SPO Di Print Besok
SPO Di Print Besok
SPO.PS.15.08.03.2016 01 1/1
SPO.PS.15.09.03.2016 00 1/1
Prosedur 1. Tetap tenang, jangan panik, jangan berlari, ikuti petunjuk arah Evakuasi
atau arahan dari petugas Evakuasi.
2. Jangan mencoba mengambil barang yang tertinggal
3. Lepaskan sepatu hak tinggi.
4. Dahulukan lansia, wanita hamil, anak-anak, dan pasein yang
menggunakan alat medis atau pasien yang menderita penyakit kronis.
5. Gunakan tangga darurat terdekat menuju jalur evakuasi.
6. Jangan gunakan Lift sewaktu ada kebakaran
7. Jika terjadi kebakaran : jalan dengan merangkak menuju tangga darurat
jika lorong dipenuhi asap. Tutup hidung dan mulut dengan sapu tangan
atau tissue yang telah dibasahi air guna menghindari dari kemungkinan
menghirup zat-zat beracun.
8. Jika terjadi gempa bumi : segera berlindung dibawah meja atau beridiri
di pilar tunggu hingga gempa / goncangan berhenti. Lindungi kepala
pasien menggunakan bantal, tangan, atau tas.
9. Keluar menuju ke titik berkumpul terdekat, yakni :
- Halaman depan parkir mobil.
SPO.PS.15.09.03.2016 00 1/1
Tujuan Agar APAR selalu siap jika digunakan dan terhindar dari
kerusakan/kemacetan saat sedang dipakai
SPO.PS.15.09.03.2016 00 1/1
BAWA DAN ISI BUKU PEMELIHARAAN APAR
SPO.PS.15.09.03.2016 00 1/1
Pengertian Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat yang ringan serta mudah
dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi
kebakaran.
SEMPROTKAN
RS ISLAM SURABAYA PROSEDUR
PENGGUNAAN APAR
SPO.PS.15.09.03.2016 00 1/1
Pengertian Identifikasi area beresiko kebakaran adalah tata cara pengawasan dan
monitoring terhadap area yang beresiko keamanan.
Prosedur 1. Area di lingkungan Rumah Sakit Islam Surabaya yang di anggap rawan
dan beresiko kebakaran, antara lain:
- Instalasi Gizi
- Instalasi Pemeliharaan Sarana
- Tempat penyimpanan O²
- Tempat penyimpanan LPG
- Ruang panel, ruang mesin & tangki BBM generator
- Instalasi Farmasi
- Laboratorium
- Kamar operasi
- Ruang Radiologi
- Ruang Fisioterapi
- Ruang Hemodialisa
- Rawat inap
2. Daerah / tempat beresiko ini perlu mendapatkan tanda / rambu sebagai
kawasan beresiko / mudah meledak / mudah terbakar. Sehingga pegawai
& orang yang melihat, mengetahui bahwa tempat tersebut rawan /
berbahaya.
3. Petugas keliling setiap hari keseluruh ruang wilayah Rumah Sakit Islam
Surabaya, melihat apakah ada hal / perilaku petugas ruangan yang
dianggap dapat menimbulkan kebakaran.
4. Khusus area yang beresiko kebakaran lebih besar pengamatan dan
monitoring lebih teliti dibanding ruang lainnya.
Unit terkait Unit kerja
Komite K3RS Islam Surabaya