Anda di halaman 1dari 18

MEDIA ATAU ALAT PENDIDIKAN ISLAM

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Hadist Tarbawi

Dosen Pengampu: Azwar Annas, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Kelompok 12 – PBA D

1. Lailatul Qodriyah (1810210125 )

2. Wiqoyatun Na’mah (1810210127 )


3. Fazal Mazda (1810210128 )
4. Siti Fatmawati (18102101 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

2019/ 2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan Pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian media pedidikan islam


B. Hadist tentang media pendidikan islam
C. Jadwal pembelajaran
D. Pendidik sebagai mediator

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media atau alat pendidikan adalah segala sesuatu yang secara
langsung membantu terlaksananya tujuan pendidikan. Proses belajar
mengajar dapat berhasil dengan baik apabila memperhatikan pemilihan
penggunaa software dan hardware yang sesuai dengan tujuan dan kondisi
pembelajran. Alat pendidikan bisa berbentuk benda kasar seperti meja,
kursi, papan tulis, dan slide. Atau berbentuk lunak seperti perintah,
larangan, hadiah, dan hukuman. Crow & crow menjelaskan maksud alatb
pendidikan adalah rencana pembelajaran, tempat duduk anak, dan ruangan
kelas. Alat dan media pembelajaran diperlukan dalam memfasilitasi
pertemun antara guru dan murid dalam proses pembeljaran, sehingga
keduanya merasa nyaman, aman, dan dapat berinteraksi dalam proses
pembelajrana dengan baik. Alat dan media pembelajaran semakin maju
desuai dengan perkembangan sains dan terknologi. Guru harus pandai
memilih dan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi
serta lingkungan belajar seperti media cetak, media grafika, media audio,
slide, dan film.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari media pendidikan islam?
2. Bagaimana hadist tentang media pendidikan islam?
3. Bagaimana hadist tentang jadwal pembelajaran?
4. Bagaimana hadist tentang pendidik sebagai mediator?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari media pendidikan islam
2. Untuk mengetahui hadist tentang media pendidikan islam
3. Untuk mengetahui hadist tentang jadwal pembelajaran
4. Untuk mengetahui hadist tentang pendidik sebagai mediator
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pendidikan Islam

Media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari medium yang
berarti perantara atau pengantar. Jadi, media pendidikan adalah perantara yang
dapat membantu proses pembelajaran yang berfungsi memperjelas makna
pesan yang disampaikan sehingga tujuan proses pembelajaran dapat tercapai
dengan sempurna. Media berperan sebagai perangsang dan dapat
menumbuhkan motivasi belajar sehingga peserta didik tidak bosan dalam
meraih tujuan-tujuan pembelajaran, media sangat diperlukan untuk membantu
efektivitas dan efisiensi pembelajaran.1 Sedangkan menurut Association of
Education and Communication Technology (AECT) mengatakan bahwa
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dan informasi.2

Definisi Pendidikan Islam menurut Marimba adalah bimbingan yang


diberikan oleh seseoerang kepada seseorang agar ia berkembang secara
maksimal sesuai dengan ajaran Islam atau bimbingan oleh pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama (insan kamil).3

Dapat disimpulkan bahwa media pendidikan Islam adalah alat bantu atau
sarana yang dijadikan sebagai perantara komunikasi untuk menyampaikan
materi pendidikan Islam kepada peserta didik dalam mewujudkan kepribadian
seorang muslim.

