Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Farmakognosi sendiri berasal dari kata Pharmakon yang berarti obat dan
Gnosis yang berarti pengetahuan, melalui perkembangan ilmu lebih lanjut, para ahli
kimia mulai memberikan perhatian pada senyata-senyawa kimia kandungan bahan
alam yang di duga mempunyai khasiat bagi kesehatan.

Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-


bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah
melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi

Farmakognosi ialah sebagai bagian biofarmasi, biokimia dan kimia sintesa


sehingga ruang laingkupnya menjadi luas seperti yang diuraikan dalam definisi
Fluckiger. Sedangkan di Indonesia saat ini untuk praktikum Farmakognosi hanya
meliputi segi pengamatan makroskopis, mikroskopis dan organoleptis yang
seharusnya juga mencakup indentifikasi, isolasi dan pemurnian setiap zat yang
terkandung dalam simplisia dan bila perlu penyelidikan dilanjutkan ke arah sintesa.

Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi
utamanya sebagai penghasil energi, dimana setiap gram-nya menghasilkan 4
kalori. Walaupun lemak menghasilkan energy lebih besar, namun karbohidrat
lebih banyak di konsumsi sehari – hari sebagai bahan makanan pokok,
terutama pada Negara sedang berkembang seperti Indonesia.
Adapun alasan dari pembuatan makalah karbohidrat ini adalah dimana
untuk memahami segala hal yang berhubungan dengan karbohidrat dalam
kehidupan sehari-hari, serta mengetahui fungsi dari karbohidrat itu sebagai
sumber energi utama bagi manusia.

KARBOHIDRAT 1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini ialah sebagai berikut
1. Apa pengertian karbohidrat?
2. Bagaimana struktur karbohidrat?
3. Bagaimana unsur-unsur karbohidrat?
4. Bagaimana proses pemecahan karbohidrat?
5. Bagaimana manfaat karbohidrat terhadap tubuh?
6. Apa saja sumber dari karbohidrat?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian karbohidrat
2. Untuk mengetahui struktur karbohidrat
3. Untuk mengetahuiunsur-unsur karbohidrat
4. Untuk mengetahuiproses pemecahan karbohidrat
5. Untuk mengetahui manfaat karbohidrat terhadap tubuh
6. Untuk mengetahui sumber dari karbohidrat

KARBOHIDRAT 2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi
utamanya sebagai penghasil energi, dimana setiap gram-nya menghasilkan 4
kalori. Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat
lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama
pada negara sedang berkembang seperti Indonesia. Di negara sedang
berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan
pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju
karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber
bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya
dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung,
kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.
Karbohidrat termasuk penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul
organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon(C), hidrogen(H), dan
aksigen(O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku
sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada
otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam
susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari hasil reaksi CO2
dan H2O melalui proses fotosintesis di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang
mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh
kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.
Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap
harinya. Walaupun tubuh tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus,
kekurangan karbohidrat yang sangat parah akan menimbulkan masalah.
Diperlukan sekitar 2 gram karbohidrat per Kg berat badan sehari untuk

KARBOHIDRAT 3
mencegah terjadinya ketosis. Secara keseluruhan tubuh harus
mempertahankan keseimbangan tertentu dalam utilisasi karbohidrat, lemak
dan protein sebagai sumber energi.
Makalah yang berisi tentang karbohidrat ini disusun untuk memenuhi
tugas Dasar Gizi , serta disusun untuk mengembangkan materi mengenai
karbohidrat yang dapat mendorong berkembangnya kompetensi pembaca
tentang karbohidrat. Pembaca juga dapat menggunakan makalah ini sebagai
rujukan pelajaran mengenai karbohidrat.

B. Struktur Karbohidrat
Berdasarkan jumlah sakarida penyusunnya, karbohidrat dibedakan
menjadi 3 golongan, yaitu :
1.   Monosakarida
Monosakarida ialah karbohidrat yang sederhana, yang berarti
molekulnya hanya tersusun dari beberapa atom karbon saja dan tidak
dapat diuraikan dengan cara hidrolisis. Umumnya monosakarida disusun
oleh 3 samapai 7 atom karbon, dan jumlah atom penyusunnya tersebut
mempengaruhi pemanaan masing-masing monosakarida, yaitu :
a. Gula tiga karbon (Triosa)
Senyawa ini merupakan zat antara yang penting dalam lintasan
metabolik fotosintesis dan respirasi sel. Yang termasuk ke dalam
golongan ini adalah gliseraldehid dan dihidroksiaseton.
b. Gula empat karbon (Tetrosa)
Gula ini tidak banyak ditemui, walaupun beberapa bentuk berperan
dalam proses fotosintesis dan respirasi.
c. Gula lima karbon (Pentosa)
Senyawa ini sangat penting dalam fotosintesis dan respirasi. Dua
jenis pentose (ribose dan deoksiribosa) juga membentuk unsure
pembangun utama untuk asam nukleat, yang penting bagi semua
kehidupan.

