengaruh bagi aspek ekonomi dan perdagangan, baik dalam aspek
produksi, konsumsi, distribusi maupun juga transaksi lainnya. Transaksi bisnis atau
perdagangan merupakan hal yang sangat diperhatikan dan dimuliakan dalam agama islam.
perdagangan ini kerap terjadi dan menjadi kebutuhan setiap individu dalam masyarakat.
Perdagangan ini juga disebut dengan jual beli. Dalam hukum islam telah diatur tentang
perikatan jual beli sebagaimana firman Allah SWT‚ dan Allah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba dalam Alqur‟an surat Al-Baqarah ayat 275 sebagai berikut:
‫َوأَ َح َّل ٱهَّلل ُ ْٱلبَ ْي َع َو َح َّر َم ٱلرِّ بَ ٰو ۟ا‬
Artinya: “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (Al-
Baqarah:275)

Dari ayat di atas dapat diartikan bahwa jual beli itu diperbolehkan dan memiliki akad
yang dilakukan dan dalam jual beli harus dijauhkan dari unsure syubhat (ketidakjelasan),
riba‟ (melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian).3 Jual beli merupakan proses
pemindahan hak milik/barang atau harta kepada pihak lain dengan menggunakan uang
sebagai alat tukarnya.

Jual beli dihalalkan hukumnya dan dibenarkan agama, asal memenuhi syaratsyarat
yang diperlukan.Demikian hukum ini disepakati para ahli ijma (Ulama mujtahidin) tak ada
khilaf didalamnya. Memang dengan sangat tegas Alqur‟an menerangkan bahwa jual beli itu
halal, sedangkan riba diharamkan.4 Sejalan dengan itu dalam jual beli ada persyaratan yang
harus dipenuhi, adapun syarat-syarat yang diperlukan dalam akad jual beli terdiri dari al-
aqidayni (ِ‫قذ‬ٝ ‫ اىؼ ب‬: dua orang aqid), al-mahallul aqad ( ‫ ٍذو اىؼقذ‬: tempat akad), mawdlu‟ul al-
akad (‫ ٍ٘ظاىؼقذ‬: obyek akad) dan rukun-rukun aqad.5

3
Abdul sami‟ al misri. Pilar-pilar ekonomi islam.alih bahasa dimyauddin Djuwani,(Yogyakarta: pustaka pelajar.
2006), 103.
4
T.M Hasbi Ash-Shiddiqi, Hukum-Hukum Fiqh Islam, Tinjauan Antar Mazhab, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra,
2001), Cet Ke-2, 328.
5
T.M Hasbi Ash-Shiddiqi, Pengantar Fiqih Muamalah, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2015), Cet Ke-4, 33.
Islam dalam hal ini benar-benar menganjurkan setiap manusia melakukan jual beli
dengan transaksi dan aturan yang baik dan benar di dalam islam dengan cara yang halal dan
tidak menyalahi aturan Islam. Karena merupakan suatu aturan yang wajib dilakukan selain
itu juga terdapat sejuta manfaat yaitu disetiap barang atau makanan yang dibeli terdapat
keberkahan didalamnya.

Jual beli yang dianggap halal banyak sekali namun juga banyak jual beli yang
dilakukan dengan cara yang tidak baik dan menyalahi aturan agama Islam.

Jual beli termasuk perbuatan atau jenis bisnis yang halal karena jual beli itu juga
dilakukan oleh nabi Muhammad Saw, selain perdagangan jual beli juga merupakan bentuk
dari hubungan kepada sesama manusia yang mana dapat menjalin silaturahmi serta banyak
manfaatnya dalam kehidupan bermasyarakat dikarenakan manusia adalah makhluk sosial
yang saling membutuhkan satudengan yang lainnya.

Sejalan dengan itu dalam jual beli ada persyaratan yang harus dipenuhi, adapun syarat-
syarat yang diperlukan dalam jual beli terdiri dari :

1. Akad (ijab kobul)

2. Orang-orang yang berakad (penjual dan pembeli)

3. Ma‟kud alaih (objek akad)

Sementara dipandang dari fiqh muamalah, jual beli sebagai bagian dari mu‟amalah yang
mempunyai dasar hukum yang jelas, baik dari Al-Qur‟an, Al-Sunnah dan telah menjadi
Ijma‟ ulama dan kaum muslimin. Bahkan jual beli bukan hanya sekedar mu‟amalah, akan
tetapi menjadi salah satu media untuk melakukan kegiatan tolong menolong sesama
manusia.6 Islam dalam hal ini benar-benar menganjurkan setiap manusia melakukan jual beli
dengan transaksi dan aturan yang baik dan benar di dalam islam dengan cara yang halal dan
tidak menyalahi aturan Islam. Karena merupakan suatu aturan yang wajib dilakukan selain
itu juga terdapat sejuta manfaat yaitu disetiap barang atau makanan yang dibeli terdapat
keberkahan didalamnya. Jual beli yang dianggap halal banyak sekali namun juga banyak jual
beli yang dilakukan dengan cara yang tidak baik dan menyalahi aturan agama Islam. Jual beli

