FULLTEXT 58-16 Pur P-Min
FULLTEXT 58-16 Pur P-Min
SKRIPSI
Disusun oleh:
KAMELIA DEWI PURBASARI
111011037
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
SKRIPSI
Disusun Oleh :
KAMELIA DEWI PURBASARI
111011037
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa apa yang tertulis dalam skripsi ini adalah benar
adanya dan merupakan hasil karya sendiri. Segala kutipan karya pihak lain telah saya
Penulis
HALAMAN PERSETUJUAN
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Ketua,
Sekretaris, Anggota,
Rudi Cahyono, M.Psi., Psikolog Dr. Nur Ainy Fardana N., M.Si., Psikolog
NIP.198109102008121002 NIP. 1997202271998022001
HALAMAN MOTTO
bukan dengan apa yang telah kamu coba dan gagal, tetapi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk kedua orangtua, kakak, adik, dan sahabatyang tak
pernah lelah mendoakan dan menyemangati perjalanan hidupku hingga saat ini.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
“Perbedaan Kemandirian pada Remaja yang Berstatus sebagai Anak Tunggal ditinjau
dari Persepsi terhadap Pola Asuh Orangtua”. Skripsi ini disusun dalam rangka
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bimbingan, dukungan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
2. Dr. Nur Ainy Fardana N., M.Si., Psikolog, selaku dosen pembimbing skripsi
yang dengan sabar membimbing penulis dan membantu penulis hingga dapat
menyelesaikan skripsi.
3. Prof. Dr. Cholichul Hadi, Psikolog, selaku dosen wali yang telah membimbing
penulis.
4. Dr. Dewi Retno Suminar, M.Si., Psikolog, Dr. Wiwin Hendriani,Primatia Yogi
Wulandari, S.Psi., M.Si., Psikolog dan Prof. Dr. M.A.W. Tairas yang telah
7. Dra. Rr. Florentina Sri Suhartini dan Vincensius Suhari, S.sos, selaku kedua
orangtua penulis yang doa, dukungan, dan restunya tidak pernah putus
mengiringi penulis agar selalu berusaha melakukan yang terbaik. Terima kasih
8. Agato Girindra Wardana., S.S dan Ignatius Tri Putra Karunia selaku kakak dan
penulis lelah. Terima kasih atas pertengkaran dan keceriaan, tangisan dan
yaitu Vita, Ayu, Mila dan Hana yang selalu mendukung, memberi motivasi dan
menjadi tempat bertukar pikiran bagi penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi.
Sahabatku Rani yang tidak pernah lupa memotivasi penulis untuk segera
menyelesaikan skripsi. Terima kasih untuk semuanya dan semoga kita semua
10. Para sahabatku dari SMA Negeri 2 Surabaya lulusan 2010 yaitu Kakak, Nezya,
Najong, Rani, Febi, dan Chiquita yang mendukung, mendoakan dan mendorong
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi. Terima kasih telah menjadi sahabat
kepanitian.
12. Teman-teman yang telah membantu penulis dalam menemukan anak tunggal
13. Para partisipan yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang bersedia untuk
14. Romo Sigit dan Romo Rinto yang dengan sabar dan bijaksana telah
15. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Penulis sangat
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN........................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO.............................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................. vi
KATA PENGANTAR............................................................................................. vii
DAFTAR ISI........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... xv
ABSTRAK............................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................... 7
1.3 Batasan Masalah........................................................................................... 9
1.3.1 Kemandirian...................................................................................... 9
1.3.2 Pola Asuh.......................................................................................... 9
1.3.3 Anak Tunggal Remaja..................................................................... 10
1.4 Rumusan Masalah...................................................................................... 10
1.5 Tujuan penelitian........................................................................................ 10
1.6 Manfaat Penelitian..................................................................................... 10
1.6.1 Manfaat Teoritis.............................................................................. 10
1.6.2 Manfaat Praktis.............................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 71
LAMPIRAN.......................................................................................................... 73
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
Kamelia Dewi Purbasari, 111011037,Perbedaan Kemandirian pada Remaja yang
Berstatus sebagai Anak Tunggal ditinjau dari Persepsi Pola Asuh Orangtua, Skripsi,
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, 2016.
xvii + 72 halaman, 18 lampiran.
ABSTRACT
BAB I
PENDAHULUAN
Keluarga merupakan dua atau lebih individu yang hidup bersama dalam satu
rumah dan memilki hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Individu dalam
suatu budaya yang dimilikinya (Bailon & Maglaya, 1978 dalam Riadi, 2012).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling bergantung satu dengan yang lain (Departemen Kesehatan RI,
1988 dalam Riadi, 2012). Keluarga dikatakan sebagai keluarga yang memiliki
anak tunggal apabila di dalam keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan satu
Anak tunggal adalah anak yang tidak memiliki saudara laki-laki maupun
perempuan, dimana ibu mereka hanya melahirkan satu kali dan merupakan anak
Oleh karena itu, anak tunggal cenderung memiliki orang tua yang selalu
hidupnya (Falbo & Polit dalam Papalia, 2008). Berdasarkan hasil amatan dalam
penuh dan cenderung dimanja oleh kedua orang tuanya karena tidak berbagi kasih
sayang dan perhatian dengan saudara. Mereka tidak memiliki kesulitan dalam
berinteraksi dengan kedua orangtua dan mendapatkan kasih sayang secara intensif
perhatian dan cinta tak terbagi dari orang tua sepanjang hidupnya. Banyak
anggapan negatif mengenai anak tunggal yang muncul dari masyarakat umum.
Mereka beranggapan bahwa anak tunggal bersifat manja, agresif, bossy dan sulit
lainnya adalah anak tunggal biasa menuntut dan diberikan orangtua perhatian
sosial dan menyesuaikan diri (Hall dalam Polit, dkk., 1980:99). Penelitian yang
Kasih sayang orangtua pada anak tunggalnya tidak jarang diwujudkan dengan
kesulitan. Hal tersebut dapat berdampak kurang baik bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak karena dapat tumbuh menjadi orang yang tidak mandiri dan
kurang bertanggung jawab (Graciana, 2004). Perhatian dan kasih sayang secara
berlebihan dan intensif dari orangtua juga dapat berakibat buruk bagi anak yaitu
anak tumbuh menjadi individu yang tidak mandiri (Falbo & Polit dalam Papalia,
2008). Hal ini juga ditunjukkan oleh penelitian mengenai kemandirian anak
tunggal yang dilakukan oleh Tyas menunjukkan bahwa satu dari tiga partisipan
tidak mencapai kemandirian (Tyas, 2008). Terdapat salah satu contoh kasus dalam
yaitu seorang anak tunggal berusia 22 tahun yang menurut cerita ibunya ia tidak
mau melanjutkan kuliahnya di luar kota, ibunya mengatakan bahwa anak tersebut
terlalu kekanak-kanakan dan tidak mau kuliah di luar kota karena merasa tidak
Namun, penelitian yang dilakukan Laybourn berkata lain yaitu bahwa anak
tunggal memiliki tingkat kemandirian yang sama dengan anak yang memiliki
saudara. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bawah anak tunggal tidak
kurang atau lebih baik dibandingkan dengan anak yang memiliki saudara di dalam
China menyatakan bahwa anak tunggal di China memiliki performa yang lebih
baik dalam prestasi akademik dan perkembangan kognitif (Falbo & Poston, 1993).
sama seperti anak lainnya (Laybourn, 1994). Pendapat serupa juga ditunjukkan
oleh Lorna (2002), bahwa ketidakberadaan saudara dalam kehidupan anak tunggal
membuat anak tunggal berelasi dengan orang lain dengan intensitas yang tinggi.
kemandirian pada anak tunggal akan menjadi masalah saat anak tersebut
memasuki masa remaja. Hal ini dikarenakan masa remaja adalah sebagai masa
mencari identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa
merupakan masa transisi perkembangan antara masa anak-anak dan dewasa yang
ditandai dengan perubahan biologis, kognitif, dan sosial. Batasan usia remaja
yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun (Santrock,
status sebagai orang dewasa namun juga tidak lagi memiliki status sebagai anak-
fisik dan psikis karena usaha dalam menemukan identitas diri. Freud berpendapat
emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya (Hurlock, 1999; Ali, dkk.,
2010). Pada masa remaja inilah dikatakan sebagai periode penting bagi individu
mengambil keputusan secara mandiri. Selain itu, remaja juga merasa ingin bebas
dan keadaan inilah yang menjadikan remaja sering memberontak pada orangtua
(Ali, dkk., 2010). Remaja merasa ingin mandiri, namun juga membutuhkan rasa
aman dengan bergantung secara emosi kepada orangtua mereka. Remaja ingin
mandiri namun di sisi lain mereka tidak ingin melepaskan diri dari orangtuanya.
Hal serupa juga terjadi dari pihak orangtua, mereka menginginkan anak untuk
(Hurlock, 1980).
remaja (Soesens, dkk, 2007). Seiring dengan berjalannya waktu maka anak
diharapkan akan mampu melepaskan diri dari orangtuanya dan belajar menjadi
mandiri. Seorang anak tunggal memiliki beban yang lebih besar daripada anak
yang memiliki saudara. Harapan orangtua pada anak hanya dibebankan pada anak
mandiri dan tegas (Soesens, dkk, 2007). Banyak anak tunggal yang mendapatkan
Dampak negatif apabila remaja tidak mandiri adalah mereka cenderung tidak
mereka. Hal ini dapat dipahami karena biasanya remaja yang tidak mandiri akan
diturunkan dari orangtua mereka secara genetik. Orangtua yang memiliki sifat
kemandirian akan menurunkan sifat kemandirian pada anak mereka. Namun hal
ini masih dipertanyakan kebenarannya (Ali, dkk., 2010). Selain itu, adapula pola
kemandirian anaknya (Ali, dkk., 2010). Pendidikan di sekolah juga menjadi faktor
lainnya adalah kehidupan masyarakat yang tidak memberikan wadah bagi potensi
Kartadinata (1988) dalam Ali, dkk. (2002) mengenai hal yang dapat menghambat
kemandirian remaja adalah adanya ketergantungan pada kontrol luar dan bukan
dari dirinya sendiri, sikap remaja yang tidak peduli pada lingkungan dan sikap
adalah pola asuh orangtua. Pola asuh dari orangtua yang memiliki anak tunggal
cenderung mengontrol anak mereka sepanjang hidup mereka (Eccles, dkk., 1991).