KARBOHIDRAT 4
d. Gula enam karbon (heksosa)
Gula ini sering ikut serta dalam tahap respirasi dan fotosintesis dan
menjadi bangun utama dari banyak macam karohidrat lain termasuk
pati dan selualosa. Kunci dari heksosa adalah glukosa dan fruktosa.
e. Gula tujuh-karbon (heptosa)
Salah satu jens heptosa adalah zat antara dalam fotosintesis dan
respirasi. Jika tidak dalam bentuk itu, gula ini jarang didapati.
Berikut rumus struktur monosakarida :

Karbohidrat yang paling sederhana adalah aldehida atau keton


mempunyai dua atau lebih gugus hidroksi. Monosakarida yang paling
kecil adalah gliseraldehida dan dihidroksiaseton senyawa-senyawa ini
adalah triosa. Gliseraldehida mengandung gugus aldehida mempunyai
karbon asimetrik tunggal jadi terdapat dua streoisomer dari aldose tiga
karbon ini, D-gliseraldehida dan L-gliseraldehida. Sedangkan
dihidroksi aseton adalah ketosa karena mengandung gugus keton.

2. Disakarida
Disakarida merupakan bagian paling umum atau paling banyak
terdapat di alam dari Oligosakarida. Oligosakarida berasal dari bahasa
Yunani yaitu oligos=beberapa, sedikit dan saccharum=gula. Oligosakarida
biasanya mengandung paling sedikit dua unit monosakarida dan tidak
melebihi delapan unit monosakarida. Jika hanya mengandung dua unit

KARBOHIDRAT 5
monosakarida maka disebut disakarida, jika tiga unit monosakarida
disebut trisakarida dan seterusnya.
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari dua molekul
monosakarida yang berikatan kovalen dengan sesamanya. Pada
kebanyakan disakarida, ikatan kimia yang menggabung kedua unit
monosakarida disebut ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara
atom C 1 suatu monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain
atau ikatan tersebut terjadi antara karbon anomerik pada satu
monosakarida dan gugus hidroksil pada monosakarida lainnya.  Ikatan
glikosida segera terhidrolisa oleh asam, tetapi tahan terhadap basa.
Jadi, disakarida dapat di hidrolisa menghasilkan komponen
monosakarida bebasnya dengan perebusan oleh asam encer. Hidrolisis satu
mol disakarida akan menghasilkan dua mol monosakarida. Berikut ini
beberapa disakarida yang banyak terdapat di alam. maltosa (gula gandum),
Sukrosa (gula tebu), dan laktosa (gula susu) merupakan anggota
penting dari grup disakarida. Seperti dinyatakan oleh namanya, tiap
molekul gula ini terdiri dari dua satuan monosakarida.
a. Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida yang paling sederhana dan
merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung (amilum) dengan asam
maupun enzim. Maltosa adalah disakarida yang paling sederhana,
mengandung dua residu D-gluksa yang dihubungkan oleh suatu ikatan
glikosida diantara atom karbon 1 ( karbon anomer) dari residu glukosa
yang pertama dan atom karbon 4 dari glukosa yang kedua.Konfigurasi
atom karbon anomer dalam ikatan glikosida diantara kedua residu  D-
glukosa adalah bentuk α, dan ikatan ini dilambangkan sebagai α (1→4
). Unit monosakarida yang mengandung karbon anomer di tunjukan
oleh nomor pertama atau lokan pada lambang ini. Kedua residu 
glukosa pada maltosa berada dalam bentuk piranosa.
Maltosa adalah gula pereduksi karena gula ini memiliki gugus
karbonil yang berpotensi bebas, yang dapat dioksidasi.Residu glukosa

KARBOHIDRAT 6
dari maltosa dapat berada dalam bentuk α maupun β, Bentuk α
dibentuk oleh kerja enzim air liur amylase terhadap pati. Maltosa
dihirolasi menjadi dua molekul D-glukosa oleh enzim usus maltosa,
yang bersifat spesifik terhadap ikatan α(1→4) Disakarida selobiosa
juga mengandung dua residu D-glukosa, tetapi senyawa ini
dihubunkan oleh ikatan β(1→4). Pada maltosa, sebuah molekul
glukosa dihubungkan dengan ikatan glikosida melalui atom karbonnya
yang pertama dengan gugus hidroksil atom karbon keempat pada
molekul glukosa lainnya.

Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai


penghubung antar unit yaitu menghubungkan atom karbon 1 dari
α-D-glukosa dengan atom karbon 4 dari α-D-glukosa. Maltosa
adalah gula pereduksi karena gula ini memilki gugus karbonil yang
berpotensi bebas yang dapat dioksidasi. Satu molekul maltosa
terhidrolisis menjadi dua molekul D-glukosa oleh enzim usus
maltose, yang bersifat spesifik bagi ikatan α(1-4).

b. Sukrosa
Sukrosa termasuk disakarida yang disusun oleh glukosa dan
fruktosa. Gula ini banyak terdapat dalam tanaman. Sukrosa
terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari

KARBOHIDRAT 7
sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul
glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
Sukrosa dibentuk oleh banyak tanaman , tetapi tidak terdapat pada
hewan tingkat tinggi. Berlawanan dengan laktosa dan maltosa,
sukrosa tidak mengandung atom karbon anomer bebas, karena
karbon anomer kedua komponen unit monosakarida pada sukrosa
berikatan satu dengan yang lain, karena alasan inilah sukrosa
bukan merupakan gula pereduksi.

Struktur sukrosa  (α- D- glukopiranosil –β-D-fruktofuranosida)

Atom-atom isomer unit glukosa dan fruktosa berikatan


dengan konfigurasi ikatan glikosilik yakni α untuk glukosa dan β
untuk fruktosa.

Dengan sendirinya, sukrosa tidak mempunyai gugus


pereduksi bebas (ujung aldehid atau keton). Sukrosa mempunyai
sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Hidrolisis sukrosa
menjadi glukosa dan fruktosa dikatalis oleh sukrase (disebut juga
invertase karena menubah aktivitas optic dari putaran ke kanan
menjadi ke kiri).

KARBOHIDRAT 8
c. Laktosa
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air
susu ibu dan susu sapi. Laktosa tersusun dari molekul β-D-
galaktosa dan α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4′-β.

Karena laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi


bebas pada residu glukosa, laktosa adalah disakarida pereduksi.
Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase yang
dihasilkan dari pencernaan, akan memberikan jumlah ekivalen
yang sama dari α-D-glukosa dan β-D-galaktosa. Apabila enzim ini
kurang atau terganggu, bayi tidak dapat mencernakan susu.
Keadaan ini dikenal dengan penyakit galaktosemia yang biasa
menyerang bayi.

3. Polisakarida
Polisakarida terdiri atas rantai panjang yang mempunyai ratusan
atau ribuan unit monosakarida yang membentuk rantai polimer dengan
ikatan glikosidik. Polisakarida dibedakan menjadi homopolisakarida dan
heteropolosakarida. Contoh dari homopolisakarida adalah pati, dan contoh
dari heteropolisakarida adalah asam hialuronat.

KARBOHIDRAT 9
Struktur homopolisakarida

Beberapa sifat polisakarida berbeda sekali dengan monosakarida


atau disakarida. Sifat-sifatnya antara lain sebagai berikut :

a. Polisakarida tidak mempunyai rasa manis


b. Tidak mempunyai struktur kristal. Jika pun dapat larut, maka dia hanya
merupakan larutan koloidal dan tidak dapat bereduksi.
c. Polisakarida tidak dapat diragikan.
d. Daya kelarutan dan daya reaksinya jauh lebih kecil kemungkinannya
dibandingkan dengan gula-gula lainnya
e. Polimer tepung (amilum), glikogen, dan selulosa semua terdiri atas
komponn D-Glukosa, tetapi sifat kimianya, fisika, dan biologinya
berlainan. Ini tidak ditentukan oleh komponen-komponen alamiahnya
yang sama melainkan oleh strukturnya.

Beberapa polisakarida yang penting diterangkan di bawah ini :

1. Selulosa
Selulosa adalah polisakarida yang tidak dapat dicerna oleh tubuh,
tetapi berguna dalam mekanisme alat pencernaan, antara lain :
merangsang alat pencernan untuk mengeluarkan getah cerna,
membentuk volume makanan sehingga menimbulkan rasa kenyang,
serta memadatkan sisa-sisa zat gizi yang tidak diserap lagi oleh dinding
usus.

KARBOHIDRAT 10
Selulosa merupakan polisakarida yang banyak dijumpai dan
ditemukan dalam dinding sel tumbuhan. Selulosa terdapat pada bagian-
bagian yang keras dari biji kopi, kulit kacang, buah-buahan dan sayuran.
Selulosa merupakan polimer yang tidak bercabang, terbentuk dari
β-D-glukosa (dimana monosakarida yang berdekatan) terikat bersama
dengan ikatan β (1→4) glikosidik. Panjang ikatan bervariasi dari
beberapa ratus sampai beberapa ribu unit glukosil. Dalam dinding sel
tanaman, sejumlah besar selulosa terkumpul menjadi rantai silang
serabut paralel dan bundel-bundel yang merupakan rantai tersendiri.

2. Chitin
Chitin merupakan polisakarida struktural ekstraselular yang
ditemukan dalam jumlah besar pada kutikula arthropoda dan dalam
jumlah kecil ditemukan dalam spons, molusca, dan annelida. Juga telah
diidentifikasi dari dinding sel fungi. Polisakaridanya merupakan rantai
tak bercabang dari polimer asetil-glukosamin dan terdiri atas ribuan unit.
Bentuknya seperti selulosa. Fungsinya sebagai substansi penunjang pada
insekta dan crustaceae (kepiting).
Kitin mempunyai rumus empiris (C6H9O4.NHCOCH3)n dan
merupakan zat padat yang tidak larut dalam air, pelarut organik, alkali
pekat, asam mineral      lemah tetapi larut dalam asam-asam mineral
yang pekat. Polisakarida ini mempunyai berat molekul tinggi dan
merupakan polimer berantai lurus  dengan  nama lain β-(1,4)-2-
asetamida-2-dioksi-D-glukosa (N-asetil-D-Glukosamin).

KARBOHIDRAT 11
Kitin mempunyai persamaan dengan selulosa, dimana ikatan yang
terjadi antar monomernya terangkai dengan ikatan glukosida pada posisi
-1,4. Sedangkan perbedaannya pada selulosa adalah gugus hidroksil
yang terikat pada atom karbon nomor  2, pada kitin digantikan oleh
gugus asetamida (NHCOCH3) sehingga kitin menjadi sebuah polimer
berunit N-asetil-glukosamin. Struktur kitin dapat dilihat pada gambar.

3. Glikogen
Glikogen merupakan homopolisakarida nutrien bercabang yang
terdiri atas glukosa dalam ikatan 1→4 dan 1→6. Banyak ditemukan
dalam hampir semua sel hewan dan juga dalam protozoa serta bakteri.
Glikogen merupakan cadangan karbohidrat dalam tubuh yang disimpan
dalam hati dan otot. Jumlah cadangan glikogen ini sangat terbatas. Bila
diperlukan oleh tubuh, diubah kembali menjadi glukosa.
Glikogen ini merupakan polisakarida yang penting sehingga lebih
intensif dipelajari. Pada manusia dan vertebrata, glikogen didapat dalam
hati serta otot yang merupakan cadangan karbohidrat. Glikogen dapat
dengan cepat disintesis kembali dari glukosa. Glikogen terdiri atas
jutaan unit glukosil. Unit glukosil terikat dengan ikatan 1→4 glikosidik
membentuk rantai panjang, pada titik cabang terbentuk ikatan 1→6. Hal
ini mengakibatkan terbentuknya struktur yang menyerupai pohon. 
Dalam molekul tunggal glikogen hanya ada satu unit glukosa dimana
atom karbon nomor 1 memegang satu gugus hidroksil. Semua gugus 1-
OH lainnya terikat dalam formasi ikatan 1→4 dan 1→6 glikosidik.
Gugus 1-OH tunggal yang bebas dinamakan “ujung pereduksi”
(reducing end) dari molekul ditandai dengan R dalam gambar.

KARBOHIDRAT 12
Sebaliknya “ujung non-pereduksi” didapat (gugus 4-OH dan 6-OH
bebas) pada terminal di luar rantai.

4. Pati
Pati merupakan polisakarida yang berfungsi sebagai cadangan
energi bagi tumbuhan.Pati merupakan polimer α-D-glukosa dengan
ikatan α (1-4). Kandungan glukosa pada pati bisa mencapai 4000 unit.
Ada 2 macam amilum yaitu amilosa (pati berpolimer lurus) dan
amilopektin (pati berpolimer bercabang-cabang).Sebagian besar pati
merupakan amilopektin.
Pati adalah nutrien polisakarida yang ditemukan dalam sel
tumbuhan dan beberapa mikroorganisme dalam beberapa hal
mempunyai kesamaan dengan glikogen (glikogen terkadang disebut
dengan “pati hewani”). Beberapa sifat pati adalah mempunyai rasa yang
tidak manis, tidak larut dalam air dingin tetapi di dalam air panas dapat
membentuk sol atau jel yang bersifat kental. Sifat kekentalannya ini
dapat digunakan untuk mengatur tekstur makanan, dan sifat jel nya
dapat diubah oleh gula atau asam. Pati di dalam tanaman dapat
merupakan energi cadangan; di dalam biji-bijian pati terdapat dalam
bentuk granula. mempunyai diameter beberapa mikron, sedangkan
dalam mikroorganisme hanya berkisar 0,5-2 mikron.Pati dapat
dihidrolisis dengan enzim amylase. Pati terdiri dari amilosa dan
amilopektin.

KARBOHIDRAT 13
Komponen amilosa pati merupakan polisakarida tak bercabang
yang terikat 1→4 glikosidik, terdiri atas glukosa dan beberapa ribu unit
glikosil. Rantai polisakarida membentuk sebuah heliks. Amilopektin
merupakan polisakarida bercabang yang mengandung ikatan 1→4 dan
1→6 unit glikosil, hal  sama seperti dalam glikogen. Tentu saja
amilopektin mempunyai lebih banyak struktur terbuka dengan
sedikitnya ikatan 1→6 dan rantai lebih panjang.

Potongan Amilosa

Lokasi terbentuknya cabang amilopektin

5. Asam Hialuronat
Asam Hialuronat merupakan heteropolisakarida dan bercabang
yang terdiri atas disakarida dari N-asetilglukosamin dan asam
glukoronat. Asam glukoronat terikat kepada N-asetilglukosamin pada
masing-masing disakarida dengan ikatan 1→3 glikosidik, tetapi
disakarida yang berurutan terikat 1→4. Asam hialuronat didapat dalam

KARBOHIDRAT 14
cairan sinovial persendian, vitreous humor mata, dan substansi dasar
kulit.

C. Unsur-Unsur Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organic yang di sintesis dari
senyawa organic yang mengandung unsur karbon (C), hydrogen (H), dan
oksegen (O). komponen dasar dari karbohidrat adalah monosakarida, yaitu
karbohidrat paling sederhana, yang hanya memiliki satu gugus gula dan
mempunyai rasa manis. Selain itu unsur karbohidrat yang lainya adalah
disakarida yang merupakan gabungan dua unsur monosakarida dan
polisakarida yang merupakan gabungan beberapa monosakarida.
Di dalam tubuh manusia glukosa merupakan jenis monosakarida
penghasil energy utama. Glukosa banyak di dapatkan dari makanan yang kita
konsumsi seperti nasi, jagung dan makanan lainya. Dalam keadaan normal,
darah mengandung 70-100 mg glukosa setiap 100 ml darah. Jika kadar
glukosa darah lebih rendah dari kisaran normal di sebut hiplogikemian,
sebaliknya jika kadar glukosa lebih tinggi dari kisaran normal di sebut
hiperglikemia yang dapat menyebabkan penyakit gula darah.
Zat-zat yang termasuk ke dalam golongan monosakarida adalah
heksosa (glukosa, fruktosa, galaktosa), ribose (penyusun RNA), dan
deokribosa (penyusun DNA) sedangkan yang termasuk ke dalam golongan
disakarida adalah laktosa (glukosa+galaktosa), sakrosa (glukosa+fruktosa),
maltose (glukosa+glukosa) dan lainya. Amiluk, glikogen, selulosa, pectin,
lignin dan kitin merupakan golongan polisakarid. Selulosa merupakan zat
yang tidak dapat di ubah oleh enzim pencernaan. Meskipun demikian,

KARBOHIDRAT 15
selulosa memiliki peranan yang sangat penting bagi tubuh sebagai zat yang
merangsang di keluarkanya enzim, memberikan rasa kenyang dan
memadatkan feses.

D. Proses perpecahan Karbohidrat


Tujuan akhir pencernaan dan absorpsi karbohidrat adalah mengubah
karbohidrat menjadi ikatan-ikatan yang lebih kecil, terutama berupa glukosa
dan fruktosa, sehingga dapat diserap oleh pembuluh darah melalui dinding
usus halus. Pencernaan karbohidrat kompleks dimulai dimulut dan berakhir di
usus halus. Karbohidrat yang tidak dicernakan memasuki usus besar untuk
sebagian besar di keluarkan dari tubuh.
1.  Mulut
Pencernaan karbohidrat dimulai dari mulut. Bolus makanan yang
diperoleh setelah makan dikunyah bercampur dengan ludah yang
mengandung enzim amilase (ptialin). Amilase menghidrolisis pati
(amilum) menjadi bentuk karbohidrat lebih sederhana, yaitu dekstrin.
Bila berada dimulut cukup lama, sebagian diubah menjadi disakarida
maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling baik pada pH netral. Bolus
yang ditelan masuk kedalam lambung. Amilase ludah yang ikut masuk
kelambung dicernakan oleh asam klorida (Hcl) dan enzim pencernaan
protein yang terdapat dilambung, sehingga pencernaan karbohidrat
didalam lambung terhenti.
2. Usus Halus
Sebagian besar pencernaan karbohidrat terjadi didalam usus halus.
Enzim amilase yang dikeluarkan oleh pankreas, mencernakan pati
menjadi dekstrin dan maltosa. Penyelesaian pencernaan karbohidrat
dilakukan oleh enzim-enzim disakaridase yang dikeluarkan oleh sel-sel
mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan laktase. Hidrolisis
disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan
monosakarida dihasilkan sebagi berikut : Monosakalida glukosa,
fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel usus halus

KARBOHIDRAT 16
dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila
konsentrasi monosakarida didalam usus halus atau pada mukosa sel
cukup tinggi, absorpsi dilakukan secara pasif. Tapi, bila konsentrasi
turun, absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi
dengan menggunakan energi dari ATP dan ion natrium. Glukosa dan
galaktosa lebih cepat diabsorpsi dari pada fruktosa. Monosakarida
memaluli vena porta dibawah kehati dimana fruktosa dan galaktosa
diubah menjadi glukosa. Jadi , semua disakarida pada akhirnya diubah
menjadi glukosa.
3. Usus Besar
Dalam waktu 1 -4 jam setelah selesai makan, pati non karbohidrat
atau serat makanan dan sebagian pati yang tidak dapat dicerna,akan di
masukkan kedalam usus besar. Sisa-sisa pencernaan ini merupakan
substrat potensial untuk di fermentasi oleh mikrooganisme dalam usus
bersar. Produk utama fermentasi karbohidrat didalam usus besar adalah
karbondioksida, hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai lemak
yang mudah menguap seperti, asam asetat, asam propionat dan asam
butirat. Pada kadar rendah, sebagian besar gas-gas hasil fermentasi
diabsorpsi dan dikeluarkan melalui paru-paru. Bila melebihi kemampuan
kolon untuk mengabsorpsi, gas-gas ini akan dikeluarkan melalui anus
(flatus).

E. Manfaat Karbohidrat Bagi Tubuh


1. Sumber Energi Tubuh
Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi dalam tubuh.
Setiap satu gram karbohidrat dapat menghasilkan 4 kalori yang dapat menunjang
sumber energi dalam tubuh ketika melakukan aktivitas. Keberadaan karbohidrat
di dalam tubuh terbagi oleh beberapa tempat diantaranya sebagian ada di dalam
siklus darah sebagai glokosa untuk keperluan energi, dan sebagian lagi berada di
dalam hati dan jaringan otot yang berfungsi sebagai glikogen.

KARBOHIDRAT 17
2. Mengoptimalkan Fungsi Protein
Ketika tubuh dalam kondisi kekurangan karbohidrat, maka tubuh
akan mengambil protein sebagai salah satu cadangan sumber energi. Jika
hal itu terjadi maka akan menyebababkan fungsi protein menjadi tidak
optimal. Maka dari itulah kebutuhan karbohidrat sangat baik dalam
mengoptimalkan fungsi protein.
3. Mengatur Metabolisme Lemak
Fungsi karbohidrat selanjutnya adalah dapat mengatur metabolisme
lemak di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan karbohidrat memiliki peranan
untuk mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna dalam
tubuh.
4. Melancarkan Sistem Pencernaan
Makanan yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi dan kaya akan
serat memiliki fungsi yang baik dalam melancarkan sistem pencernaan.
Selain itu juga dapat membantu mencegah kegemukan, kanker usus besar,
diabetes mellitus, dan jantung koroner.
5. Sebagai Pemanis Alami
Manfaat terakhir karbohidrat bagi tubuh yaitu sebagai pemanis alami
pada makanan, khususnya bagi kandungan monosakarida dan disakarida.
Selain itu juga dapat mengoptimalkan rasa manis gula menjadi sama
seperti fruktosa adalah jenis gula yang paling manis.

F. Sumber Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang keberadaannya sangat melimpah di
dunia ini. Banyak sekali jenis makanan yang mengandung karbohidrat.
Berikut ini beberapa diantaranya:
1. Beras Merah
Kandungan tinggi seratnya yang membuat nasi merah dianggap
sebagai sumber karbohidrat yang baik dan sehat. Nasi merah juga

KARBOHIDRAT 18
mengandung magnesium, zat besi, vitamin B, vitamin B2, vitamin B3 dan
vitamin B6. Beras merah juga bisa mengurangi kolesterol jahat “LDL”
tanpa mengurangi kolesterol baik “HDL”. Makan dua porsi atau lebih
beras merah juga mengurangi resiko diabetes.
2. Kentang rebus
Makanan sumber karbohidrat yang terakhir ini memang tidak
diragukan lagi. Kandungan pati yang tinggi menyebabkan makanan ini
menimbulkan rasa kenyang dan juga menghasilkan kalori yang cukup
besar. Oleh karena itu tak heran jika sebagian orang dapat menahan lapar
hingga siang hanya dengan sarapan kentang.
3. Ubi Jalar
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita
sakit maag, diabetes, masalah berat badan dan radang sendi. Nutrisi yang
terkandung di dalamnya adalah serat, mangan, tembaga, potasium, zat
besi, vitamin A, vitamin C dan vitamin B6. Ubi jalar juga kaya akan beta-
karoten yang merupakan antoiksidan yang banyak ditemukan pada sayuran
berdaun hijau.
4. Sagu
Sagu menjadi makanan pokok bagi penduduk di daerah Maluku
atau Papua. Tanaman sagu biasa tumbuh di daerah rawa-rawa di daerah
Indonesia Timur dan jarang ditemukan di daerah Barat Indonesia.
Bentuknya seperti bubuk yang kemudian akan diolah. Masyarakat
Indonesia Timur ini mengolah sagu menjadi bentuk seperti bubur yang
lengket yang disebut papeda yang biasa disantap dengan ikan kuah kuning.
5. Singkong
Singkong juga menjadi salah satu makanan pokok di Indonesia.
Akar tanaman ini dapat menjadi makanan yang mengenyangkan. Biasa
disajikan dengan dibuat menjadi tiwul, digoreng atau direbus.
6. Roti Gandum Utuh
Ada banyak roti gandum yang dijual di pasaran. Tapi apakah itu
benar-benar gandum utuh yang kaya serat? Belum tentu. Jangan hanya

KARBOHIDRAT 19
percaya dengan label ‘whole wheat bread’ di kemasan. Lihat juga daftar
bahan-bahannya. Jika tertulis tepung terigu, sirup jagung, gula fruktosa
atau pengembang/perasa buatan, sebaiknya jangan membelinya.
7. Bijirin Gandum
Bijirin gandum tidak mengalami pengolahan yang terlalu banyak
dibandingkan olahan yang banyak ditemui pada roti putih dan pasta.
Mengonsumsi gandum utuh membuat perut terasa kenyang lebih lama dan
bisa meningkatkan metabolisme, karena tubuh memerlukan banyak tenaga
untuk memrosesnya. Bijirin gandum bisa dikonsumsi dalam bentuk barley,
beras merah dan beras coklat.
8. Jagung
Jagung merupakan makanan pokok untuk daerah Madura dan Nusa
Tenggara Timur. Rasanya yang manis membuat banyak orang yang
menyukainya. Memiliki kandungan asam folat dan serat yang baik untuk
tubuh. Pada daerah-daerah tertentu, jagung dibuat menjadi nasi jagung.
Dengan cara praktis Anda dapat mencoba memakannya dengan cara
direbus atau dibakar.
9. Kacang-Kacangan
Kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hijau, buncis,
kacang panjang, kedelai dan polong mengenyangkan perut dengan segera,
tapi bisa bertahan dalam waktu lama. Kacang dan polong kaya akan folic
acid, serat, vitamin, protein juga karbohidrat kompleks. Pastikan Anda
menggunakan bahan yang segar dan tanpa pengawet. Bukan yang sudah
diolah dalam kaleng atau kemasan beku.
10. Kacang Polong
Seperti halnya kacang, kacang polong juga jenis karbohidrat sehat
yang proses pencernaannya lambat sehingga sangat baik dikonsumsi oleh
orang yang tidak dapat memproses gula dengan baik. Kacang polong
mengandung vitamin K, mangan, vitamin C dan tinggi serat.
11. Buah-Buahan Segar

KARBOHIDRAT 20
Buah-buahan mengandung gula alami fruktosa yang tidak
membuat tubuh gemuk. Selain itu juga mengandung mineral dan kaya
nutrisi tapi tidak mengandung banyak kalori. Meskipun buah umumnya
mengandung karbohidrat sederhana dan lemak, tapi juga kaya serat
sehingga bereaksi seperti karbohidrat kompleks ketika dicerna.
12. Buah Berry
Tingginya kadar vitamin C dan vitamin E membuat jenis buah ini
termasuk dalam sumber karbohidrat sehat. Selain sumber vitamin,
fitonutrien dalam buah berry juga berfungsi sebagai antioksidan yang
memberikan banyak manfaat bagi tubuh.
13. Buah Apel
Buah apel adalah karbohidrat yang sehat dan rendah kalori. Nutrisi
yang terkandung di dalamnya seperti kalsium, vitamin C, vitamin A, folat,
vitamin K dan kalium. Apel sangat baik dimakan bagi penderita asma,
mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung serta menyehatkan
pencernaan.
14. Sayuran Hijau
Bayam, kubis, brokoli dan semua jenis sayuran berdaun hijau
merupakan sumber karbohidrat sehat dan berkalori rendah. Sayuran hijau
juga mengandung kalsium dan vitamin K serta merupakan jenis
karbohidrat yang direkomendasikan untuk penderita diabetes. Sayuran ini
juga dikenal bisa mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker. Nutrisi
penting dalam sayuran berdaun hijau adalah vitamin C, kalium,
magnesium dan asam folat.
15. Oatmeal
Oatmeal memiliki kadar glycemic index yang rendah (tidak
meningkatkan level insulin) sehingga menjadi salah satu pilihan diet sehat.
Cara terbaik mengonsumsi oat adalah dengan mencampurkan 1 cangkir
oat, sejumput kayu manis, 3/4 cangkir susu skim rendah lemak dan 1
sendok teh madu. Anda juga bisa menambahkan potongan pisang, peach,
kacang almond atau kismis.

KARBOHIDRAT 21
16. Pasta
Spaghetti, fettuccini, fusilli, cocciolini atau macaroni adalah
beberapa bentuk pasta yang biasa kita temui. Pasta sebenarnya berasal dari
tepung terigu yang diolah dan menghasilkan bentuk kering yang beraneka
ragam. Biasa diolah dengan cara dipanggang, direbus kemudian
ditambahkan saus seperti bolognaise atau carbonara.

KARBOHIDRAT 22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalh ini ialah Karbohidrat
atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai
penghasil energi, dimana setiap gram-nya menghasilkan 4 kalori. Walaupun
lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di
konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara
sedang berkembang seperti Indonesia.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung,
kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.
Karbohidrat termasuk penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul
organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon(C), hidrogen(H), dan
aksigen(O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku
sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.

B. Saran
Adapun saran dari makalah ini adalah agar pembaca dapat memberikan
kritik dan saran mengenaikelengkapan isi dan penyusunan makalah.

KARBOHIDRAT 23
DAFTAR PUSTAKA

Anwari, Irawan. 2007. Karbohidrat. Polton Sports Science : Yogyakarta.

Candra.P. Karisma. 2016. Karbohidrat. UNMUL : Kalimantan Timur.

Hutagalung, Halomoan, Dr. 2004. Karbohidrat. Sumatra Utara; Fakultas


Kedokteran.

Murray,dkk. 1999. Biokimia Harper Edisi 25. Jakarta; UI Press Nayra.2011.al-


faj.blogspot.com/2011/05/makalah-karbohidrat.html?m=1. diakses 01
Oktober 2012 Ngili, Yohanis. 2010. Biokimia Dasar. Bandung; Rekayasa
Sains.

Poenjiadi, Anna. 1994. Dasar – dasar Bioikimia. UI-Press : Jakarta

Wibawa. Putu. Putra. 2017. Karbohidrat. Universitas Udayana : Denpasar.

KARBOHIDRAT 24

Anda mungkin juga menyukai