6
Imam Mustofa, Fiqh Mu‟amalah Kontemporer, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2016), cet ke 1, h. 22.
termasuk perbuatan atau jenis bisnis yang halal karena jual beli itu juga dilakukan oleh nabi
Muhammad Saw, selain perdagangan jual beli juga merupakan bentuk dari hubungan kepada
sesama manusia yang mana dapat menjalin silaturahmi serta banyak manfaatnya dalam
kehidupan bermasyarakat dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang saling
membutuhkan satu dengan yang lainnya.

Di desa Rowosari Tembalang terdapat kegiatan ekonomi yaitu jual beli tanah urug.
Pemilik lahan tanah urug memiliki kekuasaaan penuh terhadap lahan miliknya yang
dijadikan penambangan yang selanjutnya dalam melakukan jual beli bekerjasama dengan
penambang tanah urug untuk memperjual belikannya. Tanah urug yang dikelola oleh
perseorangan tersebut dipasrahkan kepada para penambang yang dijual kepada para supir
truk untuk di jual kembali kepada masyarakat setempat untuk kebutuhan pembangunan
rumah dll.

Peneliti disini tertarik untuk meneliti apakah praktek jual beli tanah urug yang ada di desa
Rowosari kecamatan Tembalang kota Semarang sesuai dengan hukum jual beli dalam islam.

B. Alasan Pemilihan Judul


Ada beberapa pertimbangan mendasar yang menjadi alasan pemilihan judul skripsi
diatas. Alasan tersebut sebagai berikut :
1. Penulis ingin mengetahuilandasan hukum tentang akad salam terhadap jual beli tanah
serta ingin mengetahui jaual beli yang boleh dilakukan dan tidak boleh di lakukan
secara mendalam
2. Untuk mengetahui dan meneliti konsep akad salam terhadap jual beli tanah urug
berdasarkan hukum islam di desa rowosari tembalang
C. Telaah Pustaka
Peneliti telah berupaya melakukan penelusuran pustaka yang memiliki relevansi
dengan pokok permasalahan pada penelitian ini. Hal tersebut dimaksudkan agar fokus
penelitian bukan pengulangan penelitian-penelitian sebelumnya, melainkan untuk mencari
sisi lain yang signifikan untuk diteliti lebih mendalam. Selain itu, penelusuran pustaka juga
bermanfaat untuk membangun kerangka teoritik yang mendasari kerangka pemikiran
penelitian skripsi ini. Penelitian yang telah peneliti temukan antara lain:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Khilmi Tamimmahasiswa IAIN Walisongo


