Anda di halaman 1dari 5

ISSN 2541-1004

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT ELEKTRONIK PADA


PT.PREMIUM CENTRAL INDOSARANA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE
ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Bagas Setiyaki Wicaksono


Staf Pengajar Fakultas Teknik Prodi Teknik Informatika
Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Banten
Email : bagas.unpamti@gmail.com

ABSTRAK

Kendala yang dialami oleh PT. Premium Central Indosarana adalah banyaknya data konsumen
karena meningkatnya permintaan akan elektronik dari tahun ke tahun kemungkinan menyebabkan kesulitan
bagi perusahan dalam memutuskan siapa pemohon yang layak menjadi penerima kredit.Guna membantu
mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan, diperlukan suatu bentuk Sistem
Pendukung Keputusan (Decision Support System). Tujuannya adalah untuk membantu pengambil
keputusan memilih berbagai alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi-informasi
yang diperoleh/tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan. Sistem pendukung
keputusan untuk SPK Analisa Kelayakan kredit Elektronik menggunakan metode SAW pada PT. Premium
Centra Indosarana dengan berbasis Web menggunakan PHP dan Mysql menghasilkan suatu aplikasi yang
memudahkan konsumen dalam mengajukan kredit dan karyawan dalam membuat suatu keputusan dengan
mudah.

Kata Kunci: Sistem penunjang keputusan pemberian kredit elektronik, metode SAW.

1. PENDAHULUAN siapa pemohon yang layak menjadi penerima


PT. Premium central Indosarana kredit.
(Premium) merupakan perusahaan yang bergerak Guna membantu mempercepat dan
dibidang retail dengan berbagai macam merk mempermudah proses pengambilan keputusan,
elektronik. Seperti diketahui barang-barang diperlukan suatu bentuk Sistem Pendukung
elektronik sudah menjadi kebutuhan masyarakat Keputusan (Decision Support System).
yang digunakan sebagai alat untuk membantu Tujuannya adalah untuk membantu pengambil
aktifitas sehari-hari. Hal ini telah terbukti dengan keputusan memilih berbagai alternatif keputusan
banyaknya barang elektronik yang tersedia yang merupakan hasil pengolahan informasi-
dirumah kita (sumber: PT. Premium Central informasi yang diperoleh/tersedia dengan
Indosarana). menggunakan model-model pengambilan
Premium memberikan kredit kepada setiap keputusan. Ciri utama, sekaligus keunggulan dari
calon pembeli elektronik dengan kriteria yang Sistem Pendukung Keputusan (SPK) tersebut
sudah ditentukan perusahaan. Perkembangan adalah kemampuannya untuk menyelesaikan
teknologi yang semakin pesat sehingga suatu masalah-masalah yang tidak terstruktur. Sistem
instansi ataupun perusahaan tidak terlepas dari Pendukung Keputusan dimaksudkan untuk
penggunaan komputer sebagai pengolah data. menjadi alat bantu pengambil keputusan dalam
Cara-cara konvensional mungkin juga dapat hal ini Premium untuk memperluas kapabilitas
dilakukan jika jumlah data yang diolah sedikit, mereka, namun tidak menggantikan penilaian
tetapi jika jumlah data sangat banyak mereka.
kemungkinan dapat menyebabkan kesalahan
dalam pengolahan data yang mungkin 2. METODE PENELITIAN
disebabkan oleh kesalahan manusia. Begitu juga Metode Simple Additive Weighting
pada Premium, banyaknya data konsumen karena (SAW) adalah Salah satu metode yang digunakan
meningkatnya permintaan akan elektronik dari untuk menyelesaikan masalah dari Fuzzy
tahun ke tahun kemungkinan menyebabkan Multiple Attribute Decision Making ( FMADM )
kesulitan bagi perusahan dalam memutuskan adalah metode Simple Additive Weighting
(SAW) yaitu suatu metode yang digunakan untuk

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 1


Vol. 3, No. 1, Maret 2018
ISSN 2541-1004

mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif d. Hasil akhir diperoleh dari proses
dengan kriteria tertentu. perankingan yaitu penjumlahan dari
Definisi Metode Simple Additive perkalian matriks ternormalisasi R
Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah dengan vektor bobot sehingga diperoleh
metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar nilai terbesar yang dipilih sebagai
metode SAW adalah mencari penjumlahan alternatif terbaik sebagai solusi (Henry.
terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif 2009).
pada semua atribut (Pahlevy. 2010). Metode
SAW membutuhkan proses normalisasi matriks 3. PEMBAHASAN
keputusan X ke suatu skala yang dapat Sistem Usulan
diperbandingkan dengan semua rating alternatif Sistem informasi berbasis web dalam
yang ada. Formula untuk melakukan normalisasi analisa kelayakan kredit pada PT. Premium
tersebut adalah sebagai berikut (Kusumadewi, Centra Indosarana merupakan suatu sistem yang
Harjoko, dan Wardoyo. 2006): dirancang untuk memberikan analisa kelayakan
kredit dengan menggunakan web.
Dalam sistem yang dikembangkan, penulis
menitikberatkan racangan usulan untuk proses
analisa kelayakan kredit dengan menggunakan
web, oleh karena itu penulis langsung
menjabarkan prosesnya sebagai berikut:
1. Calon konsumen melakukan pengajuan
Dimana: kredit/registrasi di sistem lalu melakukan
rij = rating kinerja ternormalisasi dari login.
alternatif Ai (i=,2,…,m) 2. Setelah melakukan login konsumen bisa
Maxi = nilai maksimum dari setiap baris melakukan pengajuan kredit secara online
dan kolom. lalu mencetak bukti pengajuan kredit.
Mini = nilai minimum dari setiap baris dan 3. Karyawan melakukan login pada sistem.
kolom. Karyawan bisa melihat dan mengelola data
Xij = baris dan kolom dari matriks. konsumen yang telah melakukan
Formula untuk mencari nilai preferensi pengajuan kredit secara online.
untuk setiap alternatif (Vi): 4. Karyawan yang sudah login bisa
melakukan analisis data dan pembuatan
keputusan untuk menentukan kelayakan
pemeberian kredit terhadap konsumen.

Tujuan dan Sasaran


Dengan mengacu pada analisa dan
Dimana: pemahaman pada sistem berjalan didapatkan
Vi = Nilai akhir dari alternatif beberapa masalah, dengan usulan diharapkan
Wi = Bobot yang telah ditentukan dapat mengatasi permasalahan tersebut dan
Rij = Normalisasi matriks. dengan adanya sistem usulan yang penulis
kemukakan akan memberikan analisa kelayakan
Langkah Penggunaan Metode SAW kredit yang jauh lebih baik pada sistem
a. Menentukan kriteria-kriteria yang akan sebelumnya.
dijadikan acuan dalam pengambilan 1) Tujuan
keputusan. Tujuan dari perkembangan perancangan
b. Menentukan rating kecocokan setiap sistem informasi penunjang keputusan
alternatif pada setiap kriteria. kelayakan kredit berbasis web adalah
c. Membuat matriks keputusan berdasarkan sebagai berikut:
kriteria, kemudian melakukan a. Meningkatkan kemudahan dalam
normalisasi matriks berdasarkan melakukan pengolahan data kelayakan
persamaan yang disesuaikan dengan kredit agar dapat memberikan hasil
jenis atribut (atribut keuntungan ataupun konfirmasi pada konsumen, karyawan,
atribut biaya) sehingga dan pimpinan PT. Premium Centra
diperoleh matriks ternormalisasi R. Indosarana.

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 2


Vol. 3, No. 1, Maret 2018
ISSN 2541-1004

b. Mempermudah pihak karyawan dalam b. Memberikan kinerja yang efektif dan


pembuatan laporan kepada Pimpinan efisien dalam melakukan pengolahan
PT. Premium Centra Indosarana. analisa kelayakan kredit.
2) Sasaran. c. Sistem dapat menyimpan dan mengolah
data menjadi informasi yang sangat
Sasaran yang hendak dicapai dalam analisa membantu dan memberikan informasi
perancangan sistem informasi penunjang yang tepat.
keputusan kelayakan kredit berbasis web
adalah sebagai berikut: Adapun use case diagram usulannya
a. Aplikasi sistem harus mendukung tujuan adalah sebagai berikut:
utama penunjang keptusan pengolahan
analisa kelayakan kredit.

Gambar 3.1 Use Case Digram Usulan SPK Analisa Kredit

3.2 Pengujian Sistem (rij) dari altenatif Ai pada atribut Cj


Pada tahap akhir dari pembuatan aplikasi berdasarkan persamaan yang disesuaikan
analisis kredit pada PT. Premium Central dengan jenis atribut (atribut
Indosarana ini akan dilakukan pengujian terhadap keuntungan/benefit = Maksimum atau
sistem yang ada. atribut biaya/cost = Minimum). Apabila
Penentuan konsumen kredit pada PT. berupa atribut keuntungan maka nilai crips
Premium Central Indosarana berdasarkan pada (Xij) dari setiap kolom atribut dibagi
penilaian kredit Credrit analyst yaitu kepribadian dengan nilai crips Max (Max Xij) dari tiap
konsumen, kemampuan membayar konsumen kolom, sedangkan untuk atribut biaya nilai
dan kondisi ekonomi konsumen. Oleh karena itu crips Min (Xij) dari tiap kolom.
penulis menggunakan kriteria penentuan 2. Perhitungan normalisasi matrik (R) dengan
pemberian kredit yang digunakan oleh atribut benefit untuk kriteria C1, C2, C3,
perusahaan ini yaitu Character (kepribadian), C4, C5 sebagai berikut :
Capacity (kemampuan), Capital (modal), Rumus:
Kepemilikan rumah, dan Masa kerja. Berikut Rij = Xij
tahapan pengujian menggunakan metode SAW: Max. Xij
1. Melakukan normalisasi matriks dengan
cara menghitung nilai rating ternormalisasi

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 3


Vol. 3, No. 1, Maret 2018
ISSN 2541-1004

3. Melakukan proses penilaian dengan cara memudahkan konsumen dalam mengajukan


mengalikan matriks ternormalisasi (R) kredit dan karyawan dalam membuat suatu
dengan nilai bobot (W) keputusan dengan mudah.
b. Perangkingan alternatif dari hasil
1 0,4 0,38 0,25 perhitungan bobot nilai konsumen dengan
0,37 menggunakan metode SAW menghasilkan
R= 1 0,8 0,5 1 1 suatu keputusan yang akurat dan sesuai
1 1 1 0,38 dengan kriteria yang diharapkan.
0,5 c. Kriteria penentuan pemberian kredit yang
digunakan yaitu Character (kepribadian),
Capacity (kemampuan), Capital (modal),
4. Terakhir menentukan nilai untuk setiap Kepemilikan rumah, dan Masa kerja
alternatif (Vi) dengan menjumlahkan hasil menghasilkan penilaian konsumen yang
kali antara matriks ternormalisasi (R) sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan
dengan nilai bobot (W). Penjumlahan hasil oleh pihak PT. Premium Centra Indosarana.
kali matriks ternormalisasi menghasilkan
angka sebagai berikut: 5. SARAN
Penulis menyadari bahwa masih
banyaknya kekurangan dalam pembuatan skripsi
ini, Maka dari itu berharap sistem ini dapat
dikembangkan lebih baik lagi dan mendapatkan
saran yang lebih baik lagi untuk penulis. Adapun
Rumus:
saran dari penulis adalah
a. Sistem dan aplikasi yang penulis usulkan
Dimana:
pada skripsi ini dapat dikembangkan dengan
Vi = Nilai akhir dari alternatif
penambahan kriteria, variabel atau dengan
Wj = Bobot yang telah ditentukan
metode lain agar hasilnya lebih baik dan
rij = Normalisasi matriks (R) akurat.
b. Implementasi dari Sistem Pendukung
Vektor bobot Keputusan Untuk Kelayakan Kredit
[W]={20,25,25,20,10} Elektronik Menggunakan Metode SAW
Penyelesaian: Pada PT. Premium Centra Indosarana
V1=(20)(1)+(25)(0,4)+(25)(0,38)+(20)(0, berbasis web ini belum terlaksana dan belum
25)+(10)(0,37)= 48.2 terlihat hasil kepuasannya karena masih
V2=(20)(1)+(25)(0,8)+(25)(0,5)+(20)(1)+ memerlukan persetujuan dari pihak
(10)(1) =82.5 perusahaan.
V3=(20)(1)+(25)(1)+(25)(1)+(20)(0,38)+(
10)(0,5) = 82,6
Dari perhitungan tersebut diambil DAFTAR PUSTAKA
kesimpulan nilai yang dinyatakan layak [1] Abdul Kadir. (2010). Pengenalan Sistem
adalah 50-100 maka V2 Andri Saputra Informasi, Andi, Yogyakarta.
(A2) dan V3 Soraya (A3), dinyatakan [2] Agus Mulyanto. (2009). Sistem Informasi Konsep
layak untuk kredit. dan Aplikasi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
[3] A.S, Rossa. (2014). Rekayasa Perangkat Lunak
4. KESIMPULAN Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung:
Informatika.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa [4] Al-Bahra bin Ladjamudin. (2008). Analisis dan
SPK Kelayakan kredit Elektronik menggunakan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha
metode SAW pada PT. Premium Centra Ilmu.
Indosarana maka dapat diambil kesimpulan: [5] Connolly, Thomas M., Begg, Carolyn E. (2010).
a. Sistem pendukung keputusan untuk SPK Database System: a Practical Approach to
Analisa Kelayakan kredit Elektronik Design Implementation and Management. USA:
menggunakan metode SAW pada PT. Pearson Education.
Premium Centra Indosarana dengan [6] Dennis, Alan(2012).Systems Analys & Design
menggunakan PHP dan Mysql With UML version 2.0 : Fourth Edition..Wiley
menghasilkan suatu aplikasi yang Global Education.

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 4


Vol. 3, No. 1, Maret 2018
ISSN 2541-1004

[7] Elmasri, R., Navathe, B. S. (2010). Fundamental


of Database Systems. California: The
Banjamin/Cummings Company.
[8] Hasan, I. (2010). Pokok – Pokok Materi Teori
Pengambilan Keputusan. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
[9] Kusumadewi, Sri., Hartati, S., Harjoko, A., dan
Wardoyo, R. (2006). Fuzzy Multi-Attribute
Decision Making (FUZZY MADM).Yogyakarta:
Penerbit Graha Ilmu.
[10] McLeod, Raymond. (2008). Management
Information System, 10th ed. Jakarta: Penerbit
Salemba empat.
[11] Pressman, R.S. (2010), Software Engineering : a
practitioner’s approach, McGraw-Hill, New
York.

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 5


Vol. 3, No. 1, Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai