Anda di halaman 1dari 186

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERBEDAAN KEMANDIRIAN PADA REMAJA YANG


BERSTATUS SEBAGAI ANAK TUNGGAL DITINJAU DARI
PERSEPSI POLA ASUH ORANGTUA

SKRIPSI

Disusun oleh:
KAMELIA DEWI PURBASARI
111011037

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
i

PERBEDAAN KEMANDIRIAN PADA REMAJA YANG


BERSTATUS SEBAGAI ANAK TUNGGAL DITINJAU DARI
PERSEPSI POLA ASUH ORANGTUA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Universitas Airlangga Surabaya

Disusun Oleh :
KAMELIA DEWI PURBASARI
111011037

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ii

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa apa yang tertulis dalam skripsi ini adalah benar

adanya dan merupakan hasil karya sendiri. Segala kutipan karya pihak lain telah saya

tulis dengan menyebutkan sumbernya. Apabila dikemudian hari ditemukan adanya

plagiasi, maka saya rela gelar kesarjanaan saya dicabut.

Surabaya, 16 Mei 2016

Penulis

Kamelia Dewi Purbasari


NIM. 111011037

HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
iii

Skripsi ini telah disetujui oleh

Dosen Pembimbing Penulisan Skripsi

2016

Dr. Nur Ainy Fardana N., M.Si., Psikolog


NIP. 1997202271998022001

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan dewan penguji

pada hari Kamis, 26 Mei 2016 dengan susunan Dewan Penguji

Ketua,

Dra. Prihastuti, SU., Psikolog


NIP. 1954061319810320004

Sekretaris, Anggota,

Rudi Cahyono, M.Psi., Psikolog Dr. Nur Ainy Fardana N., M.Si., Psikolog
NIP.198109102008121002 NIP. 1997202271998022001

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
v

HALAMAN MOTTO

“Jangan mencari ketakutanmu melainkan carilah harapan

dan mimpimu. Jangan berpikir tentang frustasimu, tetapi

tentang potensi yang belum terpenuhi. Perhatikan dirimu

bukan dengan apa yang telah kamu coba dan gagal, tetapi

dengan apa yang masih mungkin kamu lakukan”

(Paus Yohanes XXIII)

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk kedua orangtua, kakak, adik, dan sahabatyang tak

pernah lelah mendoakan dan menyemangati perjalanan hidupku hingga saat ini.

Untuk para anak tunggal yang telah menginspirasi karya ini.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
vii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan

berkat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Perbedaan Kemandirian pada Remaja yang Berstatus sebagai Anak Tunggal ditinjau

dari Persepsi terhadap Pola Asuh Orangtua”. Skripsi ini disusun dalam rangka

menyelesaikan tugas Program Sarjana (S1) Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya

bimbingan, dukungan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Nurul Hartini, M.Kes., Psikolog, selaku Dekan Fakultas Psikologi

UniversitasAirlangga beserta tim Wakil Dekan.

2. Dr. Nur Ainy Fardana N., M.Si., Psikolog, selaku dosen pembimbing skripsi

yang dengan sabar membimbing penulis dan membantu penulis hingga dapat

menyelesaikan skripsi.

3. Prof. Dr. Cholichul Hadi, Psikolog, selaku dosen wali yang telah membimbing

penulis.

4. Dr. Dewi Retno Suminar, M.Si., Psikolog, Dr. Wiwin Hendriani,Primatia Yogi

Wulandari, S.Psi., M.Si., Psikolog dan Prof. Dr. M.A.W. Tairas yang telah

bersedia menjadi professional jugdment terhadap alat ukut skripsi saya.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
viii

5. Dosen-dosen Fakultas Psikologi atas segala ilmu yang bermanfaat dan

pengalaman berharga yang diberikan selama masa perkuliahan.

6. Seluruh Karyawan Fakultas Psikologi Universitas Aiirlangga atas kesediannya

membantu dalam proses penulisan skirpsi.

7. Dra. Rr. Florentina Sri Suhartini dan Vincensius Suhari, S.sos, selaku kedua

orangtua penulis yang doa, dukungan, dan restunya tidak pernah putus

mengiringi penulis agar selalu berusaha melakukan yang terbaik. Terima kasih

telah menjadi orangtua yang selalu mendukung dan memaafkan.

8. Agato Girindra Wardana., S.S dan Ignatius Tri Putra Karunia selaku kakak dan

adik penulis yang memberikan semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi

dengan caranya masing-masing, yang sabar menemani, dan menghibur ketika

penulis lelah. Terima kasih atas pertengkaran dan keceriaan, tangisan dan

senyuman, teriakan dan bisikannya.

9. Para sahabatku dari Fakultas Psikologi Universitas Airlangga angkatan 2010

yaitu Vita, Ayu, Mila dan Hana yang selalu mendukung, memberi motivasi dan

menjadi tempat bertukar pikiran bagi penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi.

Sahabatku Rani yang tidak pernah lupa memotivasi penulis untuk segera

menyelesaikan skripsi. Terima kasih untuk semuanya dan semoga kita semua

tetap menjaga persahabatan ini.

10. Para sahabatku dari SMA Negeri 2 Surabaya lulusan 2010 yaitu Kakak, Nezya,

Najong, Rani, Febi, dan Chiquita yang mendukung, mendoakan dan mendorong

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ix

penulis untuk segera menyelesaikan skripsi. Terima kasih telah menjadi sahabat

setia dari masa SMA hingga sekarang.

11. Teman-teman angkatan 2010 serta seluruh teman-teman Fakultas Psikologi

Universitas Airlangga. Terima kasih atas pengalaman-pengalaman berharga

bersama-sama selama masa studi dan dalam berbagai kesempatan mengikuti

kepanitian.

12. Teman-teman yang telah membantu penulis dalam menemukan anak tunggal

sebagai subjek penelitian.

13. Para partisipan yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang bersedia untuk

menjadi subjek dalam penulisan ini.

14. Romo Sigit dan Romo Rinto yang dengan sabar dan bijaksana telah

mendengarkan keluh kesah penulis sekaligus memberikan kekuatan ketika

sedang dalam masa sulit penyelesaian skripsi.

15. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Penulis sangat

berterima kasih atas setiap bantuan meski sekecil apapun.

Surabaya, 26 Mei 2016

Penulis

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
x

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN........................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO.............................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................. vi
KATA PENGANTAR............................................................................................. vii
DAFTAR ISI........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... xv
ABSTRAK............................................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................... 7
1.3 Batasan Masalah........................................................................................... 9
1.3.1 Kemandirian...................................................................................... 9
1.3.2 Pola Asuh.......................................................................................... 9
1.3.3 Anak Tunggal Remaja..................................................................... 10
1.4 Rumusan Masalah...................................................................................... 10
1.5 Tujuan penelitian........................................................................................ 10
1.6 Manfaat Penelitian..................................................................................... 10
1.6.1 Manfaat Teoritis.............................................................................. 10
1.6.2 Manfaat Praktis.............................................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 12


2.1 Anak Tunggal Remaja.............................................................................. 12
2.1.1 Pengertian Remaja.......................................................................... 12
2.1.2 Pengertian Anak Tunggal............................................................... 13
2.1.3 Latar Belakang Anak Tunggal........................................................ 14
2.1.4 Karakteristik Anak Tunggal............................................................ 15
2.2 Kemandirian............................................................................................. 17
2.2.1 Pengertian Kemandirian.................................................................. 17
2.2.2 Dimensi Kemandirian..................................................................... 18
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian........................... 21
2.3 Persepsi Pola Asuh................................................................................... 23
2.3.1 Pengertian Persepsi.......................................................................... 23

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xi

2.3.2 Pengertian Pola Asuh....................................................................... 23


2.3.3 Tipe Pola Asuh................................................................................. 23
2.4 Hubungan Antara Kemandirian Remaja yang Berstatus sebagai Anak
Tunggal dengan Persepsi Pola Asuh Orangtua........................................ 25
2.5 Kerangka Konseptual................................................................................ 28
2.6 Hipotesis.................................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 30


3.1 Tipe Penelitian........................................................................................... 30
3.2 Identifikasi Variabel Penelitian................................................................. 31
3.3 Definisi Operasional Variabel................................................................... 32
3.3.1 Persepsi Pola Asuh.......................................................................... 32
3.3.2 Kemandirian..................................................................................... 34
3.4 Subjek Penelitian....................................................................................... 36
3.4.1 Populasi........................................................................................... 36
3.4.2 Sampel.............................................................................................. 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 37
3.5.1 Skala Kemandirian........................................................................... 38
3.5.2 Skala Persepsi Pola Asuh................................................................ 41
3.6 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur.......................................................... 43
3.6.1 Validitas Alat Ukur.......................................................................... 43
3.6.2 Reliabilitas Alat Ukur...................................................................... 45
3.6.2.1 Reliabilitas Skala Persepsi Pola Asuh.................................. 46
3.6.2.2 Reliabilitas Skala Kemandirian............................................ 48
3.7 Analisis Data.............................................................................................. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................... 51


4.1 Gambaran Subjek Penelitian..................................................................... 51
4.2 Pelaksanaan Penelitian.............................................................................. 52
4.2.1 Persiapan Penelitian......................................................................... 52
4.2.2 Persiapan Instrumental..................................................................... 54
4.2.3 Pengambilan Data............................................................................ 55
4.2.4 Hambatan dalam Penelitian.............................................................. 55
4.3 Hasil Penelitian......................................................................................... 56
4.3.1 Analisis Statistik DeskriptifPersepsi Pola Asuh............................. 56
4.3.2 Analisis Statistik Deskriptif Kemandirian....................................... 59
4.3.3 Kategorisasi Variabel Terikat Berdasarkan Model Distribusi
Normal............................................................................................. 62
4.3.3.1 Kategorisasi Kemandirian................................................... 62
4.3.4 Uji Asumsi....................................................................................... 63
4.3.4.1 Uji Normalitas..................................................................... 63
4.3.4.2 Uji Homogenitas.................................................................. 64

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xii

4.3.5 Hasil Analisis Data........................................................................... 65


4.4 Pembahasan............................................................................................... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 69


5.1 Kesimpulan............................................................................................... 69
5.2 Saran.......................................................................................................... 69
5.2.1 Bagi Peneliti Selanjutnya................................................................. 69
5.2.2 Bagi Orangtua.................................................................................. 70
5.2.3 Bagi Remaja yang Berstatus sebagai Anak Tunggal...................... 70

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 71

LAMPIRAN.......................................................................................................... 73

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Skoring Skala Favorable Kemandirian............................................... 39


Tabel 3.2. Skoring Skala Unfavorable Kemandirian........................................... 39
Tabel 3.3. Blueprint Skala Kemandirian (Sebelum Uji Coba)............................. 40
Tabel 3.4. Skoring Skala FavorablePersepsi Pola Asuh..................................... 42
Tabel 3.5. Skoring Skala UnfavorablePersepsi Pola Asuh................................. 42
Tabel 3.6. Blueprint Skala Persepsi Pola Asuh (Sebelum Uji Coba).................. 42
Tabel 3.7. Professional Judgement....................................................................... 44
Tabel 3.8. Reliabilitas Skala Persepsi Pola Asuh................................................ 47
Tabel 3.9. Blueprint Skala Persepsi Pola Asuh.................................................... 47
Tabel 3.10. Reliabilitas Skala Kemandirian......................................................... 48
Tabel 3.11. Blueprint Skala Kemandirian............................................................ 48
Tabel 4.1. Jumlah Subjek Berdasarkan Usia........................................................ 51
Tabel 4.2. Jumlah Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin......................................... 52
Tabel 4.3. Analisis Desktiptif Statistik Persepsi Pola Asuh................................. 56
Tabel 4.4. Deskripsi Persepsi Pola Asuh Berdasarkan Usia................................. 57
Tabel 4.5. Deskripsi Persepsi Pola Asuh Berdasarkan Jenis Kelamin................. 58
Tabel 4.6. Analisis Desktiptif Statistik Kemandirian........................................... 59
Tabel 4.7. Deskripsi Kemandirian Berdasarkan Usia........................................... 60
Tabel 4.8. Deskripsi Kemandirian Berdasarkan Jenis Kelamin........................... 61
Tabel 4.9.Deskripsi Kemandirian Berdasarkan Persepsi Pola Asuh................... 61
Tabel 4.10. Norma Kategorisasi Kemandirian...................................................... 62
Tabel 4.11. Norma Kemandirian........................................................................... 62
Tabel 4.12. Kategorisasi Kemandirian pada Remaja yang Berstatus sebagai
Anak Tunggal..................................................................................... 63
Tabel 4.13. Hasil Uji Normalitas Data.................................................................. 64
Tabel 4.14. Hasil Uji HomogenitasPersepsi Pola Asuh dan Kemandirian........... 64
Tabel 4.15. Hasil Uji Perbedaan PersepsiPola Asuh dengan Kemandirian......... 66

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual....................................................................... 28


Gambar 3.1. Identifikasi Variabel Penelitian........................................................ 32

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Form Rater untuk Profesional Judgement........................................ 73


Lampiran 2.Surat Pernyataan Profesional Judgement......................................... 100
Lampiran 3.Format Kuisioner.............................................................................. 105
Lampiran 4.Data Skor Kasar Skala Persepsi Pola Asuh Otoriter dan Permisif... 115
Lampiran 5. Data Skor Kasar Skala Persepsi Pola Asuh Demokratis................. 119
Lampiran 6.Data Skor Kasar Skala Kemandirian................................................ 122
Lampiran 7. Hasil Uji Reliabilitas......................................................................... 128
Lampiran 8. Skor Skala Kemandirian (Setelah Uji Reliabilitas).......................... 141
Lampiran 9. Skor Skala Persepsi Pola ASuh (Setelah Uji Reliabilitas)..............145
Lampiran 10. Data Z-score Persepsi Pola Asuh................................................... 148
Lampiran 11. Statistik Deskriptif.......................................................................... 150
Lampiran 12.Analisis Deskriptif Berdasarkan Usia............................................. 152
Lampiran 13. Analisis Deskriptif Berdasarkan Jenis Kelamin............................. 155
Lampiran 14. Analisis Deskriptif Kemandirian berdasarkan Persepsi Pola
Asuh Orangtua.............................................................................. 157
Lampiran 15. Normalitas....................................................................................... 159
Lampiran 16. Uji Homogenitas.............................................................................162
Lampiran 17. Uji Beda.......................................................................................... 164
Lampiran 18. Surat Ijin..........................................................................................166

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xvi

ABSTRAK
Kamelia Dewi Purbasari, 111011037,Perbedaan Kemandirian pada Remaja yang
Berstatus sebagai Anak Tunggal ditinjau dari Persepsi Pola Asuh Orangtua, Skripsi,
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, 2016.
xvii + 72 halaman, 18 lampiran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pada


kemandirian pada remaja yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari pola
asuh orangtua. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia 18-21
tahun dan berstatus sebagai anak tunggal.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah
subjek sebanyak 62 orang. Alat ukur yang digunakan berupa kuisioner pola asuh
yang terdiri dari 19 aitem valid dengan reliabilitas sebesar 0,918 berdasarkan teori
yang dikemukakan oleh Baumrind (1966) dengan tiga tipe pola asuhyaitu: otoriter,
permisif, dan demokratis. Sedangkan alat ukur kemandirian terdiri dari 26 aitem
valid dengan reliabilitas sebesar 0,810 berdasarkan teori yang dikemukakan oleh
Steinberg (2002).
Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik uji bedaOne-Way Between
Group ANOVA dengan bantuan program SPSS versi 16.00 for Windows.Hasil
analisis data menunjukkan nilai F sebesar 1,942 dengan taraf siginifikansi sebesar
0,152 yang artinya tidak ada perbedaankemandirian pada remaja yang berstatus
sebagai anak tunggal ditinjau dari persepsi pola asuh orangtua.

Kata kunci: remaja, anak Tunggal, pola asuh, kemandirian


Daftar Pustaka, 36(1981-2014).

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xvii

ABSTRACT

Kamelia Dewi Purbasari, 111011037, The Difference of Independence in Adolescents


Whose Status as an Only Child in Terms of The Perception of Parents Parenting,
Undergraduate Thesis, Faculty of Psychology in Airlangga University, 2016.
xvii + 72 pages, 18 appendixes.

This research aims to determine whether there are differences in adolescent


independence status as an only child in terms of parents parenting. The population in
this research were adolescents aged of 18 – 21 years old and the status as an only
child.
The sampling technique used is purposive sampling with the number of the
subjects were 62 people..Measuring instrument used is a questionnaire of parenting
there are 19 valid items with reliability of 0.918 for the parenting variable based on
the theory put forward by Baumrind (1966) with three types, namely parenting:
authoritarian, permissive and democratic. Whilst the independence of the measuring
instrument there are 26 valid items with reliability of 0.810 for an independent
variable based on the theory advanced by Steinberg (2002).
The data analysis was done by using different test One-Way Between Group
ANOVA with assistance of SPSS version 16.00 for Windows. The results of the data
analysis showed a significance level of 0.152 at F value of 1.942, which means there
is no diffference in independence of the adolescent as the only child in term of the
perception of parents parenting.

Keywords: adolescent, only child, parenting, autonomy.


References, 36 (1981-2014).

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Keluarga merupakan dua atau lebih individu yang hidup bersama dalam satu

rumah dan memilki hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Individu dalam

keluarga saling berinteraksi dan memiliki peran berbeda serta mempertahankan

suatu budaya yang dimilikinya (Bailon & Maglaya, 1978 dalam Riadi, 2012).

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga

dan beberapa orang yang tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam

keadaan saling bergantung satu dengan yang lain (Departemen Kesehatan RI,

1988 dalam Riadi, 2012). Keluarga dikatakan sebagai keluarga yang memiliki

anak tunggal apabila di dalam keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan satu

orang anak (Landis, 1997; Gunarsa, 2003).

Anak tunggal adalah anak yang tidak memiliki saudara laki-laki maupun

perempuan, dimana ibu mereka hanya melahirkan satu kali dan merupakan anak

satu-satunya di dalam sebuah keluarga (Laybourn, 1990 dalam Laybourn, 1994).

Oleh karena itu, anak tunggal cenderung memiliki orang tua yang selalu

memberikan kasih sayang dan menjadikannya sebagai pusat perhatian sepanjang

hidupnya (Falbo & Polit dalam Papalia, 2008). Berdasarkan hasil amatan dalam

kehidupan sehari-hari, anak tunggal merupakan anak yang mendapatkan perhatian

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2

penuh dan cenderung dimanja oleh kedua orang tuanya karena tidak berbagi kasih

sayang dan perhatian dengan saudara. Mereka tidak memiliki kesulitan dalam

berinteraksi dengan kedua orangtua dan mendapatkan kasih sayang secara intensif

sepanjang hidupnya (Gunarsa, 2003). Kozlowski (dalam penerbitan) dan

Laybourn (1994) juga menyatakan bahwa anak tunggal terbiasa mendapatkan

perhatian dan cinta tak terbagi dari orang tua sepanjang hidupnya. Banyak

anggapan negatif mengenai anak tunggal yang muncul dari masyarakat umum.

Mereka beranggapan bahwa anak tunggal bersifat manja, agresif, bossy dan sulit

menyesuaikan diri (Anna, 2010). Pandangan negatif terhadap anak tunggal

lainnya adalah anak tunggal biasa menuntut dan diberikan orangtua perhatian

yang berlebih sehingga memiliki keterbatasan dalam menghadapi lingkungan

sosial dan menyesuaikan diri (Hall dalam Polit, dkk., 1980:99). Penelitian yang

dilakukan oleh Ara mengenai perbandingan kemandirian remaja anak tunggal

dengan tidak tunggal menunjukkan adanya perbedaan pada kemandirian antara

reaja anak tunggal dengan remaja tidak tunggal (Ara, 1998).

Kasih sayang orangtua pada anak tunggalnya tidak jarang diwujudkan dengan

memberikan bantuan secara total kepada anaknya setiap anak mendapatkan

kesulitan. Hal tersebut dapat berdampak kurang baik bagi pertumbuhan dan

perkembangan anak karena dapat tumbuh menjadi orang yang tidak mandiri dan

kurang bertanggung jawab (Graciana, 2004). Perhatian dan kasih sayang secara

berlebihan dan intensif dari orangtua juga dapat berakibat buruk bagi anak yaitu

menyebabkan anak menjadi egosentris, manja, dan egois serta mengakibatkan

anak tumbuh menjadi individu yang tidak mandiri (Falbo & Polit dalam Papalia,

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3

2008). Hal ini juga ditunjukkan oleh penelitian mengenai kemandirian anak

tunggal yang dilakukan oleh Tyas menunjukkan bahwa satu dari tiga partisipan

tidak mencapai kemandirian (Tyas, 2008). Terdapat salah satu contoh kasus dalam

kehidupan sehari-hari mengenai permasalahan kemandirian pada anak tunggal

yaitu seorang anak tunggal berusia 22 tahun yang menurut cerita ibunya ia tidak

mau melanjutkan kuliahnya di luar kota, ibunya mengatakan bahwa anak tersebut

terlalu kekanak-kanakan dan tidak mau kuliah di luar kota karena merasa tidak

tenang berada jauh dari ibunya (Rustika, 2004).

Namun, penelitian yang dilakukan Laybourn berkata lain yaitu bahwa anak

tunggal memiliki tingkat kemandirian yang sama dengan anak yang memiliki

saudara. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bawah anak tunggal tidak

kurang atau lebih baik dibandingkan dengan anak yang memiliki saudara di dalam

tes kepemimpinan, kewarganegaraan, kedewasaan, kooperatif, dogmatisme,

kemandirian, locus of control, kontrol diri, kecemasan, stabilitas emosi, kepuasan

dan partisipasi sosial (Laybourn, 1994). Sebuah penelitian yang dilakukan di

China menyatakan bahwa anak tunggal di China memiliki performa yang lebih

baik dalam prestasi akademik dan perkembangan kognitif (Falbo & Poston, 1993).

Laybourn menemukan bahwa anak tunggal memiliki tingkat kemandirian yang

sama seperti anak lainnya (Laybourn, 1994). Pendapat serupa juga ditunjukkan

oleh Lorna (2002), bahwa ketidakberadaan saudara dalam kehidupan anak tunggal

membuat anak tunggal berelasi dengan orang lain dengan intensitas yang tinggi.

Intensitas tersebut memunculkan keinginan untuk menjadi mandiri dan tidak

bergantung dengan orang lain.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4

Kemandirian menurut Steinberg (2002) adalah kemampuan remaja dalam

berpikir, merasakan dan membuat keputusan secara pribadi berdasarkan diri

sendiri dibandingkan mengikuti apa yang orang lain percayai. Kurangnya

kemandirian pada anak tunggal akan menjadi masalah saat anak tersebut

memasuki masa remaja. Hal ini dikarenakan masa remaja adalah sebagai masa

mencari identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa

dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat (Hurlock,1999). Masa remaja

merupakan masa transisi perkembangan antara masa anak-anak dan dewasa yang

ditandai dengan perubahan biologis, kognitif, dan sosial. Batasan usia remaja

yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun (Santrock,

2003; Monks, 2006).

Masa remaja merupakan masa peralihan karena remaja belum mencapai

status sebagai orang dewasa namun juga tidak lagi memiliki status sebagai anak-

anak. Masalah-masalah yang dialami remaja adalah masalah terkait perubahan

fisik dan psikis karena usaha dalam menemukan identitas diri. Freud berpendapat

bahwa perubahan fisik pada remaja mengakibatkan munculnya perubahan emosi

remaja tersebut di rumah (Holmbeck, 1996 dalam Steinberg, 2002:289). Salah

satu tugas perkembangan remaja menurut Havighurst yaitu mencari kemandirian

emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya (Hurlock, 1999; Ali, dkk.,

2010). Pada masa remaja inilah dikatakan sebagai periode penting bagi individu

selama proses perkembangan kemandirian (Steinberg, 2002). Remaja diharapkan

dapat membebaskan diri dari sifat kekanak-kanakan yang menggantungkan diri

dengan orangtua. Remaja juga seharusnya mampu melakukan sesuatu dan

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5

mengambil keputusan secara mandiri. Selain itu, remaja juga merasa ingin bebas

dan keadaan inilah yang menjadikan remaja sering memberontak pada orangtua

(Ali, dkk., 2010). Remaja merasa ingin mandiri, namun juga membutuhkan rasa

aman dengan bergantung secara emosi kepada orangtua mereka. Remaja ingin

mandiri namun di sisi lain mereka tidak ingin melepaskan diri dari orangtuanya.

Hal serupa juga terjadi dari pihak orangtua, mereka menginginkan anak untuk

menjadi mandiri namun masih membatasi pilihan dan keputusan anaknya

(Hurlock, 1980).

Kemandirian merupakan salah satu proses perkembangan yang penting bagi

remaja (Soesens, dkk, 2007). Seiring dengan berjalannya waktu maka anak

diharapkan akan mampu melepaskan diri dari orangtuanya dan belajar menjadi

mandiri. Seorang anak tunggal memiliki beban yang lebih besar daripada anak

yang memiliki saudara. Harapan orangtua pada anak hanya dibebankan pada anak

mereka satu-satunya sehingga anak diharapkan akan menjadi individu yang

mandiri dan tegas (Soesens, dkk, 2007). Banyak anak tunggal yang mendapatkan

tekanan untuk menjadi sukses di masa depan (Kozwolski, dalam penerbitan).