dengan tema: Studi Analisis Pendapat SayidSabiq Tentang Persyaratan Suci Bagi Barang
Yang Dijadikan Obyek Jual Beli. Didalam kesimpulan karya Ilmiah ini dijelaskan, bahwa
menurutmazhab Hanafi dan Zahiri jual beli barang yang mengandung unsur najis boleh
asalkan barang itu memiliki nilai manfaat bagi manusia. Sedangkan dalam perspektif Sayid
Sabiq meskipun barang itu mengandung manfaat, jika najis maka barang itu tidak boleh
dijual belikan karena barang yang bernajis mengandung mudarat yang lebih besar dari pada
manfaatnya.7
Kedua, skripsi tentang Analisis Hukum Bisnis Islam TerhadapJual Beli Seragam Sekolah
Di Toko Purnama Jaya Indah Pasar Blauran Surabaya Di Susun Oleh Farobi Dardena
Betarania. Skripsi ini membahas tentang penerapan jual beli di toko purnama yang
dilakukan dengan cara mengubah ukuran seragam dengan ukuran yang paling mendekati
pesanan pembeli.8
Ketiga, skripsi milik Budi Prayitno yang berjudul Analisis Hukum Islam Terhadap
Pinjaman Bersyarat Pada Jual Beli Padi (studi kasus di desa wonokerto Karang Tengah
Demak). Skripsi ini berisi tentang praktik jual beli padi dengan pinjaman bersyarat yang
dimana dilakukan oleh dua kelompok, yaitu kelompok petani kepada pedagang (tengkulak)
dan kelompok (tengklak) kepada juragan. Adapun penggunaan pinjaman bersyarat tersebut
bagi petani untuk biaya padi atau syarat pemeliharaan. Tapi bagi para pedagang (tengkulak)
untuk modal membeli padi kepada petani. Praktek jual beli tersebut tidak sesuai dengan
hukum islam karena syarat dan rukunnya tidak terpenuhi ‘bagi para petani’, tetapi pinjaman
7
Khilmi Tamim,Studi Analisis Pendapat Sayid Sabiq Tentang Persyaratan Suci Bagi BarangYang Dijadikan Obyek
Jual Beli, (Semarang.2006), 75.
8
Farobi Dardena Betarania‟‟ Analisis Hukum Bisnis Islam Terhadap Jual Beli Seragam Sekolah Di Toko Purnama
Jaya Indah Pasar Blauran Surabaya‟‟.Surabaya :UIN SUNAN AMPEL.2016
bersyarat bagi pedagang kepada sang juragannya adalah sah karena syarat dan rukunnya
terpenuhi9
Dengan adanya kajian pustaka di atas hal ini jelas sangat berbeda dengan penelitian yang
penulis lakukan dengan judul ”Analisis Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Tanah
Urug (Studi Kasus Di Desa Rowosari Tembalang Semarang)”
D. Penegasan Istilah
Untuk memudahkan pemahaman serta menghindari kesalahpahaman tentang judul
skripsi ini, maka penulis perlu menjelaskan beberapa istilah yang terkandung dalam judul
skripsi sebagai berikut:
Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan
sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk
perkaranya, dan sebagainya)10
Akad Salam adalah akad jual beli barang pesanan diantara pembeli jual beli salam
adalah akad jual beli barang pesanan diantara pembeli dengan penjual.11
Hukum Islam adalahperaturan dan ketentuan yang berkenaan dengan kehidupan
berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits.12
Praktik pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori.13
Jual beli adalah salah satu transaksi tukar menukar barang yang mempunyai nilai,
yang dimana salah satu pihak menjual barang tersebut, dan pihak lain membelinya sesuai
dengan kesepakatan.14
Tanah Urug adalah tanah (padas, merah atau semi padas) yang di pindahkan dari
satu tempat lokasi (sumber pengambilan tanah) ke tempat lokasi lain yang di inginkan
sebanyak yang dibutuhkan.15
Studi kasus adalah Pendekatan untuk meneliti gejala sosial dengan menganalisis
satu kasus secara mendalam dan utuh.

9
Budi Prayitno. Analisis Hukum Islam Terhadap Pinjaman Bersyarat Pada Jual Beli Padi (studi kasus di desa
wonokerto Karang Tengah Demak). 2016. UNWAHAS SEMARANG.
10
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online dalam https://kbbi.web.id/hukum diakses tanggal; 12 September 2019 jam 21.03
11
Mizan; Jurnal Ilmu Syariah, FAI Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor Vol. 4 No. 1 (2016), h,3.
12
Ibid.,
13
Ibid.,
14
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/real_ss/5af31da1bde57542d975c664/pemahaman-mengenai-jual-
beli-secara-singkat
15
Permenkop dan UKM, Op. Cit. h. 5.
Desa Rowosari Tembalang Semarang adalah tempat dimana peneliti mengadakan
penelitian

E. Fokus penelitian
Fokus penelitian ini adalah:
1. Bagaimana konsep akad salam terhadap jual beli tanah urug di desa Rowosari
kecamatan Tembalang kota Semarang?
2. Bagaimana Praktik/implementasi akad salam terhadap jual beli tanah urug di desa
Rowosari kecamatan Tembalang kota Semarang?
3. Bagaimana Analisis Hukum Islam terhadap Praktik akad salam terhadap jual beli
tanah urug di desa Rowosari kecamatan Tembalang kota Semarang ?
F. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan apa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, maka ada dua
tujuan, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui konsep Praktik akad salam terhadap jual beli tanah urug di desa
Rowosari kecamatan Tembalang kota Semarang
2. Untuk Mengetahui Praktik/implementasi akad salam terhadap jual beli tanah urug di
desa Rowosari Kecamatan Tembalang Semarang
3. Untuk mengetahui Analisis Hukum Islam terhadap Praktik akad salam pada jual beli
tanah urug di desa Rowosari kecamatan Tembalang kota Semarang
G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan, baik secara teoritis maupun secara
praktis. Secara umum, kegunaan penelitian yang dilakukan ini dapat ditinjau dari dua aspek,
yaitu:

1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan di bidang hukum Islam, khususnya di bidang muamalah dan dapat
digunakan sebagai acuan bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lanjutan, juga
merupakan bahan hipotesis bagi peneliti selanjutnya.
2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan
untuk kegiatan ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai islam bagi subjek penelitian, serta
mengetahui dan menetapkan status hukum Akad Salam Pada Praktik Jual Beli Tanah
Urug (Studi Kasus Di Desa Rowosari Tembalang Semarang)
H. Metode Penelitian
Sesuai rumusan masalah yang ditulis di atas, maka untuk memperoleh sumber data
yang memadai dalam membahas permasalahan pada skripsi ini, penulis menempuh metode-
metode sebagai berikut:
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan(field research)
denganjenispenelitianstudikasusyang bertujuanuntukmempelajari
secaraintensiflatar belakang,daninteraksilingkunganyang terjadipada suatu satuan
sosial seperti individu, kelompok, atau komunitas. Penelitian studi kasus adalah
suatu penelitian kualitatif yang berusaha menemukan makna, menyelidiki proses,
dan memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam dari individual,
kelompok atau situasi.16
b. Pendekatan Penelitian
Berdasarkan pendekatannya, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif.
Peneliti kualitatif menggunakan metode penalaran induktif dan sangat percaya
bahwa terdapat banyak perspektif yang akan dapat diungkapkan. Penelitian
kualitatif berfokus pada fenomena sosial dan pada pemberian suara pada perasaan
dan persepsi dari partisipan di bawah studi. 17
2. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek adalah informan atau narasumber yang menjadi sumber data
riset.18Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini adalah jual beli tanah Urug di
desa Rowosari Tembalang Semarang.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian pada hakikatnya adalah topik permasalahan yang dikaji
dalam penelitian.Sebagai objek dalam penelitian ini adalahPraktek jual beli tanah
urug di desaRowosari Tembalang Semarang.
16
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, cet. ke-5, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2016, h. 20.
17
Ibid, h. 2.
18
Objek Penelitian: Pengertian dan Contohnya dalam https://sosiologis.com/objek-penelitian diakses tanggal; 14
Februari 2019 jam 21.15.
3. Jenis Data dan Sumber Data
a. Jenis Data
Data adalah bukti sekaligus isyarat. Data meliputi apa yang dicatat orang
secara aktif selama studi, seperti transkrip wawancara dan cacatan lapangan
observasi.19 Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1) Data Primer,yaitu sumber data yang langsung memberikan data dan kepada
pengumpul data, misalnya wawancara langsung kepada Kepala Desa,
Penambang dan pembeli tanah urug di desa Alasrajah Blega Bangkalan untuk
mengetahui secara detail permasalahan nya..
2) Data Sekunder,yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya dari buku-buku atau lewat dokumen yang relevan.
b. Sumber Data

Sumber data yaitu dari mana sumber data itu diperoleh.Untuk melengkapi
penelitian ini penulis menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder.
1) Sumber data primer, terdiri dari data yang diperoleh dari subjek penelitian terkait
tinjauan hukum islam terhadapPraktek jual beli tanah urug di desa Rowosari
Tembalang Semarang dan beberapa pengelola untuk diteliti.
2) Sumber data sekunder, meliputi berbagai buku-buku dan dokumen yang terkait
dengan penelitian ini, antara lain:
a. Ahmad Azhar Basyir (Asas-asas Hukum Muamalat)
b. Nasroen Haroen (Fiqih Muamalah)
c. Sayyid Sabiq (Fiqh Sunnah)
d. Syafe‟i Rachmat (Fiqh Muamalah)
4. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Observasi adalah deskripsi kerja lapangan kegiatan, perilaku, tindakan,
percakapan, interaksi interpersonal, organisasi atau proses masyarakat, atau aspek
lain dari pengalaman manusia yang dapat diamati. 20Metode ini digunakan peneliti

