TINJAUAN PUSTAKA
Pengelolaan limbah domestik
Air buangan rumah tangga atau domestic waste water dihasilkan oleh
aktivitas manusia yang berupa ekskreta (tinja dan urin) atau black water dan
buangan air kamar mandi, serta air bekas cucian atau grey water. Pengolahan air
buangan domestik tersebut dapat dilakukan secara setempat atau terpisah (on-site)
dan terpusat atau komunal (off-site) (Perdana, 2008). Sistem pengolahan secara
langsung atau on-site system dalam pengolahan air limbah domestik berfungsi
sebagai sistem pengolahan secara mandiri, dimana ketersediaan lahan dan fasilitas
telah dimiliki oleh masing-masing penghasil/sumber limbah. Pengolahan on-site
pada umumnya hanya mengolah limbah padat/kotoran manusia, sedangkan limbah
cair dari kamar mandi, dapur cuci, dan lain-lain langsung dibuang ke badan air
penerima menuju saluran drainase atau sungai (Prameswari 2014). Beberapa
contoh pengolahan secara on-site berupa penggunaan tangki septik (septic tank)
(Withers et al. 2011)dan wetland (Tanner et al. 2012). Penggunaan septic tank
masih banyak digunakan karena kemudahan dalam pengoperasiannya, memiliki
kemampuan penyisihan bakteri yang baik, kapasitas pengolahan tinggi tanpa perlu
memiliki keterampilan operasional khusus dan kebutuhan energi tinggi (Platzer et
al. 2007) serta biaya yang dikeluarkan lebih rendah ketimbang metode komunal.
Sistem pengolahan secara terpusat atau off-site system dalam pengolahan air
limbah domestik berfungsi sebagai sistem pengolahan yang terpusat pada satu
sistem pengolahan terpadu.Pemilihan sistem ini didasarkan pada upaya pengolahan
limbah cair secara menyeluruh pada suatu kawasan yang cukup besar penduduknya.
Sarana dan prasarana air limbah terpusat terdiri dari sistem perpipaan air limbah
(sewage) dan sistem pengolahan (IPAL) dimana pemilihan desain perpipaan dan
sistem pengolahan sangat bergantung pada ketersediaan lahan dan kondisi di
lapangan (Prameswari 2014). Sistem perpipaan dapat dibedakan menjadi perpipaan
(sewage) yang dilengkapi IPAL, shallow sewer, dan small bore sewer untuk
mengalirkan air limbah dengan kapasitas dan luasan daerah pelayanan yang terbatas
(Hardjosuprapto 2000).
1
Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk adalah metode perkiraan jumlah penduduk dengan
memperhatikan karakteristik penduduk berupa umur dan jenis kelamin.Proyeksi
(projection) adalah perkiraan penduduk berdasarkan sensus (biasanya sensus
terakhir). Disini perkiraan penduduk tidak hanya beberapa tahun sesudah sensus
tetapi mungkin sampai beberapa puluh tahun sesudah sensus. Proyeksi penduduk
menurut Multilingual Demographic Dictionary adalah : Perhitungan (kalkulasi)
yang menunjukkan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan
dating (Munifah L 2006).
Menentukan proyeksi penduduk dapat menggunakan 3 persamaan yaitu, metode
geometri, metode aritmatika dan eksponensial. Masing-masing metode tersebut
memiliki cara atau persamaan yang berbeda. Metode geometri diperlukan data Pn
(jumlah penduduk pada tahun n), Po (jumlah penduduk pada tahun n), r (angka
pertumbuhan penduduk), dan t (selisih antara tahun dasar dengan tahun n).
Begitupun metode aritmatika menggunakan data yang sama namun memiliki
persamaan yang berbeda dengan geometri. Proyeksi penduduk dengan metode
aritmatika mengasumsikan bahwa jumlah penduduk pada masa yang akan datang
akan bertambah dengan jumlah yang sama setiap tahun. Hasil proyeksi akan
berbentuk suatu garis lurus.. Metode Eksponensial menggambarkan pertambahan
penduduk yang terjadi secara sedikit-sedikit sepanjang tahun, berbeda dengan
metode geometri yang mengasumsikan bahwa pertambahan penduduk hanya terjadi
pada satu saat selama kurun waktu tertentu (Adioetomo dan Samosir 2010).
Air Limbah
Air limbah merupakan kombinasi antara cairan dan limbah (air dari pemukiman,
komersial, perkantoran dan industri) dengan air tanah, air permukaan dan air hujan
yang biasanya mengandung bahan / zat yang membahayakan nyawa manusia dan
mengganggu kelestarian hidup. Data sumber air limbah dapat digunakan untuk
memperkirakan aliran air limbah rata-rata dari berbagai rumah, industri dan aliran
air tanah di sekitarnya. Menurut tingkat perkembangan wilayah, jumlah sampah
yang dibuang di kota lebih besar dari jumlah sampah yang dibuang di desa.
Perhitungan debit air limbah didasarkan pada konsumsi harian air bersih per orang.
Diperkirakan jumlah air bersih yang akan menjadi air limbah menyumbang 70%
sampai 80% dari jumlah air bersih yang terpakai (Pratiwi dan Purwanti 2015).
2
mengalirkan air bersih ke lokasi yang diinginkan dengan tekanan yang cukup untuk
mencapai lokasi yang diinginkan dan membuang air kotor dari lokasi tertentu tanpa
mencemari bagian penting lainnya (Martin 2004). Sistem jaringan pipa dirancang
untuk membawa suatu kecepatan aliran tertentu. Ukuran pipa tidak boleh melebihi
ukuran yang disyaratkan, dan tekanan dalam sistem harus cukup (Pardosi 2018)
METODOLOGI
Proyeksi Penduduk dan Kebutuhan Air
Praktikum ini membahas mengenai salah satu tahapan dalam perencanaan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yaitu perencanaan jaringan sistem
penyaluran air limbah. Praktikum telah dilaksanakan pada Selasa, 16 Februari 2021
dengan sistem WFH (Work From Home) yang berarti semua kegiatan praktikum
dilakukan dari rumah. Perencanaan IPAL berlokasi di kawasan imajiner yaitu
Kawasan Terpadu Mandalapura. Peta Kawasan Terpadu Mandalapura dapat dilihat
pada Gambar 1. Data yang digunakan pada praktikum ini adalah luas area blok
pelayanan, data jumlah penduduk tahun 2011-2020, hasil data proyeksi penduduk
tahun 2020, 2035 dan 2050, total kebutuhan air bersih non-domestik tahun 2020,
2035 dan 2050, serta total kebutuhan air bersih domestik tahun 2020, 2035 dan
2050. Tahapan pelaksanaan praktikum disajikan dalam diagram alir.
Mulai
3
Data luas area blok pelayanan disiapkan
Selesai
4
metode incremental increase menggunakan persamaan 3. Persamaan-persamaan
tersebut dijabarkan sebagai berikut.
Pn= Po + (n d)……………………………………… ................................... (1)
Pn = Po (1+r)n………………………………………………....….................(2)
Pn = Po (n X) +[n(n + 1)Y2] ………………………………………....…... (3)
Penentuan nomor node saluran dan panjang segmen dengan estimasi jarak
antar node 150-200 m
Masukkan besar debit bersih untuk setiap daerah pelayanan untuk tahun
perencanaan 2050
Hitung besar debit air bersih setelah ditambahkan nilai kehilangan air
sebesar 25%
Masukkan debit jam puncak air bersih dengan mengalikan debit air bersih
setelah ditambahkan nilai kehilangan air dengan faktor jam puncak sebesar
2
Masukkan nilai debit air limbah domestik dan non-domestik, pilih nilai
80% dari debit air bersih
Selesai
6
Debit minimum (Qmin)= 0,2 x PE1,2 x Qr……………………………...................(5)
Debit maksimum (Qmd)= 5 x PE0,8 x fmd x Qr…………………………………...(6)
Debit infiltrasi pemukaan (Qinf.permukaan) = 0,3 x PEkumulatif x Qr …………….....(7)
Debit infiltrasi saluran (Qinf.saluran) = (L/1000) x qinf……………........………….(8)
Debit puncak (Qpeak)= Qmd + Qinf.permukaan + Qinf.saluran………………………..(9)
Mulai
Ditentukan nilai rasio ketinggian air dan diameter pipa (proporsional depth
d/D) sebesar 0,8
Nilai kecepatan aliran (V) ditentukan dengan asumsi antara 0,6-3 m/detik
7
A
Selesai
8
Adapun persamaan yang digunakan untuk perencanaan debit air limbah
sebagai berikut:
Qfull awal =
𝑄𝑝
……………………………………………………….....(10)
𝑄𝑝/𝑄𝑓𝑢𝑙𝑙
𝑄𝑓𝑢𝑙𝑙𝑎𝑤𝑎𝑙
4( )
Dhitung = √ 𝑣𝑓𝑢𝑙𝑙 𝑎𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖
………………………………………………………...(11)
𝜋
PEMBAHASAN
Proyeksi Penduduk
Proyeksi jumlah penduduk menjadi salah satu hal yang diperlukan untuk
menghitung prediksi kebutuhan air di masa akan datang. Perhitungan dilakukan
dengan menggunakan data sekunder berupa data jumlah penduduk yang ada pada
masa sekarang dan masa lampau. Berikut ini merupakan data jumlah penduduk
Kota Mandalapura periode 2011-2020.
Tabel 1 Data Jumlah Penduduk Tahun 2011-2020
Tahun Jumlah
2011 33805
2012 33615
2013 34186
2014 34836
2015 35567
2016 36385
2017 37258
2018 38190
2019 39183
2020 40280
Data jumlah penduduk di atas digunakan untuk menghitung prediksi jumlah
Kota Mandalapura selama 15 tahun ke depan (tahap pertama perencanaan) dan 30
tahun ke depan (tahap kedua perencanaan). Nilai proyeksi penduduk pada analisis
kali ini digunakan menggunakan metode aritmatika karena metode ini merupakan
metode dengan standar deviasi terkecil. Standar deviasi digunakan untuk
menghomogenkan data, maka dari itu nilai standar deviasi dipilih nilai yang paling
9
kecil. Hal ini dikarenakan metode aritmatika memiliki nilai standar deviasi terkecil
Zulkarnaen (2014), yakni proyeksi yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan
penyimpangan antara hasil ramalan dan kenyataan (standar deviasi) sekecil
mungkin. Hasil proyeksi penduduk pada tahun 2035 dan tahun 2050 menggunakan
Metode Aritmatika dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
10
maka lokasi IPAL berada di badan sungai yang terletak pada elevasi terendah
wilayah pelayanan IPAL. Total manhole yang digunakan berjumlah 35 titik sebagai
pintu/lubang kontrol saluran IPAL yang direncanakan dengan jarak antar node 150-
200 m, jika ada belokan, pertigaan atau perempatan juga dibangun node (Sugiharto
1987). Berikut ini merupakan gambar peta aliran air limbah dari Kota Mandalapura
yang telah dirancang.
11
L/jiwa/hari. Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh nilai kebutuhan air domestik
Kota Mandalapura pada tahun 2050 untuk setiap lokasi pelayanan. Data sekunder
nilai kebutuhan air non-domestik Kawasan Terpadu Mandalapura dapat dilihat pada
Tabel 2 Lampiran 1. Dengan mengetahui nilai kebutuhan air domestik dan non-
domestik, dapat diperoleh nilai kebutuhan air bersih untuk setiap lokasi pelayanan
Kawasan Terpadu Mandalapura untuk tahun 2050.
Setelah itu dilakukan perhitungan debit air bersih ditambah persen kehilangan
air. Apabila sudah didapat nilai debit air bersih ditambah persen kehilangan air,
dilakukan perhitungan debit jam puncak yang mana hasil dari debit air bersih
ditambah persen kehilangan air dikali (x) dua. Setelah mengetahui persamaan debit
jam puncak, dicari debit air limbah dengan cara mencari 80% dari debit jam puncak,
dimana nilai debit air limbah memiliki kisaran 60 hingga 80% dari debit jam
puncak. Kemudian dihitung nilai populasi ekuivalen (PE), nilai ini didapat ketika
sudah mendapatkan debit rata-rata dengan cara mencari menjumlahkan debit air
limbah pada tiap masing-masing segmen, lalu setelah mencari data tersebut
dapatlah dicari PE dengan cara membagi nilai debit air limbah dengan debit rata-
rata pada tiap segmen nya.
Mencari nilai debit minimum diperlukan mencari nilai PE kumulatif dengan cara
menjumlahkan tiap masing-masing segmen pada PE, setelah itu didapat debit
minimum dengan cara hasil perkalian 0.2 dikali dengan hasil pangkat 1,2 PE
kumulatif dan perkalian debit rata-rata. Debit maksimum dihitung dengan cara hasil
kali 5 dengan hasil pangkat 0.8 dari PE kumulatif lalu dikalikan dengan 1.5 dan
debit rata-rata. Kemudian dicari debit Infiltrasi (Q infiltrasi), dimana pada Q
infiltrasi terbagi atas dua jenis yaitu debit infiltrasi permukaan dan debit infiltrasi
saluran. Kedua debit infiltrasi tersebut didapat dengan cara sebagai berikut secara
berturut-turut, dengan hasil perkalian 0.3 dikali dengan PE kumulatif dan debit rata-
rata dan pada debit infiltrasi saluran digunakan rumus pemabagian panjang segmen
dibagi 100 lalu dikalikan dengan dua (2). Perhitungan yang terakhir dibutuhkan
debit puncak (Q puncak) didapat dengan rumus penjumlahan antara debit
maksimum dan total Q infiltrasi. Hasil perhitungan perencanaan debit air limbah
dapat dilihat pada Tabel 3 Lampiran 2.
Setelah dilakukan perencanaan debit air limbah, kemudian dilakukan penentuan
dimensi pipa air limbah. Pertama, dilakukan pencarian nilai d/D sebesar 0.8 untuk
menentukan nilai rasio debit puncak. Selanjutnya, ditentukan debit puncak awal
dengan persamaan dari hasil bagi debit puncak dibagi dengan hasil kali antara debit
puncak. Kemudian ditentukan kecepatan aliran (v) menggunakan asumsi 0.6-
3m/detik dan penentuan diamater (D), dilanjutkan perhitungan jari-jari hidrolis.
Setelah itu dihitung nilai slope pada tanah dengan mencari hasil elevasi tanah node
awal dikurang elevasi tanah node selanjutnya dan dibagi dengan panjang segmen
pipa. Perhitungan kecepatan penuh diperoleh dari hasil persamaan 1 dibagi jumlah
n dari hasil pangkat 2/3 jari jari yang ada dan nilai slope dengan pangkat ½. Setelah
itu mencari debit penuh akhir dengan hasil persamaan1/4 phi(µ) dengan hasil
pangkat 2 diamater dan dikali dengan kecepatan full, dan yang terakhir mencari
kecepatan puncak (vp) dari hasil bagi vp dengan v penuh dikali dengan v penuh.
Hasil perhitungan perencanaan dimensi pipa air limbah dapat dilihat pada Tabel 4
Lampiran 2.
12
DAFTAR NOTASI
d = rasio kenaikan rata-rata penduduk
n = tahun ke 1, 2, 3, …
Pn = proyeksi penduduk pada tahun n
Po = jumlah penduduk pada awal tahun perhitungan
r = rasio pertambahan penduduk rata-rata
X = rasio pertambahan penduduk dari data pertumbuhan
Y = rasio jumlah penduduk dari data awal
DAFTAR PUSTAKA
Adieotomo S dan Samosir OB. 2010. Dasar-Dasar Demografi edisi 2.
Jakarta(ID): Salemba Empat.
Hardjosuprapto M M. 2000. Penyaluran Air Buangan (PAB). Bandung(ID): Institut
Teknologi Bandung.
Hartati, Indrawati, Sitepu R, Tamba N. 2006. Metode Geometri, Metode Aritmatika
Dan Metode Eksponensial Untuk Memproyeksikan Penduduk Provinsi
Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Sains Matematika Informatika
dan Aplikasinya IV. 4(4) : 8-10.
Iswana DE. 2020. Perencanaan Jaringan Distribusi Air Baku Di Embung
Sukodono Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik . Malang(ID): University
Muhammadiyah Malang.
Jayanudin J dan Fakhrurozi M. 2016. Pemodelan resiko kontaminasi sumur rakyat
oleh sumur resapan limbah septic tank. Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi.
12(1): 1-15.
Martin D. (2004). Sistem Perpipaan Distribusi Air Minum. Jakarta (ID): Ekamitra
Engineering.
Mubin F, Binilang A dan Halim F. 2016. Perencanaan sistem pengolahan air limbah
domestik di Kelurahan Istiqlal Kota Manado. Jurnal Sipil Statik. 4(3): 211-223.
Noerbambang SM dan Takeo M. 2005. Perancangan dan Pemeliharaan Sistem
Plambing. Jakarta(ID) : PT. Pradnya Paramita.
Pardosi SM. 2018. Perencanaan sistem jaringan perpipaan distribusi air minum di
Perumahan Karyawan Ptpn IV Pabatu [skripsi]. Sumatra Utara: Universitas
Sumatera Utara.
Perdana G. 2008. Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah. Bandung(ID):
Yrama Widya.
Platzer C, Hoffmann H and Cardia W. 2007. O wetland como componente de
ecosan—experieˆ ncias com o uso e dimensionamento no clima subtropical.
Fortaleza(BR): CD-ROM.
13
Prameswari RA. 2014. Perencanaan Pelayanan Air Limbah Komunal Desa Krasak
Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu. [Skripsi]. Surabaya(ID): Institut
Teknologi Sepuluh November.
Pratiwi RS, Purwanti I. 2015. Perencanaan sistem penyaluran air limbah domestik
di Kelurahan Keputih Surabaya. Jurnal Teknik ITS. 4(1):40-44.
Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta(ID) : UI Press.
Tanner CC, Sukias JP, Headley TR, Yates CR and Stott R. 2012). Constructed
wetlands and denitrifying bioreactors for on-site and decentralised wastewater
treatment: comparison of five alternative configurations. Ecological
Engineering. 42: 112-123.
Widiyanto W. 2010. Hitungan diameter pipa pada sistem penyediaan air minum
sederhana. Jurnal Dinamika Rekayasa. 6(1):26-32.
Withers PJA, Jarvie HP and Stoate C. 2011. Quantifying the impact of septic tank
systems on eutrophication risk in rural headwaters. Environment International.
37(3): 644-653.
Zulkarnaen D. 2014. Proyeksi populasi penduduk Kota Bandung menggunakan
model pertumbuhan populasi Verhulst dengan memvariasikan interal
pengambilan sampel. ISTEK. 8(1):128–141.
14
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kebutuhan Air Tahun 2050 Kota Mandalapura
Tabel 2 Data Kebutuhan Air Domestik Penduduk Kota Mandalapura
2035 2050 2020
Luas Penduduk Q Penduduk Penduduk
No. Lokasi % % Q domestik % Q domestik
wilayah (Ha) terlayani domestik terlayani terlayani
pelayanan pelayanan (L/det) pelayanan (L/det)
(jiwa) (L/det) (jiwa) (jiwa)
1 A1 1.2 593.99 1.22 0.66 708.26 1.22 0.79 489.89 1.22 0.54
2 A2 1.9 940.48 1.93 1.04 1121.42 1.93 1.25 775.66 1.93 0.86
3 A3 0.9 445.49 0.91 0.49 531.20 0.91 0.59 367.42 0.91 0.41
4 A4 3.3 1633.47 3.34 1.81 1947.72 3.34 2.16 1347.20 3.34 1.50
5 A5 2.7 1336.47 2.74 1.48 1593.59 2.74 1.77 1102.26 2.74 1.22
6 A6 4.3 2128.46 4.36 2.36 2537.94 4.36 2.82 1755.45 4.36 1.95
7 A7 6.9 3415.43 6.99 3.79 4072.52 6.99 4.53 2816.88 6.99 3.13
8 A8 2.5 1237.47 2.53 1.37 1475.55 2.53 1.64 1020.61 2.53 1.13
9 A9 3.1 1534.47 3.14 1.70 1829.68 3.14 2.03 1265.55 3.14 1.41
10 A10 7.2 3563.93 7.30 3.96 4249.58 7.30 4.72 2939.35 7.30 3.27
11 B1 8.6 4256.91 8.72 4.73 5075.89 8.72 5.64 3510.89 8.72 3.90
12 B2 7.2 3563.93 7.30 3.96 4249.58 7.30 4.72 2939.35 7.30 3.27
13 B3 0.2 99.00 0.20 0.11 118.04 0.20 0.13 81.65 0.20 0.09
14 B4 4.7 2326.45 4.76 2.58 2774.03 4.76 3.08 1918.74 4.76 2.13
15 B5 0.5 247.49 0.51 0.27 295.11 0.51 0.33 204.12 0.51 0.23
16 B6 0.9 445.49 0.91 0.49 531.20 0.91 0.59 367.42 0.91 0.41
17 B7 2.5 1237.47 2.53 1.37 1475.55 2.53 1.64 1020.61 2.53 1.13
18 B8 3.1 1534.47 3.14 1.70 1829.68 3.14 2.03 1265.55 3.14 1.41
1
19 B9 2.9 1435.47 2.94 1.59 1711.64 2.94 1.90 1183.91 2.94 1.32
20 B10 2.1 1039.48 2.13 1.15 1239.46 2.13 1.38 857.31 2.13 0.95
21 B11 2.3 1138.48 2.33 1.26 1357.51 2.33 1.51 938.96 2.33 1.04
22 C1 2.1 1039.48 2.13 1.15 1239.46 2.13 1.38 857.31 2.13 0.95
23 C2 2.2 1088.98 2.23 1.21 1298.48 2.23 1.44 898.14 2.23 1.00
24 C3 2 989.98 2.03 1.10 1180.44 2.03 1.31 816.49 2.03 0.91
25 C4 1.2 593.99 1.22 0.66 708.26 1.22 0.79 489.89 1.22 0.54
26 C5 1.1 544.49 1.11 0.60 649.24 1.11 0.72 449.07 1.11 0.50
27 C6 3.4 1682.97 3.45 1.87 2006.75 3.45 2.23 1388.03 3.45 1.54
28 C7 2.5 1237.47 2.53 1.37 1475.55 2.53 1.64 1020.61 2.53 1.13
29 C8 1.8 890.98 1.82 0.99 1062.40 1.82 1.18 734.84 1.82 0.82
30 C9 3.5 1732.46 3.55 1.92 2065.77 3.55 2.30 1428.85 3.55 1.59
Total 88.8 43955.1 90 48.839 52411.5 90 58.235 36252.00 90.00 40.28
2
Tabel 3 Data Kebutuhan Air Non-Domestik Kota Mandalapura
Tahun 2035 Tahun 2050 Tahun 2
Jumlah
Pra-sarana Lokasi Pemakaian Konsumsi Konsumsi Pemakaian Konsumsi Pemakaian
(2020) Jumlah Jumlah Jumlah
(L/jiwa/hari) (L/hari) (L/detik) (L/jiwa/hari) (L/hari) (L/det) (L/jiwa/hari)
3
4
Lampiran 2 Perencanaan Debit Air Limbah dan Pipa Air Limbah Kota Mandalapura
Tabel 4 Perhitungan Debit Air Limbah Kota Mandalapura
Jalur pipa
(nomor Blok Pelayanan Debit air bersih (L/detik) Debit air
Panjang Debit air Qr
node) -1- limbah
segmen bersih (L/detik/unit)
Debit jam (L/detik)
(m) -2- Kode Luas Jenis (L/detik) -6- (+ kehilangan -10-
Dari Ke puncak -9-
-3- (Ha) -4- peruntukan -5- air) -7-
(Qjp) -8-
1 2 150 B7 2.5 Perumahan 1.64 2.05 4.10 3.28
14.56
I2 Industri 5.64 7.05 14.10 11.28
2 3 200 - - - - - - - 14.56
3 4 199.99 I1 Industri 4.66 5.83 11.66 9.33
33.21
B1 8.6 Perumahan 5.64 7.05 14.10 11.28
4 5 197.9 - - - - - - - 33.21
5 6 200 B4 4.7 Perumahan 3.08 3.85 7.70 6.16 39.37
6 7 150 - - - - - - 39.37
7 8 150 C9 3.5 Perumahan 2.30 2.88 5.75 4.60 43.97
8 9 189.9 K2 Kantor 0.12 0.15 0.31 0.25 44.21
9 10 160 H1 Hotel 0.68 0.85 1.69 1.36 3.91
10 11 175 M1 Mesjid 0.10 0.12 0.24 0.19
2.55
C8 1.8 Perumahan 1.18 1.48 2.95 2.36
12 13 200 S3 Sekolah 0.09 0.11 0.21 0.17
3.45
C7 2.5 Perumahan 1.64 2.05 4.10 3.28
13 14 150 - 3.45
14 15 150.97 T2 Pertokoan/Plaza 0.15 0.19 0.38 0.30 3.75
5
15 16 188.82 A8 2.5 Perumahan 1.64 2.05 4.10 3.28 23.04
15 9 125 - 26.79
16 17 164.68 A9 3.1 Perumahan 2.03 2.54 5.08 4.06
19.76
K1 Kantor 0.13 0.17 0.33 0.27
17 18 150 A10 7.2 Perumahan 4.72 5.90 11.80 9.44 15.43
18 19 189.54 C6 3.4 Perumahan 2.23 2.79 5.58 4.46
M3 Mesjid 0.08 0.09 0.19 0.15 4.81
P2 Pasar 0.10 0.13 0.25 0.20
18 20 200 B6 0.9 Perumahan 0.59 0.74 1.48 1.18 1.18
21 22 150 C4 1.2 Perumahan 0.79 0.99 1.98 1.58
3.02
C5 1.1 Perumahan 0.72 0.90 1.80 1.44
22 23 150 A6 4.3 Perumahan 2.82 3.53 7.05 5.64
C3 2 Perumahan 1.31 1.64 3.28 2.62 11.40
S2 Sekolah 0.06 0.07 0.15 0.12
23 24 150 A5 2.7 Perumahan 1.77 2.21 4.43 3.54
19.25
RS Rumah Sakit 2.16 2.70 5.40 4.32
24 25 150 K3 Kantor 0.10 0.12 0.25 0.20 19.45
25 26 150.15 B5 0.5 Perumahan 0.33 0.41 0.83 0.66
20.46
T1 Pertokoan/Plaza 0.17 0.22 0.44 0.35
26 8 152.58 - 60.37
26 27 200 - 39.91
27 28 172.94 A4 3.3 Perumahan 2.16 2.70 5.40 4.32
39.91
P1 Pasar 0.08 0.10 0.20 0.16
28 29 158.347 A3 0.9 Perumahan 0.13 0.16 0.33 0.26
35.43
B2 7.2 Perumahan 4.72 5.90 11.80 9.44
6
K4 Kantor 0.08 0.09 0.19 0.15
29 30 125 A2 1.9 Perumahan 1.25 1.56 3.13 2.50
25.58
B3 0.2 Perumahan 0.13 0.16 0.33 0.26
30 31 125 - 18.76
31 32 125 B9 2.9 Perumahan 1.90 2.38 4.75 3.80
18.76
H2 Hotel 0.98 1.22 2.45 1.96
32 33 125 A1 1.2 Perumahan 0.79 0.99 1.98 1.58
9.98
B10 2.1 Perumahan 1.38 1.73 3.45 2.76
33 34 168.47 C1 2.1 Perumahan 1.38 1.73 3.45 2.76
5.64
C2 2.2 Perumahan 1.44 1.80 3.60 2.88
35 32 175 B11 2.3 Perumahan 1.51 1.89 3.78 3.02 3.02
36 30 200 B8 3.1 Perumahan 2.03 2.54 5.08 4.06 4.06
8 IPAL 200 A7 6.7 Perumahan 4.53 5.66 11.33 9.06 157.61
7
2 2 - 1.620503 11.85335 366.448 16.14367 0.3958 382.9875 0.382987
2 2 3.08 0.156476 1.776979 15.69576 467.6713 20.98636 0.4 489.0577 0.489058
2 2 - 1.776979 15.69576 467.6713 20.98636 0.3 488.9577 0.488958
2 2 2.30 0.104624 1.881602 18.7755 546.7787 24.81859 0.3 571.8973 0.571897
2 2 0.12 0.005601 5.485879 68.18564 1294.272 72.76707 0.3798 1367.419 1.367419
2 2 0.00 0.34699 1.34699 1.116906 37.17939 1.578466 0.32 39.07786 0.039078
2 2 0.00 0.074786 1 0.510152 19.1307 0.765228 0.35 20.24593 0.020246
0.00 0.925214
12 13 0.00 0.049739 1 0.690337 25.88763 1.035505 0.4 27.32314 0.027323
0.00 0.950261
13 13 1 0.690337 25.88763 1.035505 0.3 27.22314 0.027223
13 13 0.00 0.080258 1.080258 0.823432 29.93974 1.216224 0.30194 31.45791 0.031458
13 13 0.00 0.142366 3.053031 17.58626 421.9999 21.10175 0.37764 443.4793 0.443479
15 9 4.133288 29.41645 625.3213 33.22174 0.25 658.793 0.658793
13 13 0.00 0.205475 2.910664 14.24257 348.3556 17.25366 0.32936 365.9386 0.365939
0.00 0.01355
13 13 0.00 0.764675 2.69164 10.12641 255.5525 12.46073 0.3 268.3132 0.268313
13 13 0.00 0.926965 0.926965 0.878572 33.96123 1.338 0.37908 35.67831 0.035678
0.00 0.031301
0.10 0.031301
18 20 0.00 1 1 0.236 8.85 0.354 0.4 9.604 0.009604
21 21 0.79 0.523179 1 0.604 22.65 0.906 0.3 23.856 0.023856
0.72 0.476821
21 21 2.82 0.494861 1.735021 4.415616 132.8314 5.932279 0.3 139.0636 0.139064
1.31 0.229882
8
0.06 0.010277
21 21 1.77 0.183855 2.143095 9.611868 265.7189 12.37915 0.3 278.3981 0.278398
2.16 0.224219
21 21 0.10 0.010151 2.153246 9.765656 269.4606 12.56533 0.3 282.3259 0.282326
21 21 0.33 0.032256 2.202578 10.55547 288.6267 13.52019 0.3003 302.4472 0.302447
0.17 0.017076
21 8 6.442622 112.9088 2009.713 116.6827 0.30516 2126.7 2.1267
26 26 4.240044 45.17994 950.6678 50.76482 0.4 1001.833 1.001833
26 26 2.16 0.108246 4.240044 45.17994 950.6678 50.76482 0.34588 1001.778 1.001778
0.08 0.004025
26 26 0.13 0.007339 4.127773 38.83653 826.0101 43.87211 0.316694 870.1989 0.870199
4.72 0.266453
0.08 0.004251
26 26 1.25 0.097741 3.849731 25.78751 563.9863 29.54028 0.25 593.7766 0.593777
0.13 0.010165
26 26 2.741824 12.58518 315.2642 15.42917 0.25 330.9434 0.330943
26 26 1.90 0.202582 2.741824 12.58518 315.2642 15.42917 0.25 330.9434 0.330943
0.98 0.104372
26 26 0.79 0.158317 1.43487 3.078474 99.91755 4.296 0.25 104.4636 0.104464
0.00 0.276553
26 26 1.38 0.489362 1 1.128 42.3 1.692 0.33694 44.32894 0.044329
1.44 0.510638
35 32 1.51 1 1 0.604 22.65 0.906 0.35 23.906 0.023906
36 30 2.03 1 1 0.812 30.45 1.218 0.4 32.068 0.032068
8 IPAL 4.53 0.057483 13.86759 739.6403 9688.387 655.7098 0.4 10344.5 10.3445
9
Tabel 6 Perhitungan Perencanaan Pipa Air Limbah Kota Mandalapura
Jalur pipa (nomor Qfull Vfull
Qp
node) -1- Panjang segmen d/D Qp/Qfull awal awal
(m3/detik)
(m) -2- -4- -5- (m3/detik) (m/detik)
-3-
Dari Ke -6- -7-
1 2 150 0.114 0.800 0.980 0.116 2
2 3 200 0.114 0.800 0.980 0.116 2
3 4 199.99 0.383 0.800 0.980 0.391 2
4 5 197.9 0.383 0.800 0.980 0.391 2
5 6 200 0.489 0.800 0.980 0.499 3
6 7 150 0.489 0.800 0.980 0.499 3
7 8 150 0.572 0.800 0.980 0.584 3
8 9 189.9 1.367 0.800 0.980 1.395 3
9 10 160 0.039 0.800 0.980 0.040 1
10 11 175 0.020 0.800 0.980 0.021 1
12 13 200 0.027 0.800 0.980 0.028 1
13 14 150 0.027 0.800 0.980 0.028 1
14 15 150.97 0.031 0.800 0.980 0.032 1
15 16 188.82 0.443 0.800 0.980 0.453 3
15 9 125 0.659 0.800 0.980 0.672 3
16 17 164.68 0.366 0.800 0.980 0.373 2
17 18 150 0.268 0.800 0.980 0.274 2
18 19 189.54 0.036 0.800 0.980 0.036 1
18 20 200 0.010 0.800 0.980 0.010 1
21 22 150 0.024 0.800 0.980 0.024 1
10
22 23 150 0.139 0.800 0.980 0.142 3
23 24 150 0.278 0.800 0.980 0.284 2
24 25 150 0.282 0.800 0.980 0.288 2
25 26 150.15 0.302 0.800 0.980 0.309 2
26 8 152.58 2.127 0.800 0.980 2.170 3
26 27 200 1.002 0.800 0.980 1.022 3
27 28 172.94 1.002 0.800 0.980 1.022 3
28 29 158.347 0.870 0.800 0.980 0.888 3
29 30 125 0.594 0.800 0.980 0.606 3
30 31 125 0.331 0.800 0.980 0.338 2
31 32 125 0.331 0.800 0.980 0.338 2
32 33 125 0.104 0.800 0.980 0.107 2