Dampak negatif apabila remaja tidak mandiri adalah mereka cenderung tidak

mampu menentukan keputusannya karena semua telah ditentukan oleh orangtua

mereka. Hal ini dapat dipahami karena biasanya remaja yang tidak mandiri akan

berkonsultasi terlebih dahulu pada orangtua sebelum mengambil sebuah

keputusan (Hartono, 2006).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian adalah gen yaitu sifat yang

diturunkan dari orangtua mereka secara genetik. Orangtua yang memiliki sifat

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6

kemandirian akan menurunkan sifat kemandirian pada anak mereka. Namun hal

ini masih dipertanyakan kebenarannya (Ali, dkk., 2010). Selain itu, adapula pola

asuh yaitu cara pengasuhan orangtua terhadap anak yang mempengaruhi

kemandirian anaknya (Ali, dkk., 2010). Pendidikan di sekolah juga menjadi faktor

yang mempengaruhi kemandirian remaja. Proses pendidikan di sekolah yang tidak

mengangkat sistem demokrasi tetapi cenderung mendoktrin siswanya akan

mempengaruhi perkembangan kemandirian remaja (Ali, dkk., 2010). Faktor

lainnya adalah kehidupan masyarakat yang tidak memberikan wadah bagi potensi

remaja dalam kegiatan yang produktif. Hal tersebut dapat menghambat

perkembangan kemandirian remaja (Ali, dkk., 2010). Menurut hasil penelitian

Kartadinata (1988) dalam Ali, dkk. (2002) mengenai hal yang dapat menghambat

kemandirian remaja adalah adanya ketergantungan pada kontrol luar dan bukan

dari dirinya sendiri, sikap remaja yang tidak peduli pada lingkungan dan sikap

remaja yang konformistik.

Faktor yang mempengaruhi kemandirian yang diangkat dalam penelitian ini

adalah pola asuh orangtua. Pola asuh dari orangtua yang memiliki anak tunggal

cenderung mengontrol anak mereka sepanjang hidup mereka (Eccles, dkk., 1991).

Pola asuh tersebut dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan intelektual anak

yang pada akhirnya mempengaruhi kemandirian anak mereka apabila anak tidak

mampu melepaskan diri dari kekuatan otoritas (Eccles, dkk., 1991; Hartono,

2006). Ketergantungan disiplin pada kontrol luar dan bukan pada niat sendiri ini

merupakan salah satu gejala negatif yang dapat mempengaruhi kemandirian

(Kartadinata, 1988 dalam Ali, dkk., 2010).

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7

Untuk dapat memiliki kemandirian maka seseorang membutuhkan

kesempatan dan dukungan. Di dalam hubungan keluarga, orangtua yang berperan

dalam mengasuh, membimbing dan mengarahkan anak untuk mandiri (Steinberg,

2002). Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan kesempatan

remaja untuk mengembangkan kemampuan diri dalam bidang akademik maupun

lainnya. Kepribadian dan perilaku remaja akan terbentuk berdasarkan apa yang

ditanamkan orangtua melalui pola asuh. Oleh karena itu, pola asuh yang diberikan

orangtua menjadi faktor yang penting dalam membentuk kemandirian remaja baik

secara emosional, perilaku maupun nilai (Steinberg, 2002).

Permasalahan yang telah dijelaskan di atas mengenai kemandirian anak

tunggal dan pola asuh orangtua membuat penulis mempertanyakan mengenai

kemandirian anak tunggal yang telah remaja ditinjau dari perspektif mereka

terhadap pola asuh karena remaja merupakan waktu paling kompleks dan

memiliki banyak persoalan dalam rentang kehidupan manusia. Pertanyaan penulis

tersebut kemudian menjadi bahan penelitian mengenai kemandirian pada remaja

yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari persepsi terhadap pola asuh

orangtua.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diketahui bahwa

kemandirian merupakan salah satu proses yang penting dalam perkembangan bagi

remaja. Salah satu tugas perkembangan remaja yang dikemukakan oleh

Havighurst juga mengungkapkan mengenai pentingnya kemandirian bagi remaja

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8

yaitu mencari kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya

(Hurlock, 1999). Kemandirian adalah membebaskan sifat kekanak-kanakan yang

menggantungkan diri dengan orangtua atau orang dewasa lainnya sehingga remaja

seharusnya mampu melakukan sesuatu dan mengambil keputusan secara mandiri

dan merasa ingin bebas (Hurlock, 1999). Seiring dengan berlalunya waktu maka

anak akan diharapkan memiliki kemampuan untuk melepaskan diri dari orangtua

dan belajar untuk menjadi mandiri (Soesens, dkk., 2007). Remaja yang mandiri

adalah remaja yang berani mengambil keputusan dilandasi oleh rasa tanggung

jawab dan pemahaman akan segala konsekuensi dari tindakannya (Ali, dkk.,

2010).

Pentingnya kemandirian pada remaja yang telah diungkapkan oleh beberapa

tokoh diatas kemudian menjadi pertanyaan bagi penulis mengenai kemandirian

pada remaja yang berstatus anak tunggal. Anak tunggal cenderung mendapatkan

kasih sayang dari orangtua sepanjang hidup mereka karena mereka tidak memiliki

saudara. Mereka cenderung dimanja dan mendapatkan cinta yang tak terbagi dari

orangtuanya (Falbo & Polit dalam Papalia, 2008; Gunarsa, 2003). Kasih sayang

berlebih yang diberikan orangtua pada anak tunggalnya dapat berdampak buruk

bagi pertumbuhan dan perkembangan anak karena dapat menjadi tidak mandiri

dan kurang bertanggung jawab (Graciana, 2004).

Orangtua yang memiliki anak tunggal juga cenderung mengontrol anaknya

sepanjang hidup mereka. Apabila anak kemudian tidak mampu untuk melepaskan

diri dari kontrol orangtua atau pihak otoritas maka anak akan menjadi tidak

mandiri (Eccles, dkk., 1991). Di dalam hubungan keluarga, orangtua yang

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9

berperan dalam mengasuh, membimbing dan mengarahkan anak untuk mandiri

(Steinberg, 2002). Kepribadian dan perilaku remaja akan terbentuk berdasarkan

apa yang ditanamkan orangtua melalui pola asuh. Oleh karena itu, pola asuh yang

diberikan orangtua menjadi faktor yang penting dalam membentuk kemandirian

remaja baik secara emosional, perilaku maupun nilai (Steinberg, 2002). Tipe pola

asuh yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe pola asuh menurut

Baumrind yaitu otoriter, permisif dan demokratis.

1.3. Batasan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

masalah pada penelitian ini dibatasi hanya pada:

1.3.1. Kemandirian

Pengertian kemandirian yang dimaksud penulis di sini mengacu pada

kemandirian menurut Steinberg yaitu kemampuan remaja dalam berpikir,

merasakan dan membuat keputusan secara pribadi berdasarkan diri sendiri

dibandingkan mengikuti apa yang orang lain percayai.

1.3.2. Persepsi terhadap Pola Asuh

Pengertian pola asuh yang dimaksud oleh penulis di sini adalah bagaimana

remaja menilai pola asuh yang diberikan oleh orangtua mereka. Karena pola asuh

ini yang nantinya mempengaruhi kemandirian remaja. Tipe pola asuh ada tiga

yaitu otoriter, permisif, dan demokratis.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10

1.3.3. Anak Tunggal Remaja

Remaja yang akan menjadi subjek penelitian ini adalah remaja yang

berstatus sebagai anak tunggal yaitu anak yang tidak memiliki saudara kandung,

kakak atau adik dalam satu keluarga dan berusia 18-21 tahun, perempuan maupun

laki-laki.

1.4. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan peneliti sebelumnya maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada perbedaan

kemandirian pada remaja yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari

persepsi terhadap pola asuh orangtua?”

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah penelitian yang dituliskan peneliti maka

tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah ada perbedaan kemandirian

pada remaja yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari persepsi terhadap

pola asuh orangtua.

1.6. Manfaat Penelitian

1.6.1. Manfaat Teoritis

1. Memperkaya pengetahuan mengenai kemandirian dalam bidang ilmu

psikologi, khususnya psikologi perkembangan.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11

2. Menambah literatur keilmuan dan referensi mengenai kemandirian pada

remaja yang berstatus anak tunggal ditinjau dari persepsi terhadap pola asuh.

3. Menambah sumber referensi bagi penelitian selanjutnya yang ingin

memperdalam masalah kemandirian pada remaja yang berstatus anak tunggal.

1.6.2. Manfaat Praktis

Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memiliki manfaat praktis

yaitu sebagai berikut:

1. Bagi remaja yang merupakan anak tunggal. Memberikan informasi mengenai

perbedaan kemandirian ditinjau dari persepsi mereka terhadap pola asuh,

menjadi acuan bagi remaja untuk meningkatkan kemandirian dan

menyesuaikan diri dengan statusnya sebagai anak tunggal.

2. Bagi peneliti selanjutnya. Memberikan referensi pengetahuan mengenai

persepsi terhadap pola asuh pada anak tunggal dan kaitannya dengan

kemandirian, memberikan kontribusi bagi peneliti lain supaya penelitian ini

dapat menjadi pedoman untuk penelitian yang sejenis.

3. Bagi orangtua yang memiliki anak tunggal. Memberikan informasi sebagai

bahan pertimbangan dalam pengasuhan yang tepat supaya anak tunggal dapat

berkembang menjadi pribadi yang mandiri.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB II

TINJUAUAN PUSTAKA

2.1. Anak Tunggal Remaja

2.1.1. Pengertian Remaja

Remaja atau yang disebut dengan adolescence berasal dari bahasa latin

adolescere yang memiliki arti tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan.

Masa remaja dianggap sebagai masa transisi yaitu menghubungkan masa kanak-

kanak dan dewasa (Ali, dkk., 2010). Monks, dkk. (2006) juga menyatakan bahwa

masa remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa anak-anak dan

dewasa yang ditandai dengan perubahan biologis, kognitif, dan sosial. Hal serupa

juga diungkapkan oleh Papalia (2008) yaitu masa remaja merupakan transisi

perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang mengandung

perubahan fisik, koginitif dan psikososial. Masa remaja menurut Monks

berlangsung dari usia 12-21 tahun yang dibagi menjadi: masa remaja awal yaitu

usia 12-15 tahun, masa remaja pertengahan yaitu usia 15-18 tahun, dan masa

remaja akhir yaitu usia 18-21 tahun (Monks, 2006).

Selain itu, G. Stanley Hall (1844-1924) dalam Santrock (2003)

menyebutkan bahwa masa remaja merupakan masa badai dan stress (storm and

stress) karena tahap ini ditandai dengan adanya konflik dan perubahan suasana

hati sehingga mereka memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasibnya

sendiri. Hall percaya bahwa hereditas berinteraksi dengan pengaruh lingkungan


12

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13

yang akan mempengaruhi perkembangan individu. Pandangan lain yaitu dari

Piaget (dalam Hurlock, 1999) yang membahas remaja secara psikologis, yaitu

dimana suatu usia individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, dan

dimana individu merasa sama atau sederajat dengan tingkat orang yang lebih tua.

Berdasarkan pengertian mengenai remaja yang dikemukakan beberapa

tokoh di atas maka dapat disimpulkan bahwa masa remaja merupakan masa

transisi dari kanak-kanak menjadi dewasa yang terjadi pada usia 12-21 tahun dan

disertai dengan berbagai perubahan yaitu dalam hal biologis, kognitif dan sosio

emosional.

2.1.2. Pengertian Anak Tunggal

Secara umum, anak tunggal diartikan sebagai anak yang tidak memiliki

saudara kandung, kakak atau adik dalam satu keluarga (Gunarsa, 2003). Hal

serupa juga dipaparkan oleh Hadibroto, dkk (2002) yang menyatakan bahwa anak

tunggal merupakan keturunan satu-satunya yaitu anak tanpa saudara kandung

yang lain seperti kakak atau adik. Anak tunggal menjadi cepat matang

dibandingkan dengan anak-anak sebayanya karena anak tunggal tumbuh menjadi

lebih percaya diri, tegas dan nampak menonjol dikarenakan mendapatkan

perhatian yang penuh dari orangtuanya. Anak tunggal tumbuh menjadi seorang

yang menginginkan segala hal menjadi sempurna.

Adler (1920) dalam Hadibroto (2002) pernah menyatakan mengenai

pengaruh kelahiran pada pembentukan sifat dasar seseorang yang akan

menentukan nasib mereka di masa datang. Adler berpendapat bahwa anak tunggal

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14

memiliki kesulitan untuk melakukan setiap aktivitas secara bebas yang

berhubungan dengan orang lain.

2.1.3. Latar Belakang Anak Tunggal

Terbentuknya kondisi anak tunggal dapat disebabkan oleh beberapa

kemungkinan. Gunarsa (2003) menyatakan beberapa kemungkinan latar belakang

terjadinya status anak tunggal, yaitu sebagai berikut:

a. Kondisi anak tunggal karena direncanakan

Ditemukan berbagai macam situasi dalam kondisi ini yaitu sebagai berikut:

1. Suami istri yang baru menikah memandang bahwa keluarga yang

harmonis adalah dengan memiliki seorang anak saja.

2. Suami istri yang baru menikah ketika usia lanjut.

3. Suami istri yang baru menikah namun masih mengikuti pendidikan

tertentu dan mengejar karir atau pekerjaan.

Dalam kondisi-kondisi di atas maka dapat diartikan bahwa kehadiran anak

tunggal memiliki derajat yang sama dengan anak-anak lainnya. Orangtua dalam

kondisi ini tidak memiliki pengalaman traumatik mengenai kehadiran anak

karena kehadiran anak tunggal bagi mereka telah direncanakan terlebih dahulu

dan atas keinginan mereka secara pribadi. Sehingga diharapkan orangtua dapat

bertindak secara realistis dan mengendalikan sikap yang tidak tepat bagi

anaknya.

b. Kondisi anak tunggal karena tidak direncanakan

Ditemukan beberapa macam situasi dalam kondisi ini yaitu sebagai berikut:

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15

1. Suami istri yang merencanakan memiliki anak lebih dari satu namun

karena kondisi fisik istri lemah sehingga hal tersebut tidak memungkinkan.

2. Terjadi suatu peristiwa traumatik yang dialami yaitu kehilangan nyawa

anaknya sehingga saudaranya terpaksa berstatus menjadi anak tunggal.

Bagi orangtua yang merencanakan memiliki anak lebih dari satu namun tidak

memungkinkan maka dapat membuat orangtua menjadi bertindak kurang

bijaksana. Orangtua lebih memerhatikan kelemahan-kelemahan dibandingkan

kebutuhan-kebutuhan anaknya. Orangtua cenderung memiliki target yang tinggi

terhadap anak mereka dalam mencapai prestasi.

2.1.4. Karakteristik Anak Tunggal

Berikut merupakan ciri-ciri kepribadian anak tunggal menurut Hurlock

(dalam Gunarsa, 2003):

a. Anak tunggal yang manja, egosentris, antisosial dan karena hal tersebut

menjadi tidak popular.

b. Anak tunggal yang menutup diri mereka, peka dan mudah cemas, menarik

diri dari hubungan sosial dan terlau menggantungkan diri pada orangtua

mereka.

Berikut merupakan ciri-ciri anak tunggal menurut Hadibroto, dkk (2002):

a. Sebagai teman: emosional dan perhatian.

b. Sebagai pendengar ketika berkomunikasi: mengartikan perkataan orang lain

dengan menggunakan pemahamannya sendiri.

c. Frustasi

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16

d. Merinduan kebebasan

e. Memiliki pola pikir yang terorganisir.

f. Memiliki pertimbangan keadilan yang cenderung memperlakukan orang lain

secara sama/adil.

g. Ketika anak-anak memiliki perilaku yang emosional namun penurut.

h. Sumber dan pemicu kemarahannya adalah ketika orang lain ikut campur

dalam kegiatannya.

i. Kontribusi sosial dengan membantu orang lain dalam organisasi sosial.

j. Memiliki spiritualitas sesuai dengan norma yang berlaku.

k. Memiliki kelemahan yaitu mengacu pada pendapat orang lain yang

membicarakan mengenai dirinya.

Gunarsa (2003) mengungkapkan bahwa anak tunggal akan memperlihatkan

beberapa sifat yaitu sebagai berikut:

a. Anak menjadi manja, mungkin juga penurut (tidak ingin mengecewakan

orangtua).

b. Anak menjadi takut, menyendiri, dan kurang mampu berhubungan dengan

teman sebayanya (peer group).

c. Anak mencoba menarik perhatian dengan cara kekanak-kanakan.

d. Anak kurang disenangi teman sebaya karena tidak biasa bergaul dan tidak

tahu bagaimana bertingkah laku.

Berdasarkan karakteristik-karakteristik anak tunggal yang telah

diungkapkan oleh beberapa tokoh di atas maka dapat disimpulkan bahwa anak

tunggal memiliki karakteristik yang kurang mandiri karena manja dan terlalu

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17

bergantung pada orangtua, penurut karena tidak ingin mengecewakan orangtuanya

dan menarik diri dari teman sebaya.

2.2. Kemandirian

2.2.1. Pengertian Kemandirian

Sebelum menjelaskan yang dimaksud dengan kemandirian pada anak

tunggal, maka perlu dijelaskan pengertian dari kemandirian itu sendiri terlebih

dahulu. Kemandirian menurut Steinberg (2002) adalah kemampuan remaja dalam

berpikir, merasakan dan membuat keputusan secara pribadi berdasarkan diri

sendiri dibandingkan mengikuti apa yang orang lain percayai. Istilah autonomy

dalam kajian mengenai kemandirian seringkali disejajarkan dengan kata

independence meskipun sebenarnya ada perbedaan yang sangat tipis diantara

kedua kata tersebut (Steinberg, 2002). Secara umum, independence menunjuk

pada kemampuan individu dalam menjalankan sendiri aktivitas hidup yang

terlepas dari pengaruh kontrol orang lain (Steinberg, 2002). Individu yang

independence akan mampu menjalankan sendiri aktifitas hidup terlepas dari

pengaruh kontrol orang lain terutama orangtua. Sedangkan istilah autonomy

mempunyai komponen emotional dan cognitive yang sama baiknya seperti

komponen behavioral (Steinberg, 2002). Steinberg (2002) menggunakan istilah

autonomy untuk mengonsepkan kemandirian sebagai self governing person yaitu

kemampuan menguasai diri sendiri.

Apabila konsep-konsep di atas dicermati, maka kemandirian adalah

kemampuan untuk mengelola diri sendiri, tidak bergantung secara emosional

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18

terhadap orang lain terutama pada orangtua, kemampuan mengambil keputusan

secara mandiri dan kemampuan menggunakan prinsip-prinsip mengenai benar dan

salah serta penting dan tidak penting (Steinberg, 2002). Kemandirian pada remaja

dapat dilihat dari aspek-aspek kemandirian secara psikososial yaitu dilihat dari

kemandirian emosi, kemandirian perilaku dan kemandirian nilai (Steinberg,

2002).

2.2.2. Dimensi Kemandirian

Menurut Steinberg (2002), ada tiga macam kemandirian yaitu:

a. Emotional autonomy

Emotional autonomy atau kemandirian emosional adalah dimensi yang

berhubungan dengan perubahan keterikatan hubungan emosional remaja dengan

orang lain. Kemandirian emosional didefinisikan sebagai kemampuan remaja

untuk tidak bergantung terhadap dukungan emosional dari orangtua. Para

remaja mengalami pergeseran dari tergantung pada orangtua untuk mendapatkan

dukungan emosional sekarang berubah mendapat dukungan dari orang lain seperti

dari teman-temannya. Perkembangan kemandirian emosional dimulai pada

awal masa remaja dan ketergantungan emosional remaja terhadap orangtua

akan menjadi berkurang pada masa remaja akhir. Munculnya kemandirian

emosional bukan berarti munculnya pemberontakan remaja terhadap orangtua

(Collins, 1990; Hill & Holmbeck, 1986; Steinberg, 1990 dalam Steinberg,

2002).

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19

Silverberg & Steinberg (dalam Steinberg, 2002) mengungkapkan bahwa

terdapat empat aspek kemandirian emosional yaitu sejauh mana remaja

mampu untuk tidak memandang orangtua sebagai sosok yang ideal (de-

idealized), sejauh mana remaja mampu memandang orangtua sebagai orang

dewasa pada umunya (parents as people), sejauh mana remaja bergantung

pada kemampuannya sendiri tanpa mengharapkan bantuan dari orang lain

(non dependency) dan sejauh mana remaja mampu melakukan individuasi

dalam hubungannya dengan orangtua (Silverberg & Steinberg, dalam

Steinberg, 2002).

b. Behavioral autonomy

Kemandirian perilaku (behavioral autonomy) adalah kemampuan dalam

menentukan pilihan dan mengambil keputusan secara mandiri. Kemandirian

perilaku mencakup kemampuan untuk meminta pendapat orang lain jika

diperlukan sebagai dasar pengembangan alternatif pilihan, menimbang

berbagai pilihan yang ada dan pada akhirnya mampu mengambil kesimpulan

untuk suatu keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Melalui

pertimbangan diri sendiri dan pedapat dari orang lain kemudian remaja

mengambil keputusan secara mandiri bagaimana untuk bertindak (Hill &

Holmbeck, 1986 dalam Steinberg, 2002).

Terdapat tiga aspek kemandirian perilaku pada remaja. Pertama,

memiliki kemampuan mengambil keputusan yang ditandai dengan menyadari

adanya resiko dari tingkah lakunya, memilih alternatif pemecahan masalah

yang didasarkan atas pertimbangan sendiri dan orang lain, bertanggung jawab

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20

terhadap konsekuensi dari keputusan yang diambilnya. Kedua, individu yang

memiliki kemandirian perilaku akan memiliki kekuatan terhadap pengaruh

orang lain yang ditandai dengan tidak mudahnya terpengaruh dalam situasi

yang menuntut konformitas, tidak mudah terpengaruh tekanan teman sebaya

dan orangtua dalam mengambil keputusan, memasuki kelompok sosial tanpa

tekanan. Ketiga, merasa percaya diri (self reliance) yang ditandai dengan

merasa mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah dan di sekolah,

merasa mampu memenuhi tanggung jawab di rumah dan di sekolah, merasa

mampu mengatasi masalahnya sendiri, berani dalam mengemukakan ide dan

gagasan.

c. Value autonomy

Rest (dalam Steinberg, 2002) mengungkapkan bahwa kemandirian nilai

berkembang selama masa remaja akhir. Kemandirian nilai adalah kemampuan

memiliki sikap independen dan keyakinan tentang spiritualitas, politik, dan

moral. Kemampuan remaja untuk berpikir secara abstrak membantu mereka

melihat perbedaan antara situasi umum dan khusus, serta membuat penilaian

menggunakan higher order thinking. Pada value autonomy ini remaja

mengambil waktu untuk mempertimbangkan sistem nilai pribadi mereka.

Dengan cara ini, remaja membuat kesimpulan secara mandiri tentang nilai

mereka, bukan hanya menerima dan mengikuti nilai-nilai dari orangtua atau

figur otoritas. Steinberg (2002) mengungkapkan tiga aspek dalam

kemandirian nilai yaitu sebagai berikut:

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21

1. Kemampuan dalam berpikir abstrak dalam memandang suatu masalah

(abstract belief). Perilaku yang dapat dilihat adalah remaja mampu

menimbang berbagai kemungkinan dalam bidang nilai.

2. Memiliki keyakinan yang berakar pada prinsip-prinsip umum yang

memiliki dasar ideologi (principled belief). Perilaku yang dapat dilihat

adalah remaja berpikir dan bertindak sesuai dengan prinsip yang dapat

dipertanggungjawabkan dalam bidang nilai.

3. Memiliki keyakinan mengenai nilai-nilainya sendiri, bukan hanya karena

sistem nilai yang disampaikan oleh orangtua atau figur otoritas lainnya

(independent belief). Perilaku yang dapat dilihat adalah remaja

mengevaluasi kembali keyakinan akan nilainya sendiri, berpikir sesuai

dengan keyakinan dan nilainya sendiri, dan bertingkah laku sesuai

dengan keyakinan dan nilainya sendiri.

2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian

Kemandirian yang dimiliki oleh seseorang, tidak semata-mata merupakan

bawaan sejak lahir namun merupakan hasil interaksi antara individu dengan

lingkungannya. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

perkembangan kemandirian, yaitu sebagai berikut (Steinberg, 2002):

a. Gen

Sifat kemandirian dari orangtua dapat diturunkan pada anak tetapi hal ini

masih menjadi perdebatan karena sebenarnya bukan diuturunkan melainkan

didapat dari polah asuh orangtua.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22

b. Sistem pendidikan di sekolah

Pendidikan yang cenderung mengembangkan demokrasi dan

menekankan penghargaan terhadap potensi anak didik maka akan

menstimulasi perkembangan kemandirian anak. Lain hal dengan pendidikan

yang menekankan pemberian hukuman maka akan menghambat

perkembangan kemandirian anak.

c. Sistem kehidupan di masyarakat

Lingkungan masyarakat yang menghargai potensi dan tidak begitu

menekankan hirarki struktur sosial akan mendorong perkembangan

kemandirian remaja.

d. Pola asuh orangtua

Pilihan cara pengasuhan dari orangtua pada anak mempengaruhi

kemandirian anak. Apabila orangtua memberikan suasana keluarga yang

nyaman dan aman dalam berinteraksi maka perkembangan kemandirian anak

akan lancar. Namun, pola asuh dari orangtua yang memiliki anak tunggal

cenderung mengontrol anak mereka sepanjang hidup mereka (Eccles, dkk.,

1991). Pola asuh tersebut dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan

intelektual anak yang pada akhirnya mempengaruhi kemandirian anak mereka

apabila anak tidak mampu melepaskan diri dari kekuatan otoritas (Eccles,

dkk., 1991; Hartono, 2006). Ketidakmampuan anak melepaskan diri dari

kekuatan otoritas atau tunduknya anak pada kekuatan otoritas adalah salah

satu indikator kepatuhan.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23

2.3. Persepsi Pola Asuh

2.3.1. Persepsi

Persepsi adalah interpretasi tentang apa yang diindrakan atau dirasakan.