Pola asuh tersebut dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan intelektual anak
yang pada akhirnya mempengaruhi kemandirian anak mereka apabila anak tidak
mampu melepaskan diri dari kekuatan otoritas (Eccles, dkk., 1991; Hartono,
2006). Ketergantungan disiplin pada kontrol luar dan bukan pada niat sendiri ini
lainnya. Kepribadian dan perilaku remaja akan terbentuk berdasarkan apa yang
ditanamkan orangtua melalui pola asuh. Oleh karena itu, pola asuh yang diberikan
orangtua menjadi faktor yang penting dalam membentuk kemandirian remaja baik
kemandirian anak tunggal yang telah remaja ditinjau dari perspektif mereka
terhadap pola asuh karena remaja merupakan waktu paling kompleks dan
yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari persepsi terhadap pola asuh
orangtua.
kemandirian merupakan salah satu proses yang penting dalam perkembangan bagi
yaitu mencari kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
menggantungkan diri dengan orangtua atau orang dewasa lainnya sehingga remaja
dan merasa ingin bebas (Hurlock, 1999). Seiring dengan berlalunya waktu maka
anak akan diharapkan memiliki kemampuan untuk melepaskan diri dari orangtua
dan belajar untuk menjadi mandiri (Soesens, dkk., 2007). Remaja yang mandiri
adalah remaja yang berani mengambil keputusan dilandasi oleh rasa tanggung
jawab dan pemahaman akan segala konsekuensi dari tindakannya (Ali, dkk.,
2010).
pada remaja yang berstatus anak tunggal. Anak tunggal cenderung mendapatkan
kasih sayang dari orangtua sepanjang hidup mereka karena mereka tidak memiliki
saudara. Mereka cenderung dimanja dan mendapatkan cinta yang tak terbagi dari
orangtuanya (Falbo & Polit dalam Papalia, 2008; Gunarsa, 2003). Kasih sayang
berlebih yang diberikan orangtua pada anak tunggalnya dapat berdampak buruk
bagi pertumbuhan dan perkembangan anak karena dapat menjadi tidak mandiri
sepanjang hidup mereka. Apabila anak kemudian tidak mampu untuk melepaskan
diri dari kontrol orangtua atau pihak otoritas maka anak akan menjadi tidak
apa yang ditanamkan orangtua melalui pola asuh. Oleh karena itu, pola asuh yang
remaja baik secara emosional, perilaku maupun nilai (Steinberg, 2002). Tipe pola
asuh yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe pola asuh menurut
1.3.1. Kemandirian
Pengertian pola asuh yang dimaksud oleh penulis di sini adalah bagaimana
remaja menilai pola asuh yang diberikan oleh orangtua mereka. Karena pola asuh
ini yang nantinya mempengaruhi kemandirian remaja. Tipe pola asuh ada tiga
Remaja yang akan menjadi subjek penelitian ini adalah remaja yang
berstatus sebagai anak tunggal yaitu anak yang tidak memiliki saudara kandung,
kakak atau adik dalam satu keluarga dan berusia 18-21 tahun, perempuan maupun
laki-laki.
Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan peneliti sebelumnya maka
kemandirian pada remaja yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari
tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah ada perbedaan kemandirian
pada remaja yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari persepsi terhadap
remaja yang berstatus anak tunggal ditinjau dari persepsi terhadap pola asuh.
Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memiliki manfaat praktis
persepsi terhadap pola asuh pada anak tunggal dan kaitannya dengan
bahan pertimbangan dalam pengasuhan yang tepat supaya anak tunggal dapat
BAB II
TINJUAUAN PUSTAKA
Remaja atau yang disebut dengan adolescence berasal dari bahasa latin
adolescere yang memiliki arti tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan.
Masa remaja dianggap sebagai masa transisi yaitu menghubungkan masa kanak-
kanak dan dewasa (Ali, dkk., 2010). Monks, dkk. (2006) juga menyatakan bahwa
masa remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa anak-anak dan
dewasa yang ditandai dengan perubahan biologis, kognitif, dan sosial. Hal serupa
juga diungkapkan oleh Papalia (2008) yaitu masa remaja merupakan transisi
berlangsung dari usia 12-21 tahun yang dibagi menjadi: masa remaja awal yaitu
usia 12-15 tahun, masa remaja pertengahan yaitu usia 15-18 tahun, dan masa
menyebutkan bahwa masa remaja merupakan masa badai dan stress (storm and
stress) karena tahap ini ditandai dengan adanya konflik dan perubahan suasana
Piaget (dalam Hurlock, 1999) yang membahas remaja secara psikologis, yaitu
dimana suatu usia individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, dan
dimana individu merasa sama atau sederajat dengan tingkat orang yang lebih tua.
tokoh di atas maka dapat disimpulkan bahwa masa remaja merupakan masa
transisi dari kanak-kanak menjadi dewasa yang terjadi pada usia 12-21 tahun dan
disertai dengan berbagai perubahan yaitu dalam hal biologis, kognitif dan sosio
emosional.
Secara umum, anak tunggal diartikan sebagai anak yang tidak memiliki
saudara kandung, kakak atau adik dalam satu keluarga (Gunarsa, 2003). Hal
serupa juga dipaparkan oleh Hadibroto, dkk (2002) yang menyatakan bahwa anak
yang lain seperti kakak atau adik. Anak tunggal menjadi cepat matang
perhatian yang penuh dari orangtuanya. Anak tunggal tumbuh menjadi seorang
menentukan nasib mereka di masa datang. Adler berpendapat bahwa anak tunggal
Ditemukan berbagai macam situasi dalam kondisi ini yaitu sebagai berikut:
tunggal memiliki derajat yang sama dengan anak-anak lainnya. Orangtua dalam
karena kehadiran anak tunggal bagi mereka telah direncanakan terlebih dahulu
dan atas keinginan mereka secara pribadi. Sehingga diharapkan orangtua dapat
bertindak secara realistis dan mengendalikan sikap yang tidak tepat bagi
anaknya.
Ditemukan beberapa macam situasi dalam kondisi ini yaitu sebagai berikut:
1. Suami istri yang merencanakan memiliki anak lebih dari satu namun
karena kondisi fisik istri lemah sehingga hal tersebut tidak memungkinkan.
Bagi orangtua yang merencanakan memiliki anak lebih dari satu namun tidak
a. Anak tunggal yang manja, egosentris, antisosial dan karena hal tersebut
b. Anak tunggal yang menutup diri mereka, peka dan mudah cemas, menarik
diri dari hubungan sosial dan terlau menggantungkan diri pada orangtua
mereka.
c. Frustasi
d. Merinduan kebebasan
secara sama/adil.
h. Sumber dan pemicu kemarahannya adalah ketika orang lain ikut campur
dalam kegiatannya.
orangtua).
d. Anak kurang disenangi teman sebaya karena tidak biasa bergaul dan tidak
diungkapkan oleh beberapa tokoh di atas maka dapat disimpulkan bahwa anak
tunggal memiliki karakteristik yang kurang mandiri karena manja dan terlalu
2.2. Kemandirian
tunggal, maka perlu dijelaskan pengertian dari kemandirian itu sendiri terlebih
sendiri dibandingkan mengikuti apa yang orang lain percayai. Istilah autonomy
terlepas dari pengaruh kontrol orang lain (Steinberg, 2002). Individu yang
salah serta penting dan tidak penting (Steinberg, 2002). Kemandirian pada remaja
dapat dilihat dari aspek-aspek kemandirian secara psikososial yaitu dilihat dari
2002).
a. Emotional autonomy
dukungan emosional sekarang berubah mendapat dukungan dari orang lain seperti
(Collins, 1990; Hill & Holmbeck, 1986; Steinberg, 1990 dalam Steinberg,
2002).
mampu untuk tidak memandang orangtua sebagai sosok yang ideal (de-
Steinberg, 2002).
b. Behavioral autonomy
berbagai pilihan yang ada dan pada akhirnya mampu mengambil kesimpulan
pertimbangan diri sendiri dan pedapat dari orang lain kemudian remaja
yang didasarkan atas pertimbangan sendiri dan orang lain, bertanggung jawab
orang lain yang ditandai dengan tidak mudahnya terpengaruh dalam situasi
tekanan. Ketiga, merasa percaya diri (self reliance) yang ditandai dengan
gagasan.
c. Value autonomy
melihat perbedaan antara situasi umum dan khusus, serta membuat penilaian
Dengan cara ini, remaja membuat kesimpulan secara mandiri tentang nilai
mereka, bukan hanya menerima dan mengikuti nilai-nilai dari orangtua atau
adalah remaja berpikir dan bertindak sesuai dengan prinsip yang dapat
sistem nilai yang disampaikan oleh orangtua atau figur otoritas lainnya
bawaan sejak lahir namun merupakan hasil interaksi antara individu dengan
a. Gen
Sifat kemandirian dari orangtua dapat diturunkan pada anak tetapi hal ini
kemandirian remaja.
akan lancar. Namun, pola asuh dari orangtua yang memiliki anak tunggal
apabila anak tidak mampu melepaskan diri dari kekuatan otoritas (Eccles,
kekuatan otoritas atau tunduknya anak pada kekuatan otoritas adalah salah
2.3.1. Persepsi
dan menafsirkan pesan. Persepsi adalah pemberian makna pada stimuli inderawi.
sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori (Desideranto, 1976
aktivitas kompleks yang termasuk banyak perilaku tertentu yang secara individu
1991, dalam Papalia, 2008; Santrock, 2002) mengidentifikasikan tiga bentuk gaya
Baumrind (1971, dalam Santrock, 2002) menekankan tiga tipe pola asuh
yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dalam perilaku sosial anak yaitu
berpendapat bahwa pengasuhan anak yang permisif terjadi dalam dua bentuk yaitu
laporan yang dibuat oleh Baumrind hanya disebutkan tiga bentuk pengasuhan
a. Otoriter
sesuai dengan standar yang diberikan oleh orangtua atau tidak (Baumrind,
tentang aturan yang diberikan, melainkan sudah menjadi sebuah standar dan
b. Permisif
hal mengasuh anak. Selain itu, orangtua juga jarang menuntut dan
akan dipilih dan dilakukan sehingga orangtua terlihat tidak aktif dalam
c. Demokratis
agar dapat ma ndiri namun masih menetapkan batasan dan pengendalian atas
tindakan mereka serta mendidik untuk dapat menjadi pendengar dan bersedia
mandiri, bertanggung jawab dan kompeten dalam hal sosial (Baumrind, 1971,
agresif, bossy dan sulit menyesuaikan diri (Anna, 2010). Selain itu juga ada yang
beranggapan bahwa anak tunggal merupakan anak yang mudah iri, egois,
kurang baik juga dalam bekerja sama, mengembangkan perasaan dan minat sosial,
memiliki harapan untuk dimanjakan dan dilindungi oleh orang lain (Anna, 2010).
Contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari juga menunjukkan bahwa anak tunggal
kesulitan untuk mampu hidup secara mandiri dan lepas dari orangtua. Seorang ibu
tunggalnya yang berusia 22 tahun namun memilih untuk berhenti kuliah di luar
kota karena merasa tidak mampu untuk hidup secara terpisah dengan ibunya serta
Seperti yang diungkapkan Adler (1920) dalam Hadibroto (2002) yaitu bahwa
anak tunggal memiliki kesulitan untuk melakukan setiap aktivitas secara bebas
yang berhubungan dengan orang lain karena memiliki harapan dimanjakan dan
dilindungi oleh orang lain. Anak tunggal cenderung mendapatkan kasih sayang
dan dijadikan pusat perhatian sepanjang hidup mereka oleh orangtua (Falbo &
Polit dalam Papalia, 2008). Perhatian dan kasih sayang yang berlebihan dan
intensif dari orangtua juga dapat berakibat buruk bagi anak yaitu menyebabkan
anak menjadi egosentris, manja, egosi dan tumbuh menjadi individu yang tidak
Kurangnya kemandirian pada anak tunggal akan menjadi masalah ketika anak
tersebut memasuki masa remaja. Masa remaja adalah masa mencari identitas diri
(Hurlock, 1999). Salah satu tugas remaja adalah mencari kemandirian enosional
dari orangtua dan orang dewasa lainnya. Remaja kemudian diharapkan dapat
serta mengambil keputussan sendiri (Havighurst dalam Hurlock, 1999; Ali, dkk.,
2010). Salah satu aspek dari kemandirian adalah kemandirian tingkah laku yaitu
individu memiliki kepatuhan terhadap figur otoritas maka individu tersebut tidak
dan aman dalam berinteraksi maka perkembangan kemandirian anak akan lancar
(Steinberg, 2002). Namun apabila orangtua menjadi figur otoritas yang mengatur
setiap perilaku anak mereka maka anak akan berkembang menjadi individu yang
tidak mandiri. Dalam penelitian yang dilakukan oleh seorang psikolog bernama C.
Kagitcibasi (1984) dalam Sarwono (2007) yang meneliti 20.408 orangtua dari
seluruh dunia menunjukkan bawa ibu dari suku Jawa (88%) dan Sunda (81%)
mengharapkan anak mereka untuk menuruti orangtuanya. Ayah dari suku Jawa
(85%) dan Sunda (76%) juga memiliki harapan yang sama pada anak mereka. Hal
ini juga diperkuat oleh pernyataan Eccless, dkk. (1991) yang mengatakan bahwa
pola asuh orangtua yang memiliki anak tunggal cenderung mengontrol dapat
mempengaruhi kemandirian anak apabila anak tidak mampu melepaskan diri dari
remaja akan terbentuk berdasarkan apa yang ditanamkan orangtua melalui pola
asuh. Oleh karena itu, pola asuh yang diberikan orangtua menjadi faktor yang
Emotional autonomy
Kemandirian
(kemandirian emosional
Behavioural autonomy
(kemandirian perilaku)
Value autonomy
(kemandirian nilai)
Keterangan:
Hubungan
Variabel yang diuji
2.6 Hipotesis
Ada perbedaan kemandirian pada remaja yang berstatus sebagai anak tunggal
BAB III
METODE PENELITIAN
data yang berupa angka dan diolah dengan menggunakan metode statistika
(Neuman, 2007; Azwar, 2011). Menurut tujuannya, penelitian ini termasuk dalam
sebagai anak tunggal jiika ditinjau dari persepsinya terhadap pola asuh (Goodwin,
2010).
yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai
30
nilai, atau seringkali diartikan dengan variabel yang memiliki bilangan atau nilai
(Kerlinger, 2000). Variabel merupakan ide pusat dalam penelitian kuantitatif dan
variabel merupakan variasi dari konsep (Neuman, 2007). Variabel penelitian juga
diteliti. Variabel penelitian ditentukan oleh tujuan penelitian, landasan teori dan
hipotesis. Terdapat dua macam variabel yang diungkapkan oleh Neuman (2007)
Penelitian ini memiliki variabel bebas dan variabel terikat yang diukur, yaitu
sebagai berikut:
Variabel terikat atau dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat dari adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010). Variabel terikat dalam
Otoriter
Variabel Bebas Variabel Terikat
(X) ( Y)
Pola suh Permisif Kemandirian
Demokratis
bagaimana cara mengukur suatu variabel (Singarimbun & Effendi, 1992). Definisi
operasional merupakan arti yang melekat pada suatu konstruk atau variabel
konstruk atau variabel tersebut (Kerlinger, 2000). Fungsi dari definisi operasional
adalah membatasi arti pada suatu variabel dengan menunjukkan cara mengukur
Pola asuh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana remaja
dapat menilai sikap yang diberikan oleh orangtua dalam proses pengasuhan yang
diberikan. Pola asuh yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan klasifikasi
1. Otoriter
mengikuti perintah orangtua, memiliki kontrol yang kuat, sikap yang kaku
2. Permisif
terlalu banyak larangan dari orangtua, dan jarang memberikan hukuman atau
tuntutan kepada anak. Indikator dalam dimensi ini adalah sebagai berikut:
3. Demokratis
kerjasama antara anak dan orangtua, ada rasa saling enerima satu sama lain,
penerapan disiplin, tidak ada tuntutan dari orangtua, dan adanya komunikasi
yang terjalin dengan baik. Indikator dari dimensi ini adalah sebagai berikut:
Skor persepsi terhadap pola asuh memiliki rentang jawaban yang berkisar
dari satu hingga lima. Semakin tinggi skor persepsi terhadap pola asuh tertentu
3.3.2. Kemandirian
sendiri tanpa mengandalkan orang lain. Kemandirian pada remaja yang berstatus
dengan orangtua. Skor yang tinggi pada aspek ini menunjukkan semakin
orangtua.
pengaruh orang lain, merasa percaya diri (self reliance). Skor yang tinggi
karena sistem nilai yang disampaikan oleh orangtua atau figur otoritas lainnya
(independent belief). Skor yang tinggi dalam aspek ini menunjukkan bahwa
memiliki keyakinan yang berakar pada prinsip umum yang memiliki dasar
ideologi dan semakin tidak terpengaruh mengenai nilai dari figur otoritas
Skala kemandirian memiliki rentang skor yang berkisar dari satu hingga
lima. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan bahwa individu semakin
mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain. Namun sebaliknya, semakin
rendah skor yang diperoleh menunjukkan bahwa individu semakin tidak mandiri
3.4.1. Populasi
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
3.4.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang merupakan subjek penelitian yang
memiliki ciri-ciri yang sama dengan populasi (Hadi, 2004). Penelitian ini
sampling, yaitu teknik yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang
sama besar bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Penggunaan teknik ini didasarkan atas jumlah populasi belum diketahui secara
pasti dan penulis tidak memiliki data pasti mengenai ukuran populasi dan
informasi yang lengkap tentang setiap elemen populasi (Neuman, 2007). Dalam
penelitian ini, metode yang pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan
teknik purposive sampling karena subjek yang diteliti merupakan populasi khusus
karakterisktik sampel yang harus dipenuhi untuk menjadi sampel dalam penelitian
ini.
penelitian ini adalah teknik survey dengan menggunakan kuisioner yaitu dengan
menggunakan kuisioner karena teknik ini dinilai tepat digunakan untuk jumlah
subjek penelitian yang besar dan tersebar di wilayah yang cukup luas (Sugiyono,
2010). Kuisioner nantinnya akan diisi oleh subjek penelitian dan setelah
pada hasil kuisioner yang diterjemahkan dalam bentuk angka, tabel, analisa
Penelitian ini menggunakan dua skala dalam bentuk kuisioner, yaitu skala
untuk mengukur persepsi terhadap poal asuh dan skala untuk mengukur
kemandirian.
Alat ukur yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur kemandirian adalah
skala yang disusun dan dikembangkan sendiri oleh peneliti yang disusun
(2002):
didasarkan pada rancangan skala yang telah ditetapkan. Responden akan diminta
dalam lima macam kategori jawaban (Azwar, 2011). Nilai skala pada setiap
pernyataan ditentukan oleh distribusi respons yang bergerak dari Sangat Tidak
setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), hingga Sangat Setuju
(SS). Prosedur penskalaan dengan metode rating yang dijumlahkan didasari oleh
1. Setiap pernyataan sikap yang telah ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan
yang favorable (aitem yang mendukung konstruk yang akan diukur) atau
akam diukur).
2. Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus
diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh
Sehingga dengan demikian skoring yang akan digunakan untuk skala ini
jelasnya:
Alat ukur yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur persepsi terhadap
pola asuh adalah skala yang disusun dan dikembangkan sendiri oleh peneliti yang
disusun berdasarkan teori yang dimiliki oleh Baumrind (1971, dalam Santrock,
1. Otoriter
2. Permisif
3. Otoritatif
metode ini, sejumlah pernyataan sikap telah ditulis berdasarkan kaidah penulisan
terhadap isi pernyataan dalam lima macam kategori jawaban (Azwar, 2011). Nilai
skala pada setiap pernyataan ditentukan oleh distribusi respons yang bergerak dari
Sangat Tidak setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), hingga
Sangat Setuju (SS). Prosedur penskalaan dengan metode rating yang dijumlahkan
1. Setiap pernyataan sikap yang telah ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan
yang favorable (aitem yang mendukung konstruk yang akan diukur) atau
akam diukur).
2. Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus
diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh
Sehingga dengan demikian skoring yang akan digunakan untuk skala ini
jelasnya
Tabel 3.6. Blueprint Skala Persepsi Pola Asuh (Sebelum Uji Coba)
No. Dimensi Indikator Nomor Aitem Total
Pola Asuh F UF
1 Otoriter a. Bersikap emosional dan 1, 37, 2, 23 5
cenderung menggunakan 46
hukuman
b. Memiliki kontrol yang tinggi 3, 24 4, 25, 5
dan bersikap kaku 26
memberikan informasi ilmiah, maka instrumen harus diuji terlebih dahulu. Data
hasil uji coba instrumen perlu dilakukan analisis kevalidan butir (item) atau uji
validitas. Data hasil uji coba yang itemnya sahih (valid) diuji kembali dengan uji
realibilitas instrumen.
mengukur apa yang ingin diukur (Singarimbun & Effendi, 1992; Azwar, 2011).
skala dapat menghasilkan data yang tepat dan sesuai dengan tujuan
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
(content validity), yaitu validitas yang digunakan untuk melihat relevansi aitem
dengan indikator dan tujuan pengukuran. Validitas isi juga digunakan untuk
melihat kesesuaian aitem dengan kaidah-kaidah penulisan skala yang baik dan
Validitas isi adalah validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi
tes dengan cara analisis rasional atau melalui professional judgement (Azwar,
memiliki pemahaman mengenai konsep dalam penelitian ini. Saran dan masukan
untuk melakukan perbaikan terhadap aitem yang dinilai kurang sesuai serta siap
untuk dilakukan uji terpakai serta dianalisis. Berikut ringkasan dari saran dan
kemudian melakukan revisi terhadap alat ukur sesuai dengan saran maupun kritik
yang diberikan. Setelah alat ukur direvisi, peneliti kemudian melakukan uji coba.
Uji coba yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji coba terpakai yaitu hasil
uji coba langsung digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan data dari
aitem yang valid digunakan untuk analisis data (Hadi, 2004). Penelit
khusus dengan jumlah yang terbatas. Peneliti khawatir apabila melakukan uji coa
terlebih dahulu maka peneliti akan kesulitan menemukan subjek penelitian yang
sebenarnya.
menggunakan uji terpakai adalah banyaknya aitem-aitem yang gugur dan terlalu
sedikit aitm yang bertahan maka peneliti tidak lagi memiliki kesempatan untuk
menggunakan uji terpakai adalah peneliti tidak perlu membuang waktu, tenaga,
suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran tersebut diulangi dua
kali atau lebih (Singarimbun & Effendi, 1992). Hal senada juga diungkapkan oleh
Hal ini dapat ditunjukkan dengan taraf konsistensi yang didapat dari subjek yang
diukur dengan alat ukur yang sama. Dikatakan relatif sama berarti tetap ada
perbedaan tersebut sudah cukup besar, maka suatu pengukuran tidak dapat lagi
reliabilitas. Suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas ≥
0,5 dan jika nilai < 0,5 maka artinya alat ukur tersebut tidak reliabel. Reliabilitas
dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk koefisien reliabilitas (rxy) dengan
maka semakin tinggi reliabilitas dan semakin mendekati angka 0 maka semakin
0,23 sebagai patokan. Apabila suatu aitem memiliki nilai rix kurang dari 0,23
maka dapat dikatakan aitem tersebut memiliki daya diskriminasi yang rendah.
Hasil uji reliabilitas skala pola asuh saat diberikan kepada 62 subjek adalah
sebagai berikut:
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa koefisien Cronbach’s Alpha adalah
0,918. Skor ini didapatkan setelah dilakukan dua kali pengurangan aitem
dikarenakan terdapat nilai negatif dan dibawah 0,23. Aitem awal adalah sebanyak
46 aitem namun setelah dilakukan uji reliabilitas maka hanya tersisa 19 aitem dan
Berikut ini adalah blueprint skala pola asuh setelah dilakukan uji coba dan
c. Kurang menekankan 2 0 1
tanggung jawab kepada anak
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa koefisien Cronbach’s Alpha adalah
0,810. Skor ini didapatkan setelah dilakukan dua kali pengurangan aitem
dikarenakan terdapat aitem yang nilainya dibawah 0.23 dan negatif. Aitem awal
adalah sebanyak 46 aitem namun setelah dilakukan uji reliabilitas maka tersisa 26
Berikut ini adalah blueprint skala kemandirian setelah dilakukan uji coba
Pada saat semua data telah terkumpul, kemudian dilakukan analisis terhadap
data. Analisis data penelitian ini menggunakan statistik yaitu kumpulan metode
yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan dari suatu data. Analisis data
(Silalahi, 2003).
parametrik berupa uji perbedaan One-Way Between Group ANOVA. Hal ini
dikarenakan dalam penelitian ini data yang digunakan lolos uji asumsi normalitas
non probability sampling. Penulis menggunakan program statistik SPSS 16.00 for
Windows untuk membantu perhitungan analisis data. Teknik analisis ini ditujukan
untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian ditolak atau diterima, maka perlu
1. Jika taraf signifikansi > 0,05 maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan
2. Jika taraf signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan
BAB IV
Subjek penelitian ini adalah remaja yang berstatus sebagai anak tunggal.
subjek adalah remaja yang besrtatus sebagai anak tunggal yang tersebar di
maka subjek penelitian didominasi oleh remaja dengan usia 21 tahun yaitu
sejumlah 31 remaja atau 50% dari total subjek penelitian. Kemudian disusul oleh
51
remaja dengan usia 19 tahun yaitu sejumlah 12 remaja atau 19,35%. Remaja
dengan usia 20 tahun yang bersedia menjadi subjek penelitian ini sebanyak 10
remaja atau 16,13%. Sedangkan jumlah subjek terendah terdapat pada subjek
dengan usia 18 tahun yang hanya diwakili oleh 9 remaja atau sejumlah 14,52%.
Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa total remaja yang berstatus
sebagai anak tunggal yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak 62 remaja,
Hal ini menunjukkan bahwa subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini
apabila ditinjau dari jenis kelaminnya lebih banyak subjek perempuan daripada
terkait dengan bidang peminatan yang telah diambil untuk membuat proposal
penelitian.
3. Penulis mencari informasi lebih dalam mengenai topik yang telah diajukan
dengan melakukan studi literatur melalui buku, jurnal, artikel, dan media massa
dipilih.
tujuan penelitian yang telah ditentukan dengan metode penelitian yang akan
digunakan.
10. Penulis membuat surat izin penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas
12. Setelah semua data terkumpul kemudian tahap terakhir adalah melakukan
Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari dua
yang telah dipilih untuk dijadikan dasar pembuatan skala alat ukur yaitu teori
mengenai pola asuh yang dikemukakan oleh Baumrind dan teori kemandirian
5. Membuat aitem sesuai dengan indikator yang telah ditentukan sebelumnya oleh
peneliti.
7. Melakukan uji validitas isi dengan cara memberikan blueprint lengkap beserta
dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga dan pihak lain yang dianggap
kompeten.
8. Mengoreksi skala sebelumnya sesuai dengan saran yang telah diberikan oleh
profesional judgement.
9. Menyusun skala akhir yang nantinya akan diberikan kepada subjek penelitian.
dengan 24 April 2016 melalui kuisioner yang disebar peneliti. Setelah dirasa
subjek yang bersedia menjadi responden sudah cukup maka peneliti memulai
skoring data. Melalui pengambilan data yang dilakukan peneliti maka diperoleh
2. Sulitnya mendapat ijin penelitian dari beberapa sekolah untuk mengambil data
Indonesia.
kategori variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh.
Analisis deskriptif dilakukan pada variabel dengan bantuan program SPSS 16.0
for Windows dengan hasil seperti dibawah ini. Berikut adalah analisis deskriptif
1. Jumlah data adalah banyaknya data yang diolah secara keseluruhan, pada
penelitian ini terdapat 62 subjek yang diproses dan tidak ada data yang
2. Rentang nilai adalah jarak dari nilai tertinggi hingga terendah, rentangan jarak
nilai pada pola asuh otoriter adalah 8, pola asuh permisif adalah 4, dan pola
3. Nilai minimal merupakan skor terendah pada seluruh data dalam suatu
variabel, pola asuh otoriter memiliki nilai minimum 17, pola asuh permisif 16,
4. Nilai maksimal merupakan skor tertinggi pada seluruh data dalam suatu
variabel, pola asuh otoriter memiliki nilai maksimum 25, pola asuh permisiif
5. Rata-rata merupakan nilai total dari seluruh data pada masing-masing variabel
kemudian dibagi dengan jumlah subjek. Nilai rata-rata pada pola asuh otoriter
adalah 21,35, pola asuh permisif adalah 18,33 dan pola asuh demokratis adalah
36,09.
6. Standar deviasi adalah ukuran persebaran dari suatu data yang dilihat dari rata-
rata kelompok. Standar deviasi dari pola asuh otoriter adalah 2,54, standar
deviasi dari pola asuh permisif adalah 1,32, dan standar deviasi dari pola asuh
Selain itu berikut ini akan ditampilkan analisis deskriptif pola asuh yang
ditinjau dari usia. Hasil mean tersebut dapat dilihat berdasarkan tabel berikut:
memiliki nilai mean yang paling tinggi pada pola asuh demokratis yaitu dengan
mean 29,50 kemudian disusul pola asuh otoriter yaitu dengan mean 22,50 dan
paling rendah adalah pada pola asuh permisif yaitu dengan mean 19,40.
Kemudian kelompok usia 19 tahun juga memiliki mean tertinggi pada pola asuh
demokratis yaitu dengan nilai mean 34,00 disusul dengan pola asuh otoriter yaitu
dengan mean 21,25 dan yang paling rendah yaitu pola asuh permisif dengan mean
18,17. Pada usia 20 tahun, nilai tertinggi juga pada pola asuh demokratis dengan
mean 33,80, disusul oleh pola asuh otoriter dengan mean 22,00 dan yang paling
rendah adalah pola asuh permisif dengan mean 19,00. Serupa dengan subjek usia
18, 19, dan 20, subjek dengan usia 21 tahun juga memiliki skor tertinggi pada
pola asuh demokratis yaitu dengan mean 38,50 kemudian disusul oleh pola asuh
otoriter dengan mean 21,00 dan yang paling rendah adalah pola asuh permisif
dengan mean 17,62. Selanjutnya yaitu analisis deskriptif pola asuh yang ditinjau
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa subjek laki-laki dan perempuan
sama-sama memiliki nilai tertinggi pada pola asuh demokratis yaitu 41,00 untuk
laki-laki dan 35,28 untuk perempuan. Kemudian sama-sama disusul dengan pola
asuh otoriter yaitu 20,20 untuk laki-laki dan 22,50 untuk perempuan. Subjek laki-
laki dan perempuan juga sama-sama memiliki nilai terendah pada pola asuh
permisif yaitu 18,33 untuk subjek laki-laki dan perempuan. Subjek perempuan
memiliki nilai yang lebih tinggi pada pola asuh otoriter dibandingkan dengan
subjek laki-laki. Sedangkan subjek laki-laki memiliki nilai yang lebih tinggi pada
kategori variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemandirian.
Analisis deskriptif dilakukan pada variabel dengan bantuan program SPSS 16.0
for Windows dengan hasil seperti dibawah ini. Berikut adalah analisis deskriptif
1. Jumlah data adalah banyaknya data yang diolah secara keseluruhan, pada
penelitian ini terdapat 62 subjek yang diproses dan tidak ada data yang hilang.
2. Rentang nilai adalah jarak dari nilai tertinggi hingga terendah, rentangan jarak
3. Nilai minimal merupakan skor terendah pada seluruh data dalam suatu
4. Nilai maksimal merupakan skor tertinggi pada seluruh data dalam suatu
5. Rata-rata merupakan nilai total dari seluruh data pada masing-masing variabel
adalah 97,27.
6. Standar deviasi adalah ukuran persebaran dari suatu data yang dilihat dari rata-
rata kelompok. Standar deviasi dari kemandirian adalah 9,71. Besarnya standar
deviasi ini menunjukkan bahwa semakin luas pula rentangan data dari rata-rata
kelompok.
