Anda di halaman 1dari 20

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi terhadap Stres Guru di

SMA Negeri 1 Kampar Kiri Hilir

MUSADDAD HARAHAP*
ARY ANTONY PUTRA**

*Fakultas Agama Islam (FAI) Univer sitas Islam Riau (UIR) Pekanbar u,
Jl. Kahar uddin Nasution, No. 113, Per hentian Mar poyan Pekanbar u 28284
E-mail: musaddadhar ahap@fis.uir .ac.id

**Fakultas Agama Islam (FAI) Univer sitas Islam Riau (UIR) Pekanbar u,
Jl. Kahar uddin Nasution, No. 113 Per hentian Mar poyan Pekanbar u 28284
Telp : 081319952829 Email : ar yantonyputr a@fis.uir .ac.id

Absrtak: Pr ofesi gur u mer upakan peker jaan yang sangat mulia kar ena mer upakan
w ujud pengabdian dir i untuk mengembangkan fitr ah yang diber ikan Allah SWT
kepada manusia yaitu dengan member ikan pendidikan, pengajar an, bimbingan yang
baik sehingga peser ta didik menjadi insan kamil. Untuk itu gur u per lu dihar gai dan
salah satunya dengan member ikan kesejahter aan yang layak bagi kehidupan mer eka.
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengar uh tingkat sosial ekonomi
dan str es pada gur u, apakah ada pengar uh tingkat sosial ekonomi ter hadap str es pada
gur u di dan seber apa besar pengar uh tingkat sosial ekonomi dengan str es pada gur u
di SMAN 1 Kampar Kir i Hilir . Metode yang digunakan adalah kuantitaf untuk
mengungkap data pengar uh antar a var iabel tingkat sosial ekonomi dengan str es gur u.
Setelah dilakukan penelitian maka dapat ditemukan Tingkat sosial ekonomi gur u di
SMAN 1 Kampar Kir i Hilir ter golong pada tingkat menengah kebaw ah. Hasil penelitian
ini menyatakan bahw a r xy>r t, dimana r xy pada tar af signifikan 5%=0,374 dan pada
tar af signifikansi 1%=0,478. Jadi, r xy>r t 5%=0,374>0,478, kar ena r xy lebih besar dar i
r t, maka hipotesa alter native (Ha) yang menyatakan adanya kor elasi atau pengar uh
positif yang signifikan antar a tingkat sosial ekonomi dengan str es pada gur u diter ima,
sementar a Ho ditolak, maksudnya semangkin tinggi tingkat sosial ekonomi gur u,
maka akan semakin r endah tingkat str es pada gur u.

Kata Kuci: Kondisi Sosial Ekonomi, Stres Guru, SMA Negeri

PENDAHULUAN (ibadah) jangan sampai kehidupan akhir at


Dalam Islam tidak dibenar kan ter lupakan.
memisahkan kehidupan dunia dengan Dengan beker ja manusia tidak hanya
akhir at, keduanya har uslah sejalan untuk akan mendapatkan kebahagiaan dunia
mencapai kehidupan yang baik sesuai tetapi juga kebahagian akhir at ter masuk di
dengan apa yang digar iskan oleh Allah dalamnya kebahagiaan r ohani. Banyak
SWT. Pada hakikatnya setiap aktivitas upaya yang dilakukan seseor ang untuk
manusia di dunia akan ber dampak pada memenuhi kebutuhannya ter sebut dengan
kehidupannya kelak di akhir at. Oleh kar ena jenis peker jaan yang ber macam-macam.
itu, aktivitas keduniaan tidak boleh Pr ofesi gur u mer upakan salah satu jenis
mengor bankan kehidupan akhir at begitu peker jaan yang selain member ikan
pula sebaliknya aktivitas untuk akhir at kebahagian akhir at tetapi juga kebahagiaan
1 Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610
dunia. Dengan menyumbangkan ilmunya diber ikan kepada mer eka jauh dar i ideal
ber ar ti gur u telah melaksanakan sebagian maka sulit untuk mengatakan bahw a
ibadah yang akan member inya peluang yang begitu baik untuk menambah
kebahagiaan akhir at. Dan dar i pr ofesinya pengetahuan dan w awasan mer eka justr u
ter sebut gur u mendapatkan haknya ber upa akan sia-sia belaka. Sebab, bila ingin
pendapatan yang akan member ikan mampu ber adaptasi dengan per kembangan
kebahagiaan dunia. globalisasi seper ti saat ini tentu har us
Dengan demikian pr ofesi gur u memiliki pr oduk-pr oduknya dan juga
mer upakan peker jaan yang sangat mulia har us memiliki kemampuan khusus. Untuk
kar ena ia telah megabdikan dir inya dalam itu, bila memang dihar apkan gur u har us
usaha untuk mengembangkan fitr ah yang dapat meningkatkan keter ampilannya
diber ikan Allah SWT kepada manusia yaitu sebagai pendidik dengan menggunakan
dengan member ikan pendidikan, IPTEK dan mampu mengkonsumsi
pengajar an, bimbingan yang baik sehingga per kembangan komunikasi dan infor masi
dihar apkan manusia atau pser ta didik tentu mer eka har us memiliki mater i
ter sebut menjadi insan kamil. Untuk itu penunjang untuk bisa melakukan ger akan-
gur u per lu dihar gai dan salah satunya ger akan mengar ah ke sana. Hal ini har us
dengan member ikan kesejahter aan yang menjadi per hatian ser ius sebab bila
layak bagi kehidupan mer eka. Sehingga ditelusur i kembali UURI Nomor : 14 Tahun
mer eka dapat menjalankan tugas dan 2005 tentang Gur u dan Dosen dijelaskan
tanggung jaw ab dengan sebaik-baiknya. bahw a gur u itu adalah pr ofesionalisme,
Kesejahter aan gur u mer upakan salah sementar a yang dimaksud dengan
satu pr asyar at yang har us diper hatikan pr ofesional adalah peker jaan atau kegiatan
jika memang har apan untuk menghasilkan yang dilakukan oleh seseor ang dan
pendidikan yang baik. Gur u sebagai menjadi sumber penghasilan kehidupan
pendidik pada kenyataannya adalah yang memer lukan keahlian, kemahir an,
manusia biasa yang membutuhkan atau kecakapan yang memenuhi standar
kebutuhan-kebutuhan baik sandang dan mutu atau nor ma ter tentu ser ta
pangan. Gur u juga tentu saat -saat ter tentu memer lukan pendidikan pr ofesi. (UU
mengalami pr oblem kesehatan.Semua itu Sikdiknas, 2007: 85).
tidaklah dapat diw ujudkan bila gur u tidak Namun apa yang dikhaw atir kan
memiliki pendapatan yang memadai dar i dalam pember ian kesejahter aan gur u
aktivitasnya sebagai gur u. Kebutuhan tampaknya masih sangat
sandang dan pangan yang ter us meningkat, memper ihatinkan. Bila ditelusur i di
ber bagai pengobatan baik dar i dokter dan lapangan masih banyak didapatkan
pengobatan melalui alter natif yang seor ang gur u ter paksa beker ja sampingan
semakin har i semakin mahal, dan menjadi tukang ojek ataupun mengajar di
kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya beber apa sekolah dar i pagi sampai sor e
kelihatannya ter us naik, semua itu tidak har i, namun tetap saja tidak dapat
akan bisa ter penuhi bila per hatian meningkatkan kesejahter aan mer eka.
ter hadap kesejahter aan gur u tidak benar - Ber ita tentang kur angnya kesejahter aan
benar mendapat per hatian. gur u telah ser ing kali publikasikan, namun
Selain dar i pada itu, er aglobalisasi kenyataaannya hal itu tetap tidak membuat
yang ditandai dengan pesatnya ber bagai pihak khususnya pemer intah
per kembangan ilmu pengetahuan dan ter ger ak untuk membuat kebijakan yang
teknologi ser ta per kembangan infor masi benar -benar menuntaskan per soalan klasik
dan komunikasi seyogianya sangat pendidikan. Sangatlah w ajar apabila
membantu gur u untuk meningkatkan or ganisasi inter nasional menilai Indonesia
kepr ofesionalannya sebagai gur u, namun sebagai negar a ter pur uk kedua dalam
bila keseimbangan kesejahter aan yang per hatiannya tentang penanganan

Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610 2


ter hadap pendidikan r akyatnya, sangatlah yang dimilikinya, sehingga menimbulkan
jauh apabila dibandingkan dengan negar a- r eaksi-r eaksi ter hadap kondisi ter sebut.
negar a tetangga di Asia seper ti Malaysia, Jadi untuk mengukur tingkat sosial
Philipina. (Suhar tini, 2007: 7). Tingkat ekonomi gur u diper lukan suatu ukur an
kesejahter aan gur u secar a nasional yang pasti. Di Indonesia ter dapat standar
memang ter golong r endah, meskipun ter us ukur an pendapatan yang menunjukan
diupayakan per baikan ter hadap ukur an minimum pendapatan seseor ang.
kesejahter aan gur u, namun r ealitas Ber dasar kan Keputusan Guber nur Riau
menunjukan bahw a masih banyak gur u Nomor : kpts. 15/ I/ 2016. Dalam SK
yang dililit hutang dengan ter gadainya SK ter sebut ditetapkan UMK Riau Rp. 2.095.
di bank untuk menutupi banyaknya 000,-.
kebutuhan yang har us mer eka tanggung. Ber dasar kan keputusan ter sebut
Fenomena yang menghantui pr ofesi diketahui bahw a dar i hasil obser vasi aw al
gur u saat ini, mengakibatkan gur u mudah peneliti didapatkan data bahw a
ter tekan dan akhir nya str es. Pada saat pendapatan par a gur u di SMA Neger i 1
seper ti itu, gur u dapat mender ita “ stres”, Kampar Kir i Hilir Pr opinsi Riau sebagian
yakni suatu keadaan dimana individu besar ber ada di atas standar Upah
mengalami kelelahan fisik, emosional dan Minimun Kota ter sebut. Untuk lebih
mental, atau juga bisa ber makna str es dan jelasnya dapat dilihat pada tabel di baw ah
kelelahan emosional, fr ustasi, dan ini:
keletihan yang ter jadi jika r angkaian Tabel 1
per istiw a di suatu hubungan, misi, car a Tingkat Pendapatan Guru SMA Negeri 1
hidup, peker jaan atau bisnis tidak Kampar Kiri Hilir Berdasarkan UMK
menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan No. Pendapatan gur u F P (%)
har apan. (UU Sikdiknas, 2007: 85). Ber dasar kan UMK
Sedangkan menur ut Pestonjee, secar a 1. > Rp. 2. 095. 000 19 63,33
teor itis str es diar tikan sebagai sebuah atau 2. per bulan 11 36,66
beber apa r angsangan pada tekanan yang < Rp. 2. 095. 000
dialami yang tidak dapat diakomodasikan per bulan
atau ditahan yang pada akhir nya dapat Jumlah gur u 30 100
menyebabkan gangguan atau ker usakan
pada kesehatan maupun tingkah laku Tabel di atas menunjukkan bahw a
or ang ter sebut.Agar w ala pada tahun 1979 63,33% pendapatan par a gur u di SMA
menyatakan bahw a secar a psikologis, str es Neger i 1 Kampar Kir i Hilir ber ada di atas
mer upakan hasil dar i inter aksi antar a Upah Minimum Kota (UMK). Sedangkan
seor ang manusia dengan lingkungan di keadaan sosial ekonomi gur u lainnya yaitu
sekitar nya. per umahan, par a gur u di SMA ter sebut
Dengan demikian ber dasar kan r ata-r ata memiliki r umah sendir i w alaupun
beber apa pendapat ter sebut dapat masih ber status kr edit. Yang tinggal di
disimpulkan bahw a str es adalah tanggapan r umah kontr akan hanya beber apa saja,
seseor ang ter hadap r angsangan atau bahkan gur u yang ber status honor er dan
faktor -faktor di luar dir inya yang belum menikah masih ada yang sebagian
menyebabkan ter jadinya tekanan yang yang tinggal di r umah or angtuanya, hal ini
dir eaksikan dalam bentuk gangguan baik ber ar ti kehidupan mer eka dapat dikatakan
fisik maupun psikisnya. Atau dengan kata masih tetap dalam tanggungan
lain str es adalah suatu or angtuanya, w alaupun sebagian lainnya
tekanan/ ketegangan yang dialami mer eka yang menjadi tulang punggung di
seseor ang kar ena adanya ketidaksesuaian r umah or angtuanya. Begitu juga dengan
antar a lingkungan dengan sumber daya kendar aan, par a gur u di SMA Neger i 1
Kampar Kir i Hilir sebagian besar memiliki
3 Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610
kendar aan ber motor dan beber apa or ang Ber dasar kan fenomena ter sebut
memiliki mobil, hanya beber apa gur u saja itulah, peneliti ter tar ik untuk melakukan
yang ketika mengajar naik kendar aan penelitian lebih lanjut, mengenai Pengar uh
umum. Jaminan pensiun juga diber ikan Tingkat Sosial Ekonomi Dengan Str es Pada
ter utama bagi gur u PNS, dan setiap gur u Gur u di SMA Neger i 1Kampar Kir i Hilir .
diber ikan jaminan asur ansi kesehatan Sehingga melalui penelitian ini dihar apkan
ser ta diber ikan pesangon apabila ber henti dapat diketahui lebih mendalam
mengajar di sekolah ter sebut. bagaimana dan seber apa besar sebenar nya
Hasil obser vasi ter sebut pengar uh tingkat sosial ekonomi ter hadap
mengindikasikan bahw a tingkat sosial str es yang dialami par a gur u yang menjadi
ekonomi par a gur u di SMA Neger i 1 pr oblema gur u selama ini yang dapat
Kampar Kir i Hilir ter golong cukup menghambat pencapaian hasil belajar par a
baik.Dengan kondisi sosial ekonomi yang sisw a yang lebih optimal.
cukup baik ter sebut dihar apkan dapat Ber dasar kan ur aian pada latar
menghindar kan gur u di SMA Neger i 1 belakang masalah, selanjutnya
Kampar Kir i Hilir dar i ser angan str es diidentifikasi beber apa per masalahan
kr onis yaitu str es yang menunjukkan sebagai ber ikut: (a) Tingkat kesejahter aan
gejala-gejala negatif, seper ti penur unan gur u cukup baik akan tetapi tingkat str es
kiner ja dan kesehatan. cukup tinggi; (b) Gur u memiliki tempat
Akan tetapi ber dasar kan hasil tinggal yang cukup layak akan tetapi str es
pr asur vey peneliti pada gur u di SMA ker ja mer eka cukup tinggi; (c) Fasilitas
Neger i 1 Kampar Kir i Hilir ter nyata tingkat kendar aan dimiliki gur u cukup memadai
str es pada gur unya masih r elatif tinggi. kebanyakan memiliki kendar aan ber motor
Indikator adanya asumsi str es pada akan tetapi kiner ja mer eka tidak
gur uditunjukkan adanya beber apa tanda, memuaskan; (d) Banyak bantuan dar i
seper ti suka datang ter lambat, bolos pemer intah untuk gur u honor er juga
mengajar , dalam kegiatan pembelajar an tambahan pendapatan lainnya di luar jam
kur ang kr eatif, ber semangat mengajar mengajar seper i uang piket dan w ali kelas
yang r endah, lesu, kur ang ber inter aksi ser ta tr anspor takan tetapi tetap saja
dengan baik dengan par a sisw anya, suka banyak gur u yang mengalami str es dalam
mar ah tanpa sebab, mudah ter singgung, ker janya; (e) Gur u banyak melakukan
tidak sabar an, mencacimaki sisw a, dan peker jaan sampingan yang dapat
suka menunda peker jaan. menganggu efektivitas dan pr oduktivitas
Fenomena ter sebut menunjukkan pr ofesinya sebagai gur u; (f) Kecilnya gaji
bahw a w alaupun par a gur u di SMA Neger i yang didapat membuat gur u honor er
1Kampar Kir i Hilir tingkat sosial mengajar di tempat lain dar i pagi hingga
ekonominya cukup baik akan tetapi tetap sor e; (g) Bantuan yang diber ikan
saja menunjukkan gejala str es pada ker ja pemer intah ser ing tidak diber ikan dengan
mer eka. Hal ini mengindikasikan adanya semestinya ter utama kepada gur u honor ;
penyelew engan dar i apa yang dan (h) Str es yang dialami gur u telah
dikemukakan par a ahli bahw a tingkat mendekati tingkat tinggi atau str es kr onis
sosial ekonomi gur u yang baik akan kar ena ter jadinya penur unan kiner ja dan
mengur angi str es pada dir i gur u ter sebut. kedisiplinan ker ja.
Akan tetapi ber dasar kan kenyataan di Guna memper oleh r uang lingkup
lapangan yang peneliti temui, ter nyata kajian yang lebih jelas dan menghindar i
kebalikannya. Walaupun gur u telah ter jadinya penafsir an yang ber beda,
diupayakan peningkatan kesejahter aannya per masalahan dalam penelitian ini dibatasi
tetap saja par a gur u ter sebut menunjukkan pada hal sebagai ber ikut: (a) Keadaan
gejala str es dalam ker janya. tingkat sosial ekonomi gur u di SMA Neger i
1Kampar Kir i Hilir ; (b) Tingkat str es yang

Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610 4


dialami gur u di SMA Neger i 1Kampar Kir i Menur ut Jalal (1981: 56), sosial
Hilir ; dan (c) Hubungan tingkat sosial ekonomi gur u ber kaitan dengan
ekonomi dan str es pada gur u di SMA kesejahter aan gur u baik lahir maupun
Neger i 1Kampar Kir i Hilir . batin, kedua-duanya mer upakan suatu
Dar i ur aian per masalahan dan data- keter kaitan yang er at. Dengan kata lain
data di atas dir umuskan masalah kesejahter aan lahir akan member ikan
penelitian ber ikut bagaimanakah pengar uh kesejahter aan batin, akan tetapi
tingkat sosial ekonomi dan str es pada gur u kesejahter aan batin akan sulit muncul
di SMA Neger i 1Kampar Kir i Hilir ? apakah apabila tidak didukung oleh kesejahter aan
ada pengar uh tingkat sosial ekonomi dan lahir .
str es pada gur u di SMA Neger i 1Kampar Dalam UU RI No. 14 Tahun 2005
Kir i Hilir ? ber apa besar pengar uh tingkat tentang gur u dan dosen dijelaskan bahw a
sosial ekonomi dengan str es pada gur u di sosial ekonomi gur u mer upakan
SMA Neger i 1Kampar Kir i Hilir ? kesejahter aan yang har us dimiliki seor ang
Ber dasar kan r umusan masalah di gur u kar ena pr ofesinya (For MaPPI, 2008:
atas maka penelitian ini pada dasar nya 49-50). Begitu juga dalam penjelasan
ber tujuan untuk mengembangkan atau Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
mengkaji kebenar an dar i suatu tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
pengetahuan.Untuk itu tujuan dan 40 ayat 1 dijelaskan bahw a sosial ekonomi
kegunaan dalam penelitian ini adalah gur u mer upakan kesejahter aan yang har us
untuk mengetahui bagaimana pengar uh diber ikan kepada gur u.
tingkat sosial ekonomi gur u dan str es pada Ber dasar kan beber apa pendapat di
gur u, apakah ada pengar uh tingkat sosial atas dapat disimpukan bahw a kondisi
ekonomi gur u dan str es pada gur u dan sosial ekonomi gur u mer upakan keadaan
seber apa besar pengar uh tingkat sosial kesejahter aan gur u yang ber hubungan
ekonomi gur u dan str es pada gur u di SMA dengan pendapatan yang diper olehnya dar i
Neger i 1Kampar Kir i Hilir . pr ofesinya sebagai gur u, ser ta jaminan
sosial lainnya.

LANDASAN TEORI
Sosial Ekonomi Guru Bentuk Sosial Ekonomi Guru
Dalam Kamus Besar Bahasa Mengenai bentuk sosial ekonomi
Indonesia yang dimaksud dengan sosial gur u telah dijelaskan dalam UU RI No. 14
adalah “ber kenaan dengan masyar akat” Tahun 2005 tentang gur u dan dosen
(KBBI, 1997: 958). Sedangkan kata dijelaskan bahw a bentuk sosial ekonomi
ekonomi diar tikan hal-hal yang gur u ber upa: penghasilan di atas
ber hubungan dengan kekayaan, kebutuhan hidup minimum yaitu
kesejahter aan, sesuatu yang ber har ga pendapatan yang cukup untuk memenuhi
(KBBI, 1997: 251). Sudar sono juga kebutuhan hidup gur u dan keluar ganya
mener jemahkan bahw a sosial ekonomi secar a w ajar , baik sandang, pangan, papan,
mer upakan segala sesuatu yang ber kaitan kesehatan, pendidikan, r ekr easi, maupun
dengan kekayaan dan kemiskinan suatu jaminan har i tua (For MaPPI, 2008: 49-
masyar akat (Sudar sono, 1990: 131). 50).Dan dalam Undang-Undang Nomor 20
Ber dasar kan penger tian menur ut bahasa Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
ter sebut, dapat dipahami bahw a yang Nasional pasal 40 ayat 1 dijelaskan bahw a
dimaksud dengan sosial ekonomi gur u bentuk sosial ekonomi gur u ber upa
adalah segala sesuatu yang ber kaitan penghasilan atau pendapatan yang
dengan penghasilan gur u yang dapat diter ima seor ang gur u, yaitu: gaji, jaminan
meningkatkan kesejahter aan gur u. kesehatan dan jaminan har i tua.

5 Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610


Dengan demikian ber dasar kan dengan kesejahter aannya. Seor ang gur u
undang-undang ter sebut dapat mer upakan seor ang pahlaw an bangsa yang
disimpulkan bahw a bentuk sosial ekonomi menjadikan gener asi bangsa yang maju,
gur u ber upa: (1) pendapatan yang cer das, dan mampu membangun
mencukupi; (2) memiliki jaminan negar anya. Akan tetapi mer eka juga
kesehatan; (3) memiliki tempat tinggal memiliki keter batasan kekuatan fisik.
yang memadai; dan (4) tunjangan Ter kadang kar ena ter lalu capek
pendidikan bagi anak-anaknya. memikir kan anak didiknya, tugas lainnya
sebagai gur u, bebannya dalam keluar ga,
menimbulkan ber bagai kelelahan fisik yang
Pendapatan Guru akhir nya timbul ber bagai penyakit dalam
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tubuhnya. Mengingat begitu besar jasanya
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan pada negar a, pantas kir anya mer eka
Nasional pasal 40 ayat 1 disebutkan bahw a mendapatkan jaminan kesehatan dan
pendidik dan tenaga kependidikan ber hak layanan kesehatan yang baik. Untuk itu
memper oleh penghasilan yang patas dan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
memadai. Dan dalam penjelasan UU Nomor 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan pasal 40 ayat 1 disebutkan bahw a pendidik
Nasional dijelaskan bahw a yang dimasud dan tenaga kependidikan ber hak
dengan penghasilan yang pantas dan memper oleh jaminan kesejahter aan sosial
memadai adalah “penghasilan yang yang pantas dan memadai. Dan
mencer minkan mar tabat gur u sebagai kesejahter aan sosial yang memadai itu
pendidik yang pr ofesional di atas diantar anya adalah jaminan kesehatan.
kebutuhan hidup minimum (KHM).” Pr oblema gur u dalam jaminan
Dalam UU RI No. 14 Tahun 2005 kesehatan biasanya dialami oleh par a gur u
tentang gur u dan dosen pasal 14 ayat 1 yang ber status honor er , seper ti gur u bantu.
disebutkan bahw a dalam melaksanakan Sebagaimana yang ditulis dalam har ian
tugas kepr ofesionalan, gur u ber hak Suar a Mer deka bahw a Sedikitnya 40 gur u
memper oleh penghasilan di atas bantu dan gur u tidak tetap (GTT) dar i
kebutuhan hidup minimum (For MaPPI, Kabupaten Demak dan Kota Semar ang
2008: 49-12). Penghasilan di atas mengadu ke DPD PGRI Jateng, Jumat
kebutuhan hidup minimum meliputi gaji (13/ 2). Mer eka mengeluhkan r endahnya
pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, gaji bulanan yang dit er ima dan tidak
ser ta penghasilan lain ber upa tunjangan adanya jaminan kesehatan ker ja (Ratna,
pr ofesi, tunjangan fungsional, tunjangan Suar a Mer deka: 2004). Bahkan ada
khusus, dan maslahat tambahan yang beber apa pendapat yang mengajukan usul
ter kait dengan tugasnya sebagai gur u yang agar w alaupun tidak bisa gr atis dalam
ditetapkan dengan pr insip penghar gaan jaminan kesehatan par a gur u mendapat
atas dasar pr estasi (For MaPPI, 2008: 13). pelayanan kesehatan yang br kualitas tapi
Maka ber dasar kan Undang-Undang ber biaya sangat mur ah.
ter sebut par a gur u berhak mendapatan gaji (http:/ / iw ansyahr il.blogspot.com/ 2006/ ).
atau penghasilan di atas upah minimum
kota yang telah diber lakukan yaitu Rp.
2.095.000 per bulan. Tempat Tinggal
Seor ang gur u juga memer lukan
kebutuhan akan papan atau tempat tinggal
Jaminan Kesehatan dimana tempat ia dan keluar ganya
Jaminan kesehatan mer upakan ber teduh. Banyak ter jadi dalam
bagian dar i sosial ekonomi gur u yang masyar akat gur u tinggal di r umah
ber hak diter ima seor ang gur u ter kait kontr akan yang kecil dan tidak layak untuk

Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610 6


didiami seor ang gur u, apalagi mengingat pentingnya pendidikan itu.Supaya dia lebih
apa yang dijelaskan dalam Undang-Undang tenang mengajar or ang lain, maka kita
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem taw ar kan, bolehkah anak-anak gur u dan
Pendidikan Nasional bahw a seor ang gur u dosen ini diber i kemudahan untuk
ber hak mendapatkan penghasilan yang ber sekolah di tempat or ang tuanya
dapat memenuhi kebutuhan hidup beker ja,” ujar nya.
diantar anya per umahan atau tempat Dengan demikian apabila pemer intah
tinggal yang pantas dan memadai yang member ikan jaminan pendidikan bagi
mencer minkan mar tabat gur u. anak-anak gur u akan sangat besar ar tinya
Rasanya tak pantas dan memadai bila bagi gur u ter sebut, akan mer ingankan
seor ang gur u tinggal di sebuah r umah beban hidup sang gur u. Ia akan mengajar
kontr akan, kecil, lingkungan yang padat, dengan tenang tanpa har us pr ihatin
kumuh, yang tidak mencer minkan memikir kan nasib sekolah anak-anaknya.
mar tabat seor ang gur u. Untuk itu Walaupun memang tidak bisa member ikan
penyediaan tempat tinggal bagi gur u sekolah gr atis setidaknya ada kebijakan
sangat besar ar tinya dalam upaya lain ber upa pember ian beasisw a
peningkatan kesejahter aan gur u. pendidikan bagi anak-anak gur u dan dosen
Sebagaimana dinyatakan oleh Bujang ter sebut.
Rahman bahw a, bagi gur u dapat
diter apkan alter natif pember ian subsidi
dar i pemer intah di luar gaji, seper ti subsidi Pentingnya Peningkatan Sosial Ekonomi
r umah. Jika pember ian r umah atau tempat Guru
tinggal layak masih tidak memungkinkan Kebutuhan pokok manusia ada yang
diber ikan secar a gr atis maka bisa saja ber sifat jasmani dan r ohani. Kebutuhan
dipikir kan car a lain. Misalnya par a gur u ter sebut mer upakan hal yang tidak dapat
diber i fasilitas pinjaman dengan bunga dihindar kan oleh manusia demikian pula
yang amat r endah (atau tidak ber bunga halnya dengan seor ang gur u. Selain ia
sama sekali!) dan masa pengembalian mempunyai kew ajiban melaksanakan
selama 25-30 tahun. tugasnya dengan sebaik-baiknya, gur u juga
memiliki hak yang w ajib untuk diber ikan,
meliputi: (1) imbalan jasa yang w ajar dan
Tunjangan Pendidikan Anak pr opor sional; (2) r asa aman dalam
Dalam Rancangan Undang-Undang melaksanakan tugas; (3) kondisi ker ja yang
Gur u dan Dosen sebelum disahkan kondusif; (4) hubungan antar pr ibadi yang
Depar temen Pendidikan Nasional baik dan kondusif; dan (5) kepastian
(Depdiknas) dan Komisi X sepakat jenjang kar ier dalam menuju masa depan.
mencantumkan usulan jaminan pendidikan Gur u sebagai tenaga pr ofessional,
gr atis bagi anak-anak gur u dan dosen di memiliki banyak kebutuhan seper ti
satuan pendidikan neger i dalam RUU Gur u kebutuhan akan suasana ker ja yang
dan Dosen yang kini tengah dibahas DPR. menyenangkan, keamanan ker ja, fasilitas
(http:/ / w w w .sinar har apan.co.id/ ). yang mendukung ter laksananya pr oses
Dir jen Peningkatan Mutu belajar mengajar , imbalan yang memadai
Pendidikan dan Tenaga Pendidik Fasli dan kesempatan untuk mengembangkan
Djalal mengatakan bahw a peningkatan kar ir . Jika salah satu atau keselur uhan
kesejahter aan gur u itu diusulkan sebagai kebutuhan telah ter penuhi, diper kir akan
bagian dar i pengembangan pr ofesi tenaga gur u akanmew ujudkan kiner janya secar a
pendidik.“Har us diakui, kemampuan optimal. Dengan demikian ter cukupinya
mer eka untuk menyekolahkan anak- kebutuhan yang dimiliki atau dir asakan
anaknya ter batas.Sementar a, mer eka ini oleh seseor ang ter masuk gur u akan
or ang-or ang yang menger ti benar mempengar uhi kiner ja mer eka dan akan

