Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di: https://www.researchgate.

net/publication/23270870

Gigantomastia - definisi dan hubungan dengan hiperkalsemia

Artikel di Jurnal Bedah Plastik Rekonstruksi & Estetika · Oktober 2008

DOI: 10.1016 / j.bjps.2008.06.019 · Sumber: PubMed

KUTIPAN BACA

5 578

1 penulis:

Jan J van Wingerden

Academisch Medisch CentrumUniversiteit van Amsterdam

82 PUBLIKASI 391 KUTIPAN

LIHAT PROFIL

Beberapa penulis publikasi ini juga mengerjakan proyek terkait berikut:

Rekonstruksi jaringan lunak peri-orbital (kelopak mata, sistem lakrimal, tumor) Lihat proyek

Mengoptimalkan pendekatan (pengobatan) untuk mediastinitis pascternotomi (juga dikenal sebagai infeksi luka sternum dalam), Lihat proyek

Semua konten setelah halaman ini diunggah oleh Jan J van Wingerden pada 14 April 2020.

Pengguna telah meminta peningkatan dari file yang diunduh.

Jurnal Bedah Plastik, Rekonstruksi & Estetika (2009) 62, 112 e 156
KORESPONDENSI DAN KOMUNIKASI
Re: 'Ekspander jaringan osmotik dalam operasi
bibir sumbing dan langit-langit: kisah peringatan'
Kami membaca dengan prihatin surat dari Rees et al. 1 Para penulis melaporkan
komplikasi yang menghancurkan dari nekrosis selubung jaringan lunak hidung
lengkap. Ini mengikuti upaya untuk memperluas area 'kekurangan kulit yang ekstrim
setelah beberapa operasi sebelumnya untuk bibir dan hidung sumbing'
menggunakan ekspander osmotik Osmed.
Kami merasa agak mengejutkan bahwa Rees et al. dapat mengarahkan jari
mereka ke alat untuk komplikasi bencana seperti itu ketika prinsip dasar perluasan
jaringan - menghindari lokasi donor yang terganggu oleh bekas luka atau trauma
sebelumnya - jelas terabaikan. Selain itu, saat menggunakan perangkat baru dengan
karakteristik yang tidak biasa, pemeriksaan pasien yang sering akan tampak masuk
akal, terutama jika kulit tampak iskemik 'segera setelah penyisipan'. Oleh karena itu,
kami agak bingung dengan komentar bahwa 'setelah jaringan mulai nekrosa, tidak
ada yang dapat menghentikan proses tanpa mengeluarkan expander'.
Ekspansi diri menandakan sebuah era baru dari perluasan jaringan yang lebih
tepat dan tertarget, dan terutama rekonstruksi wajah pada anak yang berguna.
Ukuran akhir perangkat dapat dengan mudah dikontrol dengan menyesuaikan
proporsi awalnya dan kecepatan pemuaian dapat dikontrol dengan memodifikasi
komposisi polimer. 2 Pengalaman klinis positif, tanpa kehilangan jaringan yang terkait
dengan perangkat ini. 3 Kami telah menggunakan ekspander mandiri dengan hasil
yang seragam dan bagus pada delapan pasien operasi hidung, tanpa pernah melihat
gangguan pada kulit. Singkatnya, bila digunakan dengan benar, teknologinya aman
dan merupakan lompatan besar dalam rekonstruksi hidung.
Referensi
1. Rees L, Morris P, Hall P. Ekspander jaringan osmotik di bibir sumbing dan operasi
langit-langit: kisah peringatan. J Plast Reconstr Aesthet Surg
2008; 61: 119 e 20.
2. Gundlach KK, Guthoff RF, Hingst VH, dkk. Perluasan soket dan orbit untuk anophthalmia
klinis bawaan. Bedah Rekonstruksi Plast 2005; 116: 1214 e 22.
3. Ronert MA, Hofheinz H, Manassa E, dkk. Awal era baru dalam perluasan jaringan: ekspander
jaringan osmotik yang mengisi sendiri e pengalaman klinis empat tahun. Bedah Rekonstruksi
Plast 2004; 114: 1025 e 31.
Stuart E. James
Martin H. Kelly
Rumah Sakit Royal Marsden, Bedah Plastik dan Rekonstruksi, Fulham Road,
London SW3 7LL, Inggris Raya
Alamat email: stuart.james@rmh.nhs.uk
ª 2008 Asosiasi Ahli Bedah Plastik, Rekonstruksi dan Estetika Inggris. Diterbitkan oleh Elsevier
Ltd. Semua hak dilindungi undang-undang.
doi: 10.1016 / j.bjps.2008.03.039
Gigantomastia e definisi dan hubungan
dengan hiperkalsemia
Dalam ulasan mereka, Dancey et al. menyimpulkan dengan mengusulkan bahwa
gigantomastia harus didefinisikan sebagai pertumbuhan payudara yang berlebihan
lebih dari 1,5 kg per payudara. 1 Relevansi klinis dari berat payudara yang akan
dikurangi dengan pembedahan dapat diperdebatkan. Namun, kesulitan mengambil
pendapat dari 150 kolega dari seluruh Eropa. Mayoritas responden menganggap
reseksi 1 kg per sisi mewakili operasi gigantomastia. Kebetulan, ini juga merupakan
bobot yang saya anggap sebagai titik 'cut-off' (tidak ada permainan kata-kata) di
mana pilihan teknik pengurangan membutuhkan pertimbangan ulang yang cermat. 2 Apakah
500 g lebih atau kurang benar-benar signifikan? Seperempat responden
menganggap reseksi 500 g per sisi mewakili gigantomastia, sedangkan hanya 12%
melaporkan menggunakan 1,5 kg. Namun, jika 1 kg adalah 'mode', mengapa
mengabaikan hasil survei sendiri?
Kedua, data yang disajikan oleh Dancey et al. menunjukkan bahwa
gigantomastia yang disebabkan oleh remaja dan kehamilan adalah penyebab yang
paling sering dilaporkan dari kondisi ini. 1 Ini sangat kontras dengan kesan yang
didapat di Afrika di mana sebagian besar kasus gigantomastia tampaknya
berbatasan, atau melebihi BMI 30, terlepas dari usia mereka. 2 ( Angka 1 e 3 ). Tes
darah tambahan apa yang harus diminta oleh ahli bedah plastik yang sibuk dalam
kasus gigantomastia pada usia subur (baik remaja maupun yang disebabkan oleh
kehamilan)? Perlu diingat bahwa banyak ahli bedah seperti itu tidak bekerja dalam
pengaturan klinis yang ideal di mana hak istimewa untuk konsultasi luas selalu
tersedia. Selain prolaktin, saya ingin menyarankan, juga kadar kalsium dan fosfor
serum.
Peran pasti dari hiperprolaktinemia tidak sepenuhnya jelas: kebanyakan pasien
dengan hiperprolaktinemia tidak datang dengan hipertrofi payudara, namun mereka
dengan gigantomastia akibat kehamilan biasanya merespon dengan baik terhadap
dosis tinggi.
Korespondensi dan komunikasi 113