Selain itu berikut ini akan ditampilkan analisis deskriptif kemandirian yang
ditinjau dari usia. Hasil mean tersebut dapat dilihat berdasarkan tabel berikut:
memiliki nilai mean yang paling tinggi dalam kemandirian yaitu dengan mean
98,94 kemudian disusul oleh subjek dengan usia 20 tahun yaitu dengan mean
98,60 dan subjek dengan usia 19 tahun dengan mean 94,67 dan paling rendah
dalam kemandirian yaitu dengan mean 93,56. Selanjutnya yaitu analisis deskriptif
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai kemandirian pada subjek
laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan subjek perempuan yaitu dengan nilai
mean 99,18 untuk laki-laki dan 96,24 untuk perempuan. Selanjutnya yaitu analisis
deskriptif kemandirian yang ditinjau dari tipe pola asuh seperti di bawah ini:
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa subjek dengan pola asuh
otoriter memiliki nilai mean yang paling tinggi dalam kemandirian yaitu dengan
mean 107,00 kemudian disusul oleh subjek dengan pola asuh permisif yaitu
dengan mean 96,09 dan dan paling rendah dalam kemandirian yaitu pola asuh
1. Menghitung skor minimal (78), skor maksimal (120), dan rentang nilai dari
2. Menghitung satuan deviasi skala (σ) dengan cara membagi rentangan skor
3. Menghitung rata-rata teoritis (µ) dengan rumusan jumlah aitem pada kuesioner
(26) dikali dengan banyak kategori yang diinginkan (3) jadi 26 x 3 = 78.
memiliki kemandirian yang tinggi dan kategori ini memiliki subjek yang paling
memiliki kemandirian yang sedang diwakilkan oleh 9 subjek atau sebesar 14,52%
normalitas untuk mengetahui apakah distribusi datanya normal atau tidak normal.
a. Jika taraf signifikansi > 0,05 maka distribusi data normal, dan H0 diterima
b. Jika taraf signifikansi < 0,05 maka distribusi data tidak normal, dan H0 ditolak
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Kemandirian 0.062 62 0.200*
Pola asuh 0.103 62 0.097
Variabel kemandirian menunjukkan distribusi data yang juga normal, hal ini
terlihat dari taraf signifikansinya yang sebesar 0,200 yang berarti > 0,05. Hal
tersebut dapat dikatakan bahwa untuk variabel pola asuh dan kemandirian
memiliki data berdistribusi normal, sehingga uji asumsi ini menunjukkan bahwa
kemandirian:
Tabel 4.14. Hasil Uji Homogenitas Persepsi Pola Asuh dan Kemandirian
Berdasarkan hasil uji homogenitas pada variabel pola asuh dan kemandirian
variabel pola asuh dan kemandirian memiliki data yang homogen karena hasil
terpenuhi karena terdapat data yang normal dan homogen. Oleh karena itu metode
alasan karena memenuhi kedua uji asumsi. Uji perbedaan yang digunakan adalah
dengan One-Way Between Group ANOVA. Teknik ini digunakan untuk uji
a. Jika taraf signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (tidak ada perbedaan)
teknik statistik parametrik One-Way Between Group ANOVA antara variabel pola
Tabel 4.15. Hasil Uji Perbedaan Persepsi Pola Asuh dengan Kemandirian
Kemandirian
sebesar 1,942. Sehingga dapat diartikan tidak ada perbedaan. Suatu taraf
signifikansi dapat dikatakan memiliki perbedaan apabila memiliki nilai yang lebih
kecil dari 0,05. Maka berdasarkan perhitungan di atas, dapat dikatakan bahwa Ha
ditolak dan Ho diterima yaitu “tidak ada perbedaan kemandirian pada remaja yang
berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari persepsi terhadap pola asuh orangtua”.
4.4. Pembahaan
kemandirian remaja yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari pola asuh
orangtua. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan penulis, hasil yang
didapat menunjukkan tidak ada perbedaan kemandirian ditinjau dari pola asuh.
Uji asumsi yang sebelumnya telah dilakukan menunjukkan bahwa data dari
variabel pola asuh dan kemandirian memenuhi uji asumsi normalitas dan
Hasil analisa dari penelitian ini menghasilkan nilai F sebesar 1,942 dengan
taraf signifikansi sebesar 0,152. Hal ini menunjukkan bahwa hasil uji analisis
tidak signifikan karena memiliki taraf signifikansi yang lebih besar dai 0,05
sehingga hipotesis ditolak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan kemandirian pada remaja yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau
Terdapat asumsi lain terkait dengan hasil yang tidak signifikan dalam uji
hipotesis. Pertama, subjek penelitian yang digunakan oleh penulis adalah remaja
akhir yaitu remaja dengan usia mulai dari 18 tahun hingga 21 tahun. Menurut
remaja dan ketergantungan remaja terhadap orangtua akan berkurang pada remaja
akhir. Selain itu, kemandirian nilai juga berkembang selama masa remaja akhir.
Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Steinberg (2002), maka kemandirian
subjek yang peneliti gunakan yaitu remaja akhir cenderung tinggi. Hal ini dapat
remaja yang dikemukakan oleh Havighurst dalam Hurlock (1999) dan Ali, dkk.
(2010) yaitu mencari kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa
kemandirian sebagian besar subjek adalah tinggi maka subjek berhasil melewati
Ketiga, selain pola asuh, kemandirian juga memiliki faktor-faktor lain yang
masyarakat (Ali, dkk., 2010). Tetapi dalam penelitian ini penulis tidak mengukur
Selain itu, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang berstatus
sebagai anak tunggal dan remaja pada umumnya tidak memiliki perbedaan dalam
hal kemandirian. Hal ini juga dikemukakan dalam hasil penelitian Laybourn
(1994) yaitu bahwa anak tunggal tidak kurang atau lebih baik dibandikan anak
anak tunggal memiliki tingkat kemandirian yang sama seperti anak lainnya.
saudara dalam kehidupan anak tunggal membuat anak tunggal berelasi dengan
keinginan untuk menjadi mandiri dan tidak bergatung dengan orang lain.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini,
1. Tidak ada perbedaan pada kemandirian remaja yang berstatus sebagai anak
dan tinggi.
5.2 Saran
dengan hal tersebut maka hasil penelitian yang didapatkan akan lebih akurat.
69
kemandirian sedang dan tinggi dengan jumlah yang tidak terlalu jauh. Akan lebih
mengharapkan remaja yang berstatus sebagai anak tunggal lebih percaya diri
sendiri tanpa pengaruh dari orang lain dan mengurangi ketergantungan yang
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1
Form Rater untuk Profesional Judgement
FORM RATER
Hormat saya,
Kamelia Dewi P.
NIM. 111011037
sendiri dibandingkan mengikuti apa yang orang lain percayai. Istilah autonomy
terlepas dari pengaruh kontrol orang lain (Steinberg, 2002). Individu yang
salah serta penting dan tidak penting (Steinberg, 2002). Kemandirian pada remaja
dapat dilihat dari aspek-aspek kemandirian secara psikososial yaitu dilihat dari
2002).
d. Emotional autonomy
e. Behavioral autonomy
Melalui pertimbangan diri sendiri dan pendapat dari orang lain kemudian
berikut:
f. Value autonomy
membantu mereka melihat perbedaan antara situasi umum dan khusus, serta
nilai pribadi mereka. Dengan cara ini, remaja membuat kesimpulan secara
mandiri tentang nilai mereka, bukan hanya menerima dan mengikuti nilai-
nilai dari orangtua atau figur otoritas. Steinberg (2002) mengungkapkan tiga
adalah remaja berpikir dan bertindak sesuai dengan prinsip yang dapat
karena sistem nilai yang disampaikan oleh orangtua atau figur otoritas
sendiri
Penting bagi saya untuk
mengikuti apa yang
dilakukan teman-teman saya
Saya memilih universitas
UF
pilihan orangtua saya
Saya akan ikut teman-teman
untuk pergi meskipun ujian
sudah dekat
Saya dapat mencari makan
sendiri ketika tidak ada
makanan di rumah/ di kos
Penting bagi saya untuk
menyiapkan perlengkapan
F kuliah saya sendiri
Saya dapat mengatasi
masalah saya seorang diri
Mudah bagi saya untuk
Self reliance
mengemukakan pendapat
(remaja merasa
saya kepada orang lain
percaya diri)
Saya merasa belum
memenuhi tanggung jawab
saya di rumah
Saya merasa malu untuk
UF mengemukakan pendapat
dalam sebuah diskusi
Saya cenderung diingatkan
untuk menata buku ataupun
perlengkapan untuk kuliah
Kemandirian Remaja F Saya memilih mengikuti
menolak atau tidak responsif terhadap anak. Selanjutnya hanya tiga bentuk
asuh yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dalam perilaku sosial
anak yaitu otoriter, otoritatif, dan permisif. Dalam laporan yang dibuat oleh
a. Otoriter
b. Permisif
c. Demokratis/Otoritatif
banyak kegiatan di
sekolah/kampus
Orangtua saya sangat tegas
melarang saya berhubungan
dengan teman yang
berlawanan jenis/berpacaran
Setiap kegiatan yang saya
lakukan di luar
sekolah/kampus perlu
diketahui oleh orangtua
Orangtua turut menentukan
dengan siapa saya boleh
berteman
Memiliki Saya tidak diberi nasihat
bimbingan mengenai cara mencapai
yang rendah masa depan yang
terhadap anak direncanakan
Saya tidak diberi nasihat
universitas mana yang baik
untuk saya
Orangtua tidak memberikan
F
tanggapan saat saya mencoba
berdiskusi dengannya
Orangtua membebaskan saya
ingin mengikuti bimbingan
belajar dimana
Keputusan yang saya ambil
tidak pernah dikomentari oleh
orangtua
UF Orangtua memberikan nasihat
menyelesaikannya
Saya merasa tidak
diperdulikan di rumah.
Tidak banyak waktu yang
diluangkan orangtua untuk
mendengarkan keluh kesah
saya
UF
Orangtua saya tidak
menyadari ketika saya sedang
ada masalah
Orangtua tidak peduli dengan
apa yang sedang terjadi pada
saya.
Adanya Saya dan orangtua rutin untuk
hubungan yang berdiskusi tentang hal-hal
harmonis yang ramai diperbincangkan
antara anak Saya merasa nyaman berada
dengan di rumah
orangtua Saya dan orangtua sering
F bercanda bersama
Saya dan orangtua memiliki
pendapat yang sama terhadap
banyak hal
Saya senang berbagi cerita
dengan orangtua karena
beliau mau mendengarkan
Apabila orangtua salah, saya
merasa canggung untuk
UF
menegurnya
Saya dan orangtua sering
berbeda pendapat
Saya tidak terbiasa untuk
bercerita pada orangtua
karena beliau bersikap acuh
LAMPIRAN 2
Surat Pernyataan Profesional Judgement
LAMPIRAN 3
Format Kuisioner
Petunjuk Pengisian
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan tentang diri anda. Bacalah tiap
pernyataan tersebut dengan seksama, kemudian anda diminta untuk
mengemukakan pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda, yaitu
dengan cara memberikan tanda centang (√) pada salah satu jawaban diantara 5
(lima) alternatif jawaban yang tersedia, yaitu:
STS : Sangat Tidak Sesuai
TS : Tidak Sesuai
N : Netral
S : Sesuai
SS : Sangat Sesuai
Hormat Saya,
Kamelia Dewi P.