7 Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610


mendor ong par a gur u yang ada dalam dan kew ajibannya pun akan dilakukan
or ganisasi atau lembaga pendidikan untuk dengan penuh semangat kr eativitas tinggi,
beker ja dengan sungguh-sungguh untuk dan ber upaya dengan segala daya untuk
mew ujudkan tujuan lembaganya. meningkatkan hasil pendidikannya.
Sebaliknya, kebutuhan yang kur ang Kesejahter aan gur u yang kur ang
mencukupi juga dapat menghambat diper hatikan menjadi salah satu faktor
pelaksanaan peker jaan itu sendir i. yang paling menentukan r endahnya
Seper ti halnya pendapat Fullan kualitas kiner ja gur u. Sehingga w ajar lah
dalam Supr iadi, bahw a sekolah dan ketika banyak gur u yang mempunyai ker ja
pembelajar an di kelas akan menjadi efektif sampingan yang tidak mendukung
jika dilakukan oleh gur u-gur u yang pr ofesinya guna meningkatkan
pr ofesional dan hal itu akan dapat ter jadi kesejahter aan hidupnya.
apabila: (1) or ang-or ang yang dir ekr ut
sebagai tenaga pegajar adalah or ang yang
ber kualitas; dan (2) tempat ker ja (sekolah) STRES PADA GURU
dior ganisir sedemikian r upa untuk Pengertian Stres Pada Guru
mendor ong dan selalu member ikan Dalam Kamus Besar Bahasa
penghar gaan kepada gur u-gur u yang telah Indonesia, str es didefinisikan: “suatu
mampu mengajar secar a sempur na keadaan dimana individu mengalami
(Supr iadi, 1999: 21). Penghar gaan yang kelelahan fisik, emosional dan mental, atau
dimaksud dapat ber upa pujian atau juga bisa ber makna kelelahan emosional,
imbalan atau ber upa dukungan ter hadap fr ustasi, dan keletihan yang ter jadi jika
pemenuhan kebutuhan gur u. Keduanya r angkaian per istiw a di suatu hubungan,
saling ber hubungan er at. Secar a misi, car a hidup, peker jaan atau bisnis
pr ofesional kondisi tempat ker ja dalam hal tidak menghasilkan sesuatu yang sesuai
ini sekolah yang mampu member ikan dengan har apan” (KBBI, 1997: 180).
penghar gaan akan memancing sekaligus Menur ut Pestonjee, secar a teor itis
memotivasi gur u untuk melakukan str es diar tikan sebagai sebuah atau
pembelajar an yang pr ima dan mer eka beber apa r angsangan pada tekanan yang
selalu memper tahankan pr estasi secar a dialami yang tidak dapat diakomodasikan
ber kelanjutan. atau ditahan yang pada akhir nya dapat
Sedangkan menur ut Sur akhmad, menyebabkan gangguan atau ker usakan
faktor mendasar yang ter kait er at dengan pada kesehatan maupun tingkah laku
kiner ja pr ofessional tenaga pendidik or ang ter sebut. Agar w ala pada tahun 1979
adalah “kepuasan ker ja” yang ber kaitan menyatakan bahw a secar a psikologis, str es
dengan “kesejahter aan”. Kepuasan ini mer upakan hasil dar i inter aksi antar a
dilatar belakangi oleh faktor -faktor , yaitu: seor ang manusia dengan lingkungan di
(1) imbalan jasa; (2) r asa aman; (3) sekitar nya. Pendapat yang sama juga
hubungan pr ibadi; (4) kondisi lingkungan mendefinisikan bahw a yang dimaksud
ker ja; dan (5) kesempatan untuk dengan str es adalah “gangguan atau
pengembangan dan peningkatan dir i. kekacauan mental dan emosional yang
Dengan demikian ber dasar kan muncul kar ena tanggapan (r espon).”
beber apa pendapat di atas dapat Menur ut Char les D, Spielber ger
disimpukan bahw a peningkatan menyebutkan bahw a str es adalah
kesejahter aan gur u secar a langsung tuntutan-tuntutan ekster nal yang
maupun tidak langsung ber ar ti juga mengenai seseor ang, misalnya obyek-
mer upakan suatu upaya peningkatan mutu obyek dalam lingkungan atau suatu
pendidikan. Gur u yang ter jamin stimulusyang secar a obyektif
kesejahter aannya tentu akan r ajin dan giat adalahber bahaya. Str es juga biasa diar tikan
beker ja, dan dalam melaksanakan tugas sebagai tekanan, ketegangan atau

Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610 8


gangguan yang tidak menyenangkan yang Tipe dan Tingkatan Stres
ber asal dar i luar dir i seseor ang. Menur ut Hans Selye yang disebut
Sedangkan menur ut Robbins sebagai “bapak” penelitian tentang str es
mendefiniskan str es sebagai suatu kondisi menyatakan bahw a str es ada dua tipe,
dinamik dimana seseor ang individu yaitu str es negatif yang disebut dengan
dikonfr ontasikan dengan sebuah peluang, distr es yang menghasilkan per ilaku
kendala atau tuntutan yang dikaitkan kar yaw an yang disfungsional seper ti ser ing
dengan apa yang sangat diinginkan dan melakukan kesalahan, ber sikap acuh dan
hasilnya dapat diper sepsikan sebagai tidak absen tanpa keter angan. Di sisi lain, str es
pasti dan penting (Robbins, 2003: 37). positif atau disebut eustr es yang
Bar on & Gr eenber g, mendefinisikan str es menciptakan tantangan dan per asaan
sebagai r eaksi-r eaksi emosional dan untuk selalu ber pr estasi dan beper an
psikologis yang ter jadi pada situasi dimana sebagai faktor motivator kr itis yang akan
tujuan individu mendapat halangan dan meningkatkan kiner ja kar yaw an.
tidak bisa mengatasinya (Mar giati, 1999: Pendapat yang sama juga
71). Sedangkan Landy memahaminya agak dikemukakan oleh Ter r y Gr egson bahw a
ber beda dengan pakar di atas, ia str es ada dua tipe atau bentuk yaitu: 1)
memandang per soalan ini adalah sebagai distr es mer upakan aspek tidak baik str es
ketidakseimbangan keinginan dan yang dapat menyebabkan kiner ja yang
kemampuan memenuhinya sehingga tidak baik, menur unya pr oduktivitas,
menimbulkan konsekuensi penting bagi menur unya kr eatifitas, ber kur angnya
dir inya. inovasi dan gangguan kesehatan seper ti
Secar a r ingkas penger tian str es sakit kepala, gangguan pencer naan, demam
dapat digambar kan sebagai ber ikut: ber kepanjangan, sakit leher dan nyer i
S=P>R punggung. 2) eustres mer upakan str es
yang baik yang dapat meningkatkan
Keter angan: kiner ja (Gr egson, 2007: 27-28).
S : Str es (str es) Ber dasar kan kedua pendapat
P : Tekanan (pr essur e) ter sebut, str es yang dimaksud dalam
R : sumber daya (r esour ces). penelitian adalah str es tipe kedua yaitu
Maksudnya adalah str es ter jadi str es negatif atau distr es yang membaw a
ketika tekanan kepada individu lebih besar kepada hal-hal yang negatif. Untuk
dar ipada sumber daya yang dimiliki. mencapai tingkat str es distr es ter sebut ada
Ber dasar kan beber apa pendapat beber apa tahapan str es yang mer upakan
ter sebut dapat dipahami bahw a yang tingkatan str es yang dialami seseor ang
dimaksud dengan str es adalah tanggapan yaitu: Tahap pertama, yaitu mobilisasi
seseor ang ter hadap r angsangan atau Ener gi ar tinya selur uh ener gi mendadak
faktor -faktor di luar dir inya yang diker ahkan menghadapi tekanan. Pada
menyebabkan ter jadinya tekanan yang tahap ini, selur uh aktifitas fisik tubuh
dir eaksikan dalam bentuk gangguan baik meningkat ditandai dengan detak jangtung
fisik maupun psikisnya. Atau dengan kata dan tekanan dar ah meningkat, kadang-
lain str es adalah suatu kadang diser tai dengan per mukaan tangan
tekanan/ ketegangan yang dialami yang ber ker ingat. Kar enanya tahap str es
seseor ang kar ena adanya ketidaksesuaian per tama ini mer upakan tingkat str es
antar a lingkungan dengan sumber daya r endah atau secondary stress.
yang dimilikinya, sehingga menimbulkan Tahap kedua, yaitu pengeluar an dan
r eaksi-r eaksi ter hadap kondisi ter sebut. penggunaan ener gi, ter jadi apabila ketika
Apabila har apan dan tuntutan tugas tidak tahap per tama ber tahan cukup lama dan
selar as dengan kebutuhan dan kemampuan tidak ada jalan keluar , sehingga tubuh
or ang, ia akan mengalami str es. menggunakan selur uh ener gi yang

9 Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610


dimilikinya. Pada tahap kedua ini keputusan jelek; (6. kr eatifitas dan inovasi
mer upakan tingkat str es sedang dengan kur ang; dan (7) ber gulat pada tugas-tugas
gejala: per asaan penuh semangat, yang tidak pr oduktif (Sculer , 1999: 123).
konsentr asi tinggi, per asaan tetekan, Hal ini juga diungkapkan oleh Uus
kegeliasahan, hilangnya ingatan, dan Fir daus bahw a gejala str es yaitu:
penyakit akut r ingan seper ti demam dan membolos, telat ker ja, mudah ter singgung
flu. dan keinginan untuk pindah ker ja. Randal
Tahap ketiga yaitu penghabisan sisa Schuller telah melakukan penelitian pada
ener gi, ter jadi apabila tekanan ter jadi kar yaw an yang mengalami str es yang
secar a ter us mener us selama ber tahun- menunjukkan gejala, penur unan pr estasi
tahun. Tahap ketiga ini mer upakan tingkat ker ja, peningkatan ketidakhadir an ser ta
str es yang tinggi atau str es kr onis, dimana tendensi mengalami kecelakaan. Bahkan
kebutuhan tubuh ter hadap ener gi melebihi Jacinta lebih lanjut menyetakan bahw a
kemampuannya untuk mempr oduksi, str es yang ber kepanjangan akan
gejala-gejalanya: penyakit jantung, tekanan menyebabkan ketegangan dan kekuatir an
kejiw aan, insomnia, kesalahan membuat ser ta kehilangan har apan/ mudah putus
keputusan, per ubahan kepr ibadian dan asa (Sculer , 1999: 123).
penur unan kiner ja dan pr oduktivitas Ber dasar kan beber apa pendapat
(Jakcen, 2005: 42-44). ter sebut, penulis menyimpulkan bahw a
str es mer upakan suatu kondisi
ketengangan yang dapat ter lihat dar i
Gejala Stres Pada Guru tekanan pada fisik dan psikis. Dar i tekanan
Car y Cooper dan Alison Str aw pada fisik dan psikis tersebut muncul suatu
mengemukakan gejala str es sikap atau tindakan yang dapat
dapat ber upa tanda-tanda ber ikut ini: (1) mengamcam kemampuan seseor ang untuk
Fisik, yaitu nafas membur u, mulut dan menghadapi lingkungannya.
ker ongkongan ker ing, tangan Dengan demikian gur u yang
lembab, r ner asa panas, otot -otot tegang, mengalami str es menunjukkan gejala yang
pencemaan ter ganggu, sembelit, letih yang dapat mengamcam dan menganggu
tidak ber alasan, sakit kepala, salah ur at pelaksanaan ker ja mer eka, seper ti: mudah
dan gelisah; (2) Per ilaku, yaitu per asaan mar ah dan agr esi, tidak dapat r elaks, emosi
bingung, cemas dan sedih, jengkel, salah yang tidak stabil, sikap tidak mau
paham, tidak ber daya, tidak mampu ker jasama, per asaan tidak mampu ter libat,
ber buat apa-apa, gelisah, gagal, tidak dan kesulitan dalam masalah tidur . Hal ini
menar ik, kehilangan semangat, sulit senada dengan apa yang disampaikan Uus
konsentr asi, sulit ber fikir jer nih, sulit Fir daus bahw a gur u yang mengalami str es,
membuat keputusan, hilangnya kr eatifitas, akan memiliki efek psikologis yang bur uk
hilangnya gair ah dalam penampilan dan ter hadap r endahnya aspek mor al, seper ti:
hilangnya minat ter hadap or ang lain; dan membolos, telat ker ja, mudah ter singgung,
(3) Watak dan kepr ibadian, yaitu sikap dan keinginan untuk pindah. Konsep dir i
hati-hati menjadi cer mat yang dan sikap negative muncul sehingga
ber lebihan, cemas menjadi lekas panik, per hatian dan per asaan ter hadap or ang
kur ang per caya dir i menjadi lain menjadi tumpul.
r aw an,penjengkel menjadi meledak-ledak Selain itu gur u yang mengalami
(Cooper , 1995: 8-15). str es akan mengalami kelelahan fisik dan
Sedangkan gejala str es di tempat mental, dan emosional. Kelelahan fisik
ker ja, yaitu meliputi: (1) kepuasan ker ja seper ti; sakit kepala, demam, sakit
r endah; (2) kiner ja yang menur un; (3) punggung, tegang pada otot leher dan
semangat dan ener gi menjadi hilang; (4) bahu, ser ing ter kena flu, mual-mual,
komunikasi tidak lancar ; (5) pengambilan gelisah.Kelelahan mental seper ti; mer asa

Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610 10


tidak dihar gai, r asa benci, r asa gagal, tidak komunikasi tidak lancar , pengambilan
peka, sinis, acuh tak acuh, selalu keputusan jelek, kr eatifitas dan inovasi
menyalahkan, kur ang toler an, konsep dir i kur ang, ber gulat pada tugas-tugas yang
r endah.Kelelahan emosi seper ti; r asa tidak pr oduktif.
bosan, mudah ter singgung, mengeluh,
mer atap, suka mar ah, tidak per duli dengan
sisw a dan putus asa. Sebab-sebab Timbulnya Stres Pada
Dengan demikian dapat Guru
disimpulkan bahw a gejala str es pada gur u, Ter dapat dua faktor penyebab atau
yaitu: (1) Gangguan pada kesehatan; sumber munculnya str es atau str es ker ja
mudah pusing, mudah capek, pegal-pegal, pada gur u, yaitu faktor lingkungan ker ja
demam, ser ing ter kena flu, tekanan dar ah dan faktor per sonal. Faktor lingkungan
tinggi, ker ingat ber lebihan, gelisah, mudah ker ja dapat ber upa kondisi fisik,
lelah tanpa alasan, nafsu makan ber kur ang, manajemen kantor maupun hubungan
demam, sakit punggung, tegang pada otot sosial di lingkungan peker jaan. Sedang
leher dan bahu, mengalami kesulitan tidur , faktor per sonal bisa ber upa tipe
gangguan pencer naan, gangguan kepr ibadian, per isliw a/ pengalaman
tenggor okan; (2) Gangguan psikologis; pr ibadi maupun kondisi sosial-ekonomi
mer asa tidak dihar gai, r asa benci, r asa keluar ga di mana pr ibadi ber ada dan
gagal, r asa bosan, mudah ter singgung, mengembangkan dir i.Betapapun faktor
mengeluh, mer atap, suka mar ah, putus asa, kedua tidak secar a langsung ber hubungan
kekuatir an yang ber lebihan ser ta dengan kondisi peker jaan, namun kar ena
kehilangan har apan/ mudah putus asa, dampak yang ditimbulkan peker jaan cukup
mudah lupa, kacau pikir annya, daya ingat besar , maka faktor pr ibadi ditempatkan
menur un, sulit untuk ber konsentr asi, suka sebagai sumber atau penyebab munculnya
melamun ber lebihan, pikir an hanya str ess (Endang, 20011: 75).
dipenuhi satu pikir an saja, ter lalu sensitif, Menur ut Davis dan New st r om str es
gelisah dan cemas, suasana hati mudah ker ja disebabkan oleh: (1) Adanya tugas
ber ubah-ubah, sedih, mudah menangis dan yang ter lalu banyak. Banyaknya tugas tidak
depr esi, gugup, agr esif ter hadap or ang lain selalu menjadi penyebab str es, akan
dan mudah ber musuhan ser ta mudah menjadi sumber str es bila banyaknya tugas
menyer ang, dan kelesuan mental, per asaan tidak sebanding dengan kemampuan baik
bingung, jengkel; (3) Gangguan fisik maupun keahlian dan w aktu yang
inter per sonal, atau dalam hubungan ter sedia bagi kar yaw an; (2) Super visor
dengan or ang lain; tidak peka, sinis, acuh yang kur ang pandai. Seor ang kar yaw an
tak acuh, selalu menyalahkan, kur ang dalam menjalankan tugas
toler an, tidak per duli dengan sisw a, sehar i-har inya biasanya di haw ah
per hatian dan per asaan ter hadap or ang bimbingan sekaligus memper tanggung-
lain menjadi tumpul, tidak mau ker jasama, jaw abkan kepada super visor . Jika seor ang
mendiamkan or ang lain, keper cayaan pada, super visor pandai dan menguasai tugas
or ang lain menur un, mudah mengingkar i baw ahan, ia akan membimbing dan
janji pada or ang lain, senang mencar i member i pengar ahan atau instr uksi secar a
kesalahan or ang lain atau menyer ang baik dan benar ; (3) Ter batasnya w aktu
dengan kata-kata, menutup dir i secar a dalam menger jakan peker jaan. Kar yaw an
ber lebihan, dan mudah menyalahkan or ang biasanya mempunyai kemampuan nor mal
lain; dan (4) Penur unan kiner ja; membolos, menyelesaikan tugas kantor / per usahaan
telat ker ja, keinginan untuk pindah, yang dibebankan kepadanya. Kemampuan
penur unan pr estasi ker ja, peningkatan bcr kaitan dengan keahlian, pcngalaman,
ketidakhadir an, kepuasan ker ja r endah, dan w aktu yang dimiliki. Dalam kondisi
semangat dan ener gi menjadi hilang, ter tentu, pihak atasan ser ingkali

11 Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610


member ikan tugas dengan w aktu yang ber sumber dar i kesalahan yang timbul
ler batas. Akibatnya, kar yaw an dikejar dalam kehidupan pr ibadi.
w aktu untuk menyelesaikan tugas sesuai Adapun str es yang dialami gur u
tepat w aktu yang ditetapkan atasan; (4) menur ut Sar ar tr i Wilonoyudho,
Kur ang mendapat tanggungjaw ab yang menyebutkan bahw a gur u mengalami dua
memadai. Faktor ini ber kaitan macam str es str uktur al. Pada tatar an
dengan hak dan kew ajiban kar yaw an. mikr o, jelas ter kait dengan kondisi sosio-
Atasan ser ing member ikan tugas kepada ekonomi (Wilonoyudho, 2001: 4). Gur u-
baw ahannya tanpa diikuti kew enangan gur u di kota-kota besar menghadapi
(hak) yang memadai. Sehingga, jika har us par adoks kehidupan nyata, dimana mer eka
mengambil keputusan har us ber konsultasi, mendidik anak-anak or ang kaya, yang
kadang menyer ahkan sepenuhnya pada memiliki kemudahan fasilitas hidup,
atasan; (5) Ambisuitas per an. Agar sedangkan gur u itu sendir i kesulitan dalam
menghasilkan per for man yang baik, menyekolahkan anak-anaknya dan untuk
kar yaw an per lu mengetahui tujuan dar i memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan
peker jaan, apa yang dihar apkan untuk gur u di pedesaan mengalami masalah
diker jakan ser ta scope dan tanggungjaw ab dimensi lain, di mana ia har us ber jalan kaki
dar i peker jaan mer eka. Saat tidak ada untuk menuju sekolah dengan jar ak yang
kepastian tentang definisi ker ja dan apa cukup jauh.
yang dihar apkan dar i peker jaannya akan Dengan demikian dapat disimpul-
timbul ambiguitas peran; (6) Per bedaan kan bahw a penyebab timbulnya str es pada
nilai dengan per usahaan. Situasi ini gur u dapat ber macam-macam, ter gantung
biasanya ter jadi pada par a kar yaw an atau pada bagaimana gur u ter sebut mer espon
manajer yang mempunyai pr insip yang segala tekanan dan tuntutan dar i
ber kaitan dengan pr ofesi yang digeluti lingkunganya. Apabila dihubungkan
maupun pr insip kemanusiaan yang dengan pendapat-pendapat sebelumnya
dijunjung tinggi (altr uisme); (7) Fr ustr asi. tentang penyebab str es, maka str es pada
Dalam lingkungan ker ja, per asaan fr ustr asi gur u dapat disebabkan str es yang
memang bisa disebabkan banyak faktor . ber sumber dar i peker jaan, str es yang
Faktor yang diduga ber kaitan dengan ber sumber dar i hubungan anta pr ibadi,
fr ustr asi ker ja adalah ter hambatnya dan str es yang ber sumber dar i kesalahan
pr omosi, ketidakjelasan tugas dan yang timbul dalam kehidupan pr ibadi.
w ew enang ser tapenilaian/ evaluasi staf,
ketidak-puasan gaji yang diter ima; dan (8)
Per ubahan tipe peker jaan, khususnya jika Dampak Stres Pada Guru
hal ter sebut tidak umum. Situasi Secar a umum dampak str es
ini bisa timbul akibat mutasi yang tidak menur ut Rendall Schuller , str es yang
sesuai dengan keahlian dan jenjang kar ir dihadapi oleh kar yaw an ber kor elasi
yang di lalui atau mutasi pada per usahaan dengan penur unan pr estasi ker ja,
lain, meskipun dalam satu gr up namun eningkatan ketidakhadir an ker ja ser ta
lokasinya dan status jabatan ser ta status tendesi mengalami kecelakaan. Secar a
per usahaannya ber ada di baw ah singkat beber apa dampak negatif yang
per usahaan per tama. ditimbulkan oleh str es ker ja dapat ber upa:
Ber dasar kan pendapat ter sebut (1) Ter jadinya kekacauan, hambatan baik
secar a r ingkas dapat disimpulkan bahw a dalam manajemen maupun oper asional
str es ker ja timbul disebabkan tiga faktor ker ja; (2) Mengganggu kenor malan
utama yaitu: (1) str es yang ber sumber dar i aktivitas ker ja; (3) Menur unkan tingkat
peker jaan; (2) str es yang ber sumber dar i pr oduktivitas; dan (4) Menur unkan
hubungan anta pr ibadi, dan (3) str es yang pemasukan dan keuntungan
per usahaan.Ker ugian financial yang

Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610 12


dialami per usahaan kar ena tidak dua langkah ter sebut sudah dilakukan
imbangnya antar a produktivitas dengan maka ber ikutnya menghdapai dan
biaya yang dikeluar kan untuk membayar mengur angi str es itu sendir i.Robins
gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. menjelaskan ada dua pendekatan yang bisa
Sedangkan dampak str es pada gur u dilakukan dalam mengelola str es, yaitu
ada yang menguntungkan dan ada yang pendekatan individu dan pendekatan
mer ugikan bagi sekolah. Namun pada tar af or ganisasi. Pendekatan yang tepat dalam
ter tentu pengar uh yang menguntungkan mengelola str es, ada dua pendekatan yaitu
sekolah dihar apkan akan memacu gur u pendekatan individu dan pendekatan
untuk dapat menyelesaikan peker jaan or ganisasi.
dengan sebaik-baiknya. Reaksi ter hadap
str es dapat mer upakan r eaksi ber sifat
psikis maupun fisik. Biasanya gur u yang Pendekatan Individual
str es akan menunjukkan per ubahan Seor ang kar yaw an dapat ber usaha
per ilaku. Per ubahan per ilaku tcr jadi pada sendir i untuk mcngur angi level str esnya.
dir i manusia sebagai usaha Str ategi yang ber sifat individual yang
mengatasi str es. Usaha mengatasi str es cukup efektif yaitu; pengelolaan w aktu,
dapat ber upa per ilaku melaw an str es latihan fisik, latihan r elaksasi, dan
( flight) atau freeze (berdiam dir i). dukungan sosial. Dengan pengelolaan
w aktu yang baik maka seor ang kar yaw an
dapat menyelesaikan tugas dengan baik,
Upaya Menanggulangi Stres Pada Guru tanpa adanya tuntutan ker ja yang ter gesa-
Str es dalam peker jaan dapat dicegah gesa.Dengan latihan fisik dapat
timbulnya dan dapat dihadapi tanpa meningkatkan kondisi tubuh agar lebih
memper oleh dampaknya yang negatif, pr ima sehingga mampu menghadapi
begitu pula hanya dengan str es yang tuntutan tugas yangber at. Selain itu untuk
dialami seor ang gur u dapat ditangggulangi mengur angi sir es yang dihadapi peker ja
sehingga tidak ber dampak bur uk pada dir i pcr lu dilakukan kegiatan-kegiatan santai.
gur u ter sebut.Upaya untuk menanggulangi Dan sebagai str atcgi ter akhir untuk
str es dapat dilakukan melalui suatu mengur angi str esadalah dengan
manajemen str es.Manajemen str es lebih r oengumpulkan sahabat, kolega, keluar ga
dar ipada sekedar mengatasinya, yakni yang akan dapat member ikan dukungan
belajar menanggulanginya secar a adaptif dan sar an-sar an bagi dir inya.
dan efektif. Hampir sama pentingnya untuk
mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan Pendekatan Organisasional
dan apa yang har us dicoba. Beber apa penyebab str es adalah
Supr ihanto mengatakan bahw a dar i tuntutan dar i tugas dan per an ser ta
sudut pandang or ganisasi, manajemen str uktur or ganisasi yang scmuanya
mungkin tidak khaw atir jika kar yaw annya dikendalikan oleh manajemen, schingga
mengalami str es. Maka manajemen faktor -faktor itu dapat diubah.Oleh kar ena
mungkin akan ber pikir untuk member ikan itu str ategi-str ategi yang mungkin
tugas yang menyer takan str es r ingan bagi digunakan oleh manajemen untuk
kar yaw an untuk member ikan dor ongan mengur angi str es kar yaw annya adalah
bagi kar yaw an, namun sebaliknya itu akan melalui seleksi dan penempatan,
dir asakan sebagai tekanan oleh si peker ja penetapan tujuan, redesain peker jaan,
(Supr ihanto, 2003: 23-24). pengambilan keputusan par tisipatif,
Langkah aw al mengelola str es komunikasi or ganisasional, dan pr ogr am
adalah dengan memahami sejak dini gejala- kesejahter aan. Melalui str ategi ter sebut
gejala str es yang ter jadi, langkah akan menyebabkan kar yaw an memper oleh
ber ikutnya mencar i penyebab str es.Jika peker jaan yang sesuai dengan

13 Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610


kemampuannya dan mer eka beker ja untuk Hubungan Sosial Ekonomi dan Stres
tujuan yang mer eka inginkan ser ta adanya Pada Guru
hubungan inter per sonal yang sehat ser ta Menur ut beber apa ahli tingkat sosial
per aw atan ter hadap kondisi fisik dan ekonomi gur u memiliki hubungan yang
mental (Robins, 2003: 54). sangat er at dengan str es pada gur u yaitu
Sedangkan Fir daus menyatakan mer upakan salah satu faktor penyebab
sebaiknya gur u yang mengalami str es timbul dan meningkatnya tingkat str es
dapat ditanggulangi dengan car a mencegah pada gur u. Sebagaimana yang
munculnya str es. Sebagai alter native yang dikemukakan Muzayyin Ar ifin bahw a
har us dilakukan adalah: (1) menjaga kur angnya bantuan kesejahter aan dan gaji
kesehatan fisik dengan olah r aga r utin, yang kur ang memadai mer upakan
makanan yang halal dan baik; (2) r efr esing, pr oblema major bagi seor ang gur u baik
r eklr easi, hibur an untuk menghilangkan yang tinggal di pedesaan maupun di kota
kepenatan; (3) meningkatkan hubungan (Ar ifin, 2007: 111-112). Pendapat lain juga
yang har monis dengan or ang lain; (4) menyatakan bahw a diantar a beber apa
meningkatkan w aw asan dengan membaca, faktor yang menyebabkan seseor ang
menulis dan ikut kegiatan yang menjadi str es adalah faktor sosial ekonomi,
ber manfaat; dan (5) jangan lupa untuk yang dalam hal ini adalah ketidakpastian
ber doa, takw a dan taw akal kepada Allah. ekonomi. Menur ut Mar setio dalam Sur at
Dan menur ut Mar giati juga menambahkan Kabar Har ian Kompas menyatakan bahw a
bahw a str es pada gur u dapat dikur angi str es yang dialami gur u didominasi kar ena
dengan meningkatkan kesejahter aan gur u. pemotongan gaji dan kur angnya subsidi
Adapun dalam ajar an Islam, Allah kesejahter aan gur u (Mar setio, 2008, 45).
mengajar kan kepada umat -Nya bahw a Pendapat lain juga menyatakan bahw a
untuk menanggulangi str es dengan selalu str es disebabkan salah satunya adalah
maw as dir i ter hadap apa yang menimpa faktor kondisi ekonomi. Mar giati juga
dir i kita dan jangan membuat kita sampai menambahkan bahw a str es pada gur u
putus asa sehingga bisa menimbulkan dapat dikur angi dengan meningkatkan
dampak lain yang lebih par ah semacam kesejahter aan gur u.
str es kr onis. Apapun yang kita alami har us Sar ar tr i Wilonoyudho, menyebut -
diantisipasi dengan kekuatan mental dalam kan bahw a gur u mengalami dua macam
mener imanya. Jika kita kembali pada str es str uktur al. Pada tatar an mikr o, jelas
agama, maka sabar , optimis, ber doa dan ter kait dengan kondisi sosio-ekonomi
ber usaha mencar i solusi ter baik adalah (Wilonoyudho, 2001: 4). Di beber apa
jalan yang har us kita tempuh. daer ah lain, str es gur u diakibatkan oleh
Ber dasar kan ayat di atas pemotongan gaji gur u yang tidak
menegaskan kepada umat muslim bahw a pr opor sional. Sedangkan hasil beber apa
str es yang dialami seseor ang ter masuk penelitian di Malasyia, str es ber sumber
yang dialami gur u dapat diatasi dengan dar i beban ker ja yang ber lebihan.
tetap mendekati dir i kepada Allah. Jauh Sementar a gaji gur u pas-pasan di sisi lain
dar i Allah atau agama ber ar ti akan semakin kebutuhan membumbung tinggi. Tuntutan
menambah dan memper besar str es. hidup yang demikian besar pada satu sisi,
Sebagaimana yang dikemukakan Zakiah sementar a di sisi lain tanggung jaw ab dan
Dar adjat bahw a dengan agama dapat beban mor al yang dipikul sebagai pengajar
member ikan bimbingan dalam hidup, dan pendidik sangat besar ser ing
menolong dalam menghadapi kesukar an, mengakibatkan str es/ tekanan mental pada
dan menetr amkan batin (Dar adjat, 1995: gur u.“Untuk menghindar i str es mer eka,
56). diper lukan peningkatan kesejahter aan dan
penyediaan sar ana dan pr asar ana yang

Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610 14


memadai sehingga ter cipta kepuasan dibuat dalam bentuk per tanyaan dengan
ker ja.” tiga alter natif jaw aban.Jaw aban setiap item
Ber dasar kan beber apa pendapat instr ument menggunakan skala likert yang
ter sebut dapat disimpulkan bahw a tingkat digunakan untuk mengukur sikap,
sosial ekonomi gur u memiliki hubungan pendapat dan per sepsi seseor ang atau
yang sangat er at ter hadap timbulnya str es sekelompok or ang tentang fenomena sosial
pada gur u. Atau dengan kata lain tingkat yang mempunyai gr adasi dar i sangat
kesejahter aan gur u akan ber pengar uh positif sampai sangat negatif (Sugiyono,
ter hadap tingkat str es pada gur u, semakin 2008: 134-135). Sedangkan w aw ancar a
sejahter a kondisi ekonomi gur u ter sebut digunakan untuk memper oleh infor masi
maka akan ber kur ang tingkat str es dalam secar a langsung dengan gur u, sisw a, kepala
dir inya. Untuk itu pember ian subsidi sekolah tentang kondisi sosial ekonomi
ber upa pendapatan yang mencukupi, gur u, str es yang dialami gur u, keadaan
member ikan kesejahter aan lainnya seper ti pr oses pembelajar an dan sekolah.
jaminan kesehatan, per umahan, Kemudian dokumentasi digunakan untuk
kendar aan, pensiun, asur ansi, tunjangan memper oleh data mengenai gur u, sisw a,
pendidikan bagi anak-anaknya, mer upakan sekolah, sar ana pr asar ana pendidikan,
hal sangat per lu ditingkatkan dalam upaya tunjagan yang diper oleh gur u, kegiatan
menanggulangi str es dalam dir i gur u pembelajar an gur u, aktivitas gur u, absensi
ter sebut. gur u, dan sebagainya.
Sesuai dengan jenis penelitian ini,
maka sebelum teknik statistic yang
METODOLOGI PENELITIAN digunakan untuk menguji hipotesis
Dalam penelitian ini pendekatan yang diter apkan, ter lebih dahulu data
digunakan adalah pendekatan penelitian dideskr ipsikan dengan mengungkapkan
kuantitatif kar ena dalam penelitian ini nilai r ata-r ata, standar deviasi, modus, dan
yang akan dilakukan adalah untuk menguji median, juga disajikan daftar distr ibusi
seber apa tinggi atau r endahnya hubungan fr ekuensi, dan histogr am. Selanjutnya
yang ber sifat pengar uh antar a var iabel asumsi-asumsi yang digunakan dibuktikan
tingkat sosial ekonomi gur u dengan melalui pengujian per syar atan
var iabel str es pada gur u. Dengan demikian analisis.Pengujian per syar atan analisis
dalam penelitian ini ter dapat satu var iebal dalam hal ini meliputi uji nor malitas dan
independent atau var iabel bebas yaitu homogenitas data.Uji nor malitas data
tingkat sosial ekonomi gur u dan satu dilakukan dengan menggunakan uji
var iabel dependen atau ter ikat yaitu str es nor malitas dengan menggunakan teknik
pada gur u.Sebagaimana dikemukakan Chi Kuadr at (  2 ), yang kemudian dalam
Mar gono (1997: 45-46) bahw a tujuan per hitungannya menggunakan bantuan
penelitian kuantitatif adalah untuk menguji computer yaitu pr ogr am SPSS 20.
teor i, mengukuhkan fakta-fakta, dan untuk Pengujian ini ber tujuan untuk mengetahui
menunjukkan hubungan-hubungan di apakah data penelitian untuk var iabel
antar a var iable. tingkat sosial ekonomi gur u dan str es pada
Kar ena dalam penelitian ini gur u memiliki sebar an yang nor mal atau
menggunakan pendekatan penelitian tidak.
kuantitatif, maka metode pengumpulan Sementar a pengujian homogenitas
data yang digunakan adalahangket, data adalah pengujian mengenai sama
w aw ancar a dan dokumentasi.Angket tidaknya var iansi-var iansi dua buah
digunakan untuk mengungkapkan var iabel distr ibusi atau lebih. Untuk menguji
bebas, ter utama tentang, kondisi sosial homogenitas var ians var iabel tingkat sosial
ekonomi gur u dan tingkat str es pada gur u ekonomi gur u (X) dan var iabel str es pada
di SMA Neger i 1 Kampar Kir i Hilir.Angket gur u (Y) dilakukan dengan menggunakan
15 Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610
Uji-F.Dengan ketentuan jika F hitung < F tabel , Untuk pengkatagor ian nilai var iabel
maka var ians dar i kelompok ter sebut str es pada gur u digunakan klasifikasi
homogen. Dalam aplikasinya peneliti sebagai ber ikut:
menggunakan pr ogr am SPSS 20 dengan 90 – 100% : sangat r endah
kr iter ia uji apabila nilai r lebih kecil atau 80 – 89% : r endah
sama dengan (=) dar i tingkat  yang 65 – 79% : cukup
ditentukan, maka skor -skor pada var iabel 55 – 64% : tinggi
ter sebut menyebar secar a homogen 0 – 54% : sangat tinggi
(Sugioyono, 2008: 259). Untuk memudahkan per hitungan
Kemudian setelah melakukan ujian dalam menganalisis data dengan
nor malitas dan homogenitas maka langkah memper gunakan ber bagai r umus ter sebut,
selajutnya melakukan uji hipotesis dengan penulis menggunakan alat bantu komputer
teknik kor elasi dan r egr esi seder hana. dengan fasilitas pr ogr am SPSS 20.
Rumusnya sebagaimana ber ikut:
 X  Y 
 XY  n
HASIL DAN PEMBAHASAN
r Profil SMAN 1 Kampar Kiri Hilir

X 2 
 X  2

  Y 
2
 Y 
2


SMAN 1 Kampar Kir i Hilir
Kabupaten Kampar didir ikan pada tahun
 n   n 
 2002. Sekolah ini didir ikan sebagai suatu
Keter angan: w ujud ser ta dalam pembangunan gener asi
r = koefisien kor elasi muda dan kepedulian dalam
X = jumlah skor dalam sebar an X meningkatkan mutu pendidikan, baik
Y = jumlah skor dalam sebar an Y bidang IPTEK maupun IMTAQ, ser ta
XY = jumlah hasil skor X dengan skor Y membekali sisw a dengan keter ampilan
yang ber pasangan melalui penyalur an minat dan
X² = jumlah skor yang dikuadr atkan pengembangan bakat, sebagai bekal masa
dalam sebar an X depan sisw a.Sekolah ter letak Jl. Lintas
Pekanbar u - Lipatkain KM. 35.Nama
Y² = jumlah skor yang dikuadr atkan
kepala sekolahnya Hefnofita Yuliani, S.Pd.
dalam sebar an Y
sekolah ini ter akr editasi B.
n = banyaknya subjek skor X dan skor Y
Kepemilikan Tanah/ Bangunan dar i dana
yang ber pasangan.
Hibah. Luas Tanah/ Status10.610 M 2dan
Untuk melihat atau mengetahui
Luas bangunan sekitar 746 M 2.
tingkat capaian r esponden ter hadap
Sebagai lembaga pendidikan SMAN 1
masing-masing var iabel ber dasar kan
Kampar Kir i Hilir memiliki visi dan misi
angket yang disebar kan digunakan r umus:
yang sangat r elevan dengan cita-cita
Skor 100% pendidikan nasional. Adapun visi dan misi
Respondenbutirbobotterti
nggi yang dir umuskan adalah:
Pengkatagor ian nilai pencapaian Visi :Unggul dan Ber pr estasi dengan
r esponden pada var iabel tingkat sosial Imtaq dan Iptek. Dengan indikator : (a)
ekonomi gur u digunakan klasifikasi Unggul dalam per olehan nilai UAS dan
sebagai ber ikut: UAN; (b) Ber pr estasi dan olah r aga; (c)
90 – 100% : Sangat baik Unggul dalam disiplin; (d) Unggul dalam
80 – 89% : Baik kesenian; (e) Ber pr estasi dalam kesenian;
65 – 79% : Cukup (f) Unggul dalam Penguasaan Komputer ;
55 – 64% : Kur ang baik dan (g) Unggul dalam Bahasa Inggr is.
0 – 54% : Tidak baik. Misi: (a) Meningkatkan r ata-r ata
UAS dan UAN dengan mengintensikan
pembelajar an bimbingan; (b) Menyediakan

Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610 16


sar ana ser ta memotivasi sisw a untuk besar jumlahnya menjadi infor masi yang
mengikuti latihan sepak bola secar a r utin; lebih seder hana dan mudah dipahami.
(c) Membina menumbuhkan kembangkan Tekhnik analisis data yang
disiplin ter hadap semua w ar ga sekolah digunakan sesuai dengan tujuan yang
melalui ekstr akur ikuler kepr amukaan; (d) hendak dicapai. Ber dasar kan jenis data
Menanamkan penghayatan ter hadap yang dikumpulkan yaitu data kuantitatif,
pelajar an agama sehingga menjadi sumber maka tekhnik yang digunakan adalah
mor al dalam kehidupannya melalui analisis statistik sebagai ber ikut:
bimbingan ker ohanian; (e) Menyediakan Pr osentase ialah, data
w ahana kegiatan kesenian; (f) dipr osentasekan setelah ditabulasi dalam
Menyediakan media pembelajar an jumlah fr ekuensi jaw aban r esponden
komputer ; dan (g) Mengadakan les Bahasa untuk setiap alter natif jaw aban dengan
Inggr is. r umus:

F
P  X100%
Deskripsidan Analisis Data
N
Pada penelitian ini ter dapat 2
Keter angan: P = Pr osentase untuk setiap
var iabel, yaitu var iabel Tingkat Sosial
kategor i jaw aban
Ekonomi dan Str es Pada Gur u. Dimana
F =Fr ekuensi jaw aban
var iabel Tingkat Sosial Ekonomi memiliki
r esponden
14 item per nyataan dan Str es Pada Gur u
N = Number of clases
sebanyak 17 per nyataan, sehingga kedua
Kemudian r umus statistik yang
var iabel itu ber jumlah 31 itemper nyataan.
digunakan untuk mencar i dan mengetahui
Dar i per hitungan angket hasil jaw aban
ada tidaknya pengar uh antar a kedua
gur u ter hadap per nyataan dan per tanyaan
var iabel ialah r umus kor elasi product
yang ada dalam kuesioner maka dapat
moment, kar ena dalam penelitian ini
dilakukan analisis data yaitu untuk
ter dapat dua var iabel yang per lu mendapat
mendapatkan hasil dar i pengar uh tingkat
kejelasan, apakah ter dapat pengar uh
sosial ekonomi dengan str es pada gur u.
antar a kedua var iabel atau sama sekali
Analisis data adalah pr oses
tidak ter dapat pengar uh. Kedua var iabel
penyeder hanan data kedalam bentuk yang
ter sebut ialah Pengar uh Tingkat Sosial
lebih mudah dibaca dan di inter pr etasikan,
Ekonomi dengan Str es pada Gur u SMAN 1
dalam pr oses ini digunakan statistik yang
Kampar Kir i Hilir .
salah satu fungsinya adalah untuk
menyeder hanakan data penelitian yang
Tabel 2
Nilai Korelasi Antara Variabel X dan Variabel Y

