Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENTASI METODE MOORA UNTUK

PENENTUAN PRIORITAS REHABILITASI SEKOLAH


PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

Indra Dharma Wijaya1, Yoppy Yunhasnawa2, Ainia Walida Royani3


1,2,3
Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang
1
indra.dharma@polinema.ac.id, 2yunhasnawa@gmail.com, 3ainiawalida@gmail.com

Abstrak - Sekolah merupakan sarana penunjang pendidikan bagi belajar mengajar menjadi kurang nyaman. Tetapi untuk
siswa Sekolah merupakan sarana penunjang pendidikan bagi melakukan rehabilitasi terhadap bangunan sekolah
siswa untuk menuntut ilmu. Apabila terdapat bangunan sekolah memerlukan dana yang tidak sedikit. Sehingga perlu
yang rusak atau tidak layak, maka instansi terkait dituntut untuk mengajukan permintaan rehabilitasi sekolah kepada
segera melakukan penentukan prioritas rehabilitasi sekolah. Pada
pemerintahan melalui Dinas Pendidikan Kota Malang.
penelitian ini dilakukan terhadap Dinas Pendidikan Kota Malang
karena Dinas Pendidikan Kota Malang masih menggunakan cara Semakin banyak sekolah yang mengajukan rehabilitasi,
manual untuk melakukan perhitungan prioritas rehabilitasi dikhawatirkan dinas terkait akan kebingungan untuk
sekolah berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. Oleh karena menentukan prioritas sekolah mana yang layak menerima
itu diperlukan sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk bantuan tersebut.
membantu menyelesaikan permasalahan dalam proses Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Malang
perhitungan prioritas rehabilitasi sekolah. Pembuatan sistem ini tahun 2017, di Kota Malang terdapat 1017 sekolah dari tingkat
dilakukan dengan menggunakan Metode MOORA (Multi- TK sampai dengan SLTA yang terdiri dari sekolah negeri dan
Objective Optimization by Ratio Analysis). Metode MOORA sekolah swasta. Dengan jumlah sekolah yang begitu banyak
diterapkan untuk menentukan prioritas rehabilitasi sekolah karena
dan anggaran yang terbatas, dinas terkait masih menggunakan
metode ini banyak diterapkan dalam berbagai bidang seperti
manajemen, bangunan, kontraktor, desain jalan, dan ekonomi. cara manual untuk melakukan perhitungan prioritas penentuan
Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian, metode MOORA rehabilitasi sekolah.
direkomendasikan karena pada metode ini terdapat adanya Untuk menentukan penentuan prioritas penanganan
penilaian cost dan benefit yang dapat digunakan untuk pemeliharaan bangunan sekolah tersebut dapat digunakan
menentukan keputusan akhir. Penelitian ini telah menghasilkan Metode MOORA (Multi-Objective Optimization by Ratio
aplikasi penentuan prioritas rehabilitasi sekolah menggunakan Analysis). Menurut penelitian yang dilakukan oleh [2],
metode MOORA dengan nilai presentasi sebesar 90,5% dari hasil metode tersebut banyak diaplikasikan dalam beberapa bidang
perhitungan pengujian beta yang dilakukan pada sistem. Sistem ini seperti bidang manajemen, bangunan, kontraktor, desain jalan,
dapat menjadi rekomendasi bagi Dinas Pendidikan Kota Malang
dan ekonomi. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
untuk memudahkan perangkingan dan penentuan prioritas
rehabilitasi sekolah. Sehingga saran dari penelitian ini adalah dirumuskan masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian
dapat dilakukan pengembangan dengan versi lain seperti aplikasi ini adalah:
berbasis mobile. a. Bagaimana mengimplementasikan Metode MOORA
untuk perhitungan prioritas pada sistem yang akan
Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, MOORA, rehabilitasi dibangun?
sekolah b. Bagaimana merancang suatu sistem yang dapat
membantu Dinas Pendidikan Kota Malang dalam
I. PENDAHULUAN
menentukan prioritas rehabilitasi sekolah untuk
Pendidikan merupakan unsur dari pembangunan meningkatkan penanganan pemeliharaan bangunan
nasional di Indonesia, sehingga dituntut kesiapannya agar sekolah negeri di Kota Malang secara cepat dan akurat?
dapat menghadapi tantangan dan berbagai permasalahan yang
merupakan akibat dari adanya arus globalisasi. Namun dalam II. TINJAUAN PUSTAKA
dunia pendidikan masih terdapat banyak sekali permasalahan. A. Metode MOORA
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi Metode Multi-Objective Optimization by Ratio
permasalahan pendidikan tersebut, salah satunya melalui Analysis (MOORA) adalah metode yang diperkenalkan oleh
penyediaan sarana dan prasarana pendidikan untuk Brauers dan Zavadkas pada tahun 2006. Metode ini masih
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, yang nantinya tergolong metode yang baru. Metode MOORA pertama kali
akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar siswa [1].
digunakan oleh Brauers untuk pengambilan dengan multi-
kriteria. Metode ini memiliki tingkat fleksibilitas dan
Sekolah merupakan sarana bagi siswa untuk menuntut
kemudahan untuk dipahami dalam suatu proses evaluasi.
ilmu. Maka sarana penunjang tersebut dituntut kelayakannya
Kriteria bobot keputusan dengan beberapa atribut
untuk menunjang kegiatan belajar mengajar siswa. Jika pengambilan keputusan juga dibutuhkan untuk perhitungan
bangunan sekolah rusak, maka akan berdampak pada kegiatan
metode ini [3]. Tingkat selektifitas dalam menentukan suatu

161
alternatif dalam metode ini tergolong baik karena dapat Gambar 1 menjelaskan setelah input alternatif, kriteria,
menentukan tujuan dari kriteria yang bertentangan. Oleh dan bobot maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
karena itu Metode MOORA banyak diaplikasikan dalam pembentukan matriks. Data tersebut akan diproses untuk
beberapa bidang seperti bidang manajemen, bangunan, normalisasi matriks. Setelah itu akan ditentukan apakah
kontraktor, desain jalan, dan ekonomi [2]. kriteria akan benefit, kalau kriteria tidak benefit maka hasil
Langkah-langkah untuk penyelesaian masalah normalisasi akan dilakukan proses pengurangan. Apabila
menggunakan metode Multi Objective Optimization On The kriteria adalah benefit, maka hasil normalisasi terbobot akan
Basis Of Ratio Analysis (MOORA) adalah sebagai berikut: dilakukan penjumlahan. Setelah itu sistem akan mengeluarkan
Tahap 1: memiliki tujuan yang jelas dan atribut evaluasi yang output berupa nilai preferensi dari hasil perhitungan.
akan diidentifikasi.
Tahap 2: memunculkan semua kriteria yang ada dalam III. METODOLOGI PENELITIAN
penelitian berbentuk matriks keputusan. X merupakan nilai A. Metode Pengumpulan Data
atribut pada setiap atribut, yang diperesentasikan dalam • Bahan Penelitian
bentuk perkalian sebagai berikut: Bahan Penelitian yang dibutuhkan adalah data yang
mencangkup data sekolah yang terdapat pada data Analisa
Tingkat Kerusakan di Dinas Pendidikan Kota Malang untuk
menentukan prioritas penentuan rehabilitasi sekolah.
• Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan untuk mencari informasi terkait
dengan data-data yang dibutuhkan dan yang berkaitan dengan
teknologi yang berkaitan dengan teknologi informasi yang
Tahap 3: membuat kesimpulan tentang denominator, yang akan digunakan analisis sistem. Dengan melakukan studi
merupakan pilihan terbaik dari penjumlahan kuadrat dari akar
mengenai gedung bangunan sekolah, metode MOORA (Multi
kuadran pada setiap atribut. Rumusnya adalah:
Objective Optimization on the basis of Ratio Analysis), yang
(1) diperoleh dari buku-buku baik lokal maupun internasional,
artikel-artikel, jurnal-jurnal, serta e-book dari internet.
Tahap 4: Pada multi-objective optimization, hasil normalisasi • Wawancara
adalah pemaksimalan penjumlahan atribut yang Wawancara ini bertujuan untuk mengumpulkan,
menguntungkan (benefit) dan peminimalan pengurangan mempelajari serta menyeleksi bahan-bahan yang diperlukan
atribut yang tidak menguntungkan (cost). Sehingga untuk penulisan skripsi ini. Wawancara dilakukan untuk
penghitungan optimalisasi menjadi: mendapatkan kriteria yang digunakan dalam penentuan skala
prioritas penanganan rehabilitasi bangunan sekolah di Kota
(2)
Malang.
Tahap 5: Yi bisa bernilai positif atau negatif, bergantung pada Dengan melakukan wawancara terhadap pihak-pihak yang
jumlah maksimal kriteria benefit dan minimal kriteria cost berkompeten atau para sumber untuk lebih menguatkan
pada perkalian keputusan (matriks).Untuk melakukan proses output. Para sumber ini adalah pejabat Dinas Pendidikan Kota
penentuan prioritas rehabilitasi sekolah dilakukan setelah data Malang.
daftar kriteria dan alternatif sudah dimsukkan. Pada proses ini
menggunakan algoritma MOORA. Gambar 1 adalah B. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
flowchart dari algoritma MOORA. Pada penelitian ini menggunakan Metode Waterfall.
Proses yang terdapat dalam metode Waterfall ini akan
dijelaskan pada Gambar 2 sebagai berikut.

Gambar 2 Metode Waterfall

Tahapan – tahapan yang dilakukan adalah:

a. Analisis Kebutuhan
Masalah yang dihadapi adalah Dinas Pendidikan Kota
Malang masih menggunakan cara manual untuk melakukan
Gambar 1 Flowchart MOORA perhitungan prioritas rehabilitasi sekolah berdasarkan kriteria

162
yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu diperlukan sebuah data sekolah, input data kriteria, kelola penilaian prioritas
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk membantu rehabilitasi sekolah, lihat hasil prioritas rehabilitasi sekolah.
menyelesaikan permasalahan dalam proses perhitungan 2. Hak Akses User
prioritas rehabilitasi sekolah Hak akses pada user mempunyai 4 hak akses yaitu, user
b. Desain Sistem dapat melakukan login, logout, lihat hasil prioritas rehabilitasi
Pada desain sistem digunakan diagram-diagram untuk sekolah, dan melakukan pencetakan laporan.
menggambarkan kerja sistem. Perancangan dalam penelitian
ini menggunakan Unified Modelling Language (UML) untuk V. IMPLEMENTASI SISTEM
menjelaskan desain sistem yang dibuat. Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi dari
c. Coding & Testing perancangan perangkat lunak yang telah dijabarkan pada bab
Kegiatan yang dilakukan adalah menjadikan desain sebelumnya. Pembahasan implementasi data dan implementasi
sistem dibentuk menjadi program yang siap untuk antarmuka.
dioperasikan. Sistem ini dibangun menggunakan bahasa A. Implementasi Basis Data
pemrograman PHP (Hypertext Prepocessor) dengan Pada tahap ini dilakukan penerapan basis data sesuai
framework atau kerangka kerja CodeIgniter (CI). Framework dengan perancangan yang sudah digambarkan sebelumnya.
CI menggunakan metode pengembangan berbasis MVC Basis data yang dibuat diberi nama spkmoora dapat
(Model-View-Controller). ditunjukkan pada Gambar 3.
d. Pengujian Program
Tahap penerapan dan pengujian program kegiatan yang
dilakukan yaitu system yang sudah dibuat akan
diimplementasikan dan digunakan oleh user. Tahapan
pengujian digunakan untuk memastikan sistem yang
dibangun memiliki kelayakan dan sesuai dengan kebutuhan.
Pengujian pada sistem ini menggunakan Black Box.
Pengujian black box berfokus untuk memastikan persyaratan
fungsional perangkat lunak yang dibuat apakah sistem yang
dibangun sesuai dapat menyelesaikan masalah yang ada.
e. Pemeliharaan
Gambar 3 Implementasi Basis Data
Tahap Pemeliharaan ini kegiatan yang dilakukan
meliputi penggunaan program, perbaikan dan peningkatan Di dalam basis data spkmoora terdapat beberapa tabel
system. yaitu alternatif, kriteria, hasil_perhitungan, nilai, user.
IV. PERANCANGAN SISTEM B. Implementasi Sistem
i. Tampilan Halaman Login
Berikut merupakan perancangan yang dijelaskan dalam
Tampilan awal aplikasi pada halaman login yang terdiri
Use Case Diagram
dari username, password dan button login ditunjukkan pada
gambar 4

Gambar 4 Tampilan Halaman Login

Untuk masuk kedalam sistem user harus memasukkan


username dan password yang sudah ditentukan oleh admin.
Gambar 2 Use Case Diagram
ii. Kelola Data Alternatif
Use case diagram yang ada pada aplikasi sistem Tampilan Data Alternatif pada gambar 5 menampilkan
pendukung keputusan penentuan prioritas rehabilitasi pada daftar sekolah atau alternatif yang akan dilakukan rehabilitasi
Dinas Pendidikan Kota Malang, pada Gambar 2 ada dua hak sekolah.
akses yaitu :
1. Hak Akses Admin
Hak akses pada admin mempunyai 7 hak akses yaitu
admin dapat melakukan login, logout, kelola data user, input

163
i. Menentukan Jenis Bobot dan Kriteria
Tabel 1 Jenis Bobot dan Kriteria
Kriteria Jenis Bobot
Pondasi B 10
Sloof B 7
Kolom, Balok,
Gambar 5 Kelola Data Alternatif
ring balok B 20
Pada data alternatif ini terdapat id_alternatif dan Plesteran B 2
nama_alternatif. Pada tampilan ini dapat melakukan kelola Rangka atap B 8
data nama alternatif. Penutup Atap B 2
Rangka Plafond B 3.5
iii. Kelola Data Kriteria
Tampilan Data Kriteria pada gambar 6 menampilkan Penutup Plafond B 4.5
daftar kriteria yang digunakan untuk persyaratan dilakukannya Batu bata/partisi B 4.5
rehabilitasi sekolah. Plesteran dan
Acian B 1.75
Jendela(termasuk
Kaca) B 1.25
Pintu B 1
Kusen B 1.5
Penutup
Lantai(termasuk
urugan pasir) B 10
Instalasi Listrik B 5
Instalasi Air B 1.5
Drainase,
Gambar 6 Kelola Data Kriteria Limbah
(termasuk
Pada data kriteria ini terdapat nama_kriteria, tipe, dan septictank) B 1.5
bobot. Pada tampilan ini dapat melakukan kelola data nama Finishing dinding B 1
kriteria, tipe, dan bobot. Finishing Plafon B 4
Finishing
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
Struktur B 6
Pada bab ini dijelaskan mengenai uji coba sistem. Finishing Kusen B 4
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan akan dianalisa
apakah perancangan ini dapat memahami tujuan yang telah ii. Menentukan Alternatif
dipaparkan sebelumnya. Selain untuk menguji tingkat Tabel 2 Alternatif
keakuratan sistem, maka dilakukan dengan membandingkan
antara hasil perhitungan metode MOORA dari sistem dengan
No Alternatif
hasil dari perhitungan metode MOORA menggunakan
Microsoft excel dan menguji fungsionalitas dari sistem ini. 1 SDN Bunulrejo 4
A. Pengujian Fungsional 2 SDN Tunjungsekar 3
Uji coba fungsional digunakan untuk mengetahui apakah 3 SDN Bandulan 2
sistem yang dibangun sesuai dengan yang kebutuhan
pengguna. Uji coba ini dilakukan menggunakan blackbox. Uji
coba fungsional dikatakan berhasil apabila fungsi yang ada iii. Membentuk Matriks Normalisasi
pada sistem sesuai dengan yang diharapkan pengguna. Tabel 3 Matriks Normalisasi
B. Perhitungan Manual SDN SDN
SDN
Kriteria Bunulrejo Tunjungse
Perhitungan manual dengan metode MOORA Bandulan 2
menggunakan 3 data sample sekolah yang diambil secara 4 kar 3
acak. Data sample tersebut akan dihitung berdasarkan kriteria- Pondasi 0.705346 0.070535 0.705346
kriteria untuk menentukan prioritas rehabilitasi sekolah. 0.0990147 0.0990147
Proses perhitungan yang dilakukan dalam sistem ini akan Sloof 0.990147543
54 54
dijelaskan sebagai berikut:

164
Kolom, i. Pembahasan Hasil
Balok, ring 0.5773502 0.5773502
0.577350269 Tabel 4 Pembahasan Hasil
69 69
balok Alternatif Perhitungan Perhitungan
0.5773502 0.5773502 Manual Sistem
Plesteran 0.577350269 A1 41.80815259 41.80815259
69 69
Rangka 0.0880450 0.7043607 A2 40.80430667 40.80430667
0.704360725 A3 72.15092623 72.15092623
atap 91 25
Penutup 0.3333333 0.6666666
0.66666667
Atap 3 7
Rangka 0.2119995 0.2119995 VII. KESIMPULAN DAN SARAN
0.953998092 A. Kesimpulan
Plafond 76 76
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh penulis
Penutup 0.1980295 0.6931032
0.69310328 pada pengembangan sistem Implementasi Metode MOORA
Plafond 09 8 Untuk Penentuan Prioritas Rehabilitasi Sekolah Pada Dinas
Batu 0.2119995 0.2119995 Pendidikan Kota Malang, dapat diambil kesimpulan sebagai
0.953998092
bata/partisi 76 76 berikut:
Plesteran 0.4444444 0.4444444 1. Sistem Pendukung Keputusan dengan menggunakan
0.777777778 metode MOORA ini dapat diimplementasikan dan
dan Acian 44 44
dimanfaatkan untuk menghitung prioritas rehabilitasi
Jendela(ter
0.5298129 0.5298129 sekolah pada Dinas Pendidikan Kota Malang.
masuk 0.662266179 2. Sistem ini menghasilkan output berupa rangking prioritas
43 43
Kaca) rehabilitasi yang dapat membantu instansi dinas dalam hal
0.5773502 0.5773502 ini adalah Dinas Pendidikan Kota Malang dalam
Pintu 0.577350269
69 69 menentukan prioritas rehabilitasi sekolah untuk
Kusen 0.485071 0.485071 0.727607 meningkatkan penanganan pemeliharaan bangunan
Penutup sekolah negeri di Kota Malang.
0.099015 0.099015 0.990148 3. Penelitian ini telah menghasilkan Sistem Penentuan
Lantai
Prioritas Rehabilitasi Sekolah Pada Dinas Pendidikan Kota
Instalasi 0.7001400 0.1400280 Malang menggunakan metode MOORA dengan tingkat
0.700140042
Listrik 42 08 akurasi 90,5%, dari hasil Pengujian Beta.
Instalasi 0.4264014 0.6396021 B. Saran
0.639602149 Untuk pengembangan penelitian selanjutnya penulis
Air 33 49
Drainase, menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
0.5773502 0.5773502
0.577350269 1. Untuk pengembangan lebih lanjut, sistem ini dapat
Limbah 69 69
dikembangkan dengan menggunakan metode yang
Finishing 0.5773502 0.5773502 berbeda atau menggabungkan dengan metode lain.
0.577350269
dinding 69 69 2. Pada pengembangan selanjutnya, aplikasi dapat dibuat
Finishing 0.5773502 0.5773502 dalam versi lain seperti aplikasi berbasis mobile.
0.577350269
69 69
Plafon
REFERENSI
Finishing 0.5773502 0.5773502
0.577350269
Struktur 69 69 [1] Muslihudin, Muhamad, Wahyuni, Sri & Satria, Fiqih.
Finishing 0.5773502 0.5773502 "Penilaian Kondisi Bangunan Gedung Sekolah Dasar Negeri
0.577350269 Studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri Se-Kabupaten Madiun",
Kusen 69 69
Indonesian Journal of Architecture, 2016.

iv. Menghitung Optimasi [2] Olivianita, Laudia, "Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan
Hasil Cetakan Buku Menggunakan Metode MOORA".Jurnal
Tabel 4 Optimasi Informatika Polinema, 2016.
Alternatif Maximum Rangking
A1 41.80815259 2 [3] Alvita, Suha, Intan, Novia, Syahputra, Fajar, Ulfa, Kurnia,
A2 40.80430667 3 Ginting, Guidio Leonarde, "Sistem Pendukung Keputusan
A3 72.15092623 1 Pemilihan Mekanik Sepeda Motor Terbaik Menggunakan
Metode Multi Objective Optimization on The Basis of Ratio
Analysis (MOORA)". Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol.
C. Pembahasan
5, no. 1, Hal: 66-70, Februari 2018.
Pembahasan bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan
dari hasil uji coba perhitungan manual dan uji coba
perhitungan sistem penentuan prioritas rehabilitasi sekolah
yang telah dilakukan.

165

Anda mungkin juga menyukai