Kti Putri Yurina 2019
Kti Putri Yurina 2019
Oleh
PUTRI YURINA
NIM. 22150134
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya atas limpahan Rahmat dan KaruniNya, penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah yang dijadikan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
Indonesia tepat waktu dan sesuai dengan apa yang penulis harapkan.
Karya tulis yang berjudul “Perbandingan kadar asam urat pada siswa SMK
Analis Kesehatan dengan indeks massa tubuh (IMT) normal dan lebih dari normal”
Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
2. Bapak Dr. Sudibyo, Apt, M.Kes selaku direktur STIKes Kesetiakawanan Sosial
Indonesia, Jakarta.
3. Ibu Apriani, S.Si,. M.Si selaku Ketua Program Diploma III Analis Kesehatan
4. Bapak Mimin Sukarmin, S,Si., M.Pd selaku dosen pembimbing yang selalu
i
5. Para dosen yang telah memberikan ilmu serta bimbingan selama penulis
Indonesia, Jakarta.
6. Keluarga, khususnya orang tua yang selalu memberikan doa, motivasi dan
semangat yang luar biasa untuk saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
7. Kepada sahabat saya Annafi Nur Lailli, Maudy Nabilla, Anggi Treani, Annisa
Nur Khasanah, Widya Dwi, Yasmine Putri yang memberikan memberi dukungan
berupa doa, semangat dan motivasi, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini
8. Kepada BTS khususnya Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok,
Park Jimin, Kim Taehyung dan Jeon Jungkook yang telah memberikan dukungan
berupa Lagu terhebat dan Video Semangat selama 3 tahun ini sehingga saya
Penulis menyadari bahwa penulisan serta uraian yang terkandung pada Karya
Tulis Ilmiah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap Karya Tulis
Penulis
ii
ABSTRAK
Asam urat merupakan produk akhir dari katabolisme adenine dan guanin yang berasal
dari pemecahan nukleotida purin. Kadar asam urat meningkat karna dipengaruhi oleh
beberapa hal yaitu usia, jenis kelamin, asupan makanan tinggi purin, alkohol hingga
peningkatan berat badan berlebih. Seseorang dengan kelebihan berat badan pada
umumnya mengonsumsi protein yang berlebihan. Protein pada umumnya
mengandung purin yang banyak, sehingga menyebabkan kadar asam urat meninggi
Orang dengan kondisi ini mempunyai kecenderungan mengalami peningkatan kadar
asam urat dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar
asam urat pada siswi dengan IMT normal dan lebih dari normal. Pada penelitian ini
metode penelitian yang digunakan adalah komperatif dengan purposive sampling.
Populasi penelitian yang digunakan adalahsiswa-siswi Analis Kesehatan yang
berjumlah 40 responden. Dibagi menjadi 20 responden dengan IMT Normal dan 20
responden dengan IMT lebih dari normal. Hasil Uji Mann Whitney menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar asam urat pada siswi dengan
Indeks Masa Tubuh normal dan lebih normal dengan nilai P = 0,003.
iii
DAFTAR ISI
iv
D. Alat dan Bahan ...................................................................................... 22
E. Pengumpulan Data................................................................................. 22
F. Analisis Data ......................................................................................... 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 26
A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 26
B. Pembahasan ........................................................................................... 28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................... 31
A. Kesimpulan ........................................................................................... 31
B. Saran ..................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 32
LAMPIRAN ........................................................................................................... 34
v
DAFTAR TABEL
1. Ketegori Indeks Massa Tubuh menurut Centre for Obesity Research and
Education ..................................................................................................... 12
2. Ketegori Indeks Massa Tubuh untuk orang Asia Pasifik Menurut WHO ........... 13
3. Definisi Operasional ......................................................................................... 20
4. Cara Kerja Pemeriksaan Asam Urat .................................................................. 26
5. Hasil Rerata dan Standar Deviasi Pemeriksaan Kadar AsamUrat ...................... 29
6. Hasil Uji Normalitas dari Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat pada Siswi
dengan IMT Normal dan > Normal ................................................................. 29
7. Hasil Uji Mann – Whitney dari Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat pada
Siswi dengan IMT Normal dan IMT >Normal ................................................ 29
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam urat merupakan produk akhir dari katabolisme adenin dan guanin
yang berasal dari pemecahan nukleotida purin.Asam urat ini dikeluarkan melalui
ginjal dalam bentuk urin. Menurut Sudoyo et al.(2010), kelebihan asam urat
(hiperurisemia) ditandai dengan peningkatan kadar asam urat dalam serum darah
sebesar lebih dari 7 mg/dL pada laki-laki dan lebih dari 6 mg/dL pada perempuan.
Fenomena kelebihan asam urat pada tubuh dapat menimbulkan penyakit yang
dikenal dengan istilah penyakit Gout. Gout merupakan gangguan inflamasi akut
yang ditandai dengan adanya nyeri terutama pada titik artikulasi tubuh akibat
dalam tubuh. Selain itu, gangguan inflamasi ini juga dapat menimbulkan
gangguan pada retina mata, ginjal, jantung, serta persendian (Shetty et al.,2011).
Kadar asam urat yang ada dalam serum dipengaruhi oleh beberapa hal
seperti kecepatan eksresinya oleh ginjal, usia dan juga jenis kelamin. Asupan
yang masuk ke tubuh juga mempengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan
yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Purin
yang tinggi terutama terdapat dalam jeroan, udang, cumi, kerang, kepiting, ikan
teri dan lain-lain. Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah
1
(penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker,
vitamin B12) serta Peningkatan berat badan yang berlebih.(Monangin P,et al.
2013)
dengan mudah, para remaja sekarang ini cenderung lebih menyukai makanan
cepat saji yang memiliki kadar lemak yang tinggi. Sekarang ini asam urat
merupakan isu penting di Indonesia.Asam urat tidak hanya pada orang dewasa
saja, tetapi ini sudah menjadi masalah bagi remaja.Setiap orang memiliki asam
urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat.
setiap hari.Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15%.
(Marcel H,2012)
Indeks Massa Tubuh (IMT) juga bisa meningkatkan produksi asam urat.
peningkatan kadar asam urat dalam darah. Banyak penelitian menunjukan bahwa
kadar asam urat pada seseorang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) berlebih,
lebih tinggi dari seseorang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) normalkarena
lemak yang berlebihan dianggap mampu menghambat ekskresi asam urat di ginjal
2
Menurut penelitian dari Dr. Nyoman Kertia (2009) menunjukan bahwa
orang yang gemuk mempunyai kecenderungan lebih tinggi terkena penyakit asam
banyak didapatkan pada seseorang yang berat badannya berlebih dan kadar
kelainan tersebut.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Oyama et al., pada tahun 2006
untuk mengetahui apakah peningkatan kadar asam urat sudah terjadi pada anak
dan remaja yang mengalami obesitas, mereka mendapatkan hasil bahwa kadar
asam urat serum meningkat secara signifikan terhadap mereka yang mengalami
obesitas dan dapat digunakan sebagai salah satu indikator peningkatan asam urat
Berdasarkan latar belakang ini maka peneliti merasa perlu dan tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbandingan Kadar Asam Urat Pada
Siswa SMK Dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) Normal dan Lebih Dari
Normal”.
B. Rumusan Masalah
3
“Apakah Terdapat Perbedaan Kadar Asam Urat Pada Siswa SMK Analis
Kesehatan Dengan Indeks Massa Tubuh Normal Dan Lebih Dari Normal ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Analis Kesehatan dengan indeks massa tubuh normal dan lebih dari normal.
2. Tujuan Khusus
untuk mengetahui :
a) Nilai rerata asam urat pada siswa SMK Analis Kesehatan dengan
b) Nilai rerata asam urat pada siswa SMK Analis Kesehatan dengan
dari normal
D. Manfaat Penelitian
4
1. Manfaat Teoritis
perbandingan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat pada Siswi SMK
Analis Kesehatan dengan indeks massa tubuh normal dan lebih dari normal.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Asam Urat
alamiah purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua
makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman berupa sayur, buah,
Jika kadar asam urat dalam darah melebihi normal, asam urat ini
tidak akan bisa larut kembali dalam darah. Pada akhirnya, akan
khususnya kedalam sendi. Kristal urat ini dianggap sebagai benda asing
Inilah yang disebut sebagai penyakit radang sendi atau Asam Urat
(Soeroso J,2012)
6
b) Epidemiologi
meskipun tidak jarang terjadi pada seseorang yang kurus. Asam urat
rendah (1-6 per 10.000) pada wanita kurang dari 60 tahun dan 5-6 kali
lipat lebih banyak pada pria usia 40-50 tahun. Faktor lingkungan seperti
asupan purin dalam diet, konsumsi alkohol, dan penggunaan obat seperti
produksi berlebihan atau ekskresi asam urat yang di bawah normal (Davey
P,2003)
c) Klasifikasi
7
salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat (asam
inti dari sel) dan termasuk asam amino, unsur pembentuk protein.
d) Patofisiologi
lebih dari 7 mg dan wanita lebih dari 6 mg) dalam serum menyebabkan
sendi - sendi yang dingin seperti ibu jari kaki, pangkat jari kaki,
pergelangan kaki, lutut, tangan, siku, bahu telinga dan lain – lain. Akibat
(Sudoyo A. et al,2009).
e) Gambaran Klinik
menyerang pada malam hari). Jika gout menyerang sendi - sendi yang
8
disertai rasa nyeri yang hebat, dan persendian sulit digerakan (
Wijayakusuma, 2006).
Gejala lain adalah suhu badan menjadi demam, kepala terasa sakit,
pada umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari
kaki. Namun, gejala-gejala tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain
seperti tumit, lutut dan siku. Dalam kasus encok kronis, dapat timbul tofus
(tophus), yaitu endapan seperti kapur pada kulit yang membentuk tonjolan
f) Laboratorium
serum darah adalah 3,4 - 7,0 mg/dl pada laki-laki dan 2,4 – 6,0 mg/dl pada
maksimum 7 mg/dl. Pada ekskresi (keluarnya) asam urat urin per 24 jam,
penentuan jumlah kadar asam urat di urin selama 24 jam penting untuk
alkohol.(Dalimartha S,2008)
urat dinyatakan berlebihan bila kadarnya per 24 jam > 600 mg% pada diet
batas purin atau > 800 mg% dengan diet normal.Bila kadarnya > 900
9
mg%, resiko terjadinya batu ginjal sangat tinggi.Pemeriksaan
S,2008)
arthritis gout kronis hanya terlihat bila tulang sudah mengalami erosi
sehingga berbentuk bulat atau lonjong dengan tepi yang sklerotik akibat
didalam tofus. Tanda khas ditemukan bila pada foto rontgen ditemukan
adalah indeks sederhana untuk berat badan dan tinggi badan yang biasa
kilogramdibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2). IMT tidak
10
dapat mengukur lemak tubuh secara langsung, tetapi penelitian menunjukkan
(Grummer-Strawn,2009).
Keterangan :
berat badan kurang, berat badan normal, kelebihan berat bandan, pra-obes,
Obesitas level 1-3. Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan
FAO/WHO
11
Beresiko Menjadi Obes 23,0 – 24,9
digunakan.
12
Penampilan cenderung kurang menarik, Mudah letih, Resiko sakit
tinggi (beberapa resiko sakit yang dihadapi antara lain : penyakit infeksi,
depresi, anemia dan diare), Wanita kurus kalau hamil mempunyai resiko
tinggi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, Kurang mampu
bekerja keras.
Indeks massa tubuh masuk ketegori normal jika pembagian berat per
kuadrat tingginya antara 18,5 sampai 22,9 kg/m2. Kategori ini bisa
Adapun cara untuk mempertahankan IMT dalam grid yang normal ini
menu gizi seimbang, Perlu kebiasaan olah raga yang teratur, Tetap
13
Menurut Direktorat Gizi Masyarakat RI tahun 2002, kegemukan atau
kurang menarik, Gerakan tidak gesit dan lambat Merupakan faktor resiko
gangguan haid (haid tidak teratur), faktor penyulit pada saat persalinan
(Charlotte, 2000).
badan.Indeks Massa Tubuh yang lebih dari normal merupakan salah satu
faktor resiko terjadinya asam urat. Pada orang dengan Indeks Massa Tubuh
lemak tubuh, disamping itu juga berhubungan dengan luas permukaan tubuh
sehingga pada orang gemuk akan lebih banyak memproduksi asam urat
lemak. Jika jantung, hati, dan pembuluh darah diselimuti dan terdesak lemak,
14
asam urat dengan resistensi insulin sebagian disebabkan karena
dan hasilnya konsentrasi asam urat serum meningkat. Insulin eksogen juga
hormone produk dan obesitas genetik yang diekspresikan pada adiposit dan
pengeluaran energi. Sebagian besar orang dengan indeks massa tubuh berlebih
resistensi hormon insulin. Pada tubuh yang akan mengalami peningkatan IMT
sirkulasi. Masuknya asam lemak bebas yang berlebihan ini ke dalam otot
kematian sel dapat menginduksi perubahan xanthine dengan bantuan air dan
15
proksimal ginjal. Sehingga pada keadaan hiperinsulinemia pada pra diabetes
kadar asam urat darah. Peningkatan kadar asam urat darah kemungkinan juga
ekskresi asam urat di dalam ginjal oleh karena penurunan filtrasi glomerulus,
al.2015).
16
B. Kerangka Pemikiran
IMT Asupan
Makanan
Tinggi Purin
Normal >Normal
Fotometer
Uricase PAP
Keterangan
= Variabel yang diteliti
17
C. Kerangka Konsep
Faktor Perancu :
1. Alkohol
2. Hemolisis
3. Tidak Puasa
4. Asupan
Gambarmakanan
2 tinggi purin
5. Penundaan Pemeriksaan
Variabel Pengganggu
Gambar 2. Kerangka Konsep
18
D. Hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan Kadar asam urat pada siswa SMK dengan Indeks
H1 : Terdapat perbedaan Kadar asam urat pada siswa SMK dengan Indeks Massa
E. Definisi Operasional
19
dengan tinggi
badan dan masuk
kedalam kategori
IMT normal
Indeks masa
tubuh lebih dari
normal adalah
rasio antara berat
badan dan tinggi
badan yang diukur Alat Ukur
menghubungkan Berat
Rumus
3. (membandingkan) badan dan >23 – 29,9 Rasio
BMI
berat badan tinggi
dengan tinggi badan
badan dan masuk
kedalam kategori
IMT lebih dari
normal
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan kadar asam urat dengan Indeks
Massa Tubuh.
1. Tempat penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
yang masuk kedalam katagori Kriteria Indeks Massa Tubuh dan 2 siswa tidak
21
2. Sampel
purposive sampling yang berasal dari 40 sampel darah yang diambil dari
Kriteria Indeks Massa Tubuh Normal Sebanyak 20 siswa dan 20 siswa dengan
E. Pengumpulan Data
1. Data
badan dan tinggi badan yang akan di sesuaikan dengan pengukuran Indeks
2. Metode Pengujian
3. Cara Kerja
22
Pasien diukur berat dan tinggi badan dengan menggunakan alat
ukur berat dan tinggi badan, dicatat hasil lalu dihitung dengan
untuk memastikan posisi vena, vena teraba seperti sebuah pipa kecil,
23
Ditaruh kapas diatas jarum dan cabutlah jarum kemudian tekan
sampel.
a. Pra analitik
b. Analitik
24
absorbansi sempel, blanko, dan standart reagen pada panjang
gelombang 505 nm
c. Pasca analitik
1) Pencatatan hasil
2) Pelaporan hasil
F. Analisis Data
Data yang diperoleh berupa kadar Asam Urat dan Nilai Indeks Massa
Tubuh yang dicatat dan disajikan dalam bentuk tabel lalu dianalisa dengan uji
25
BAB IV
A. Hasil Penelitian
pada Siswi dengan Indeks Massa Tubuh Normal dan Lebih dari Normal pada 40
Tabel 5.Hasil Rerata dan Standar Deviasi Pemeriksaan Kadar Asam Urat
untuk mengetahui distribusi sampel normal atau tidak. Uji Normalitas hanya
menggunakan Uji Shapiro Wilk. Penelitian ini menggunakan Uji Shapiro Wilk
26
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas dari Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat pada
Tests of Normality
Shapiro-Wilk
KELOMPOK Statistic df Sig.
IMT Normal .865 20 .010
AU
IMT Lebih Dari Normal .951 20 .375
Berdasarkan uji normalitas pada tabel 6 yang telah dilakukan Kadar Asam
urat pada IMT normal diperoleh nilai signifikasi untuk IMT Normal sebesar 0.010,
sedangkan nilai signitifikasi untuk IMT Lebih Dari Normal sebesar 0.375. Maka
dapat disimpulkan untuk IMT Normal Sig = 0,010 < 0,05 maka datanya tidak
normal, sedangkan untuk IMT tidak normal Sig = 0,375 > 0,05, maka datanya
normal, karena ada salah satu data yang tidak normal maka Uji Perbedaan
selanjutnya untuk dua kelompok data yang independent menggunakan Uji Man
Whitney.
Tabel 7.Hasil Uji Mann – Whitney dari Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat pada
siswi dengan IMT Normal dan IMT Lebih Dari Normal
Ranks
Kategori N Mean Rank Sum of Ranks
Kadar AsamUrat Normal 20 15.05 301.00
Lebih Dari Normal 20 25.95 519.00
Total 40
27
Test Statisticsa
Kadar AsamUrat
Mann-Whitney U 91,000
Wilcoxon W 301,000
Z -2,951
Asymp. Sig. (2-tailed) ,003
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,003
Berdasarkan a. Grouping Variable: Kategori tabel 7 di atas,
hasil uji Mann-Whitney terhadap Kadar Asam Urat pada IMT normal dan IMT
lebih dari normal menghasilkan nilai probabilitas sig (2-tailed) sebesar 0,003 lebih
kecil dari < nilai probabilitas 0.05. sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima
yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara dua kelompok
terhadap hasil pemeriksaan Kadar Asam Urat pada siswa dengan IMT Normal dan
B. Pembahasan
Analis Kesehatan dari kelas 1 sampai dengan kelas 3. Sampel yang diambil
pengambilan sampel hingga memenuhi total jumlah sampel yang dibutuhkan dan
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Dari hasil Uji Mann Whitney
terhadap Kadar Asam Urat pada siswi yang ada di SMK Kesehatan Banten
0,003 lebih kecil dari < nilai probabilitas 0.05. sehingga dapat disimpulkan
bahwa H1 diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan Kadar Asam Urat pada
siswa SMK Analis Kesehatan dengan IMT Normal dan Lebih dari Normal.
28
Pada penelitian ini terdapat perbedaan yang bermakna antara
peningkatan indeks massa tubuh dengan peningkatan kadar asam urat pada siswa
yang ada di SMK Kesehatan Banten jurusan Analis Kesehatan (nilai P 0.003).
Sejalan dengan penelitian Sipayung di Manado tahun 2013. Hal ini dapat
disebabkan oleh berbagai faktor yaitu faktor lingkungan, budaya, aktivitas fisik
dan jenis makanan yang dikonsumsi yang mengandung tinggi purin (Sipayung
EZ.2013).
Tubuh dengan Kadar Asam Urat pada siswa SMK Analis Kesehatan dengan nilai
berat badan berlebih biasanya memiliki pola makan yang berlebih daripada yang
dibutuhkannya, pada pola makan tersebut kemungkinan juga terjadi asupan purin
yang berlebihan pula di samping asupan karbohidrat, protein dan lemak. Selain
itu berat badan berlebih menyebabkan penekanan pada bagian sendi sehingga
asam urat sulit dikeluarkan dalam tubuh dan juga memicu terjadinya resistensi
insulin.
asam urat terutama karena terjadi peningkatan lemak tubuh, disamping itu juga
berhubungan dengan luas permukaan tubuh sehingga pada orang gemuk akan
lebih banyak memproduksi asam urat dibandingkan dengan orang kurus (Hensen,
Putra TR,2007).
29
Obesitas dan IMT Lebih dari Normal sama karena seseorang dinyatakan
obesitas jika IMT-nya lebih dari 23.0. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
hasil penelitian tersebut seperti faktor lingkungan, budaya, jenis makanan yang di
konsumsi sehari-hari yang berbeda di setiap tempat, aktifitas fisik dari sampel
Ditinjau dari teori Oliveira (2012) mengatakan bahwa banyak faktor yang
dapat mempengaruhi peningkatan asam urat salah satunya yaitu IMT yang Lebih
dari normal. Ternyata teori tersebut tidak berlaku pada semua umur dan budaya
serta pola hidup mereka dalam hal ini yaitu pada siswa yang memiliki IMT
Normal dan IMT Lebih Dari Normal yang diteliti. Untuk dampak dan gejalanya
sendiri belum terlihat dini seperti pada orang dewasa. Dampak – dampak
urat yang belum dirasakan pada saat remaja meskipun sudah terjadi peningkatan,
tetapi merupakan salah satu faktor resiko kedepannya ketika mereka dewasa
(Putra, 2009).
bermakna antara IMT Normal dan Tidak Normal dengan peningkatan asam urat
pada remaja karena berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhinya bukan
hanya sebatas Indeks Massa Tubuh yang Lebih dari Normal saja.
30
BAB V
A. Kesimpulan
Banten mengenai Perbandingan Kadar Asam Urat pada siswa SMK Analis
Kesehatan dengan Indeks Massa Tubuh Normal dan Lebih Dari Normal dapat di
ambil kesimpulan bahwa pada penelitian ini terdapat perbedaan terhadap Kadar
asam urat pada siswa SMK dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) normal dan lebih
dari normal. Dan pada penelitian ini juga rerata kadar asam urat pada kelompok
IMT Lebih Dari Normal lebih tinggi dari kelompok IMT Normal.
B. Saran
pada siswa SMK Analis Kesehatan dengan Indeks Massa Tubuh Normal dan
kepada siswa mengenai pola hidup sehat dengan mengurangi konsumsi purin
yang berlebihan dan berolahraga teratur. Juga, perlu dilakukan penelitian lanjut
dengan variabel penelitian yang lebih banyak seperti riwayat keluarga dan jenis
31
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, N. (2011) Cara Mencegah dan Mengobati Asam Urat dan Hipertensi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Charlotte, Pratt R.D., Anne L. 2000. Body Mass Index and Health. Department of
Agriculture Center for Nutrition Policy and Promotion. America
Damayanti D. 2012.Mencegah dan Mengobati Asam Urat. Araska. Yogyakarta
Davey P. 2003.At a Glance Medicine. Erlangga. Jakarta Timur
Dalimartha S. 2008. Resep Tumbuhan Obat untuk Asam Urat. Penebar Swadaya.
Jakarta
Grummer-Strawn LM et al., 2002. American Journal of Clinical Nutrition. Dalam:
Centers of Disease Control and Prevention, 2009. Assessing Your Weight:
About BMI for Adult. Didapat dari: Universitas Sumatera Utara
http://cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/adult_bmi/index.html
Hensen, Putra TR. 2007; Hubungan Konsumsi Purin dengan Suku Bali di Daerah
Pariwisata Pedesaan. Ejournal Unud.
Karimba A, Kaligis S, Purwanto D. 2013; Gambaran kadar asam urat pada
mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
dengan IMT >23 kg/m2 . Jurnal e-biomedik
32
Putra RT. Hiperurisemia. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 4. Jakarta:
Interna Publishing; 2009. hal. 2550
Rau E, Ongkowijaya J, Kawengian V. 2015 ;Perbandingan Kadar Asam Urat Pada
Subyek Obesdan Non-Obes di Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado. Jurnal Jurnal e-Clinic (eCl).
Sastroasmoro S. 2011. Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Klinis. CV Sagung Seto.
Jakarta.
Sipayung EZ, Warouw S, Manoppo J. 2013. Hubungan Obesitas Dengan Peningkatan
Asam Urat Pada Remaja Di Sekolah Menengah Pertama. Manado
Shetty, et al,. 2011. Serum uric acid as obesity related indicator in young obese
adults. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical
Sciences, 2(2) : 1-6.
Soeroso J. 2012. AsamUrat. Penebar Swadaya Grup. Jakarta.
Sudoyo A, Bambang S, Idrus A, Simadibrata M, Siti S. 2009. Buku ajar ilmu
penyakit dalam jilid III.5th Ed. Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu
Penyakit Dalam FKUI. Jakarta.
Tang L, Kubota M, Nagai A, Mamemoto K, Tokuda M. 2010. Hyperuricemia in
Obese Children and Adolescents : the relationship with metabolic syndrome.
Massachusetts.
Theresia L. 2012. Hubungan Overweight dengan Peningkatan Kadar Gula Darah
Pada Pedagang Pusat Pasar Medan.
WHO technical series, 2000. Obesity: Preventing and Managing The Global
Epidemic. Geneva, Switzerland
Wijayakusuma, H. (2006) Atasi Asam Urat dan Reumatik. Jakarta : Puspa Swara
33
LAMPIRAN
1. Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
No. Nama BeratBadan TinggiBadan IMT Kadar Kategori
(Kg) (Cm) Asam
Urat
1 A 53 150 23.6 6.0 >Normal
2 B 70 168 24.8 9.1 >Normal
3 C 55 153 23.5 8.6 >Normal
4 D 59 145 28.1 6.7 >Normal
5 E 59 155 26.8 5.8 >Normal
6 F 57 148 26 6.9 >Normal
7 G 70 160 27.3 9.2 >Normal
8 H 55 154 23.2 7.3 >Normal
9 I 57 155 23.7 8.6 >Normal
10 J 63 159 24.9 7.0 >Normal
11 K 95 172 32.1 9.0 >Normal
12 L 68 151 29.8 5.6 >Normal
13 M 54 152 23.4 5.8 >Normal
14 N 64 160 25 7.4 >Normal
15 O 80 157 32.5 8.8 >Normal
16 P 68 163 25.6 5.1 >Normal
17 Q 68 155 28.3 9.7 >Normal
18 R 57 154 23.7 9.2 >Normal
19 S 55 153 23.5 9.8 >Normal
20 T 69 163 26 8.7 >Normal
21 U 51 155 21.2 9.8 Normal
22 V 45 149 20.3 6.2 Normal
23 W 60 165 22 4.9 Normal
24 X 49 155 20.4 5.9 Normal
25 Y 63 169 22.1 5.2 Normal
26 Z 55 168 19.5 6.4 Normal
27 AA 59 171 20.2 5.3 Normal
28 BB 48 155 20 5.3 Normal
29 CC 55 160 21.5 9.5 Normal
30 DD 59 171 20.2 5.4 Normal
35
31 EE 50 155 20.8 5.9 Normal
32 FF 49 156 20.1 7.9 Normal
33 GG 49 160 19.1 6.3 Normal
34 HH 48 153 20.5 5.3 Normal
35 II 55 163 20.7 6.1 Normal
36 JJ 52 162 19.8 5.8 Normal
37 KK 49 155 20.4 4.8 Normal
38 LL 49 150 21.8 3.6 Normal
39 MM 48 156 19.7 5.8 Normal
40 NN 48 153 20.5 6.0 Normal
36
2. Alat Dan Bahan Pemeriksaan
Gambar Keterangan
Torniquet
Plaster
37
BD Vacutainer
38
Kapas Alkohol
Kapas Kering
Holder BD Vacutainer
39
40
3. Pengambilan Sampel Darah Pada Siswa
41
4. Surat Permohonan Izin Penelitian Di Lab
42
5. Surat Balasan Permohonan Izin Penelitian Di Lab
43
6. Form Bimbingan Proposal Dan Karya Tulis Ilmiah
44