Anda di halaman 1dari 9

KAK Rapat Koordinasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Provinsi Jawa Timur

KERANGKA
KERANGKA ACUAN KERJA
ACUAN KERJA

(KAK)
(KAK)

PENYUSUNAN DETAIL CAPAIAN INDIKATOR KINERJA BIDANG PENATAAN


RUANG DI JAWA TIMUR

RAPAT KOORDINASI
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DI
PROVINSI JAWA2017TIMUR
Tahun Anggaran

Tahun Anggaran 2019

1
KAK Rapat Koordinasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Provinsi Jawa Timur

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penataan Ruang memiliki arti penting di dalam perkembangan suatu wilayah.


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, penataan
ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan tata ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam rangkaian kegiatan penataan ruang tersebut,
pengendalian pemanfaatan ruang merupakan salah satu aspek utama dalam penataan
ruang, karena berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang menyebutkan bahwa Pengendalian pemanfaatan
ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang sehingga dapat mendukung
pengembangan wilayah berlanjutan. Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui
penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif serta
pengenaan sanksi.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang,
dokumen perencanaan seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), RDTR, dan
dokumen rencana lainnya, harus menyusun arahan pengendalian pemanfaatan ruang di
dalam dokumen rencananya. Akan tetapi pada kenyataannya , pengendalian pemanfaatan
ruang yang telah disusun di dalam dokumen rencana tersebut belum dapat
terimplementasikan dengan baik dan dalam beberapa kasus mengakibatkan adanya
pelanggaran pemanfaatan ruang. Ketidaksesuaian atau pelanggaran tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor, diantaranya tekanan perkembangan pasar terhadap ruang, belum
jelasnya mekanisme pengendalian, dan lemahnya penegakan hukum.
Seiring dengan semakin dinamisnya perkembangan kawasan perkotaan di
Kabupaten dan kota, maka disusunlah Rencana Detail Tata Ruang untuk menunjang
perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian penataan ruang. Rencana Detail Tata
Ruang merupakan dokumen rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah
kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi kabupaten/kota. Peraturan
Zonasi Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut PZ kabupaten/kota adalah ketentuan
yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya
dan disusun untuk setiap blok/zona peruntukan yang penetapan zonanya dalam rencana
detail tata ruang.
Sejak tahun 2014 sampai saat ini telah lebih dari 28 Peraturan Daerah tentang
Rencana Detail Tata Ruang yang telah disahkan menjadi peraturan daerah sehingga

