Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK KEBIJAKAN PERIZINAN MINIMARKET TERHADAP

USAHA KECIL DI KECAMATAN KAWANGKOAN DAN


KAWANGKOAN BARAT

Jeremy Albert Yusitra Kawilarang1


Sarah Sambiran2
Alfon Kimbal3

Abstrak
Dampak merupakan benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat
(baik negatif maupun positif). Dampak juga dapat diartikan sebagai benturan yang
cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti
dalam momentum sistem yang mengalami benturan itu. Dilihat dari sisi ekonomi,
dampak berarti bahwa pengaruh suatu penyelenggaraan kegiatan terhadap
perekonomian. Penilaian dampak membawa pada awal siklus kebijakan, definisi
problem dan penentuan agenda. Tujuan penilaian adalah untuk menunjukkan
bagaimana suatu kebijakan atau program tertentu sudah “bekerja/tidak bekerja”,
memenuhi tujuan kebijakan/program serta menjaga konstruksi problem dan klaim
kebijakan yang dilakukan pemerintah. Perizinan merupakan salah satu
perwujudan tugas mengatur dari pemerintah. Pengertian izin menurut definisi
yaitu perkenan atau pernyataan mengabulkan. Sedangkan istilah mengizinkan
mempunyai arti memperkenankan, memperbolehkan, tidak melarang. Minimarket
dalam dunia perdagangan saat ini, adalah toko barang kebutuhan sehari-hari
dengan ruangan yang tidak terlalu luas (minimarket) bukan lagi merupakn istilah
asing bagi masyarakat umum, terutama yang tinggal dikota-kota besar.
Minimarket merupakan perantara pemasar antara produsen dan konsumen 15
akhir dimana aktivitasnya adalah melaksanakan penjualan eceran. Sebagai
minimarket yang menyediakan barang kebutuhan sehari- hari suasana dan
keseluruhan minimarket sangat memerlukan suatu penanganan yang profesional
dan khusus agar dapat menciptakan daya tarik pada minimarket. Usaha kecil
didefinisikan berbeda-beda menurut sudut pandang masing–masing orang yang
mendefinisikan, ada yang melihat dari modal usaha, penjualan dan bahkan jumlah
tenaga kerja yang dimiliki. Usaha kecil didefinisikan berbeda-beda menurut sudut
pandang masing–masing orang yang mendefinisikan, ada yang melihat dari modal
usaha, penjualan dan bahkan jumlah tenaga kerja yang dimiliki.

Kata Kunci : Dampak Kebijakan, Minimarket, Usaha Kecil Menengah.


1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISPOL-Unsrat.
2
Ketua Penguji/Dosen Pembimbing Skripsi.
3
Sekretaris Penguji/Dosen Pembimbing Skripsi.

