Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERTUMBUHAN LABA

(Studi empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)

Oleh :
DINEL FITRI
2009/98640

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERTUMBUHAN
LABA

(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar BEI )

DINEL FITRI
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email: difit_ri@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memberikan bukti empiris tentang:
Pengaruh Book-tax differences terhadap pertumbuhan laba di Bursa Efek
Indonesia. Variabel yang diuji pada penelitian ini adalah perbedaan permanent dan
perbedaan temporer yang diproksikan dengan book-tax differences. Populasi pada
penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
tahun 2009-2011 sebanyak 99 perusahaan. Penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling untuk mendapatkan sampel. Jenis data yang dipergunakan
adalah data sekunder. Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah
dokumentasi. Alat analisis yang dipergunakan adalah regresi berganda dengan
menggunakan uji t dan uji F. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perbedaan
temporer tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap pertumbuhan laba dan
perbedaan permanen tidak berpengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan
laba. Saran penelitian ini yaitu untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya meneliti
faktor-faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan laba.

Kata Kunci: pertumbuhan laba, perbedaan temporer, perbedaan


permanen.

ABSTRACT

This research aimed to verify and provide empirical evidences about: the effect of
book tax differences toearnings growth of companies in Indonesia Stock Exchange
from 2009-2011. The variables tested in this study were temporary differences and
permanent differences which are proxy of book tax differences. The population of
this research was 99 companies in Indonesia Stock Exchange (BEI) since 2009-
2011. Sample selection of this research use purposive sampling method. Type of
data used was secondary data, that collected by documentation. Statistical tool
used was multiple linear regressiont. The result of this research concluded that the
book tax differences that proxy with temporary differences and permanent
differences do not significantly affect earning growt. Suggestions in this research
include develop this research by adding and changing other variables from the
fundamental factors which affect to earnings growt.

Keywords: earnings growth, temporary differences, permanent


differences
1. Pendahuluan eksternal perusahaan menggunakan
laba sebagai dasar pengambilan
Dalam usaha pengelolaan keputusan seperti dasar pemberian
perusahaan yang baik, pihak-pihak kompensasi dan pembagian bonus
yang berkepentingan dalam setiap kepada manajer, pengukur prestasi
pengambilan keputusan selalu atau kinerja manjemen, dan dasar
membutuhkan berbagai informasi pengenaan pajak (Wijayanti, 2006).
baik yang bersifat keuangan maupun Oleh sebab itu, laba menjadi pusat
non keuangan. Informasi keuangan perhatian sekaligus memberikan
sendiri terbagi dua yaitu informasi sebuah sinyal tentang nilai
akuntansi dan informasi non perusahaan bagi investor, kreditor,
akuntansi. Informasi akuntansi terdiri pembuat kebijakan akuntansi dan
dari informasi operasional, informasi pemerintah.
akuntansi keuangan, informasi
akuntansi manajemen serta informasi Bagi pemerintah, dalam hal
akuntansi pajak. Semua informasi ini instansi pemerintah yang terkait
akuntansi dan non akuntansi dapat adalah Direktorat Jendral Pajak.
diperoleh dari laporan keuangan Laba yang dilaporkan perusahaan
yang disusun oleh perusahaan. menjadi dasar dalam penetapan
pengenaan pajak. Oleh sebab itu,
Ghozali dan Chairiri perusahaan menghitung dua versi
(2007:349) menjelaskan bahwa salah laporan keuangan setiap tahunnya,
satu tujuan pelaporan keuangan yaitu laporan keuangan berdasarkan
adalah memberikan informasi standar akuntansi keuangan dan
keuangan yang dapat menunjukkan laporan keuangan yang dihitung
prestasi perusahaan dalam berdasarkan ketentuan perpajakan
menghasilkan laba. Penyajian laba yang berlaku. Dari kedua versi
melalui laporan laba rugi merupakan laporan keuangan tersebut dapat
fokus kinerja perusahaan. Adapun menunjukkan adanya perbedaan
salah satu parameter penilaian dalam jumlah besarnya laba. Hal itu
kinerja perusahaan tersebut adalah dikarenakan terdapat perbedaan
pertumbuhan laba. Menurut perlakuan pengakuan dalam
Simorangkir, 1993 dalam (Taruh, perhitungan laba menurut akuntansi
2010) Pertumbuhan laba merupakan (book income) dengan laba /
presentase kenaikan laba yang penghasilan menurut pajak (taxable
diperoleh oleh perusahaan. income) atau sering disebut dengan
Disamping itu, laba merupakan suatu istilah book-tax difference.
pos dasar dan penting dari iktisar
keuangan yang memiliki berbagai Book tax differences adalah
kegunaan dalam berbagai konteks. perbedaan besaran laba akuntansi
Belkuoi, 1993 dalam (Saputro, 2011) atau laba komersial dengan laba
fiskal atau penghasilan kena pajak.
Informasi yang terkandung di Book-tax differences timbul dari
dalam laba (earnings) mempunyai perbedaan yang sifatnya sementara
peran sangat penting bagi pihak- (temporary differences) dan sifatnya
pihak yang berkepentingan terhadap tetap (permanent differences).
suatu perusahaan. Pihak internal dan
Perbedaan yang bersifat Adapun penyesuaian fiskal negatif
sementara (temporary differences) atas penghasilan dan biaya adalah
timbul akibat dari perbedaan metode kebalikan pengertian dari
akuntansi serta saat pengakuan penyesuaian fiskal positif.
pendapatan dan biaya. Perbedaan
temporer diproyeksikan akan Akan tetapi, laporan
mempengaruhi laba pada periode keuangan komersil yang dijadikan
yang akan datang karena perbedaan sebagai dasar dalam rekonsiliasi
temporer ini akan menimbulkan aset fiskal guna menghitung laba kena
pajak tangguhan serta kewajiban pajak sering kali tidak
pajak tangguhan. mempresentasikan keadaan ekonomi
perusahaan sebenarnya. Karena
Untuk perbedaan yang terkadang manajemen perusahaan
sifatnya tetap (permanent akan berusaha menampilkan kinerja
differences) timbul karena adanya keuangan yang baik melalui
perbedaan tujuan dan fungsinya serta kebijakan akuntansi yang
rugi yang diderita pada tahun-tahun diperbolehkan, sehingga akan
sebelumnya yang dapat mempengaruhi besarnya jumlah
dikompensasikan atas laba tahun pertumbuhan laba yang akan datang.
berjalan (loss carryforward)
(Hutagaol, 2006). Dengan demikian, Penelitian ini mengkaji book-
manajemen berkewajiban melakukan tax differences berpengaruh pada
penyesuaian atas laba akuntansinya pertumbuhan laba. Alasan book-tax
dengan ketentuan perpajakan yang differences dapat mempengaruhi
berlaku untuk menghitung laba fiskal pertumbuhan laba menurut Lev dan
atau biasa disebut rekonsiliasi fiskal Nissim (2004) karena (1)
(Deviana, 2010). mencerminkan jenis kegiatan
manajemen laba (2) menunjukkkan
Dalam rangka rekonsiliasi sejauh mana laba yang dilaporkan
fiskal guna menghitung laba kena manajemen menyimpang dari tingkat
pajak, maka dikenal istilah konsistensi perusahaan (3) menagkap
penyesuaian fiskal positif dan perbedaan antara GAAP dan
penyesuaian fiskal negatif. peraturan pajak yang mempunyai
Penyesuaian fiskal positif dalam implikasi untuk laba atau menajemen
komponen penghasilan terjadi bila manajemen pajak.
mengakibatkan penghasilan komersil
bertambah yang dikarenakan Memahami hubungan antara
penghasilan tersebut belum perbedaan laba akuntansi dan laba
diperhitungkan dalam penghasilan fiskal merupakan hal yang penting
komersil. Dan untuk komponen karena informasi tersebut dapat
biaya, maka penyesuaian fiskal memberikan bukti mengenai
positif terjadi apabila komponen kegunaan penghasilan kena pajak
biaya dalam perhitungan komersil dalam menentukan nilai perusahaan
berkurang, sebagai akibat tidak (Jackson, 2009). Berdasarkan hal
diperkenankannya suatu jenis biaya tersebut maka penelitian ini
tertentu diperhitungkan sebagai biaya bertujuan untuk mengetahui manfaat
fiskal dalam perhitungan Pph. book tax differences dalam
memberikan informasi mengenai besar beban pajak yang dibayarkan
kinerja perusahaan yang tercermin maka semakin kecil laba bersih yang
dalam pertumbuhan laba. Dalam dihasilkan, begitu pula sebaliknya.
penelitian ini, book tax differences
dibagi menjadi dua komponen yaitu Perbedaan temporer juga
perbedaan temporer dan perbedaan dapat memberikan informasi
permanen. mengenai kinerja ekonomi masa
depan melalui diskresi akrual yang
Perbedaan temporer dapat digunakan perusahaan untuk
timbul apabila penghasilan atau memanipulasi laba yang tercermin
beban diakui dalam perhitungan laba dari beban pajak tangguhan.
akuntansi yang berbeda dengan Pendeteksian manajemen laba dapat
periode saat penghasilan atau beban dilihat pada penelitian yang
tersebut diakui dalam perhitungan dilakukan oleh Philips 2003 dalam
laba fiskal, misalnya perbedaan (Lestari, 2011) menyimpulkan bahwa
metode penyusutan dan masa beban pajak tangguhan berguna
manfaat yang digunakan dalam untuk mendeteksi manajemen laba
penghitungan laba akuntansi dengan guna menghindari penurunan laba
laba fiskal. Perbedaan temporer kena dan menghindari kerugian. Penelitian
pajak tersebut menyebabkan yang dilakukan Hanlon (2005)
timbulnya beban pajak tangguhan menunjukkan bahwa perusahaan
atau pendapatan pajak. Beban pajak yang memiliki perbedaan temporer
tangguhan akan menimbulkan (pajak tangguhan) yang besar
kewajiban pajak tangguhan memilki laba yang kurang persisten.
sedangkan pendapatan pajak Jakcson (2009) yang memfokuskan
tangguhan menimbulkan aset pajak penelitian pada pertumbuhan laba
tangguhan. juga menemukan bahwa perbedaan
temporer berhubungan negatif
Besarnya pajak tangguhan dengan pertumbuhan laba sebelum
bersih berpengaruh terhadap pajak.
pembayaran pajak dimasa depan
yang tercermin pada pajak kini di Perbedaan permanen timbul
tahun mendatang. Pembalikan akibat adanya perbedaan pengakuan
perbedaan temporer akan transaksi antara peraturan akuntansi
mempengaruhi pembayaran pajak di dan peraturan pajak. Beda tetap atau
masa yang akan datang. Misalnya, beda permanen merupakan item-item
pembalikan kewajiban pajak yang dimasukkan dalam satu ukuran
tangguhan akan menyebabkan laba, tetapi tidak dimasukkan dalam
pembayaran pajak masa yang akan ukuran laba yang lain. Dengan kata
datang, sementara pemulihan aset lain, jika suatu item termasuk ukuran
pajak tangguhan akan mengurangi laba akuntansi, maka item tersebut
pembayaran pajak masa depan. tidak dimasukkan dalam ukuran laba
Pembayaran pajak yang semakin fiskal dan sebaliknya (Wijayanti,
meningkat atau semakin menurun 2006). Misalnya bunga deposito
akan berpengaruh pada laba bersih diakui sebagai pendapatan dalam
yang dihasilkan. Jika penghasilan laba akuntansi, tetapi tidak diakui
sebelum pajak konstan, semakin dalam laba fiskal, contoh lain dapat
kita lihat pada laba yang diperoleh adalah semakin tinggi perbedaan
anak perusahaan diakui sebagai laba permanen maka semakin rendah
akuntansi namun bukan merupakan beban pajak dimasa depan, yang
objek pajak. Sehingga dapat berarti bahwa laba bersih masa depan
mempengaruhi jumlah laba yang semakin tinggi.
diperoleh perusahaan.
Terdapat beberapa penelitian
Dengan kata lain terdapat yang memberikan bukti bahwa book
beberapa penghasilan yang diakui tax differences mengandung
dalam peraturan akuntansi dapat informasi mengenai kinerja masa
menambah laba perusahaan, namun depan. Lev dan Nissim (2004)
dalam peraturan pajak penghasilan membuktikan bahwa rasio laba
tersebut tidak diakui dan harus akuntansi dan laba fiskal dapat
dikeluarkan dari perhitungan laba memprediksi pertumbuhan laba lima
fiskal (penghasilan kena pajak). Hal tahun kedepan, dan mempunyai
ini akan menyebabkan laba fiskal hubungan dengan kuat atau
(penghasilan kena pajak) menjadi lemahnya return saham di masa
rendah sehingga akan berpengaruh depan. Penelitian tersebut sejalan
pada beban pajak yang semakin dengan penelitian Martani dan
kecil. Jika penghasilan sebelum Persada (2009) yang mebuktikan
pajak konstan, semakin rendah beban bahwa book tax differences
pajak yang dibayarkan maka laba berpengaruh terhadap pertumbuhan
bersih yang dihasilkan semakin laba. Hal itu mengindikasikan bahwa
besar. Jika laba bersih yang informasi mengenai tax book
dihasilkan perusahaan meningkat differences berguna untuk
maka hal tersebut dapat memprediksi kinerja perusahaan
mempengaruhi pertumbuhan laba. dimasa depan.
Penelitian oleh Tang dan Penelitian yang dilakukan
Firth (2008) yang memasukan sebelumnya menunjukkan bahwa
komponen perbedaan permanen book tax differences dapat
dalam penelitiannya menemukan memberikan informasi mengenai
bukti bahwa book tax differences karakteristik laba perusahaan dan
yang besar menandakan bahwa laba kinerja perusahaan dimasa depan.
perusahaan kurang persisten, Informasi tersebut diperoleh bukan
menyimpulkan kinerja yang lebih hanya akibat praktik laba manajemen
rendah di tahun mendatang dan laba yang dilakukan oleh perusahaan,
menyebabkan harga saham menjadi tetapi karena adanya perbedaan
lebih rendah. Jackson (2009) yang aplikasi antara ketentuan akuntansi
juga melakukan penelitian dengan berdasarkan Standar Akuntansi
menganalisis perbedaan permanen Keuangan dengan ketentuan fiskal
menemukan bukti bahwa perbedaan berdasarkan Undang-Undang
permanen berhubungan positif Perpajakan. Hal ini dibuktikan
dengan pertumbuhan laba karena dengan penelitian (Jackson, 2009)
perbedaan permanen berhubungan bahwa hubungan antara book tax
negatif dengan perubahan beban differences dengan pertumbuhan laba
pajak. Maksud dari pernyataan ini tidak selalu disebabkan oleh
manajemen laba, tetapi juga pengertian laba dalam Statement of
disebabkan oleh perlakuan transaksi Financial Accounting Standards
ekonomi yang berbeda serta tarif (SFAS) nomor 1, laba merupakan
pajak efektif yang berfluktuasi. salah satu informasi potensial yang
terkandung di dalam laporan
Perusahaan manufaktur keuangan dan yang sangat penting
adalah salah satu dari beberapa jenis bagi pihak internal maupun pihak
perusahaan yang terdaftar di bursa eksternal perusahaan, untuk
efek Indonesia. Peneliti lebih tertarik melakukan penaksiran earning
meneliti perusahaan manufaktur power perusahaan dimasa yang akan
karena perubahan harga produk yang datang.
cukup cepat, persaingan yang
nampak dan ketat, keadaan labil Belkaoui dalam Chairiri dan
dengan kondisi global dan Ghozali (2007:347) menyebutkan
perusahaan manufaktur dapat bahwa laba memiliki beberapa
menggeneralisasi karakteristik karakteristik antara lai sebagai
perusahaan yang terdaftar di bursa berikut:
efek Indonesia.
a Laba didasarkan pada transaksi
Berdasarkan uraian latar yang benar-benar terjadi.
belakang di atas penulis tertarik b Laba didasarkan pada postulat
melakukan penelitian yang berjudul “ periodisasi, artinya merupakan
PENGARUH BOOK TAX prestasi perusahaan pada periode
DIFFERENCES TERHADAP tertentu.
POERTUMBUHAN LABA” c Laba didasarkan pada prinsip
pendapatan yang memerlukan
2. TELAAH LITERATUR DAN pemahaman khusus tentang
PERUMUSAN HIPOTESIS definisi, pengukuran dan
pengakuan pendapatan.
a. Telaah Literatur
d Laba memerlukan pengukuran
Pertumbuhan Laba tentang biaya dalam bentuk biaya
historis yang dikeluarkan
Laba secara operasional perusahaan untuk mendapatkan
merupakan perbedaan antara pendapatan tertentu.
pendapatan yang direalisasi yang e Laba didasrkan pada prinsip
timbul dari transaksi selama satu penandingan (matching) antara
periode dengan biaya yang berkaitan pendapatan dan biaya yang
dengan pendapatan tersebut. relevan dan berkaitan dengan
Pengertian laba menurut IAI dalam pendapatan tersebut.
Chairiri dan Ghozali (2007:346)
adalah kenaikan manfaat ekonomi Perbandingan yang tepat atas
selama satu periode akuntansi dalam pendapatan dan biaya yang
bentuk pemasukan atau penambahan tergambar dalam laporan laba rugi.
aktiva atau penurunan kewajiban Penyajian laba melalui laporan
yang mengakibatkan kenaikan tersebut merupakan fokus kinerja
ekuitas yang tidak berasal dari perusahaan yang penting. Kinerja
kontribusi peranan modal. Sementara perusahaan merupakan hasil dari
serangkaian proses dengan pajak. Untuk tujuan pelaporan
mengorbankan berbagai sumber keungan, pendapatan diakui ketika
daya. Adapun salah satu parameter diperoleh dan biaya diakui pada saat
penilaiaan kinerja perusahaan terjadinya, atau accrual basic dan
tersebut adalah pertumbuhan laba. Prinsip Akuntansi Berterima Umum
Pertumbuhan laba merupakan (PABU) memberikan kebebasan bagi
persentase kenaikan laba yang manjemen untuk memilih prosedur
diperoleh perusahaan. akuntansinya. Manajer dapat
memilih salah satu diantara beberapa
Pertumbuhan laba merupakan metoda akuntansi yang berbeda,
perubahan laba yang dihasilkan oleh misalnya dalam penentuan metoda
perusahaan dari periode ke periode. depresiasi dan pengestimasian
Pertumbuhan laba ini dapat dijadikan perioda depresiasi dan amortisasi,
dasar oleh stakeholder untuk serta manajer bebas menggunakan
pengambilan keputusan. pertimbanganya untuk menentukan
Pertumbuhan laba dihitung dengan besarnya cadangan dana yang dapat
cara mengurangkan laba periode mengurangi laba, misalnya
berjalan dengan laba periode penentuan cadangan piutang tidak
sebelumnya kemudian dibagi laba tertagih, cadangan kompensasi,
periode sebelumnya (Lestari, 2011), cadangan garansi, dan lain-lain Mills
dan dirumuskan sebagai berikut: dan Newberry dalam (Wijayanti,
2006).
Sedangkan untuk tujuan
pajak, perusahaan hanya mengakui
Dimana : pendapatan yang diterima dan biaya
∆NI = Pertumbuhan laba yang dikeluarkan pada perioda yang
NIit-1 = Laba bersih perusahaan i bersangkutan. Dengan kata lain,
pada tahun sebelumnya pendapatan dicatat ketika kas
NIit = Laba bersih perusahaan i diterima, penangguhan pendapatan
pada perode sekarang (unearned) tidak dimasukkan dalam
laba fiskal, dan biaya diakui pada
Beda Waktu (Temporary saat kas dikeluarkan, atau cash basic.
Differences) Hal ini dikarenakan peraturan pajak
Perbedaan temporer atau tidak memperkenankan adanya
beda waktu merupakan waktu pengestimasian dan pencadangan
merupakan perbedaan waktu biaya yang dapat mengurangi
pengakuan penghasilan atau biaya penghasilan kena pajak serta
antara pajak dan akuntansi sehingga peraturan perpajakan tidak
mengakibatkan besarnya laba memberikan banyak keleluasaan bagi
akuntansi lebih tinggi daripada laba manajemen dalam menggunakan
pajak atau sebaliknya dalam suatu estimasi atau metode akuntansi
periode (Deviana, 2010). dalam pelaporan pajak perusahaan.
(Wijayanti, 2006).
Perbedaan temporer muncul
karena adanya perbedaan tujuaan Perbedaan temporer yang
antara akuntansi dengan aturan dijadikan variabel dalam penelitian
ini diperoleh dari jumlah perbedaan pekerjaan atau jasa yang
temporer yang terdapat pada catatan diterima atau diperoleh
laporan keuangan dibagi dengan total dalam bentuk natura dan
aset (Martani dan Aulia, 2009) atau kenikmatan dari wajib
Beda Tetap (Permanent pajak atau pemerintah.
Differences) 4) Pembayaran dari perusahaan
asuransi kepada orang
Perbedaan permanen timbul pribadi sehubungan dengan
akibat adanya perbedaan pengakuan asuransi kesehatan, asuransi
transaksi antara peraturan akuntansi kecelakaan, asuransi jiwa,
dan peraturan pajak. Beda tetap atau asuransi dwiguna dan
beda permanen merupakan item-item asuransi beasiswa.
yang dimasukkan dalam satu ukuran 5) Iuran yang diterima atau
laba, tetapi tidak dimasukkan dalam diperoleh dana pensiun,
ukuran laba yang lain. Dengan kata yang pendiriannya telah
lain, jika suatu item termasuk ukuran disahkan oleh Menteri
laba akuntansi, maka item tersebut Keuangan.
tidak dimasukkan dalam ukuran laba 6) Bagian laba yang diterima
fiskal dan sebaliknya (Wijayanti, atau diperoleh anggota
2006). perseroan komanditer yang
modalanya tidak terbagi atas
Pada umumnya perbedaan
saham, persekutuan, firma
permanen yang terjadi akibat
dan kongsi.
perbedaan pengakuan penghasilan
dan biaya terdapat pada:
b. Pasal 9 ayat (1) dan (2) UU
a. Pasal ayat (3) UU No.36 Tahun No.36 Tahun 2008
2008
Perbedaan yang
Perbedaan yang tercantum dalam
tercantum dalam pasal 9 ayat (1)
pasal 4 ayat (3) Undang-Undang
dan ayat (2) undang-undang
Pajak Penghasilan berkenaan
pajak penghasilan berkenaan
dengan penghasilan yang bukan
dengan pengeluaraan yang tidak
merupakan objek pajak. Jadi,
boleh dibebankan sebagai biaya.
setiap penghasilan yang termasuk
Seperti halnya dengan perlakuan
kedalam pasal ini harus
terhadap penghasilan yang bukan
dikeluarkan dalam laporan laba
merupakan objek pajak, jika
rugi komersial untuk
terdapat pengeluaran yang tidak
memperoleh laba fiskal. Berikut
boleh dikurangkan sebagai biaya
ini beberapa contoh penghasilan
dalam laporan laba rugi
yang merupakan objek pajak:
komersial maka harus
1) Bantuan, sumbangan,
dikeluarkan untuk memperoleh
termasuk zakat yang
laba fiskal. Berikut beberapa
diterima badan amil zakat
contoh pengeluaran yang tidak
yang dibentuk secara sah.
boleh dibebankan sebagai biaya:
2) Warisan
3) Penggantian atau imbalan 1) Pembagian laba dengan nama
sehubungan dengan dan dalam bentuk apapun
seperti deviden, termasuk melalui penyusutan atau
deviden yang dibayarkan oleh amortisasi.
perusahaan asuransi kepada c. Pasal 18
pemegang polis, pembagian
sisa hasil usahakoperasi. Perbedaan yang tercantum
2) Biaya yang dibebankan dalam pasal 18 Undang-Undang
atau dikeluarkan untuk Pajak Penghasilan berkenaan dengan
kepentingan pribadi kewenang Menteri keuangan/
pemegang saham, sekutu, Direktorat Jendral Pajak untuk
atau anggota. mengatur keperluan penghitungan
3) Pembentukan atau pajak.
pemupukan dana
Beberapa contoh kewenangan
cadangan, kecuali
tersebut adalah sebagai berikut:
cadangan piutang tak
tertagih atau usaha bank 1) Kewenang untuk
dan badan usaha lain yang mengeluarkan keputusan
menyalurkan kredit, sewa mengenai besarnya
guna usaha dengan hak perbandingan antara utang
opsi, perusahaan dan modal perusahaan
pembiayaan konsumen untuk keperluan
dan perusahaan anjak penghitungan pajak.
piutang. 2) Kewenangan untuk
4) Penggantian atau imbalan menetapkan saat
sehubungan dengan diperolehnya dividen oleh
pekerjaan atau jasa yang wajib pajak luar negeri, atas
diberikan dalam bentuk penyertaan modal pada
natura dan kenikmatan. badan usaha di luar negeri.
5) Jumlah yang melebihi 3) Kewenangan untuk
kewajaran yang menetukan kembali
dibayarkan kepada besarnya penghasilan dan
pemegang saham atau pengurangan serta
kepada pihak yang menetukan utang sebagai
mempunyai hubungan modal untuk menghitung
istimewa. besarnya penghasilan kena
6) Pajak penghasilan pajak bagi wajib pajak yang
7) Pengeluaran untuk mempunyai hubungan
mendapatkan, menagih, istimewa dengan wajib
dan memelihara pajak lainnya
penghasilan yang
mempunyai masa manfaat Perbedaan permanen yang
lebih dari satu (satu) dimaksud dalam penelitian ini
tahun tidak bolehkan diperoleh dari jumlah perbedaan
untuk dibebankan permanen yang tersaji pada laporan
sekaligus, melainkan keuangan dibagi dengan total aset
dibebankan sekaligus, (Martani dan Aulia, 2009)
melainkan dibebankan
b. Penelitian Terdahulu komponen akrualnya dari
Beberapa penelitiaan telah pada perusahaan dengan
mengkaji tentang pengaruh book tak small book tax differences,
differences terhadap pertumbuhan dan (3) harga saham tidak
laba pada periode yang akan datang, mencerminkan informasi
antara lain.: yang digunakan dalam
model ekspektasi yang
a. Penelitian yang dilakukan berarti bahwa investor
oleh Sheila Nika Putri belum mampu
(2011). Hasil penelitian membedakan komponen
yang berjudul “Pengaruh laba dalam menentukan
perbedaan antara laba peristensi laba.
akuntansi dan laba fiskal c. Penelitian yang dilakukan
(Book Tax Differences) oleh Martani dan Persada
terhadap persistensi laba (2009) yang berjudul
pada perusahaan yang “pengaruh book tax gap
listing di Bursa Efek terhadap peristensi laba”
Indonesia”menyatakan menyatakan bahwa beda
bahwa perbedaan antara waktu mempunyai nilai
laba akuntansi dan laba koefisien negatif pada
fiskal berpengaruh pertumbuhan laba bersih
signifikan terhadap dan mempunyai nilai
peristensi laba. Artinya koefisien positif pada
perbedaan antara laba pertumbuhan laba bersih
akuntansi dan laba fiskal sebelum pajak. Sedangkan
dapat memberikan untuk beda tetap memiliki
informasi mengenai hubungan pengaruh
kualitas laba yang mana negatif terhadap
salah satu indicator pertumbuhan laba bersih
kualitas laba adalah sebelum pajak dan
peristensi laba. pertumbuhan laba bersih.
b. Wijayanti (2006) d. Penelitian yang dilakukan
menyatakan bahwa (1) oleh Budi Lestari (2011)
book tax differences secara yang berjudul “analisis
negatif berpengaruh secara pengaruh book tax
signifikan secara statistik differences terhadap
terhadap peristensi laba pertumbuhan laba”
akuntansi satu perioda menyatakan bahwa
kedepan, (2) perusahaan perbedaan permanen tidak
dengan large (negatif) berpengaruh secara
positif book tax signifikan terhadap
differences signifikan partumbuhan laba
secara statistik merupakan dampak dari
mempunyai peristensi laba jumlah perbedaan
lebih rendah yang permanen yang tidak
disebabkan oleh terlalu signifikan besarnya
terhadap jumlah laba kena informasi yang terdapat dalam book
pajak (penghasilan kena tax differences (perbedaan jumlah
pajak). Perbedaan laba menurut perhitungan akuntansi
temporer menunjukkan dengan jumlah laba menurut
bahwa variabel perbedaan perhitungan pajak sesuai dengan
temporer memiliki ketentuan peraturan perpajakan yang
hubungan arah positif berlaku). Book tax differences timbul
namun tidak signifikan akibat adanya perbedaan pengakuan
terhadap pertumbuhan penghasilan/ biaya, sehingga
laba. menimbulkan perbedaan temporer
e. Penelitian yang dilakukan dan perbedaan permanen.
oleh Nugroho Saputro
(2011) yang Perbedaan temporer timbul
berjudul”pengaruh book adanya perbedaan waktu pengakuan
tax differences terhadap penghasilan/ biaya menurut
pertumbuhan laba” akuntansi dengan menurut
menyatakan bahwa perpajakan sehingga mengakibatkan
perbedaan permanen tidak besarnya laba akuntansi lebih tinggi
berpengaruh secara dari pada laba pajak atau sebaliknya
signifikan terhadap dalam suatu periode. Sedangkan
pertumbuhan laba. perbedaan permanen adalah
Perbedaan temporer perbedaan yang timbul akibat adanya
menunjukkan bahwa transaksi antara aturan akuntansi dan
variabel perbedaan peraturan perpajakan.
temporer memiliki arah
Laba fiskal sebagai dasar
negatif dan berpengaruh
pengenaan pajak berbanding lurus
signifikan terhadap
dengan beban pajak. Jika laba fiskal
pertumbuhan laba.
bertambah berarti beban pajak yang
f. Penelitian yang dilakukan
harus dibayarkan semakin besar,
oleh Jackson (2009) yang
begitu pula jika laba fiskal berkurang
berjudul “book
maka beban pajak masa depan akan
taxdifferences and earning
semakin kecil. Hal tersebut akan
growt” menyatakan bahwa
berpengaruh pada laba bersih yang
perbedaan temporer
merupakan jumlah neto laba yang
memiliki pengaruh negatif
dihasilkan oleh perusahaan setelah
terhadap pertumbuhan laba
dikurangi dengan beban pajak. Jika
dan perbedaan permanen
penghasilan sebelum pajak konstan,
yang memiliki pengaruh
semakin kecil beban pajak yang
yang positif terhadap
dibayarkan maka laba bersih yang
pertubuhan laba.
dihasilkan semakin besar. Begitu
pula sebaliknya, jika penghasilan
c. Kerangka Konseptual sebelum pajak konstan, semakin
Dalam penelitian ini, besar beban pajak yang dibayarkan
pertumbuhan laba perusahaan satu maka semakin kecil laba bersih yang
periode kedepan diprediksi dengan dihasilkan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa perbedaan
permanen dan perbedaan temporer
berpengaruh terhadap pertumbuhan Jenis dan Sumber Data
laba. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan data
Gambar 1. Kerangka konseptual sekunder. Data tersebut didapat
(lampiran) melalui Indonesian Capital Market
d. Perumusan Masalah Directory dari tahun 2008-2011 dan
Berdasarkan teori dan latar Fact Book IDX dari tahun 2008-
belakang permasalahan yang telah 2011(www.idx.co.id).
dikemukakan sebelumnya, maka
dapat dibuat beberapa hipotesis Metode dan Pengumpulan
terhadap permasalahan sebagai Penelitian ini menggunakan
berikut: data sekunder, sehingga metode
pengumpulan data dilakukan dengan
H1 : Perbedaan temporer
dokumentasi dan menggunakan data
berpengaruh negatif terhadap
dokumenter
pertumbuhan laba
perusahaan Variabel Penelitian dan
Pengukuran Penelitian
H2 : Perbedaan permanen a. Variabel terikat (Y)
berpengaruh positif terhadap Variabel terikat dalam
pertumbuhan laba penelitian ini yaitu pertumbuhan
laba. Pengukuran pertumbuhan laba
perusahaan menggunakan perubahan laba bersih/
3. METODE PENELITIAN net income (∆NI). Pertumbuhan laba
Jenis Penelitian dihitung dengan cara mengurangkan
Berdasarkan karakteristik masalah laba periode sekarang dengan laba
yang diteliti, penelitian ini termasuk periode sebelumnya kemudian dibagi
dalam golongan penelitian kausatif dengan laba pada periode
Populasi dan Sampel sebelumnya (Lestari, 2011).
Populasi yang akan diamati Pertumbuhan laba dirumuskan
dalam penelitian ini adalah seluruh sebagai berikut:
perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dari tahun 2009–2011. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian Dimana :
ini purposive sampling yaitu sampel ∆NI = Pertumbuhan laba
yang diambil dengan kriteria NIit-1 = Laba bersih perusahaan i
tertentu, pengambilan sampel pada pada tahun sebelumnya
tujuan tertentu, pengambilan data NIit = Laba bersih perusahaan i
yang akan dimasukkan dalam sampel pada perode sekarang
penelitian dilakukan dengan sengaja b. Variabel Bebas (X)
dengan catatan sampel tersebut 1. Perbedaan Permanen (Permanen
cukup representatif. Differences)
Perbedaan permanen yang
dimaksud dalam penelitian ini
diperoleh dari jumlah perbedaan
permanen yang tersaji pada laporan 4. HASIL PENELITIAN DAN
keuangan dibagi dengan total aset PENELITIAN
(Martani dan Aulia, 2009)
2. Perbedaan waktu (temporary Pada tabel 9 diatas menjelaskan
differences) mengenai deskriptif variabel-variabel
Perbedaan temporer yang dalam penelitian ini. Variabel
dijadikan variabel dalam penelitian pertumbuhan laba memiliki nilai
ini diperoleh dari jumlah perbedaan rata-rata 0,9894 dengan standar
temporer yang terdapat pada catatan deviasi 6,55378. Pertumbuhan laba
laporan keuangan dibagi dengan total tertinggi terjadi pada angka 57,80
aset (Martani dan Aulia, 2009) dan terendah terjadi pada angka -
1,28.
Variabel Kontrol Variabel perbedaan temporer
1. Arus Kas Operasi (OCF) memiliki nilai rata-rata 0,0042
Besarnya jumlah arus kas operasi dengan standar deviasi 0.00903.
dapat dilihat pada laporan arus kas Perbedaan temporer yang diukur
yang terdapat dalam laporan dengan membandingkan standar
keuangan perusahaan diskala jumlah perbedaan temporer
dengan total aktiva. perusahaan pada tahun berjalan
2. Perubahan pada ROA dengan total aktiva pada tahun
ROA didapat dengan cara tersebut tertinggi terjadi pada angka
menghitung laba bersih 0.02 dan terendah terjadi pada angka
perusahaan dibagi dengan total -0,03.
aset. ROA saat ini dibandingkan Variabel perbedaan permenen
ROA masa mendatang akan memiliki nilai rata-rata 0,0035
memberikan control untuk laba dengan standar deviasi 0,01438.
jangka pendek maupun jangka Perbedaan permann tersebut
panjang (Martani dan Aulia, tertinggi terjadi pada angka 0.07 dan
2009). terendah terjadi pada angka -0,03.
3. Ukuran Perusahaan (size) Untuk Variabel ROA, SIZE, OCF,
Ukuran perusahaan (size) merupakan variabel kontrol yang
diperoleh dari hasil logaritma total berfungsi untuk mengontrol
aktiva perusahaan. pengaruh variabel independen
Teknis Analisis Data terhadap variabel dependen, agar
Penelitian ini menggunakan tidak dipengaruhi oleh faktor luar
analisis regresi berganda. Analisis yang tidak diamati dalam penelitian
statistik yang digunakan yaitu ini.
statistik deskriptif, uji asumsi klasik
yang terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinearitas, dan uji Uji Asumsi Klasik
heterokedastisitas. Model analisis Uji Berdasarkan hasil pada Tabel
F dan Koefisien Determinasi. 10 di atas, data belum terdistribusi
Hipotesis diuji dengan melihat normal. Hal ini ditunjukkan dengan
tingkat signifikansi nilai t dengan uji nilai Kolmogorov – Smirnov sebesar
beda atau uji t. 3,709 dan signifikansi pada 0,000
yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini Koefisien Determinasi
berarti data residual tidak Tabel 17 menunjukkan bahwa nilai
terdistribusi secara normal, karena Adjusted R Square sebesar 0,192.
nilai signifikansinya lebih kecil dari Hal ini menunjukkan bahwa
0,05. kontribusi variabel independen
Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat adalah sebesar 19,2% sedangkan
hasil perhitungan nilai VIF dan 80,8% ditentukan oleh variabel lain
tolerance. Masing-masing variabel yang tidak diteliti pada penelitian ini.
bebas tersebut memiliki nilai VIF < Pengujian Hipotesis
10 dan nilai tolerance > 0,1, sehingga Berdasarkan Tabel 15, dapat
dapat disimpulkan bahwa tidak diketahui bahwa variabel perbedaan
terdapat gejala multikolinearitas temporer memiliki nilai signifikansi
antar variabel independen. 0,142 lebih besar dari α 0,05 (sig
Model yang baik adalah tidak 0,142 > 0,05). Dilihat dari β (-0,352),
terjadi gejala heterokedastisitas. maka mempunyai arah yang sama
Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat dengan arah hipotesis yaitu negatif
bahwa setiap variabel memiliki nilai namun tidak signifikan . Hal ini
sig > 0,05 dan tidak terjadi menunjukkan bahwa variabel
heterokedastisitas perbedaan temporer tidak
Dari tabel 14 di atas berpengaruh terhadap pertumbuhan
didapatkan nilai Durbin-Watson laba . Dengan demikian hipotesis
(DW hitung) sebesar 1,749. pertama ditolak.
Berdasarkan kriteria yang telah Berdasarkan Tabel 15, dapat
ditentukan DW hitung berada diketahui bahwa variabel perbedaan
diantara -2 dan 2, yakni -2 ≤ 2 ≤ 2 permanen memiliki nilai signifikansi
maka ini berarti tidak terjadi 0,727 lebih besar dari α 0,05 (sig
autokorelasi. Sehingga 0,727 > 0,05) atau. Dilihat dari β
kesimpulannya adalah Uji (0,709), maka sesuai dengan arah
Autokorelasi terpenuhi. hipotesis yaitu positif namun tidak
signifikan . Hal ini menunjukkan
Regresi Berganda bahwa variabel perbedaan permanen
tidak berpengaruh terhadap
Dari pengolahan data statistik
pertumbuhan laba . Dengan demikian
tersebut maka diperoleh persamaan
hipotesis kedua ditolak.
regresi linear berganda sebagai
1. Pengaruh Perbedaan Temporer
berikut:
Terhadap Pertumbuhan Laba
NI = -1.848-0,352 (TEM)
+0.709 (PERM) +2.108 (ROA) - Berdasarkan hasil olah
6,553-8 (SIZE) statistik diperoleh nilai sig variabel
-0.468 (OCF) perbedaan temporer sebesar 0,142
Uji F (0,142 > 0,05) dengan nilai koefisien
Hasil pengolahan data pada tabel 16 ß perbedaan temporer bernilai
menunjukkan hasil 3,042 yang negatif sebesar -0,352, yang berarti
signifikan pada 0,021 (sig 0,021< tidak terdapat pengaruh antara
0,05). Hal ini berarti bahwa perbedaan temporer dengan
persamaan regresi yang digunakan pertumbuhan laba. Hal ini berarti
sudah fix atau dapat diandalkan
hipotesis pertama tidak dapat laba fiskal, misalnya perbedaan
diterima. metode penyusutan dan masa
Hal ini sejalan dengan hasil manfaat yang digunakan dalam
penelitian yang dilakukan oleh penghitungan laba akuntansi dengan
Lestari (2011) yang menyatakan laba fiskal, perbedaan temporer kena
bahwa perbedaan temporer tidak pajak tersebut menyebabkan
berpengaruh terhadap pertumbuhan timbulnya beban pajak tangguhan
laba. Namun temuan ini tidak atau pendapatan pajak tangguhan.
mendukung penelitian yang Beban pajak tangguhan
dilakukan oleh Saputro (2011) yang menimbulkan kewajiban pajak
membuktikan bahwa perbedaan tangguhan sedangkan pendapatan
temporer berpengaruh terhadap pajak tangguhan menimbulkan aset
pertumbuhan laba. pajak tangguhan.
Perbedaan temporer muncul
karena adanya perbedaan tujuan Untuk perbedaan temporer
antara akuntansi dengan aturan dengan koreksi positif, jumlah yang
pajak. Untuk tujuan pelaporan dikoreksi akan menambah
keuangan, pendapatan diakui ketika penghitungan beban pajak kini.
diperoleh dan biaya diakui pada saat Namun, di sisi lain koreksi fiskal
terjadinya, atau accrual basic dan tersebut menimbulkan pajak
Prinsip Akuntansi Berterima Umum tangguhan. Hal itu menyebabkan
(PABU) yang memberikan jumlah perbedaan temporer yang
kebebasan bagi manajemen untuk tadinya dapat menambah pajak
memilih prosedur akuntansinya. penghasilan melalui pajak kini
Manajer dapat memilih salah satu selanjutnya akan dihapus melalui
diantara beberapa metoda akuntansi pengurangan pajak penghasilan
yang berbeda, misalnya dalam dalam bentuk penghasilan pajak
penentuan metoda depresiasi dan tangguhan
pengestimasian perioda depresiasi Begitu pula dengan
dan amortisasi, serta manajer bebas perbedaan temporer dengan koreksi
menggunakan pertimbangannya negatif, jumlah yang dikoreksi akan
untuk menentukan besarnya mengurangi penghitungan beban
cadangan dana yang dapat pajak kini. Namun disisi lain koreksi
mengurangi laba, misalnya fiskal tersebut akan menimbulkan
penentuan cadangan piutang tidak beban pajak tangguhan. Hal itu
tertagih, cadangan kompensasi, menyebabkan jumlah perbedaan
cadangan garansi, dan lain-lain temporer yang tadinya dapat
(Mills dan Newberry, 2012, dalam mengurangi pajak penghasilan
Wijayanti, 2006). melalui pajak kini selanjutnya akan
dihapus melalui penambahan pajak
Perbedaan temporer dapat penghasilan dalam bentuk beban
timbul apabila penghasilan atau pajak tangguhan.
beban diakui dalam perhitungan laba Perbedaan temporer
akuntansi yang berbeda dengan berpengaruh terhadap beban pajak
periode saat penghasilan atau beban perusahaan melalui aset pajak
tersebut diakui dalam perhitungan tangguhan dan kewajiban pajak
tangguhan. Kenaikan neto aset pajak tidak dimasukkan dalam ukuran laba
tangguhan menyebabkan fiskal dan sebaliknya (Wijayanti,
pengurangan beban pajak 2006).
perusahaan, sebaliknya kenaikan
neto kewajiban pajak tangguhan Perbedaan permanen yang
menyebabkan kenaikan beban pajak tidak berpengaruh secara signifikan
perusahaan. Berdasarkan hasil terhadap pertumbuhan laba
regresi tersebut memberikan makna merupakan dampak dari jumlah
bahwa jumlah kenaikan neto aset perbedaan permanen yang tidak
pajak tangguhan ataupun kewajiban terlalu signifikan besarnya terhadap
pajak tangguhan yang tidak terlalu jumlah laba kena pajak (penghasilan
signifikan besarnya terhadap beban kena pajak). Perbedaan permanen
pajak penghasilan, sehingga tidak yang dapat menjadi pengurang atau
akan mempengaruhi pertumbuhan penambah laba kena pajak dengan
laba jumlah yang tidak signifikan tidak
2. Pengaruh Perbedaan Permanen akan terlalu berpengaruh terhadap
Terhadap Pertumbuhan Laba perubahan jumlah beban pajak kini.
Pajak kini merupakan komponen
Berdasarkan hasil olah pembentuk beban pajak penghasilan
statistik diperoleh nilai sig variabel di samping pajak tanggguhan.
perbedaan permanen sebesar 0,727 Jumlah pajak kini tentu memiliki
(0,727 > 0,05) dengan nilai koefisien pengaruh yang besar terhadap jumlah
ß perbedaan temporer bernilai positf beban pajak penghasilan. Beban
sebesar 0,709, yang berarti tidak pajak penghasilan merupakan
terdapat pengaruh antara perbedaan pengurang laba sebelum pajak
permanen dengan pertubuhan laba . menjadi laba bersih. Berdasarkan
Hal ini berarti hipotesis kedua tidak hasil regresi, memberikan makna
dapat diterima. bahwa jumlah hal tersebut
Hal ini sejalan dengan hasil menjelaskan alasan mengapa
penelitian yang dilakukan oleh perbedaan permanen tidak
Lestari (2011) yang menyatakan berpengaruh secara signifikan
bahwa perbedaan permanen tidak terhadap pertumbuhan laba.
berpengaruh terhadap pertumbuhan 5. PENUTUP
laba. Namun temuan ini tidak sejalan Kesimpulan
dengan hasil penelitian yang 1. Perbedaan temporer tidak
dilakukan oleh Jakcson (2009) yang berpengaruh signifikan negatif
menyatakan bahwa perbedaaan terhadap pertumbuhan laba
permanen berpengaruh terhadap perusahaan pada tahun 2009-
pertumbuhan laba. 2011.
Beda tetap atau beda 2. Perbedaan permanen tidak
permanen merupakan item-item yang berpengaruh signifikan positif
dimasukkan dalam satu ukuran laba, terhadap pertumbuhan laba
tetapi tidak dimasukkan dalam perusahaan 2009-2011.
ukuran laba yang lain. Dengan kata Saran
lain, jika suatu item termasuk ukuran 1. Sebaiknya pada penelitian
laba akuntansi, maka item tersebut selanjutnya mengembangan
model penelitian ini pada sektor
lain selain sektor manufaktur. Hutagaol, Jonh. 2006. “Pengaruh
2. Periode pengamatan pada Laba Komersial, Koreksi dan
penelitian ini relatif pendek, yaitu Penghasilan Neto Fiskal,
selama tiga tahun. Untuk Kompensasi Kerugian
penelitian selanjutnya, periode Terhadap Penghasilan Kena
tahun pengamatan sebaiknya Pajak. Jurnal Akuntabilitas,
diperpanjang dengan periode atau Vol 6, No. 1
rentang waktu yang berbeda.
3. Bagi peneliti selanjutnya,
sebaiknya meneliti faktor-faktor Ikatan Akuntan Indonesia. 2009.
lain yang mempengaruhi Standar Akuntansi Indonesia.
pertumbuhan laba karena sangat Jakarta : Salemba Empat.
banyak faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan laba Jackson, Mark. 2009. “Book-Tax
. Differences and Earnings
Growth.”
DAFTAR PUSTAKA http://papers.ssrn.com
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi
Analisis Multivariat dengan Kieso, Donald E, Jerry. Weygandt
Program SPSS. Semarang : dan Terry D. Warfield. 2007.
Universitas Diponegoro. Intermediate Accounting. 12th
ed. USA: John & Sons
Ghozali, I. dan A. Chairiri. 2007.
Teori Akuntansi. Semarang: Kiswara, Endang. 2009. Akuntansi
Universitas Diponegoro Perpajakan. Edisi Kedua.
Semarang: Universitas
Ginting, Sonya Erna dan Syamsul Diponegoro
Bahri TRB. 2009.
“Pengaruh Perbedaan Lestari, Budi. 2011. Analisis
Antara Laba Akuntansi Dan pengaruh Book Tax
Laba Fiskal Terhadap differences terhadap
Persistensi Laba Pada pertumbuhan laba. Skripsi
Perusahaan Manufaktur Undip.
Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia”. Lev, Baruch and Dorron Nissim.
http://www.akuntansi.usu.a 2004. Taxable Income,
c.id/jurnal-akuntansi- Future Earnings, and Equity
17.html. Diakses tanggal 15 Value. http://papers.ssrn.com
April 2013
Martani, Aulia dan Eka
Hanlon, M. 2005. “The Percistence
Persada.2009. “Pengaruh
of Earnings, Accruals, And
Book Tax Gap terhadap
Cash Flow When Firm
PersistensiLaba.
Have Large Book Tax
http://www.staff.ui.ac.id/inter
Differences”.
nal/../publikasi/paper_Auliae
http://papers.ssrn.com
kapersada_SNP2_pdf
Diakses tanggal 15 April
2013 Singgih, Santoso. 2001. SPSS
Statistik Parametrik. Jakarta:
Resmi, Siti.2005. Perpajakan Teori Elek Media Komputindo.
dan Kasus. 2 ed. Jakarta:
Salemba Empat Taruh, Victorson. 2010. Analisis
Rasio keuangan Dalam
Memprediksi Pertumbuhan
laba Pada Perusahaan
Purwanti, Sheila Nika. Pengaruh Manufaktur Di BEI
Perbedaan Antara Laba
Akuntansi Dan Laba Fiskal Wijayanti, Handayani Tri. 2006.
Terhadap Persistensi Laba Analisis Pengaruh perbedaan
Pada Perusahaan Yang laba akuntansi dan laba fiskal
Listing Di Bursa Efek terhadap persistensi Laba,
Indonesia. Akrual, dan Arus Kas.”
http//www.unri.ac.id. Diakses Simposium Nasional
tanggal 15 April 2013 Akuntansi IX,Padang.

Saputro, Nugroho Adi. 2011. Zain, Mohmmad.2008. Manajemen


Pengaruh Book Tax Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat
Differences terhadap
Pertumbuhan Laba www.idx.co.id
http//www.undip.ac.id.
Diakses tanggal 15 April www.yahoo.finance.com
2013

.
Gambar 1. kerangka konseptual

Perbedaan Temporer

Pertumbuhan laba
Perbedaan Permanen

Tabel 9. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian


Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

NI 99 -.999 57.796 1.14075 6.067962

TEMP 99 -.045 .128 .00611 .016957

PERM 99 -.128 .153 .00420 .026447

ROA 99 .000 6.801 .18828 .678108

SIZE 3.48464E1
99 6.978E10 2.053E13 5.075674E12
2

OCF 99 .004 .572 .15325 .120477

Valid N (listwise) 99

Sumber : Data Olahan SPSS 2013


Tabel 15. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 47
a
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 18.66797839
Most Extreme Differences Absolute .115
Positive .115
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .791
Asymp. Sig. (2-tailed) .558
a. Test distribution is Normal.

Tabel 16. Hasil Uji Multikolinearitas


a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -1.848 1.111 -1.663 .104

LN_TEMP -.352 .235 -.225 -1.499 .142 .830 1.204

PERM .709 2.013 .053 .352 .727 .825 1.211

SQRT_ROA 2.108 .615 .640 3.426 .001 .538 1.859

SQRT_SIZE -6.553E-8 .000 -.112 -.799 .429 .958 1.044

SQRT_OCF -.468 .572 -.154 -.817 .419 .529 1.889

a. Dependent Variable: NI
Tabel 16. Hasil Uji Heterokedastisitas
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .490 .713 .687 .496

LN_TEMP -.004 .151 -.005 -.028 .977

PERM -.591 1.292 -.077 -.457 .650

SQRT_ROA -.648 .395 -.344 -1.641 .109

SQRT_SIZE -3.276E-8 .000 -.098 -.622 .538

SQRT_OCF .135 .367 .078 .369 .714

a. Dependent Variable: ABSUT

Tabel 17. Hasil Uji Regresi Berganda

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -1.848 1.111 -1.663 .104

LN_TEMP -.352 .235 -.225 -1.499 .142

PERM .709 2.013 .053 .352 .727

SQRT_ROA 2.108 .615 .640 3.426 .001

SQRT_SIZE -6.553E-8 .000 -.112 -.799 .429

SQRT_OCF -.468 .572 -.154 -.817 .419

a. Dependent Variable: NI
Tabel 18. Hasil Uji F Statistik
b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 3.067 5 .613 3.042 .021

Residual 7.663 38 .202

Total 10.730 43

a. Predictors: (Constant), SQRT_OCF, SQRT_SIZE, LN_TEMP, PERM, SQRT_ROA

b. Dependent Variable: NI

Tabel 19. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .535 .286 .192 .44906

a. Predictors: (Constant), SQRT_OCF, SQRT_SIZE, LN_TEMP,


PERM, SQRT_ROA

b. Dependent Variable: NI

Anda mungkin juga menyukai