Gambar 1 Tampilan sebelum dan sesudah operasi; BMI Z 30; eksisi 800 & 1000 gm; pedikel inferior.

Gambar 2 Tampilan sebelum dan sesudah operasi; BMI Z 32; eksisi 1100 & 1000 gm; pedikel inferior.

Gambar 3 Tampilan sebelum dan sesudah operasi; BMI Z 34; eksisi 2000 & 1700 gm; pedikel inferior.

agen anti-prolaktin seperti dopamin agonis bromocriptine. Sebaliknya, pertumbuhan Hubungan antara hiperkalsemia dan remaja dan
payudara tidak dapat dihentikan atau dibalik pada pasien dengan gigantomastia diinduksi kehamilan gigantomastia memiliki telah
remaja dan hiperprolaktinemia. 3 dijelaskan. 4,5 Hiperkalsemia tidak jarang terjadi pada kehamilan dan dalam banyak
kasus disebabkan oleh keganasan atau
 114
hiperparatiroidisme primer (penyebab langka lainnya termasuk overdosis vitamin A
dan D, terapi diuretik, sindrom susu-alkali, sarkoidosis, dan hipertiroidisme).
Hiperkalsemia dalam kaitannya dengan gigantomastia yang diinduksi kehamilan
telah dikaitkan dengan produksi berlebihan protein terkait hormon paratiroid (PTHrP)
oleh payudara (hipertrofi). 6 Diketahui bahwa PTHrP disekresikan ke dalam sirkulasi
sistemik oleh payudara menyusui (normal). 7 PTHrP adalah peptida asam amino yang
berbagi reseptor yang sama dengan hormon paratiroid (PTH) di mana kalsium
serum ditingkatkan melalui promosi resorpsi tulang dan ekskresi kalsium menurun.
Apa yang tidak diketahui adalah alasan pasti dari produksi PTHrP yang sangat tinggi
yang mungkin menyertai gigantomastia yang diinduksi kehamilan. Namun, implikasi
klinisnya jelas: pengurangan payudara secara radikal, bahkan sampai mastektomi
bilateral, mungkin satu-satunya pilihan yang tersedia pada pasien dengan kombinasi
gigantomastia dan PTHrP berlebihan yang berasal dari susu. 5 Hubungan tersebut
hanya akan dibuat oleh ahli bedah yang waspada yang secara khusus mencari bukti
hiperkalsemia, karena mayoritas pasien hamil dengan
hiperkalsemia tetap asimtomatik
kehamilan. 8
Meskipun PTHrP dimurnikan pada tahun 1987, ini adalah contoh klasik dari
beberapa penelitian benchwork yang luar biasa yang belum menemukan jalan
kembali ke pengobatan klinis. PTHrP sejak itu juga telah terbukti diperlukan untuk
perkembangan kelenjar susu dan telah terlibat dalam regulasi interaksi
epitel-mesenkim selama morfogenesis duktus remaja. 9 Sangat menggoda untuk
berspekulasi bahwa produksi PTHrP yang berlebihan oleh kasus gigantomastia
remaja yang dilaporkan oleh Marx et al. 4 pada tahun 1977 mungkin menjadi
penyebab hiperkalsemia. Tidak ada penyebab lain yang dapat ditemukan dan pasien
telah, dan tetap, sembuh setelah dilakukan mastektomi bilateral.
Singkatnya, hubungan antara hiperkalsemia, PTHrP dan gigantomastia pada
tahun-tahun subur, pada tahap ini, semuanya jelas. Pergaulannya mungkin tipis
tetapi, jika kita tidak mencari, kita tidak akan pernah tahu. Tidak ada salahnya
dilakukan untuk menyingkirkan hiperkalsemia Sebuah pada pertemuan pertama dengan
pasien seperti itu e bila hasilnya positif, diperlukan rujukan untuk menetapkan
etiologi. Setelah semua penyebab lain telah disingkirkan dan tampaknya PTHrP