33 34 168.47 0.044 0.800 0.980 0.045 2
35 32 175 0.024 0.800 0.980 0.024 1
36 30 200 0.032 0.800 0.980 0.033 1
8 IPAL 200 10.344 0.800 0.980 10.556 3
11
Tabel 7 Perhitungan Perencanaan Pipa Air Limbah Kota Mandalapura (lanjutan)
Jalur pipa (nomor
D (m) Kemiringan pipa (slope) Qfull
node) -1- Panjang Vfull Vp
R (mm) akhir Vp/Vfull
segmen Desain (m/detik) (m/det)
Hit -10- Tanah Min Standar (m3/det) -16-
(m) -2- (mm) -14- -17-
-8- -11- -12- -13- -15-
Dari Ke -9-
1 2 150 0.272014 250 62.5 0.005112 0.002667 0.0033 2.979239 0.146302 1.14 3.396332
2 2 200 0.272134 250 62.5 0.008026 0.002667 0.0033 3.732868 0.18331 1.14 4.25547
2 2 199.99 0.498921 450 112.5 0.007914 0.001481 0.0015 6.672161 1.061588 1.14 7.606264
2 2 197.9 0.498918 450 112.5 0 0.001481 0.0015 0 0 1.14 0
2 2 200 0.504269 450 112.5 0 0.001481 0.0015 0 0 1.14 0
2 2 150 0.504217 450 112.5 0 0.001481 0.0015 0 0 1.14 0
2 2 150 0.545307 450 112.5 0 0.001481 0.0015 0 0 1.14 0
2 2 189.9 0.769737 450 112.5 0 0.001481 0.0015 0 0 1.14 0
2 2 160 0.225381 200 50 0 0.003333 0.0044 0 0 1.14 0
2 2 175 0.162226 200 50 0 0.003333 0.0044 0 0 1.14 0
12 13 200 0.188459 200 50 0 0.003333 0.0044 0 0 1.14 0
13 13 150 0.188114 200 50 0 0.003333 0.0044 0 0 1.14 0
13 13 150.97 0.202217 200 50 0 0.003333 0.0044 0 0 1.14 0
13 13 188.82 0.438357 450 112.5 0 0.001481 0.0015 0 0 1.14 0
15 9 125 0.534276 450 112.5 0 0.001481 0.0015 0 0 1.14 0
13 13 164.68 0.487687 450 112.5 0.00663 0.001481 0.0015 6.107037 0.971673 1.14 6.962022
13 13 150 0.417598 450 112.5 0.014151 0.001481 0.0015 8.9217 1.419506 1.14 10.17074
13 13 189.54 0.215355 200 50 0.004528 0.003333 0.0044 2.242925 0.070492 1.14 2.556934
18 20 200 0.111732 200 50 0.000608 0.003333 0.0044 0.821971 0.025833 1.14 0.937047
12
21 21 150 0.176097 200 50 0.003735 0.003333 0.0044 2.037287 0.064029 1.14 2.322507
21 21 150 0.24547 250 62.5 0.006324 0.002667 0.0033 3.31351 0.162717 1.14 3.777402
21 21 150 0.425373 450 112.5 0.009424 0.001481 0.0015 7.280874 1.158439 1.14 8.300196
21 21 150 0.428364 450 112.5 0.00641 0.001481 0.0015 6.004888 0.955421 1.14 6.845572
21 21 150.15 0.443366 450 112.5 0 0.001481 0.0015 0 0 1.14 0
21 8 152.58 0.959941 450 112.5 0 0.001481 0.0015 0 0 1.14 0
26 26 200 0.658854 450 112.5 0 0.001481 0.0015 0 0 1.14 0
26 26 172.94 0.658836 450 112.5 0.002749 0.001481 0.0015 3.932156 0.625634 1.14 4.482658
26 26 158.347 0.614046 450 112.5 0.007718 0.001481 0.0015 6.588775 1.048321 1.14 7.511204
26 26 125 0.507228 450 112.5 0.003774 0.001481 0.0015 4.607451 0.733078 1.14 5.252494
26 26 125 0.463782 450 112.5 0.005074 0.001481 0.0015 5.342299 0.849998 1.14 6.090221
26 26 125 0.463782 450 112.5 0.002376 0.001481 0.0015 3.655765 0.581658 1.14 4.167572
26 26 125 0.260567 250 62.5 0.001547 0.002667 0.0033 1.63866 0.08047 1.14 1.868073
26 26 168.47 0.169739 200 50 0.000566 0.003333 0.0044 0.792795 0.024916 1.14 0.903786
35 32 175 0.176281 200 50 0.003868 0.003333 0.0044 2.073213 0.065158 1.14 2.363463
36 30 200 0.204168 200 50 0.005765 0.003333 0.0044 2.530923 0.079543 1.14 2.885253
8 IPAL 200 2.117124 450 112.5 0.011726 0.001481 0.0015 8.121624 1.292208 1.14 9.258651
13