Anda di halaman 1dari 2

BIAYA PENDAFTARAN

Accreditation Accreditation
Biaya Pendafaran Workshop sebesar Rp. 3.500.000,- per orang. SURVEYOR TRAINING
ORGANISATION
Biaya Pendafaran Workshop sudah termasuk : Nama Instansi/RS : PROGRAMME

Snack, Makan Siang, Workshop Kit (Flashdisc Materi, Sertifikat). Nama Lengkap : 1. ...................................................
: 2. ...................................................
Biaya pendafaran terrsebut dak ermasuk penginapan (hotel)
: 3. ...................................................
KARS
Pembayaran Dapat Dilakukan Secara Transfer Melalui
Transfer Rekening : Bank Mandiri a/n : Yek Lestari Jabatan : 1. ...................................................

Catatan Pen ng :
No. Rek. 145-00-101819-86
Pada saat Transfer lembar setor Transfer (berita kirim) wajib
diisi keterangan Nama Pengirim & Nama Instansi /RS-nya.
No. HP
: 2. ...................................................
: 3. ...................................................
: 1. ...................................................
: 2. ...................................................
WORKSHOP
: 3. ...................................................
Kiat Sukses Melaksanakan Program
Biodata Peserta & Lembar Buk ransfer Wajib Di email ke Alamat Instansi : .......................................................
Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) &
akreditasi.indonesia@gmail.com Telepon & Fax. : ....................................................... Penyelengaraan Pengendalian Resistensi
Antimikroba (PPRA)”
Nama Pgg Jwb. : .......................................................
Tidak Diperkenankan Pendafar Menarik Kembali Biaya ( Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1 )
Jabatan : .......................................................
Pendafaran Dengan Alasan Apapun
No. HP : .......................................................
TIDAK MENERIMA PENDAFTARAN/PEMBAYARAN ON SITE
email : .......................................................

INFORMASI & PENDAFTARAN


...................,....................2019
PenanggungJawab, (Nama)
SEKRETARIAT BERSAMA (KONFIRMASI) :
1. SEKRETARIAT KARS
Epiwalk Lt.7 Unit 716B
jl.Boulevard Epicentrum Selatan (Kawasan Rasuna Kuningan) ( ............................................)
HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan
2. SEKRETARIAT PERSI DAERAH BALI
**Lembar ini boleh digandakan
RSUP Sanglah Jl. Diponegoro - Denpasar - Bali Formulir Pendafaran yang telah diisi, harap dikirimkan melalui :
CARA PENDAFTARAN CONTACT VIA SEKRETARIAT : Email : - akreditasi.indonesia@gmail.com
VIA SMS/CALL CENTRE ke Nomor 0856 3085 660 dan
0878 7878 7826 (E k, R tna, dr. Anom )
MELALUI EMAIL : akreditasi.indonesia@gmail.com ( Pendaftaran di tutup paling lambat tanggal 1 JUNI 2019 )

INFORMASI & TEMPAT PENGINAPAN Harris Hotel & Residences


Sunset Road Kuta, Bali

Harris Hotel & Residences


Sunset Road Kuta, Bali
Jl. Pura Mertasari, Sunset Road, Kuta, Bali 80361
Rp.622.000 per malam 25-26 JUNI 2019
Sales Manager :
PRICILIA ANDRIANI Harris Hotel & Residences Sunset Road Kuta, Bali
Telp. HP/WA : 082145420187
Jl. Pura Mertasari, Sunset Road, Kuta, Bali - 80361
PENDAHULUAN Pada akhirnya kita memperoleh pemahaman antara hubungan SUSUNAN ACARA
PPI dan perlunya dukungan terhadap terhadap Program PRA HARI PERTAMA, SELASA, 25 JUNI 2019
Masalah resistensi an mikroba adalah masalah yang kompleks diantaranya diperlukan sebuah program berkesinambungan
karena bersifat mul dimensi dan multaktor serta banyak yang tepat serta didukung dengan tenaga-tenaga professional WAKTU MATERI
stakeholders. karena resistensi antmikroba terjadi karena
mikroorganisme sepert bakteri, virus, jamur dan parasit serta kesiapan infrastruktur rumah sakit melalui kebijakan 08.00 – 08.30 Pembukaan
mengalami perubahan sehingga obat-obatan yang digunakan pimpinan rumah sakit guna mendukung kedua program - Safety briefing
untuk menyembuhkan infeksi yang di mbulkan mikroorganisme tersebut (PPI & PRA) bisa berjalan efek , tepat dan benar guna - Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
ini menjadi dak efek f karena mikroorganisme semakin menyikapi posi pterhadap penggunaan ann biotsecara bijak - Laporan Ketua PERSI Daerah Bali
sukar untuk disembuhkan. Tantangan dalam penanggulangan dalam penatalaksanaan penyakit infeksi sehingga dapat KETUA PERSI DAERAH BALI
resistensi an mikoba juga menjadi dak mudah karena mempermudah mengendalikan resistensi an mikoba yang 08.30 – 09.30 Overview SNARS Edisi 1
persoalan ini bukan saja melibatkan pasien atau dokter, tetapi selama ini menjadi perhatan khusus tentang masalah Dr. dr. Sutoto, M.Kes
juga melibatkan kesadaran masyarakat (dunia pendidikan kesehatan diseluruh belahan dunia terkait beberapa golongan REHAT KOPI
09.30 – 09.45
secara luas) serta kerjasama antar lintas unit. antbiook yang disebut muludrug resistance organisms
(MDROs). 09.45 – 11.00 Implementasi standar sasaran keselamatan
Seper yang kita ketahui. di RS mempunyai salah satu program Pasien (SKP) 5 di RS
wajib dilaksanakan diantaranya mengenai program kepatuhan
TUJUAN Dr. dr. Sutoto, M.Kes
Hand Hygiene karena menjadi faktor pentng dalam pilar 1. Pen ng ya memahami regulasi terkait program PPI dan PRA 11.30 – 12.00 Kiat sukses melaksanakan Program PPI-PPRA
pencegahan dan pengendalian infeksi dan hal ini menjadi salah di RS terkait Standar Nasional Akreditasi
satu program efek mencegah HAIs selain itu pula juga serta penatalaksanaannya yang termuat pada PMK No.27
Tahun 2017 ; Tentang Pedoman PPI dan regulasi Program RS Edisi 1
merupakan komponen sentral dari Patent Safety karena Dr. dr. Sutoto, M.Kes
penularan virus bisa terjadi karena adanya kontak petugas dan PRA pada PMK No.8 Tahun 2015 ; Tentang Pengendalian
pasien dan seterusnya sehingga menimbulkan kontaminasi Resistensi An mikoba. 12.00 – 13.00 ISHOMA
yang berdampak besar karena perihal mikroorganisme yang 2. Pencegahan dan pengendalian Multdrug Resistenace 13.00 – 14.00 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
berada di telapak tangan karena jutaan kuman bersembunyi Organisms (MDROs) antara lain tndakan administraaf, SNARS Edisi 1
disela-sela kuku ataupun di sela jari tangan kita namun hal itu edukasi, penggunaan antbiook secara bijak, melakukan dr. Luwiharsih, MSc
bisa tambah sulit apabila pasien lainnya terkena dampak infeksi surveilans MDROs, pencegahan infeksi yaitu kewaspadaan 14.00 - 15.00 Surveilans Infeksi RS
nosokomial terus kemudian ditanggulangi dengan menggunakan standar misalnya hand hygiene, tndakan lingkungan yaitu dr. Luwiharsih, MSc
an bio k tidak rasional/ bijak (superbugs/killerbugs/killermicrobes) kepatuhan dalam menjaga kebersihan lingkungan, dekolonisasi. Infec on Co trol Risk Assessment (ICRA)
yang membuat semakin sulit disembuhkan karena infeksi 15.00 - 16.00
tersebut terjadi ke ka mulai dirawat dirumah sakit bukan 3. Memahami mekanisme penularan infeksi nosokomial termasuk PPI di Rumah Sakit
merupakan sisa atau residual dari infeksi sebelumnya tanda-tanda infeksi MDROs ada ga cara antara lain Infeksi sendiri (Self dr. Luwiharsih, MSc
klinik infeksi mbul minimal 72 jam sejak mulai perawatan Infec on, Auto inffec on) Infeksi lingkungan (Environmental HARI KEDUA, RABU, 26 JUNI 2019
di rumah sakit karena pasien yang dirawat sangat rentan terhadap Infecton) dan Infeksi Silang (Cross Infeccons) dan segera
infeksi akibat immunicompromised dan juga meningkatkanya melaksanakan pencegahan yang telah direkomendasikan WAKTU MATERI
risiko terinfeksi akibat mendapatkan berbagai ndakan berbagai serta memutus rantai penularan infeksi MDROs yaitu dengan 08.00 – 09.00 Program Pengendalian Resistensi An mikoba
ndakan medis yang invasif seper pemasangan infus, intubasi (PPRA) dalam SNARS Edisi 1
ataupun venn las mekanik (ventlator) serta diberikan obat-obatan hand hygiene agar tangan dak terkontaminasi oleh bakteri
an bioik yang sebenarnya dak memerlukan aanbioik sehingga muncul MDROs sehingga diperlukan peran pen ngkomite PPI selain dr. Djoni Darmadjaja, SpB, MARS
berbagai macam MDROs yang tdak sensi f lagi terhadap menjalankan supervisi, evaluasi juga audit kepatuhan hand 09.00 – 10.00 Global dan nasional problem An mikoba
beberapa golongan an bio melawan infeksi, namun hal itu hygiene tetap dilakukan yang mana dengan cara melakukan Resistance (AMR)
dak perlu terjadi mana kala kita melakukan program dan observasi terhadap kepatuhan dan segera melakukan intervensi dr. Hari Paraton, SpOG(K)
ndakan yang tepat diantaranya dalam mengatasi masalah terhadap kepatuhan hand hygiene agar dapat meningkat serta 10.00 – 10.15 REHAT KOPI
diperlukan kerjasama dan keterlibatan antar lintas unit dan juga dibarengi ketersediaan fasilitas hand hygiene. 10.15 – 11.15 Prinsip penggunaan an bio k bijak untuk
didukung dengan keterlibatan m dari mikrobiologi klinik untuk 4. Penggunaan an bio k secara bijak di rumah sakit terutama terapi dan profilaksis
mengiden fikasi dan pola kuman dan secara intens bersama- agar dapat terlaksana perlu dilakukan monitoring penggunaan dr. Hari Paraton, SpOG(K)
sama mklinisi ikut serta terlibat merawat pasien infeksi. serta an bio di rumah sakit. Pelaksanaan monitoring anan bio k 11.15 - 12.00 Kebijakan pengendalian an bio k
pemeriksaan secara intens yang disesuaikan dengan hasil dilaksanakan oleh m Program PRA yang terdiri dari PPI, Prof.Dr.dr.Kuntaman, MS, SpMK
pemeriksaan mikrobiologi guna mengatasi atau melacak jenis Mikrobiologi klinik, Farmasi dan keselamatan Pasien Rumah 12.00 - 13.00 ISHOMA
mikroba patogen pencemar yang ada disetap unit kerja / Sakit (KPRS) 13.00 - 14.00 Pen ngnya layanan mikrobiologi klinik
lingkungan rumah sakit agar cepat teratasi pola pencemarannya SASARAN PESERTA implementasi PPRA di RS
dengan metode isolasi yang tepat, sekaligus menetapkan an bio k Prof.Dr.dr.Kuntaman, MS, SpMK
yang tepat bagi penderitanya untuk menanggulangi infeksi 1. Para Dokter Umum dan Spesialis (Obstetri Ginekologi, Penyakit
secara meluas dan tentunya melalui tahapan-tahapan yang tepat 14.00 – 15.00 Membangun PPRA RS sesuai PMK No. 8 Tahun
Dalam, Paru, Bedah, farmakologi, Patologi/Mikrobiologi Klinik,
diantaranya melalui tes resistensi dan didukung dengan data serta dokter klinisi lainnya). 2015
Lab.Mikrobilogi akan membuat semakin lebih op mal dalam 2. Staf Farmasi dan Komite Farmasi dan Terapi Mariyatul Qib yah, S.Si, SpFRS, Apt
membantu penanganan kasus infeksi pasien terutama didalam 3. Staf Perawat dan Komite Perawat, Staf Medis dan Komite Medis 15.00 – 16.00 Sistem pelaporan PPRA di rumah sakit
pemilihan terapi yang tepat. 4. Pokja PPI, IPCD, IPCO, IPCN, dan Pokja PPRA, serta Pokja PKPO Mariyatul Qib yah, S.Si, SpFRS, Apt
5. Komite Tim Keselamatan Pasien (KPRS) dan Case Manager 16.00 – 16.15 Penutupan
6. Komite/Tim PPI dan PPRA

Anda mungkin juga menyukai