N X Y XY X2 Y2
1 48 46 2208 2304 2116
2 46 46 2116 2116 2116
3 46 46 2116 2116 2116
4 48 45 2160 2304 2025
5 46 44 2024 2116 1936
6 46 44 2024 2116 1936
7 45 44 1980 2025 1936
8 45 44 1980 2025 1936
9 45 43 1935 2025 1849
10 45 43 1935 2025 1849
11 45 44 1980 2025 1936

17 Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610


12 45 41 1845 2025 1681
13 45 40 1800 2025 1600
14 42 39 1638 1764 1521
15 42 41 1722 1764 1681
16 45 42 1890 2025 1764
17 45 40 1800 2025 1600
18 38 46 1748 1444 2116
19 41 46 1886 1681 2116
20 32 44 1408 1024 1936
21 34 41 1394 1156 1681
22 29 39 1131 841 1521
23 24 39 936 576 1521
24 22 38 836 484 1444
25 25 36 900 625 1296
26 21 36 756 441 1296
27 24 36 864 576 1296
28 22 36 792 484 1296
29 25 36 900 625 1296
30 22 36 792 484 1296
∑X=1128 ∑Y=1241 ∑XY=47496 2 2
Jlh ∑X =45266 ∑Y =51709

Dari tabel diatas diketahui data sebagai diinter pr etasikan secar a seder hana dengan
berikut mencocokan hasil per hitungan dengan
angka indek kor elasi r Pr oduct Moment,
 N = 30 XY =47496 ter nyata besar nya r xy yang diper oleh
 X = 1128 X2 =45266 ter letak antar a dar i 0,70-0,90 yang ber ar ti
 Y = 1241 var iabel X dan var iabel Y ter dapat kor elasi
Y2 = 51709
yang kuat atau tinggi.
Selanjutnya untuk mengetahui
Selanjutnya data di atas akan diuji
apakah itu signifikan atau tidak, maka r
keabsahannya dengan r umus pr oduct
hasil per hitungan dibandingkan dengan
moment untuk mengetahui tingkat kor elasi
r tabel . Dan sebelum membandingkan
var iabel, yaitu:
ter lebih dahulu dicar i der ajat
kebebasannya atau df ( degree of freedom)
dengan menggunakan r umus:
df = N – r
= 30 – 2
= 28
Dengan df sebesar 28 jika
dikonsultasikan dengan “r ”, masing-masing
untuk “r ” 5% sebesar 0,374 dan 1%
sebesar 0,478, jika dilihat dar i har ga “r ”
tabel, ter nyata r xy lebih besar dar ipada
har ga “r ” tabel baik dar i tar af signifikansi
5% maupun 1%. Dengan demikian
hipotesa nol (Ho) ditolak, dan hipotesa
alter naif (Ha) diter ima. Ar tinya ter dapat
Apabila hasil di atas
Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610 18
kor elasi yang signifikan antar a tingkat diker jakan malam har i, yang pada akhir
sosial ekonomi dengan str es pada gur u. gur u kur ang dapat mengembangkan dir i
Selanjutnya, untuk mengetahui kar ena w aktunya ter sita oleh aktivitas
seber apa besar kontr ibusi (sumbangsih) yang tidak ter kait langsung dengan
yang diber ikan var iabel X ter hadap statusnya sebagai gur u, padahal tugas
var iabel Y, maka har us diketahui ter lebih pokoknya adalah gur u ter utama gur u yang
dahulu suatu koefisien yang disebut ber status pegaw ai neger i (PNS).
dengan coefficient of determination Selain itu, pengendalian emosi sangat
(kor elasi penentu). Denganr umus: dipengar uhi oleh keadaan gur u sehingga
sisw a yang ber tingkah ser ing menjadi
KD = rxy2 x 100% sasar an amukan di kelas. Sedangkan
= 0,802 x 100% hubungan tingkat sosial ekonomi dengan
= 0,64 x 100% str es pada gur u di SMAN 1 Kampar Kir i
= 64 Hilir Kabupaten Kampar memiliki
Dar i per hitungan di atas diper oleh pengar uh yang positif dan signifikan. Hal
hasil KD sebesar 64%. Ini ber ar ti var iabel X ini ter lihat dalam hasil penelitian yang
(tingkat sosial ekonomi gur u) member ikan dilakukan dimana tingkat sosial ekonomi
kontr ibusi sebesar 64% ter hadap gur u setengahnya ber ada dalam tingkat
mengur angi var iabel Y (str es pada gur u) menengah kebaw ah. Ini ber dampak pada
dan 26% dipengar uhi oleh faktor lain. str es gur u yang ber ada pada tingkat
sedang. Hal ini ter lihat dalam hasil
penelitian, keduanya ber ada dalam r entang
0,70-0,90 yaitu kor elasinya sangat tinggi.
KESIMPULAN Hal ini ditunjukkan pula dengan hasil
Setelah mempelajar i dan penelitian yang menyatakan bahw a r xy>r t,
menganalisa ber bagai masalah dalam dimana r xy pada tar af signifikan
penelitian yang ber judul HubunganTingkat 5%=0,374dan pada tar af signifikansi
SosialEkonomiDenganStr es Pada Gur u di 1%=0,478. Jadi, r xy>r t 5%=0,374>0,478,
SMAN 1 Kampar Kir i Hilir Kabupaten kar ena r xy lebih besar dar i r t, maka
Kampar Pr ovinsi Riau penulis hipotesa alter native (Ha) yang menyatakan
mengemukakan beber apa temuan yaitu adanya pengar uh positif yang signifikan
str es pada gur u di SMAN 1 Kampar Kir i antar a tingkat sosial ekonomi dengan str es
Hilir Kabupaten Kampar ber ada pada gar is pada gur u diter ima, sementar a Ho ditolak,
tinggi. Sebab dar i data angket yang diinput maksudnya semangkin tinggi tingkat sosial
dar i lapangan gur u ter lihat masih ada yang ekonomi gur u, maka akan semakin r endah
menganggap limpahan tugas yang semakin tingkat str es pada gur u.
komplek mulai dar i tugas sekolah sampai
ker ja tambahan di luar sekolah membuat
kesehatan ser ing ter ganggu. Memandang DAFTAR RUJUKAN
usia yang semakin ber tambah juga masih
ada ter dapat gur u yang menganggapnya Ar ifin, Muzayyin. 2007. Kapita Selekta
mengur angi pr oduktivitas. Pendidikan Islam. Jakar ta: Bumi
Kemudian, akibat banyaknya yang Aksar a.
menyita per hatian gur u di luar atau Cooper , Car y dan Str aw , Alison. 1995.
aktivitas tambahan selain mengajar dar i Stress Management. Jakar ta: Kesain
data yang ada gur u kelihatannya masih Blanch.
belum sepenuhnya ber anggapan saat di Dar adjat, Zakiah. 1995. Peranan Agama
sekolah sesuatu yang menyenangkan dalam Kesehatan Mental. Jakar ta:
bahkan tugas-tugas sekolah masih menjadi Gunung Agung.
kebiasaan di baw ah ke r umah untuk
19 Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610
Depar temen Pendidikan dan Kebudayaan. P., Robbins. 2003. Perilaku Organisasi,
1997. Kamus Besar Bahasa Konsep dan Aplikasi. Jakar ta:
Indonesia. Jakar ta: Balai Pustaka. Gr amedia.
Depar temen Pendidikan Nasional. 2002. S., Mar gono. 1997. Meodologi Penelitian
KamusBesar Bahasa Indonesia. Pendidikan. Jakar ta, Rineka Cipta.
Jakar ta: Balai Pustaka. Wilonoyudho, Sar ar tr u. Merenungkan
Endang, Dw iyanti. Stres Kerja di Perjalanan Hidup Guru, Kompas
Lingkungan DPRD; Studi tentang Cyber Media, 12 September 2001.
Anggota DPRD di Kota Surabaya, Sculer .Randal S., Personnel and Human
Malang dan Kabupaten Jember, Resourches Management, Ney Yor k
Jur nal Masyar akat, Kebudayaandan Univer sity: KellongBr okvar d, 1999.
Politik. Sur abaya: Fakultas Sudar sono. 1990. Kenakalan Remaja.
Kesehatan Masyar akat Univer sitas Jakar ta: Rineka Cipta.
Air langga. Nana, Sudjana. 1991. Tuntunan Penyusunan
For MaPPI. 2008. Undang-Undang RI Nomor Karya Ilmiah, Bandung: Sinar Bar u.
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Dosen. Lampung: For MaPPI Pendidikan Pendekatan Kuantitaif,
Lampung. Kualitati fdan R&D, Bandung:
Jacken. T., 2005. Jinakkan Stres Kiat Hidup Alfabeta.
Bebas Tekanan. Bandung: Nexx Suhar tini, TEMPO, Kesejahtraan Guru
Media. Indonesia, Jakar ta, 5 Juni 2007.
Jalal [et.al.] ., 1981. Reformasi Pendidikan Supr iadi, Dedi. 1999. Mengangkat Citra dan
Dalam Kontek. Jakar ta: Gr amedia Martabat Guru. Yogyakar ta: Adicita
Competindo. Kar ya Nusa.
LA., Har tono. 2007. Stresdan Stroke. Supr ihanto. 2003. Manajemen Stres.
Yogyakar ta: Kanisius. Jakar ta: RajaGr afindo Per sada.
Lulus, Mar giati. 1999. Stres Kerja; Latar Sur yabr ata, Sumadi. 1997. Metodelogi
Belakang Penyebabdan Alternatif Penelitian. Jakar ta: Raja Gr afindo
Pemecahannya, Jur nal Masyar akat, Per sada.
Kebudayaan dan Politik. Sur abaya: Ter r y Gr egson, Life Without Stres, Jakar ta:
Fakultas Kesehatan Masyar akat Pr estasi Pustaka Raya, 2007.
Univer sitas Air langga. Tim Pustaka Mer ah Putih. 2007. Undang-
Mar setio, Sur at Kabar Har ian Kompas, Undang Sistem Pendidikan Nasional,
Pungutan Penyebab Terbesar Guru Guru dan Dosen. Yogyakar ta:
Stres, com. 26 Apr il 2008. Pustaka Mer ah Putih.

Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610 20

Anda mungkin juga menyukai