1
Pendahuluan persaingan baik itu persaingan antara
pedagang maupun antara merek
Di era sekarang ini dagang.
perdagangan memegang peranan
penting dalam keberlangsungan Sebagian besar usaha
hidup suatu masayarakat,dimana perdagangan Indonesia dipenuhi
perdangangan merupakan cara dengan Usaha Ritel Mini Market
manusia untuk memenuhi kebutuhan yang telah mermbah sampai ke
hidupnya. Aktifitas perdagangan atau daerah.kondisi ini dapat
transaksi jual beli ini di lakuakan di mempengaruhi pedagang kecil
pasar yang melibatkan penjual dan seperti Usaha Mikro, Kecil
pembeli yang langsung melakukan Menengah, yang didominasi oleh
transaksi. rakyat kalangan kebawah. Pasar
Peraturan Presiden No. 112 Tradisional merupakan pasar di mana
Tahun 2007 menerangkan bahwa kegiatan penjual dan pembelinya
pasar adalah area tempat jual beli dilakukan secara langsung dalam
barang atau tempat bertemunya bentuk eceran dalam waktu
pedagang dan pembeli. Pasar sementara atau tetap dengan tingkat
tradisional adalah pasar dengan ciri pelayanan terbatas. Pasar tradisional
utama terdapat tawar-menawar harga biasanya muncul dari kebutuhan
dalam proses jual beli, sedangkan masyarakat umum yang
pasar modern merupakan area jual membutuhkan tempat untuk menjual
beli yang memiliki harga yang pasti. barang yang dihasilkan. Sedangkan
Pasar modern dibedakan menjadi konsumen yang membutuhkan
pusat perbelanjaan dan toko modern. barang tertentu untuk kebutuhan
Pusat perbelanjaan adalah suatu area hidup sehari-hari bisa
tertentu yang terdiri dari satu atau mendapatkannya di situ. Pasar
beberapa bangunan yang didirikan Modern adalah pasar yang bersifat
secara vertikal maupun horizontal, modern dimana barang dagangannya
yang dijual atau disewakan kepada diperjual belikan dengan harga yang
pelaku usaha dan dikelola sendiri pas sehingga tidak ada aktivitas
untuk melakukan kegiatan tawar menawar dan dengan layanan
perdagangan barang. yang baik. Fenomena yang terjadi
di Kecamatan Kawangkoan dan
Perbedaan pasar modern dan Kawangkoan Barat adalah
pasar tradisional secara umum munculnya Jaringan Ritel Moderen
memiliki pengertian tempat seperti Indomaret dan
terjadinya proses jual dan beli, secara Alfamaret.yang menjual berbagai
lebih luas pasar memiliki artian macam produk, di tambah lagi saat
sebagai sebuah sistem, prosedur, dan ini sedang Pandemi Global,
tempat jual beli baik barang, jasa, pemerintah Kabupaten Minahasa
dan sumber daya atau tempat juga mengeluarkan surat
pertukaran sumber daya (alam atau permohonan agar Jaringan Ritel
manusia) dengan uang atau alat Modern menyediakan bumbu dapur
pembayaran lainnya yang sah dan untuk membantu masyarakat
diakui. Pasar merupakan salah satu sehingga ini berdampak kepada Para
bagian penting dalam sistem Pedagang Usaha Kecil karena usaha
perekonomian. Dalam pasar, ada

2
yang mereka geluti mengalami umumnya terkait dengan
penurunan yang signifikan. kesejahteraan masyarakat (Zunaidi,
2013).
Teori Weber mengemukakan
Tinjauan Pustaka bahwa tindakan ekonomi dapat
Dampak Menurut Kamus Besar dipandang sebagai tindakan sosial
Bahasa Indonesia (KBBI) dampak selama tindakan tersebut
merupakan benturan, pengaruh kuat memperhatikan tingkahlaku orang
yang mendatangkan akibat (baik lain. Sebab secara umum, dikalangan
negatif maupun positif). Dampak pedagang pasar tradisional terdapat
juga dapat diartikan sebagai benturan interaksi sosial, hubungan sosial dan
yang cukup hebat antara dua benda jaringan yang dibangun untuk
sehingga menyebabkan perubahan menopang usaha mereka (Heriyanto,
yang berarti dalam momentum 2012). metode untuk menilai dampak
sistem yang mengalami benturan itu. antara lain (Parsons, 2006): a)
Dilihat dari sisi ekonomi, dampak Membandingkan
berarti bahwa pengaruh suatu problem/situasi/kondisi dengan apa
penyelenggaraan kegiatan terhadap yang terjadi sebelum intervensi. b)
perekonomian (KBBI Online, 2014). Melakukan eksperimen untuk
Dampak Sosial Ekonomi menguji dampak suatu program
Pengertian sosial ekonomi jarang terhadap suatu area atau kelompok
dibahas secara bersamaan. dengan membandingkannya dengan
Pengertian sosial dan pengertian apa yang terjadi di area atau
ekonomi sering dibahas secara kelompok lain yang belum menjadi
terpisah. Pengertian sosial dalam sasaran intervensi. 21 c)
ilmu sosial merujuk pada objek yakni Membandingkan biaya dan manfaat
masyarakat sedangkan pada yang dicapai sebagai hasil dari
deperteman sosial merujuk pada intervensi. d) Menggunakan model
kegiatan yang ditunjukkan untuk untuk memahami dan menjelaskan
mengatasi persoalan yang dihadapi apa yang terjadi sebagai akibat dari
oleh masyarakat dalam bidang kebijakan masa lalu. e) Pendekatan
kesejahteraan yang ruang lingkup kualitatif dan judgemental untuk
pekarjaan terkait dengan mengevaluasi
kesejahteraan sosial. keberhasilan/kegagalan kebijakan
Dalam kamus besar bahasa dan program. f) Membandingkan apa
Indonesia, kata sosial berarti segala yang sudah terjadi dengan tujuan
sesuatu yang berkaitan dengan atau sasaran tertentu dari sebuah
masyarakat. Sedangkan secara garis program atau kebijakan. g)
besar ekonomi dapat diartikan Menggunakan pengukuran kinerja
sebagai peraturan rumah tangga atau untuk menilai apakah tujuan atau
menejemen rumah tangga. targetnya sudah terpenuhi.
Berdasarkan beberapa pengertian di Kebijakan adalah rangkaian
atas maka dapat disimpulkan bahwa konsep dan asas yang menjadi garis
sosial ekonomi merupakan segala besar dan rencana dalam pelaksanaan
sesuatu yang berkaitan dengan suatu pekerjaan/kepemimpinan dan
pemenuhan kebutuhan yang ada di cara bertindak (Balai Pustaka, 2007).
masyarakat atau yang lebih Kebijakan yang dilakukan

3
pemerintah 24 berkaitan erat dengan sehari- hari suasana dan keseluruhan
kebijakan publik. Kebijakan minimarket sangat memerlukan suatu
sesungguhnya bukanlah sekedar penanganan yang profesional dan
bersangkut paut dengan khusus agar dapat menciptakan daya
hnmekanisme penjabaran keputusan tarik pada minimarket. Tata letak
politik ke dalam prosedur rutin lewat minimarket dapat mempengaruhi
saluran birokrasi pemerintah sirkulasi kembali untuk berbelanja.
melainkan lebih dari itu, lebih Kadang-kadang suasana yang
menyangkut masalah konflik, nyaman bersih dan segar lebih
keputusan dan siapa memperoleh apa diutamakan dari pada hanya sekedar
dari suatu kebijakan. Kebijakan harga rendah yang belum tentu dapat
publik sangat erat dengan putusan menjamin kelangsungan hidup dari
pemerintahan dalam proses minimarket tersebut. Salah satu
pembangunan. Kebijakan publik usaha yang dilakukan oleh
menjadi penting apabila kebijakan pengusaha minimarket ini untuk
tersebut dijalankan atau menarik konsumen agar melakukan
diimplementasikan (Sumaryadi, pembelian yaitu melalui promosi.
2010:83). Pengertian minimarket bisa juga toko
swalayan yang hanya memiliki satu
Perizinan merupakan salah satu atau dua mesin register sementara
perwujudan tugas mengatur dari supermarket adalah swalayan besar
pemerintah. Pengertian izin menurut yang juga menjual barang-barang
definisi yaitu perkenan atau segar seperti sayur dan daging
pernyataan mengabulkan. Sedangkan dengan jumlah mesin register.
istilah mengizinkan mempunyai arti
memperkenankan, memperbolehkan, Tujuan dari perizinan dapat
tidak melarang. Minimarket dalam dilihat dari sisi pemerintah yaitu :
dunia perdagangan saat ini, adalah 1) Untuk melaksanakan peraturan,
toko barang kebutuhan sehari-hari apakah ketentuan-ketentuan yang
dengan ruangan yang tidak terlalu termuat dalam peraturan tersebut
luas (minimarket) bukan lagi sesuai dengan kenyataan dalam
merupakn istilah asing bagi praktiknya atau tidak dan sekalipun
masyarakat umum, terutama yang untuk mengatur ketertiban. 2)
tinggal dikota-kota besar. Sebagai sumber pendapatan daerah,
Minimarket merupakan perantara dengan adanya permintaan
pemasar antara produsen dan permohonan izin, maka secara
konsumen 15 akhir dimana langsung pendapatan pemerintah
aktivitasnya adalah melaksanakan akan bertambah karena setiap izin
penjualan eceran Menurut Hendri yang dikeluarkan pemohon harus
ma’ruf (2005:84) pengertian membayar retribusi dahulu. Semakin
minimarket adalah: “Toko yang banyak pula pendapatan di bidang
mengisi kebutuhan masyarakat akan retribusi tujuan akhirnya yaitu untuk
warung yang berformat modern yang membiayai pembangunan. Menurut
dekat dengan permukiman penduduk Hendri ma’ruf (2005:84) pengertian
sehingga dapat mengungguli toko minimarket adalah: “Toko yang
atau warung.” mengisi kebutuhan masyarakat akan
warung yang berformat modern yang
Sebagai minimarket yang dekat dengan permukiman penduduk
menyediakan barang kebutuhan

4
sehingga dapat mengungguli toko menghasilkan uraian yang mendalam
atau warung.” tentang ucapan,tulisan dan prilaku
Usaha kecil didefinisikan berbeda- yang dapat diamati dari suatu
beda menurut sudut pandang individu, kelompok, masyarakat,atau
masing–masing orang yang organisasi tertentu dalam suatu
mendefinisikan, ada yang melihat keadaan konteks tertentu yang dikaji
dari modal usaha, penjualan dan dari sudut pandangnyang utuh,
bahkan jumlah tenaga kerja yang komperhensif, dan holistic (Bogdan
dimiliki. dan Taylor,dalam Wiratnaujarweni
2014:6 ).
Usaha kecil didefinisikan
berbeda-beda menurut sudut pandang 1. Lokasi Penelitian ini
masing–masing orang yang berlokasi di Kecamatan Kawangkoan
mendefinisikan, ada yang melihat dan Kawangkoan Barat Kabupaten
dari modal usaha, penjualan dan Minahasa. Dalam penelitian ini
bahkan jumlah tenaga kerja yang difokuskan pada Dampak Kebijakan
dimiliki. Tetapi pada dasarnya Perizinan Mini market terhadap
prinsipnya adalah sama. Usaha Kecil di Kecamatan
Pasal 5 UU no 9 tahun 1995 tentang Kawangkoan dan Kawangkoan Barat
Usaha Kecil menentukan kriteria dengan menggunakan indikator
usaha kecil yang dapat diubah Menurut (Dye Thomas R, 2005),
dengan peraturan pemerintah yaitu: Adanya beberapa dampak (manfaat)
a. Memiliki kekayaan bersih paling kebijakan yang perlu diperhatikan
banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus dalam evaluasi kebijakan yaitu : 1.
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan Dampak kebijakan yang diharapkan
bangunan tempat usaha. b. Memiliki (intended consequences), 2. Dampak
hasil penjualan tahunan paling kebijakan yang tidak diharapkan
banyak Rp 1.000.000.000,00 ( satu (unintended consequences), 3.
milyar rupiah). c. Milik warga negara Dampak kebijakan dapat terjadi atau
Indonesia. d. Berdiri sendiri, bukan berpengaruh pada kondisi sekarang.
merupakan anak perusahaan atau Penelitian ini mengambil informan :
cabang perusahaan yan g dimiliki, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi,
dikuasai, atau berafiliasi,baik UKM dan Pasar, Pedagang Pasar,
langsung maupun tidak langsung Camat Kecamatan Kawangkoan,
dengan usaha menengah atau besar. Camat Kecamatan Kawangkoaan
e. Berbentuk usaha perseorangan, Barat, Lurah Kelurahan (Lokasi
badan usaha yang tidak berbadan Pembangunan Minimarket), Kepala
hukum atau badan usaha yang Desa/Hukum Tuan (Lokasi
berbadan hukum termasuk koperasi. Pembangunan Minimarket), Tokoh
masyarakat, Pedagang Usaha Kecil.
Metode Penelitian Dalam penelitian ini digunakan data
primer dan data sekunder. Teknik
Jenis penelitian ini adalah Analisis Data : Pengumpulan Data,
penelitian kualitatif,yaitu salah satu Reduksi Data, Penyajian Data,
prosedur penelitian yang Penarikan Kesimpulan.
menghasilkan data deskriftif berupa
ucapan atau tulisan dan prilaku Hasil Penelitian dan Pembahasan
orang-orang yang diamati penelitian
kualitatif diharapkan mampu

5
Dalam fokus penelitian telah pembayaran dan pembelian bisa kita
di kemukakan bahwa penelitian ini lakukan di Indomaret dan Alfamart.
menggunakan teori indikator Bayar BPJS, bayar belanja online,
Menurut (Dye, 1981 ; Anderson, beli pulsa, beli token listrik, bahkan
1984), semua bentuk manfaat dan bayar tiket konser bisa dilakukan di
biaya kebijakan , baik yang langsung hampir seluruh Indomaret dan
maupun yang akan datang, harus Alfamart. Pemerintah Kabupaten
diukur dalam bentuk efek simbolis Minahasa berharap banyak dengan
atau efek nyata. Output kebijakan hadirnya Indomaret dan Alfamart
adalah berbagai hal yang dilakukan bisa memudahkan bahkan membantu
pemerintah. Kegiatan ini diukur masyarakat Kabupaten Minahasa
dengan standar tertentu. Angka yang terlebih khusus Kecamatan
terlihat hanya memberikan sedikit Kawangkoan dan Kawangkoan Barat
informasi mengenai outcome atau dalam kehidupan sehari-hari.
dampak kebijakan publik, oleh
karena itu untuk Dampak Kebijakan yang Tidak
menentukan outcome kebijakan Diharapkan (Unitended
publik perlu diperhatikan perubahan Consequences)
yang terjadi dalam lingkungan atau
sistem politik yang disebabkan oleh Dampak Kebijakan yang
aksi politik Adanya beberapa tidak diharapkan adalah dampak
dampak (manfaat) untuk itu ada 3 perubahan yang tidak diharapkan
Dampak Kebijakan yang perlu oleh masyarakat. Fenomena yag
diperhatikan dalam evaluasi diterjadi di Kecamatan Kawangkoan
kebijakan yaitu Dampak Kebijakan dan Kawangkoan Barat yaitu dengan
yang diharapkan,Dampak Kebijakan hadirnya Pasar Modern (Alfamart
yang tidak diharapkan dan Dampak dan Indomart) terjadi penurusan
Kebijakan yang terjadi dalam kondisi Omset untuk Usaha Mengengah
sekarang dan kondisi yang akan Kecil, peluang usaha yang menurun
datang. serta meningkatnya pengangguran di
Toko modern merupakan Usaha Menengah Kecil.
sebuah tempat belanja yang Bertumbuhnya minimarket
didukung dengan berbagai fasilitas khususnya Indomaret dan Alfamart
yang bertujuan untuk menambah di Kabupaten Minahasa dianggap
kenyamanan saat berbelanja, seperti secara tidak langsung mengancam
dengan dukungan fasilitas AC, dan melumpuhkan pedagang
tempat yang bersih, tempat yang tradisional. Karena itu pemerintah
barang-barangnya sudah tersusun Kabupaten Minahasa diminta
rapi di dalam rak-rak rapi, sistem memikirkan nasib pedagang kecil
pembayaran yang didukung dengan yang bisa saja kehilangan mata
komputerisasi sehingga proses pencaharian akibat tergilas
transaksi lebih cepat, dan berbagai perusahaan besar. Pemerintah
fasilitas penunjang lainnya. Dari segi diwajibkan mengkaji ulang syarat-
pelayanan, Indomaret dan Alfamaret syarat pemberian izin pendirian
sangat baik dan banyak pilihan minimarket-minimarket tersebut
dalam transaksi, walau di beberapa dengan ketentuan Peraturan Presiden
lokasi masih belum bisa top up ini Nomor 112 Tahun 2007 tentang
dan itu, setidaknya semua Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan

6
Toko Modern. Adapun arah Dampak kebijakan dimasa
kebijakan yang ingin dicapai antara sekarang dan berpengaruh pada
lain pemberdayaan pasar tradisional kondisi yang akan datang
agar dapat tumbuh dan berkembang
serasi, saling memerlukan, saling Dampak kebijakan dimasa
memperkuat, serta saling sekarang dan berpengaruh di kondisi
menguntungkan; memberikan yang akan datang sudah dirasakan
pedoman bagi penyelenggaraan ritel oleh UMK dengan penurunan omset,
tradisional, pusat perbelanjaan, dan peluang usaha yang semakin sempit
toko modern; memberikan norma- dan pertumbuhan toko swalayan di
norma keadilan, saling Kecamatan Kawangkoan dan
menguntungkan dan tanpa tekanan Kawangkoan Barat sudah mulai
dalam hubungan antara pemasok berkembang. Dampak kebijakan di
barang dengan toko modern; masa yang akan datang diduga akan
pengembangan kemitraan dengan makin dirasakan khusunya UMK
usaha kecil, sehingga tercipta yang ada di Kecamatan Kawangkoan
persaingan dan keseimbangan dan Kawangkoan Barat.
kepentingan produsen, pemasok,
toko modern dan konsumen. Salah Banyak permasalahan yang
satu aspek yang sangat menentukan dihadapi oleh pasar tradisional ketika
keberhasilan UMK adalah iklim berhadapan dengan pusat
usaha. Aspek itu sendiri terkait erat perbelanjaan modern, hypermarket,
dengan kemampuan sistem yang di minimarket. Namun permasalahan
bangun,sedangkan sistem yang zonasi sebagai permasalahan yang
dibangun terkait dengan banyak paling krusial, dengan terbitnya dua
pelaku (aktor) dan banyak variable regulasi (Perpres-Permendag) dan
(faktor) yang berpengaruh nyata serta beberapa Perda di tiap daerah
bersifat jangka panjang (multies ternyata belum juga cukup bisa
years). Oleh karena sifatnya tersebut menjawab persoalan zonasi. Perpres
maka faktor-faktor ini sulit diukur dan Permendag yang kemudian
keberhasilannya sebagai buah karya diadopsi oleh Perda hanya mengatur
suatu instansi atau suatu rezim supermarket dan departemen store
pemerintahan. Oleh sebab itu tidak boleh berlokasi pada system
kondusifitas dari setiap faktor jaringan jalan lingkungan dan tidak
tersebut harus ditumbuhkan dan terus boleh berada pada kawasan
diperbaiki. Untuk mengetahui pelayanan lingkungan di dalam
kondisi dari setiap factor dan para kota/perkotaan. Jalan lingkungan
pelaku yang berperan didalamnya adalah jalan umum yang berfungsi
perlu dilakukan evaluasi setiap melayani angkutan lingkungan
waktu,setiap tempat dan setiap sektor dengan ciri perjalanan jarak dekat,
kegiatan usaha dan diharpakn dan kecepatan rata-rata rendah.
pemerintah detail lagi dalam melihat Khusus untuk minimarket boleh
ketentuan-ketentuan berdirinya suatu berlokasi pada setiap sistem jaringan
Pasar Modern seperti Indomaret dan jalan, termasuk sistem jaringan jalan
Alfamart. lingkungan pada kawasan pelayanan
lingkungan (perumahan) di dalam
kota. Jalan lingkungan adalah
merupakan jalan umum yang

7
berfungsi melayani angkutan barang yang lama, tidak aman dan
lingkungan dengan ciri perjalanan tidak nyaman dan sejumlah atribut
jarak dekat, kecepatan rata-rata tidak baik lainnya masih melekat
rendah. Pasar tradisional boleh dalam diri ritel tradisional di mata
berlokasi pada setiap sistem jaringan konsumen.
jalan, termasuk sistem jaringan jalan
lokal atau jalan lingkungan pada
kawasan pelayanan bagian Kesimpulan
kota/kabupaten atau lokal atau
lingkungan (perumahan) di dalam Berdasarkan Hasil Penelitian
kota/kabupaten. yang telah dilakukan tentang
Dampak Kebijakan Perizinan
Berkurangnya konsumen yang Minimarket di Kecamatan
berbelanja pada Pedagang ataupun Kawangkoan dan Kawangkoan Barat
Warung Kecil membuat permintaan maka dapat diambil simpulan
akan barang-barang menurun. sebagai berikut:
Sehingga pendapatannya juga ikut 1. Dampak Kebijkan yang di
menurun seiring dengan Harapkan ( Intended Consequences)
berkurangnya konsumen yang Hadirnya kebijakan Perzininan
berbelanja di Warung atau para pendirian Pasar Modern, diharapkan
pedagang ini. Hal ini menyebabkan mampu membantu masyarakat untuk
para pedagang sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
memaksimalkan keuntungan dan dan juga dapat membantu
sulit untuk mengembangkan masyarakat dalam transaksi secara
usahanya. Kurangnya permintaan online (Pembayaran BPJS,
barang yang membuat pedagang pembelian barang secara online,
takut untuk membeli barang yang pembelian pulsa listrik dan lain
banyak, karena mereka takut barang sebagainya).
tersebut hanya tinggal dan akan 2. Dampak Kebijakan yang Tidak di
kadaluarsa sehingga mereka sendiri Harapkan (Unitended Consequences)
yang akan rugi. a). Adanya Kebijakan Perizinan
Minimarket ,mengakibatkan Usaha
Persaingan tidak seimbang Kecil Menengah mengalami
yang terjadi antara ritel tradisional Penurunan pendapatan yang
dan ritel modern kerap membawa dirasakan oleh para penjual seperti
implikasi sosial, karena tersisihnya penurunan Omset perbulan akibat
ritel tradisional dan membawa menurunnya pembeli.
konsekuensi terhadap hilangnya mata b). Daya beli masyarakat yang mulai
pencaharian sebagian penduduk. menurun akibat penurunan
Selain tidak seimbangnya pendapatan yang terjadi, menurunnya
kemampuan dalam hal modal dan omset sehingga menyebabkan
kapital, harus diperhatikan pula beberapa Usaha Kecil di Kecamatan
model pengelolaan dalam toko Kawangkoaan dan Kawangkoaan
tradisional, dimana sampai saat ini Barat tutup/gulung tikar.yang pada
masih terjebak dalam model akhirnya menyebabkan
pengelolaan yang masih jauh dari pengangguran juga menurunya
upaya menawarkan model yang bisa peluang usaha bagi Usaha Kecil
lebih menarik konsumen. Kesan stok Menegah.

8
c). Kehadiran Minimarket di antara 2. Dampak Kebijakan yang Tidak
Usaha Kecil Menengah di Harapkan (Unitended
menyebabkan Consequences)
peluang usaha semakin menurun Diharapkan pemerintah melihat
karena usha kecil tidak dapat zonasi-zonasi dalam pendirian Pasar
bersaing Modern sehingga tidak terjadi
dengan Minimarket dilihat dari segi tumpang tindih pada lokasi
pelayanan. perdagangan Usaha Menegah Kecil.
3. Dampak Kebijakan Perizinan di Diharapkan juga Pemerintah
masa sekarang ini sudah dirasakan memberikan Batasan penjualan pada
oleh Usaha Kecil dengan Indomaret dan Alfamart seperti
berkurangnya pendapatan/omzet, buah-buahan dan sayur mayur agar
menjamurnya usaha minimarket pedangan Usaha Kecil Menengah
yang mengakibatkan menjadi tidak merasakan kerugian yang
sempitnya peluang usaha. Dampak cukup besar.
kebijakan perizinan di masa yang 3. Dampak yang terjadi saat ini
akan datang diduga akan makin dan masa yang akan datang.
dirasakan khusunya Kecamatan Pemerintah Kabupaten Minahasa
Kawangkoan dan Kawangkoan seharusnya mendorong pelaku Usaha
Barat. Kebijakan perizinan usaha Kecil Menengah agar dapat bersaing
yang dibuat oleh Pemerintah Daerah dengan pelaku-pelaku usaha
Kabupaten Minahasa sebagian besar Minimarket, misalnya dengan cara
berdampak negatif bagi kehidupan pemberian sistem kredit yang mudah
Usaha Kecil. di bank atau dengan cara
membersihkan dan memperindah
pasar-pasar tradisional sehingga
Saran konsumen dapat memilih berbelanja
di pasar tradisional karena adanya
Berdasarkan kesimpulan di jaminan keamanan dan kenyamanan.
atas, maka penulis dengan segala Pemerintah Kabupaten Minahasa
kerendahan hati memberikan saran seharusnya dalam pemberian izin
sebagai berikut : usaha Minimarket selain
1. Dampak Kebijkan yang di memperhatikan syarat-syarat
Harapkan (Intended pemberian izin usaha toko modern
Consequences) berbentuk minimarket yang diatur
Pemerintah Kabupaten Minahasa dalam Permendag no.53 tahun 2008
dalam hal ini Dinas Penanaman tentang Pedoman Penataan Dan
Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
(DPM-PTSP) Kabupaten Minahasa Perbelanjaan Dan Toko Modern.
seharusnya melakukan pengkajian Pemerintah Kabupaten Minahasa
kembali dan pengawaan secara juga harus memperhatikan jarak
berkala terhadap pemberian izin lokasi antara toko modern yang akan
usaha yang dikeluarkan sehingga dibangun dengan pasar tradisional
bias diketahui terlebih dulu siapa saja yang telah ada sebelumnya seperti
yang akan merasakan dampak dalam yang diatur dalam dalam Perpres 112
sebuah pendirian Pasar Modern Tahun 2007 tentang Penataan dan
dalam hal ini Alfamart dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Indomaret. Perbelanjaan dan Toko Modern.

9
dimana minimarket cabang dan Pemutusan Perjanjian Franchise oleh
minimarket waralaba paling dekat Franchisor, Fakultas Hukum UGM,
berjarak 1000 meter dengan pasar Yogyakarta.
tradisional. Hal ini selain merupakan
bagian dari penataan terhadap Nitisusastro, Mulyadi. 2012.
pertumbuhan toko modern tersebut, Kewirausahaan dan managemen
juga merupakan bagian dari Usaha Kecil. Bandung: Alfabeta
perlindungan pemerintah untuk tidak Parsons, Wayne. 2006. Publik
membiarkan kehadiran toko modern Policy: Pengantar Teori dan Praktik
tersebut mengakibatkan pelaku usaha Analisis Kebijakan. Jakarta: Kencana
kecil kehilangan eksistensinya. Prenada Media Group.
Sinaga Pariaman. 2004. Pasar
Modern VS Pasar Tradisional.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Kementerian Koperasi dan
UKM.
Agustino, Leo. 2008. Dasar- Sujarweni, V. Wiratna. 2014.
dasar Kebijakan Publik. Alfabeta: Metode Penelitian: Lengkap, Praktis,
Bandung. dan Mudah Dipahami. Yogyakarta:
Albertus Sandjaja,Heriyanto. Pustaka Baru Press.
2006. Metode Penelitian. Jakarta : Sumaryadi, I Nyoman, 2010,
Prestasi Pustaka. Perencanaan Pembangunan Daerah
Bagong, Suyatno, Sutinah. Otonom dan Pemberdayaan
2010.Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Penerbit Citra
Sosial:Berbagai Alternatif Utama
Pendekatan. Jakarta: Kencana Soenarko, H. 2003. Public
Dye, Thomas, 2005. Policy. Surabaya: Airlangga
Understanding Public Policy, Elevent University
Edition, New Jersey: Pearson
Thohar, M.2000. Membuka
Prentice Hall
Usaha Kecil.Yogyakarta: Penerbit
Fitzriyati, Wardah.2008.
Panduan Pendirian dan Pengelolaan Kanisius.
Usaha(Minimarket). Usman, Husaini. 2003.
Yogyakarta:Penerbit: Transmedia Metodologi Penelitian Sosial.
Pustaka Jakarta: Bumi Aksara
Hessel Nogi S. Tangkilisan, Winarno,Budi. 2006.
M.Si, Drs, 2003. Kebijakan Publik Kebijakan Publik (teori dan proses).
yang Membumi, Konsep, Strategi Jakarta: Penerbit: Gramedia Pustaka
dan Kasus, Yogyakarta: Lukman Utama
Offset dan YPAPI.
Ma’ruf, Hendri, (2006) Zunaidi, M. 2013.
Pemasaran Ritel, Gramedia Pustaka “Kehidupan Sosial Ekonomi
Utama Jakarta. Pedagang di Pasar Tradisional Pasca
Martin D. Fern,2002 Relokasi dan Pembangunan Pasar
Franchising Law, Volume I, Times Modern”, Jurnal Sosiologi Islam3 (1)
Mirror Bodes, USA Peraturan Presiden Republik
Mita Nur Ria, 2003, Indonesia Nomor 112 Tahun 2007
Pelaksanaan perlindungan Hukum Tentang Penataan Dan Pembinaan
Terhadap Franchise Dalam hal

10
Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan UU No 9 Tahun 1995
Dan Toko Modern Tentang Usaha Kecil
Peraturan Menteri Undang-Undang Nomor 20
Perdagangan Republik Indonesia Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Nomor : 53/M-Dag/Per/12/2008 Kecil dan Menengah.
Tentang Pedoman Penataan Dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Perbelanjaan Dan Toko Modern

11

Anda mungkin juga menyukai