2
KAK Rapat Koordinasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Provinsi Jawa Timur

dapat dijadikan acuan dalam upaya mewujudkan tertib tata ruang di Provinsi Jawa Timur.
Akan tetapi pada realitanya, masih banyak pemanfaatan ruang yang masih kurang sesuai
dengan apa yang telah diatur di produk hukum penataan ruang tersebut.. Hal ini
menunjukkan masih lemahnya pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten/kota di Jawa
Timur. Secara umum lemahnya pengendalian pemanfaatan ruang tersebut disebabkan
oleh Belum efektifnya Pengendalian Pemanfaatan Ruang, baik dalam kelembagaan
penataan ruang, regulasi, deliniasi peta penataan ruang dan RTRW belum dijadikan acuan
pembangunan sektor dan daerah.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terjadi saat ini, maka kebutuhan lahan
untuk menunjang kegiatan penduduk juga semakin meningkat. Hal ini menjadi salah satu
faktor pendorong terjadinya pelanggaran pemanfaatan ruang seperti kegiatan alih fungsi
lahan LP2B menjadi lahan penunjang kegiatan budidaya. Disamping itu di Kota-kota besar
yang ada di Jawa Timur seperti Kota Surabaya dengan nilai lahan yang sangat tinggi
mendorong masyarakat untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan yang mereka miliki dan
hal tersebut terkadang memunculkan pelanggaran intensitas pemanfaatan ruang yaitu
pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi ruang tetapi intensitas pemanfaatan ruang
menyimpang, seperti Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Luas Bangunan (KLB),
Koefisien Tinggi Bangunan (KTB) yang tidak sesuai dengan fungsi ruang, tetapi tidak
sesuai dengan ketentuan teknis. Contoh lain tata masa bangunan (Garis Sempadan
Bangunan, tinggi bangunan), prasarana penunjang kegiatan (parkir, bongkar muat), yang
tidak sesuai dengan Rencana Tata Ratau standar kota yang ditetapkan. Bentuk
pelanggaran, yaitu : pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi ruang, tetapi bentuk
pemanfaatan ruang menyimpang contoh rumah di kawasan dengan fungsi permukiman
membuka kegiatan komersil seperti ruko, salon, bengkel, dsb yang belum tentu
diperbolehkan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan, dalam melaksanakan penataan ruang wilayah kabupaten/kota, pemerintah
daerah berwenang melaksanakan penataan ruang wilayah kabupaten/kota yang meliputi
kegiatan Perencanaan tata ruang wilayah kabupaten/kota, Pemanfaatan ruang wilayah
kabupaten/kota, dan Pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota. Sehingga
berdasarkan keadaan di atas, maka perlu dilaksanakan Rapat Koordinasi Pengendalian
dan Pemanfaatan Ruang guna meningkatkan kapasitas daerah dalam menyusun sistem
perizinan pemanfaatan ruang dan meningkatkan efektifitas pengendalian pemanfaatan
ruang sesuai kewenangan masing-masing daerah.

3
KAK Rapat Koordinasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Provinsi Jawa Timur

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud penyelenggaraan kegiatan Rapat Koordinasi Pengendalian Pemanfaatan
Ruang di Provinsi Jawa Timur adalah sinkronisasi upaya perwujudan pengendalian
pemanfaatan ruang wilayah melalui mekanisme penyusunan RDTR dan PZ yang
implementatif antar wilayah di Provinsi Jawa Timur
Tujuan penyelenggaraan Rapat Koodinasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang di
Jawa Timur adalah upaya untuk meningkatkan kapasitas Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) di Kabupaten/Kota pada upaya tertib tata ruang, agar Seluruh Peraturan Daerah
tentang Penataan Ruang dapat berjalan sesuai dengan pedoman dan peraturan yang
berlaku.

1.3. Sasaran
Sasaran dari Rapat Koodinasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Jawa Timur
ini diantaranya;
1. Terlaksananya proses Sosialisasi Peraturan perundang-undangan terbaru yang
berkaitan dengan Rencana Detail Tata Ruang;
2. Terlaksananya pembekalan terkait telaah penerapan perubahan Peraturan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2011 Tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang Dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota menjadi
Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang Dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota;
3. Terlaksananya pembekalan terkait konsep pengendalian pemanfaatan ruang yang
selaras dan implementatif untuk kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang meliputi
ketentuan Peraturan Zonasi, dan Perizinan
4. Terlaksananya pemaparan studi kasus praktek penerapan Peraturan Zonasi, dan
Perizinan dalam upaya pengendalian pemanfaatan ruang, oleh perwakilan
kabupaten/kota di Jawa Timur.

1.4. Dasar Hukum.


Acuan normatif atau Dasar Hukum dalam Rapat Koodinasi Pengendalian
Pemanfaatan Ruang di Jawa Timur ini adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;

4
KAK Rapat Koordinasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Provinsi Jawa Timur

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang


Penyelenggaraan Penataan Ruang;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk
dan Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 TAHUN 2008 Tentang Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Daerah;
6. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 8
Tahun 2017 tentang Pedoman Pemberian Persetujuan Substansi dalam rangka
Penetapan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Provinsi dan Rencana Tata
Ruang Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 116 Tahun 2017 tentang Koordinasi
Penataan Ruang Daerah;
9. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan
Zonasi Kabupaten/Kota
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 – 2031;
11. Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2014 tentang Pemanfaatan Ruang pada
Kawasan Pengendalian Ketat Skala Regional di Provinsi Jawa Timur;
12. Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2017 tetang Tata Cara Penggantian yang
Layak dan Penetapan Sanksi Administratif dalam Pemanfaatan Ruang di Provinsi
Jawa Timur.

5
KAK Rapat Koordinasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Provinsi Jawa Timur

Bab II
Persiapan Pelaksanaan Kegiatan

2.1. Petugas Pelaksana


Dalam rangka menunjang suksesnya kegiatan Rapat Koodinasi Pengendalian
Pemanfaatan Ruang di Jawa Timur ini, maka diperintahkan kepada Tim Petugas
Pelaksana kegiatan yang mengatur pelaksanaan kegiatan. Adapun tugas Tim Pelaksana
adalah sebagai berikut :
1. Tim menyiapkan perlengkapan bahan tayang dan persiapan materi untuk peserta serta
semua kelengkapan termasuk absensi, akomodasi, dokumentasi, MC, dan pembaca
Do’a, dll.
2. Tim menyiapkan kendaraan untuk penjemputan Narasumber di Bandara.
3. Tim melakukan koordinasi secara aktif dan proaktif dengan Narasumber dari
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia,Biro Hukum Setda Provinsi Jawa Timur, Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Malang, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Bondowoso, akademisi dan praktisi terkait.
4. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Penataan Ruang
Wilayah; Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi
Jawa Timur.

2.2. Peserta yang diundang.


Peserta Rapat Koodinasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Jawa Timur adalah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur, Badan Pertanahan
Nasional Kantor Wilayah Jawa Timur, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur,
Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Jawa Timur, Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) Dinas yang membidangi Penataan Ruang dan Organisasi Perangkat Daerah
(OPD), Dinas yang membidangi Perizinan di Kabupaten/Kota, serta Praktisi dan
Akademisi Penataan Ruang di Provinsi Jawa Timur.

2.3. Narasumber dan Moderator


Adapun yang bertindak sebagai narasumber dan moderator pada Rapat Koodinasi
Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Jawa Timur adalah unsur pejabat dari :

6
KAK Rapat Koordinasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Provinsi Jawa Timur

Narasumber :
1. Direktorat Jenderal Tata Ruang (Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang Daerah Kementerian ATR/BPN RI
2. Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penguasaan Tanah Kementrian ATR/BPN RI
3. Biro Hukum Setda Provinsi Jawa Timur
4. Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa
Timur
5. Pemerintah Kota Malang
6. Pemerintah Kabupaten Bondowoso
7. Akademisi/Praktisi Penataan Ruang
Moderator :
1. Ketua Ikatan Ahli Perencana (IAP) Jawa Timur.

2.4. Materi.
Materi dalam Rapat Koodinasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Jawa Timur
berupa :
1. Sosialisasi Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
oleh Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota oleh Dirjen Tata Ruang (Direktur
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah)
2. Penjelasan terkait konsep pengendalian pemanfaatan ruang yang meliputi Peraturan
Zonasi, Perizinan, Pemberian Insentif dan Disinsentif, serta Sanksi oleh Dirjen
Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah
3. Peran Biro Hukum terhadap mekanisme legalisasi Rencana Tata Ruang oleh Biro
Hukum Setda Provinsi Jawa Timur
4. Telaah penerapan perubahan Peraturan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
20/PRT/M/2011 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Dan
Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota menjadi Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 16
Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Dan
Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota oleh Akademisi/Praktisi Penataan Ruang oleh
Akademi (Dr. Ir. Ibnu Sasongko, MT)
5. Praktek penerapan Peraturan Zonasi, Perizinan, Pemberian Insentif dan Disinsentif,
serta Sanksi oleh Pemerintah Kota Malang dan Kabupaten Bondowoso.

7
KAK Rapat Koordinasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Provinsi Jawa Timur

2.5. Sumber Dana.


Semua pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan Rapat Koodinasi Pengendalian
Pemanfaatan Ruang di Jawa Timur dibebankan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPA-SKPD) Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) Tahun
Anggaran 2018 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya
Provinsi Jawa Timur Nomor : 903/267/203.2/2018 tanggal 31 Desember 2018.