yang berasal dari gigantomastia adalah penjelasan yang paling mungkin, hanya
mastektomi bilateral yang dapat menyelamatkan pasien dari kondisi yang berpotensi
mengancam nyawa ini.
Semua hal di atas, bagaimanapun, tidak boleh mengalihkan perhatian dari
keunggulan review komprehensif tentang gigantomastia oleh Dancey et al. 1
Konflik kepentingan
Tidak ada.
Sebuah Hiperkalsemia Z untuk tujuan praktis, setingkat di atas
2,5 mm / l atau 10 mg / dL.
Viieew
V. wppuubblliicca.dll
attiiodin ssttaattss
Korespondensi dan komunikasi
Referensi
1. Dancey A, Khan M, Dawson J, dkk. Gigantomastia e sebuah kelas
kation dan tinjauan pustaka. J Plast Reconstr Aesthet Surg 2008; 61: 493 e 502.
2. van Wingerden JJ. Menghindari pencangkokan puting susu gratis di gigantomastia dengan
teknik pedikel inferior. Ann Plast Surg 2006; 56:
465 e 7.
3. Arscott GD, Craig HR, Gabay L. Kegagalan terapi bromocriptine untuk mengontrol hipertrofi
mammae remaja. Br J Plast Surg 2001;
54: 720 e 3.
4. Marx SJ, Zusman RM, Umiker WO. Displasia payudara jinak menyebabkan hiperkalsemia. J
Clin Endocrinol Metab 1977; 45:
1049 e 52.
5. van Heerden JA, Gharib H, Jackson IT. Pseudohyperparathyroidism sekunder akibat hipertrofi
mammae raksasa. Arch Surg
1988; 123: 80 e 2.
6. Khosla S, van Heerden JA, Gharib H, dkk. Protein terkait hormon paratiroid dan hiperkalsemia
akibat hiperplasia payudara masif. N Engl J Med 1990; 322: 1157.
7. van Houten JN, Dann P, Stewart AF, dkk. Penghapusan protein yang berhubungan dengan
hormon paratiroid yang spesifik pada mamalia menjaga massa tulang selama menyusui. J
Clin Invest 2003; 112: 1429 e 36.
8. Amaya Garcia MJ, Acosta Feria M, Soto Moreno A, dkk. Hiperparatiroidisme primer pada
selama
kehamilan. Ginekol Endokrinol 2004; 19:
111 e 4.
9. Dunbar ME, Wysolmerski JJ. Protein terkait hormon paratiroid: molekul pengatur
perkembangan yang diperlukan untuk perkembangan kelenjar susu. J Mammary Gland Biol
Neoplasia
1999; 4: 21 e 34.
Jan Jouke van Wingerden
Departemen Bedah Plastik, Rekonstruksi dan Tangan,
Medisch Centrum Leeuwarden, Henri Dunantweg 2,
8934 AD Leeuwarden, Belanda Alamat email: jjvanwingerden@zn
ª 2008 Asosiasi Ahli Bedah Plastik, Rekonstruksi dan Estetika Inggris. Diterbitkan oleh Elsevier
Ltd. Semua hak dilindungi undang-undang.
doi: 10.1016 / j.bjps.2008.06.019
Tanggapan atas surat untuk editor
Pak,
Kami ingin berterima kasih kepada penulis atas minat mereka pada artikel kami.
Kami mengusulkan bahwa gigantomastia didefinisikan sebagai pertumbuhan
payudara yang berlebihan lebih dari 1,5 Kg per payudara. Titik 'pemutusan' ini
memang sewenang-wenang tetapi dipilih karena beberapa alasan. Saat meninjau
eksisi besar di institusi kami sendiri, tampak jelas bahwa ada penurunan tajam pada
jumlah pasien yang menjalani reseksi di atas 1,5 Kg. Sifat gigantomastia adalah
kondisi langka dan tanpa henti, yang melumpuhkan fisik dan psikososial. Oleh
karena itu, penting untuk mengecualikan pasien yang memiliki payudara cukup
besar yang dalam banyak kasus dapat semata-mata disebabkan oleh BMI mereka.
Itu