Anda di halaman 1dari 6

JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

Online ISSN: 2597-8594


Print ISSN: 2580-930X
Jurnal homepage: https://jik.stikesalifah.ac.id

Pengaruh Pemberian Minuman Jahe (Zingiber Officinale Var. Rubrum)


Terhadap Penurunan Emesis Gravidarum Trimester Pertama
Ika Putri Ramadhani 1, Fanny Ayudia 2
1, 2
Program Studi DIII Kebidanan,STIKes Alifah Padang, Jl. Khatib Sulaiman No 52b,Padang,25000, Indonesia
Email:1 ikaputri005@gmail.com, 2 fannyayudia@yahoo.co.id

Abstrak
Morning sickness atau emesis gravidarum adalah suatu kondisi yang terjadi pada usia kehamilani 4
minggu dan berakhir pada usia kehamilan 14 sampai 16 minggu . Untuk mengatasi mual muntah
bisa secara non farmakologi. Minuman teh jahe, memakan permen jahe ataupun minum air rebusan
jahe merupakan salah satu pengobatan tradisional untuk mengurangi mual muntah. Penelitian ini
merupakan penelitian Quasi eksperiment dengan rancangan two control group pre-post test design.
Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu hamil dengan emesis gravidarum dan diberi perlakukan
minuman jahe, populasi kontrol yaitu ibu yang mengalami emesis gravidarum yang diberi air putih
dan gula. Sampel pada penelitian ini sebesar 34. Tekhnik analaisa data adalah analisis univariat
dan analisis bivariat. Tekhnik analisa data bivariat yang digunakan adalah independent t test dan
paired t test. Hasil penelitian ini didapatkan frekuensi emesis gravidarum pada ibu hamil sebelum
diberikan minuman jahe sebanyak 3,65 kali/hari dan sesudah diberikan minuman jahe menurun
menjadi 2,18 kali/hari. Hasil analisis menggunakan paired t test dengan nilai hitung 8,452 dan p
value = 0.000 (α = 0.05). ini menunjukan bahwa adanya perbedaan yang signifikan frekuensi emesis
gravidarum sebelum dan sesudah diberikan minuman jahe.
Kata kunci: Morning sickness, Jahe (Zingiber officinale), Gravidarum

The Effect Of Zingiber Officinale Var. Rubrum Drinking To Decrease


Emesis on The First Trimester
Abstract
Morning sickness or emesis gravidarum is a condition that usually appears from the 4th week and ends in the
14th to 16th weeks of pregnancy. To overcome nausea, vomiting can be non-pharmacological. One traditional
treatment is to drink ginger tea, eat ginger candy, or drink ginger cooking water.This study is a Quasi-
experimental study with a two control group pre-post test design. The population in this study were first-
trimester pregnant women who experienced emesis gravidarum and treated with ginger drink; the control
population was first trimester pregnant women who experienced emesis gravidarum who given water and sugar.
The sample in this study amounted to 34. Data analysis techniques are univariate analysis and bivariate
analysis. Bivariate data analysis techniques used are independent t-test and paired t-test. The results of this
study found the frequency of emesis gravidarum in pregnant women before being given ginger drink as much as
3.65 times/day and after being given ginger drink decreased to 2.18 times/day. The results of the analysis used
paired t-test with a calculated value of 8.452 and p-value = 0.000 (α = 0.05). The result shows that there are
significant differences in the frequency of emesis gravidarum before and after ginger drinks are given.
Keywords: Morning sickness, Ginger (Zingiber officinale), Gravidarum

JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) | Volume 3 No. 2 doi : 10.33757/jik.v3i2.231 97


JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

mengalami mual muntah dalam kehamilan


PENDAHULUAN (Viljoen , E. Visser, J. Koen, N. Musekiwa,
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana 2014)
terjadi perubahan fisik bagi seorang wanita Tujuan penelitian ini adalah
sebagai calon ibu, yang mempengaruhi mengetahui pengaruh pemberian Jahe
kehidupannya. Hormon estrogen, terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil
progesteron, human chorionic gonadotropin TM I.
(hCG) adalah hormon aktif khusus yang
berperan selama awal masa kehamilan, METODE PENELITIAN
berfluktuasi kadarnya selama kehamilan Penelitian ini merupakan penelitian
(Sukarni, 2013) Quasi eksperiment dengan rancangan control
Morning sickness atau emesis gravidarum group pre-post test design. Penelitian ini
adalah suatu kondisi yang biasa muncul mulai dilakukan di PMB Kota Padang. Populasi
usia kehamilan 4 minggu dan berakhir pada pada peneltian ini yaitu ibu hamil trimester
usia kehamilan 4 sampai 16 minggu. pertama yang mengalami emesis gravidarum.
Hampir 50-90% wanita hamil mengalami Pemilihan sampling dengan metode
mual muntah pada trimester pertama. Mual simple random sampling, dengan jumlah
dan muntah dianggap sebagai sebuah sampel sebanyak 34 responde, 17 responden
konsekuensi diawal kehamilan yang dapat merupakan kelompok kontrol dan 17
menimbulkan dampak pada wanita. Separuh responden sebagai kelompok eksperimen.
dari wanita hamil hanya karena mencium bau Kelompok intervensi akan diberikan jahe
makanan tertentu akan mengalami mual merah sebanyai 2,5 gram diiris dan
muntah. Pada primipara mual dan muntah diseduh air panas 250 ml ditanbah gula 1
terjadi 60-80% dan pada multipara 40-60% sendok makan (10 gram) diminum 2x1
(Hutahaen, 2013).
sehari selama 4 hari. Sedangkan
Mual muntah bias diatasi secara non
farmakologi. Secara non farmakologi adalah kelompok kotrol hanya diberikan air
dengan melakukan tindakan pencegahan dan putih+ gula.
dengan pengobatan tradisional. Salah satu Analisa data pada penelitian ini adalah analisa
pengobatan tradisional adalah dengan univariat dan bivariat. Analisa univariat
meminum teh jahe, memakan permen jahe digunakan untuk melihat frekuensi mual
ataupun minum air rebusan jahe (Ardani, muntah sebelum dan sesudah diberikan
2014) minuman jahe. Analisa bivariat untuk melihat
Beberapa penelitian menggunakan pengaruh pemberian minuman jahe terhadap
metode randomized controlled trial terhadap frekuensi mual muntah dengan tekhnik
efektifitas jahe menyimpulkan bahwa jahe analisa data adalah independent t test dan
dapat digunakan untuk mengatasi mual paired t test.
muntah pada kehamilan. Penelitian yang
dilakukan oleh (Sarberi F, Sadat Z, HASIL DAN PEMBAHASAN
Abedzadeh M, 2013) di Kashan, Iran 279
wanita hamil dilibatkan, jahe lebih efektif Perbedaan Frekuensi Emesis Gravidarum
daripada akupresur untuk menringankan mual Sebelum Dan Sesudah Pemberian Gula
dan muntah, analisi menunjukan bahwa total Dan Air Putih Pada Kelompok Kontrol
skor mual muntah berkurang 49% pada
kelompok jahe dan 29% pada kelompok Tabel 1. Perbedaan frekuensi Emesis
akupresur. Jahe lebih efeketif untuk Gravidarum Sebelum Dan Sesudah
menghilangkan mual dan muntah ringan Pemberian Gula Dan Air Putih Pada
daripada placebo. Penelitian yang dilakukan Kelompok Kontrol
Di Afrika Selatan yang melibatkan 1278
wanita hamil diberikan jahe, dimana jahe
dianggap sebagai obat alternatif yang tidak
berbahaya dan efektif untuk wanita yang

JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) | Volume 3 No. 2 doi : 10.33757/jik.v3i2.231 98


JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

Frekuensi emesis Rata-Rata Nilai p Tabel 2. Perbedaan Frekuensi Emesis


gravidarum Gravidarum Sebelum Dan Sesudah
Pemberian minuman jahe Pada Kelompok
Sebelum 3,82 0.579 eksperimen
Sesudah 3,88
Frekuensi emesis Rata-Rata Nilai P
Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa rata-rata gravidarum
frekuensi emesis gravidarum sebelum Sebelum 3,65 0.000
diberikan gula dan air putih sebanyak 3,82
kali/hari, sedangkan frekuensi emesis Sesudah 2,18
gravidarum seteleh diberikan gula dan air Pada tabel 2 dapat dilihat rata-rata frekuensi
putih menjadi 3,47 kali/hari. mual muntah pada ibu hamil sebelum
Uji paired t test yang dilakukan didapatkan t diberikan minuman jahe sebanyak 3,65
hitung -0,566 dan p value = 0,579. Hal ini kali/hari dan sesudah diberikan minuman jahe
menunjukan bahwa tidak perbedaan frekuensi menurun menjadi 2,18 kali/hari.
emesis gravidarum sebelum dan sesudah Hasil analisis menggunakan paired t test
pemberian gula dan air putih pada kelompok dengan nilai hitung 8,452 dan p value = 0.000
kontrol. (α = 0.05). ini menunjukan bahwa adanya
Hasil penelitian ini sejalan dengan perbedaan yang signifikan frekuensi emesis
penelitian yang dilakukan oleh Hasanah, gravidarum sebelum dan sesudah diberikan
(2014) dan Choiriyah, Zumrotul., (2013) minuman jahe pada kelompok eksperimen di
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan PMB Kota Padang tahun 2019.
frekuensi mual muntah ibu hamil sebelum dan Hasil penelitian ini sesuai dengan
sesudah diberikan diberikan air putih dan gula penelitian Aini (2010) dan Hasanah (2014)
pada kelompok kontrol. dimana terdapat pengaruh dan perbedaan
Emesis gravidarum (mual muntah) frekuensi mual muntah yang signifikan pada
saat hamil dapat diatasi dengan pemberian ibu hamil yang diberikan minuman jahe.
obat penenang dan anti muntah. Akan zat aktif shogaol dan gingerol yang
tetapi, sebagian kecil wanita hamil tidak terdapat pada jahe berfungsi untuk
dapat mengatasi mual muntah yang membangkitkan energi serta mempunyai efek
berlebihan sehingga mengganggu anti mual, anti muntah, analgesik, sedatif,
kehidupan sehari-hari dan menyebabkan antipiretik dan anti bakterial. Bahkan, para
kekurangan cairan dan terganggunya ahli menyebutnya jahe merupakan jenis
tanaman antioksidan terkuat sedunia
keseimbangan elektrolit (Manuaba, 2010). (Koswara, S., 2011).
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi
Jahe sangat efektif pada penggunaan
atau kekurangan cairan yang disebabkan
antiemetik untuk mencegah emesis
karena mual muntah yang dieluarkan ibu
gravidarum pada kehamilan. Mayoritas
hamil yaitu dengan pemberian gula dan air
masyarakat di daerah Purus adalah bekerja
putih. Pemberian gula dan air putih
sebagai ibu rumah tangga dan nelayan dengan
diharapkan ibu hamil tidak mengalami
sosial ekonomi menengah ke bawah, sehingga
dehidrasi yang akan membahayakan
ketika mengahadapi keluhan emesis
kehamilan dan kesehatannya serta tidak
gravidarum pada TM 1 membutuhkan
mengganggu aktifitas sehari-hari yang
alternatif untuk mengurangi frekuensi mual
dijalani.
muntah dan ketidaknyamanan selama
kehamilan. Ibu hamil dapat melanjutkan
Perbedaan Frekuensi Emesis Gravidarum aktifitas sehari-hari dengan tenang dan
Sebelum Dan Sesudah Pemberian nyaman sehingga dapat menjaga kesehatan
minuman Jahe Pada Kelompok ibu dan janinnya.
Eksperimen

JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) | Volume 3 No. 2 doi : 10.33757/jik.v3i2.231 99


JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

Perbedaan efektifitas penurunan frekuensi gravudarum yang signifikat pada ibu hamil
emesis gravidarum sebelum dan sesudah trimester 1 antara kelompok kontrol dan
perlakuan pada kelompok ekperimen dan ekperimen.
kelompok kontrol Penelitian yang dilakukan oleh
Vutyavanich, T., Theerajan, K., Rung-Aroon,
Tabel 3. Frekuensi emesis gravidarum 2001) yang berjudul “Ginger For Nause and
sebelum perlakuan pada kelompok Vomiting in pregnancy: randomized, Double-
eksperimen dan kelompok kontrol Masked, Placebo- Controlled Tiad”
Frekuensi emesis Rata-Rata Nilai P menegaskan bahwa jahe mempunyai khasiat
gravidarum lebih hebat dibandingkan dimenhydrinat
Sebelum dalam mengurangi gejala mual muntah. Riset
Kelompok kontrol 3,82 0,653 yang dilakukan oleh Vutyavanich dari
Universitas Chiang Mai di Thailand
Kelompok eksperimen 3.65
membuktikan bahwa khasiat jahe sangat
Rata-rata frekuensi emesis efektif pada ibu hamil dalam mengatasi mual
gravidarum kelompok kontrol di PMB Kota muntah. Hasil penelitian ini juga
Padang sebelum pemberian air putih menunjukkan bahwa kelompok yang
sebanyak 3,82 kali/hari, sedangkan rata-rata diberikan tablet jahe pada umumnya
frekuensi emesis gravidarum pada kelompok mengalami penurunan mual muntah
eksperimen sebelum diberikan minuman jahe dibandingkan kelompok yang diberikan tablet
sebanyak 3,65 kali/hari. placebo (Booth, 2008)
Hasil analisis paired t test dimana nilai t Penelitian yang dilakukan oleh
hitung 0.457 dan p value sebesar 0,653. Hal (Rufaridah, 2019) juga menunjukan bahwa
ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan pada kelompok yang diberikan minuman jahe
yang signifikan frekuensi emesis gravidarum efektif menurunkan frekuensi emesis
pada kelompok kontrol dan kelompok gravidarum.
ekperimen. Ibu yang mengalami mual muntah
tidak merasa nyaman dan ingin segera
Hasil penelitian Perbedaan efektifitas
melewati masa ini. Untuk mengatasi mual
penurunan frekuensi emesis gravidarum
muntah bisa dilakukan dengan cara non
sesudah perlakuan pada kelompok ekperimen
farmakologi. Non farmakologi adalah dengan
dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel
melakukan tindakan pencegahan dan dengan
4.
pengobatan tradisional. Salah satu pengobatan
tradisional adalah dengan meminum teh jahe,
Tabel 4. Frekuensi emesis gravidarum
memakan permen jahe ataupun minum air
sesudah perlakuan pada kelompok
rebusan jahe (Ardani, 2014)
eksperimen dan kelompok kontrol
Jahe berkhasiat sebagai anti muntah dan dapat
digunakan ibu hamil dalam mengurangi
Frekuensi emesis Rata-Rata Nilai p
gravidarum
emesis gravidarum. Zat-zat yang terkandung
Sesudah dalam jahe antara lain gingerol, shogaol,
zingeron, zingiberol dan paradol sangat
Kelompok kontrol 3,88 0.000 efektif dalam menurunkan metoklopamid
Kelompok eksperimen 2.18 senyawa yang mengakibatkan mual dan
muntah. Rasa pedas yang terkandung pada
Pada tabel 4 dapat dilihat rata-rata jahe disebabkan oleh zat zingerone,
frekuensi emesis gravidarum pada kelompok sedangkan aroma khas yang ada pada jahe
kontrol setelah diberikan air putih sebanyak disebabkan oleh zat zingiberol. Jahe
3,88 kali/hari, sedangkan pada kelompok merupakan tanaman yang digunakan sebagai
eksperimen setelah diberikan minuman jahe bumbu masak, pemberi aroma berbagai
frekuensi emesis gravidarum sebanyak 2,18 makanan dan minuman serta dapat digunakan
kali/hari. Berdasarkan hasil uji t hitung 5.800 sebagai obat tradisional, sehingga tidak sulit
dan p value sebesar 0.000. hal ini menunjukan menemukan tanaman jahe. Selain itu tanaman
bahwa terdapat perbedaan frekuensi emesis jahe terjangkau oleh kalangan masyarakat

JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) | Volume 3 No. 2 doi : 10.33757/jik.v3i2.231 100


JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

karena harganya murah dan mudah pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
didapatkan dipasaran. Puskesmas Ungaran.
Hasanah. (2014). Efektivitas Pemberian
Wedang Jahe (Zingiber Officinale
SIMPULAN Var. Rubrum) Terhadap Penurunan
Frekuensi emesis gravidarum pada Emesis Gravidarum Pada Trimester
kelompok eksperimen mengalami penurunan Pertama. Jurnal Biometrika Dan
dan ada perbedaan setelah diberikan minuman Kependudukan, 3(1).
jahe, sedangkan pada kelompok kontrol ada Hutahaen. (2013). Perawatan Antenatal.
peningkatan frekuensi emesis gravidarum dan Jakarta: Salemba Medika.
tidak ada perbedaan setelah diberikan air Koswara, S., A. D. dan S. (2011).
putih dan gula. Kesimpulannya, minuman Panduan Proses Produksi Minuman
jahe efektif menurunkan frekuensi emesis
Jahe Merah Instan. Bogor: Lembaga
gravidarum pada ibu hamil trimester pertama.
Penelitian Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Institut Pertanian Bogor.
UCAPAN TERIMAKASIH Koswara, S., A. D. dan S. (2012).
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada
Panduan proses produksi minuman
Ketua Yayasan serta Ketua STIKes Alifah jahe merah instan. Lembaga
Padang yang telah memberikan dukungan Penelitian Dan Pengabdian Kepada
secara moril dan materil dalam proses Masyarakat Institut Pertanian Bogor.
pelaksanaan penelitian ini. Selanjutnya Bogo. Lembaga Penelitian Dan
ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan Pengabdian Kepada Masyarakat
pada tim penelitian, pihak Bidan Praktek Institut Pertanian Bogor.
Mandiri Kota Padang, serta semua responden Manuaba. (2010). Ilmu kebidanan,
yang bersedia mengikuti seluruh proses dalam peyakit kandungan dan kb (2nd ed.).
penelitian ini. Jakarta: EGC.
Myles. (2011). Buku ajar bidan. Jakarta:
EGC.
DAFTAR PUSTAKA Rufaridah, D. (2019). Pengaruh Seduhan
Zingiber Offcinale (Jahe) Terhadap
Aini, Z. W. K. (2010). . Pengaruh Penurunan Emesis Gravidarum.
pemberian air rebusan jahe terhadap Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah
mual muntah pada ibu yang Problema Kesehatan, 4(1).
mengalami emesis gravidarum di Sarberi F, Sadat Z, Abedzadeh M, T. M.
wilayah kerja Puskesmas (2013). Acupressure and Ginger to
Wirobrajan Yogyakarta. Relieve Nausea and Vomiting in
Ardani, A. (2014). Perbandingan Pregnancy: a Randomized Study.
Efektifitas Pemberian Terapi Iranian Red Crescent Medical
Minuman Jahe dengan Minuman Journal.
Kapulaga terhadap Morning Sukarni. (2013). Kehamilan, persalinan
Sickness pada Ibu Hamil Trimester I dan nifas. Yogyakarta: Nusa Medika.
di Kelurahan Ngempon Kecamatan Viljoen, E. Visser, J. Koen, N. Musekiwa,
Bergas Kabupaten Semarang. A. (2014). ). A Systematic Review
Booth, T. (2008). Tanya Jawab Seputar And Meta-Analysis Of The Effect
Kehamilan. Jakarta: Bhuana Ilmu And Safety Of Ginger In The
Populer. Treatment Of Pregnancy-Associated
Choiriyah, Zumrotul., dan A. T. (2013). Nausea And Vomiting. Nutrition
Efektifitas Konsumsi Ekstrak Jahe Journal.
dengan Frekuensi Mual Muntah Vutyavanich, T., Theerajan, K., Rung-
JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) | Volume 3 No. 2 doi : 10.33757/jik.v3i2.231 101
JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

Aroon, R. (2001). Ginger For Nausea Wiraharja, Regina Satya. Heidy, Selfi
and Vomiting in Pregnancy Rustam, M. I. (2011). Kegunaan
Randomized-Double-Masked, Jahe Untuk Mengatasi Gejala Mual
Placebo- Controlled-Trial. dalam Kehamilan. DAMIANUS
Department of Obstetrics and Journal of Medicine, 10(3), 161–
Gynaecology, Chiang Mai University 170.
Thailand, 97(04).

JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) | Volume 3 No. 2 doi : 10.33757/jik.v3i2.231 102

Anda mungkin juga menyukai