2.6. Waktu Pelaksanaan dan Jadwal Acara


Waktu penyelenggaraan Rapat Koodinasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang di
Jawa Timur adalah tanggal 30-31 Juli 2019 bertempat di Hotel Papilio Surabaya. Dengan
Jadwal sebagai berikut

WAKTU MATERI PEMBICARA MODERATOR

Selasa, 30 Juli 2019


13.00 – 14.00 Registrasi Panitia
14.00 – 15.00 ACARA PEMBUKAAN :
• Menyanyikan Lagu
Panitia
Indonesia Raya
• Laporan Panitia
Panitia
Penyelenggara
Moh. Rudy Ermawan Y, ST.MMT
Kadis Perumahan rakyat,
• Sambutan Pembukaan Kawasan Permukiman dan
Cipta Karya Prov. Jatim

• Do’a Panitia
Paparan Materi :
Sosialisasi Peraturan Menteri
Agraria dan Tata
Dirjen Tata Ruang (Direktur
Ruang/Badan Pertanahan
Pembinaan Perencanaan Tata
Nasional Nomor 16 Tahun
Ruang dan Pemanfaatan Ruang
2018 tentang Pedoman
Daerah)
Penyusunan Rencana Detail
Tata Ruang dan Peraturan
Zonasi Kabupaten/Kota
Paparan Materi : Ikatan Ahli
Telaah penerapan Perencanaan (IAP)
15.00 – 17.00
perubahan Peraturan Provinsi Jawa
Peraturan Menteri Pekerjaan Timur
Umum Nomor
20/PRT/M/2011 Tentang
Akademi
Pedoman Penyusunan
(Dr. Ir. Ibnu Sasongko, MT)
Rencana Detail Tata Ruang
Dan Peraturan Zonasi
Kabupaten/Kota menjadi
Peraturan Menteri ATR/BPN
Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pedoman

8
KAK Rapat Koordinasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Provinsi Jawa Timur

WAKTU MATERI PEMBICARA MODERATOR


Penyusunan Rencana Detail
Tata Ruang Dan Peraturan
Zonasi Kabupaten/Kota oleh
Akademisi/Praktisi Penataan
Ruang
17.00 – 17.30 Diskusi dan Tanya Jawab

17.30 – 18.30 ISHOMA


Paparan Materi:
Konsep pengendalian Ir. Wisnubroto Sarosa,
pemanfaatan ruang yang CES,M.Dev.Plg (Direktorat
meliputi Peraturan Zonasi, Jendral Pengendalian dan
Perizinan, Pemberian Penguasaan Tanah Kementrian
Insentif dan Disinsentif, serta ATR / BPN)
Sanksi Ikatan Ahli
18.30 – 20.30 Perencanaan (IAP)
Provinsi Jawa
Paparan Materi : Timur
Peran Biro Hukum terhadap Biro Hukum Setda Provinsi
mekanisme legalisasi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang

20.30 – 21.00 Diskusi dan Tanya Jawab


Rabu, 31 Juli 2019
Makan Pagi
06.00 – 08.00 Panitia
Registrasi Ulang
Paparan Materi :
Ikatan Ahli
Praktek penerapan Pemerintah Kota Malang dan
Perencanaan (IAP)
08.00 – 10.00 Peraturan Zonasi, Perizinan, Pemerintah Kabupaten
Provinsi Jawa
Pemberian Insentif dan Bondowoso
Timur
Disinsentif, serta Sanksi
10.00 – 10.30 Diskusi dan Tanya Jawab
Paparan Materi : Kepala Seksi Pengendalian
10.30 –
Arahan P2RDTR Tahun Ruang Wilayah
11.30
2020 (Priyo Nur Cahyo, ST, MT)
11.30 – 12.00 Penutup Panitia

Anda mungkin juga menyukai