Oleh:
Nama : Putu Sandhita Prayoga
NIM : 2029042021
No. Absen : 10
Kelas : E (Denpasar)
Prinsip Perekembangan
Prinsip-prinsip perkembangan adalah pola-pola umum dalam suatu proses perubahan
alamiah yang teratur, universal dan berkesinambungan, yang dimaksud dengan perubahan yang
teratur adalah pertumbuhan pada manusia yang berjalan normal mengikuti tata urutan yang
saling berkaitan. Prinsip-prinsip Perkembangan Pertumbuhan dan perkembangan manusia
secara alamiah mengikuti pola teratur berdasarkan prinsip atau hukum perkembangan.
Menurut Jean Piaget (dalam Habibi, 2015), Ia memandang bahwa pada setiap anak
terdapat dua factor, yaitu pengenalan dan perasaan. Keduanya berguna untuk penyesuaian
ruhani terhadap lingkungan. Katanya pula, bahwa dalam ruhani anak terdapat fungsi pikiran.
Akan tetapi, kecakapan berfikir secara logis tidak dibawa anak secara lahir. Kecakapan berfikir
baru timbul setelah ia mencapai taraf perkembangan tertentu.
Menurut J.B Watson dan Pavlov (dalam Habibi, 2015), keduanya menyatakan bahwa
perkembangan itu pada hakikatnya merupakan kumpulan dari sejumlah reflek yang karena
sudah terlatih sedemikian rupa hingga ahirnya membentuk tingkah laku sesorang yang bersifat
konstan; atau bisa diartikan sebagai gerak spontan yang bersifat otomatis. Inilah yang
menurutnya disebut dengan reflek wajar yang masih murni, yang asli dibawa sejak lahir.
Setelah mendapat latihan dan pembiasan, lalu disebut sebagai reflex bersyarat. Jadi,
menurutnya, perkembangan merupakan proses terbentuknya refleks wajar menjadi refleks
bersyarat.
Sedangkan menurut psikologi sendiri, prinsip-prinsip perkembangan itu meliputi: 1)
melibatkan perubahan, 2) perkembangan awal lebih kritis, 3) hasil proses kematangan dan
belajar, 4) pola perkembangan karaktristik yang dapat diramalkan, 5) perbedaan individu dalam
perkembangan.
Hukum Perkembangan
Selama hayatnya, manusia sebagai individu mengalami perkembangan yang
berlangsung secara berangsur-angsur, perlahan tapi pasti, menjalani berbagai fase, dan ada
kalanya diselingi oleh krisis yang datangnya pada waktu-waktu tertentu. Proses perkembangan
yang berkesinambungan, beraturan, bergelombang naik dan turun, yang berjalan dengan
kelajuan cepat maupun lambat, semuanya itu menunjukkan betapa perkembangan mengikuti
patokan-patokan atau tunduk pada hukum-hukum tertentu, yang disebut dengan hukum
perkembangan.
Hukum perkembangan (dalam Arlina, 2014) adalah prinsip-prinsip yang mendasari
perkembangan fisik maupun psikis individu. Sebagian ahli psikologi ada yang lebih senang
menggunakan istilah “prinsip-prinsip perkembangan” dan tidak mau menggunakan istilah
hukum perkembangan. Akan tetapi, di Indonesia yang lebih dikenal adalah istilah hukum
perkembangan daripada prinsip perkembangan. Perbedaan istilah tersebut tidak memberikan
pengaruh fundamental terhadap makna dasar yang dikandungnya. Oleh karena itu, dalam
tulisan ini digunakan istilah hukum perkembangan.
Hukum perkembangan (dalam Arlina, 2014) adalah kaidah fundamental tentang realitas
kehidupan anak-anak (manusia), yang telah disepakati kebenarannya berdasarkan hasil
pemikiran dan penelitian yang seksama. Misalnya, seorang anak baru bisa berkembang, apabila
ia dalam keadaan hidup. Ini merupakan hukum yang sudah pasti, sehingga tak mungkin
dibantah kebenarannya oleh siapapun jua. Jadi, hidup adalah syarat mutlak bagi terjadinya
proses perkembangan. Karena sudah pasti dan mutlak kebenarannya, maka dalam ilmu jiwa
perkembangan, susunan kalimat pernyataan seperti itu disebut hukum.
Arlina, Shindy. 2014. Hukum atau Prinsip Perekmbangan Terhadap Pendidikan. Tersedia
pada http://pgsd-pgsd.blogspot.com/2014/11/hukum-atau-prinsip-
perkembangan.html (diakses pada tanggal 24 Nopember 2020).
Nuryanti. 2013. Implikasi Perkembangan Peserta Didik Terhadap Pendidikan tersedia pada
https://nuryanti1992.wordpress.com/2013/05/12/implikasi-perkembangan-
peserta-didik-terhadap-pendidikan/ (diakses pada tanggal 24 Nopember 2020).