Anda di halaman 1dari 5

10

Hubungan Internasional (HI; sering disebut Studi Internasional (SI),


meski keduanya tidak sama) adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antarnegara, termasuk peran sejumlah negara, organisasi
antarpemerintah (IGO), organisasi nonpemerintah internasional (INGO),
organisasi non-pemerintah (NGO), dan perusahaan multinasional
(MNC). HI merupakan sebuah bidang akademik dan kebijakan publik
dan dapat bersifat positif atau normatif, karena keduanya berusaha
menganalisis dan merumuskan kebijakan luar negeri negara-negara
tertentu. HI sering dianggap sebagai cabang ilmu politik (khususnya
setelah tata nama UNESCO tahun 1988), tetapi pihak akademisi lebih
suka menganggapnya sebagai bidang studi yang interdisipliner. Aspek-
aspek hubungan internasional telah dipelajari selama ribuan tahun
sejak masa Thucydides, tetapi baru pada awal abad ke-20 HI menjadi
disiplin yang terpisah dan tetap.

Berbeda dengan ilmu politik, HI menggunakan berbagai bidang ilmu


seperti ekonomi, sejarah, hukum internasional, filsafat, geografi, kerja
sosial, sosiologi, antropologi, kriminologi, psikologi, studi gender, dan
ilmu budaya/kulturologi. HI mencakup rentang isu yang luas, termasuk
globalisasi, kedaulatan negara, keamanan internasional, kelestarian
lingkungan, proliferasi nuklir, nasionalisme, pembangunan ekonomi,
keuangan global, terorisme, kejahatan terorganisasi, keamanan
manusia, intervensionisme asing, dan hak asasi manusia.
11
acaman di bidang ideologi = komunisme.
ancaman di bidang politik : kudeta,
intimidasi, provokasi, blokade politik, dll.
ancaman di bidang ekonomi: produk luar
negeri membanjiri pasar indonesia dan
membuat produk lokal tersingkir.
ancaman di bidang sosial budaya: pola
hidup konsumtif, hedonisme,
individualisasi, dan westernisasi.ancaman di
bidang pertahanan dan keamanan : agresi,
ilegal fishing, spionase, sparatisme, dan aksi
teror bersenjata.

12
Empat faktor yang mendorong
persatuan dan kesatuan dalam
Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yaitu Sumpah
Pemuda, Pancasila, dan
semboyan Bhinneka Tunggal
Ika serta semangat
kebersamaan

Faktor-faktor penghambat persatuan


dan kesatuan bangsa Indonesia,
1. Keberagaman masyarakat Indonesia.
2. Indonesia memiliki wilayah yang luas
dengan ribuan pulau.
Geografis negara Indonesia yang terdiri
dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.
3. Ketidakpuasan terhadap ketimpangan
ekonomi dan tidak meratanya
pembanguan ekonomi.

13
Contoh perilaku mendukung persatuan dan
kesatuan
Berteman dengan siapa saja, tanpa
membedakan SARA Indonesia adalah negara
yang majemuk dan pastinya memiliki banyak
Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA).
Dalam berteman kita tidak boleh membedakan
SARA yang dimiliki orang lain. Bertemanlah
dengan orang yang sekiranya dapat
memberikan pengaruh baik, bukan dari
kesamaan SARA saja. Saling menghargai dan
menghormati sesama. Saling menghargai dan
menghormati sesama adalah salah satu contoh
perilaku yang mendukung persatuan dan
kesatuan Mengembangkan sifat kekeluargaan.

Anda mungkin juga menyukai