Media Pembelajaran dibedakan menjadi dua, yaitu media pembejaran


tradisional dan media pembelajaran teknologi mutakhir.
1
Novan Ardy Wiyani dan Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016),
hal.197.
2
http://gusdanela.blogspot.com/2014/02/pengertian-media-menurut-beberapa-ahli.html?m=1,
diakses pada hari Senin, 07 Oktober 2019, pukul 11.20.
3
Novan Ardy Wiyani, ibid, hal.198.
1. Media Pembelajaran Tradisional
Diantaranya yaitu:
a. Media Visual
Yaitu suatu alat atau sumber belajar yang di dalamnya berisikan
pesan, informasi khususnya materi pelajaran yang mengandalkan indra
penglihat. Media visual dibedakan menjadi dua, yaitu media visual diam,
dan media visual gerak.
a. Media visul diam contohnya foto, ilustrasi, gambar pilihan dan
potongan gambar, film bingkai dll.
b. Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak
seperti film bisudan sebagainya.
2. Media Audio
Yaitu berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan
ke penerima pesan.Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran.
Contohnya radio, telepon, tape recorder dll.
3. Media Audiovisual
Yaitu media yang mampu menampilkan suara dan gambar. Media
audiovisual dibagi menjadi dua macam, yaitu medi audiovisual diam, dan
media audiovisual gerak.
a. Media audio visual diam diantaranya TV diam.
b. Media audio visual gerak contohnya gambar bersuara, film bersuara,
TV dll.
4. Media Cetak
Yaitu Sebuah media penyampain informasi yang memiliki manfaat
dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak, yang disampaikan secara
tertulis.

2. Media Pembelajaran Teknologi Mutakhir


a. Telekomunikasi/ Teleconference
Yaitu teknik pengiriman atau penyampaian informasi dari suatu
tempat ke tempat lain dalam bentuk jarak jauh.
b. Media Berbasis Mikroprosesor
Yaitu Komponen utama pada CPU ( central processing unit) dan
merupakan salah satu sistem terpenting dalam sistem computer. Misalnya
Game compute, Sistem Tutor, Lateraktif, dan Hyperaktif.

B. Penjelasan Hadits Tentang Media Pendidikan Islam

‫ط َخطًّا فِي‬ َّ ‫و َخ‬, ِ


َ ‫لى اهللُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم َخطَّا ُم َر َّب ًع ا‬
َّ ‫ص‬َ ‫ط النَّبِ ُّي‬
َّ ‫ َخ‬: ‫ال‬ َ َ‫ض َي اهللُ َع ْنهُ ق‬ ِ ِ
ِ ‫اهلل ر‬
َ ‫َع ْن َع ْبد‬
,‫صغَ ًارا إِلَى َه َذا الَّ ِذي فِي ال َْو َس ِط ِم ْن َجانِبِ ِه الَّ ِذي فِي ال َْو َس ِط‬ ِ ‫ط ُخطُطًا‬ َّ ‫و َخ‬, ِ ِ
َ ُ‫ال َْو َسط َخا ِر ًجا م ْنه‬
ِ ِ َ ‫ قَ ْد أَح ا‬: ‫ أَو‬-‫ط بِ ِه‬ َ ‫َجلُهُ ُم ِح ْي‬
ٌ ‫ط بِ ه َو َه َذا الَّذي ُه َو َخ ار‬
,ُ‫ِج أ ََملُ ه‬ َ ْ َ ‫ َو َه َذا أ‬,‫(ه َذا اإْلِ نْ َسا ُن‬
َ :‫ال‬ َ َ‫َوق‬
)‫ َن َه َش هُ َه َذا‬, ‫ َوإِ ْن أَ ْخطَأَهُ َه َذا‬,‫ َن َه َشهُ َه َذا‬, ‫فَِإ ْن أَ ْخطَأَهُ َه َذا‬, ‫اض‬ُ ‫ار اأْل َ ْع َر‬ُ َ‫الصغ‬
ِّ ‫ط‬ ُ ُ‫َو َه ِذ ِه الْ ُخط‬
)‫(رواه البخارى‬

1) Kosa Kata

2) Terjemahan
“Nabi S.a.w membuat gambar persegi empat, lalu menggambar garis
panjang di tengah persegi empat tadi dan keluar melewati batas persegi itu.
Kemudian beliau juga membuat garis-garis kecil di dalam persegi tadi, di
sampingnya: (persegi yang digambar Nabi). Dan beliau bersabda : “Ini
adalah manusia, dan (persegi empat) ini adalah ajal yang mengelilinginya,
dan garis (panjang) yang keluar ini, adalah cita-citanya. Dan garis-garis
kecil ini adalah penghalang-penghalangnya. Jika tidak (terjebak) dengan
(garis) yang ini, maka kena (garis) yang ini. Jika tidak kena (garis) yang
itu, maka kena (garis) yang setelahnya. Jika tidak mengenai semua
(penghalang) tadi, maka dia pasti tertimpa ketuarentaan.”(HR. Bukhari)
3) Penjelasan kandungan hadist
Beliau menjelaskan garis lurus yang terdapat di dalam gambar
adalah manusia, gambar empat persegi yang melingkarinya adalah ajalnya,
satu garis lurus yang keluar melewati gambar merupakan harapan dan
angan-angannya sementara garis-garis kecil yang ada disekitar garis lurus
dalam gambar adalah musibah yang selalu menghadang manusia dalam
kehidupannya di dunia.
“Jika manusia dapat selamat dan terhindar dari cengkraman satu
musibah, musibah lain akan menghadangnya, dan jika ia selamat dari
semua musibah, ia tidak akan pernah terhindar dari ajal yang
mengelilinginya.”(HR. Bukhari).
Lewat visualisasi gambar ini, Nabi S.a.w menjelaskan di hadapan
para sahabatnya, bagaimana manusia dengan cita-cita dan keinginan-
keinginannya yang luas dan banyak, bisa terhalang dengan kedatangan ajal,
penyakit-penyakit, atau usia tua. Dengan tujuan memberi nasehat pada
mereka untuk tidak (sekedar melamun) berangan-angan panjang saja (tanpa
realisasi), dan mengajarkan pada mereka untuk mempersiapkan diri
menghadapi kematian.
Merenungkan hadis ini menunjukan kepada kita betapa Rasulullah
saw seorang pendidik yang sangat memahami metode yang baik dalam
menyampaikan pengetahuan kepada manusia, beliau menjelaskan suatu
informasi melalui gambar agar lebih mudah dipahami dan diserap oleh akal
dan jiwa.
Dalam gambar ini beliau menjelaskan tentang hakikat kehidupan
manusia yang memiliki harapan, angan-angan dan cita-cita yang jauh ke
depan untuk menggapai segala yang ia inginkan di dalam kehidupan yang
fana ini, dan ajal yang mengelilinginya yang selalu mengintainya setiap saat
sehingga membuat manusia tidak mampu menghindar dari lingkaran
ajalnya, sementara itu dalam kehidupannya, manusia selalu menghadapi
berbagai musibah yang mengancam eksistensinya, jika ia dapat terhindar
dari satu musibah, musibah lainnya siap menghadang dan
membinasakannya dan seandanya ia terhindar dari seluruh musibah, ajal
yang pasti datang suatu saat akan merenggutnya.
4) Biografi Singkat Perawi

C. Jadwal Pelajaran

‫عن أيب وائل قال كان عبد اهلل يذكر الناس يف كل مخيس فقال له رجل يا أبا عبد‬
‫الرمحن لوددت أنك ذكرتنا كل يوم قال أما إنه مينعين من ذلك أين أكره أن أملكم‬
‫و إين أختولكم باملوعظ ة كم ا ك ان الن يب ص لى اهلل علي ه وس لم يتخولن ا هبا خماف ة‬
)‫السآمة علينا (متفق عليه‬
1) Kosa Kata
a.
َ ‫يُ َذ ِّكُر الن‬
‫َّاس‬ = Mengingatkan, memberikan pelajaran kepada
manusia

b. ‫يَا أَبَا َعْب ِد الرَّمْح َن‬ = Hai Abdurrahman (nama panggilan Abdullah bin
Mas’ud)

‫ت‬ ِ
c. ُ ‫لََود ْد‬ = Sungguh aku senang (dalam tata bahasa Arab

kalimat itu menjadi jawab dari sumpah yang diperkirakan)


takdirnya:Demi Allah, sungguh aku senang

d. ‫أَ ْن أ َُملِّ ُك ْم‬ = Aku membuat kamu menjadi bosan

e. ‫أَخَتََّولُ ُك ْم‬ = Aku memelihara waktu untuk kamu

2) Terjemahan

Dari Abi Wail berkata : Abdullah bin Mas'ud memberi pelajaran

kepada orang banyak setiap hari kamis, seorang laki-laki berkata

kepadanya : "Hai Abdurrahman! Demi Allah , aku senang jika engkau

memberikan pelajaran kepada kami setiap hari". Beliau menjawab :


"Ingatlah, bahwa yang mencegah aku dari yang demikian itu, aku tidak suka

membuat engkau menjadi bosan". Sesungguhnya aku memperhatikan waktu

untuk memberi mauidzah (pelajaran) kepada kamu sebagaimana Rasulullah

memperhatikannya untuk kita karena khawatir membosankan. (HR. Bukhari

dan Muslim)

3) Penjelasan kandungan hadist


Belajar ilmu bagi pencintanya memang mengasyikkan, terkadang
orang sampai lupa waktu, umur dan lupa segalanya. Sebagaimana dengan
orang yang sedang mencintai bola kapan pun dan dimana pun siap
mengorbankan waktu, tenaga, dan harta benda. Berbeda dengan Abdullah
bin Mas'ud yang memberi pelajaran dan mauidzah kepada jamaah dan
murid-muridnya seminggu hanya sekali yakni setiap hari Kamis. Hal ini
dilakukan karena mengantisipasi semangat para murid agar tetap segar,
menyenangkan dan tidak bosan.
Ketika ada seorang murid Abdullah minta tambah waktu
pembelajaran agar diselenggarakan setiap hari.

‫يا ابا عبد الرمحن لو ددت انت ذكرتنا كل يوم‬


"Hai Abdurrahman! Demi Allah , aku senang jika engkau
memberikan pelajaran kepada kami setiap hari".
Dalam hadis Abdullah bin Mas'ud dipanggil dengan nama Abu
Abdurrahman panggilan nama kasih sayang dan terhormat yang pada
umumnya di ambil dari nama anak tertua.
Seorang murid dalam Hadis tidak disebutkan namanya sangat sopan
memanggil gurunya dengan nama yang disukai oleh gurunya tidak nama
aslinya. Ia ingin mengungkapkan rasa hati nya yang merasa nyaman dan
merasakan manis menerima pelajaran dari seorang guru yang dicintainya,
yakni agar gurunya menambah jadwal pelajarannya setiap hari. Tetapi
seorang guru yang bijak dapat mengarahkan dan menyalurkan aspirasi anak
muridnya dengan baik. Tidak harus diberi semua dan atau dipatahkan
semangatnya. Akan tetapi, guru yang baik dapat mengarahkan yang lebih
baik dan lebih maslahat bagi keberlangsungan pembelajaran.
Jawaban Abdullah bin Mas'ud mempunyai dua alasan :

a. ‫أما انه مينعين من ذلك أين اكره ان املكم‬


“Ingatlah, bahwa yang mencegah aku dari yang demikian
itu , aku tidak suka membuat engkau menjadi bosan.”
Jawaban Abdullah ini sangat tepat , karena murid pada
umumnya hanya senang sesaat dan tidak memikirkan kontinuitas
pembelajaran. Termasuk godaan nafsu kalau lagi mencintai sesuatu
secara berlebihan kemudian tidak bisa berlangsung lama dan ini
sesuai dengan tabiat manusia. Alasan kedua :

b. ‫وأين اختولكم باملوعظة‬


“Sesungguhnya aku memerhatikan waktu untuk memberikan
mauidzah (pelajaran) kepada kamu sebagaimana Rasulullah
memperhatikannya untuk kita karena khawatir membosankan.”
Hadis ini sekalian mawquf tetapi secara hukum adalah marfu'
menunjuk perkataan Abdullah tersebut. Alasan kedua, pengaturan
waktu mengikuti pembelajaran yang dilakukan Rasulullah yang
sangat menjaga waktu atau jadwal pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan dan kondisi manusia pada umumnya sehingga tidak
membosankan. Sekali dalam satu minggu sedang lah dalam suatu
majelis, tidak harus setiap hari. Demikian juga cukup dua jam
pelajaran atau dua hingga tiga sks dalam satu tatap muka.
Bosan dalam proses pembelajaran adalah penyakit yang
berbahaya bagi semua manusia , karena berdampak negatif bagi
pembelajaran baik input maupun outputnya. Oleh karena itu ,
berbagai strategi dan pendekatan dalam pembelajaran yang
dikembangkan dalam pendidikan modern, diantaranya mengaktifkan
murid dalam proses pembelajaran (active learning) dengan
pendekatan PAIKEM ( Pembelajaran Aktif , Inovatif, Kreatif ,
Efektif dan Menyenangkan). Pendekatan ini tidak lain untuk
mengantar murid agar senang dan tidak bosan menerima pelajaran
atau bosan belajar.
Penyusunan kurikulum pembelajaran dan penyusunan jadwal
pelajaran hendaknya selalu disesuaikan yang didasarkan pada asas
fleksibilitas, kemampuan siswa , usia anak didik, jenjang
pendidikan, tingkat kesulitan materi pembelajaran, dan lain-lain.
Intinya siswa mampu menerimanya dengan baik dan tidak
membosankan sebagaimana dalam Hadis diatas, sehingga anak didik
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
4) Pelajaran yang dipetik dari hadist
a. Jadwal pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kondisi murid dan
tingkat kesulitan materi pembelajaran.
b. Demikian juga kurikulum pembelajaran hendaknya disesuaikan
dengan jenjang pendidikan, usia, tingkat kesulitan dan lain-lain.
c. Penyesuaian jadwal dan kurikulum pembelajaran dengan
kemampuan anak didik dimaksudkan agar tidak membosankan dan
melemahkan semangat mereka dalam pembelajaran.
d. Jadwal pembelajaran yang tidak membosankan pada umumnya
sekali pertemuan dalam satu minggu.

5) Biografi Singkat Perawi


a. Abu Wail Sayqiq bin Salamah seorang tabi'i budak keluarga al-
Khadhramiy. Ia meriwayatkan hadis dari Anas, Abu Bakar, Umar,
Ustman dan Muadz bin Jabal. Ia seorang tsiqoh. Ibnu Ma'in berkata,
bahwa ia

‫ثقة ال يسأل عن مثله‬


“Seorang tsiqoh (tepercaya) tidak ditanya lagi persamaannya”
Arti tsiqoh kredibel (terpercaya) dalam keadilan dan kedhabithaannya.
Ia meninggal pada tahun 64H.
b. Abdullah bin Mas’ud al-Hudzaliy, nama panggilannya Abu
Abdurrahman, tergolong lebih awal masuk Islam (al-Sabiqun al-
Awwalun) yakni orang keenam. Dia tergolong ulamanya sahabat senior,
berhijrah dua kali yaitu ke Habasyah dan ke Madinah, aktivis dalam
berbagai peperangan bersama Rasulullah SAW. Seorang sahabatyang
terdekat dengan Rasulullah dan dimuliakannya. Dia pernah
dipercayakan menjadi Gubernur Kuffah dan pemegang baitul mal pada
masa khalifah Umar dan awal kekhalifahan Ustman. Wafat di Madinah
pada tahun 32 H dalam usia 60 lebih dan dimakamkan di Baqi’. Dia
meriwayatkan hadist sekitar 95 hadist.

D. Pendidik Sebagai Mediator

‫عن أيب هريرة عن النيب صلى اهلل عليه وسلم قال يقبض العلم ويظهر اجلهل والفنت‬
‫ويكثر اهلرج قيل يا رسول اهلل وما اهلرج فقال هكذا بيده فحرفها كأنه يريد القتل‬
)‫(أخرجه البخاري‬
1) Kosa Kata
a. ‫ض‬
ُ َ‫يُ ْقب‬ = Dicabut, maknanya ‫يرف ع العلم‬ (terangkat lenyap itu
ilmu)
ِ
b. ُ‫َوالْفنَت‬ = Dan berbagai fitnah, berbagai ujian, berbagai bencana,
jamak dari kata fitnah.
c. ‫اهْلَْر ُج‬ = Pembunuhan

d. ‫فَ َحَّر َف َها‬ = Maka beliau menggerak-gerakannya.

2) Terjemahan
Dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW bersabda: “Akan
dicabut ilmu, tampak kebodohan dan berbagai bencana (fitnah) dan banyak
haraj (pembunuhan)”. Sebagian sahabat bertanya: “Hai Rasulullah, apa
haraj itu?” Beliau menjawab: “Begini dengan tangan beliau kemudian
menggerak-gerakan tangannya, seoah ingin membunuh.” (HR. Bukhari)
3) Penjelasan kandungan hadist
Pada hadist ini Nabi SAW menyampaikan tanda-tanda kiamat akan tiba,
diantaranya ada empat perkara yaitu terangkatnya imu, tampak kebodohan,
tampak berbagai fitnah dan banyaknya pembunuhan.
a. Terangkatnya Ilmu
Terangkatnya ilmu ini sebagaimana dijelaskan pada hadist
yang sudah disebutkan pada bab sebelumnya yaitu mengenai bab
urgensi ilmu dan ulama.
b. Tampak Kebodohan
Tampaknya kebodohan dimana-mana merupakan dampak dari
terangkatnya ilmu diatas.karena kondisi umat yang sudah tidak
menghargai dantidak mencintai ilmu, tidak mencintai ilmunya
ulama, yaitu ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist
Rasulullah SAW akibatnya tampak kebodohan dimana-mana.
Banyak orang bodoh tetapi tidak merasa bodoh, bahkan sok
pintar dan merasa paling pintar sendiri. Sekalipun bodoh tidak perlu
nasihat tetapi bangga menjadi penasihat. Inilah kondisinya umat
manusia pada akhir zaman yang disebutkan pada hadist di atas
mereka mengangkat pimpinan orang yang tidak berimu, akibatnya
mereka sesat dan menyesatkan.

c. Tampak berbagai fitnah


Fitnah dalam arti sederhana adalah ujian (al-ibtila). Allah
berfirman dalam QS. Al-Anbiya (21): 35:

ٌ‫َو َنْبلُو ُكم بِالشَِّّر َواخْلَرْيِ فِْتنَة‬


“dan kami uji engkau dengan keburukan dan kebaikan sebagai
fitnah (ujian).”

Ujian yang menimpa kepada manusia bisa berkaitan dengan


berbagai hal, diantaranya berkaitan dengan agama, akidah, harta,
anak, jabatan, dan jiwa raga.
d. Banyak pembunuhan
Diantara tanda kiamat banyak haraj atau pembunuhan dimana-
mana baik secar terang-terangan maupun secara misterius. Kata
sebagian orang, nyawa pada akhir zaman seperti makan kacang
goreng dapat melayang kapan saja dengan mudah sebab masalah
yang kecil. Bahkan banyak pembunuhan secara msal antar kelompok
dan antar geng.
Rasulullah ketika menyebut banyaknya haraj, diantara sahabat
bertanya; apa itu haraj? Lalu beliau menjelaskan maknanya dengan
dipergerakkan tangan beliau.

‫َه َك َذا بِيَ ِد ِه فَ َحَّر َف َها‬


“Begini dengan tangannya kemudian menggerak-gerakannya”

Begitu Rasulullah menjelaskan suatu arti kata yang tidak


dimengerti oleh para sahabat, tangan beliau yang mulia dijadikan
media untuk menjelaskannya, beliau mendemonstrasikan tangan
beliauseolah-olah memukul lawan yang ada dihadapannya.
Pada prinsipnya beliau selalu berusaha menyampaikan kalimat
dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami para sahabat,
bahkan terkadang diuangulang sampai tiga kali dan terkadang
menunjuk dengan jari-jari beiau dengan anggota lain. Hal ini
dimaksudkan agar kalimatnya mudah dipahami oleh para sahabat.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa guru tu sebagai mediator
dalam proses pembelajaran.

4) Pelajaran yang dapat dipetik dari hadist


a. Tanda-tanda kiamat ada empat: hilangnya ilmu, banyak kebodohan,
fitnah, dan pembunuhan
b. Nabi selalu menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh para
sahabat.
c. Kesungguhan para sahabat terhadap hadits nabi, ketika mereka tidak
paham sesuatu, mereka langsung menanyakannya.
d. Nabi SAW menggunakan media pembelajaran agar para sahabat
mudah memahami maksud perkataan nabi.

5) Biografi Singkat Perawi


Abu Hurairah R.A adalah nama gelar yang diberikan Rasulullah SAW
artinya bapaknya kucing. Nama aslinya adalah Abdus Syamsi, kemudian
setelah masuk Islam pada tahun ke 7-H, saat perang Khaibar, ia berganti
nama Abdur Rahman bin al-Shakhr. Abu Hurairah adalah salah seorang
sahabat dari penghuni Shuffah yng selalu menyertai Rasulullah SAW dan
sangat memperhatikan Hadist serta selalu menghadiri majelis beliau. Pada
suatu majelis Rasul bersabda: “Siapa yang membentangkan selendangnya
lalu aku bacakan do’a kemudian dilipat maka tidak akan lupa apa yang
didengarnya”. Abu Hurairah segera membentangkan selendangnya, Nabi
melakukan apa yang disabdakannya kemudian dilipatnya. Abu Hurairah
berkata: “Demi Dzat aku dibawah kekuasaannya, aku tidak pernah lupa apa
yang aku dengar sejak itu”.
Rasulullah mempersaksikan kesungguhannya dala Hadist. Ibnu Umar
berkata: “ Kita selalu bersama Rasulullah dan Abu Hurairah
memberitahukan Hadisnya kepada kita”. Demikian juga Umar
meriwayatkan yang sama. Bukhara berkata, bahwa Abu Hurairah adalah
orang yang paling hafal di antara perawi hadist pada masanya. Hadistnya
diriwayatkan oleh 800 orang ahli ilmu dan diantara sahabat yang paling
banyak meriwayatkan hadist. Menurut Baqi’ bin Mukhlid ia meriwayatkan
hadist sebanyak 5.374 hadist. Abu Hurairah meninggal dalam usia 78 tahun,
pada tahun 59 H.
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Media pendidikan Islam adalah alat bantu atau sarana yang dijadikan
sebagai perantara komunikasi untuk menyampaikan materi pendidikan Islam
kepada peserta didik dalam mewujudkan kepribadian seorang muslim.Dalam
pendidikan Islam alat dan media pembelajaran sangat diperlukan. Pada zaman
Nabi SAW sudah ada sekalipun dalam kondisi sederhana sesuai pada waktu itu
dan tidak semaju zaman sekarang. Media pembelajaran juga sangat diperlukan
dalam proses pembelajaran agar anak didik mudah mencerna materi yang
diajarkan.
Kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga dalam pengajaran
antara lain :

1. Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih


menarik

2. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah


memahaminya.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan


mudah bosan.

4. Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti mengamati,


melakukan dan mendemonstrasikan dan sebagainya.

Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran alat


peraga itu, antara lain terlalu menekankan bahan-bahan peraganya sendiri dengan
tidak menghiraukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan desain,
pengembangan, produksi, evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan itu. Kelemahan
lain adalah alat peraga dipandang sebagai "alat Bantu" semata-mata bagi guru
dalam melaksanakan kegiatan mengajarnya sehingga keterpaduan antara bahan
pelajaran dan alat peraga tersebut diabaikan. Sedangkan kekurangan alat peraga
yaitu :

1. Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntut guru.

2. Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan.

3. Perlu persediaan biaya.


DAFTAR PUSTAKA

Wiyani, Novan Ardy dan Bamawi. 2016. Ilmu Pendidikan Islam.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Khon, Abdul Majid. 2012. Hadits Tarbawi. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai