Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN TAHUNAN

PROGRAM SURVEILANS ISPA & PNEUMONIA


TAHUN 2020 DAN RUK TAHUN 2022

Disusun oleh :
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM ISPA & PNEUMONIA

PEMERINTAH KOTA BANJAR


DINAS KESEHATAN
BLUD UPTD PUSKESMAS PURWAHARJA 2
Jl. Siliwangi No. 149 Telp. 0265-2731713
Kota Banjar 46333
email : puskesmaspurwaharja2@gmail.com
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


1.2 Tujuan
1.3 Ruang Lingkup
1.4 Batasan Operasional
BAB II KEADAAN UMUM DAN HASIL KEGIATAN

2.1 Kondisi Geografi

2.2 Demografi

2.3 Capaian kegiatan

BAB III MASALAH DAN RENCANA TINDAK LANJUT

3.1 Masalah
3.2 Analisa Penyebab Masalah
3.3 Pemecahan Masalah
3.4 Jadwal Kegiatan

BAB IV PENUTUP
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur dan atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha
Kuasa, Laporan Tahunan ISPA & PNEUMONIA BLUD UPTD Puskesmas Purwaharja 2
tahun 2020 telah selesai disusun.
Dokumen Rencana Usulan Kegiatan ini disusun sebagai gambaran
penyelenggaraan kegiatan surveilance kesehatan untuk meningkatkan indikator
kinerjanya dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja
pada tahun 2022 yang akan datang.
Akhirnya kami sampaikan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini. Kami menyadari bahwa
Rencana Usulan Kegiatan ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik sebagai upaya kita
bersama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan peningkatan
pelayanan kepada masyarakat.

Banjar, Januari 2021


Kepala UPTD Puskesmas Purwaharja 2

Mia Sonia
NIP. 19800609 200902 2 007
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan
diperhatikan oleh Pemerintah. Kesehatan juga merupakan salah satu indikator
penting dalam menentukan kesejahteraan suatu bangsa di samping ekonomi dan
sosial. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 pasal 28 H ayat
1, yang menyatakan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Selain itu Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan juga menjelaskan
dengan tegas tentang hak dan kewajiban pemerintah maupun masyarakat yang
berkenaan dengan pemenuhan akan kesehatan.
Pelaksanaan pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan
pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan upaya kesehatan dalam bentuk
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan
kesehatan oleh pemerintah dan masyarakat yang dilaksanakan secara terpadu,
terintregasi dan berkesinambungan.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut dilakukan upaya
upaya kesehatan. Salah satu upaya kesehatan yang dilakukan pemerintah dalam
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal adalah program pencegahan dan
pengendalian penyakit menular. Adapun Visi dan Misi dari Puskesmas Purwaharja 2
adalah sebagai berikut :
Visi : “ Mewujudkan masyarakat Purwaharja yang sehat, mandiri dan
Produktif”
Misi :

1. Meningkatkan kesadaran mesyarakat untuk ber-PHBS;

2. Meningkatkan Mutu Layanan;

3. Menjalin kemitraan dengan Lintas Program dan Lintas Sektor dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara berkesinambungan.

Tata Nilai Puskesmas Purwaharja 2 :

 S : Santun (3S)

 E : Edukatif

 K : Komitmen

 S : Siap

 I : Iman
Tujuan pembangunan kesehatan yang telah tercantum pada Sistem Kesehatan
Nasional adalah suatu upaya penyelenggaraan kesehatan yang dilaksanakan oleh
bangsa Indonesia guna mendapatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap masyarakat
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal yang mana dikatakan bahwa
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
lingkungan, peayanan kesehatan, tindakan serta bawaan (congenital . Hidup sehat
merupakan hak yang dimiliki oleh setiap hidup manusiayang ada di dunia ini, akan
tetapi diperlukan berbagai cara untuk mendapatkannya.

Sebagai upaya untuk mewujudkan visi Indonesia 2019, pemerintah telah


menyusun berbagai program pembangunan dalam bidang kesehatan antara lain
kegiatan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) baik yang bersifat promotif, prefentif,
kuratif, dan rehabilitatif di semua aspek lingkungan kegiatan pelayanan kesehatan.

Untuk dapat mengukur derajat kesehatan masyarakat digunakan beberapa


indikator, salah satunya adalah angka kesakitan dan kematian balita. Angka kematian
balita yang telah berhasil diturunkan dari 45 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2009
menjadi 44 per 1000kelahiran hidup pada tahun 2013.

World Health Organization (WHO) memperkirakan insidens infeksi Saluran


Pernapasan Akut (ISPA) dinegara berkembang dengan angka kematian balita diatas 40
per 1000 hidup adalah 15%-20% pertahun pada golongan usia balita. Menurut WHO ±
13 juta anak di dunia meninggal setiap tahun dan sebagian besar kematian tersebut
terdapat di Negara berkembang, dimana Pneumonia merupakan salah satu penyebab
utama kematian dengan membunuh ± 4 juta anak setaip tahun.

