Anda di halaman 1dari 6

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN

PRINSIP DAN HUKUM PERKEMBANGAN


Pengampu Mata Kuliah:
Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S.,Kons.
Dr. I Ketut Gading, M.Psi.

Oleh:
Nama : Putu Sandhita Prayoga
NIM : 2029042021
No. Absen : 10
Kelas : E (Denpasar)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR


PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
2020
PRINSIP DAN HUKUM PERKEMBANGAN

Prinsip Perekembangan
Prinsip-prinsip perkembangan adalah pola-pola umum dalam suatu proses perubahan
alamiah yang teratur, universal dan berkesinambungan, yang dimaksud dengan perubahan yang
teratur adalah pertumbuhan pada manusia yang berjalan normal mengikuti tata urutan yang
saling berkaitan. Prinsip-prinsip Perkembangan Pertumbuhan dan perkembangan manusia
secara alamiah mengikuti pola teratur berdasarkan prinsip atau hukum perkembangan.
Menurut Jean Piaget (dalam Habibi, 2015), Ia memandang bahwa pada setiap anak
terdapat dua factor, yaitu pengenalan dan perasaan. Keduanya berguna untuk penyesuaian
ruhani terhadap lingkungan. Katanya pula, bahwa dalam ruhani anak terdapat fungsi pikiran.
Akan tetapi, kecakapan berfikir secara logis tidak dibawa anak secara lahir. Kecakapan berfikir
baru timbul setelah ia mencapai taraf perkembangan tertentu.
Menurut J.B Watson dan Pavlov (dalam Habibi, 2015), keduanya menyatakan bahwa
perkembangan itu pada hakikatnya merupakan kumpulan dari sejumlah reflek yang karena
sudah terlatih sedemikian rupa hingga ahirnya membentuk tingkah laku sesorang yang bersifat
konstan; atau bisa diartikan sebagai gerak spontan yang bersifat otomatis. Inilah yang
menurutnya disebut dengan reflek wajar yang masih murni, yang asli dibawa sejak lahir.
Setelah mendapat latihan dan pembiasan, lalu disebut sebagai reflex bersyarat. Jadi,
menurutnya, perkembangan merupakan proses terbentuknya refleks wajar menjadi refleks
bersyarat.
Sedangkan menurut psikologi sendiri, prinsip-prinsip perkembangan itu meliputi: 1)
melibatkan perubahan, 2) perkembangan awal lebih kritis, 3) hasil proses kematangan dan
belajar, 4) pola perkembangan karaktristik yang dapat diramalkan, 5) perbedaan individu dalam
perkembangan.

Hukum Perkembangan
Selama hayatnya, manusia sebagai individu mengalami perkembangan yang
berlangsung secara berangsur-angsur, perlahan tapi pasti, menjalani berbagai fase, dan ada
kalanya diselingi oleh krisis yang datangnya pada waktu-waktu tertentu. Proses perkembangan
yang berkesinambungan, beraturan, bergelombang naik dan turun, yang berjalan dengan
kelajuan cepat maupun lambat, semuanya itu menunjukkan betapa perkembangan mengikuti
patokan-patokan atau tunduk pada hukum-hukum tertentu, yang disebut dengan hukum
perkembangan.
Hukum perkembangan (dalam Arlina, 2014) adalah prinsip-prinsip yang mendasari
perkembangan fisik maupun psikis individu. Sebagian ahli psikologi ada yang lebih senang
menggunakan istilah “prinsip-prinsip perkembangan” dan tidak mau menggunakan istilah
hukum perkembangan. Akan tetapi, di Indonesia yang lebih dikenal adalah istilah hukum
perkembangan daripada prinsip perkembangan. Perbedaan istilah tersebut tidak memberikan
pengaruh fundamental terhadap makna dasar yang dikandungnya. Oleh karena itu, dalam
tulisan ini digunakan istilah hukum perkembangan.
Hukum perkembangan (dalam Arlina, 2014) adalah kaidah fundamental tentang realitas
kehidupan anak-anak (manusia), yang telah disepakati kebenarannya berdasarkan hasil
pemikiran dan penelitian yang seksama. Misalnya, seorang anak baru bisa berkembang, apabila
ia dalam keadaan hidup. Ini merupakan hukum yang sudah pasti, sehingga tak mungkin
dibantah kebenarannya oleh siapapun jua. Jadi, hidup adalah syarat mutlak bagi terjadinya
proses perkembangan. Karena sudah pasti dan mutlak kebenarannya, maka dalam ilmu jiwa
perkembangan, susunan kalimat pernyataan seperti itu disebut hukum.

Implikasi Perkembangan Terhadap Proses Pendidikan


Manusia pada umumnya berkembang sesuai dengan tahapan-tahapannya.
Perkembangan tersebut dimulai sejak masa konsepsi hingga akhir hayat. Ketika individu
memasuki usia sekolah, yakni antara tujuh sampai dengan dua belas tahun, individu dimaksud
sudah dapat disebut sebagai peserta didik yang akan berhubungan dengan proses pembelajaran
dalam suatu sistem pendidikan. Cara pembelajaran yang diharapkan harus sesuai dengan
tahapan per-kembangan anak, yakni memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) programnya
disusun secara fleksibel dan tidak kaku serta memperhatikan perbedaan individual anak; (2)
tidak dilakukan secara monoton, tetapi disajikan secara variatif melalui banyak aktivitas; dan
(3) melibatkan penggunaan berbagai media dan sumber belajar sehingga memungkinkan anak
terlibat secara penuh dengan menggunakan berbagai proses perkembangannya (Amin
Budiamin, dkk, dalam Nuryanti, 2013).
1. Implikasi Perkembangan Biologis dan Perseptual
Menurut (Budiaman, dkk, dalam Nuyanti: 2013), proses perkembangan biologis atau
perkembangan fisik mencakup perubahan-perubahan dalam tubuh individu seperti
pertumbuhan otak, otot, sistem syaraf, struktur tulang, hormon, organ-organ indrawi dan
sejenisnya. Termasuk juga di dalamnya perubahan dalam kemampuan fisik seperti perubahan
dalam penglihatan, kekuatan otot, dan lain sebagainya. Dan diperlukan suatu cara pembelajaran
yang "hidup" dalam arti memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk
memfungsikan unsur-unsur fisiknya. Dengan kata lain, diperlukan suatu cara pembelajaran
yang tidak hanya akan memunculkan kegemaran belajar, tetapi juga akan memberikan banyak
dampak positif.

2. Implikasi Perkembangan Intelektual


Perkembangan intelektual erat kaitannya dengan potensi otak manusia, potensi otak,
manusia hanya tampak delapan persen sebagai pikiran sadar, sedangakan sisanya 92 persen
disebut alam bawah sadar. Proses perkembangan intelektual melibatkan perubahan dalam
kemampuan dan pola berpikir, kemahiran berbahasa, dan cara individu memperoleh
pengetahuan dari lingkungannya. Aktivitas-aktivitas seperti mengamati dan
mengklasifikasikan benda-benda, menyatukan beberapa kata menjadi satu kalimat, menghafal
doa, memecahkan soal-soal matematika, dan menceritakan pengalaman kepada orang lain
merupakan proses intektual dalm perkembangan anak.

3. Implikasi Perkembangan Bahasa


Bahasa adalah alat komunikasi yang paling efektif dalam pergaulan sosial. Jika ingin
menghasilkan pembelajaran yang efektif untuk mendapatkan hasil pendidikan yang optimal,
maka sangat diperlukan bahasa yang komunikatif dan memungkinkan peserta didik yang
terlibat dalam interaksi pembelajaran dapat berperan secara aktif dan produktif. Meskipun
umumnya anak sekolah dasar memiliki kemampuan potensial yang berbeda-beda, namun
pemberian lingkungan yang kondusif bagi perkembangan bahasa sejak dini sangat diperlukan
(Hasbullah dalam Nuryanti, 2013)

4. Implikasi Perkembangan Kreativitas


Secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir dan bersikap
tentang sesuatu dengan cara yang baru dan tidak biasa guna menghasilkan penyelesaian yang
unik terhadap persoalan. Kreativitas merupakan suatu aktivitas otak yang terorganisasikan,
komprehensif, imajinatif tinggi untuk menghasilkan sesuatu yang orisinil. Oleh karena itu,
kreativitas lebih dikatakan sebagai suatu yang lebih inovatif daripada reproduktif.

5. Implikasi Perkembangan Sosial


Manusia menurut pembawaannya adalah makhluk sosial, sejak dilahirkan, bayi sudah
termasuk ke dalam masyarakat kecil yang disebut keluarga. Ketika kecil, mulanya anak-anak
hanya mempunyai hak saja, di dalam rumah tangga ia mempunyai hak untuk dipelihara dan
dilindungi oleh orang tuanya, namun lama kelamaan keadaan itu berubah. Anak-anak yang
pada mulanya hanya mempunyai hak saja, berangsur-angsur mempunyai kewajiban.
Perkembangan sosial merupakan proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-
norma kelompok, moral, tradisi atau meleburkan diri menjadi satu kesatuan yang saling
berkomunikasi dan bekerja sama.

6. Implikasi Perkembangan Emosional


Emosi merupakan keadaan pada diri seseorang yang disertai warna efektif, baik pada
tingkat lemah maupun pada tingkat yang luas. Contoh tentang pengaruh emosi terhadap
perilaku individu dalam pembelajaran, di antaranya adalah, memperkuat dan melemahkan
semangat apabila timbul rasa senang atau kecewa atas hasil belajar yang dicapai, menghambat
konsentrasi belajar apabila sedang mengalami ketegangan emosi, mengganggu penyesuaian
sosial apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati. Emosi mempengaruhi cara belajar anak, yaitu :
(a) menyiapkan tubuh untuk melakukan tindakan, (b) reaksi emosional apabila diulang-ulang
akan berkembang menjadi kebiasaan, (c) emosi merupakan suatu bentuk komunikasi.

7. Implikasi Perkembangan Moral


Moral bukan hanya memiliki arti bertingkah laku sopan santun, bertindak dengan lemah
lembut, dan berbakti kepada orang tua saja, melainkan lebih luas lagi dari itu. Selalu berkata
jujur, bertindak konsekuen, bertanggumg jawab, cinta bangsa dan sesama manusia, mengabdi
kepada rakyat dan negara, berkemauan keras,berperasaan halus, dan sebagainya, termasuk pula
ke dalam moral yang perlu dikembangkan dan ditanamkan dalam hati sanubari anak-anak.
Perkembangan moral anak dapat berlangsung melalui penanaman pengertian tentang tingkah
laku yang benar atau salah oleh orang tua dan gurunya.

8. Implikasi Perkembangan Spiritual


Anak-anak sebenarnya telah memiliki dasar-dasar kemampuan spiritual yang
dibawanya sejak lahir. Untuk mengembangkan kemampuan ini, pendidikan mempunyai
peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, untuk melahirkan manusia yang ber-SQ tinggi
dibutuhkan pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada perkembangan aspek IQ dan SQ
saja. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan
makna dan nilai, yang menempatkan perilaku dan hidup man9usia dalam konteks makna yang
lebih luas dan kaya (Hasbullah, dalam Nuryanti, 2013).
DAFTAR PUSTAKA

Arlina, Shindy. 2014. Hukum atau Prinsip Perekmbangan Terhadap Pendidikan. Tersedia
pada http://pgsd-pgsd.blogspot.com/2014/11/hukum-atau-prinsip-
perkembangan.html (diakses pada tanggal 24 Nopember 2020).

Habibi, Isbah. 2015. Prinsip-prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan Menurut Beberapa


Ahli. Tersedia pada
https://www.kompasiana.com/www.isbahhabibii.com/54f8a041a333116a158
b4624/prinsipprinsip-pertumbuhan-dan-perkembangan-menurut-beberapa-
ahli#:~:text=Prinsip%2Dprinsip%20perkembangan%20adalah%20pola,tata%
20urutan%20yang%20saling%20berkaitan. (diakses pada tanggal 24
Nopember 2020).

Nuryanti. 2013. Implikasi Perkembangan Peserta Didik Terhadap Pendidikan tersedia pada
https://nuryanti1992.wordpress.com/2013/05/12/implikasi-perkembangan-
peserta-didik-terhadap-pendidikan/ (diakses pada tanggal 24 Nopember 2020).

Anda mungkin juga menyukai