Kemampuan mengaitkan dan mengintegrasikan informasi atas dua atau lebihh

pengalaman sensoris (Santrock, 2008). Persepsi adalah pengalaman mengenai

objek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi

dan menafsirkan pesan. Persepsi adalah pemberian makna pada stimuli inderawi.

Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan

sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori (Desideranto, 1976

dalam Rakhmat, 2003).

2.3.2. Pengertian Pola Asuh

Baumrind (1991, dalam Uredi, 2008) mengartikan pola asuh sebagai

aktivitas kompleks yang termasuk banyak perilaku tertentu yang secara individu

maupun bersama kemudian mempengaruhi perkembangan anak. Baumrind (1971,

1991, dalam Papalia, 2008; Santrock, 2002) mengidentifikasikan tiga bentuk gaya

pengasuhan yaitu otoriter, permisif, dan demokratis.

2.3.3. Tipe Pola Asuh

Baumrind (1971, dalam Santrock, 2002) menekankan tiga tipe pola asuh

yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dalam perilaku sosial anak yaitu

otoriter, permisif, dan demokratis. Kemudian para ahli psikologi perkembangan

berpendapat bahwa pengasuhan anak yang permisif terjadi dalam dua bentuk yaitu

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24

permissive-indulgent dan permissive-indifferent (Santrock, 2002). Namun dalam

laporan yang dibuat oleh Baumrind hanya disebutkan tiga bentuk pengasuhan

yaitu sebagai berikut (Papalia, 2008):

a. Otoriter

Gaya pengasuhan yang membatasi, menghukum dan menuntut anak

untuk mengikuti perintah orangtua, atau cenderung menggunakan disiplin

yang keras. Orangtua dengan pengasuhan ini cenderung lebih mengendalikan,

membentuk, mengontrol dan mengevaluasi sikap dan perilaku anak apakah

sesuai dengan standar yang diberikan oleh orangtua atau tidak (Baumrind,

1966). Mereka tidak memberikan kesempatan anaknya untuk berdiskusi

tentang aturan yang diberikan, melainkan sudah menjadi sebuah standar dan

tidak dapat ditentang. Akibatnya remaja yang terbentuk menjadi memiliki

sikap pemberontak, agresif dan bergantung pada orangtuanya (Baumrind,

1971, 1991, dalam Kopko, 2007).

b. Permisif

Gaya pengasuhan yang sering dinamakan serba boleh, orangtua jarang

memberikan larangan atas keinginan anak dan orangtua memberikan

kebebasan kepada anaknya. Mereka memanjakan dan cenderung pasif dalam

hal mengasuh anak. Selain itu, orangtua juga jarang menuntut dan

menghukum anak, kurang menanamkan sikap disiplin pada anak, terlalu

membebaskan anak untuk menentukan keinginan dan keputusan apa yang

akan dipilih dan dilakukan sehingga orangtua terlihat tidak aktif dalam

membantu pembentukan remajanya. Akibatnya adalah anak hanya mengenal

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25

sedikit batasan dan aturan, sulit mengontrol dirinya dan memiliki

kecenderungan menjadi egosentris yang mungkin akan mengganggu

perkembangannya yang berhubungan dengan teman sebaya (Baumrind, 1971,

1991, dalam Kopko, 2007).

c. Demokratis

Gaya pengasuhan yang mengarahkan kegiatan anak, mendorong anak

agar dapat ma ndiri namun masih menetapkan batasan dan pengendalian atas

tindakan mereka serta mendidik untuk dapat menjadi pendengar dan bersedia

mempertimbangkan apa yang dipikirkan remaja, sehingga anak diberikan

kesempatan untuk dapat berdiskusi. Akibatnya anak akan cenderung lebih

mandiri, bertanggung jawab dan kompeten dalam hal sosial (Baumrind, 1971,

1991, dalam Kopko, 2007).

2.4. Hubungan Antara Kemandirian Remaja yang Berstatus sebagai Anak

Tunggal dengan Persepsi Pola Asuh Orangtua

Banyak anggapan negatif mengenai anak tunggal yang muncul dari

masyarakat umum. Mereka beranggapan bahwa anak tunggal bersifat manja,

agresif, bossy dan sulit menyesuaikan diri (Anna, 2010). Selain itu juga ada yang

beranggapan bahwa anak tunggal merupakan anak yang mudah iri, egois,

egosentris, bergantung, agresif, mendominasi, dan argumentatif. Anak tunggal

kurang baik juga dalam bekerja sama, mengembangkan perasaan dan minat sosial,

memiliki harapan untuk dimanjakan dan dilindungi oleh orang lain (Anna, 2010).

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26

Contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari juga menunjukkan bahwa anak tunggal

kesulitan untuk mampu hidup secara mandiri dan lepas dari orangtua. Seorang ibu

secara pribadi berkonsultasi kepada salah satu psikolog mengenai anak

tunggalnya yang berusia 22 tahun namun memilih untuk berhenti kuliah di luar

kota karena merasa tidak mampu untuk hidup secara terpisah dengan ibunya serta

menurut ibunya, anak tersebut masih kekakanak-kanakan (Rustika, 2004).

Seperti yang diungkapkan Adler (1920) dalam Hadibroto (2002) yaitu bahwa

anak tunggal memiliki kesulitan untuk melakukan setiap aktivitas secara bebas

yang berhubungan dengan orang lain karena memiliki harapan dimanjakan dan

dilindungi oleh orang lain. Anak tunggal cenderung mendapatkan kasih sayang

dan dijadikan pusat perhatian sepanjang hidup mereka oleh orangtua (Falbo &

Polit dalam Papalia, 2008). Perhatian dan kasih sayang yang berlebihan dan

intensif dari orangtua juga dapat berakibat buruk bagi anak yaitu menyebabkan

anak menjadi egosentris, manja, egosi dan tumbuh menjadi individu yang tidak

mandiri (Falbo & Polit dalam Papalia, 2008).

Kurangnya kemandirian pada anak tunggal akan menjadi masalah ketika anak

tersebut memasuki masa remaja. Masa remaja adalah masa mencari identitas diri

(Hurlock, 1999). Salah satu tugas remaja adalah mencari kemandirian enosional

dari orangtua dan orang dewasa lainnya. Remaja kemudian diharapkan dapat

melepaskan diri dari sifat kekanak-kanakannya dan mampu melakukan sesuatu

serta mengambil keputussan sendiri (Havighurst dalam Hurlock, 1999; Ali, dkk.,

2010). Salah satu aspek dari kemandirian adalah kemandirian tingkah laku yaitu

kemampuan individu dalam mengambil keputusannya secara bebas namun apabila

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27

individu memiliki kepatuhan terhadap figur otoritas maka individu tersebut tidak

dapat mengambil keputusannya secara bebas (Hartono, 2006).

Pilihan cara pengasuhan dari orangtua pada anak juga mempengaruhi

kemandirian anak. Apabila orangtua memberikan suasana keluarga yang nyaman

dan aman dalam berinteraksi maka perkembangan kemandirian anak akan lancar

(Steinberg, 2002). Namun apabila orangtua menjadi figur otoritas yang mengatur

setiap perilaku anak mereka maka anak akan berkembang menjadi individu yang

tidak mandiri. Dalam penelitian yang dilakukan oleh seorang psikolog bernama C.

Kagitcibasi (1984) dalam Sarwono (2007) yang meneliti 20.408 orangtua dari

seluruh dunia menunjukkan bawa ibu dari suku Jawa (88%) dan Sunda (81%)

mengharapkan anak mereka untuk menuruti orangtuanya. Ayah dari suku Jawa

(85%) dan Sunda (76%) juga memiliki harapan yang sama pada anak mereka. Hal

ini juga diperkuat oleh pernyataan Eccless, dkk. (1991) yang mengatakan bahwa

pola asuh orangtua yang memiliki anak tunggal cenderung mengontrol dapat

mempengaruhi perkembangan sosial dan intelektual anak yang pada akhirnya

mempengaruhi kemandirian anak apabila anak tidak mampu melepaskan diri dari

orangtua. orangtua yang berperan dalam mengasuh, membimbing dan

mengarahkan anak untuk mandiri (Steinberg, 2002). Kepribadian dan perilaku

remaja akan terbentuk berdasarkan apa yang ditanamkan orangtua melalui pola

asuh. Oleh karena itu, pola asuh yang diberikan orangtua menjadi faktor yang

penting dalam membentuk kemandirian remaja baik secara emosional, perilaku

maupun nilai (Steinberg, 2002).

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28

2.5. Kerangka Konseptual

Status Remaja sebagai


Pola Asuh Orangtua
Anak Tunggal

Otoriter Permisif Otoritatif

Emotional autonomy
Kemandirian
(kemandirian emosional

Behavioural autonomy
(kemandirian perilaku)

Value autonomy
(kemandirian nilai)

Keterangan:
Hubungan
Variabel yang diuji

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29

2.6 Hipotesis

Ada perbedaan kemandirian pada remaja yang berstatus sebagai anak tunggal

ditinjau dari persepsi pola asuh orangtua.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian dengan

menggunakan data kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada

data yang berupa angka dan diolah dengan menggunakan metode statistika

(Neuman, 2007; Azwar, 2011). Menurut tujuannya, penelitian ini termasuk dalam

jenis penelitian explanatory yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

perbedaan pada variabel tergantung yaitu kemandirian remaja yang berstatus

sebagai anak tunggal jiika ditinjau dari persepsinya terhadap pola asuh (Goodwin,

2010).

Teknik pengumpumpulan data pada penelitian kuantitatif terdiri dari

eksperimen, survey dan content analysis (Neuman, 2007). Berdasarkan teknik

pengumpulan data yang digunakan, penelitian ini merupakan penelitian survey

yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai

alat pengumpulan data yang pokok dari responden penelitian mengenai

keyakinan, perilaku, opini dan karakteristik yang dimiliki (Singarimbun &

Effendi, 1992; Neuman, 2007). Berdasarkan tempatnya maka penelitian ini

merupakan penelitian lapangan.

30

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31

3.2. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu sifat yang dapat memiliki macam-macam

nilai, atau seringkali diartikan dengan variabel yang memiliki bilangan atau nilai

(Kerlinger, 2000). Variabel merupakan ide pusat dalam penelitian kuantitatif dan

variabel merupakan variasi dari konsep (Neuman, 2007). Variabel penelitian juga

seringkali dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa yang

diteliti. Variabel penelitian ditentukan oleh tujuan penelitian, landasan teori dan

hipotesis. Terdapat dua macam variabel yang diungkapkan oleh Neuman (2007)

yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).

Penelitian ini memiliki variabel bebas dan variabel terikat yang diukur, yaitu

sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas atau independen adalah variabel yang menjadi penyebab

muncul atau berubahnya variabel terikat (Sugiyono, 2010). Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah persepsi terhadap pola asuh.

b. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat atau dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat dari adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010). Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah kemandirian.

Hubungan antar variabel dapat digambarkan sebagai berikut:

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32

Otoriter
Variabel Bebas Variabel Terikat
(X) ( Y)
Pola suh Permisif Kemandirian

Demokratis

Gambar 3.1. Identifikasi Variabel Penelitian

3.3. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional secara umum merupakan petunjuk pelaksanaan yaitu

bagaimana cara mengukur suatu variabel (Singarimbun & Effendi, 1992). Definisi

operasional merupakan arti yang melekat pada suatu konstruk atau variabel

dengan cara menetapkan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengukur

konstruk atau variabel tersebut (Kerlinger, 2000). Fungsi dari definisi operasional

adalah membatasi arti pada suatu variabel dengan menunjukkan cara mengukur

variabel tersebut (Kerlinger, 2000). Defini operasional dari variabel-variabel

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.3.1. Persepsi Pola asuh

Pola asuh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana remaja

dapat menilai sikap yang diberikan oleh orangtua dalam proses pengasuhan yang

diberikan. Pola asuh yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan klasifikasi

menurut Baumrind (1991) yaitu sebagai berikut:

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33

1. Otoriter

Digunakan untuk mengukur gaya pengasuhan yang cenderung

memerintah, membatasi dan memberikan hukuman apabila anak tidak

mengikuti perintah orangtua, memiliki kontrol yang kuat, sikap yang kaku

antara orangtua dan anak. Indikator dalam dimensi ini yaitu:

a. Bersikap emosional dan cenderung menggunakan hukuman

b. Memiliki kontrol yang tinggi dan bersikap kaku

c. Bersikap mengomando atau memerintah anak

2. Permisif

Digunakan untuk mengukur gaya pengasuhan yang cenderung

melepaskan anak untuk mengambil keputusan ataupun tindakan sendiri, tidak

terlalu banyak larangan dari orangtua, dan jarang memberikan hukuman atau

tuntutan kepada anak. Indikator dalam dimensi ini adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kontrol yang rendah terhadap anak

b. Memiliki bimbingan yang rendah terhadap anak

c. Kurang menekankan tanggung jawab kepada anak

3. Demokratis

Digunakan untuk mengukur gaya pengasuhan yang cenderung

mendorong anak untuk lebih mandiri namun bertanggung jawab, ada

kerjasama antara anak dan orangtua, ada rasa saling enerima satu sama lain,

penerapan disiplin, tidak ada tuntutan dari orangtua, dan adanya komunikasi

yang terjalin dengan baik. Indikator dari dimensi ini adalah sebagai berikut:

a. Adanya penerimaan terhadap anak

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34

b. Bersikap responsif terhadap anak

c. Adanya hubungan yang harmonis antara anak dan orangtua

Skor persepsi terhadap pola asuh memiliki rentang jawaban yang berkisar

dari satu hingga lima. Semakin tinggi skor persepsi terhadap pola asuh tertentu

yang diperoleh menunjukkan bahwa individu memiliki persepsi terhadap gaya

pengasuhan tersebut terhadap orangtuanya.

3.3.2. Kemandirian

Definisi kemandirian secara operasional adalah kemampuan individu dalam

berpikir, berperilaku dan menentukan tindakan sesuai dengan kemampuannya

sendiri tanpa mengandalkan orang lain. Kemandirian pada remaja yang berstatus

sebagai anak tunggal akan diungkap dengan menggunakan skala kemandirian

yang disusun berdasarkan aspek-aspek kemandirian yang dikemukakan oleh

Steinberg (2002) yaitu sebagai berikut:

1. Kemandirian emosional digunakan untuk mengukur kemampuan individu

dalam memandang orangtua sebagai orang dewasa pada umunya (parents as

people), tidak memandang orangtua sebagai sosok yang ideal (de-idealized),

bergantung pada kemampuannya sendiri tanpa mengharapkan bantuan dari

orang lain (non dependency) dan melakukan individuasi dalam hubungannya

dengan orangtua. Skor yang tinggi pada aspek ini menunjukkan semakin

tinggi kemampuan individu melakukan de-idealized terhadap orangtua,

kemampuan memandang orangtua sebagai orang dewasa pada umunya

(parents as people), kemampuan bergantung pada kemampuannya sendiri

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35

tanpa mengharapkan bantuan dari orang lain (non dependency) dan

kemampuan dalam melakukan individuasi dalam hubungannya dengan

orangtua.

2. Kemandirian Perilaku digunakan untuk mengukur kemampuan individu

dalam mengambil keputusan secara mandiri, memiliki kekuatan terhadap

pengaruh orang lain, merasa percaya diri (self reliance). Skor yang tinggi

pada aspek ini menunjukkan semakin mampu individu dalam mengambil

keputusan secara mandiri, memiliki kekuatan terhadap pengaruh orang lain

dan semakin percaya diri.

3. Kemandirian Nilai digunakan untuk kemampuan remaja untuk berpikir abstrak

dalam memandang suatu masalah (abstract belief), memiliki keyakinan yang

berakar pada prinsip-prinsip umum yang memiliki dasar ideologi (principled

belief), memiliki keyakinan mengenai nilai-nilainya sendiri, bukan hanya

karena sistem nilai yang disampaikan oleh orangtua atau figur otoritas lainnya

(independent belief). Skor yang tinggi dalam aspek ini menunjukkan bahwa

individu dalam berpikir abstrak untuk memandang suatu masalah, semakin

memiliki keyakinan yang berakar pada prinsip umum yang memiliki dasar

ideologi dan semakin tidak terpengaruh mengenai nilai dari figur otoritas

namun memiliki nilainya sendiri.

Skala kemandirian memiliki rentang skor yang berkisar dari satu hingga

lima. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan bahwa individu semakin

mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain. Namun sebaliknya, semakin

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36

rendah skor yang diperoleh menunjukkan bahwa individu semakin tidak mandiri

dan bergantung pada orang lain.

3.4. Subjek Peneltian

3.4.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan penduduk yang dimaksudkan untuk kemudian

diselidiki (Hadi, 2004). Menurut Sugiyono (2010) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.

Terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini maka

peneliti memutuskan beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi

populasi dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Remaja yang berusia antara 18-21 tahun

2. Remaja yang berstatus sebagai anak tunggal

3.4.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang merupakan subjek penelitian yang

memiliki ciri-ciri yang sama dengan populasi (Hadi, 2004). Penelitian ini

menggunakan metode pengambilan sampel dengan teknik non-probability

sampling, yaitu teknik yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang

sama besar bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Penggunaan teknik ini didasarkan atas jumlah populasi belum diketahui secara

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37

pasti dan penulis tidak memiliki data pasti mengenai ukuran populasi dan

informasi yang lengkap tentang setiap elemen populasi (Neuman, 2007). Dalam

penelitian ini, metode yang pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan

menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu (Hadi, 2004). Penulis menggunakan

teknik purposive sampling karena subjek yang diteliti merupakan populasi khusus

yaitu remaja akhir yang berstatus sebagai anak tunggal.

Berdasarkan hal di atas maka penulis telah menentukan karakteristik-

karakterisktik sampel yang harus dipenuhi untuk menjadi sampel dalam penelitian

ini.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Setelah menentukan subjek penelitian maka peneliti harus melakukan

pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam

penelitian ini adalah teknik survey dengan menggunakan kuisioner yaitu dengan

memberikan beberapa pertanyaan maupun pernyataan tertulis pada subjek

penelitian (Sugiyono, 2010). Penulis memilih teknik pengumpulan data

menggunakan kuisioner karena teknik ini dinilai tepat digunakan untuk jumlah

subjek penelitian yang besar dan tersebar di wilayah yang cukup luas (Sugiyono,

2010). Kuisioner nantinnya akan diisi oleh subjek penelitian dan setelah

dikembalikan kepada penulis maka akan dilakukan proses selanjutnya yaitu

mengolah data untuk kemudian dianalisis. Analisis data kuantitatif dilandaskan

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38

pada hasil kuisioner yang diterjemahkan dalam bentuk angka, tabel, analisa

statistik, uraian dan kesimpulan hasil penelitian.

Penelitian ini menggunakan dua skala dalam bentuk kuisioner, yaitu skala

untuk mengukur persepsi terhadap poal asuh dan skala untuk mengukur

kemandirian.

3.5.1. Skala Kemandirian

Alat ukur yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur kemandirian adalah

skala yang disusun dan dikembangkan sendiri oleh peneliti yang disusun

berdasarkan aspek-aspek kemandirian yang dikemukakan oleh Steinberg (2002).

Berikut merupakan dimensi kemandirian yang dikemukakan oleh Steinberg

(2002):

1. Emotional autonomy (kemandirian emosional)

2. Behaviour autonomy (kemandirian perilaku)

3. Value autonomy (kemandirian nilai)

Dimensi kemandirian tersebut kemudian dinyatakan dalam bentuk skala

likert. Penskalaan model Likert merupakan metode penskalaan pernyataan sikap

yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya

(Azwar, 2011). Dalam melakukan penskalaan dengan metode ini, sejumlah

pernyataan sikap telah ditulis berdasarkan kaidah penulisan pernyataan dan

didasarkan pada rancangan skala yang telah ditetapkan. Responden akan diminta

untuk menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap isi pernyataan

dalam lima macam kategori jawaban (Azwar, 2011). Nilai skala pada setiap

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39

pernyataan ditentukan oleh distribusi respons yang bergerak dari Sangat Tidak

setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), hingga Sangat Setuju

(SS). Prosedur penskalaan dengan metode rating yang dijumlahkan didasari oleh

dua asumsi, yaitu:

1. Setiap pernyataan sikap yang telah ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan

yang favorable (aitem yang mendukung konstruk yang akan diukur) atau

pernyataan yang unfavorable (aitem yang tidak mendukung konstruk yang

akam diukur).

2. Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus

diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh

responden yang mempunyai sikap negatif.

Sehingga dengan demikian skoring yang akan digunakan untuk skala ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1. Skoring Skala Favorable Kemandirian


Favorable STS TS N S SS
Penilaian/Skoring 1 2 3 4 5

Tabel 3.2. Skoring Skala Unfavorable Kemandirian


Unfavorable STS TS N S SS
Penilaian/Skoring 5 4 3 2 1

Berikut merupakan blueprint penyusunan skala kemandirian untuk lebih

jelasnya:

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40

Tabel 3.3. Blueprint Skala Kemandirian (Sebelum Uji Coba)


No. Dimensi Indikator Nomor Aitem Total
Kemandirian F UF
1 Emotional a. Kemampuan remaja untuk 1, 2 17, 11 4
autonomy tidak memandang
(kemandirian orangtua sebagai sosok
emosi) yang ideal (de-ideazlized)
b. Kemampuan remaja 3, 12 4, 13 4
memandang orangtua
sebagaimana orang lain
pada umumnya (parents
as people)
c. Percaya pada 5, 6, 7, 14 5
kemampuannya sendiri 18
dibandingkan harus
meminta bantuan dari
oranglain
(nondependency)
d. Memiliki derajat 8, 9, 10, 16 5
individuasi dalam 15
hubungan dengan
orangtua (individuated)
2 Behaviour a. Kemampuan dalam 19, 30 4
autonomy pengambilan keputusan 20, 26
(kemandirian b. Memiliki kekuatan 21, 27 22, 28 4
perilaku) terhadap pengaruh pihak
lain
c. Memiliki rasa percaya diri 23, 24 25, 29 4
(self reliance)
3 Value a. Kemampuan berpikir 31, 41 32, 42 4
autonomy abstrak dalam memandang
(kemandirian masalah (abstract belief)
nilai)
b. Keyakinan berakar pada 33, 35, 36, 6
prinsip umum yang 34, 44 45
memiliki dasar ideologi
(principled belief)
c. Individu yakin terhadap 37, 39, 43, 6
nilainya sendiri, bukan 38, 40 46
karena sistem nilai dari
orangtua atau figur
otoritas (independent
belief)
TOTAL 46

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41

3.5.2. Skala Persepsi Pola Asuh

Alat ukur yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur persepsi terhadap

pola asuh adalah skala yang disusun dan dikembangkan sendiri oleh peneliti yang

disusun berdasarkan teori yang dimiliki oleh Baumrind (1971, dalam Santrock,

2002). Berikut merupakan dimensi pola asuh yang dikemukakan:

1. Otoriter

2. Permisif

3. Otoritatif

Aspek-aspek persepsi terhadap pola asuh tersebut kemudian dinyatakan

dalam bentuk skala likert. Penskalaan model Likert merupakan metode

penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar

penentuan nilai skalanya (Azwar, 2011). Dalam melakukan penskalaan dengan

metode ini, sejumlah pernyataan sikap telah ditulis berdasarkan kaidah penulisan

pernyataan dan didasarkan pada rancangan skala yang telah ditetapkan.

Responden akan diminta untuk menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuannya

terhadap isi pernyataan dalam lima macam kategori jawaban (Azwar, 2011). Nilai

skala pada setiap pernyataan ditentukan oleh distribusi respons yang bergerak dari

Sangat Tidak setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), hingga

Sangat Setuju (SS). Prosedur penskalaan dengan metode rating yang dijumlahkan

didasari oleh dua asumsi, yaitu:

1. Setiap pernyataan sikap yang telah ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan

yang favorable (aitem yang mendukung konstruk yang akan diukur) atau

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42

pernyataan yang unfavorable (aitem yang tidak mendukung konstruk yang

akam diukur).

2. Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus

diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh

responden yang mempunyai sikap negatif.

Sehingga dengan demikian skoring yang akan digunakan untuk skala ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4. Skoring Skala Favorable Persepsi Pola asuh


Favorable STS TS N S SS
Penilaian/Skoring 1 2 3 4 5

Tabel 3.5. Skoring Skala Unfavorable Persepsi Pola asuh


Unfavorable STS TS N S SS
Penilaian/Skoring 5 4 3 2 1

Berikut merupakan blueprint penyusunan skala pola asuh untuk lebih

jelasnya

Tabel 3.6. Blueprint Skala Persepsi Pola Asuh (Sebelum Uji Coba)
No. Dimensi Indikator Nomor Aitem Total
Pola Asuh F UF
1 Otoriter a. Bersikap emosional dan 1, 37, 2, 23 5
cenderung menggunakan 46
hukuman
b. Memiliki kontrol yang tinggi 3, 24 4, 25, 5
dan bersikap kaku 26

c. Bersikap mengomando atau 5, 6, 27 7, 38 5


memerintah anak
2 Permisif a. Memiliki kontrol yang rendah 8, 28 9, 10, 5
terhadap anak 29
b. Memiliki bimbingan yang 11, 30 12, 5
rendah terhadap anak 39, 40

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
43

No. Dimensi Indikator Nomor Aitem Total


Pola Asuh F UF
c. Kurang menekankan 13, 41, 14, 31 5
tanggung jawab kepada anak 42

3 Otoritatif a. Adanya penerimaan terhadap 15, 32, 16, 33 5


anak 43
b. Bersikap responsif terhadap 17, 34, 18, 19 5
anak 44
c. Adanya hubungan yang 20, 21, 22, 36 6
harmonis antara anak dengan 35, 45
orangtua
TOTAL 46

3.6. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Akurasi atau keakuratan data hasil penelitian sangatlah penting untuk

memberikan informasi ilmiah, maka instrumen harus diuji terlebih dahulu. Data

hasil uji coba instrumen perlu dilakukan analisis kevalidan butir (item) atau uji

validitas. Data hasil uji coba yang itemnya sahih (valid) diuji kembali dengan uji

realibilitas instrumen.

3.6.1. Validitas Alat Ukur

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur tersebut dapat

mengukur apa yang ingin diukur (Singarimbun & Effendi, 1992; Azwar, 2011).

Pengujian terhadap validitas kemudian bertujuan untuk mengetahui apakah suatu

skala dapat menghasilkan data yang tepat dan sesuai dengan tujuan

pengukurannya (Azwar, 2011).

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

(content validity), yaitu validitas yang digunakan untuk melihat relevansi aitem

dengan indikator dan tujuan pengukuran. Validitas isi juga digunakan untuk

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44

melihat kesesuaian aitem dengan kaidah-kaidah penulisan skala yang baik dan

benar (Azwar, 2011).

Validitas isi adalah validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi

tes dengan cara analisis rasional atau melalui professional judgement (Azwar,

2011). Professional judgement yang dilakukan penulis menggunakan bantuan dari

dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya yang dianggap peneliti

memiliki pemahaman mengenai konsep dalam penelitian ini. Saran dan masukan

yang diberikan oleh professional judgement selanjutnya digunakan sebagai dasar

untuk melakukan perbaikan terhadap aitem yang dinilai kurang sesuai serta siap

untuk dilakukan uji terpakai serta dianalisis. Berikut ringkasan dari saran dan

kritik yang diberikan professional judgement:

Tabel 3.7. Professional Judgement


Professional Judgement Kritik dan Saran
Prof. Dr. M. Tairas, MA 1. Perhatikan susuan kalimat untuk penegasan
yang dimaksud
2. Untuk jumlah pertamyaan tiap dimensi tidak
terlalu beda jumlah aitem
3. Pertanyaan-pertanyaan perlu kalimat aktif sesuai
dengan apa yang diharapkan/ diprediksi peneliti
Dr. Dewi Retno S, M.Psi, 1. Aitem yang ada sesuaikan dengan subyeknya
psikolog karena beberapa aitem tertulis mahasiswa,
organisasi, panitia. Karena tidak semua menjadi
panitia/mahasiswa
2. Tolong ditinjau lagi untuk kuisioner pola asuh.
Karena tentunya indikator tidak bisa diturunkan
dari definisi pola asuhnya.
Dr. Wiwin Hendriani 1. Untuk skala kemandirian perbaiki aitem-aitem
yang diberi tanda tanya, karena belum sesuai
dengan definisi indikator yang akan diukur
2. Untuk skala pola asuh, tepatkah menyusun aitem
berdasarkan tipe? Jika memang demikian
bagaimana skoringnya?
Dr. Primatia Yogi 1. Ada beberapa aitem yang sama dan kalimatnya
Wulandari, M.Psi tidak baku

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45

Setelah mendapatkan kritik dan saran dari professional judgement, peneliti

kemudian melakukan revisi terhadap alat ukur sesuai dengan saran maupun kritik

yang diberikan. Setelah alat ukur direvisi, peneliti kemudian melakukan uji coba.

Uji coba yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji coba terpakai yaitu hasil

uji coba langsung digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan data dari

aitem yang valid digunakan untuk analisis data (Hadi, 2004). Penelit

menggunakan uji coba terpakai karena subjek penelitian merupakan populasi

khusus dengan jumlah yang terbatas. Peneliti khawatir apabila melakukan uji coa

terlebih dahulu maka peneliti akan kesulitan menemukan subjek penelitian yang

sebenarnya.

Uji terpakai memiliki kekurangan maupun kelebihan. Kekurangan dari

menggunakan uji terpakai adalah banyaknya aitem-aitem yang gugur dan terlalu

sedikit aitm yang bertahan maka peneliti tidak lagi memiliki kesempatan untuk

melakukan revisi terhadap instrumen atau kuisionernya. Kelebihan dari

menggunakan uji terpakai adalah peneliti tidak perlu membuang waktu, tenaga,

dan biaya untuk keperluan uji coba (Hadi, 2004).

3.6.2. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana

suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran tersebut diulangi dua

kali atau lebih (Singarimbun & Effendi, 1992). Hal senada juga diungkapkan oleh

Azwar (2011) yang menyatakan bahwa reliabiitas merupakan keajegan atau

konsistensi yang dapat menunjukkan sejauh mana pengukuran dapat dipercaya.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46

Hal ini dapat ditunjukkan dengan taraf konsistensi yang didapat dari subjek yang

diukur dengan alat ukur yang sama. Dikatakan relatif sama berarti tetap ada

toleransi terhadap perubahan kecil diantara hasil pengukuran. Namun apabila

perbedaan tersebut sudah cukup besar, maka suatu pengukuran tidak dapat lagi

dikatakan reliabel. (Azwar, 2011).

Tinggi rendahnya nilai reliabilitas dapat dilihat dari angka koefisien

reliabilitas. Suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas ≥

0,5 dan jika nilai < 0,5 maka artinya alat ukur tersebut tidak reliabel. Reliabilitas

dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk koefisien reliabilitas (rxy) dengan

rentang koefisiennya berkisar mulai dari 0 hingga 1. Semakin mendekati angka 1

maka semakin tinggi reliabilitas dan semakin mendekati angka 0 maka semakin

rendah reliabilitas (Azwar, 2011). Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan

korelasi aitem-total maka digunakan koefisien korelasi aitem-total (rix) sebesar

0,23 sebagai patokan. Apabila suatu aitem memiliki nilai rix kurang dari 0,23

maka dapat dikatakan aitem tersebut memiliki daya diskriminasi yang rendah.

Koefisien reliabilitas penelitian ini dihitung dengan menggunakan statistik

konsistemsi internal dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Statistik ini

digunakan untuk mengukur skor penyimpangan yang terjadi dengan bantuan

program statistik SPSS 16.0 for Windows.

3.6.2.1. Reliabilitas Skala Persepsi Pola asuh

Hasil uji reliabilitas skala pola asuh saat diberikan kepada 62 subjek adalah

sebagai berikut:

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47

Tabel 3.8. Reliabilitas Persepsi Pola Asuh


Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha N of Items
Based on
Standardized Items
0.918 0.919 19

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa koefisien Cronbach’s Alpha adalah

0,918. Skor ini didapatkan setelah dilakukan dua kali pengurangan aitem

dikarenakan terdapat nilai negatif dan dibawah 0,23. Aitem awal adalah sebanyak

46 aitem namun setelah dilakukan uji reliabilitas maka hanya tersisa 19 aitem dan

27 aitem lainnya harus digugurkan.

Berikut ini adalah blueprint skala pola asuh setelah dilakukan uji coba dan

seleksi aitem berdasarkan nilai korelasi antar aitem:

Tabel 3.9. Blueprint Akhir Skala Persepsi Pola Asuh


No. Dimensi Indikator Nomor Aitem Total
Pola Asuh F UF
1 Otoriter a. Bersikap emosional dan 0 1, 7 2
cenderung menggunakan
hukuman
b. Memiliki kontrol yang tinggi 0 8,9 2
dan bersikap kaku

c. Bersikap mengomando atau 0 14 1


memerintah anak
2 Permisif a. Memiliki kontrol yang rendah 0 10 1
terhadap anak
b. Memiliki bimbingan yang 0 15, 16 2
rendah terhadap anak

c. Kurang menekankan 2 0 1
tanggung jawab kepada anak

3 Otoritatif a. Adanya penerimaan terhadap 3, 11, 0 3


anak 17

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48

No. Dimensi Indikator Nomor Aitem Total


Pola Asuh F UF
b. Bersikap responsif terhadap 4, 12, 0 3
anak 18
c. Adanya hubungan yang 5, 6, 0 4
harmonis antara anak dengan 13, 19
orangtua
TOTAL 19

3.6.2.2. Reliabilitas Skala Kemandirian

Hasil uji reliabilitas skala kemandirian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10. Reliabilitas Skala Kemandirian


Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha N of Items
Based on
Standardized Items
0.810 0.819 26

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa koefisien Cronbach’s Alpha adalah

0,810. Skor ini didapatkan setelah dilakukan dua kali pengurangan aitem

dikarenakan terdapat aitem yang nilainya dibawah 0.23 dan negatif. Aitem awal

adalah sebanyak 46 aitem namun setelah dilakukan uji reliabilitas maka tersisa 26

aitem dan 20 aitem yang harus digugurkan.

Berikut ini adalah blueprint skala kemandirian setelah dilakukan uji coba

yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.11. Blueprint Skala Akhir Kemandirian


No. Dimensi Indikator Nomor Aitem Total
Kemandirian F UF
1 Emotional a. Kemampuan remaja untuk 0 6 1
autonomy tidak memandang orangtua
(kemandirian sebagai sosok yang ideal
emosi) (de-ideazlized)

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49

No. Dimensi Indikator Nomor Aitem Total


Kemandirian F UF
b. Kemampuan remaja 1 0 1
memandang orangtua
sebagaimana orang lain
pada umumnya (parents as
people)
c. Percaya pada 2, 3 0 2
kemampuannya sendiri
dibandingkan harus
meminta bantuan dari
oranglain (nondependency)
d. Memiliki derajat 4 5 2
individuasi dalam hubungan
dengan orangtua
(individuated)
2 Behaviour a. Kemampuan dalam 7, 13 17 3
autonomy pengambilan keputusan
(kemandirian b. Memiliki kekuatan terhadap 8, 14 9, 15 4
perilaku) pengaruh pihak lain

c. Memiliki rasa percaya diri 10, 11 12, 16 4


(self reliance)
3 Value a. Kemampuan berpikir abstrak 18, 24 19, 25 4
autonomy dalam memandang masalah
(kemandirian (abstract belief)
nilai)
b. Keyakinan berakar pada 20 21, 26 3
prinsip umum yang
memiliki dasar ideologi
(principled belief)
c. Individu yakin terhadap 22, 23 0 2
nilainya sendiri, bukan
karena sistem nilai dari
orangtua atau figur otoritas
(independent belief)
TOTAL 26

3.7. Analisis Data

Pada saat semua data telah terkumpul, kemudian dilakukan analisis terhadap

data. Analisis data penelitian ini menggunakan statistik yaitu kumpulan metode

yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan dari suatu data. Analisis data

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50

merupakan hal yang penting untuk menjawab pertanyaan penelitian ilmiah

(Silalahi, 2003).

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini merupakan statistik

parametrik berupa uji perbedaan One-Way Between Group ANOVA. Hal ini

dikarenakan dalam penelitian ini data yang digunakan lolos uji asumsi normalitas

dan homogenitas. Teknik analisa tersebut digunakan karena sampel diperoleh

secara purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel secara

non probability sampling. Penulis menggunakan program statistik SPSS 16.00 for

Windows untuk membantu perhitungan analisis data. Teknik analisis ini ditujukan

untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian ditolak atau diterima, maka perlu

dilakukan perbandingan nilai taraf signifikansi. Pengambilan keputusan dilakukan

dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika taraf signifikansi > 0,05 maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak ada hubungan antar variabel yang diteliti.

2. Jika taraf signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan antar variabel yang diteliti.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah remaja yang berstatus sebagai anak tunggal.

Berikut merupakan gambaran dari subjek penelitian:

a. Remaja dengan rentang usia 18-21 tahun

b. Berstatus sebagai anak tunggal

Sebagai gambaran subjek terkait dengan letak pengambilan data penelitian,

subjek adalah remaja yang besrtatus sebagai anak tunggal yang tersebar di

Surabaya dan Malang. Penulis dapat mengumpulkan 62 subjek penelitian yang

bersedia mengisi kuisioner. Berikut adalah gambaran subjek penelitian yang

dianalisis secara lebih terperinci:

Tabel 4.1. Jumlah Subjek Berdasarkan Usia


Kategori Usia Jumlah Subjek Persentase (%)
(dalam tahun)
18 9 14,52
19 12 19,35
20 10 16,13
21 31 50
Jumlah Total 62 100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan kategori usia

maka subjek penelitian didominasi oleh remaja dengan usia 21 tahun yaitu

sejumlah 31 remaja atau 50% dari total subjek penelitian. Kemudian disusul oleh

51

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52

remaja dengan usia 19 tahun yaitu sejumlah 12 remaja atau 19,35%. Remaja

dengan usia 20 tahun yang bersedia menjadi subjek penelitian ini sebanyak 10

remaja atau 16,13%. Sedangkan jumlah subjek terendah terdapat pada subjek

dengan usia 18 tahun yang hanya diwakili oleh 9 remaja atau sejumlah 14,52%.

Sedangkan untuk deskripsi jumlah subjek berdasarkan jenis kelaminnya,

penulis tampilkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.2. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Jumlah Subjek Persentase (%)
Laki-laki 22 35,48
Perempuan 40 64,52
Jumlah Total 61 100

Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa total remaja yang berstatus

sebagai anak tunggal yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak 62 remaja,

dengan rincian 22 remaja laki-laki (35,48%) dan 40 remaja perempuan (64,52%).

Hal ini menunjukkan bahwa subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini

apabila ditinjau dari jenis kelaminnya lebih banyak subjek perempuan daripada

laki-laki dengan selisih yang agak jauh.

4.2. Pelaksanaan Penelitian

4.2.1. Persiapan Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian, penulis melakukan beberapa proses

yang akan dilakukan sebelum melakukan pengambilan data di lapangan,

diantaranya adalah sebagai berikut:

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53

1. Penulis menentukan topik penelitian dengan membaca beberapa referensi

terkait dengan bidang peminatan yang telah diambil untuk membuat proposal

penelitian.

2. Penulis mengajukan proposal penelitian sebagai langkah awal yang harus

dilakukan untuk mendapatkan dosen pembimbing.

3. Penulis mencari informasi lebih dalam mengenai topik yang telah diajukan

dengan melakukan studi literatur melalui buku, jurnal, artikel, dan media massa

untuk lebih memantapkan permasalahan yang akan dibahas pada topik

penelitian yang telah diajukan.

4. Setelah penulis mendapatkan dosen pembimbing, kemudian penulis menemui

untuk melakukan bimbingan sebagai usaha untuk memperoleh saran, kritik,

masukan, serta informasi tambahan mengenai topik penelitian yang telah

dipilih.

5. Penulis menentukan metode penelitian yang didasarkan atas kesesuaian antara

tujuan penelitian yang telah ditentukan dengan metode penelitian yang akan

digunakan.

6. Penulis menentukan subjek beserta teknik pengambilan sample.

7. Penulis kemudian menentukan teknik analisis yang disesuaikan atas

pertimbangan variabel-variabel yang digunakan.

8. Penulis kemudian menyusun instrumen penelitian yang akan digunakan

sebagai alat ukur dalam penelitian.

9. Penulis melakukan uji validitas instrumen terhadap professional judgement.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54

10. Penulis membuat surat izin penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas

Airlangga kepada beberapa Universitas dan Perguruan Tinggi di Surabaya.

11. Penulis melaksanakan penelitian dengan menggunakan uji coba terpakai

terhadap instrumen penelitian.

12. Setelah semua data terkumpul kemudian tahap terakhir adalah melakukan

analisis data dan menyelesaikan laporan penelitian.

4.2.2. Persiapan Instrumental

Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari dua

macam kuisioner. Berikut merupakan proses yang dilakukan dalam

mempersiapkan alat ukur:

1. Membaca beberapa literatur mengenai pola asuh dan kemandirian.

2. Mengoperasionalkan definisi pola asuh dan kemandirian berdasarkan teori

yang telah dipilih untuk dijadikan dasar pembuatan skala alat ukur yaitu teori

mengenai pola asuh yang dikemukakan oleh Baumrind dan teori kemandirian

yang dikemukakan oleh Steinberg.

3. Membuat indikator yang diturunkan dari definisi operasional.

4. Menyusun blueprint yang dijadikan sebagai acuan dalam menyusun aitem.

5. Membuat aitem sesuai dengan indikator yang telah ditentukan sebelumnya oleh

peneliti.

6. Menyusun aitem-aitem sesusai dengan indikator dan blueprint.

7. Melakukan uji validitas isi dengan cara memberikan blueprint lengkap beserta

isi aitem kepada profesional judgement. Profesional judgement terdiri dari

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
55

dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga dan pihak lain yang dianggap

kompeten.

8. Mengoreksi skala sebelumnya sesuai dengan saran yang telah diberikan oleh

profesional judgement.

9. Menyusun skala akhir yang nantinya akan diberikan kepada subjek penelitian.

4.2.3. Pengambilan Data

Proses pengambilan data dilakukan pada tanggal 1 April 2016 sampai

dengan 24 April 2016 melalui kuisioner yang disebar peneliti. Setelah dirasa

subjek yang bersedia menjadi responden sudah cukup maka peneliti memulai

skoring data. Melalui pengambilan data yang dilakukan peneliti maka diperoleh

62 subjek yang sesuai dengan kriteria dan bersedia mengisi kuisioner.

4.2.4. Hambatan dalam Penelitian

Selama penelitian berlangsung, penulis mengalami beberapa hambatan

diantaranya seperti berikut ini:

1. Sulitnya mencari subjek dengan kriteria yang ditentukan penulis sehingga

pengambilan data memakan waktu yang cukup lama.

2. Sulitnya mendapat ijin penelitian dari beberapa sekolah untuk mengambil data

hanya kepada siswa yang berkriteria sebagai anak tunggal.

3. Terbatasnya jurnal penelitian yang meneliti mengenai anak tunggal di

Indonesia.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
56

4.3. Hasil Penelitian

4.3.1. Analisis Statistik Deskriptif Persepsi Pola Asuh

Statistik deskriptif adalah statistik yang memiliki fungsi untuk

menggambarkan atau mendeskripsikan gambaran objek yang diteliti melalui data

sampel sebagaimana adanya (Sugiyono, 2010). Penelitian ini memiliki satu

kategori variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh.

Analisis deskriptif dilakukan pada variabel dengan bantuan program SPSS 16.0

for Windows dengan hasil seperti dibawah ini. Berikut adalah analisis deskriptif

variabel bebas yaitu pola asuh:

Tabel 4.3. Analisis Deskriptif Statistik Persepsi Pola Asuh


Deskripsi Otoriter Permisif Demokratis
Jumlah Data (N) 20 21 21
Rentang Nilai (Range) 8 4 20
Nilai Minimal (Minimum) 17 16 25
Nilai Maksimal (Maximum) 25 20 45
Rata-rata (Mean) 21,35 18,33 36,09
Standar Deviasi 2,54 1,32 6,19

Berikut merupakan penjelasan dari tabel di atas:

1. Jumlah data adalah banyaknya data yang diolah secara keseluruhan, pada

penelitian ini terdapat 62 subjek yang diproses dan tidak ada data yang

hilang.Subjek dengan pola asuh otoriter berjumlah 20, permisif sebanyak 21

dan demokratis sebanyak 21 subjek.

2. Rentang nilai adalah jarak dari nilai tertinggi hingga terendah, rentangan jarak

nilai pada pola asuh otoriter adalah 8, pola asuh permisif adalah 4, dan pola

asuh demokratis adalah 20.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57

3. Nilai minimal merupakan skor terendah pada seluruh data dalam suatu

variabel, pola asuh otoriter memiliki nilai minimum 17, pola asuh permisif 16,

dan pola asuh demokratis memiliki nilai minimum 25.

4. Nilai maksimal merupakan skor tertinggi pada seluruh data dalam suatu

variabel, pola asuh otoriter memiliki nilai maksimum 25, pola asuh permisiif

20, dan pola asuh demokratis 45.

5. Rata-rata merupakan nilai total dari seluruh data pada masing-masing variabel

kemudian dibagi dengan jumlah subjek. Nilai rata-rata pada pola asuh otoriter

adalah 21,35, pola asuh permisif adalah 18,33 dan pola asuh demokratis adalah

36,09.

6. Standar deviasi adalah ukuran persebaran dari suatu data yang dilihat dari rata-

rata kelompok. Standar deviasi dari pola asuh otoriter adalah 2,54, standar

deviasi dari pola asuh permisif adalah 1,32, dan standar deviasi dari pola asuh

demokratis adalah 6,19. Besarnya standar deviasi ini menunjukkan bahwa

semakin luas pula rentangan data dari rata-rata kelompok.

Selain itu berikut ini akan ditampilkan analisis deskriptif pola asuh yang

ditinjau dari usia. Hasil mean tersebut dapat dilihat berdasarkan tabel berikut:

Tabel 4.4. Deskripsi Persepsi Pola Asuh Berdasarkan Usia


Usia Otoriter Permisif Demokratis
N Mean N Mean N Mean
18 2 22,50 5 19,40 2 29,50
19 4 21,25 6 18,17 2 34,00
20 3 22,00 2 19,00 5 33,80
21 11 21,00 8 17,62 12 38,50
Total 20 21 21

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
58

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kelompok usia 18 tahun

memiliki nilai mean yang paling tinggi pada pola asuh demokratis yaitu dengan

mean 29,50 kemudian disusul pola asuh otoriter yaitu dengan mean 22,50 dan

paling rendah adalah pada pola asuh permisif yaitu dengan mean 19,40.

Kemudian kelompok usia 19 tahun juga memiliki mean tertinggi pada pola asuh

demokratis yaitu dengan nilai mean 34,00 disusul dengan pola asuh otoriter yaitu

dengan mean 21,25 dan yang paling rendah yaitu pola asuh permisif dengan mean

18,17. Pada usia 20 tahun, nilai tertinggi juga pada pola asuh demokratis dengan

mean 33,80, disusul oleh pola asuh otoriter dengan mean 22,00 dan yang paling

rendah adalah pola asuh permisif dengan mean 19,00. Serupa dengan subjek usia

18, 19, dan 20, subjek dengan usia 21 tahun juga memiliki skor tertinggi pada

pola asuh demokratis yaitu dengan mean 38,50 kemudian disusul oleh pola asuh

otoriter dengan mean 21,00 dan yang paling rendah adalah pola asuh permisif

dengan mean 17,62. Selanjutnya yaitu analisis deskriptif pola asuh yang ditinjau

dari jenis kelamin seperti di bawah ini:

Tabel 4.5. Deskripsi Persepsi Pola Asuh Berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Otoriter Permisif Demokratis
Kelamin N Mean N Mean N Mean
Laki-laki 10 20,20 9 18,33 3 41,00
Perempuan 10 22,50 12 18,33 18 35,28
Total 20 21 21

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa subjek laki-laki dan perempuan

sama-sama memiliki nilai tertinggi pada pola asuh demokratis yaitu 41,00 untuk

laki-laki dan 35,28 untuk perempuan. Kemudian sama-sama disusul dengan pola

asuh otoriter yaitu 20,20 untuk laki-laki dan 22,50 untuk perempuan. Subjek laki-

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
59

laki dan perempuan juga sama-sama memiliki nilai terendah pada pola asuh

permisif yaitu 18,33 untuk subjek laki-laki dan perempuan. Subjek perempuan

memiliki nilai yang lebih tinggi pada pola asuh otoriter dibandingkan dengan

subjek laki-laki. Sedangkan subjek laki-laki memiliki nilai yang lebih tinggi pada

pola asuh demokratis dibandingkan subjek perempuan.

4.3.2. Analisis Statistik Deskriptif Kemandirian

Statistik deskriptif adalah statistik yang memiliki fungsi untuk

menggambarkan atau mendeskripsikan gambaran objek yang diteliti melalui data

sampel sebagaimana adanya (Sugiyono, 2010). Penelitian ini memiliki tiga

kategori variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemandirian.

Analisis deskriptif dilakukan pada variabel dengan bantuan program SPSS 16.0

for Windows dengan hasil seperti dibawah ini. Berikut adalah analisis deskriptif

variabel terikat yaitu kemandirian:

Tabel 4.6. Analisis Deskriptif Statistik Kemandirian


Deskripsi Kemandirian
Jumlah Data (N) 62
Rentang Nilai (Range) 42
Nilai Minimal (Minimum) 78
Nilai Maksimal (Maximum) 120
Rata-rata (Mean) 97.27
Standar Deviasi 9.71

Berikut merupakan penjelasan dari tabel di atas:

1. Jumlah data adalah banyaknya data yang diolah secara keseluruhan, pada

penelitian ini terdapat 62 subjek yang diproses dan tidak ada data yang hilang.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
60

2. Rentang nilai adalah jarak dari nilai tertinggi hingga terendah, rentangan jarak

nilai pada kemandirian adalah 42.

3. Nilai minimal merupakan skor terendah pada seluruh data dalam suatu

variable. Nilai minimum pada variabel kemandirian adalah 78.

4. Nilai maksimal merupakan skor tertinggi pada seluruh data dalam suatu

variabel. Nilai maksimal pada variabel kemandirian adalah 120.

5. Rata-rata merupakan nilai total dari seluruh data pada masing-masing variabel

kemudian dibagi dengan jumlah subjek. Nilai rata-rata pada kemandirian

adalah 97,27.

6. Standar deviasi adalah ukuran persebaran dari suatu data yang dilihat dari rata-

rata kelompok. Standar deviasi dari kemandirian adalah 9,71. Besarnya standar

deviasi ini menunjukkan bahwa semakin luas pula rentangan data dari rata-rata

kelompok.

Selain itu berikut ini akan ditampilkan analisis deskriptif kemandirian yang

ditinjau dari usia. Hasil mean tersebut dapat dilihat berdasarkan tabel berikut:

Tabel 4.7. Deskripsi Kemandirian Berdasarkan Usia


Usia Kemandirian
N Mean
18 9 93,56
19 12 94,67
20 10 98,60
21 31 98,94
Total 62

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kelompok usia 21 tahun

memiliki nilai mean yang paling tinggi dalam kemandirian yaitu dengan mean

98,94 kemudian disusul oleh subjek dengan usia 20 tahun yaitu dengan mean

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61

98,60 dan subjek dengan usia 19 tahun dengan mean 94,67 dan paling rendah

dalam kemandirian yaitu dengan mean 93,56. Selanjutnya yaitu analisis deskriptif

kemandirian yang ditinjau dari jenis kelamin seperti di bawah ini:

Tabel 4.8. Deskripsi Kemandirian Berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Kemandirian
N Mean
Laki-laki 22 99.18
Perempuan 40 96.24
Total 62

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai kemandirian pada subjek

laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan subjek perempuan yaitu dengan nilai

mean 99,18 untuk laki-laki dan 96,24 untuk perempuan. Selanjutnya yaitu analisis

deskriptif kemandirian yang ditinjau dari tipe pola asuh seperti di bawah ini:

Tabel 4.9. Deskripsi Kemandirian Berdasarkan Persepsi Pola Asuh


Pola Asuh Kemandirian
N Mean
Otoriter 20 100,70
Permisif 21 96,09
Demokratis 21 95,19
Total 62

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa subjek dengan pola asuh

otoriter memiliki nilai mean yang paling tinggi dalam kemandirian yaitu dengan

mean 107,00 kemudian disusul oleh subjek dengan pola asuh permisif yaitu

dengan mean 96,09 dan dan paling rendah dalam kemandirian yaitu pola asuh

demokratis dengan mean 95,19.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62

4.3.3. Kategorisasi Variabel Terikat Berdasarkan Model Distribusi Normal

4.3.3.1. Kategorisasi Kemandirian

Kategorisasi skor variabel terikat atau kemandirian ini dilakukan untuk

melihat gambaran secara keseluruhan apakah subjek memiliki kemandrian yang

tinggi, sedang atau rendah. Penentuan norma berdasarkan distribusi normal

dilakukan beberapa tahap anatar lain yaitu (Azwar, 2011):

1. Menghitung skor minimal (78), skor maksimal (120), dan rentang nilai dari

skor kemandirian (120 – 78 = 42).

2. Menghitung satuan deviasi skala (σ) dengan cara membagi rentangan skor

skala (range) dengan jumlah kelompok dalam distribusi normal (42 / 6 = 7)

3. Menghitung rata-rata teoritis (µ) dengan rumusan jumlah aitem pada kuesioner

(26) dikali dengan banyak kategori yang diinginkan (3) jadi 26 x 3 = 78.

4. Kemudian setelah (σ) dan (µ) diketahui, dimasukkan dalam rumus:

Tabel 4.10. Norma Kategorisasi Kemandirian


Norma Kategorisasi Kategori
X < (µ - 1,0 σ) Rendah
(µ - 1,0 σ) ≤ X < (µ + 1,0 σ) Sedang
(µ + 1,0 σ) ≤ X Tinggi

Berikut merupakan penormaan untuk kemandirian yang didapatkan

berdasarkan langkah-langkah diatas:

Tabel 4.11. Norma Kemandirian


Norma Kategori
X < 71 Rendah
71 ≤ X < 85 Sedang
85 ≤ X Tinggi

Berdasarkan data skor kemandirian subjek, maka dapat diketahui bahwa:

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
63

Tabel 4.12. Kategorisasi Kemandirian pada Remaja yang Berstatus sebagai


Anak Tunggal
Kategori Jumlah Subjek Persentase (%)
Rendah 0 0
Sedang 9 14, 52
Tinggi 53 85, 48
Total 62 100

Kesimpulan dari tabel diatas adalah sebanyak 85,48% atau 53 subjek

memiliki kemandirian yang tinggi dan kategori ini memiliki subjek yang paling

banyak dibandingkan dua kategori lainnya. Sedangkan untuk subjek yang

memiliki kemandirian yang sedang diwakilkan oleh 9 subjek atau sebesar 14,52%

dan tidak ada subjek yang memiliki kemandirian yang rendah.

4.3.4. Uji Asumsi

4.3.4.1. Uji Normalitas

Dalam mengetahui distribusi data pada penelitian ini dilakukan uji

normalitas untuk mengetahui apakah distribusi datanya normal atau tidak normal.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Kolmogrov-smirnov

menggunakan SPSS 16.00 for windows. Teknik Kolmogrov-smrinov digunakan

dengan alasan jumlah subjek adalah 62 orang. Dasar pengambilan keputusan

dalam uji normalitas ini adalah sebagai berikut:

a. Jika taraf signifikansi > 0,05 maka distribusi data normal, dan H0 diterima

b. Jika taraf signifikansi < 0,05 maka distribusi data tidak normal, dan H0 ditolak

Berikut merupakan hasil uji normalitas yang telah dilakukan:

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
64

Tabel 4.13. Hasil Uji Normalitas Data

Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Kemandirian 0.062 62 0.200*
Pola asuh 0.103 62 0.097

Variabel kemandirian menunjukkan distribusi data yang juga normal, hal ini

terlihat dari taraf signifikansinya yang sebesar 0,200 yang berarti > 0,05. Hal

tersebut dapat dikatakan bahwa untuk variabel pola asuh dan kemandirian

memiliki data berdistribusi normal, sehingga uji asumsi ini menunjukkan bahwa

penelitian ini harus menggunakan teknik analisis parametrik.

4.3.4.2. Uji Homogenitas

Dalam menentukan variasi data homogen atau tidak homogen secara

signifikan dibutuhkan uji homogenitas. Uji homogenitas ini dilakukan dengan

menggunakan bantuan SPSS 16.00 for windows. Dasar pengambilan keputusan

dalam uji homogenitas ini adalah sebagai berikut:

a. Jika taraf signifikansi < 0,05 maka data tidak homogen

b. Jika taraf signifikansi > 0,05 maka data homogen

Berikut merupakan hasil uji homogenitas antara pola asuh dengan

kemandirian:

Tabel 4.14. Hasil Uji Homogenitas Persepsi Pola Asuh dan Kemandirian

Levene's Test for


Equality of
Variances
F Sig.
DATA Equal variances assumed 2.417 0.123

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
65

Equal variances not


assumed

Berdasarkan hasil uji homogenitas pada variabel pola asuh dan kemandirian

diketahui bahwa signifikansinya sebesar 0,123 sehingga dapat dikatakan bahwa

variabel pola asuh dan kemandirian memiliki data yang homogen karena hasil

angka signifikansi > 0,05.

Berdasarkan uji asumsi terhadap normalitas dan homogenitas maka dapat

disimpulkan bahwa syarat untuk menggunakan metode statistik parametrik

terpenuhi karena terdapat data yang normal dan homogen. Oleh karena itu metode

statistik yang digunakan adalah menggunakan statistik parametrik yaitu dengan

metode analisis One-Way Between Group ANOVA.

4.3.5. Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil dari uji normalitas dan homogenitas terhadap variabel

penelitian maka penulis harus menggunakan teknik analisis parametrik dengan

alasan karena memenuhi kedua uji asumsi. Uji perbedaan yang digunakan adalah

dengan One-Way Between Group ANOVA. Teknik ini digunakan untuk uji

perbedaan antara dua variabel dalam statistik parametrik. Dasar pengambilan

keputusan dalam uji perbedaan ini adalah sebagai berikut:

a. Jika taraf signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (tidak ada perbedaan)

b. Jika taraf signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak (ada perbedaan)

Berikut merupakan hasil penghitungan statistik uji perbedaan menngunakan

teknik statistik parametrik One-Way Between Group ANOVA antara variabel pola

asuh dan kemandirian dengan bantuan SPSS 16 for Windows:

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
66

Tabel 4.15. Hasil Uji Perbedaan Persepsi Pola Asuh dengan Kemandirian

Kemandirian

Sum of df Mean F Sig.


Squares Square
Between Groups 355.091 2 177.546 1.942 0.152
Within Groups 5393.248 59 91.411
Total 5748.339 61

Berdasarkan tabel di atas, data yang penulis dapatkkan dengan tahap

pengujian perbedaan menunjukkan taraf signifikansi sebesar 0,152 dengan nilai F

sebesar 1,942. Sehingga dapat diartikan tidak ada perbedaan. Suatu taraf

signifikansi dapat dikatakan memiliki perbedaan apabila memiliki nilai yang lebih

kecil dari 0,05. Maka berdasarkan perhitungan di atas, dapat dikatakan bahwa Ha

ditolak dan Ho diterima yaitu “tidak ada perbedaan kemandirian pada remaja yang

berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari persepsi terhadap pola asuh orangtua”.

4.4. Pembahaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pada

kemandirian remaja yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari pola asuh

orangtua. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan penulis, hasil yang

didapat menunjukkan tidak ada perbedaan kemandirian ditinjau dari pola asuh.

Uji asumsi yang sebelumnya telah dilakukan menunjukkan bahwa data dari

variabel pola asuh dan kemandirian memenuhi uji asumsi normalitas dan

homogenitas sehingga penulis menggunakan uji analisis parametrik One-Way

Between Group ANOVA.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
67

Hasil analisa dari penelitian ini menghasilkan nilai F sebesar 1,942 dengan

taraf signifikansi sebesar 0,152. Hal ini menunjukkan bahwa hasil uji analisis

tidak signifikan karena memiliki taraf signifikansi yang lebih besar dai 0,05

sehingga hipotesis ditolak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan kemandirian pada remaja yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau

dari persepsi pola asuh orangtua.

Terdapat asumsi lain terkait dengan hasil yang tidak signifikan dalam uji

hipotesis. Pertama, subjek penelitian yang digunakan oleh penulis adalah remaja

akhir yaitu remaja dengan usia mulai dari 18 tahun hingga 21 tahun. Menurut

Steinberg (2002), perkembangan kemandirian emosional dimulai pada awal masa

remaja dan ketergantungan remaja terhadap orangtua akan berkurang pada remaja

akhir. Selain itu, kemandirian nilai juga berkembang selama masa remaja akhir.

Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Steinberg (2002), maka kemandirian

subjek yang peneliti gunakan yaitu remaja akhir cenderung tinggi. Hal ini dapat

dilihat pada kategorisasi kemandirian yaitu sebanyak 53 atau 85,40% subjek

memiliki kemandirian yang tinggi. Kedua, sesuai dengan tugas perkembangan

remaja yang dikemukakan oleh Havighurst dalam Hurlock (1999) dan Ali, dkk.

(2010) yaitu mencari kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa

lainnya. Melihat bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat

kemandirian sebagian besar subjek adalah tinggi maka subjek berhasil melewati

tugas perkembangan remaja mereka.

Ketiga, selain pola asuh, kemandirian juga memiliki faktor-faktor lain yang

dapat mempengaruhi, diantaranya kehidupan di sekolah dan kehidupan di

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
68

masyarakat (Ali, dkk., 2010). Tetapi dalam penelitian ini penulis tidak mengukur

bagaimana kehidupan sekolah dan masyarakat seperti teman sebayanya

memperngaruhi kemandirian subjek, sehingga tidak ada cukup bukti untuk

memperkut argumen tersebut.

Selain itu, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang berstatus

sebagai anak tunggal dan remaja pada umumnya tidak memiliki perbedaan dalam

hal kemandirian. Hal ini juga dikemukakan dalam hasil penelitian Laybourn

(1994) yaitu bahwa anak tunggal tidak kurang atau lebih baik dibandikan anak

yang memiliki saudara dalam tes kepemimpinan, kewaarganegaraan, kedewasaan,

kooperatif, dogmatisme, kemandirian, locus of control, kontrol diri, kecemasan,

stabilitas emosi, kepuasaan, dan partisipasi sosial. Laybourn mengatakan bahwa

anak tunggal memiliki tingkat kemandirian yang sama seperti anak lainnya.

Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Lorna (2002), bahwa ketidakberadaan

saudara dalam kehidupan anak tunggal membuat anak tunggal berelasi dengan

orang lain dengan intensitas yang tinggi. Intensitas tersebut memunculkan

keinginan untuk menjadi mandiri dan tidak bergatung dengan orang lain.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini,

diperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian. Berikut merupakan kesimpulan

yang didapat dari hasil penelitian ini:

1. Tidak ada perbedaan pada kemandirian remaja yang berstatus sebagai anak

tunggal ditinjau dari pola asuh orangtua.

2. Kemandirian remaja yang berstatus sebagai anak tunggal cenderung sedang

dan tinggi.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penulis mengharapkan pada peneliti selanjutnya dengan topik penelitian yang

serupa dapat mencari jurnal penelitian yang relevan dan terbaru.

b. Penulis mengharapkan pada peneliti selanjutnya untuk dapat menindaklanjuti

penelitian ini dengan melihat faktor-faktor lainnya yang juga dapat

mempengaruhi perbedaan kemandirian dan pola asuh. Penulis mengharapkan

dengan hal tersebut maka hasil penelitian yang didapatkan akan lebih akurat.

69

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70

5.2.2 Bagi Orangtua

Penulis mengharapkan orangtua yang memiliki anak tunggal untuk dapat

membantu anak remaja mereka dalam meningkatkan kemandiriannya. Misalnya

dengan membantu anak untuk mengurangi ketergantungan terhadap orangtua dan

memberikan kesempatan terhadap anak untuk mengambil keputusannya sendiri.

5.2.3 Bagi Remaja yang Berstatus sebagai Anak Tunggal

Remaja yang berstatus anak tunggal dalam penelitian ini memiliki

kemandirian sedang dan tinggi dengan jumlah yang tidak terlalu jauh. Akan lebih

baik apabila kemandirian sedang tersebut ditingkatkan lagi. Penulis

mengharapkan remaja yang berstatus sebagai anak tunggal lebih percaya diri

terhadap kemampuan yang dimilikinya sendiri, mampu membuat keputusan

sendiri tanpa pengaruh dari orang lain dan mengurangi ketergantungan yang

berlebihan terhadap orangtua.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M dan Asrori, M. (2010). Psikologi remaja perkembangan peserta didik.


Jakarta: Bumi Aksara.
Anna, L.K. (2010, 18 Agustus). Anak tunggal sulit bergaul?. Kompas [on-line].
Diakses pada tanggal 4 April 2013 dari
http://health.kompas.com/read/2010/08/18/10245158/Anak.Tunggal.Sulit.B
ergaul
Ara, Z. M. (1998). Perbandingan kemandirian antara anak remaja tunggal
dengan anak remaja tidak tunggal: Studi siswa SMU yang ibunya bekerja
dan tidak bekerja (S2535). Jakarta: Perpustakaan Universitas Indonesia.
Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2011). Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2011). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Eccles, J.S., Buchanan, C.M., Flanagan, C., Fuligni, A., Midgley, C., & Yee, D.
(1991). Control versus autonomy during early adolescence. Journal of
Social Issues, 4, 53-68.
Goodwin, C.J. (2010). Research in psychology methods and design. USA: John
Wiley & Sons, Inc.
Graciana, J. (2004). Mengasuh anak tunggal. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.
Gunarsa, S.D. (2003). Psikologi perkembangan anak & remaja. Jakarta: Gunung
Mulia.
Hadi, S. (2004). Statistik jilid 2. Yogyakarta: Andi.
Hadibroto, I. (2002). Misteri perilaku anak sulung, tengah, bungsu dan tunggal.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hartono. (2006). Kepatuhan dan kemandirian santri. Jurnal Studi Islam dan
Budaya, 4, 50-66.
Hurlock, E. (1999). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Kerlinger, F.N. (2000). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Kopko, K. (2007). Parenting style and adolescents. United State: Cornell
Cooperative Extension.
Kozlowski, J.F. (dalam penerbitan). Adult implications of being an only child.
General Psychology.
Landis, P.H. (1997). Essy on moral development: The psychology of moral
development. New York: Haper & Row Publisher, inc.
Laybourn, A. (1994). The only child: Myths and reality. H.M. Stationery Office
Monks, F.J., A.M.P., Knoers, dan Haditono, S.R. (2006). Psikologi
perkembangan, pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
71

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
72

Neuman, W.L. (2007). Basic of social research: Qualitative amd quantitative


aproaches (2nd ed.). Boston: Allyn and Bacon.
Papalia, D.E. (2008). Human development (10th ed). New York: McGraw-Hill
Companies, Inc.
Pollit, D. F., Nuttall, R.L., & Nuttall, E.V. (1980). The only child grows up: A
Look at some characteristics of adult only children. Family Relations, 29,
99-106
Rakhmat, J. (2003). Psikologi komunikasi (rev.ed). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Riadi, M. (2012, 21 November). Definisi, fungsi dan bentuk keluarga.
KajianPustaka [on-line]. Diakses pada tanggal 4 September 2014 dari
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-
keluarga.html
Rustika, I.M. (2004, 4 Januari). Anak tunggal yang terlalu lekat pada ibunya.
BaliPost [on-line]. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2014 dari
http://www.balipost.co.id/Balipostcetak/2004/1/4/c5.html
Santrock, J.W. (2002). Life-Span development: Perkembangan masa hidup. Edisi
5, Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Santrock, J.W. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja (6th ed). Jakarta:
Erlangga.
Sarwono, S.W. (2007). Psikologi remaja (rev.ed). Jakarta: Rajawali.
Silalahi, G. A. (2003). Metodologi penelitian dan studi kasus. Sidoarjo: Citra
Media.
Singarimbun, M. & Effendi, S. (1992). Metode penelitian survey (rev.ed). Jakarta:
LP3ES.
Soesens, B., Vansteenkiste, M., Lens, W., Luyckx, K., Goossens, L., Beyers, W.,
& Ryan, R.M. (2007). Conceptualizing parental autonomy support:
Adolescent perceptions of promotion of independence versus promotion of
volitional functioning. Developmental Psychology, 43 (3), 633–646.
Steinberg, L. (2002). Adolescence. New York: Mc.Graw Hill Companies, Inc.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r & d. Bandung:
Alfabeta.
Tyas, M. P. (2008). Gambaran kemandirian anak tunggal dewasa muda. Jakarta:
Perpustakaan Universitas Indonesia.
Uredi, M. E. (2008). The effect of perceived parenting style on sel regulated
learning strategies and motivational beliefs. International Journal about
Parents in Education, Vol 2, No 1, 25-34.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
73

LAMPIRAN 1
Form Rater untuk Profesional Judgement

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
74

FORM RATER

Bapak/Ibu yang saya hormati,


Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga yang
sedang nenyusun skripsi dengan judul “Kemandirian pada Remaja yang
Berstatus sebagai Anak Tunggal ditinjau dari Pola asuh Orangtua”,
memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi professional judgement.
Sehubungan dengan hal ini, saya lampirkan teori mengenai Pola Asuh dan
Kemandirian. Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengkritisi dan
memberikan saran pada aitem-aitem yang ada dalam alat ukur yang saya buat.
Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Kamelia Dewi P.
NIM. 111011037

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
75

1.1 Pengertian Kemandirian

Kemandirian menurut Steinberg (2002) adalah kemampuan remaja dalam

berpikir, merasakan dan membuat keputusan secara pribadi berdasarkan diri

sendiri dibandingkan mengikuti apa yang orang lain percayai. Istilah autonomy

dalam kajian mengenai kemandirian seringkali disejajarkan dengan kata

independence meskipun sebenarnya ada perbedaan yang sangat tipis diantara

kedua kata tersebut (Steinberg, 2002). Secara umum, independence menunjuk

pada kemampuan individu dalam menjalankan sendiri aktivitas hidup yang

terlepas dari pengaruh kontrol orang lain (Steinberg, 2002). Individu yang

independence akan mampu menjalankan sendiri aktifitas hidup terlepas dari

pengaruh kontrol orang lain terutama orangtua. Sedangkan istilah autonomy

mempunyai komponen emotional dan cognitive yang sama baiknya seperti

komponen behavioral (Steinberg, 2002). Steinberg (2002) menngunakan istilah

autonomy untuk mengkonsepkan kemandirian sebagai self governing person yaitu

kemampuan menguasai diri sendiri.

Apabila konsep-konsep di atas dicermati, maka kemandirian adalah adalah

kemampuan untuk mengelola diri sendiri, tidak bergantung secara emosional

terhadap orang lain terutama pada orangtua, kemampuan mengambil keputusan

secara mandiri dan kemampuan menggunakan prinsip-prinsip mengenai benar dan

salah serta penting dan tidak penting (Steinberg, 2002). Kemandirian pada remaja

dapat dilihat dari aspek-aspek kemandirian secara psikososial yaitu dilihat dari

kemandirian emosi, kemandirian perilaku dan kemandirian nilai (Steinberg,

2002).

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
76

1.2 Dimensi Kemandirian

Menurut Steinberg (2002), ada tiga macam kemandirian yaitu:

d. Emotional autonomy

Emotional autonomy atau kemandirian emosional adalah dimensi

kemandirian yang berhubungan dengan perubahan keterikatan hubungan

emosional remaja dengan orang lain terutama dengan orangtua.

Kemandirian emosional didefinisikan sebagai kemampuan remaja untuk

tidak bergantung terhadap dukungan emosional dari orangtua. Para remaja

mengalami pergeseran dari tergantung padaorangtua untuk mendapatkan

dukungan emosional sekarang berubah mendapat dukungan dari orang lain

seperti dari teman-temannya. Perkembangan kemandirian emosional

dimulai pada awal masa remaja dan ketergantungan emosional remaja

terhadap orangtua akan menjadi berkurang pada masa remaja akhir

(Steinberg, 2002). Munculnya kemandirian emosional bukan berarti

munculnya pemberontakan remaja terhadap orangtua (Collins, 1990; Hill &

Holmbeck, 1986; Steinberg, 1990 dalam Steinberg, 2002).

Silverberg & Steinberg (dalam Steinberg, 2002) mengungkapkan bahwa

terdapat empat aspek kemandirian emosional yaitu sebagai berikut:

1. De-idealized yaitu sejauh mana remaja mampu untuk tidak

memandang orangtua sebagai sosok yang ideal. Perilaku yang

dapat dilihat adalah remaja tidak lagi menganggap orangtua

sebagai orang yang paling tahu, benar dan berkuasa, sehingga

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
77

ketika menentukan sesuatu maka mereka tidak lagi bergantung

pada dukungan emosional dari orangtuanya.

2. Parents as people yaitu sejauh mana remaja memandang orangtua

sebagai sebagai orang dewasa pada umunya. Perilaku yang dapat

dilihat adalah remaja melihat orangtua sebagai individu selain

sebagai orangtuanya dan dapat berinteraksi dengan orangtuanya

tidak hanya dalam hubungan orangtua dan anak tetapi juga

berinteraksi dalam hubungan antar individu. Contoh perilaku yang

dapat dilihat adalah remaja mampu memandang perbedaan sikap

orangtuanya terhadap anak dan terhadap teman-temannya.

3. Non dependency yaitu sejauh mana remaja bergantung pada

kemampuannya sendiri tanpa mengharapkan bantuan dari orang

lain. Perilaku yang muncul adalah remaja mampu menunda

keinginan untuk menunjukkan perasaannya terhadap orangtua

sesegera mungkin, mampu menunda keinginan untuk meminta

dukungan emosional kepada orangtuanya.

4. Individuated yaitu remaja mampu memiliki derajat individuasi

dalam hubungannya dengan orangtua. Individuasi berarti remaja

mampu untuk berperilaku yang lebih bertanggung jawab. Perilaku

yang dapat dilihat adalah remaja mampu melihat perbedaan antara

pandangan orangtua dengan pandangannya pribadi dan

menujukkan perilaku yang lebih bertanggung jawab.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
78

e. Behavioral autonomy

Kemandirian perilaku (behavioral autonomy) adalah kemampuan dalam

menentukan pilihan dan mengambil keputusan secara mandiri. Kemandirian

perilaku mencakup kemampuan untuk meminta pendapat orang lain jika

diperlukan sebagai dasar pengembangan alternatif pilihan, menimbang

berbagai pilihan yang ada dan pada akhirnya mampu mengambil

kesimpulan untuk suatu keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan.

Melalui pertimbangan diri sendiri dan pendapat dari orang lain kemudian

remaja mengambil keputusan secara mandiri bagaiamana untuk bertindak

(Hill & Holmbeck, 1986 dalam Steinberg, 2002).

Terdapat tiga aspek kemandirian perilaku pada remaja yaitu sebagai

berikut:

1. Remaja memiliki kemampuan mengambil keputusan yang ditandai

dengan menyadari adanya resiko dari tingkah lakunya, memilih

alternatif pemecahan masalah yang didasarkan atas pertimbangan

sendiri dan orang lain, bertanggung jawab terhadap konsekuensi

dari keputusan yang diambilnya (Steinberg, 2002).

2. Remaja memiliki kekuatan terhadap pengaruh orang lain yang

ditandai dengan tidak mudahnya terpengaruh dalam situasi yang

menuntut konformitas, tidak mudah terpengaruh tekanan teman

sebaya dan orangtua dalam mengambil keputusan, memasuki

kelompok sosial tanpa tekanan (Steinberg, 2002).

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
79

3. Self reliance yaitu remaja merasa percaya diri yang ditandai

dengan merasa mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah

dan di kuliah, merasa mampu memenuhi tanggung jawab di rumah

dan di kuliah, merasa mampu mengatasi masalahnya sendiri, berani

dalam mengemukakan ide dan gagasan (Steinberg, 2002).

f. Value autonomy

Rest (dalam Steinberg, 2002) mengungkapkan bahwa kemandirian nilai

berkembang selama masa remaja akhir. Kemandirian nilai adalah

kemampuan memiliki sikap independen dan keyakinan tentang spiritualitas,

politik, dan moral. Kemampuan remaja untuk berpikir secara abstrak

membantu mereka melihat perbedaan antara situasi umum dan khusus, serta

membuat penilaian menggunakan higher order thinking. Pada value

autonomy ini remaja mengambil waktu untuk mempertimbangkan sistem

nilai pribadi mereka. Dengan cara ini, remaja membuat kesimpulan secara

mandiri tentang nilai mereka, bukan hanya menerima dan mengikuti nilai-

nilai dari orangtua atau figur otoritas. Steinberg (2002) mengungkapkan tiga

aspek dalam kemandirian nilai yaitu sebagai berikut:

1. Kemampuan dalam berpikir abstrak dalam memandang suatu masalah

(abstract belief). Perilaku yang dapat dilihat adalah remaja mampu

menimbang berbagai kemungkinan dalam bidang nilai.

2. Memiliki keyakinan yang berakar pada prinsip-prinsip umum yang

memiliki dasar ideologi (principled belief). Perilaku yang dapat dilihat

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
80

adalah remaja berpikir dan bertindak sesuai dengan prinsip yang dapat

dipertanggungjawabkan dalam bidang nilai.

3. Memiliki keyakinan mengenai nilai-nilainya sendiri, bukan hanya

karena sistem nilai yang disampaikan oleh orangtua atau figur otoritas

lainnya (independent belief). Perilaku yang dapat dilihat adalah remaja

mengevaluasi kembali keyakinan akan nilainya sendiri, berpikir sesuai

dengan keyakinan dan nilainya sendiri, dan bertingkah laku sesuai

dengan keyakinan dan nilainya sendiri.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
81

Dimensi Indikator F/UF Item Saran

Kemandirian Orangtua saya terkadang


Emosional juga melakukan kesalahan
Saya merasa orangtua saya
tidak selalu benar
De-idealized
Saya memiliki pendapat
(remaja tidak
F saya sendiri, tidak selalu
memandang
pendapat orangtua yang
orangtua
saya lakukan
sebagai sosok
Orangtua saya bukanlah
yang ideal)
sosok yang mengetahui
segala hal
Saya merasa orangtua saya
tidak pernah membuat
kesalahan
Pendapat orangtua akan
UF selalu saya lakukan
Saya ingin menjadi seperti
orangtua saya
Saya merasa orangtua saya
tidak selalu benar
Sikap orangtua kepada saya
Parents as berbeda dengan sikap
people (remaja orangtua terhadap teman-
memandang temannya
orangtua F Saya berinteraksi dengan
sebagaimana orangtua tidak hanya dalam
orang lain pada hubungan orangtua-anak
umumnya) tetapi seperti dengan
individu pada umumnya

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
82

Saya memandang orangtua


saya sebagaimana orang
dewasa pada umunya
Sikap orangtua terhadap
saya sama dengan sikap
orangtua terhadap teman-
temannya
UF Saya tidak dapat
berinteraksi dengan
orangtua seperti berinteraksi
dengan orang dewasa pada
umumnya
Ketika saya melakukan
kesalahan, saya tidak selalu
bergantung pada orangtua
untuk menyelesaikan
masalah saya
Nondependency
Ketika gugup, saya
(remaja
memiliki cara sendiri untuk
percaya pada
F mengatasinya
kemampuannya
Mudah bagi saya untuk
sendiri
mengatasi ketakutan tanpa
dibandingkan
bantuan dari orangtua
harus meminta
Penting bagi saya untuk
bantuan dari
tidak menunjukkan perasaan
orangtua)
bersedih saya di depan
orangtua saya
Saya membutuhkan
UF dukungan dari orangtua
ketika saya gugup

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
83

Saya akan meminta bantuan


orangtua ketika saya
memiliki masalah dengan
teman
Saya akan curhat pada
orangtua ketika bersedih
Orang yang paling saya
butuhkan ketika bersedih
adalah orangtua
Saya dapat melihat adanya
perbedaan pendapat antara
saya dan orangtua saya
Saya menabung uang jajan
saya tanpa sepengetahuan
Individuated F
orangtua
(remaja
Saya akan bertanggung
memiliki
jawab terhadap setiap
derajat
kesalahan yang saya
individuasi
lakukan
dalam
Saya merasa saya dan
hubungannya
orangtua memiliki
dengan
pandangan yang sama
orangtua)
dalam beberapa hal
UF
Saya akan meminta uang
pada orangtua ketika
membutuhkan daripada
mengambil tabungan saya
Kemandirian Remaja Saya memilih alternatif
Perilaku memiliki F pemecahan masalah
kemampuan berdasarkan pertimbangan

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
84

mengambil saya dan orang lain


keputusan Saya menyadari setiap
sendiri resiko dari perilaku saya
Saya akan bertanggung
jawab terhadap konsekuensi
dari keputusan yang saya
ambil
Saya mengandalkan
orangtua untuk memutuskan
cara pemecahan masalah
yang saya hadapi
Terkadang saya tidak
menyadari akan
UF
konsekuensi dari setiap
perilaku saya
Sulit bagi saya untuk
bertanggungjawab sendiri
terhadap konsekuensi dari
keputusan yang saya ambil
Ketika ujian sudah dekat
saya akan terus belajar
meskipun orang lain
Memiliki mengajak saya pergi
kekuatan Saya memilih universitas
terhadap F pilihan saya meskipun
pengaruh orang orangtua memilih berbeda
lain dengan saya
Penting bagi saya untuk
memilih organisasi sesuai
dengan keinginan saya

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
85

sendiri
Penting bagi saya untuk
mengikuti apa yang
dilakukan teman-teman saya
Saya memilih universitas
UF
pilihan orangtua saya
Saya akan ikut teman-teman
untuk pergi meskipun ujian
sudah dekat
Saya dapat mencari makan
sendiri ketika tidak ada
makanan di rumah/ di kos
Penting bagi saya untuk
menyiapkan perlengkapan
F kuliah saya sendiri
Saya dapat mengatasi
masalah saya seorang diri
Mudah bagi saya untuk
Self reliance
mengemukakan pendapat
(remaja merasa
saya kepada orang lain
percaya diri)
Saya merasa belum
memenuhi tanggung jawab
saya di rumah
Saya merasa malu untuk
UF mengemukakan pendapat
dalam sebuah diskusi
Saya cenderung diingatkan
untuk menata buku ataupun
perlengkapan untuk kuliah
Kemandirian Remaja F Saya memilih mengikuti

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
86

Nilai memiliki demonstrasi demi keadilan


kemampuan di masyarakat
berpikir yang Saya memiliki keinginan
abstrak dalam untuk menjadi aktivis
cara mereka pembela HAM
memandang Ketika saya mendengar
suatu masalah gosip, saya akan mencari
tahu kebenarannya sebelum
mempercayai
Penting bagi saya unuk
menyusun rencana terlebih
dahulu sebelum
menyelesaikan masalah
Demonstrasi untuk membela
keadilan adalah sia-sia
menurut saya
Kasus HAM adalah kasus
yang sulit untuk
diperjuangkan
UF
Saya akan percaya terhadap
gosip-gosip yang saya
dengar
Saya tidak pernah
menyusun rencana dalam
penyelesaian masalah
Keyakinan Saya akan meminta uang
remaja berakar kepada orangtua dengan
pada prinsip- F jumlah yang sesuai dengan
prinsip umum buku yang akan saya beli,
yang memiliki tidak kurang tidak lebih

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
87

dasar ideologi Penting bagi saya untuk


mengingatkan teman supaya
tidak melakukan kecurangan
dalam anggaran dana
kepanitiaan
Penting bagi saya untuk
menulis tugas tanpa plagiasi
karya oranglain
Saya tidak segan-segan
menegur teman saya yang
akan menyontek tugas saya
Saya melakukan kecurangan
dalam anggaran dana
kepanitiaan
Saya akan meminta uang
lebih kepada orangtua untuk
pembelian buku dan
kepentingan kuliah
UF Saya lebih memilih copy-
paste tugas kakak kelas atau
teman saya yang sudah
mengambil mata kuliah
yang sama
Saya dan teman-teman biasa
untuk saling bekerja sama
ketika ujian tiba
Remaja Saya memiliki keyakinan
memiliki sendiri terhadap apa yang
F
keyakinan benar dan salah bukan
mengenai nilai- karena orangtua saya

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
88

nilainya memberitahukan mengenai


sendiri, bukan hal tersebut
hanya karena Penting bagi saya untuk
sistem nilai tidak terlambat masuk
yang kuliah meskipun banyak
disampaikan temn-teman yang masih
oleh orangtua sering terlambat
atau figur Saya tahu bahwa menyontek
otoritas lainnya adalah hal yang tidak baik
bukan karena orangtua yang
menasehati
Saya tidak akan menegur
orangtua saya apabila
mereka membuat kesalahan
Saya mengetahui hal yang
benar dan salah dari
orangtua saya
Saya sering keluar ketika
UF jam pelajaran yang
membosankan meskipun
saya tahu hal tersebut tidak
patut dilakukan
Penting bagi saya untuk
memendam perbedaan
pendapat saya dengan
orangtua saya

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
89

1.3 Pengertian Pola Asuh

Baumrind (1991, dalam Uredi, 2008) mengartikan pola asuh sebagai

aktivitas kompleks, termasuk banyak perilaku tertentu secara individu

maupun bersama yang kemudian mempengaruhi perkembangan anak.

Baumrind (1971, 1991, dalam Kopko, 2007) mengidentifikasikan empat

bentuk gaya pengasuhan berdasarkan dua aspek perilaku pengasuhan yaitu

kontrol dan kehangatan. Kontrol pengasuhan adalah bagaimana orangtua

mampu mnegatur perilaku anak, sedangkan kehangatan pengasuhan adalah

orangtua mampu menerima dan merespon perilaku anak berlawanan dengan

menolak atau tidak responsif terhadap anak. Selanjutnya hanya tiga bentuk

gaya pengasuhan yang dijelaskan oleh Baumrind (Agustiani, 2006). Ketiga

bentuk tersebut adalah otoriter, permisif, dan otoritatif.

2.3.3. Tipe Pola Asuh

Baumrind (1971, dalam Santrock, 2002) menekankan tiga tipe pola

asuh yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dalam perilaku sosial

anak yaitu otoriter, otoritatif, dan permisif. Dalam laporan yang dibuat oleh

Baumrind (1966) dalam “Prototypical Descriptions of 3 Prenting Styles”

hanya disebutkan tiga bentuk pengasuhan yaitu sebagai berikut:

a. Otoriter

Gaya pengasuhan yang membatasi, menghukum dan menuntut anak

untuk mengikuti perintah orangtua, atau cenderung menggunakan

disiplin yang keras. Orangtua dengan pengasuhan ini cenderung

lebih mengendalikan, membentuk, mengontrol dan mengevaluasi

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
90

sikap dan perilaku anak apakah sesuai dengan standart yang

diberikan oleh orangtua atau tidak (Baumrind, 1966). Mereka tidak

memberikan kesempatan anaknya untuk berdiskusi tentang aturan

yang diberikan, melainkan sudah menjadi sebuah standar dan tidak

dapatt ditentang. Akibatnya remaja yang terbentuk menjadi memiliki

sikap pemberontak, agresif dan bergantung pada orangtuanya

(Baumrind, 1971, 1991, dalam Kopko, 2007).

b. Permisif

Gaya pengasuhan yang sering dinamakan serba boleh dimana

orangtua jarang memberikan larangan atas keinginan anak dan

orangtua memberikan kebebasan kepada anaknya. Mereka

memanjakan dan cenderung pasif dalam hal mengasuh anak. Selain

itu, orangtua juga jarang menuntut dan menghukum anak, kurang

menanamkan sikap disiplin pada anak, terlalu membebaskan anak

untuk menentukan keinginan dan keputusan apa yang akan dipilih

dan dilakukan sehingga orangtua terlihat tidak aktif dalam

membantu pembentukan remajanya. Akibatnya adalah anak hanya

mengenal sedikit batasan dan aturan, sulit mengontrol dirinya dan

memiliki kecenderungan menjadi egosentris yang mungkin akan

mengganggu perkembangannya yang berhubungan dengan teman

sebaya (Baumrind, 1971, 1991, dalam Kopko, 2007).

c. Demokratis/Otoritatif

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
91

Gaya pengasuhan yang mengarahkan kegiatan anak, mendorong

anak agar dapat mandiri namun masih menetapkan batasan dan

pengendalian atas tindakan mereka serta mendidik untuk dapat

menjadi pendengar dan bersedia mempertimbangkan apa yang

dipikirkan remaja, sehingga anak diberikan kesempatan untuk dapat

berdiskusi. Akibatnya anak akan cenderung lebih mandiri,

bertanggung jawab dan kompeten dalam hal sosial (Baumrind, 1971,

1991, dalam Kopko, 2007).

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
93

Tipe Indikator F/UF Item Saran

Otoriter Bersikap Saya akan dimarahi orangtua


emosional dan bila terlambat pulang
cenderung sekolah/kuliah
menggunakan Saya akan dihukum bila tidak
hukuman melakukan tugas yang
F diberikan orangtua
Saya akan diberi hukuman
bila melanggar peraturan
yang diterapkan di rumah
Saya akan dibentak bila
melakukan kesalahan
Orangtua mengingatkan
secara baik-baik mengenai
tugas yang harus saya
laksanakan di rumah
UF
Orangtua akan menanyai
saya dengan baik-baik alasan
saya terlambat pulang
sekolah/kuliah
Memiliki Orangtua akan menanyakan
kontrol yang mengenai jadwal pulang
tinggi dan sekolah/kuliah saya
bersikap kaku Semua kegiatan saya di
sekolah/kampus sudah diatur
F
oleh orangtua
Orangtua akan bertanya
mengenai alasan saya pulang
lebih awal dari jam
sekolah/kuliah biasanya

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
94

Aturan yang telah dibuat oleh


orangtua tidak dapat
diganggu gugat
Orangtua melarang saya
untuk beraktivitas di luar
sekolah/kampus
Saya dibatasi dalam hal
pertemanan oleh orangtua
Orangtua yang menentukan
di sekolah/universitas mana
saya akan didaftarkan
Orangtua enggan turut
campur dalam permasalahan
yang saya hadapi
Saya bebas berteman dengan
siapa saja tanpa harus
meminta ijin terlebih dahulu
UF
Saya diberi kesempatan
untuk beraktivitas dengan
leluasa
Saya dapat mengikuti
kegiatan disekolah/kampus
sesuai dengan keinginan saya
Bersikap Apa saja yang diperintahkan
mengomando oleh orangtua harus saya
atau lakukan
memerintah F Saya harus mengikuti
anak bimbimngan belajar yang
telah ditentukan orangtua
Saya diminta untuk menjauhi

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
95

teman yang memiliki


perilaku buruk
Saya harus melaksanakan
setiap keputusan di rumah
yang telah ditetapkan oleh
orangua
Saya diturut sertakan dalam
pengambilan keputusan
tentang pembagian tugas di
rumah
UF
Saya dapat saja
menghiraukan perintah yang
diberikan orangtua tanpa
dikenai hukuman
Permisif Memiliki Saya dibebaskan untuk
kontrol yang beraktivitas apa saja di luar
rendah rumah
terhadap anak Saya diperbolehkan berteman
dengan siapa saja
F Saya diberikan kebebasan
untuk mengikuti kegiatan di
luar sekolah/kampus
Orangtua tidak menentukan
dan mengatur kegiatan yang
saya jalani
Ada jam malam atau jam
pulang yang ditentukan di
UF rumah
Orangtua menyarankan saya
untuk tidak mengikuti

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
96

banyak kegiatan di
sekolah/kampus
Orangtua saya sangat tegas
melarang saya berhubungan
dengan teman yang
berlawanan jenis/berpacaran
Setiap kegiatan yang saya
lakukan di luar
sekolah/kampus perlu
diketahui oleh orangtua
Orangtua turut menentukan
dengan siapa saya boleh
berteman
Memiliki Saya tidak diberi nasihat
bimbingan mengenai cara mencapai
yang rendah masa depan yang
terhadap anak direncanakan
Saya tidak diberi nasihat
universitas mana yang baik
untuk saya
Orangtua tidak memberikan
F
tanggapan saat saya mencoba
berdiskusi dengannya
Orangtua membebaskan saya
ingin mengikuti bimbingan
belajar dimana
Keputusan yang saya ambil
tidak pernah dikomentari oleh
orangtua
UF Orangtua memberikan nasihat

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
97

tentang masa depan yang


akan saya capai.
Orangtua memberikan nasihat
mengenai hal yang baik dan
buruk kepada saya
Orangtua menegur saya
apabila melakukan kesalahan.
Kurang Tidak ada peraturan tentang
menekankan pelaksanaan tugas di rumah
tanggung (misal: cuci piring/menyapu).
jawab kepada Orangtua membebaskan saya
anak menonton TV meskipun tahu
F
esok hari saya akan
melaksanakan ujian
Orangtua membebaskan saya
tidak belajar, kecuali pada
saat ujian
Saya dimarahi jika tidak
melaksanakan tugas di rumah
UF Saya akan ditegur orangtua
apabila tahu saya tidak
belajar
Otoratif Adanya Orangtua sangat menyayangi
penerimaan saya
terhadap anak Orangtua saya mendengarkan
alasan dari setiap keputusan
F
yang saya ambil
Saya diikutkan dalam
pengambilan keputusan saat
terdapat aturan baru di rumah

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
98

Orangtua memuji saya di


depan teman-temannya
maupun teman-teman saya
Orangtua saya menerima saya
apa adanya
Saya tidak diberikan
kesempatan untuk ikut dalam
pengambilan keputusan di
rumah
UF Saya merasa apa yang saya
lakukan selalu kurang di mata
orangtua saya
Saya merasa tidak dianggap
di rumah
Bersikap Orangtua mampu
responsif meluangkan waktunya untuk
terhadap anak dapat berdiskusi dengan
anak-anak
Orangtua saya merasakan
apabila saya sedang dalam
masalah
Orangtua saya datang ke
F
acara sekolah/kampus saya
Ketika ada permasalahan
yang saya alami, orangtua
dengan senang hati
membantu
Apabila saya mengalami
kesulitan, orangtua akan
membantu untuk

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
99

menyelesaikannya
Saya merasa tidak
diperdulikan di rumah.
Tidak banyak waktu yang
diluangkan orangtua untuk
mendengarkan keluh kesah
saya
UF
Orangtua saya tidak
menyadari ketika saya sedang
ada masalah
Orangtua tidak peduli dengan
apa yang sedang terjadi pada
saya.
Adanya Saya dan orangtua rutin untuk
hubungan yang berdiskusi tentang hal-hal
harmonis yang ramai diperbincangkan
antara anak Saya merasa nyaman berada
dengan di rumah
orangtua Saya dan orangtua sering
F bercanda bersama
Saya dan orangtua memiliki
pendapat yang sama terhadap
banyak hal
Saya senang berbagi cerita
dengan orangtua karena
beliau mau mendengarkan
Apabila orangtua salah, saya
merasa canggung untuk
UF
menegurnya
Saya dan orangtua sering

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
100

berbeda pendapat
Saya tidak terbiasa untuk
bercerita pada orangtua
karena beliau bersikap acuh

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
101

LAMPIRAN 2
Surat Pernyataan Profesional Judgement

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
102

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
103

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
104

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
105

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
106

LAMPIRAN 3
Format Kuisioner

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
107

Responden yang terhormat,


Saya adalah mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya
yang sedang mengadakan penelitian untuk tugas akhir, memohon kerjasama Anda
untuk mengisi kuisioner berikut.
Hal yang perlu diperhatikan adalah setiap orang dapat mempunyai
jawaban yang berbeda-beda, tidak ada penilaian benar ataupun salah, baik
maupun buruk, oleh karena itu pilihlah jawaban yang paling menggambarkan
diri anda. Segala keterangan dan jawaban yang anda berikan dijamin
kerahasiaannya dan akan menjadi tanggung jawab saya selaku peneliti. Saya harap
Anda dapat memberikan jawaban secara jujur, terbuka, dan apa adanya.

Petunjuk Pengisian
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan tentang diri anda. Bacalah tiap
pernyataan tersebut dengan seksama, kemudian anda diminta untuk
mengemukakan pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda, yaitu
dengan cara memberikan tanda centang (√) pada salah satu jawaban diantara 5
(lima) alternatif jawaban yang tersedia, yaitu:
 STS : Sangat Tidak Sesuai
 TS : Tidak Sesuai
 N : Netral
 S : Sesuai
 SS : Sangat Sesuai

Hormat Saya,

Kamelia Dewi P.

Sebagai kelengkapan data, saya memohon kesediaan Anda untuk mengisi formulir
data diri dibawah ini:
Nama : (L/P) *coret yang tidak perlu
Usia :
No. Telp:
Status : Anak Tunggal / Bukan Anak Tunggal*

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
108

SKALA A
No Pernyataan STS TS N S SS

1. Orangtua saya terkadang juga


melakukan kesalahan

2. Orangtua saya bukanlah sosok yang


mengetahui segala hal

3. Sikap orangtua kepada saya berbeda


dengan sikap orangtua terhadap
teman-temannya

4. Saya tidak dapat berinteraksi dengan


orangtua seperti berinteraksi dengan
orang dewasa pada umumnya

5. Ketika melakukan kesalahan, saya


tidak bergantung pada orangtua untuk
menyelesaikannya

6. Mudah bagi saya untuk mengatasi


ketakutan tanpa bantuan dari orangtua

7. Saya akan curhat pada orangtua ketika


bersedih

8. Saya dapat melihat adanya perbedaan


pendapat antara saya dan orangtua
saya

9. Saya akan bertanggung jawab


terhadap setiap kesalahan yang saya
lakukan

10. Ketika membutuhkan uang, saya akan


meminta kepada orangtua daripada
mengambil tabungan saya

11. Saya merasa orangtua saya tidak


pernah membuat kesalahan

12. Saya berinteraksi dengan orangtua


tidak hanya dalam hubungan orangtua-

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
109

anak tetapi seperti dengan individu


pada umumnya

13. Sikap orangtua terhadap saya sama


dengan sikap orangtua terhadap
teman-temannya

14. Orang yang paling saya butuhkan


ketika bersedih adalah orangtua

15. Saya menabung uang jajan saya tanpa


sepengetahuan orangtua

16. Saya merasa saya dan orangtua


memiliki pandangan yang sama dalam
beberapa hal

17. Saya merasa orangtua saya selalu


benar

18. Ketika bersedih, saya tidak


menunjukkannya di depan orangtua

19. Saya memilih alternatif pemecahan


masalah berdasarkan pertimbangan
saya dan orangtua

20. Saya akan bertanggung jawab


terhadap konsekuensi dari keputusan
yang saya ambil

21. Menurut saya, penting untuk memilih


organisasi sesuai dengan keinginan
saya sendiri

22. Saya memilih universitas pilihan


orangtua saya

23. Saya yakin dapat memenuhi


kebutuhan saya sendiri di rumah/di
kos

24. Mudah bagi saya untuk


mengemukakan pendapat saya kepada

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
110

orang lain

25. Saya merasa tidak mampu memenuhi


kebutuhan saya sendiri di rumah/di
kos

26. Saya menyadari setiap resiko dari


perilaku saya

27. Saya memilih universitas pilihan saya


meskipun orangtua memilih berbeda

28. Penting bagi saya untuk mengikuti apa


yang dilakukan teman-teman saya

29. Saya merasa malu untuk


mengemukakan pendapat dalam
sebuah diskusi

30. Sulit bagi saya untuk


bertanggungjawab sendiri terhadap
konsekuensi dari keputusan yang saya
ambil

31. Ketika saya mendengar gosip, saya


akan mencari tahu kebenarannya
sebelum mempercayai

32. Saya tidak pernah menyusun rencana


dalam penyelesaian masalah

33. Saya meminta uang kepada orangtua


dengan jumlah yang sesuai dengan
keperluan yang akan saya beli, tidak
kurang tidak lebih

34. Penting bagi saya untuk menulis tugas


tanpa plagiasi karya oranglain

35. Saya melakukan kecurangan dalam


anggaran dana kepanitiaan

36. Saya dan teman-teman biasa untuk

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
111

saling bekerja sama ketika ujian

37. Saya memiliki keyakinan sendiri


terhadap apa yang benar dan salah
bukan karena orangtua saya
memberitahukan mengenai hal
tersebut

38. Saya tahu bahwa menyontek adalah


hal yang tidak baik bukan karena
orangtua yang menasehati

39. Saya mengetahui hal yang benar dan


salah dari orangtua saya

40. Menurut saya, penting untuk tidak


terlambat masuk sekolah/kuliah
meskipun banyak teman yang
terlambat

41. Saya menyusun rencana terlebih


dahulu sebelum menyelesaikan
masalah

42. Saya percaya pada gosip-gosip yang


saya dengar

43. Saya sering keluar ketika jam


pelajaran yang membosankan
meskipun saya tahu hal tersebut tidak
patut dilakukan

44. Saya tidak segan-segan menegur


teman saya yang menyontek tugas
saya

45. Saya lebih memilih copy-paste tugas


kakak kelas atau teman saya yang
sudah mengambil mata kuliah yang
sama

46. Orangtua saya melarang saya untuk


menyontek sehingga saya tidak

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
112

menyontek

SKALA B
No Pernyataan STS TS N S SS

1. Saya akan diberi hukuman bila


melanggar peraturan yang diterapkan
di rumah

2. Orangtua akan menanyai saya dengan


baik-baik alasan saya terlambat pulang
sekolah/kuliah

3. Semua kegiatan saya di


sekolah/kampus sudah diatur oleh
orangtua

4. Orangtua enggan turut campur dalam


permasalahan yang saya hadapi

5. Saya harus mengikuti bimbingan


belajar yang telah ditentukan orangtua

6. Saya harus melaksanakan setiap


keputusan di rumah yang telah
ditetapkan oleh

7. Saya dapat menghiraukan perintah


yang diberikan orangtua tanpa dikenai
hukuman

8. Saya diperbolehkan berteman dengan


siapa saja

9. Ada jam malam atau jam pulang yang


ditentukan di rumah

10. Orangtua menyarankan saya untuk


tidak mengikuti banyak kegiatan di
sekolah/kampus

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
113

11. Saya tidak diberi nasihat universitas


mana yang baik untuk saya

12. Orangtua menegur saya apabila


melakukan kesalahan.