Sebagai kelengkapan data, saya memohon kesediaan Anda untuk mengisi formulir
data diri dibawah ini:
Nama : (L/P) *coret yang tidak perlu
Usia :
No. Telp:
Status : Anak Tunggal / Bukan Anak Tunggal*
SKALA A
No Pernyataan STS TS N S SS
orang lain
menyontek
SKALA B
No Pernyataan STS TS N S SS
LAMPIRAN 4
Data Skor Kasar Skala Persepsi Pola Asuh Otoriter dan Permisif
OTORITER PERMISIF
1 2 3 4 5 6 7 23 24 25 26 27 37 38 46 8 9 10 11 12 13 14 28 29 30 31 39 40 41 42
3 4 2 2 2 3 3 4 2 4 4 4 2 4 2 3 2 1 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3
2 4 2 2 2 2 3 4 2 4 4 3 2 4 3 5 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2
5 2 1 5 1 5 2 1 1 5 5 4 5 5 5 5 1 1 1 3 5 1 5 5 1 3 5 1 1 5
3 3 2 3 2 2 4 4 2 5 5 3 2 4 3 5 4 2 4 4 3 4 5 5 3 5 5 5 4 4
4 5 4 2 3 3 2 5 3 3 3 4 1 3 3 5 4 5 1 4 3 3 3 5 4 4 5 5 3 3
1 2 1 4 1 4 4 2 2 3 3 2 3 2 4 5 3 4 5 4 2 1 2 5 2 4 5 3 5 4
3 5 2 2 3 3 4 5 3 3 2 4 1 4 3 4 5 3 1 5 3 4 3 4 1 5 5 5 2 1
3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 5 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
2 4 2 3 2 2 3 4 2 4 4 4 3 4 2 4 2 5 3 4 3 2 2 2 3 4 4 4 2 4
2 4 1 3 2 2 3 4 2 4 4 5 3 4 2 4 3 2 2 5 3 2 4 2 3 3 4 4 2 3
2 4 1 4 4 2 3 4 1 4 5 2 2 4 2 4 4 2 2 4 4 2 5 4 2 4 5 5 4 2
2 3 2 2 4 3 2 3 3 4 5 5 1 3 4 5 5 2 2 4 4 1 3 5 3 4 5 5 3 1
4 5 2 2 2 2 2 4 3 3 4 2 3 4 3 5 5 4 1 5 3 2 4 1 1 3 5 5 2 3
2 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 2
2 4 2 4 3 3 4 2 2 4 4 3 1 2 2 5 1 1 5 4 4 1 4 4 4 2 3 4 4 3
3 5 1 3 1 3 3 4 3 5 5 3 2 5 2 5 4 1 1 5 3 4 4 5 2 3 4 5 1 3
2 4 1 1 3 3 4 5 1 5 5 4 3 4 3 5 1 1 1 5 3 3 4 5 2 3 5 5 3 5
3 5 4 3 3 4 2 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 3 2 5 3 4 3 5 2 5 5 5 2 2
5 5 1 1 1 5 2 5 1 5 5 5 1 5 1 5 5 1 1 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5
3 4 1 3 1 3 3 2 2 5 5 2 3 4 1 4 4 2 2 4 5 5 5 2 4 3 3 4 2 3
3 5 2 3 3 2 3 5 2 4 4 4 3 5 2 4 4 3 1 4 5 2 4 4 4 2 5 5 4 5
4 4 2 2 3 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 5 2 3 2 4 3 5 4 4 3 4 4 4 2 3
2 4 1 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 5 4 3 2 4 2 4 4 3 3 3 4 4 2 2
2 2 1 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3
3 2 1 4 1 3 3 3 2 4 4 1 4 3 1 5 2 2 4 4 4 1 5 2 4 3 3 3 3 5
3 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 5 3 3 3 4 3 3 4 5 3 4
4 5 1 1 2 4 1 5 4 4 4 5 3 3 4 5 4 5 1 5 3 3 2 5 2 4 5 5 2 1
3 4 1 2 2 2 4 4 1 5 5 2 1 4 2 5 1 1 2 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4
1 4 1 2 2 2 3 5 2 5 5 4 3 5 4 4 4 1 2 5 2 2 5 4 2 5 4 5 5 2
5 2 3 4 4 3 1 2 3 2 2 5 4 2 4 3 4 3 2 5 3 4 3 4 2 3 4 4 2 5
4 5 3 1 2 4 2 5 3 5 5 5 1 5 2 5 4 2 1 1 3 2 5 5 1 5 5 5 4 2
3 4 1 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 5 5 5 3 5 2 3 1 3 3 4 4 4 4 2
4 3 2 2 2 2 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 4 5 3 4
2 4 2 3 1 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 2 4 1 2 4 2 4 4 4 3 4 5 5 2 2
3 4 1 4 1 1 3 3 1 4 5 4 1 5 2 5 1 1 2 4 1 3 4 5 2 4 4 4 1 4
3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5 3 3 3 2 4 2 4 1 4 4 4 2 4 4 4 3 2
4 5 1 5 3 3 1 5 1 5 5 3 1 5 3 5 3 1 3 5 1 4 5 5 3 3 4 2 3 3
3 4 1 5 1 3 3 3 4 3 5 2 5 4 3 5 3 2 3 4 2 4 5 3 4 4 4 4 3 4
4 5 4 2 3 3 4 5 4 5 5 3 2 5 3 5 2 4 2 5 4 4 2 5 2 4 5 5 2 3
2 5 3 3 3 3 4 3 2 5 5 5 2 3 2 5 1 3 1 5 5 3 4 5 5 4 5 5 3 3
4 2 1 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 5 3 2 5 3 4 4 2 2 2 4 5 2 4
2 4 1 1 2 4 2 4 2 4 5 4 3 5 2 5 5 1 1 4 4 1 3 5 2 2 5 5 1 5
1 1 1 1 3 1 1 1 3 3 1 5 3 3 3 3 5 4 2 4 1 3 5 5 1 5 3 5 3 3
4 2 2 2 1 4 3 3 1 5 5 5 4 3 3 5 3 1 1 4 2 3 5 3 3 3 5 5 4 3
3 4 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 2 2
4 1 4 2 3 4 2 2 5 2 2 5 5 3 5 3 5 5 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 1
3 4 3 2 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 5 5 2 2
5 4 2 2 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 5 3 4 4 4 2 5 5 5 4 3
1 2 1 1 1 1 3 3 3 3 5 3 1 3 5 5 4 5 5 5 5 3 5 3 3 1 5 5 1 5
1 5 1 2 1 5 5 3 3 4 5 5 4 3 3 2 5 3 3 5 2 4 5 4 4 3 3 4 3 3
3 5 2 2 4 4 2 5 3 5 5 2 4 5 3 5 2 2 2 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3
3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2
4 4 2 3 4 3 4 4 2 4 5 4 3 3 5 5 5 2 4 4 4 2 4 5 3 4 4 4 4 5
4 4 2 2 2 4 3 4 4 2 3 5 2 4 4 2 5 2 2 5 2 4 4 2 1 4 4 4 2 4
1 4 1 5 4 4 3 4 2 5 5 1 1 4 1 5 1 1 5 5 5 1 5 1 5 1 4 5 5 3
2 4 2 2 2 2 3 4 2 5 4 2 2 5 4 5 3 1 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 2 4
1 5 1 3 2 2 4 4 2 5 5 1 1 5 1 5 1 3 2 5 4 1 1 5 3 1 4 5 5 3
3 3 1 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 2 5 3 3 4 4 3 3 5 4 3 3
5 4 2 4 4 4 2 5 2 4 5 2 4 5 4 5 2 5 2 5 4 5 4 5 2 5 4 5 1 1
4 5 1 2 3 4 2 4 3 4 5 4 2 4 4 5 5 4 2 4 2 4 4 3 2 4 5 5 2 1
4 4 2 2 1 4 3 5 2 5 5 4 1 4 3 5 5 3 4 4 3 4 5 4 2 3 5 5 1 4
3 5 2 3 3 3 3 4 3 5 5 4 4 3 3 5 1 2 3 5 5 2 5 4 4 3 5 5 2 3
LAMPIRAN 5
Data Skor Kasar Skala Persepsi Pola Asuh Demokratis
DEMOKRATIS
15 16 17 18 19 20 21 22 32 33 34 35 36 43 44 45
4 3 3 2 2 3 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4
4 2 4 1 2 4 4 2 3 2 4 4 2 4 4 4
4 5 1 1 5 1 1 1 1 3 1 5 5 5 5 1
5 3 5 2 2 5 5 4 4 2 4 4 2 5 5 5
4 2 5 1 3 3 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5
1 4 1 2 4 1 1 3 2 3 4 3 3 3 3 3
5 1 5 1 1 3 5 3 3 1 5 5 1 2 5 5
4 5 4 3 4 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 2
4 5 4 3 3 2 4 2 4 2 3 2 3 4 3 4
4 2 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 4 4
5 2 3 1 1 4 4 1 4 2 3 5 2 5 4 4
4 1 5 1 1 3 4 2 4 2 3 5 1 5 5 4
5 3 5 1 1 5 5 2 3 2 4 5 1 5 5 5
4 4 4 2 2 2 4 2 2 2 4 4 2 4 4 4
3 2 3 2 2 2 2 4 1 3 4 5 3 4 4 4
5 1 5 1 1 5 5 1 3 1 3 5 1 3 5 5
5 1 5 1 1 3 5 1 4 1 5 5 1 5 5 5
4 3 5 1 1 3 5 3 3 1 5 5 1 4 5 5
5 1 5 1 1 5 5 1 5 1 5 5 1 5 5 5
3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 4 5 3 5 3 5
4 3 3 1 1 3 5 2 4 2 5 5 1 3 5 5
4 1 5 1 1 3 4 2 3 2 4 5 1 5 5 5
3 4 2 1 2 2 3 2 3 3 3 4 2 5 3 4
4 3 4 2 2 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 5
4 4 2 1 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4
3 2 3 1 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4
5 5 5 1 1 4 5 3 4 3 5 5 1 5 5 5
4 1 4 1 2 3 4 2 2 2 4 4 2 4 4 5
4 2 4 1 2 4 4 2 5 1 4 5 1 4 4 5
2 5 2 4 5 1 2 4 2 2 4 2 4 2 3 2
5 2 5 1 1 5 5 3 1 4 5 5 1 5 5 5
3 3 3 1 3 2 3 2 4 3 3 3 4 5 3 4
4 3 4 2 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3
4 3 4 2 2 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4
5 1 5 1 3 4 4 1 4 1 1 3 1 5 2 3
3 4 2 3 5 1 1 4 2 2 4 3 2 3 3 2
5 4 1 1 1 1 3 1 3 1 2 4 1 2 3 5
4 5 3 5 4 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3 2
4 2 5 1 1 5 5 3 4 1 5 5 1 5 5 5
4 4 2 1 1 3 3 4 3 3 3 5 2 5 5 3
4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3
5 1 5 1 1 5 5 5 5 2 5 4 1 4 5 5
5 5 3 4 4 1 1 1 1 3 1 1 5 5 3 1
4 3 3 1 1 3 3 3 5 2 4 3 3 5 4 3
4 3 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4
3 5 3 1 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 5
5 2 5 1 2 3 5 3 3 2 5 5 2 5 5 5
4 5 4 2 2 4 3 2 2 3 4 3 2 4 4 3
5 3 2 2 2 1 2 1 3 1 3 3 1 5 3 5
3 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4
5 3 5 1 5 5 4 2 5 2 5 5 1 5 5 5
3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3
5 1 4 1 1 4 4 2 4 2 4 5 1 5 4 5
3 5 2 2 2 2 2 5 3 3 4 2 2 2 4 2
5 1 4 2 3 2 4 2 5 1 4 4 2 5 4 4
5 1 5 2 1 5 4 1 2 1 4 5 1 5 5 5
5 3 5 1 1 4 5 1 5 1 3 5 1 5 5 5
4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3
5 4 5 1 1 4 5 2 2 2 5 5 2 5 4 5
4 4 5 1 2 4 5 2 4 2 4 5 1 5 4 5
4 2 5 1 1 4 5 5 3 1 5 5 1 5 5 5
4 3 4 2 2 4 5 2 5 2 4 5 2 4 4 5
LAMPIRAN 6
Data Skor Kasar Skala Kemandirian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
4 3 3 5 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4
3 3 3 4 4 4 2 3 5 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 5 5 4 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 3 5 3 5 5 3 4 4 5 4 5
3 4 2 4 5 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4
3 3 3 2 5 3 4 4 4 4 4 4 3 2 5 2 3 5 4 3 4 2 4 2 3 5 3 3 2 2 3 3 3
5 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 5 3 4 5 5 3 3 3 3 4 3 4 3 5 3 3 5
3 4 4 4 5 3 2 3 5 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 5 4 4 2 2 3 5 2 4 4 4 5 4 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 5 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3
4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 5 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3
4 4 2 2 5 5 4 4 4 4 5 4 2 4 4 1 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4
3 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 2 2 4 5 4 5 4 5 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4
3 3 2 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 2 3 3 4 4 5 5 3 2 4 3 3 4 4 5 3 3 4
4 2 4 4 3 3 2 4 5 4 4 4 4 2 5 3 4 5 3 5 5 2 4 2 4 3 2 3 2 4 5 4 5
4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
4 3 4 2 4 4 4 5 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 4 3 4 3 4
5 2 2 5 5 5 2 4 5 4 5 5 2 2 4 2 4 3 4 5 5 5 4 5 4 5 2 4 5 5 5 2 5
5 3 3 5 3 3 2 4 5 4 5 4 2 2 3 2 3 3 4 5 5 2 2 4 2 5 2 3 2 3 4 4 3
4 4 2 4 5 5 2 5 5 4 5 4 2 2 4 1 3 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4
3 2 2 2 5 5 2 5 5 3 5 5 5 4 2 4 5 5 4 5 5 5 2 5 2 5 2 3 1 1 5 1 5
4 3 4 5 4 4 4 4 4 2 5 4 3 4 4 3 5 5 3 4 5 5 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 5
3 4 2 5 5 4 4 4 5 3 4 3 2 2 3 1 3 5 4 5 5 2 4 2 4 4 3 2 2 5 3 2 5
3 3 3 5 3 3 2 3 5 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
3 3 2 5 4 4 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 4 5 3 4 4 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 4
3 2 3 5 4 3 2 4 4 3 3 5 2 2 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4
4 4 3 3 5 5 4 3 3 2 4 3 3 4 2 3 5 5 3 4 4 5 2 3 2 3 3 2 4 3 2 4 5
3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 5 2 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 5 4 3
3 3 4 5 3 3 2 4 4 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 4 5 4 2 2 2 4 4 4 2 2 5 4 5
3 2 2 5 4 3 3 4 5 5 4 4 4 2 4 2 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4
4 4 4 4 5 4 2 5 4 3 5 5 4 2 2 1 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5 5 3 5
5 4 4 2 4 4 4 5 5 2 5 4 3 3 5 3 5 5 3 5 4 2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3
4 4 4 5 3 3 3 4 4 5 5 4 3 2 2 2 3 3 3 5 5 5 4 2 2 4 2 4 2 3 5 5 5
3 3 3 4 5 4 4 4 5 5 3 3 4 4 5 3 3 5 4 5 5 3 3 2 2 5 4 4 5 5 5 4 5
4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 2 3 4 2 4 2 4 4 4 4
4 3 3 4 3 3 3 4 5 2 4 2 3 3 2 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3
4 3 4 5 5 5 2 3 5 2 5 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 4
3 3 4 3 5 5 4 4 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 5 5 2 3 2 2 5 2 3 5 5 5 5 2
3 3 3 5 3 3 4 3 5 4 5 5 3 3 4 2 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 5
3 2 4 2 5 5 4 5 5 5 3 4 3 4 3 4 3 2 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4
3 2 2 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 2 3 2 2 3 1 5
3 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 3 2 3 4 4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 2 4 3 1 5
4 3 4 3 3 4 3 4 5 2 3 3 4 2 4 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 2 3 2 3 2 4 3
4 3 2 5 4 3 2 2 5 4 5 5 2 2 2 1 4 4 4 5 5 2 4 5 4 5 4 2 5 5 4 4 5
5 4 4 2 5 3 4 5 5 2 5 3 5 4 3 4 5 5 3 5 5 5 4 2 3 5 4 4 1 5 5 3 1
5 4 3 2 3 4 3 2 5 5 4 3 2 2 5 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4
3 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 5
5 4 4 4 3 4 4 5 4 2 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 3 2 2 4 3 3 2 3 4 4 4
3 2 4 5 3 3 2 3 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 4 4 5 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 5 4
5 4 4 2 4 4 4 4 5 3 4 3 4 2 5 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 4
3 3 4 2 5 5 4 5 4 4 3 3 3 3 2 1 5 5 3 5 5 5 3 5 3 3 5 3 5 5 3 3 3
3 4 4 4 5 5 2 5 5 4 3 3 2 4 5 4 4 5 3 5 5 5 3 5 3 3 4 4 5 1 5 5 3
4 2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 5 4 2 4 1 3 5 4 5 5 4 2 2 2 5 3 3 5 2 4 3 4
3 2 4 5 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 4 2 3 4 3 4 5 3 3 3 5 4 3 4 5 5 3 4 3
4 4 2 5 4 4 2 5 3 4 4 4 2 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4
4 4 3 5 4 5 2 5 4 4 3 3 3 2 4 1 3 4 3 5 4 5 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2
4 2 2 4 3 5 4 3 4 2 5 3 2 4 2 1 4 3 3 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 2
4 2 2 5 3 4 3 4 5 3 4 5 2 2 2 1 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 5
5 4 3 4 4 4 2 5 5 3 5 5 2 2 4 2 4 4 4 5 5 3 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4
5 4 2 3 5 3 4 5 5 3 5 4 3 4 4 3 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 3
4 2 2 2 4 5 4 5 4 2 4 4 2 2 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 5 4 2
3 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 2 3 5 3 5 5 2 4 5 3 5 2 4 5 5 4 4 5
3 2 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5 3 2 5 2 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3
3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 5 2 4 3 3 4 5 5 4 4 4 5 2 3 4 4 5 4 3
BAGIAN 2
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 TOTAL
3 5 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 165
4 5 5 3 4 2 3 4 4 5 3 4 3 168
5 4 2 5 5 4 1 5 4 2 2 2 4 186
4 5 4 4 4 2 5 3 4 4 2 4 4 171
3 5 2 3 5 3 5 3 3 5 2 3 3 154
4 5 3 5 5 3 3 3 5 3 1 3 5 177
5 5 2 2 3 3 4 5 4 5 3 4 2 166
3 5 3 2 3 3 3 3 4 4 2 4 4 152
3 3 4 4 3 2 3 2 4 4 3 3 3 160
3 3 3 4 5 3 5 5 4 4 3 3 3 174
3 5 3 3 2 2 4 4 4 5 2 2 4 165
3 5 5 3 3 1 5 3 5 5 2 4 4 164
4 5 2 5 5 3 5 5 3 1 3 3 3 166
4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 171
3 5 4 4 4 3 5 4 3 1 3 3 4 158
5 5 5 5 5 2 5 2 5 5 4 4 4 187
3 5 3 4 5 1 5 3 3 4 1 2 4 154
5 5 5 3 5 2 5 2 4 2 5 5 1 179
5 1 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 5 165
3 5 3 4 3 2 5 3 4 5 2 4 3 168
4 2 1 3 5 4 5 2 2 5 2 2 3 154
4 5 5 3 5 1 4 4 4 4 4 3 1 165
3 5 3 3 4 3 5 3 3 3 3 4 3 149
4 5 3 3 2 1 2 3 4 4 3 4 3 149
3 5 1 4 3 3 1 3 2 1 1 3 3 147
3 5 4 5 3 2 5 4 4 5 3 3 3 155
2 5 2 2 4 1 5 4 4 2 2 4 3 151
4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 171
4 5 3 5 4 3 4 1 5 5 3 5 3 183
2 3 3 5 5 3 3 4 4 1 2 1 4 160
5 5 3 5 5 1 5 5 5 5 3 5 4 175
5 5 5 2 5 3 5 5 5 5 3 5 4 188
3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 161
3 5 2 4 5 2 3 2 4 4 2 3 4 152
5 3 4 5 5 2 5 5 5 5 3 5 3 195
4 5 2 5 4 1 4 5 5 2 3 5 2 172
4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 1 5 3 179
3 4 3 5 4 2 5 4 5 2 3 3 3 176
4 2 3 4 4 4 5 4 3 3 3 1 4 148
4 5 2 3 4 2 4 2 3 4 2 4 3 147
3 5 1 4 5 2 4 4 2 4 3 4 4 150
4 5 2 4 4 1 4 4 4 3 3 4 2 166
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 190
3 4 3 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 161
4 5 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 156
5 5 4 4 4 3 5 4 4 5 2 4 4 175
4 5 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 157
3 5 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 163
3 5 5 5 5 5 3 5 5 1 1 5 1 172
3 5 3 4 3 1 5 5 4 4 1 4 5 177
4 5 2 2 3 2 4 2 5 2 2 3 3 151
4 5 4 3 4 3 4 3 4 5 3 5 3 163
4 5 3 5 5 2 4 3 4 3 4 4 3 167
2 1 4 5 4 2 3 4 4 2 2 3 2 152
3 4 2 5 4 3 4 4 4 1 3 2 4 162
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 175
5 5 2 5 4 2 4 5 3 3 3 5 4 179
4 5 3 4 3 3 5 4 3 4 4 4 3 181
4 5 2 5 4 1 5 4 4 1 2 2 4 167
4 5 2 5 4 1 3 5 5 5 3 4 3 177
4 5 5 4 5 1 5 4 4 5 4 5 2 179
4 5 4 3 2 1 4 5 4 5 3 4 3 164
LAMPIRAN 7
Hasil Uji Reliabilitas
1. POLA ASUH
N %
Exclude
a
0 .0
d
Total 62 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach' Standardized
s Alpha Items N of Items
.596 .637 46
Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items
Item
3.266 1.677 4.419 2.742 2.635 .563 46
Means
Item-Total Statistics
PUTARAN 1
Case Processing Summary
N %
Total 62 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.898 .898 23
Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items
Item
3.630 1.790 4.419 2.629 2.468 .413 23
Means
Item-Total Statistics
PUTARAN 2
Case Processing Summary
N %
Total 62 100.0
N %
Total 62 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.918 .919 19
Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items
Item
3.855 3.113 4.419 1.306 1.420 .137 19
Means
Item-Total Statistics
2. KEMANDIRIAN
Case Processing Summary
N %
Total 62 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.749 .770 46
Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items
Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items
Item
3.615 2.387 4.532 2.145 1.899 .254 46
Means
Item-Total Statistics
PUTARAN 1
Case Processing Summary
N %
Total 62 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.807 .816 30
Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items
Item
3.727 3.065 4.532 1.468 1.479 .165 30
Means
Item-Total Statistics
PUTARAN 2
Case Processing Summary
N %
Total 62 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.810 .819 26
Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items
Item
3.741 3.065 4.532 1.468 1.479 .173 26
Means
Item-Total Statistics
LAMPIRAN 8
Data Skor Kasar Data Skor Kemandirian (Setelah Uji Reliabilitas)
3 5 6 9 10 11 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 34 36 37 38 41 42 45 TOTAL
3 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 94
3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 102
4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 3 5 5 3 4 4 5 4 5 2 5 5 5 4 2 112
2 5 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 97
3 5 3 4 4 4 3 4 2 4 2 3 5 3 3 2 2 3 3 3 2 3 5 3 3 3 84
4 4 5 4 4 5 5 5 3 3 3 3 4 3 4 3 5 3 3 4 3 5 5 3 5 3 101
4 5 3 5 3 4 5 4 4 2 2 3 5 2 4 4 4 5 4 5 2 2 3 5 4 4 97
4 3 3 3 2 5 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 86
3 4 4 5 4 4 4 5 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 4 4 3 2 4 3 92
2 5 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 5 5 4 3 105
3 4 3 5 4 4 5 4 5 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 2 93
2 4 4 4 3 3 4 5 5 3 2 4 3 3 4 4 5 3 3 3 5 3 3 3 5 4 94
4 3 3 5 4 4 5 5 2 4 2 4 3 2 3 2 4 5 4 4 2 5 5 5 3 3 95
3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99
4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 88
2 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 2 4 5 5 5 2 5 5 5 5 2 5 4 113
3 3 3 5 4 5 5 5 2 2 4 2 5 2 3 2 3 4 4 3 3 4 5 3 3 2 89
2 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 5 5 3 5 2 4 5 111
2 5 5 5 3 5 5 5 5 2 5 2 5 2 3 1 1 5 1 5 5 5 5 5 1 1 94
4 4 4 4 2 5 4 5 5 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 90
2 5 4 5 3 4 5 5 2 4 2 4 4 3 2 2 5 3 2 4 1 3 5 2 2 2 85
3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 5 4 4 3 99
2 4 4 4 2 3 4 4 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 78
3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 87
3 5 5 3 2 4 4 4 5 2 3 2 3 3 2 4 3 2 4 3 1 4 3 3 2 3 82
2 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4 4 3 92
4 3 3 4 3 3 4 5 4 2 2 2 4 4 4 2 2 5 4 2 2 2 4 4 4 4 86
2 4 3 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 3 104
4 5 4 4 3 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5 5 3 4 3 5 4 1 5 5 109
4 4 4 5 2 5 5 4 2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 2 3 5 5 4 4 1 90
4 3 3 4 5 5 5 5 5 4 2 2 4 2 4 2 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 105
3 5 4 5 5 3 5 5 3 3 2 2 5 4 4 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 109
3 4 3 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 90
3 3 3 5 2 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3 2 4 5 2 4 3 88
4 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 120
4 5 5 5 4 3 5 5 2 3 2 2 5 2 3 5 5 5 5 4 2 5 4 5 5 5 105
3 3 3 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 5 5 5 5 104
4 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 3 3 5 4 4 5 3 111
2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 2 3 2 2 3 1 4 3 4 4 4 3 1 79
2 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 2 4 3 1 4 2 3 4 2 3 4 80
4 3 4 5 2 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 2 3 2 4 3 1 4 5 4 2 4 83
2 4 3 5 4 5 5 5 2 4 5 4 5 4 2 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 103
4 5 3 5 2 5 5 5 5 4 2 3 5 4 4 1 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 109
3 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 97
2 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 92
4 3 4 4 2 5 4 5 5 3 2 2 4 3 3 2 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 95
4 3 3 4 3 3 4 5 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 5 4 4 3 4 4 3 4 93
4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 3 2 4 4 4 4 3 94
4 5 5 4 4 3 5 5 5 3 5 3 3 5 3 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 111
4 5 5 5 4 3 5 5 5 3 5 3 3 4 4 5 1 5 5 3 3 4 3 5 4 4 105
4 3 3 4 2 3 5 5 4 2 2 2 5 3 3 5 2 4 3 4 2 2 3 2 5 3 85
4 3 3 4 4 3 4 5 3 3 3 5 4 3 4 5 5 3 4 4 4 3 4 3 4 5 99
2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 5 5 3 4 4 97
3 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 5 4 4 4 3 95
2 3 5 4 2 5 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 3 2 5 4 4 4 2 102
2 3 4 5 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 106
3 4 4 5 3 5 5 5 3 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 2 5 4 5 3 5 107
2 5 3 5 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 102
2 4 5 4 2 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 5 4 4 2 5 4 4 4 2 100
5 4 4 5 4 4 5 5 2 4 5 3 5 2 4 5 5 4 4 4 2 5 4 5 5 4 108
4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 111
2 3 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 2 3 4 4 5 4 4 4 3 2 5 4 4 98
LAMPIRAN 9
Data Skor Skala Persepsi Pola Asuh (Setelah Uji Reliabilitas)
5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 1 1 3 3 2 4 3 5 68
4 3 3 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 1 3 2 58
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 88
5 3 5 5 3 5 5 5 5 4 2 3 3 3 3 5 5 3 72
2 4 4 4 4 5 2 4 5 4 4 2 3 3 3 4 3 3 63
4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 85
1 1 3 1 3 4 5 3 5 5 3 1 1 1 1 1 3 1 43
2 3 5 5 3 4 3 5 5 4 3 3 3 5 4 3 4 3 67
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
1 2 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 5 57
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 79
4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 2 4 3 4 3 69
2 3 3 5 3 5 3 5 5 5 2 1 2 3 3 3 3 5 61
5 3 4 5 3 5 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 65
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 89
3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 58
4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 76
4 4 2 3 4 5 2 4 4 3 2 2 2 3 4 2 4 2 56
4 4 5 5 4 5 1 4 5 5 4 2 4 5 4 4 4 4 73
4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5 5 80
5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 85
3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 64
4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 2 5 5 4 5 82
5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 79
4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 82
5 4 5 5 3 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 81
LAMPIRAN 10
Data Z-score Persepsi Pola Asuh
LAMPIRAN 11
Statistik Deskriptif
1. Pola Asuh
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 20
2. Kemandirian
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 62
LAMPIRAN 12
Analisis Deskriptif Berdasarkan Usia
71
1. Pola Asuh
a. 18
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 2
b. 19
Descriptive Statistics
N Mean
OTORITER 4 21.2500
PERMISIF 6 18.1667
DEMOKRATIS 2 34.0000
Valid N (listwise) 2
c. 20
Descriptive Statistics
N Mean
OTORITER 3 22.0000
PERMISIF 2 19.0000
DEMOKRATIS 5 33.8000
Valid N (listwise) 2
d. 21
Descriptive Statistics
N Mean
OTORITER 11 21.0000
PERMISIF 8 17.6250
DEMOKRATIS 12 38.5000
Valid N (listwise) 8
2. Kemandirian
Descriptive Statistics
N Mean
USIA_18 9 93.5556
USIA_19 12 94.6667
USIA_20 10 98.6000
USIA_21 31 98.9355
Valid N (listwise) 9
LAMPIRAN 13
Analisis Deskriptif Bedasarkan Jenis Kelamin
1. Pola Asuh
a. Laki-laki
Descriptive Statistics
N Mean
OTORITER 10 20.2000
PERMISIF 9 18.3333
DEMOKRATIS 3 41.0000
Valid N (listwise) 3
b. Perempuan
Descriptive Statistics
N Mean
OTORITER 10 22.5000
PERMISIF 12 18.3333
DEMOKRATIS 18 35.2778
Valid N (listwise) 10
2. Kemandirian
Descriptive Statistics
N Mean
LAKI_LAKI 22 99.1818
PEREMPUAN 40 96.2250
Valid N (listwise) 22
LAMPIRAN 14
Analisis Deskriptif Kemandirian Berdasarkan Persepsi Pola Asuh
Orangtaua
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 20
LAMPIRAN 15
Uji Normalitas
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
1. Pola Asuh
2. Kemandirian
LAMPIRAN 16
Uji Homogenitas
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
DATA Equal
variances 2.417 .123 14.083 122 .000 27.032 1.919 23.233 30.832
assumed
Equal
variances
14.083 118.379 .000 27.032 1.919 23.231 30.833
not
assumed
LAMPIRAN 17
Uji Beda
ANOVA
kemandirian
Total 5748.339 61
LAMPIRAN 18
Surat Ijin