19
EmzirOp. Cit., h. 65.
20
Ibid.
untuk melihat dan mengamati secara langsung hal-hal yang berkaitan dengan
tentang bagaimana mekanisme Praktek jual beli tanah urug di desa Rowosari
Tembalang Semarang.
b. Metode Wawancara
Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengontruksi
mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, parasaan, dan sebagainya
yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara (interviewew) yang mengajukan
pertanyaan dengan orang yang diwawancarai (interviewee).21Metode ini peneliti
gunakan untuk mencari datatentang Praktek jual beli tanah urug di desa Rowosari
Tembalang Semarang.Dalam interview kali ini peneliti mewawancarai kepada
Kepala Desa, 10 Penambang dan pembeli tanah urug di desa Rowosari Tembalang
Semarang untuk mengetahui secara detail permasalahan nya.
c. Metode Dokumen
Dokumen adalah bahan dan dokumen tulis lainnya dari memorandum
organisasi, klinis, atau catatan program; dan coinformance, publikasi dan laporan
resmi, catatan harian pribadi, surat-surat, karya-karya artistik, foto, dan
memorabilia dan tanggapan tertulis untuk survei terbuka. Data terdiri dari kutipan
dari dokumen-dokumen yang diambil dengan cara mencatat dan mempertahankan
konteks.22Metode dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
5. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan transkrip
wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain yang telah dikumpulkan untuk
meningkatkan pemahaman penulis mengenai materi-materi tersebut.23Adapun langkah-
langkah analisis data diantaranya adalah melalui tiga tahap model air, yaitu reduksi data,
penyajian data, dan verifikasi.24 Ketiga tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut::
a. Reduksi Data

21
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer, Cet. 1,
Depok: Rajawali Pers, 2017, h. 144.
22
EmzirOp. Cit..h. 66.
23
Ibid, h. 85.
24
Ibid, h. 85.
Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan,
penyederhanaan,abstraksi, dan pentransformasian “data mentah” yang terjadi dalam
catatan-catatan lapangan tertulis.25 Dengan demikian data yang telah di reduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari apabila diperlukan.
b. Teknik Penyajian Data
Teknik penyajian data ini peneliti menggunakan model data (data display),
mendefinisikan “model” sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang
membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan.26 Data yang
disajikan diperoleh dari pengamatan atau hasil wawancara serta biasa juga berupa
dokumentasi foto, rekaman video, dan lainnya. Dalam penelitian ini penyajian data
dilakukan dengan penyajian data verbal yaitu penyajian data hasil penelitian dengan
menggunakan kata-kata atau kalimat berupateks narasi.
c. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan
Peneliti akan melakukan penarikan dan verifikasi kesimpulan. Sehingga
didapatkan hasil yang dipahami dengan baik dan dapat diperoleh kebenaran tingkat
tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang.
I. Sistematika Penyusunan Skripsi
Untuk mengetahui keseluruhan isi materi-materi skripsi ini, maka peneliti perlu
mengemukakan sistematika skripsi ini yang terdiri dari:
1. Bagian Awal
Bagian awal ini terdiri dari halaman sampul, halaman judul, halaman nota
persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman abstrak, halaman pernyataan
deklarasi keaslian skripsi, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata
pengantar, halaman pedoman transliterasi arab-latin, halaman daftar isi, halaman daftar
tabel dan halaman daftar lampiran.
2. Bagian Isi
Untuk memudahkan dan arahan yang lebih jelas dan sistematik, maka penyusunan
penelitian skripsi ini dibagi kedalam lima bab, yang sistematikanya sebagai berikut:

25
EmzirOp. Cit..h.129.
26
Ibid, h. 131.
Bab I : Merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan
penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan
sistematika pembahasan jual beli hukum islam.

Bab II : Membahas tentang landasan teori yang mendukung dalam penelitian


yang meliputi pengertian jual beli, syarat, dan rukun-rukunnya, pembahasan mengenai
jual beli, dan penjelasan mengenai hal-hal yang dapat membatalkan suatu akad jual
beli dalam hukum Islam.

Bab III : Pembahasan dibab III ini menegenai hasil penelitian yang mamuat
tentang kondisi geografis desa Rowosari, kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Penelitian tentang praktek jual beli tanah urug di desa Rowosari. pengertian beli tanah
urug Serta praktek jual beli tanah urug di desa Rowosari Tembalang Semarang.

Bab IV : Membahas tentang hasil dan pembahasan yang akan mengemukakan


tentang bagaimana kronologo praktik jual beli tanah urug di desa Rowosari Tembalang
Semarang dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik jual beli tanah urug
di desa Rowosari Tembalamg Semarang.

Bab V : Penutup yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan selanjutnya
memberikan saran yang ditujukan untuk perbaikan perbaikan kondisi penulisan yang
akan datang.
3. Bagian Akhir
Dalam bagian ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat
hidup penulis.

Anda mungkin juga menyukai