Di Indonesia, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selalu menempati urutan


pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Selain itu ISPA juga sering
berada pada daftar 10 besar penyakit terbanyak di Rumah Sakit. Survei mortalitas yang
dilakukan oleh subdit ISPA tahun 2008 menempatkan ISPA/Pneumonia sebagai
penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh
kematian balita.

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah proses infeksi akut berlangsung
selama 14 hari, yang disebabkan oleh mikroorganisme dan menyerang salah satu
bagian dan atau lebih dari saluran nafas, mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli
(saluran bawah), termasuk jaringan indeksnya,seperti sinus, rongga telinga tengah dan
pleura.

Gejala awal yang timbul biasanya berupa batuk pilek,yang kemudian di ikuti
dengan nafas cepat dan nafas sesak.Pada tingkat yang lebih berat terjadi kesukran
bernafas, tidak dapat minum, kejang, kesadaran menurun dan meninggal bila tidak
segera diobati. Usia balita adalah kelompok yang paling rentan dengan infeksi saluran
pernapasan. Kenyataannya bahwa angka morbiditas dan moralitas akibat ISPA masih
tinggi pada balita di negara berkembang.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan Program ISPA & Pneumonia UPTD
Puskesmas Purwaharja 2 Tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
a. Teridentifikasinya masalah yang ada di program surveilans ISPA &
Pneumonia;
b. Tersusunnya prioritas masalah yang harus diselesaikan dalam program
surveilance ISPA & Pneumonia;
c. Diketahuinya akar penyebab masalah program surveilance ISPA &
Pneumonia;
d. Tersusunnya kegiatan programkesehatansurveilance ISPA & Pneumonia
untuk pemecahan masalah.
C. Batasan Operasional

1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)


Infeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran napas mulai
hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah,
pleura).

2. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli).

Pneumonia Balita ditandai dengan adanya gejala batuk dan atau kesukaran
bernapas seperti napas cepat, tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
(TDDK), atau gambaran radiologi foto thorax/dada menunjukkan infiltrat paru
akut. Demam bukan merupakan gejala yang spesifik pada Balita.Dalam
penatalaksanaan pengendalian ISPA semua bentuk pneumonia seperti
bronkopneumonia, bronkiolitis disebut “pneumonia” saja.

3. Care seeking
Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
keluarga balita pneumonia dalam pencarian pelayanan kesehatan. Kegiatan
ini dapat dipadukan dengan tindak lanjut atau pelacakan penderita pneumonia
yang tidak kontrol ulang setelah dua hari pengobatan. Pada saat kunjungan ke
rumah penderita diharapkan petugas kesehatan/ISPA dapat melaksanakan
penyuluhan tentang pneumonia kepada keluarga penderita dan sekitarnya.
D. Ruang Lingkup
Dalam pengendalian penumonia balita, kegiatan penemuan dan
tatalaksana
kasus merupakan intervensi utama. Upaya penemuan kasus meliputi:
a. Penemuan kasus secara pasif.
Upaya penemuan dilakukan terhadap balita yang datang ke fasilitas
pelayanan
kesehatan Puskesmas dan jaringannya atau Rumah Sakit termasuk Rumah sakit
swasta.
b. Penemuan kasus secara aktif.
Dalam hal ini, petugas kesehatan bersama kader secara aktif menemukan
kasus baru di lapangan dan kunjungan ke rumah pada pasien pneumonia yang
tidak datang untuk kunjungan ulang.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Analisa Situasi
1. Identitas Puskesmas
a. Berdasarkan karakteristik : Puskesmas Perkotaan
b. Berdasarkan kemampuan penyelenggaraan : Puskesmas Non Rawat Inap
dengan Fasilitas PONED.
2. Kondisi Geografis
UPTD Puskesmas Purwaharja 2 terletak di Lingkungan Randegan2 RT 20 RW
09 DesaRaharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar Provinsi Jawa Barat yang memiliki
wilayah kerja meliputi : Desa Raharja dan Desa Mekarharja, dengan batas wilayah kerja
:
 Sebelah Selatan : KelurahanMulyasari, KecamatanPataruman
 Sebelah Barat : Kelurahan Karangpanimbal
 Sebelah Timur : DesaPanulisan
 Sebelah Utara : DesaPanulisan

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Purwaharja 2 memiliki landscape yang


beragam. Puskesmas Purwaharja 2 ini melingkupi DesaRaharja dan Desa Mekarharja
yang memiliki total luas area adalah 672,990 ha.
Dilhat dari akses menuju UPTD Puskesmas Purwaharja 2 dapat digambarkan
pada tabel berikut ini :
Tabel 1
AksesMenuju UPTD PuskesmasPurwaharja 2

Luas JarakTerjauh
WaktuTempuhTerjau
No Kelurahan/Desa Wilayah kePuskesma
hkePuskesmas*)
(Ha) s
1 DesaRaharja 317,990 2.5 km 10 menit
2 DesaMekarharja 355,000 3.5 km 15 menit

*)
menggunakan sepeda motor dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam

3. Administratif dan Demografis


3.1 Keadaan Penduduk

Berdasarkan data yang diperoleh dari desa Raharja dan Mekarharja tahun 2020,
pada Desember 2020 jumlah penduduk yang tercatat tertuang dalam tabel berikut ini.
Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Di Wilayah Puskesmas Purwaharja 2 Tahun 2020

JUMLAH PENDUDUK
NO DESA JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 RAHARJA 2.465 2.554 5.019

2 MEKARHARJA 2.632 2.613 5.245

JUMLAH 5.097 5.167 10.274

Sumber : Data PendudukDesa Raharja dan Mekarharja


Tahun : 2020

Dari table di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di desa Mekarharja lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk di desa Raharja.

Tabel 3
Klasifikasi Pengelompokan Umur
Di Wilayah Puskesmas Purwaharja 2 Tahun 2020
NO DESA 0 - 4 thn 5-14 thn 15-19 thn 20-39 thn 40-54 thn > 55 th

1 RAHARJA 380 783 348 1.524 1.114 870

2 MEKARHARJA 389 598 335 1.956 1.163 806

JUMLAH 769 1.381 683 3.480 2.277 1.676

Sumber : Data Desa Raharja & Mekarharja


Tahun : 2020

Pada klasifikasi pengelompokan umur di atas jumlah terbanyak terdapat pada usia
produktif yaitu antara 20 – 39 tahun.

Tabel 4
Jumlah Penduduk Miskin
Di Wilayah Puskesmas Purwaharja 2 Tahun 2020
JML PENDUDUK JML PENDUDUK
NO DESA PROPORSI (%)
MISKIN TOTAL

1 RAHARJA 1.236 5.019 24,63

2 MEKARHARJA 1.858 5.245 35,44

JUMLAH 3.094 10.274 30,15

Sumber : Data PendudukDesaRaharjadanMekarharja


Tahun : 2020

Jumlah penduduk miskin di kedua desa, proporsinya yaitu 30%. Yaitu 24,63%
untuk desa Raharja dan 35,44% untuk desa Mekarharja.

Tabel 5
Jumlah Penduduk Rawan
Di Wilayah Puskesmas Purwaharja 2 Tahun 2020

JML JML JML


JML JML JML JML
NO DESA BAYI/BALITA BUMIL PDDK
BAYI BALITA LANSIA BUMIL
GIZI BURUK RESTI TOTAL
1 RAHARJA 63 310 870 0 79 8 5.019
2 MEKARHARJA 66 264 806 0 94 7 5.245
JUMLAH 129 574 1.676 0 173 15 10.274
Sumber : Data Puskesmas Purwaharja 2
Tahun : 2020

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sudah tidak ditemukan lagi adanya bayi/
balita dengan gizi buruk tetapi masih ada bayi/ balita dengan gizi kurang sebanyak 8
(delapan) orang di desa raharja dan 11 (sebelas) orang terdapat di desa mekarharja.
Sedangkan ibu hamil dengan resiko tinggi sebanyak 15 (lima belas) orang.
Data admisnistratif dandemografis wilayah kerja UPTD Puskesmas Purwaharja
2 dapat digambarkan pada table berikut ini :
Tabel6
Luas Wilayah Kerja UPTD PuskesmasPurwaharja 2 Tahun 2020
Jumlah Keluarga
JumlahPen
No Kelurahan/Desa Rata-rata
RT RW duduk Jumlah
JumlahAngota
1 Desa Raharja 30 13 5.019 1.694 3,38
2 Desa Mekarharja 31 12 5.245 1.691 3,23

Jumlah 61 25 10.274 3.385 3,30


Sumber : Data PuskesmasPurwaharja 2
Tahun : 2020

4. Sarana Kesehatan
Sebagai unit pelayanan kesehatan masyarakat, memiliki satu puskesmas
pembantu di wilayah Desa Raharja dan Desa Mekarharja serta memiliki dua Pos
Kesehatan Desa (Poskesdes) di setiap desa/kelurahan. UPTD Puskesmas Purwaharja
2 memiliki jejaring sarana pelayanan kesehatan sebagai berikut :

Tabel 7
Luas Wilayah Kerja UPTD PuskesmasPurwaharja 2 Tahun 2020
JenisFasilitasPelayananKesehatan
Kelurahan/ Jumlah
Poskes Klinik Bidan
Desa Penduduk Pustu Jumlah
des Pratama Swasta
DesaRaharja 5.019 1 1 2 1 5
DesaMekarharja 5.245 1 1 0 2 4

Jumlah 10.274 2 2 1 4 9
Sumber : Data PuskesmasPurwaharja 2
Tahun : 2020

5. Sumber Daya Manusia


Tabel 8
Sumber Daya Manusia di UPTD Puskesmas Purwaharja 2

JUMLAH
NO JENIS TENAGA KETERANGAN
PNS NON PNS
1 DOKTER UMUM 1 1  
2 DOKTER GIGI 0 0  
3 PERAWAT 5 2  
4 PERAWAT GIGI 2 0  
5 BIDAN 5 5  
6 SANITARIAN 1 1  
7 PEL.GIZI 1 1  
8 LABORAN 1 0  
9 PROMOSI KESEHATAN 1 0
10 TATA USAHA 0 1  
11 APOTEKER 1 0  
12 ASISTEN APOTEKER 1 0
13 PELAKSANA IMUNISASI 0 0  
14 PENJAGA MALAM 0 1  
15 PEKARYA 0 1 Pekarya Kebersihan
16 LAIN - LAIN      
JUMLAH 17 14  
Sumber : Data PuskesmasPurwaharja 2
Tahun : 2020

Dalam menjalankan kegiatan manajemen di UPTD Puskesmas Purwaharja 2,


telah mengalami dua kali masa kepemimpinan, yaitu :
1. Hj. Ance Eka Widianti, dr , 04 Januari 2010 s/d 09 Oktober 2010
2. Hj. Sulawati Rahayu, SKM., MM , 12 Oktober 2010 s/d 10 Desember 2020
3. Mia Sonia, S.Kp, 10 Desember 2020 s/d sekarang.

6. Data Mitra Kerja


Dalam menjalankan peran dan fungsinya, UPTD Puskesmas Purwaharja 2
senantiasa menggalang kerjasama dengan mitra kerja (stakeholder), diantaranya :
Tabel 9
Identifikasi Mitra Kerja UPTD Puskesmas Purwaharja 2

MitraKerja(Stakeholder)
No Kelurahan/Desa
Kader PKK Tokoh Agama Paraji LSM
1 Desa Raharja 59 1 21 0 1
2 Desa Mekarharja 66 1 16 1 1

Jumlah 125 2 37 1 2
Sumber : Data PuskesmasPurwaharja 2
Tahun : 2020

7. Data Sekolah Binaan


Sarana Pendidikan merupakan sasaran intervensi kesehatan dari Puskesmas,
oleh karena itu perlu adanya data mengenai jumlah sarana mulai dari tingkat PAUD
sampai tingkat SLTA sebagaimana dapat digambarkan dalam table berikut ini :

Tabel 10
Jumlah Sekolah Binaan UPTD Puskesmas Purwaharja 2

JumlahSekolahBinaan
No Kelurahan/Desa
PAUD TK/RA SD/MI SLTP SLTA
1 Desa Raharja 4 1/1 2/0 1/1 1
2 Desa Mekarharja 6 -/1 3/1 0 0

Jumlah 10 1/2 5/1 1/1 1


Sumber : Data PuskesmasPurwaharja 2
Tahun : 2020
A. Analisa Hasil CakupanSurveilance ISPA & Pneumonia
Pelaksanaan program surveilance ISPA & Pneumonia di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Purwaharja 2 sudah cukup baik karena ditunjang dengan adanya
pengumpulan data sasaran yang didapatkan dari kegiatan dalam dan luar gedung
yang menjadi sasaran dari cakupan ISPA & Pneumonia. Dengan adanya data
kejadian ISPA & Pneumonia yang lengkap maka kegiatan menurunkan jumlah angka
kesakitan masyarakat dapat dilaksanakan dengan mudah dan cepat sehingga
kejadian kesakitan pada masyarakat dapat menurun.
Kerjasama lintas program antar petugas puskesmas, lintas sektoral, dukungan
tokoh masyarakat untuk mencegah terjadinya kejadian ISPA & Pneumonia.
Indikator keberhasilan dan pencapaian ISPA & Pneumonia UPTD Puskesmas
Purwaharja 2 adalah sebagai berikut :

Tabel 7
Target dan Pencapaian Kinerja Surveilance ISPA & Pneumonia
Di UPTD Puskesmas Purwaharja 2 Tahun 2020

No Indikator Kinerja Target Pencapaian Kesenjangan


-
1 Cakupan Kejadian ISPA - 1.165
Cakupan Kejadian Pneumonia
2 48 38 - 10

Grafik 1
Penemuan Kasus Pneumonia
Tahun 2020
500 459

450
400
350
300
250
200 324
150 267
192 216
100
108
50
0
RAHARJA MEKARHARJA PUSKESMAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN
Sumber : Laporan Tahunan Ispa/Pneumonia
Tahun : 2020

Pada grafik diatas dapat terlihat bahwa kasus Pneumonia pada Tahun 2020 kejadian
Pneumonia terbanyak terjadi di Desa Mekarharja sebanyak 22 Kasus dengan
pembagian berdasarkan Jenis Kelamin penderita Laki-laki sebanyak 9 kasus dan
Perempuan sebayak 13 kasus. Sementara kejadian Pneumonia di Desa Raharja
pada Tahun 2020 sebanyak 16 Kasus dengan pembagian berdasarkan jenis kelamin
Laki-laki sebanyak 11 kasus, dan Perempuan sebanyak 5 kasus. Dapat ditarik
kesimpulan kejadian Pneumonia berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja BLUD
UPTD Puskesmas Purwaharja 2 terbanyak di derita oleh Laki-laki sebanyak 20
Kasus.

Grafik 2
Penemuan Kasus Ispa
Tahun 2020

500 459

450
400
350
300
250
200 324
150 267
192 216
100
108
50
0
RAHARJA MEKARHARJA PUSKESMAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN

Sumber : Laporan Tahunan Ispa/Pneumonia


Tahun : 2020
Pada grafik diatas dapat terlihat bahwa kasus ISPA pada Tahun 2020 kejadian ISPA
terbanyak terjadi di Desa Raharja sebanyak 459 Kasus dengan pembagian
berdasarkan Jenis Kelamin penderita Laki-laki sebanyak 192 kasus dan Perempuan
sebayak 216 kasus. Sementara kejadian ISPA di Desa Mekarharja pada Tahun 2020
sebanyak 324 Kasus dengan pembagian berdasarkan jenis kelamin Laki-laki
sebanyak 267 kasus, dan Perempuan sebanyak 108 kasus. Dapat ditarik kesimpulan
kejadian Pneumonia berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja BLUD UPTD
Puskesmas Purwaharja 2 terbanyak di derita oleh Laki-laki sebanyak 459 Kasus.

BAB III
PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Hasil Kegiatan


Pelaksanaan program surveilance ISPA & Pneumonia di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Purwaharja 2 sudah cukup baik karena ditunjang dengan
adanya pengumpulan data sasaran yang didapatkan dari kegiatan dalam dan
luar gedung yang menjadi sasaran dari cakupan ISPA & Pneumonia. Dengan
adanya data kejadian ISPA & Pneumonia yang lengkap maka kegiatan
menurunkan jumlah angka kesakitan masyarakat dapat dilaksanakan dengan
mudah dan cepat sehingga kejadian kesakitan pada masyarakat dapat menurun.
Kerjasama lintas program antar petugas puskesmas, lintas sektoral, dukungan
tokoh masyarakat untuk mencegah terjadinya kejadian ISPA & Pneumonia.
Indikator keberhasilan dan pencapaian ISPA & Pneumonia UPTD Puskesmas
Purwaharja 2 adalah sebagai berikut :

3.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan hasil cakupan program gizi di BLUD UPTD Puskesmas Purwaharja 2 evaluasi
tahun 2020 diperoleh permasalahan sebagai berikut :

NO MASALAH TARGET CAKUPAN (%) KESENJANGAN


(%) (%)
1. Penemuan kasus Pneumonia 100 95 - 5
2 Identifikasi pasien 100 95 - 5
3 Pengetahuan Masyarkat 100 63 - 37
tentang Pneumonia

a. Prioritas Masalah dengan USG


Kriteria U S G JUMLAH RANKING
No
(URGENCY) (SERIOUS) (GROWTH)
Penemuan kasus
4 3 5 12 1
1 Pneumonia

2 Identifikasi Pasien 3 3 4 10 2

Pengetahuan
Masyarakat
3 3 4 3 9 3
tentang
Pneumonia

Rumusan Masalah :

Dari hasil memprioritaskan masalah dengan metode USG maka di dapatkan prioritas :

1. Penemuan kasus Pneumonia


2. Identifikasi pasien oleh petugas
3. Pengetahuan masyarakat tentang Pneumonia masih rendah
A. Akar Masalah
Penentuan akar masalah dilakukan dengan analisis tulang ikan (Fishbone analysis), sebagai berikut :
Gambar
Diagram Fishbone analysis

Manusia Metode
Kurangnya pengetahuan Kurang optimalnya
petugas untuk penyakit Ispa penyuluhan tentang ISPA
Belum ada nya pelatihan
bagi petugas kesehatan
Pemantauan untuk Pelacakan kasus ISPA yang tidak
tentang pemeriksaan Ispa
kesembuhan pasien ISPA berkunjung ke Puskesmas
kurang optimal
Tingginya kasus ISPA

Program Ispa bukan Cakupan tidak merokok


Materi yang menjadi program prioritas masih rendah
disampaikan dalam Anggaran
sederhana
Alat untuk penyuluhan Status Sosial Ekonomi Cakupan rumah sehat masih
kurang masih rendah kurang dari target

Sarana Dana
Lingkungan
Berdasarkan Fishbone analysis dari permasalahan gizi kurang, maka diketahui bahwa akar
masalah dari tingginya kasus Ispa yang ada di BLUD UPTD Puskesmas Purwaharja 2 yaitu :

a. Manusia
1. Kurangnya pengetahuan petugas untuk penyakit Ispa
2. Belum adanya pelatihan bagi petugas untuk pemeriksaan Ispa
b. Metode
1. Penyuluhan Ispa
2. Pemantauan kasus Ispa
3. Pelaksanaan pelacakan kasus Ispa
c. Sarana
1. Sarana Penyuluhan (Lembar Balik) masih kurang
2. Media Informasi masih kurang
d. Dana
1. Program Ispa bukan menjadi program prioritas
2. Status ekomoni masyarakat masih rendah
e. Lingkungan
1. Cakupan tidak merokok masih rendah
2. Cakupan rumah sehat masih kurang dari target
Rencana Pemecahan Masalah Gizi Kurang

No Masalah Rencana Pemecahan Masalah


Manusia
1. Kurangnya pengetahuan petugas untuk Meningkatkan pengetahuan petugas
penyakit Ispa untuk penyakit Ispa dalam pertemuan
Tepus

2 Belum adanya pelatihan bagi petugas untuk Membuat surat permohonan kedinas
pemeriksaan Ispa untuk pelatihan pemeriksaan Ispa

Metode
1 Penyuluhan Ispa Melaksanakan peyuluhan tentang Ispa
diPosyandu dan pertemuan kader
Ispa dan Pneumonia
2 Pemantauan kasus Ispa Melaksanakan pemantauan kasus
Ispa dengan kunjungan rumah
3 Pelaksanaan pelacakan kasus Ispa Melaksanakan pelacakan kasus Ispa
di wilayah kerja Puskesmas
Sarana
1 Sarana Penyuluhan (Lembar Balik) masih Pengajuan lembar balik
kurang Mendwoanload materi penyuluhan
2 Media Informasi masih kurang Memperbanyak media informasi
brosur, leaflet, vidio,lembar balik dsb
Dana
1 Sosial ekonomi keluarga yg masih rendah Menganjurkan keluarga untuk ikut
BPJS
Kerjasama dengan lintas sektor
( Desa ) untuk kelanjutan pemeriksaan

2 Program ispa bukan menajdi program prioritas Membuat perencanaan program Ispa

Lingkungan
1 Cakupan tidak merokok didalam rumah masih Meningkatkan kesadaran masyarakat
rendah tentang bahaya rokok melalui
penyuluhan di Posyandu
2 PHBS lingkungan masih kurang Meningkatkan penyuluhan tentang
PHBS lingkungan
3.3 Pemecahan Masalah Terpilih

U S G
NO Kriteria Jumlah Ranking
(Urgency) (Serious) (Growth)

1. Meningkatkan 4 3 3 10 6
pengetahuan petugas
untuk penyakit Ispa
dalam pertemuan Tepus

2 Membuat surat 3 4 2 9 8
permohonan kedinas
untuk pelatihan
pemeriksaan Ispa

3 Melaksanakan 4 4 4 12 5
peyuluhan tentang Ispa
diPosyandu dan
pertemuan kader Ispa
dan Pneumonia

4 Melaksanakan 4 5 5 14 1
pemantauan kasus Ispa
dengan kunjungan
rumah

5 Melaksanakan 5 5 3 13 2
pelacakan kasus Ispa di
wilayah kerja
Puskesmas

6 Pengajuan lembar balik 3 3 2 8 9


Mendwoanload materi
penyuluhan
7 Memperbanyak media 3 2 2 7 10
informasi brosur, leaflet,
vidio,lembar balik dsb

8 Menganjurkan keluarga 2 1 1 4 11
untuk ikut BPJS
Kerjasama dengan
lintas sektor ( Desa )
untuk kelanjutan
pemeriksaan
9 Membuat perencanaan 3 3 3 10 7
program Ispa

10 Meningkatkan 4 4 4 12 4
kesadaran masyarakat
tentang bahaya rokok
melalui penyuluhan di
Posyandu

11 Meningkatkan 4 4 5 13 3
penyuluhan tentang
PHBS lingkungan
Berdasarkan pemecahan masalah terpilih setelah di USG didapatkan prioritas pemecahan
masalah terpilih :

1. Melaksanakan pemantauan kasus Ispa dengan kunjungan rumah;


2. Melaksanakan pelacakan kasus Ispa di wilayah kerja Puskesmas;
3. Meningkatkan penyuluhan tentang PHBS lingkungan;
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok melalui penyuluhan di
Posyandu;
5. Melaksanakan peyuluhan tentang Ispa diPosyandu dan pertemuan kader Ispa dan
Pneumonia;
6. Meningkatkan pengetahuan petugas untuk penyakit Ispa dalam pertemuan Tepus;
7. Membuat perencanaan program Ispa;
8. Membuat surat permohonan kedinas untuk pelatihan pemeriksaan Ispa;
9. Pengajuan lembar balik dan Mendwoanload materi penyuluhan;
10. Memperbanyak media informasi brosur, leaflet, vidio,lembar balik dsb;
B. Akar Masalah
Penentuan akar masalah dilakukan dengan analisis tulang ikan (Fishbone analysis), sebagai berikut :
Gambar
Diagram Fishbone analysis

Manusia Metode
Kemampuan petugas dalam
pemeriksaan penyakit Kurang optimalnya penyuluhan tentang
Kurang optimalnya petugas Pneumonia kurang Pneumonia
puskesmas dalam
Pemantauan untuk penemuan Pemantauan untuk kesembuhan pasien
penyuluhan
kasus yang berobat diluar belum berjalan
Puskemas belum berjalan
Rendahnya Cakupan Pneumonia

Program Pneumonia bukan Cakupan tidak merokok


Materi yang program prioritas masih rendah
disampaikan
sederhana
Alat untuk Status ekonomi masyarakat Cakupan rumah sehat masih
penyuluhan kurang masih rendah kurang dari target

Sarana
Dana Lingkungan
Berdasarkan Fishbone analysis dari permasalahan pneumonia, maka diketahui bahwa
akar masalah dari tingginya kasus Ispa yang ada di BLUD UPTD Puskesmas Purwaharja 2
yaitu :

a. Manusia
1. Kurang optimalnya petugas Puskesmas dalam penyuluhan
2. Kemampuan petugas dalam pemeriksaan penyakit Pneumonia kurang
b. Metode
1. Kurang optimalnya penyuluhan tentang Pneumonia
2. Pemantauan untuk penemuan kasus yang berobat diluar Puskesmas belum berjalan
3. Pemantauan untuk kesembuhan pasien belum berjalan
c. Sarana
1. Sarana Penyuluhan (Lembar Balik) masih kurang
2. Media Informasi masih kurang
d. Dana
1. Program Pneumonia bukan menjadi program prioritas
2. Status ekomoni masyarakat masih rendah
e. Lingkungan
1. Cakupan tidak merokok masih rendah
2. Cakupan rumah sehat masih kurang dari target
Rencana Pemecahan Masalah Cakupan Pneumonia Kurang

N Masalah Rencana Pemecahan Masalah


o
Manusia
1 Kurang optimalnya petugas Puskesmas dalam Meningkatkan pengetahuan petugas
. penyuluhan tentang pemeriksaan Pneumonia
didalam pertemuan Tepus

2 Kemampuan petugas dalam pemeriksaan Meningkatkan pengetahuan petuas


penyakit Pneumonia kurang tentang pemeriksaan Pneumonia
didalam pertemuan Tepus

Metode
1 Penyuluhan Pneumonia Melaksanakan peyuluhan tentang
Pneumonia diPosyandu dan
pertemuan kader Ispa dan Pneumonia
2 Pemantauan kasus Pneumonia Melaksanakan pemantauan kasus
Pneumonia dengan kunjungan rumah
3 Pelaksanaan pelacakan kasus Pneumonia Melaksanakan pelacakan kasus
Pneumonia di wilayah kerja
Puskesmas
Sarana
1 Sarana Penyuluhan (Lembar Balik) masih Pengajuan lembar balik
kurang Mendwoanload materi penyuluhan
2 Media Informasi masih kurang Memperbanyak media informasi
brosur, leaflet, vidio,lembar balik dsb
Dana
1 Sosial ekonomi keluarga yg masih rendah Menganjurkan keluarga untuk ikut
BPJS
Kerjasama dengan lintas sektor
( Desa ) untuk kelanjutan pemeriksaan

2 Program Pneumonia bukan menjadi program Membuat perencanaan program


prioritas Pneumonia

Lingkungan
1 Cakupan tidak merokok didalam rumah masih Meningkatkan kesadaran masyarakat
rendah tentang bahaya rokok melalui
penyuluhan di Posyandu
2 PHBS lingkungan masih kurang Meningkatkan penyuluhan tentang
PHBS lingkungan
3.3 Pemecahan Masalah Terpilih

U S G
NO Kriteria Jumlah Ranking
(Urgency) (Serious) (Growth)

1. Meningkatkan 3 3 2 8 8
pengetahuan petugas
tentang pemeriksaan
Pneumonia didalam
pertemuan Tepus

2 Meningkatkan 3 3 3 9 7
pengetahuan petugas
tentang pemeriksaan
Pneumonia didalam
pertemuan Tepus

3 Melaksanakan 3 3 3 9 6
peyuluhan tentang
Pneumonia diPosyandu
dan pertemuan kader
Ispa dan Pneumonia

4 Melaksanakan 4 5 4 13 2
pemantauan kasus
Pneumonia dengan
kunjungan rumah

5 Melaksanakan 5 5 4 14 1
pelacakan kasus
Pneumonia di wilayah
kerja Puskesmas

6 Pengajuan lembar balik 3 3 2 8 9


Mendwoanload materi
penyuluhan
7 Memperbanyak media 3 2 2 7 10
informasi brosur, leaflet,
vidio,lembar balik dsb

8 Menganjurkan keluarga 2 1 1 4 11
untuk ikut BPJS
Kerjasama dengan
lintas sektor ( Desa )
untuk kelanjutan
pemeriksaan

9 Membuat perencanaan 3 3 3 10 5
program Pneumonia

10 Meningkatkan 4 4 4 12 3
kesadaran masyarakat
tentang bahaya rokok
melalui penyuluhan di
Posyandu

11 Meningkatkan 4 4 3 11 4
penyuluhan tentang
PHBS lingkungan
Berdasarkan pemecahan masalah terpilih setelah di USG didapatkan prioritas pemecahan
masalah terpilih :

1. Melaksanakan pelacakan kasus Pneuomonia di wilayah Kerja Puskesmas;


2. Melaksanakan pemantauan kasus Pneumonia dengan kunjungan rumah;
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok melalui penyuluhan di
Posyandu;
4. Meningkatkan penyuluhan tentang PHBS lingkungan;
5. Membuat perencanaan program Pneumonia
6. Melaksanakan peyuluhan tentang Ispa diPosyandu dan pertemuan kader Ispa dan
Pneumonia;
7. Meningkatkan pengetahuan petugas untuk penyakit Ispa dalam pertemuan Tepus;
8. Pengajuan lembar balik dan Mendwoanload materi penyuluhan;
9. Memperbanyak media informasi brosur, leaflet, vidio,lembar balik dsb;
BAB IV
PENUTUP

Demikian Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Surveilans ISPA & Pneumonia UPTD
Puskesmas Purwaharja 2 Tahun 2022 sebagai gambaran perencanaan kegiatan yang
akan dilaksanakan.

Mengetahui, Banjar, Januari 2021


Kepala UPTD Puskesmas Purwaharja 2, Koordinator Surveilans ISPA &
Pneumonia

Mia Sonia, S.Kp Ni Wayan Yunita Sari, S.ST


NIP. 19800609 200902 2 007
Tabel 14
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Kesehatan Ibu dan Anak UPTD Puskesmas Purwahara 2 Tahun 2022

KEBUTUH
UPAYA TARGET WAKTU KEBUTUH
SASAR PENANGGUN AN MITRA INDIKATOR SUMBER
NO KESEHAT KEGIATAN TUJUAN SASA PELAKSA AN
AN G JAWAB SUMBER KERJA KINERJA BIAYA
AN RAN NAAN ANGGARAN
DAYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 ISPA Kunjungan Melaksanakan Semua Kasus Pelaksana Transport Koordinator Januari 800.000 Semua kasus BOK
DAN Kasus pemantauan kasus Pneumoni Ispa dan Program s/d Mei Pneumonia
PNEUMO Pneumonia kasus Pneumo a Pneumonia Promosi terpantau
NIA Pneumonia nia Kesehatan
untuk
mencegah
terjadinya
penularan
.
Pelacakan Meningkatkan RSU, RSU, Pelaksana Transport Koordinator Januari 600.000 Tercapainya BOK
kasus cakupan BPM BPM Ispa dan petugas Program s/d target Pneumonia
Ispa/Pneumo pneumonia Pneumonia Promosi Desember
nia Kesehatan

Pertemuan Meningkatkan Kader Kader Pelaksana -Transport - Dr April 7.925.000 Meningkatkan BOK
upaya pengetahuan Ispa dan Kader Puskesm pengetahuan
preventif care masyarakat Pneumonia - Mamin as; masyarakat
mengatasi dan kader -Bidan tentang
Ispa- tentang Desa Ispa/Pneuomia
Pneumonia Ispa/Pneumon
ia
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Tahun 2021

Target Penanggung Volume Rincian Lokasi


No Kegiatan Tujuan Sasaran Jadwal Biaya
Sasaran Jawab Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan

Kunjungan Kasus Melaksanakan Semua kasus Kasus Pelaksana 1Orgx16 Wilayah Kerja
Pneumonia pemantauan Pneumonia Pneumoni Ispa dan Januari s/d
1 kasus Pneumonia a Pneumonia Kssx75.0 16 Kali Puskesmas 1.200.000
Mei
untuk mencegah 00 Purwaharja 2
terjadinya
penularan

Meningkatkan Pelaksana 1 Orgx12 RSU Kota Banjar,


Pelacakan kasus Januari s/d
2 target cakupan RSU, BPM TSU, BPM Ispa/Pneumo Kalix75.0 12 Kali BPM di wilayah 900.000
Ispa/Pneumonia Desember
Pneumonia nia 00 Puskesmas

33 Org x
Meningkatkan 1 Kl x
Pertemuan upaya
pengetahuan Pelaksana 75.000
preventif care 30 Orang
3 masyarakat Kader Ispa/Pneumo Maret 2021 1 Kali Aula Puskesmas 7.925.000
mengatasi Kader 30 Org x
tentang Ispa dan nia
Ispa/Pneumonia 1 kl x
Pneumonia
50.000
BAB IV

PENUTUP

Demikian perencanaan program Ispa/Pneumonia tahun 2022 Puskesmas


Purwaharja 2. Semua rencana yang telah tersusun ini akan dapat terlaksana dengan baik
dengan dukungan berbagai pihak, khususnya pihak internal yakni petugas Puskesmas
Purwaharja 2. Untuk itu bantuan dan dukungan dari semua pihak sangat kami harapkan.

Mengetahui, Banjar, Januari 2021


Kepala UPTD Puskesmas Purwaharja 2, Penanggung Jawab Ispa/Pneumonia

Mia Sonia, S.Kp Ni Wayan Yunita Sari, S.ST


NIP. 19800609 200902 2 007

Anda mungkin juga menyukai