Anda di halaman 1dari 6

Nama : Astrie Nur Destiyana

NPK : 21170000278
Tugas : Brevet KUP
Kelas : Sabtu Pagi, 09.00 – 11.00

1. A. Syarat kewajiban Wajib Pajak untuk ber NPWP. Tunjukan


ketentuan/pasal yang mengaturnya. Jawaban : UU Nomor 28 tahun 2007
pasal 2 ayat (1)UU KUP
Syarat kewajiban wajib pajak untuk Ber NPWP pribadi yaitu
- fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi Warga Negara Indonesia; atau
- fotokopi paspor, fotokopi Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau Kartu Izin
Tinggal Tetap (KITAP), bagi Warga Negara Asing.
Syarat kewajiban wajib pajak untuk Ber NPWP badan yaitu
- fotokopi akta pendirian atau dokumen pendirian dan perubahan bagi Wajib
Pajak badan dalam negeri, atau surat keterangan penunjukan dari kantor
pusat bagi bentuk usaha tetap;
- fotokopi Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak salah satu pengurus, atau
fotokopi paspor dan surat keterangan tempat tinggal dari Pejabat
Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa dalam hal
penanggung jawab adalah Warga Negara Asing; dan
- fotokopi dokumen izin usaha dan/atau kegiatan yang diterbitkan oleh
instansi yang berwenang atau surat keterangan tempat kegiatan usaha dari
Pejabat Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa
atau lembar tagihan listrik dari Perusahaan Listrik/bukti pembayaran listrik.
b. Syarat kewajiban Wajib Pajak untuk ber NPPKP.Tunjukan
ketentuan/pasal yang mengaturnya. Jawaban :
- Kewajiban pendaftaran untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak
(PKP), berlaku untuk:
- Pengusaha yang memiliki peredaran bruto melebihi Rp 600.000.000,00
(batasan pengusaha kecil).
- Pengusaha kecil yang memilih dikukuhkan.
2. Jelaskan Kewajiban Perpajakan wajib pajak itu apa saja ? kewajiban
perpajakan yaitu :
- Kewajiban mendaftarkan diri, Wajib pajak harus mendaftarkan diri untuk
mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) di kantor pajak pratama
(KPP) atau kantor pelayanan, penyuluhan dan konsultasi perpajakan
(KP2KP). Wajib pajak yang merupakan pengusaha, wajib dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) oleh KPP atau KP2KP setelah
memenuhi persyaratan tertentu, di antaranya pengusaha orang pribad atau
badan melakukan penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak
dengan jumlah omzet melebihi Rp4.800.000.000 dalam setahun. Jika tidak
memenuhi syarat tersebut, tetap dapat melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai PKP. Setelah dikukuhkan sebagai PKP, maka wajib
untuk memungut pajak pertambahan nilai (PPN) dari setiap
pembeli/pengguna jasanya dengan menerbitkan faktur pajak. PPN tersebut
kemudian dilaporkan dalam SPT Masa
- Kewajiban Pembayaran, Pemotongan/Pemungutan, dan Pelaporan Pajak,
yaitu wajib melakukan sendiri penghitungan,pembayaran dan pelaporan
pajak terhutang.
- Kewajiban dalam Hal Diperiksa, Ditjen Pajak dapat melakukan
pemeriksaan pada wajib pajak untuk menguji kepatuhannya dalam
memenuhi kewajiban perpajakan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
menjalankan fungsi pengawasan terhadap wajib pajak yang bertujuan
untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Hal – hal kewajiban yang di
periksa adalah
I. memenuhi panggilan untuk menghadiri Pemeriksaan sesuai waktu
yang ditentukan, khususnya jenis Pemeriksaan Kantor.
II. Menunjukkan atau meminjamkan seluruh data yang menjadi dasar
serta berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh kegiatan
usaha, pekerjaan bebas wajib pajak, atau objek yang terutang pajak.
Untuk jenis Pemeriksaan Lapangan wajib pajak harus memberikan
akses untuk melihat data dan menyimpan data.
III. Memberikan izin untuk memasuki tempat atau ruang yang dianggap
perlu serta memberi bantuan untuk memperlancar proses
pemeriksaan.
IV. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atau surat pemberitahuan
hasil pemeriksaan.
V. Meminjamkan kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh Akuntan
Publik, khususnya untuk jenis Pemeriksaan Kantor.
VI. Memberikan keterangan lain baik lisan maupun tulisan yang
diperlukan
- Kewajiban Memberi Data, Data di sini adalah data dan informasi orang
pribadi atau badan yang dapat menggambarkan kegiatan atau usaha,
peredaran usaha, penghasilan dan/atau kekayaan yang bersangkutan,
termasuk informasi mengenai nasabah debitur, data transaksi keuangan
dan lalu lintas devisa, kartu kredit, serta laporan keuangan dan/atau
laporan kegiatan usaha yang disampaikan kepada instansi lain di luar Ditjen
Pajak. Kewajiban ini tidak hanya dipatuhi oleh wajib pajak tetapi dipatuhi
oleh setiap instansi pemerintah, lembaga, asosiasi, dan pihak lain. Jika
secara sengaja tidak memenuhi kewajiban ini maka akan di kenakan pidana
selama 1 tahun atau denda uang sebesar RP.1,000,000,000

3. Jelaskan apa beda STP dengan SKP yang saudara ketahui. Pada saat kapan
diterbitkan STP dan SKP oleh KPP? Jawaban:
- Perbedaan SKP dan STP adalah STP (Surat Tagihan Pajak) adalah surat yang
dikeluarkan untuk melakukan penagihan atas tagihan pajak atau sanksi
administrasi, Sedangkan SKP (Surat Ketetapan Pajak) adalah surat yang
diterbitkan atas hasil pemeriksaan untuk menetapkan bahwa wajib pajak
memiliki kurang bayar(SKPKB), lebih bayar(SKPLB) atau pajak nihil(SKPN)
yang diakibatkan ketidakbenaran dalam mengisi Surat Pemberitahuan
Tahunan. STP akan di terbitkan jika wajib pajak tidak melakukan satu atau
beberapa kewajiban pajak yang diamanatkan oleh undang-undang.
Sedangkan SKP akan di terbitkan oleh Ditjen pajak jika terdapat wajib pajak
yang kurang dalam membayar pajak,kelebihan dalam membayar pajak dan
pajak nihil yang dimana semua itu akan di periksa terlebih dahulu apakah
terjadi hal – hal seperti itu, jika dalam pemeriksaan terdapat wajib pajak
yang melakukan hal tersebut maka SKP akan diterbitkan oleh Ditjen
Pajak/KPP.

4. Badu, status Bujangan (TK/0) adalah pengangguran. Namun Badu memiliki


Deposito dengan bunga per bulan sebesar Rp 6 juta. Bunga tersebut telah
diperoleh sejak bulan Januari 2016. Atas penghasilan bunga tersebut telah
dipotong PPh yang bersifat Final oleh Bank. Pertanyaan :
a. Apakah Badu wajib memiliki NPWP?. Bila iya, kapan paling lambat
Badu mendaftarkan diri? Jawaban : badu wajib memiliki NPWP karena
badu sebagai WNI dan badu memiliki Deposito bunga di bank. Dimana
NPWP ini merupakan kartu yang serba guna dan biasanya kartu tersebut
digunakan pada syarat dalam mengurus suatu transaksi. NPWP ini
sebagai identitas perpajakan. Akan tetapi kegunaan lain dari NPWP ini
adalah digunakan pada saat melamar kerja, mengajukan kredit, atau
ingin mengajukan izin usaha. Badu Paling lambat mendaftarkan diri
paling lama pada akhir bulan berikutnya dimana setelah penghasilan
yang didapatkan oleh wajib pajak tersebut pada suatu bulan yang sudah
disetahunkan dan telah melebihi penghasilan Tidak Kena Pajak.

b. Apakah Badu wajib pembukuan atau pencatatan? Jawaban : Wajib


Pajak yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan
tetapi wajib melakukan pencatatan, adalah Wajib Pajak orang pribadi
yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
diperbolehkan menghitung penghasilan neto dengan menggunakan
Norma Penghitungan Penghasilan Neto dan Wajib Pajak orang pribadi
yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. (Pasal 28
ayat (1) UU KUP), karena Badu tidak sedang menjalankan sebuah usaha
ataupun bekerja maka Badu tidak Wajib pembukuan tetapi Wajib
melakukan pencatatan.

c. Apakah Badu wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh WPOP?


Jawaban : Tidak wajib, karena Badu merupakan Wajib Pajak orang
pribadi yang tidak menjalankan kegiatan usaha atau tidak melakukan
pekerjaan bebas.

5. Soal Nomor 5&6 Pak Badu adalah pengusaha wajib pajak orang pribadi,
telah menyampaikan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi tahun 2015
pada tgl. 20 April 2016. Selanjutnya fiskus melakukan penelitian, dan hasil
penelitian menunjukkan kurang bayar pokok pajak penghasilan Pasal 25
bulan Oktober 2015 sebesar Rp. 20 juta, sehingga fiskus menerbitkan STP
tgl. 15 Januari 2017.
a. Bila sudah jatuh tempo ternyata tidak dilunasi oleh Wajib Pajak,
produk hukum apa yang harus diterbitkan oleh Dirjen Pajak? Jawaban:
Apabila WP melakukan kesalahan perhitungan pajak pada SPT Tahunan
yang telah dilaporkan, namun WP melakukan pembetulan atas kemauan
sendiri, maka apabila pembetulan tersebut mengakibatkan utang pajak
lebih besar, sanksinya berupa bunga sebesar 2% per bulan atas jumlah
pajak yang kurang dibayar, Namun apabila kesalahan tersebut diketahui
pada saat pemeriksaan oleh petugas pajak, maka WP dikenakan denda
sebesar 150% dari jumlah pajak yang kurang dibayar.

b. Hitung berapa sanksi perpajakan/denda bunga pajak yang terdapat


STP tersebut. Jawaban :
PPN Kurang Bayar Rp 20.000.000
Sanksi Denda = 24 bulan x 2% x 20.000.000
= Rp 9.600.000
(Oktober 20015 hingga 15 Januari 2001, Maksimal 24 bulan )
Pajak yang harus dibayar = 20.000.000 + 9.600.000 = Rp 29.600.000
c. Hitung berapa jumlah STP yang seharusnya (Pokok + Bunga pajak).
Jawaban : diketahui
PPN kurang bayar Rp 29.600.000
DPP Rp 20.000.000
Sanksi denda = 2% x 20.000.000 = 400.000
Pajak yang harus dibayar = Rp 29.600.000 + 400.000 = Rp 30.000.000
d. Berapa denda bunga bila STP dilunasi tgl 5 Maret 2017? Jawaban :
Denda bunga bila STP dilunasi Maret 2017
= 2% x Rp 30.000.000 = Rp 600.000

6. Pak Amir WPOP karena kealpaannya menyampaikan Surat Pemberitahuan,


tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan
yang isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara. Perbuatan tersebut merupakan perbuatan kedua kali
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13A UU KUP. Jelaskan sanksi
perpajakan / sanksi pidana apa yang dikenakan terhadap Pak Amir?
Jawaban : menurut Pasal 38 UU 28/2007 mengatur ketentuan pidana
mengenai ketidaksengajaan (kealpaan) dalam menyampaikan surat
pemberitahuan, dengan ketentuan sebagai berikut: “tidak menyampaikan
Surat Pemberitahuan; atau menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi
isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang
isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan
negara dan perbuatan tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan
yang pertama kali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13A” berdasarkan
pasal 38 UU 28/2007 pak amir akan dikenakan denda paling sedikit 1 (satu)
kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling
banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar
atau dipidana kurungan paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 1
(satu) tahun.

7. Jelaskan ketetapan pajak apa yang dapat dibetulkan oleh Direktur Jenderal
Pajak atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya, yang dalam
penerbitannya terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau
kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-
undangan perpajakan? Jawaban : Dirjen Pajak dapat membetulkan SKP,
STP, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Surat
Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Penghapusan
Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat
Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pengembalian
Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau Surat Keputusan Pemberian Imbalan
Bunga

Anda mungkin juga menyukai