13. Orangtua membebaskan saya


menonton TV meskipun tahu esok hari
saya akan melaksanakan ujian

14. Saya dimarahi jika tidak


melaksanakan tugas di rumah

15. Orangtua saya mendengarkan alasan


dari setiap keputusan yang saya ambil

16. Saya merasa apa yang saya lakukan


selalu kurang di mata orangtua saya

17. Orangtua saya bisa merasakan apabila


saya sedang dalam masalah

18. Saya merasa tidak diperdulikan di


rumah

19. Tidak banyak waktu yang diluangkan


orangtua untuk mendengarkan keluh
kesah saya

20. Saya dan orangtua rutin untuk


berdiskusi tentang hal-hal yang ramai
diperbincangkan

21. Saya senang berbagi cerita dengan


orangtua karena beliau mau
mendengarkan

22. Apabila orangtua salah, saya merasa


canggung untuk menegurnya

23. Orangtua mengingatkan secara baik-


baik mengenai tugas yang harus saya
laksanakan di rumah

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
114

24. Aturan yang telah dibuat oleh orangtua


tidak dapat diganggu gugat

25. Saya diberi kesempatan untuk


beraktivitas dengan leluasa

26. Saya dapat mengikuti kegiatan


disekolah/kampus sesuai dengan
keinginan saya

27. Saya diminta untuk menjauhi teman


yang memiliki perilaku buruk

28. Orangtua tidak menentukan dan


mengatur kegiatan yang saya jalani

29. Setiap kegiatan yang saya lakukan di


luar sekolah/kampus perlu diketahui
oleh orangtua

30. Orangtua tidak pernah mengomentari


keputusan yang saya ambil

31. Saya akan ditegur orangtua apabila


tahu saya tidak belajar

32. Orangtua memuji saya di depan


teman-temannya maupun teman-teman
saya

33. Saya tidak diberikan kesempatan


untuk ikut dalam pengambilan
keputusan di rumah

34. Apabila saya mengalami kesulitan,


orangtua akan membantu untuk
menyelesaikannya

35. Saya merasa nyaman berada di rumah

36. Saya tidak terbiasa untuk bercerita


pada orangtua karena beliau bersikap
acuh

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
115

37. Saya akan dibentak bila melakukan


kesalahan

38. Saya diturut sertakan dalam


pengambilan keputusan tentang
pembagian tugas di rumah

39. Orangtua memberikan nasihat tentang


masa depan yang akan saya capai

40. Orangtua memberikan nasihat


mengenai hal yang baik dan buruk
kepada saya

41. Tidak ada peraturan tentang


pelaksanaan tugas di rumah (misal:
cuci piring/menyapu)

42. Orangtua membebaskan saya tidak


belajar, kecuali pada saat ujian

43. Orangtua saya menerima saya apa


adanya

44. Ketika ada permasalahan yang saya


alami, orangtua dengan senang hati
membantu

45. Saya dan orangtua sering bercanda


bersama

46. Saya akan dimarahi orangtua bila


terlambat pulang sekolah/kuliah

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
116

LAMPIRAN 4
Data Skor Kasar Skala Persepsi Pola Asuh Otoriter dan Permisif

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
117

OTORITER PERMISIF
1 2 3 4 5 6 7 23 24 25 26 27 37 38 46 8 9 10 11 12 13 14 28 29 30 31 39 40 41 42
3 4 2 2 2 3 3 4 2 4 4 4 2 4 2 3 2 1 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3

2 4 2 2 2 2 3 4 2 4 4 3 2 4 3 5 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2

5 2 1 5 1 5 2 1 1 5 5 4 5 5 5 5 1 1 1 3 5 1 5 5 1 3 5 1 1 5

3 3 2 3 2 2 4 4 2 5 5 3 2 4 3 5 4 2 4 4 3 4 5 5 3 5 5 5 4 4

4 5 4 2 3 3 2 5 3 3 3 4 1 3 3 5 4 5 1 4 3 3 3 5 4 4 5 5 3 3

1 2 1 4 1 4 4 2 2 3 3 2 3 2 4 5 3 4 5 4 2 1 2 5 2 4 5 3 5 4

3 5 2 2 3 3 4 5 3 3 2 4 1 4 3 4 5 3 1 5 3 4 3 4 1 5 5 5 2 1

3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 5 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3

2 4 2 3 2 2 3 4 2 4 4 4 3 4 2 4 2 5 3 4 3 2 2 2 3 4 4 4 2 4

2 4 1 3 2 2 3 4 2 4 4 5 3 4 2 4 3 2 2 5 3 2 4 2 3 3 4 4 2 3

2 4 1 4 4 2 3 4 1 4 5 2 2 4 2 4 4 2 2 4 4 2 5 4 2 4 5 5 4 2

2 3 2 2 4 3 2 3 3 4 5 5 1 3 4 5 5 2 2 4 4 1 3 5 3 4 5 5 3 1

4 5 2 2 2 2 2 4 3 3 4 2 3 4 3 5 5 4 1 5 3 2 4 1 1 3 5 5 2 3

2 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 2

2 4 2 4 3 3 4 2 2 4 4 3 1 2 2 5 1 1 5 4 4 1 4 4 4 2 3 4 4 3

3 5 1 3 1 3 3 4 3 5 5 3 2 5 2 5 4 1 1 5 3 4 4 5 2 3 4 5 1 3

2 4 1 1 3 3 4 5 1 5 5 4 3 4 3 5 1 1 1 5 3 3 4 5 2 3 5 5 3 5

3 5 4 3 3 4 2 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 3 2 5 3 4 3 5 2 5 5 5 2 2

5 5 1 1 1 5 2 5 1 5 5 5 1 5 1 5 5 1 1 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
118

3 4 1 3 1 3 3 2 2 5 5 2 3 4 1 4 4 2 2 4 5 5 5 2 4 3 3 4 2 3

3 5 2 3 3 2 3 5 2 4 4 4 3 5 2 4 4 3 1 4 5 2 4 4 4 2 5 5 4 5

4 4 2 2 3 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 5 2 3 2 4 3 5 4 4 3 4 4 4 2 3

2 4 1 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 5 4 3 2 4 2 4 4 3 3 3 4 4 2 2

2 2 1 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3

3 2 1 4 1 3 3 3 2 4 4 1 4 3 1 5 2 2 4 4 4 1 5 2 4 3 3 3 3 5

3 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 5 3 3 3 4 3 3 4 5 3 4

4 5 1 1 2 4 1 5 4 4 4 5 3 3 4 5 4 5 1 5 3 3 2 5 2 4 5 5 2 1

3 4 1 2 2 2 4 4 1 5 5 2 1 4 2 5 1 1 2 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4

1 4 1 2 2 2 3 5 2 5 5 4 3 5 4 4 4 1 2 5 2 2 5 4 2 5 4 5 5 2

5 2 3 4 4 3 1 2 3 2 2 5 4 2 4 3 4 3 2 5 3 4 3 4 2 3 4 4 2 5

4 5 3 1 2 4 2 5 3 5 5 5 1 5 2 5 4 2 1 1 3 2 5 5 1 5 5 5 4 2

3 4 1 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 5 5 5 3 5 2 3 1 3 3 4 4 4 4 2

4 3 2 2 2 2 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 4 5 3 4

2 4 2 3 1 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 2 4 1 2 4 2 4 4 4 3 4 5 5 2 2

3 4 1 4 1 1 3 3 1 4 5 4 1 5 2 5 1 1 2 4 1 3 4 5 2 4 4 4 1 4

3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5 3 3 3 2 4 2 4 1 4 4 4 2 4 4 4 3 2

4 5 1 5 3 3 1 5 1 5 5 3 1 5 3 5 3 1 3 5 1 4 5 5 3 3 4 2 3 3

3 4 1 5 1 3 3 3 4 3 5 2 5 4 3 5 3 2 3 4 2 4 5 3 4 4 4 4 3 4

4 5 4 2 3 3 4 5 4 5 5 3 2 5 3 5 2 4 2 5 4 4 2 5 2 4 5 5 2 3

2 5 3 3 3 3 4 3 2 5 5 5 2 3 2 5 1 3 1 5 5 3 4 5 5 4 5 5 3 3

4 2 1 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 5 3 2 5 3 4 4 2 2 2 4 5 2 4

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
119

2 4 1 1 2 4 2 4 2 4 5 4 3 5 2 5 5 1 1 4 4 1 3 5 2 2 5 5 1 5

1 1 1 1 3 1 1 1 3 3 1 5 3 3 3 3 5 4 2 4 1 3 5 5 1 5 3 5 3 3

4 2 2 2 1 4 3 3 1 5 5 5 4 3 3 5 3 1 1 4 2 3 5 3 3 3 5 5 4 3

3 4 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 2 2

4 1 4 2 3 4 2 2 5 2 2 5 5 3 5 3 5 5 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 1

3 4 3 2 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 5 5 2 2

5 4 2 2 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 5 3 4 4 4 2 5 5 5 4 3

1 2 1 1 1 1 3 3 3 3 5 3 1 3 5 5 4 5 5 5 5 3 5 3 3 1 5 5 1 5

1 5 1 2 1 5 5 3 3 4 5 5 4 3 3 2 5 3 3 5 2 4 5 4 4 3 3 4 3 3

3 5 2 2 4 4 2 5 3 5 5 2 4 5 3 5 2 2 2 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3

3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2

4 4 2 3 4 3 4 4 2 4 5 4 3 3 5 5 5 2 4 4 4 2 4 5 3 4 4 4 4 5

4 4 2 2 2 4 3 4 4 2 3 5 2 4 4 2 5 2 2 5 2 4 4 2 1 4 4 4 2 4

1 4 1 5 4 4 3 4 2 5 5 1 1 4 1 5 1 1 5 5 5 1 5 1 5 1 4 5 5 3

2 4 2 2 2 2 3 4 2 5 4 2 2 5 4 5 3 1 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 2 4

1 5 1 3 2 2 4 4 2 5 5 1 1 5 1 5 1 3 2 5 4 1 1 5 3 1 4 5 5 3

3 3 1 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 2 5 3 3 4 4 3 3 5 4 3 3

5 4 2 4 4 4 2 5 2 4 5 2 4 5 4 5 2 5 2 5 4 5 4 5 2 5 4 5 1 1

4 5 1 2 3 4 2 4 3 4 5 4 2 4 4 5 5 4 2 4 2 4 4 3 2 4 5 5 2 1

4 4 2 2 1 4 3 5 2 5 5 4 1 4 3 5 5 3 4 4 3 4 5 4 2 3 5 5 1 4

3 5 2 3 3 3 3 4 3 5 5 4 4 3 3 5 1 2 3 5 5 2 5 4 4 3 5 5 2 3

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
120

LAMPIRAN 5
Data Skor Kasar Skala Persepsi Pola Asuh Demokratis

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
121

DEMOKRATIS
15 16 17 18 19 20 21 22 32 33 34 35 36 43 44 45
4 3 3 2 2 3 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4

4 2 4 1 2 4 4 2 3 2 4 4 2 4 4 4

4 5 1 1 5 1 1 1 1 3 1 5 5 5 5 1

5 3 5 2 2 5 5 4 4 2 4 4 2 5 5 5

4 2 5 1 3 3 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5

1 4 1 2 4 1 1 3 2 3 4 3 3 3 3 3

5 1 5 1 1 3 5 3 3 1 5 5 1 2 5 5

4 5 4 3 4 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 2

4 5 4 3 3 2 4 2 4 2 3 2 3 4 3 4

4 2 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 4 4

5 2 3 1 1 4 4 1 4 2 3 5 2 5 4 4

4 1 5 1 1 3 4 2 4 2 3 5 1 5 5 4

5 3 5 1 1 5 5 2 3 2 4 5 1 5 5 5

4 4 4 2 2 2 4 2 2 2 4 4 2 4 4 4

3 2 3 2 2 2 2 4 1 3 4 5 3 4 4 4

5 1 5 1 1 5 5 1 3 1 3 5 1 3 5 5

5 1 5 1 1 3 5 1 4 1 5 5 1 5 5 5

4 3 5 1 1 3 5 3 3 1 5 5 1 4 5 5

5 1 5 1 1 5 5 1 5 1 5 5 1 5 5 5

3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 4 5 3 5 3 5

4 3 3 1 1 3 5 2 4 2 5 5 1 3 5 5

4 1 5 1 1 3 4 2 3 2 4 5 1 5 5 5

3 4 2 1 2 2 3 2 3 3 3 4 2 5 3 4

4 3 4 2 2 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 5

4 4 2 1 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4

3 2 3 1 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4

5 5 5 1 1 4 5 3 4 3 5 5 1 5 5 5

4 1 4 1 2 3 4 2 2 2 4 4 2 4 4 5

4 2 4 1 2 4 4 2 5 1 4 5 1 4 4 5

2 5 2 4 5 1 2 4 2 2 4 2 4 2 3 2

5 2 5 1 1 5 5 3 1 4 5 5 1 5 5 5

3 3 3 1 3 2 3 2 4 3 3 3 4 5 3 4

4 3 4 2 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
122

4 3 4 2 2 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4

5 1 5 1 3 4 4 1 4 1 1 3 1 5 2 3

3 4 2 3 5 1 1 4 2 2 4 3 2 3 3 2

5 4 1 1 1 1 3 1 3 1 2 4 1 2 3 5

4 5 3 5 4 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3 2

4 2 5 1 1 5 5 3 4 1 5 5 1 5 5 5

4 4 2 1 1 3 3 4 3 3 3 5 2 5 5 3

4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3

5 1 5 1 1 5 5 5 5 2 5 4 1 4 5 5

5 5 3 4 4 1 1 1 1 3 1 1 5 5 3 1

4 3 3 1 1 3 3 3 5 2 4 3 3 5 4 3

4 3 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4

3 5 3 1 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 5

5 2 5 1 2 3 5 3 3 2 5 5 2 5 5 5

4 5 4 2 2 4 3 2 2 3 4 3 2 4 4 3

5 3 2 2 2 1 2 1 3 1 3 3 1 5 3 5

3 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4

5 3 5 1 5 5 4 2 5 2 5 5 1 5 5 5

3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3

5 1 4 1 1 4 4 2 4 2 4 5 1 5 4 5

3 5 2 2 2 2 2 5 3 3 4 2 2 2 4 2

5 1 4 2 3 2 4 2 5 1 4 4 2 5 4 4

5 1 5 2 1 5 4 1 2 1 4 5 1 5 5 5

5 3 5 1 1 4 5 1 5 1 3 5 1 5 5 5

4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3

5 4 5 1 1 4 5 2 2 2 5 5 2 5 4 5

4 4 5 1 2 4 5 2 4 2 4 5 1 5 4 5

4 2 5 1 1 4 5 5 3 1 5 5 1 5 5 5

4 3 4 2 2 4 5 2 5 2 4 5 2 4 4 5

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
123

LAMPIRAN 6
Data Skor Kasar Skala Kemandirian

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
124

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
4 3 3 5 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4
3 3 3 4 4 4 2 3 5 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 5 5 4 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 3 5 3 5 5 3 4 4 5 4 5
3 4 2 4 5 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4
3 3 3 2 5 3 4 4 4 4 4 4 3 2 5 2 3 5 4 3 4 2 4 2 3 5 3 3 2 2 3 3 3
5 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 5 3 4 5 5 3 3 3 3 4 3 4 3 5 3 3 5
3 4 4 4 5 3 2 3 5 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 5 4 4 2 2 3 5 2 4 4 4 5 4 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 5 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3
4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 5 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3
4 4 2 2 5 5 4 4 4 4 5 4 2 4 4 1 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4
3 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 2 2 4 5 4 5 4 5 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4
3 3 2 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 2 3 3 4 4 5 5 3 2 4 3 3 4 4 5 3 3 4
4 2 4 4 3 3 2 4 5 4 4 4 4 2 5 3 4 5 3 5 5 2 4 2 4 3 2 3 2 4 5 4 5
4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
4 3 4 2 4 4 4 5 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 4 3 4 3 4
5 2 2 5 5 5 2 4 5 4 5 5 2 2 4 2 4 3 4 5 5 5 4 5 4 5 2 4 5 5 5 2 5
5 3 3 5 3 3 2 4 5 4 5 4 2 2 3 2 3 3 4 5 5 2 2 4 2 5 2 3 2 3 4 4 3
4 4 2 4 5 5 2 5 5 4 5 4 2 2 4 1 3 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4
3 2 2 2 5 5 2 5 5 3 5 5 5 4 2 4 5 5 4 5 5 5 2 5 2 5 2 3 1 1 5 1 5
4 3 4 5 4 4 4 4 4 2 5 4 3 4 4 3 5 5 3 4 5 5 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 5
3 4 2 5 5 4 4 4 5 3 4 3 2 2 3 1 3 5 4 5 5 2 4 2 4 4 3 2 2 5 3 2 5
3 3 3 5 3 3 2 3 5 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
125

3 3 2 5 4 4 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 4 5 3 4 4 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 4
3 2 3 5 4 3 2 4 4 3 3 5 2 2 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4
4 4 3 3 5 5 4 3 3 2 4 3 3 4 2 3 5 5 3 4 4 5 2 3 2 3 3 2 4 3 2 4 5
3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 5 2 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 5 4 3
3 3 4 5 3 3 2 4 4 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 4 5 4 2 2 2 4 4 4 2 2 5 4 5
3 2 2 5 4 3 3 4 5 5 4 4 4 2 4 2 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4
4 4 4 4 5 4 2 5 4 3 5 5 4 2 2 1 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5 5 3 5
5 4 4 2 4 4 4 5 5 2 5 4 3 3 5 3 5 5 3 5 4 2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3
4 4 4 5 3 3 3 4 4 5 5 4 3 2 2 2 3 3 3 5 5 5 4 2 2 4 2 4 2 3 5 5 5
3 3 3 4 5 4 4 4 5 5 3 3 4 4 5 3 3 5 4 5 5 3 3 2 2 5 4 4 5 5 5 4 5
4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 2 3 4 2 4 2 4 4 4 4
4 3 3 4 3 3 3 4 5 2 4 2 3 3 2 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3
4 3 4 5 5 5 2 3 5 2 5 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 4
3 3 4 3 5 5 4 4 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 5 5 2 3 2 2 5 2 3 5 5 5 5 2
3 3 3 5 3 3 4 3 5 4 5 5 3 3 4 2 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 5
3 2 4 2 5 5 4 5 5 5 3 4 3 4 3 4 3 2 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4
3 2 2 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 2 3 2 2 3 1 5
3 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 3 2 3 4 4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 2 4 3 1 5
4 3 4 3 3 4 3 4 5 2 3 3 4 2 4 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 2 3 2 3 2 4 3
4 3 2 5 4 3 2 2 5 4 5 5 2 2 2 1 4 4 4 5 5 2 4 5 4 5 4 2 5 5 4 4 5
5 4 4 2 5 3 4 5 5 2 5 3 5 4 3 4 5 5 3 5 5 5 4 2 3 5 4 4 1 5 5 3 1
5 4 3 2 3 4 3 2 5 5 4 3 2 2 5 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4
3 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 5

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
126

5 4 4 4 3 4 4 5 4 2 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 3 2 2 4 3 3 2 3 4 4 4
3 2 4 5 3 3 2 3 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 4 4 5 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 5 4
5 4 4 2 4 4 4 4 5 3 4 3 4 2 5 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 4
3 3 4 2 5 5 4 5 4 4 3 3 3 3 2 1 5 5 3 5 5 5 3 5 3 3 5 3 5 5 3 3 3
3 4 4 4 5 5 2 5 5 4 3 3 2 4 5 4 4 5 3 5 5 5 3 5 3 3 4 4 5 1 5 5 3
4 2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 5 4 2 4 1 3 5 4 5 5 4 2 2 2 5 3 3 5 2 4 3 4
3 2 4 5 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 4 2 3 4 3 4 5 3 3 3 5 4 3 4 5 5 3 4 3
4 4 2 5 4 4 2 5 3 4 4 4 2 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4
4 4 3 5 4 5 2 5 4 4 3 3 3 2 4 1 3 4 3 5 4 5 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2
4 2 2 4 3 5 4 3 4 2 5 3 2 4 2 1 4 3 3 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 2
4 2 2 5 3 4 3 4 5 3 4 5 2 2 2 1 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 5
5 4 3 4 4 4 2 5 5 3 5 5 2 2 4 2 4 4 4 5 5 3 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4
5 4 2 3 5 3 4 5 5 3 5 4 3 4 4 3 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 3
4 2 2 2 4 5 4 5 4 2 4 4 2 2 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 5 4 2
3 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 2 3 5 3 5 5 2 4 5 3 5 2 4 5 5 4 4 5
3 2 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5 3 2 5 2 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3
3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 5 2 4 3 3 4 5 5 4 4 4 5 2 3 4 4 5 4 3

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
127

BAGIAN 2
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 TOTAL

3 5 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 165
4 5 5 3 4 2 3 4 4 5 3 4 3 168
5 4 2 5 5 4 1 5 4 2 2 2 4 186
4 5 4 4 4 2 5 3 4 4 2 4 4 171
3 5 2 3 5 3 5 3 3 5 2 3 3 154
4 5 3 5 5 3 3 3 5 3 1 3 5 177
5 5 2 2 3 3 4 5 4 5 3 4 2 166
3 5 3 2 3 3 3 3 4 4 2 4 4 152
3 3 4 4 3 2 3 2 4 4 3 3 3 160
3 3 3 4 5 3 5 5 4 4 3 3 3 174
3 5 3 3 2 2 4 4 4 5 2 2 4 165
3 5 5 3 3 1 5 3 5 5 2 4 4 164
4 5 2 5 5 3 5 5 3 1 3 3 3 166
4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 171
3 5 4 4 4 3 5 4 3 1 3 3 4 158
5 5 5 5 5 2 5 2 5 5 4 4 4 187
3 5 3 4 5 1 5 3 3 4 1 2 4 154
5 5 5 3 5 2 5 2 4 2 5 5 1 179
5 1 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 5 165
3 5 3 4 3 2 5 3 4 5 2 4 3 168
4 2 1 3 5 4 5 2 2 5 2 2 3 154
4 5 5 3 5 1 4 4 4 4 4 3 1 165
3 5 3 3 4 3 5 3 3 3 3 4 3 149
4 5 3 3 2 1 2 3 4 4 3 4 3 149
3 5 1 4 3 3 1 3 2 1 1 3 3 147
3 5 4 5 3 2 5 4 4 5 3 3 3 155
2 5 2 2 4 1 5 4 4 2 2 4 3 151
4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 171
4 5 3 5 4 3 4 1 5 5 3 5 3 183
2 3 3 5 5 3 3 4 4 1 2 1 4 160
5 5 3 5 5 1 5 5 5 5 3 5 4 175
5 5 5 2 5 3 5 5 5 5 3 5 4 188
3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 161
3 5 2 4 5 2 3 2 4 4 2 3 4 152
5 3 4 5 5 2 5 5 5 5 3 5 3 195

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
128

4 5 2 5 4 1 4 5 5 2 3 5 2 172
4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 1 5 3 179
3 4 3 5 4 2 5 4 5 2 3 3 3 176
4 2 3 4 4 4 5 4 3 3 3 1 4 148
4 5 2 3 4 2 4 2 3 4 2 4 3 147
3 5 1 4 5 2 4 4 2 4 3 4 4 150
4 5 2 4 4 1 4 4 4 3 3 4 2 166
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 190
3 4 3 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 161
4 5 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 156
5 5 4 4 4 3 5 4 4 5 2 4 4 175
4 5 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 157
3 5 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 163
3 5 5 5 5 5 3 5 5 1 1 5 1 172
3 5 3 4 3 1 5 5 4 4 1 4 5 177
4 5 2 2 3 2 4 2 5 2 2 3 3 151
4 5 4 3 4 3 4 3 4 5 3 5 3 163
4 5 3 5 5 2 4 3 4 3 4 4 3 167
2 1 4 5 4 2 3 4 4 2 2 3 2 152
3 4 2 5 4 3 4 4 4 1 3 2 4 162
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 175
5 5 2 5 4 2 4 5 3 3 3 5 4 179
4 5 3 4 3 3 5 4 3 4 4 4 3 181
4 5 2 5 4 1 5 4 4 1 2 2 4 167
4 5 2 5 4 1 3 5 5 5 3 4 3 177
4 5 5 4 5 1 5 4 4 5 4 5 2 179
4 5 4 3 2 1 4 5 4 5 3 4 3 164

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
129

LAMPIRAN 7
Hasil Uji Reliabilitas

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
130

1. POLA ASUH

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 62 100.0

Exclude
a
0 .0
d

Total 62 100.0

a. Listwise deletion based on all


variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach' Standardized
s Alpha Items N of Items

.596 .637 46

Summary Item Statistics

Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items

Item
3.266 1.677 4.419 2.742 2.635 .563 46
Means

Item-Total Statistics

Corrected Squared Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted

VAR00001 147.2742 115.579 .276 . .578

VAR00002 146.4355 113.201 .386 . .568

VAR00003 148.4355 115.889 .355 . .575

VAR00004 147.5968 129.982 -.315 . .626

VAR00005 147.8387 117.744 .214 . .584

VAR00006 147.1129 117.217 .264 . .581

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
131

VAR00007 147.4677 124.581 -.095 . .606

VAR00008 145.8710 120.770 .095 . .593

VAR00009 146.8548 120.159 .047 . .600

VAR00010 147.6290 119.713 .068 . .598

VAR00011 147.9516 129.227 -.275 . .625

VAR00012 145.9032 120.384 .164 . .589

VAR00013 147.0323 117.343 .212 . .584

VAR00014 147.2258 119.194 .114 . .592

VAR00015 146.1290 118.803 .216 . .585

VAR00016 147.3226 130.911 -.301 . .634

VAR00017 146.4677 110.056 .459 . .558

VAR00018 148.5484 130.678 -.377 . .626

VAR00019 147.9839 132.672 -.376 . .637

VAR00020 147.1129 109.577 .495 . .555

VAR00021 146.5968 108.113 .534 . .550

VAR00022 147.6129 119.684 .091 . .595

VAR00023 146.4839 110.975 .532 . .558

VAR00024 147.6613 118.719 .181 . .587

VAR00025 146.1935 117.470 .288 . .580

VAR00026 146.0161 116.016 .324 . .576

VAR00027 146.6452 121.446 .030 . .600

VAR00028 146.3226 123.501 -.046 . .604

VAR00029 146.3548 116.561 .238 . .581

VAR00030 147.5484 119.662 .121 . .592

VAR00031 146.7419 118.031 .186 . .586

VAR00032 147.0323 115.933 .273 . .579

VAR00033 148.0000 125.836 -.157 . .611

VAR00034 146.4516 110.055 .605 . .553

VAR00035 146.1935 112.290 .435 . .564

VAR00036 148.1290 133.557 -.449 . .637

VAR00037 147.5323 121.433 .022 . .601

VAR00038 146.4032 118.179 .238 . .584

VAR00039 145.8710 116.540 .461 . .574

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
132

VAR00040 145.8065 114.585 .482 . .569

VAR00041 147.4839 123.008 -.033 . .605

VAR00042 147.1452 127.438 -.201 . .620

VAR00043 146.0968 118.122 .206 . .585

VAR00044 146.2258 112.997 .527 . .563

VAR00045 146.1452 111.602 .449 . .562

VAR00046 147.2742 119.612 .118 . .592

PUTARAN 1
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 62 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 62 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.898 .898 23

Summary Item Statistics

Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items

Item
3.630 1.790 4.419 2.629 2.468 .413 23
Means

Item-Total Statistics

Corrected Squared Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
133

VAR00001 80.5323 161.565 .156 .491 .903

VAR00002 79.6935 149.495 .614 .600 .891

VAR00003 81.6935 161.855 .204 .455 .900

VAR00005 81.0968 163.007 .125 .327 .902

VAR00006 80.3710 163.778 .108 .566 .902

VAR00013 80.2903 157.324 .323 .532 .898

VAR00015 79.3871 155.225 .539 .719 .893

VAR00017 79.7258 145.579 .675 .734 .889

VAR00020 80.3710 145.024 .718 .702 .887

VAR00021 79.8548 140.749 .846 .844 .883

VAR00023 79.7419 148.326 .718 .831 .888

VAR00025 79.4516 155.268 .533 .729 .893

VAR00026 79.2742 154.465 .508 .727 .893

VAR00029 79.6129 157.159 .320 .349 .898

VAR00032 80.2903 155.259 .401 .467 .896

VAR00034 79.7097 152.177 .583 .822 .892

VAR00035 79.4516 146.744 .735 .751 .887

VAR00038 79.6613 155.080 .522 .644 .893

VAR00039 79.1290 158.049 .534 .530 .894

VAR00040 79.0645 155.963 .533 .667 .893

VAR00043 79.3548 156.757 .388 .510 .896

VAR00044 79.4839 150.483 .753 .774 .888

VAR00045 79.4032 146.966 .701 .779 .888

PUTARAN 2
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 62 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 62 100.0

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
134

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 62 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 62 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.918 .919 19

Summary Item Statistics

Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items

Item
3.855 3.113 4.419 1.306 1.420 .137 19
Means

Item-Total Statistics

Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's


if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted

VAR00002 69.4516 133.596 .630 .588 .913

VAR00013 70.0484 141.489 .318 .488 .921

VAR00015 69.1452 138.356 .595 .670 .914

VAR00017 69.4839 130.090 .682 .723 .911

VAR00020 70.1290 129.131 .743 .637 .910

VAR00021 69.6129 125.389 .859 .836 .906

VAR00023 69.5000 133.172 .705 .814 .911

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
135

VAR00025 69.2097 138.529 .582 .715 .914

VAR00026 69.0323 137.671 .556 .703 .915

VAR00029 69.3710 141.811 .297 .296 .921

VAR00032 70.0484 138.571 .436 .389 .918

VAR00034 69.4677 137.860 .523 .756 .915

VAR00035 69.2097 131.775 .719 .717 .910

VAR00038 69.4194 138.772 .548 .631 .915

VAR00039 68.8871 142.430 .512 .507 .916

VAR00040 68.8226 139.820 .550 .578 .915

VAR00043 69.1129 140.003 .426 .501 .918

VAR00044 69.2419 135.268 .735 .770 .911

VAR00045 69.1613 130.793 .735 .729 .910

2. KEMANDIRIAN
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 62 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 62 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.749 .770 46

Summary Item Statistics

Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
136

Summary Item Statistics

Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items

Item
3.615 2.387 4.532 2.145 1.899 .254 46
Means

Item-Total Statistics

Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's


if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted

VAR00001 162.5968 138.802 .217 . .745

VAR00002 163.2097 140.070 .132 . .748

VAR00003 163.2097 140.201 .108 . .749

VAR00004 162.5000 142.221 -.011 . .757

VAR00005 162.3065 134.544 .428 . .737

VAR00006 162.4194 138.411 .233 . .744

VAR00007 163.2419 142.875 -.020 . .754

VAR00008 162.3710 138.565 .211 . .745

VAR00009 161.8548 137.569 .383 . .741

VAR00010 163.0161 137.655 .210 . .745

VAR00011 162.2097 136.103 .368 . .739

VAR00012 162.5161 141.565 .066 . .750

VAR00013 163.2097 139.972 .119 . .749

VAR00014 163.3710 139.254 .144 . .748

VAR00015 162.7258 139.874 .088 . .751

VAR00016 163.7903 141.250 .041 . .753

VAR00017 162.5161 138.910 .230 . .744

VAR00018 162.4032 138.900 .166 . .747

VAR00019 162.7903 143.119 -.012 . .751

VAR00020 161.8710 136.901 .458 . .739

VAR00021 161.7742 138.801 .353 . .742

VAR00022 162.6129 132.471 .339 . .738

VAR00023 163.0161 135.754 .393 . .738

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
137

VAR00024 162.8065 134.060 .303 . .740

VAR00025 163.0484 138.112 .228 . .744

VAR00026 162.1129 138.692 .270 . .743

VAR00027 163.2419 136.154 .313 . .741

VAR00028 162.8548 138.979 .265 . .744

VAR00029 162.7742 134.440 .265 . .742

VAR00030 162.4677 131.728 .427 . .734

VAR00031 162.3548 132.856 .464 . .734

VAR00032 162.7903 137.316 .204 . .745

VAR00033 162.4194 142.739 -.020 . .755

VAR00034 162.5806 132.510 .537 . .732

VAR00035 161.7903 141.677 .023 . .754

VAR00036 163.0968 133.597 .309 . .740

VAR00037 162.3710 135.286 .324 . .740

VAR00038 162.2258 137.456 .252 . .743

VAR00039 163.9194 141.092 .038 . .754

VAR00040 162.1613 139.252 .132 . .748

VAR00041 162.5323 135.466 .285 . .741

VAR00042 162.4194 133.821 .441 . .736

VAR00043 162.7903 137.086 .128 . .752

VAR00044 163.7258 139.415 .147 . .747

VAR00045 162.7258 133.055 .368 . .737

VAR00046 163.0484 141.948 .020 . .753

PUTARAN 1
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 62 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 62 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
138

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.807 .816 30

Summary Item Statistics

Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items

Item
3.727 3.065 4.532 1.468 1.479 .165 30
Means

Item-Total Statistics

Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's


if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted

VAR00001 108.0968 102.417 .208 .669 .806

VAR00003 108.7097 103.226 .120 .622 .809

VAR00005 107.8065 99.339 .382 .722 .799

VAR00006 107.9194 100.829 .306 .691 .802

VAR00008 107.8710 102.049 .212 .505 .805

VAR00009 107.3548 101.380 .372 .669 .801

VAR00010 108.5161 100.057 .274 .419 .803

VAR00011 107.7097 100.964 .301 .665 .802

VAR00013 108.7097 104.144 .069 .588 .811

VAR00017 108.0161 102.869 .195 .597 .806

VAR00020 107.3710 99.975 .522 .783 .797

VAR00021 107.2742 102.137 .371 .538 .802

VAR00022 108.1129 96.331 .358 .708 .800

VAR00023 108.5161 99.074 .433 .750 .798

VAR00024 108.3065 95.527 .425 .718 .796

VAR00025 108.5484 101.235 .254 .703 .804

VAR00026 107.6129 102.110 .277 .598 .803

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
139

VAR00027 108.7419 99.014 .371 .549 .799

VAR00028 108.3548 102.692 .246 .447 .804

VAR00029 108.2742 96.825 .335 .722 .801

VAR00030 107.9677 95.343 .469 .683 .794

VAR00031 107.8548 97.110 .468 .595 .795

VAR00032 108.2903 100.242 .239 .562 .805

VAR00034 108.0806 98.764 .417 .577 .798

VAR00036 108.5968 98.441 .276 .568 .804

VAR00037 107.8710 97.295 .431 .788 .797

VAR00038 107.7258 101.153 .249 .567 .804

VAR00041 108.0323 99.179 .294 .657 .803

VAR00042 107.9194 97.551 .469 .745 .796

VAR00045 108.2258 98.506 .309 .646 .802

PUTARAN 2
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 62 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 62 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.810 .819 26

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
140

Summary Item Statistics

Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items

Item
3.741 3.065 4.532 1.468 1.479 .173 26
Means

Item-Total Statistics

Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's


if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted

VAR00003 94.1774 92.378 .064 .531 .815

VAR00005 93.2742 88.366 .342 .595 .804

VAR00006 93.3871 89.585 .278 .636 .806

VAR00009 92.8226 89.689 .374 .639 .804

VAR00010 93.9839 87.492 .330 .354 .804

VAR00011 93.1774 90.312 .231 .462 .808

VAR00020 92.8387 88.629 .500 .739 .800

VAR00021 92.7419 90.490 .365 .508 .805

VAR00022 93.5806 85.493 .331 .650 .805

VAR00023 93.9839 87.098 .466 .731 .799

VAR00024 93.7742 83.588 .455 .628 .798

VAR00025 94.0161 88.901 .297 .697 .806

VAR00026 93.0806 90.141 .298 .538 .806

VAR00027 94.2097 87.644 .360 .460 .803

VAR00028 93.8226 90.902 .250 .405 .807

VAR00029 93.7419 83.867 .407 .697 .801

VAR00030 93.4355 83.594 .492 .649 .796

VAR00031 93.3226 85.501 .479 .540 .798

VAR00032 93.7581 87.662 .290 .506 .806

VAR00034 93.5484 87.170 .422 .569 .801

VAR00036 94.0645 86.947 .274 .555 .808

VAR00037 93.3387 87.178 .352 .666 .803

VAR00038 93.1935 90.027 .214 .549 .809

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
141

VAR00041 93.5000 87.730 .288 .559 .806

VAR00042 93.3871 85.717 .494 .726 .797

VAR00045 93.6935 86.380 .340 .616 .804

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
142

LAMPIRAN 8
Data Skor Kasar Data Skor Kemandirian (Setelah Uji Reliabilitas)

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
143

3 5 6 9 10 11 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 34 36 37 38 41 42 45 TOTAL

3 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 94
3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 102
4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 3 5 5 3 4 4 5 4 5 2 5 5 5 4 2 112
2 5 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 97
3 5 3 4 4 4 3 4 2 4 2 3 5 3 3 2 2 3 3 3 2 3 5 3 3 3 84
4 4 5 4 4 5 5 5 3 3 3 3 4 3 4 3 5 3 3 4 3 5 5 3 5 3 101
4 5 3 5 3 4 5 4 4 2 2 3 5 2 4 4 4 5 4 5 2 2 3 5 4 4 97
4 3 3 3 2 5 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 86
3 4 4 5 4 4 4 5 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 4 4 3 2 4 3 92
2 5 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 5 5 4 3 105
3 4 3 5 4 4 5 4 5 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 2 93
2 4 4 4 3 3 4 5 5 3 2 4 3 3 4 4 5 3 3 3 5 3 3 3 5 4 94
4 3 3 5 4 4 5 5 2 4 2 4 3 2 3 2 4 5 4 4 2 5 5 5 3 3 95
3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99
4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 88
2 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 2 4 5 5 5 2 5 5 5 5 2 5 4 113
3 3 3 5 4 5 5 5 2 2 4 2 5 2 3 2 3 4 4 3 3 4 5 3 3 2 89
2 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 5 5 3 5 2 4 5 111
2 5 5 5 3 5 5 5 5 2 5 2 5 2 3 1 1 5 1 5 5 5 5 5 1 1 94
4 4 4 4 2 5 4 5 5 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 90
2 5 4 5 3 4 5 5 2 4 2 4 4 3 2 2 5 3 2 4 1 3 5 2 2 2 85
3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 5 4 4 3 99

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
144

2 4 4 4 2 3 4 4 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 78
3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 87
3 5 5 3 2 4 4 4 5 2 3 2 3 3 2 4 3 2 4 3 1 4 3 3 2 3 82
2 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4 4 3 92
4 3 3 4 3 3 4 5 4 2 2 2 4 4 4 2 2 5 4 2 2 2 4 4 4 4 86
2 4 3 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 3 104
4 5 4 4 3 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5 5 3 4 3 5 4 1 5 5 109
4 4 4 5 2 5 5 4 2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 2 3 5 5 4 4 1 90
4 3 3 4 5 5 5 5 5 4 2 2 4 2 4 2 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 105
3 5 4 5 5 3 5 5 3 3 2 2 5 4 4 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 109
3 4 3 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 90
3 3 3 5 2 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3 2 4 5 2 4 3 88
4 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 120
4 5 5 5 4 3 5 5 2 3 2 2 5 2 3 5 5 5 5 4 2 5 4 5 5 5 105
3 3 3 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 5 5 5 5 104
4 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 3 3 5 4 4 5 3 111
2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 2 3 2 2 3 1 4 3 4 4 4 3 1 79
2 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 2 4 3 1 4 2 3 4 2 3 4 80
4 3 4 5 2 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 2 3 2 4 3 1 4 5 4 2 4 83
2 4 3 5 4 5 5 5 2 4 5 4 5 4 2 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 103
4 5 3 5 2 5 5 5 5 4 2 3 5 4 4 1 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 109
3 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 97
2 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 92

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
145

4 3 4 4 2 5 4 5 5 3 2 2 4 3 3 2 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 95
4 3 3 4 3 3 4 5 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 5 4 4 3 4 4 3 4 93
4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 3 2 4 4 4 4 3 94
4 5 5 4 4 3 5 5 5 3 5 3 3 5 3 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 111
4 5 5 5 4 3 5 5 5 3 5 3 3 4 4 5 1 5 5 3 3 4 3 5 4 4 105
4 3 3 4 2 3 5 5 4 2 2 2 5 3 3 5 2 4 3 4 2 2 3 2 5 3 85
4 3 3 4 4 3 4 5 3 3 3 5 4 3 4 5 5 3 4 4 4 3 4 3 4 5 99
2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 5 5 3 4 4 97
3 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 5 4 4 4 3 95
2 3 5 4 2 5 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 3 2 5 4 4 4 2 102
2 3 4 5 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 106
3 4 4 5 3 5 5 5 3 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 2 5 4 5 3 5 107
2 5 3 5 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 102
2 4 5 4 2 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 5 4 4 2 5 4 4 4 2 100
5 4 4 5 4 4 5 5 2 4 5 3 5 2 4 5 5 4 4 4 2 5 4 5 5 4 108
4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 111
2 3 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 2 3 4 4 5 4 4 4 3 2 5 4 4 98

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
146

LAMPIRAN 9
Data Skor Skala Persepsi Pola Asuh (Setelah Uji Reliabilitas)

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
147

OTORITER PERMISIF DEMOKRATIS


2 23 25 26 38 12 29 39 40 15 17 20 21 32 34 35 44 45 TOT
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 67
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 71
2 1 5 5 5 3 5 5 1 4 1 1 1 1 1 5 5 1 52
3 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 82
5 5 3 3 3 4 5 5 5 4 5 3 5 3 5 5 5 5 78
2 2 3 3 2 4 5 5 3 1 1 1 1 2 4 3 3 3 48
5 5 3 2 4 5 4 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 79
3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 51
4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3 4 64
4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 65
4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 3 5 4 4 75
3 3 4 5 3 4 5 5 5 4 5 3 4 4 3 5 5 4 74
5 4 3 4 4 5 1 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 78
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 68
4 2 4 4 2 4 4 3 4 3 3 2 2 1 4 5 4 4 59
5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 84
4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 85
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 3 5 5 5 5 85
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
4 2 5 5 4 4 2 3 4 3 1 3 3 3 4 5 3 5 63
5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 5 4 5 5 5 5 80
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 5 5 5 74
4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 4 3 4 58
2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 68
2 3 4 4 3 4 2 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 4 56
4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 3 4 3 3 3 3 4 67
5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 84
4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 5 72
4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 81
2 2 2 2 2 5 4 4 4 2 2 1 2 2 4 2 3 2 47
5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 82
4 2 3 3 2 5 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 58
3 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 2 3 3 4 4 4 3 65
4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 70
4 3 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 1 3 2 3 69
2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 1 1 2 4 3 3 2 54

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
148

5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 1 1 3 3 2 4 3 5 68
4 3 3 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 1 3 2 58
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 88
5 3 5 5 3 5 5 5 5 4 2 3 3 3 3 5 5 3 72
2 4 4 4 4 5 2 4 5 4 4 2 3 3 3 4 3 3 63
4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 85
1 1 3 1 3 4 5 3 5 5 3 1 1 1 1 1 3 1 43
2 3 5 5 3 4 3 5 5 4 3 3 3 5 4 3 4 3 67
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
1 2 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 5 57
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 79
4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 2 4 3 4 3 69
2 3 3 5 3 5 3 5 5 5 2 1 2 3 3 3 3 5 61
5 3 4 5 3 5 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 65
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 89
3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 58
4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 76
4 4 2 3 4 5 2 4 4 3 2 2 2 3 4 2 4 2 56
4 4 5 5 4 5 1 4 5 5 4 2 4 5 4 4 4 4 73
4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5 5 80
5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 85
3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 64
4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 2 5 5 4 5 82
5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 79
4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 82
5 4 5 5 3 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 81

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
149

LAMPIRAN 10
Data Z-score Persepsi Pola Asuh

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
150

OTORITER PERMISIF DEMOKRATIS


TOT1 (X-MEAN) Z-SCORE TOT2 (X-MEAN) Z-SCORE TOT3 (X-MEAN) Z-SCORE
20 0,403226 0,108731 16 -0,96774 -0,4688 31 -2,67742 -0,37167
18 -1,59677 -0,43057 14 -2,96774 -1,43767 20 -13,6774 -1,89865
20 0,403226 0,108731 14 -2,96774 -1,43767 30 -3,67742 -0,51049
20 0,403226 0,108731 15 -1,96774 -0,95324 30 -3,67742 -0,51049
20 0,403226 0,108731 16 -0,96774 -0,4688 32 -1,67742 -0,23285
24 4,403226 1,187342 19 2,032258 0,984489 41 7,322581 1,016493
20 0,403226 0,108731 13 -3,96774 -1,9221 30 -3,67742 -0,51049
23 3,403226 0,917689 18 1,032258 0,500058 39 5,322581 0,738861
22 2,403226 0,648036 16 -0,96774 -0,4688 34 0,322581 0,044779
24 4,403226 1,187342 18 1,032258 0,500058 39 5,322581 0,738861
25 5,403226 1,456995 16 -0,96774 -0,4688 41 7,322581 1,016493
21 1,403226 0,378384 17 0,032258 0,015627 31 -2,67742 -0,37167
25 5,403226 1,456995 16 -0,96774 -0,4688 27 -6,67742 -0,92693
19 -0,59677 -0,16092 15 -1,96774 -0,95324 24 -9,67742 -1,34338
25 5,403226 1,456995 20 3,032258 1,468921 43 9,322581 1,294126
18 -1,59677 -0,43057 16 -0,96774 -0,4688 29 -4,67742 -0,6493
20 0,403226 0,108731 16 -0,96774 -0,4688 29 -4,67742 -0,6493
17 -2,59677 -0,70023 15 -1,96774 -0,95324 24 -9,67742 -1,34338
22 2,403226 0,648036 15 -1,96774 -0,95324 36 2,322581 0,322412
24 4,403226 1,187342 19 2,032258 0,984489 42 8,322581 1,15531

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
151

LAMPIRAN 11
Statistik Deskriptif

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
152

1. Pola Asuh

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

OTORITER 20 8.00 17.00 25.00 21.3500 2.53969

PERMISIF 21 4.00 16.00 20.00 18.3333 1.31656

DEMOKRATIS 21 20.00 25.00 45.00 36.0952 6.19600

Valid N (listwise) 20

2. Kemandirian

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KEMANDIRIAN 62 42.00 78.00 120.00 97.2742 9.70747

Valid N (listwise) 62

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
153

LAMPIRAN 12
Analisis Deskriptif Berdasarkan Usia

71

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
154

1. Pola Asuh
a. 18
Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

OTORITER 2 5.00 20.00 25.00 22.5000 3.53553

PERMISIF 5 2.00 18.00 20.00 19.4000 .89443

DEMOKRATIS 2 3.00 28.00 31.00 29.5000 2.12132

Valid N (listwise) 2

b. 19
Descriptive Statistics

N Mean

OTORITER 4 21.2500

PERMISIF 6 18.1667

DEMOKRATIS 2 34.0000

Valid N (listwise) 2

c. 20
Descriptive Statistics

N Mean

OTORITER 3 22.0000

PERMISIF 2 19.0000

DEMOKRATIS 5 33.8000

Valid N (listwise) 2

d. 21
Descriptive Statistics

N Mean

OTORITER 11 21.0000

PERMISIF 8 17.6250

DEMOKRATIS 12 38.5000

Valid N (listwise) 8

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
155

2. Kemandirian

Descriptive Statistics

N Mean

USIA_18 9 93.5556

USIA_19 12 94.6667

USIA_20 10 98.6000

USIA_21 31 98.9355

Valid N (listwise) 9

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
156

LAMPIRAN 13
Analisis Deskriptif Bedasarkan Jenis Kelamin

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
157

1. Pola Asuh
a. Laki-laki
Descriptive Statistics

N Mean

OTORITER 10 20.2000

PERMISIF 9 18.3333

DEMOKRATIS 3 41.0000

Valid N (listwise) 3

b. Perempuan
Descriptive Statistics

N Mean

OTORITER 10 22.5000

PERMISIF 12 18.3333

DEMOKRATIS 18 35.2778

Valid N (listwise) 10

2. Kemandirian

Descriptive Statistics

N Mean

LAKI_LAKI 22 99.1818

PEREMPUAN 40 96.2250

Valid N (listwise) 22

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
158

LAMPIRAN 14
Analisis Deskriptif Kemandirian Berdasarkan Persepsi Pola Asuh
Orangtaua

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
159

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

OTORITER 20 41.00 79.00 120.00 1.0070E2 10.87295

PERMISIF 21 31.00 80.00 111.00 96.0952 9.36432

DEMOKRATIS 21 33.00 78.00 111.00 95.1905 8.34637

Valid N (listwise) 20

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
160

LAMPIRAN 15
Uji Normalitas

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
161

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.


*
KEMANDIRIAN .062 62 .200 .984 62 .585

POLA_ASUH .103 62 .097 .970 62 .140

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

1. Pola Asuh

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
162

2. Kemandirian

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
163

LAMPIRAN 16
Uji Homogenitas

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
164

Independent Samples Test

Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means

Std. 95% Confidence

Sig. Mean Error Interval of the

(2- Differen Differen Difference

F Sig. t df tailed) ce ce Lower Upper

DATA Equal
variances 2.417 .123 14.083 122 .000 27.032 1.919 23.233 30.832
assumed

Equal
variances
14.083 118.379 .000 27.032 1.919 23.231 30.833
not
assumed

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
165

LAMPIRAN 17
Uji Beda

ANOVA

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
166

kemandirian

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 355.091 2 177.546 1.942 .152

Within Groups 5393.248 59 91.411

Total 5748.339 61

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
167

LAMPIRAN 18
Surat Ijin

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
168

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
169

SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI

Anda mungkin juga menyukai