Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu penentu dalam meningkatkan kemajuan
suatu bangsa. Melalui pendidikan dapat menjadikan masyarakat yang cerdas
memiliki keterampilan dan keahlian serta mampu menghadapi tantangan,
perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan akhirnya
masyarakat akan mampu bersaing dengan bangsa lain dalam era globalisasi.
Mengingat pentingnya peranan pendidikan, maka perlu dilakukan peningkatan
kualitas pendidikan. Berbagai upaya harus dilakukan dan diselesaikan dengan
memuat perubahan dan perkembangan yang menuju kearah kualitas pendidikan
secara terprogram, terarah, intensif, efektif dan efisien.
Dalam memenuhi tuntutan yang kuat untuk meningkatkan kualitas
pendidikan maka diperlukan perubahan atau inovasi dalam pendidikan seperti
dalam bidang manajemen pendidikan, metodologi pengajaran, media, sumber
belajar, pelatihan guru, dan implementasi kurikulum. Inovasi tersebut perlu
dilakukan karena melalui program inovasi dalam bidang pendidikan, diharapkan
kualitas pendidikan dapat terwujud dan memiliki kesesuaian dengan perubahan
yang ada di masyarakat, sehingga pendidikan mampu mampu menciptakan
masyarakat yang madani.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dan tujuan dari Inovasi Pendidikan ?
2. Bagaimana latarbelakang, ciri-ciri, dan karakteristik dalam Inovasi Pendidikan?
3. Apa saja prinsip dalam Inovasi Pendidikan?
4. Apa saja faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Inovasi Pendidikan?
5. Apa saja hambatan dalam Inovasi Pendidikan?
C. Tujuan Masalah
1. Dapat menjelaskan pengertian dan tujuan dari Inovasi Pendidikan
2. Dapat menjelaskan latarbelakang, ciri-ciri, dan karakteristik dalam Inovasi
Pendidikan.
3. Dapat menjelaskan prinsip-prinsip dalam Inovasi Pendidikan.
4. Dapat menjelaskan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Inovasi
Pendidikan.
5. Dapat menjelaskan hambatan-hambatan dalam Inovasi Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI INOVASI PENDIDIKAN

Secara umum, inovasi sering diartikan sebagai pembaharuan atau


perubahan yang terjadi dari suatu keadaan kepada keadaan lain yang berbeda
dengan keadaan sebelumnya. Inovasi berarti pembaharuan dan perubahan. Suatu
perubahan dapat dikatakan sebagai bentuk inovasi apabila perubahan tersebut
dilakukan dengan sengaja, untuk mencapai tujuan tertentu, atau untuk
memecahkan suatu masalah tertentu. Sehingga dalam pelaksanaannya sesuatu
yang baru itu tidak semuanya bersifat baru dan belum pernah ada/ tercipta
sebelumnya (Invensi/ Invention). Namun, sesuatu yang baru disini juga bisa
berupa sesuatu yang baru yang sudah ada sebelumnya tetapi dalam konteks lain
(diskoveri/ Discovery).
Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-
hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan dan melibatkan
berbagai unsur yang satu sama lain saling terkait. Inovasi pendidikan adalah
suatu perubahan yang baru dan secara kualitatif berbeda dari hal sebelumnya,
serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna untuk mencapai
tujuan tertentu dalam pendidikan.
Inovasi tidak hanya sekedar terjadinya perubahan dari suatu keadaan
kepada keadaan lainnya, akan tetapi terdapat unsur kesengajaan, unsur kualitas
yang lebih baik dari sebelumnya, dan terarah pada peningkatan berbagai
kemampuan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Timbulnya inovasi
didalam pendidikan disebabkan oleh adanya persoalan dan tantangan yang perlu
dipecahkan dengan pemikiran baru yang mendalam dan progresif.
Jadi, inovasi pendidikan merupakan usaha mengadakan perubahan dengan
tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan atau
untuk memperbaiki aspek-aspek pendidikan agar lebih efektif dan efisien. Salah
satu contoh yang merupakan inovasi dalam pendidikan yaitu Pendidikan
karakter.
Inovasi bertujuan untuk melakukan perubahan dalam arah positif. Jika
inovasi berhasil diadopsi, maka akan terjadi berbagai perubahan, pembaharuan,
dan peningkatan kualitas dalam bidang pendidikan. Inovasi dikatakan berhasil
bila berdampak positif bagi proses pembelajaran peserta didik. Inovasi
pendidikan pada dasarnya merupakan suatu perubahan ataupun pemikiran
cemerlang dibidang pendidikan yang bercirikan hal baru, atau berupa praktek-
praktek pendidikan tertentu maupun produk dari hasil olah pikir dan olah
teknologi yang diterapkan melalui tahapan tertentu, yang diyakini dan
dimaksudkan untuk memecahkan persoalan pendidikan yang timbul dan
memperbaiki suatu keadaaan pendidikan, atau proses pendidikan tertentu yang
terjadi dimasyarakat. Seperti : meningkatkan pemerataan kesempatan
pendidikan, meningkatkan pemerataan pelayanan pendidikan, meningkatkan
mutu, proses dan hasil pendidikan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan, meningkatkan kesesuaian proses dan hasil
pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan pembangunan, serta
meningkatkan kesadaran dan kegemaran masyarakat untuk senantiasa belajar
sepanjang hayat.
Dalam kamus ilmu sosial Hugo F. Reading ( 1986 : 204 ) dijelaskan
istilah innovation dalam tiga katagori yaitu “ innovation, innovation material dan
innovation non material “. Innovation diartikan sebagai elemen cultural baru
atau penerimaan tujuan-tujuan cultural baru oleh individu sembari menolak alat-
alat kelembagaan masyarakat. Innovation material diartikan sebagai inovasi
dalam kebudayaan material, sedangkan innovation non material diartikan
sebagai inovasi atau pembaharuan dalam kebudayaan non material. Rogers et el
( 1971 : 19 ) menyatakan “ innovation is an adea, practice or object as new by an
individual “. Artinya bahwa inovasi merupakan suatu gagasan, ide atau
pemikiran, praktek atau praktek kerja, objek atau suatu produk berupa barang
yang dianggap baru oleh seseorang sebagai pihak yang menerima. Suatu
perubahan dapat digolongkan pada inovasi apabila perubahan tersebut dilakukan
dengan sengaja untuk memperbaiki keadaan sebelumnya agar menguntungkan
bagi peningkatan kualitas hidup. Pembaharuan dalam sektor pendidikan
dilakukan sebagai upaya sengaja untuk memperbaiki hal-hal tentang pendidikan,
baik itu berbentuk hal, ide, praktek-praktek pendidikan yang baru untuk
meningkatkan kemampuan mencapai tujuan pendidikan secara efektif efisien.
Santoso S. Hamijoyo ( 1974 : 8 ) menyatakan pengertian inovasi pendidikan
sebagai suatu perubahan yang baru dalam kualitatif berbeda dari hal (yang ada)
sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna
mencapai tujuan tertentu dalam bidang pendidikan.

Dari pernyataan di atas, dapat diperjelas bahwa istilah inovasi tidak


hanya sekedar terjadinya perubahan dari suatu keadaan pada keadaan lainnya.
Dalam perubahan yang tergolong inovasi, selain terjadi suatu yang baru harus
ada unsur kesengajaan, kualitas yang lebih baik dari sebelumnya dan mengarah
pada peningkatan berbagai kemampuan untuk mencapai tujuan dalam
pendidikan.

B. LATAR BELAKANG LAHIRNYA INOVASI PENDIDIKAN

Pesatnya perkembangan lingkungan lokal, regional, dan internasional


saat ini berimplikasi terhadap penanganan penyelenggaraan pendidikan pada
setiap jenjang pendidikan yang ada. Berkaitan dengan perkembangan tersebut,
kebutuhan untuk memenuhi tuntutan meningkatkan mutu pendidikan sangat
mendesak terutama dengan ketatnya kompetitif antar bangsa di dunia dalam saat
ini. Sehubungan dengan hal ini, paling sedikit ada tiga fokus utama yang perlu
diatasi dalam penyelenggaraan pendidikan nasional, yaitu:
(i) upaya peningkatan mutu pendidikan;
(ii) relevansi yang tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan, dan
(iii) tata kelola pendidikan yang kuat.

C. CIRI-CIRI INOVASI PENDIDIKAN

Inovasi pendidikan memiliki 5 (lima) ciri-ciri yaitu :


1) Baru, bahwa suatu perubahan bisa digolongkan pada inovasi apabila
berbeda dari hal atau keadaan sebelumnya, hal ini berarti segala sesuatu
yang relatif baru sehingga belum dipaham, belum diterima atau belum
dilaksanakan oleh pihak yang menerima.
2) Kualitatif, bahwa suatu perubahan yang terjadi dalam inovasi tidak
sekedar dalam jumlah atau penambahan dari unsur atau komponen yang
ada sebelumnya melainkan secara kualitatif harus tertuju pada
peningkatan nilai guna dan nilai tambahpada peningkatan mutu.
3) Hal, Dalam pengertian berbagai komponen dan aspek dalam pendidikan,
dapat berupa ide, gagasan, prektek kerja atau kegiatan dan dapat pula
berbentuk barang hasil produksi. Namun yang paling pokok dalam
inovasi pendidikan adalah berbentuk ide pemikiran dan serangkaian
gagasan baru yang sifatnya bercorak mental untuk meningkatkan
kemampuan dalam mencapai tujuan pendidikan.
4) Unsur Kesengajaan, perubahan yang terjadi dalam inovasi pendidikan
dilaksanakan secara terencana bukan karena kebetulan atau berdasarkan
pada kesukaan atau hobi seseorang (like and dislike)
5) Meningkatkan Kemampuan, perubahan yang terjadi dalam inovasi
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbagai sumber masukan
yang ada dalam pendidikan yang mencakup unsur manusia, kemampuan
dana sarana prasarana, termasuk juga struktur dan prosedur organisasi.
6) Tujuan, bahwa perubahan yang terjadi dalam inovasi mempunyai
kejelasan sasaran dan hasil-hasilnya. Tujuan inovasi adalah tercapainya
kualitas pendidikan yang setinggi-tingginya dengan proses efektif,
efisien dan relevan dengan kebutuhan dengan menggunakan sumber
tenaga, dana, alat dan alokasi waktu yang sekecil-kecilnya. ( Santoso S.
Hamijoyo ; 1974 ).

D. KARAKTERISTIK INOVASI PENDIDIKAN

Menurut Rogers (1983) terdapat lima karakteristik inovasi,yaitu:


1. Keunggulan Relatif (Relative Advantage)
2. Kompatibilitas (Compatibility)
3. Kerumitan (Complexity)
4. Kemampuan Diujicobakan (Trialability)
5. Kemampuan Untuk Diamati (Observability)

Keunggulan relatif adalah derajat di mana suatu inovasi dianggap lebih baik/
unggul daripada yang pernah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi,
seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan, dan kepuasan. Semakin besar
keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut
dapat diadopsi. Kompatibilitas adalah derajat di mana inovasi tersebut dianggap
konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan
pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku, inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan
mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible). Kerumitan
adalah derajat di mana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami
dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat
dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya.
Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, semakin cepat suatu
inovasi dapat diadopsi.
Kemampuan untuk diuji-cobakan adalah derajat di mana suatu inovasi dapat
diuji coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat diujicobakan dalam seting
sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan
cepat diadopsi, suatu inovasi harus mampu mengemukakan keunggulannya.
Kemampuan untuk diamati adalah derajat di mana hasil suatu inovasi dapat
dilihat orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi,
semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi.

E. PRINSIP-PRINSIP INOVASI PENDIDIKAN

1) Relevance Inovasi sarana dan prasarana diklat harus berkesuaian dengan


kebutuhan dalam penyelenggaraan diklat, terutama dalam penyesuaian-
penyesuaian dengan kebutuhan pengembangan pengetahuan dan
keterampilan ketenagaan.
2) Manageable Inovasi sarana dan prasarna diklat merupakan bagian dalam
pengembangan fungsi-fungsi manajemen kelembagaan
3) Sustainability Inovasi sarana dan prasarana diklat harus dapat dilihat dari
keberlanjutan program
4) Efficiency Inovasi sarana dan prasarna diklat memperhatikan unsur efisiensi
dalam program kelembagaan, tidak menyebabkan penghamburan-
penghamburan dalam pembiayaan dan waktu
5) Productivity Inovasi sarana dan prasarana diklat mengacu kepada
peningkatan produktivitas kelembagaan diklat dan output
6) Innovative Inovasi sarna dan prasarna diklat merupakan bentuk-bentuk hasil
pemikiran dan pengembangan-pengembangan yang inovatif
7) Up to date Sarana dan prasarana program yang dikembangkan merupakan
hal yang terbaru dalam penyelenggaraan diklat.

F. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM INOVASI


PENDIDIKAN
Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan dalam inovasi pendidikan
adalah guru (pendidik), siswa (peserta didik), kurikulum, fasilitas, dan program/
tujuan.
1. Guru
Dalam pelaksanaan pendidikan, Guru merupakan pihak yang sangat
berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru
sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun
efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan
yang hendak dicapai. Maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru
mulai dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan
evaluasinya memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu
inovasi pendidikan. Oleh karena itu, guru memiliki peran utama dan pertama
baik sebagai pendidik, pembimbing, pengajar, pelatih, pelaksana, maupun
sebagai inovator kurikulum.
2. Siswa
Sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar
mengajar, siswa memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses belajar
mengajar, siswa dapat menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan
intelegensi, daya motorik, pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul
dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Hal ini bisa terjadi apabila siswa juga
dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan, walaupun hanya dengan
mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu mulai dari
perencanaan sampai dengan pelaksanaan.
3. Kurikulum
Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan
pendidikan, yakni memepersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup di
masyarakat. Kurikulum merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem
pendidikan. Karena didalamnya bukan hanya menyangkut tujuan dan arah
pendidikan saja, tetapi juga pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap siswa
serta bagaimana mengorganisasi pengalaman itu sendiri. Kurikulum pendidikan,
lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi program pengajaran dan
perangkatnya merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran di sekolah. Oleh karena itu kurikulum sekolah dianggap sebagai
bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar di sekolah,
sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan
yang sama dengan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Tanpa adanya kurikulum
dan tanpa mengikuti program-program yang ada di dalamya, maka inovasi
pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan inovasi itu sendiri.
4. Fasilitas
Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan
dalam dalam proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar.
Dalam pembahruan pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut
mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa adanya
fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan
berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas pembelajaran merupakan hal
yang esensial dalam mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan.
5. Lingkup Sosial Masyarakat
Dalam menerapakan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara langsung
terlibat dalam perubahan tersebut tapi bisa membawa dampak, baik positif
maupun negatif, dalam pelaklsanaan pembahruan pendidikan. Masyarakat secara
tidak langsung atau tidak langsung, sengaja maupun tidak, terlibat dalam
pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya
mengubah masyarakat menjadi lebih baik terutama masyarakat di mana peserta
didik itu berasal. Tanpa melibatkan masyarakat sekitarnya, inovasi pendidikan
tentu akan terganggu, bahkan terhambat. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi
pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan pelaksana inovasi dalam
melaksanakan inovasi pendidikan.

G. HAMBATAN DALAM INOVASI PENDIDIKAN


Ada beberapa hambatan utama yang sering menjadi halangan suatu inovasi
tidak berhasil secara optimal, yaitu:
1. Mental block barriers, adalah hambatan yang lebih disebabkan oleh sikap
mental. Diantaranya yaitu salah persepsi atau asumsi dan cenderung berpikir
negatif (seperti: malas, tidak mau mengambil resiko terlalu dalam, dihantui
oleh kecemasan dan kegagalan, berada pada daerah aman dan nyaman,
cenderung resisten/ menolak terhadap setiap perubahan).
2. Culture block, adalah hambatan budaya. Diantaranya yaitu adat yang sudah
mengakar dan mentradisi, taat terhadap tradisi setempat, dll.).
3. Social block, adalah hambatan sosial. Hambatan inovasi sebagai akibat dari
faktor sosial dan pranata dari masyarakat sekitar. Diantaranya yaitu perbedaan
suku dan agama ataupun ras, perbedaan sosial ekonomi, nasionalisme yang
sempit, arogansi primordial, dan fanatisme daerah yang kurang terkontrol).

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Inovasi pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan
untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan atau untuk
memperbaiki aspek-aspek pendidikan agar lebih efektif dan efisien. Sedangkan
Tujuan inovasi tersebut yaitu untuk memecahkan persoalan pendidikan yang
timbul dan memperbaiki suatu keadaaan pendidikan, atau proses pendidikan
tertentu yang terjadi di masyarakat. Inovasi pendidikan merupakan suatu
keniscayaan dalam menghadapi perubahan kehidupan di berbagai aspek yang
semakin cepat dan semakin rumit serta sulit diprediksi. Inovasi pendidikan
harus berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan dalam segala aspeknya,
dengan berazaskan pada teori low cost high impact, dengan biaya yang serendah
mungkin tetapi memberikan dampak yang lebih luas.
Inovasi pendidikan cenderung akan berhasil jika diterapkan pendekatan
tersruktur, sistematis, massive, tertib, aman, dan sukses. Model inovasi
pendidikan di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
masih cenderung lebih dominan menggunakan strategi “top-down model” yaitu
inovasi pendidikan yang dikembangkan dari atas hingga pada tingkat
kementrian. Hal ini sebaiknya diimbangi dengan strategi “bottom-up model“
yaitu model inovasi pendidikan yang dikembangkan dari bawah, yang
bersumber dari hasil kreatifitas tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan di
setiap institusi pendidikan yang dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas penyelenggaraan pendidikan. Agar inovasi pendidikan dapat berjalan
lebih cepat dari berbagai perubahan lainnya, perlu dicari berbagai model dan
strategi yang lebih ampuh melalui berbagai pendekatan ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai