Yang dimaksud dengan persidangan terbuka untuk umum adalah bahwa setiap
orang diperbolehkan hadir dan mendengarkan serta menyaksikan jalannya
pemeriksaan perkara. Tujuan azas ini adalah:
“Ia (Hakim) tidak diizinkan menjatuhkan keputusan atas perkara yang tidak
digugat, atau memberikan daripada yang digugat”.
“Hakim dilarang memberi keputusan tentang hal-hal yang tidak dimohon atau
memberiklan lebih dari yang dimohon”.
Yang dimaksud dengan persidangan terbuka untuk umum adalah bahwa setiap
orang diperbolehkan hadir dan mendengarkan serta menyaksikan jalannya
pemeriksaan perkara. Tujuan azas ini adalah:
Jawaban 1. B
Jawaban 2. A
Dalam hukum Indonesia, judex facti dan judex juris adalah dua tingkatan
peradilan di Indonesia berdasarkan cara mengambil keputusan. Peradilan
Indonesia terdiri dari Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah
Agung. Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi adalah judex facti, yang
berwenang memeriksa fakta dan bukti dari suatu perkara. Judex facti memeriksa
bukti- bukti dari suatu perkara dan menentukan fakta-fakta dari perkara tersebut.
Mahkamah Agung adalah judex juris, hanya memeriksa penerapan hukum dari
suatu perkara, dan tidak memeriksa fakta dari perkaranya.
Jawaban 2. B
Dalam hal ini ada suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh ketua peradilan
tinggi yaitu melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan pada tingkat
peradilan negeri, ketua peradilan tinggi memiliki kewenangan dalam memberikan
nasihat dan masukan kepada peradilan negeri dalam perkara kinerja maupun tata
cara pemutusan permasalahan hukum yang terjadi.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar terciptanya suatu karakter peradilan hukum
yang dinamis yang sesuai dengan undang-undang dan fungsi pancasila sebagai
dasar negara yang berlaku di negara indonesia, apabila peradilan negeri salah
langkah dalam pengambilan putusan permasalahan maka ketua peradilan tinggi
lah yang berkewajiban untuk memberikan pencerahan kepada peradilan negeri
agar hukum tetap berjalan atau pun dilaksanakan dengan cara seksama dan
sewajarnya.
Jawaban 3. A
Tidak boleh dilakukan secara sepihak (ex parte), hanya pihak penggugat atau
tergugat saja.
Dalam gugatan voluntair, hanya ada satu pihak yang mengajukan atau mutlak satu
pihak (ex-parte). Sedangkan di dalam contentiosa terdapat pihak lawan atau pihak
ketiga yang terlibat dengan perbedaan kepentingan.
Jawaban 3. B
Petitum permohonan tidak boleh melanggar atau melampaui hak orang lain. Harus
benar-benar murni merupakan permintaan penyelesaian kepentingan pemohon
dengan acuan sebagai berikut:
Petitum tidak boleh melibatkan pihak lain yang tidak ikut sebagai
pemohon.