Anda di halaman 1dari 5

BAB І

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor industri di Indonesia menjadi pusat pembangunan dan perekonomian
bangsa. Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya peranan perusahaan
manufaktur. Dengan adanya perusahaan manufaktur, dapat memanfaatkan bahan
mentah yang semula tidak dapat digunakan menjadi barang jadi yang dapat
dimanfaatkan. Fungsi produksi pada perusahaan manufaktur adalah membuat
sebuah barang atau jasa yang dibutuhkan dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Sebelum ke tahap proses produksi, suatu perusahaan manufaktur
memiliki perencanaan produksi.[1]
Proses manufaktur adalah salah satu langkah penting dalam proses produksi.
Proses manufaktur dimulai dengan desain produk, dan spesifikasi bahan dari
mana produk itu dibuat. Bahan – bahan ini kemudian dimodifikasi melalui proses
manufaktur untuk menjadi bagian yang diperlukan. Teknik Pengecoran logam
merupakan salah satu teknik pembentukan logam yang dilakukan dengan cara
mencairkan logam tertentu lalu dituangkan kedalam cetakan atau wadah yang
kemudian dibiarkan hingga membeku dan dingin, sehingga akan terbentuk suatu
model yang sesuai dengan bentuk dan pola cetakan. Pembuat produk coran,
dilakukan melalui proses – proses seperti pencairan logam, pembuatan cetakan,
persiapan, penuangan logam cair ke dalam cetakan, pembongkaran dan
pembersihan coran.[2]
Pasir digunakan dalam pengecoran karena sifatnya yang dapat dibentuk
dengan mudah, memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi dan reaksi terhadap
bahan logam yang relatif kecil. Dengan teknik pemadatan dan pengerasan yang
sesuai, pasir ini dapat dibentuk hingga memiliki kekuatan mekanis yang memadai
untuk menahan tekanan metalostatis logam. Untuk mendapatkan sifat tersebut
maka pasir akan dicampur dengan komponen lainnya dan diolah dengan sistem
yang bervariasi menurut jenis komponen yang digunakan. Komponen utama
sistem pasir terdiri dari bahan baku pasir, perekat, pelarut, katalis dan bahan

1
Teknik Peleburan dan Pembekuan Logam
Lia Aryani_2613181073_Kelompok 9

tambah lain untuk mendapatkan sifat tertentu pasir, misalnya sifat mampu
bongkar. [3]
Jenis logam yang banyak digunakan untuk pembuatan produk cor adalah
alumunium. Alumunium murni mempunyai sifat mampu cor dan sifat mekanik
yang jelek. Oleh karena itu dipergunakan paduan alumunium karena sifat – sifat
mekaniknya dapat diperbaiki dengan menambahakan tembaga, silisium,
magnesium, mangan, dan sebagainnya. Kualitas coran salah satunya tergantung
pada sistem saluran yang diantaranya saluran turun, penambah, keadaan
penuangan, dan lain – lain. Kunci keberhasilan membuat produk coran yang baik
salah satunya ditentukan oleh desain cetakan yang baik dan benar. Potensi cacat
biasanya terjadi akibat kesalahan desain yang mengakibatkan aliran logam cair
tidak optimal. [4]
Cacat yang terjadi pada coran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
desain pengecoran dan pola, pasir cetak dan desain cetakan dan inti, komposisi
muatan logam, proses peleburan dan penuangan, sistim saluran masuk dan
penambah. Cacat ini dapat mengakibatkan betambahnya biaya produksi berupa
perbaikan bahkan pembutan ulang. Komisi pengecoran internasional telah
membuat penggolongan cacat – cacat coran dan dibagi menjadi sembilan macam,
yaitu : Ekor tikus tak menentu atau kekasaran yang meluas, lubang – lubang atau
rongga, retakan, permukaan kasar, salah alir, kesalahan ukuran, inklusi dan
struktur tak seragam, deformasi dan cacat – cacat tak nampak. [5]
Berdasarkan hal tersebut maka perlu diadakan praktikum. Praktikum adalah
kegiatan pembelajaran yang bertujuan agar mahasiswa mendapatkan kesempatan
untuk menguji dan mengaplikasikan teori dengan keadaan nyata apa yang
diperoleh benar atau tidak.

1.2 Perumusan Masalah


Adapun perumusan masalah yang dibahas pada laporan ini adalah :
1. Bagaimana cara membuat cetakan pasir untuk membuat produk coran dari
logam ?
2. Bagaimana cara membuat inti untuk rongga cetakan untuk membuat produk
coran berongga ?
Laboratorium Teknik Produksi 2020/2021 2
Teknik Peleburan dan Pembekuan Logam
Lia Aryani_2613181073_Kelompok 9

3. Bagaimana cara menentukan kadar air dan kadar lempung pasir cetak ?
4. Bagaimana cara mengetahui dan menentukan ukuran kehalusan rata – rata
dari pasir cetak ?
5. Bagaimana cara menyatakan angka perbandingan terhadap pasir cetak yang
mempunyai distribusi ukuran sama ?
6. Bagaimana cara kerja tungku peleburan krusible untuk logam – logam non
ferro ?
7. Bagaimana cara mengetahui, memahami dan mempelajari besaran – besaran
atau parameter proses yang terlihat dan berpengaruh terhadap produk coran
yang dibuat ?
8. Bagaimana cara mengetahui, memahami dan mempelajari jenis – jenis cacat
pada coran ?
9. Bagaimana cara mengetahui, memahami dan mempelajari penyebab dari
cacat coran ?
10. Bagaimana cara mengetahui langkah – langkah pencegahan terhadap
terbentuknya cacat pada coran ?

1.3 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah yang digunakan pada praktikum perencanaan pola
dan system saluran tuang adalah sebagai berikut :
1. Alat yang digunakan adalah gergaji kayu, gerinda, palu besi, penggaris,
kuas, ember, palu karet, tang, ayakan pasir, mesin pengaduk, sekop, masker,
alat uji permeabilitas, alat uji distribusi besar butir, alat uji kekuatan, oven,
gelas kimia, labu erlenmayer, batang pengaduk.
2. Bahan yang digunakan adalah pasir silika baru, pasir silika lama, bentonit,
air, gula tetes, kayu, paku.
3. Pasir yang digunakan yaitu pasir silika.
4. Rangka cetak terbuat dari kayu.
5. Tungku peleburan yang dipakai yaitu tungku krusibel.
6. Bahan bakar tungku krusibel yang digunakan yaitu gas LPG.
7. Dilakukan peleburan aluminium.

Laboratorium Teknik Produksi 2020/2021 3


Teknik Peleburan dan Pembekuan Logam
Lia Aryani_2613181073_Kelompok 9

8. Tahapan analisa yang dilakukan yaitu pengumpulan data, perhitungan data,


pembahasan, kesimpulan dan saran.

1.4 Keterangan Praktikum


1. Dosen Mata Kuliah : Pradoto Ambardi, S.T., M.T.
2. Kepala Laboratorium : Dr. Sutarno, Ir., M.T.
3. Asisten Wali : Fauzan Faried
4. Hari/Tanggal : Minggu, 6 Desember 2020
5. Waktu : 08.00 – 17.00
6. Tempat : Laboratorium Teknik Produksi
7. Fakultas : Teknik Manufaktur
8. Jurusan : Teknik Metalurgi
9. Universitas : Universitas Jenderal Achamad Yani

1.5 Tujuan Praktikum


1. Dapat membuat cetakan pasir untuk membuat produk coran dari logam.
2. Dapat membuat inti untuk rongga cetakan untuk membuat produk coran
berongga.
3. Dapat menentukan kadar air dan kadar lempung pasir cetak.
4. Mengetahui dan menentukan ukuran kehalusan rata – rata dari pasir cetak.
5. Dapat menyatakan angka perbandingan terhadap pasir cetak yang
mempunyai distribusi ukuran sama.
6. Mengetahui, memahami dan mempelajari cara kerja tungku peleburan
krusible untuk logam – logam non ferro.
7. Mengetahui, memahami dan mempelajari besaran – besaran atau parameter
proses yang terlihat dan berpengaruh terhadap produk coran yang dibuat.
8. Mengetahui, memahami dan mempelajari jenis – jenis cacat pada coran.
9. Mengetahui, memahami dan mempelajari penyebab dari cacat coran.
10. Mengetahui langkah – langkah pencegahan terhadap terbentuknya cacat
pada coran ?

Laboratorium Teknik Produksi 2020/2021 4


Teknik Peleburan dan Pembekuan Logam
Lia Aryani_2613181073_Kelompok 9

1.6 Gambaran Hasil yang Ingin Dicapai


Gambaran hasil yang ingin dicapai pada praktikum teknik peleburan dan
pembekuan logam yaitu rangka cetak yang dibuat kuat, tidak bocor, tidak runtuh
pada saat dilakukannya peleburan dan pembekuan logam. Hasil produk coran
yang didapat permukaannya halus dan rata, tidak adanya cacat coran pada produk
sehingga menghasilkan produk coran yang berkualitas.

1.7 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah,
keterangan praktikum, tujuan praktikum, gambar hasil yang ingin dicapai, dan
sistematika penulisan.
BAB II PEMBUATAN CETAKAN DAN INTI
Bab ini berisi tentang teori dasar, prosedur kerja, peralatan dan bahan, hasil
dan pembahasan, dan kesimpulan dan saran.
BAB III PENGUJIAN PASIR
Bab ini berisi tentang teori dasar, prosedur kerja, peralatan dan bahan, hasil
dan pembahasan, dan kesimpulan dan saran.
BAB IV PELEBURAN DAN PEMBENTUKAN LOGAM
Bab ini berisi tentang teori dasar, prosedur kerja, peralatan dan bahan, hasil
dan pembahasan, dan kesimpulan dan saran.
BAB V ANALISA CACAT CORAN
Bab ini berisi tentang teori dasar, prosedur kerja, peralatan dan bahan, hasil
dan pembahasan, dan kesimpulan dan saran.

Laboratorium Teknik Produksi 2020/2021 5

Anda mungkin juga menyukai