Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
KELOMPOK : IV/05
ANGKATAN : 2020
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengetahuan ini sangat penting mengingat sebagian besar reaksi yang terjadi dalam
bentuk larutan dengan pelarut air. Oleh pengetahuan mengenai sifat koligatif
larutan sangat diperlukan. Selama ini kita ketahui dalam sifat koligatif larutan
khususnya pada penurunan titik beku dan kenaikan titik didih harus dihitung dan
penelusuran ini, sifat koligatif larutan akan ditentukan dengan hanya mengukur
berat jenis dari larutan saja, dapat ditemukan rumus penurunan titik beku dan
berdasarkan data hasil pengukuran dari osmometer yaitu tekanan osmosis (Leony.
2019).
Kenaikan titik didih merupakan salah satu sifat koligatif larutan. Titik didih
suatu zat adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan sama dengan tekanan di
atas permukaan zat cair. Titik didih suatu zat cair dipengaruhi oleh tekanan uap,
artinya semakin besar tekanan uap semakin besar pula titik didih zat cair tersebut.
Pada tekanan dan temperatur standar (1 atm, 25 °C) titik didih air sebesar 100.
Artinya pelarut murni akan mendidih bila tekanan uap jenuh pada permukaan cairan
sama dengan tekanan udara luar. Pada sistem terbuka, tekanan udara luar adalah 1
atm (tekanan udara pada permukaan larutan) dan suhu pada tekanan udara luar 1
atm disebut titik didih normal . Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat
cair mendidih dimana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap udara
disekitarnya yaitu 1 atm. Dan harus diingat titik didih larutan selalu lebih tinggi dari
titik didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel-partikel zat terlarut
pelarut. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni disebut
kenaikan titik didih yang dinyatakan sebagai ΔTb ( b berasal dari kata boil yang
B. Maksud Percobaan
Untuk mengetahui cara menentukan berat molekul suatu zat dengan metode
C. Tujuan Percobaan
Untuk menentukan berat molekul suatu zat dengan metode kenaikan titik
didih.
D. Prinsip Percobaan
Kenaikan titik didih menggambarkan fenomena bahwa titik didih dari cairan
(suatu pelarut) akan lebih tinggi ketika senyawa lain ditambahkan, yang berarti
bahwa larutan akan memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada pelarut
murninya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih
zat dalam komposisi yang bervariasi (Petrucci. 1985). Zat yang jumlahnya lebih
sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya
lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut. Sebagai contoh,
jika sejumlah gula dilarutkan dalam air dan diaduk dengan baik, maka campuran
tersebut pada dasarnya akan seragam (sama) di semua bagian (Laili Mei Ari
Putri, 2017)
terhadap pelarut (Khikmah, N. 2015). Untuk jumlah terlarut yang berbeda pada
setiap larutan, maka dibutuhkan energi panas yang berbeda pula, yang nantinya
akan mempengaruhi titik didih larutan tersebut (Laili Mei Ari Putri, 2017)
Sifat koligatif adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat
terlarut tetapi bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan.
Sifat koligatif larutan terdiri atas dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit
dan sifat koligatif larutan non elektrolit. Hal ini disebabkan zat terlarut dalam
Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang hanya ditentukan oleh
jumlah partikel dalam larutan, dan tidak tergantung pada jenis partikelnya
2. Titik Didih
Suhu dimana cairan mendidih dinamakan titik didih. Jadi, titik didih adalah
gelembung terbentuk dalam cairan, berarti selama cairan mendidih, tekanan uap
sama dengan tekanan atmosfer, karena tekanan uap adalah konstan maka suhu
dan cairan yang mendidih akan tetap sama. Penambahan kecepatan panas yang
gelembung uap air lebih cepat. Cairan akan lebih cepat mendidih, tapi suhu didih
tidak naik. Jelas bahwa titik didih cairan tergantung dari besarnya tekanan
Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada
suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini
menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat
cair diukur pada tekanan 1 atmosfer. Dari hasil penelitian, ternyata titik didih
larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya ( Penuntun praktikum,
2019).
Titik didih suatu cairan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu
sama dengan tekanan luar (tekanan yang diberikan pada permukaan cairan). Dari
definisi ini kita ketahui bahwa titik didih cairan bergantung pada tekanan uap
pada permukaan cairan. Itulah sebabnya, titik didih air di gunung berbeda
dengan di pantai. Pada saat tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara luar
masuk fase gas. Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut
Titik didih merupakan satu sifat lagi yang dapat digunakan untuk
memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya gaya tarik antara molekul
dalam cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat, titik didihnya tinggi
dan sebaliknya bila gaya tarik lemah, titik didihnya rendah ( Ainun dkk, 2015).
Bila dalam larutan biner, komponen suatu mudah menguap (volatile) dan
komponen lain sukar menguap (non volatile), makin rendah. Dengan adanya zat
terlarut tekanan uap pelarut akan berkurang dan ini mengakibatkan kenaikan titik
didih, penurunan titik beku dan tekanan uap osmose. Keempat sifat ini hanya
ditentukan oleh banyaknya zat terlarut dan tidak ditentukan oleh jenis zat
terlarut. Seperti telah disebutkan, sifat-sifat ini disebut sifat koligatif larutan.
Adanya zat terlarut (solute) yang sukar menguap (non volatile), tekanan uap dari
larutan turun dan ini akan menyebabkan titik didih larutan lebih tinggi dari pada
titik didih pelarutnya. Ini disebabkan karena untuk mendidih, tekanan uap
larutan sama dengan tekanan udara dan untuk temperatur harus lebih tinggi (
terhadap titik didih pelarut murninya. Titik didih larutan adalah suhu dimana
tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap pelarut murninya. Penurunan titik
beku adalah berkurangnya titik beku suatu larutan relatif terhadap titik beku
pelarut murninya. Tekanan uap adalah tekanan gas yang berada diatas zat cair
dalam tempat tertutup, dimana gas dan zat cair berbeda dalam keseimbangan
dinamis. Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang
melalui membran semi permeabel dari cairan yang encer ke cairan yang lebih
Kenaikan titik didih merupakan salah satu sifat koligatif larutan. Titik
didih suatu zat adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan sama dengan
tekanan di atas permukaan zat cair. Titik didih suatu zat cair dipengaruhi oleh
tekanan uap, artinya semakin besar tekanan uap semakin besar pula titik didih
zat cair tersebut. Pada tekanan dan temperatur standar (1 atm, 25 C) titik didih
air sebesar 100 C. Artinya pelarut murni akan mendidih bila tekanan uap jenuh
pada permukaan cairan sama dengan tekanan udara luar ( Purba, 2019).
akan semakin besar apabila konsentrasi (molal) dari zat terlarut semakin besar.
Titik didih larutan akan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Hal ini juga
diikuti dengan penurunan titik beku pelarut murni, atau titik beku larutan lebih
ΔTb = Kb . m
Keterangan :
Perubahan titik didih atau ΔTb merupakan selisih dari titik didih larutan
Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah harga kb dari zat
pelarut. Kenaikan tidak dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut, tapi oleh jumlah
dkk, 2015).
Semakin banyak jumlah partikel terlarut, maka semakin besar titik didih larutan
B. Uraian Bahan
RM / BM : H2O / 18,02
Rumus Struktur : O
H H
Mempunyai rasa.
RM / BM : C6H12O6/198,17
Rumus Struktur :
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air
mendidih, agak sukar larut dalam etanol (95%) P.
RM / BM : KCl/74,55
Rumus Struktur : K Cl
mantap di udara.
Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air, sangat mudah larut dalam air
eter
RM / BM : NaCl / 58,5
Rumus Struktur : Na Cl
METODEOLOGI KERJA
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu batang pengaduk, bunsen,
gelas piala, kaki tiga dan kasa, termometer dan tabung reaksi.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu, Aquadest, Glukosa, KCl
B. Cara Kerja
Dikeringkan alat -alat yang akan digunakan. Diisi gelas piala kira-kira
dengan 300 ml air dan panaskan menggunakan bunsen. Diukurlah titik didih pelarut
murni. Diukur titik didih larutan yang diketahui berat molekulnya, massa zat
terlarut,dan massa pelarut (3 kali). Diulangi langkah 4 untuk zat terlarut yang
A. Hasil
1. NaCl 96 oC 29,62 °C
2. Glukosa 96 oC 37,67 °C
3. KCl 96 oC 23,26 °C
B. Pembahasan
Kenaikan titik didih merupakan salah satu sifat koligatif larutan. Kenaikan
titik didih adalah bertambahnya titik didih larutan relatif terhadap titik didih pelarut
murninya. Titik didih larutan adalah suhu dimana tekanan uap larutan sama dengan
tekanan uap pelarut murninya. Penurunan titik beku adalah berkurangnya titik beku
Titik didih suatu cairan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu
sama dengan tekanan luar (tekanan yang diberikan pada permukaan cairan). Dari
definisi ini kita ketahui bahwa titik didih cairan bergantung pada tekanan uap pada
permukaan cairan.
Praktikum ini bertujuan untuk Untuk menentukan berat molekul suatu zat
dahulu alat -alat yang akan digunakan. Diisi gelas piala kira-kira dengan 300 ml air
dan panaskan menggunakan bunsen. Diukurlah titik didih pelarut murni. Diukur
titik didih larutan yang diketahui berat molekulnya, massa zat terlarut,dan massa
pelarut (3 kali). Diulangi langkah 4 untuk zat terlarut yang diberikan oleh asisten (3
kali).
Berdasarkan hasil yang di peroleh dalam praktikum ini adalah pada sampel
larutan NaCl diperoleh titik didih (TboC) sebesar 96 oC sehingga diperoleh ΔTb
sebesar 29,62 °C. Pada sampel larutan glukosa diperoleh titik didih (TboC) sebesar
96 oC sehingga diperoleh ΔTb sebesar 37,67 °C. Pada sampel larutan KCl diperoleh
titik didih (TboC) sebesar 96 oC sehingga diperoleh ΔTb sebesar 23,26 °C.
Faktor yang mempengaruhi titik didih suatu zat cair salah satunya ialah
tekanan uap. Artinya semakin besar tekanan uap semakin besar pula titik didih zat
cair tersebut. Pada tekanan dan temperatur standar (1 atm, 25 C) titik didih air
sebesar 100 C. Artinya pelarut murni akan mendidih bila tekanan uap jenuh pada
pada saat mengukur tekanan uap pada suatu sampel serta ketidaktepatan dalam
kuat gaya antarmolekul maka semakin besar kenaikan titik didih larutan tersebut.
Hal ini disebabkan karena kuatnya gaya yang mengikat molekul, sehingga
mengetahui titik didih dari suatu zat atau obat, dapat diketahui sifat dari zat atau
obat tersebut, selain itu titik didih juga dapat bermanfaat untuk menentukan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang di peroleh dalam praktikum ini adalah pada sampel
larutan NaCl diperoleh titik didih (TboC) sebesar 96 oC sehingga diperoleh ΔTb
sebesar 29,62 °C. Pada sampel larutan glukosa diperoleh titik didih (TboC) sebesar
96 oC sehingga diperoleh ΔTb sebesar 37,67 °C. Pada sampel larutan KCl
diperoleh titik didih (TboC) sebesar 96 oC sehingga diperoleh ΔTb sebesar 23,26
°C. Berdasarkan sumber ilmiah didapat, menyatakan bahwa semakin kuat gaya
antarmolekul maka semakin besar kenaikan titik didih larutan tersebut. Hal ini
B. Saran
1. Laboratorium
laboratorium.
2. Asisten
pada saat praktikum berlangsung agar zat berbahaya tidak langsung mengenai
kulit membuat zat tersebut tidak masuk ke dalam kulit sehingga tubuh tetap
terlindungi.
DAFTAR PUSTAKA
Leony Sanga Lamsari Purba. 2019. Modul Praktikum Kimia Fisika 1. Pendidikan
Kimia Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen
Indonesia.
Tania Lisa, dkk, 2016. Alat Penentuan Titik Beku Larutan : Modifikasi Sistem
Pendingin. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia vol. 5, No. 3 Hal. 1-
13.
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
Rumus :
g 1000
Rumus molalitas 𝑚 = Mr x P
m = molalitas larutan
1000
= 17,55 𝑔𝑟
R = 56,980 kg/mol
∆Tb = m x kb
= 29,62 °C
2. Glukosa
1 gr 1000
𝑚= x
46 gr/mol 300 gr
1000
= 13,800 𝑔𝑟
R = 72,46 kg/mol
∆Tb = m x kb
= 72,46 kg/mol x 0,52°C
= 37,67 °C
1 gr 1000
𝑚= x
74,5 gr/mol 300 gr
1000
= 22,350 𝑔𝑟
R = 44,74 kg/mol
∆Tb = m x kb
= 23,26 °C
C. Foto Pengamatan