Anda di halaman 1dari 6

PROFESIONALISME SEBUAH PROFESI DALAM PRESPEKTIF ISLAM

Oleh : Sunan Fanani

Awalan

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Ketergantungan manusia
kepada pihak lain terlihat dalam segala aspek kehidupan termasuk dalam memenuhi
kebutuhannya. Setip individu memerlukan jasa dan bantuan sesamanya yang merupakan
sebuah interaksi mutualisme yang tak terelakkan. Hal ini mendorong munculnya kreasi dan
aktifitas dalam kehidupan manusia. Semakin maju tingkat peradaban maka akan semakin
banyak pula kreatifitas dan inovasi dalam sebuah masyarakat. Akumulasi segala kegiatan
inilah yang akhirnya melahirkan sebuah masyarakat madani sebagai bentuk masyarakat yang
sangat menghargai profesionalisme dalam melakukan pekerjaan dan aktifitas kehidupan.

Profesi dalam pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional.
Walaupun begitu, istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktifitas yang berhubungan
dengan gaji atau upah. Lawan kata dari profesional lebih identik dengan amatir. Oleh karena
itu menjadi profesional dalam suatu profesi adalah tuntutan yang akhirnya mampu
meningkatkan kualitas keprofesian yang dimiliki. Dalam ilmu pendidikan Islam
profesionalisme adalah suatu hal mutlak yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Karena
dalam Islam sikap profesionalme merupakan tolak ukur pertama dalam Islam, namun sangat
sulit menerapkan sikap profesionalisme ini dalam bidang pendidikan Islam, karena berbagai
pertimbangan dan persyaratan yang harus dilaksanakan untuk mendapatkan sebuah kata
profesionalisme. Profesionalisme dalam kaitannya dalam agama Islam dipandang sangat
perlu, oleh karena itu bagaimana pandangan Islam tentang profesionlisme ? dan bagaimana
hubungan antara pemahaman agama Islam dengan konsep dasar dari profesionalisme ?

Mengartikan Profesi

Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai
karakteristik sendiri yang membedakannya adalah pekerjaan lainnya. Daftar karakteristik ini
tidak semua karakteristik yang pernah ditetapkan pada masing-masing profesi, juga tidak
semua memiliki ciri-ciri yang berlaku dalam setiap profesi :

- Keterampilan yang mendasar pada pengetahuan teoritis: dimana profesional


diasumsikan mempunyai penegathuan teoritis yang ekstensif dan memiliki
keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa dietrapkan dalam
aktifitas sehari-hari.
- Asosiasi profesi : profesi biasanya memiliki sekumpulan komunitas masyarakat yang
diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para
anggotanya.
- Pelatiha institusional : selain tes, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti
pelatihan institusional dimana calon profesional mendapatkan p-engalaman praktis
sebelum menjadi anggota organisasi.
- Lisensi : Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya
mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap layak atau cakap dalam profesi tersebut.
- Otonomi kerja : Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoritis
mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
- Kode Etik : organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan
prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar kesepakatan organisasi.
- Mengatur diri : organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa
campur tangan pihak lain. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi
yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
- Layanan publik dan altruisme : diperolehnya penghasilan dari kerja profesional dapat
dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan politik.

Inilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa pendidikan dan keahlian,
sehingga banyak orang bekerja tetap sesuai. Perlu penguasaan teori sistematis yang
mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.
Kita tidak hanya mengenal istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti
kedokteran, guru, militer, pengacara dan semacamnya., tetapi meluas sampai mencakup
pula bidang seperti manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, aktris, sekeretaris dan lain
sebagainya. Selain itu menurut De George, timbul karena banyak orang yang profesional
tidak atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi. Berikutnya pengertian profesi
dan profesional menurut De George : profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai
kegiatan pokok untuk saling menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu
keahlian. Profesionalisme adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna
waktu dan kehidupan dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang
maksimal. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan
suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut
keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai hobi atau rutinitas
belaka, untuk bersenang-senang atau untuk mengisi waktu luang.

Klasifikasi Profesi

Keberadaan aneka ragam profesi dalam sebuah masyarakat adalah sebuah keharusan
semangat tolong menolong dan bantu membantu. Alasannya, apabila seluruh anggota
masyarakat hanya menekuni satu jenis profesi atau beberapa macam profesi yang sangat
terbatas, maka produksi dan transaksi pasti akan terbatas pula dan seluruh material dan
spiritual mereka terpenuhi.

Sebagaimana dalam aturan memiliki empat unsur penting yakni : api, api udara dan tanah.
Sebuah masyarakat yang sempurna dan seimbang yang mampu menjamin seluruh
kebutuhan hidup anggotanya memiliki klasifikasi sebagai berikut :
a. Ahli pena
Pena memiliki empat golongan :
Perertama Ulama
Kedua orang-orang yang menguasai ilmu pengetahuan yang rumit, seperti filsafat,
astronomi dan medis
Ketiga orang-orang yang melakukan pekerjaan besar, seperti para menteri, hakim.
Keempat, orang yang bekerja sebagai pencatat pendapatan dan pengteluaran.
Atas dasar ini sangatlah jelas, bahwa kekokohan agama dan dunia bergantung pada
keberadaan mereka. Alasannya, pena dalam masyarakat memiliki fungsi penting
yaitu :
- Memelihara jalan ilahi ditengah-tengah masyarakat luas sehingga tidak akan sirna
- Menampakkan segala sesuatu yang terpendam.
- Pemikiran dan ide dipelajari sehingga tidak terlupakan.
- Memeilihara dan kejujuran dan kebenaran ditengah-tengah masyarakat luas.
Dengan demikian ahli pena adalah seperti air diantara keempat unsur natural ini.
b. Ahli pedang
Ahli pedang adalah pejuang, kesatria, perwira dan para penjamin kemanan negara.
Mereka mewujudkan keteraturan dan keamanan didalam dan diluar masyarakat.
Keteraturan yang ada di alam raya terwujud karena jerih payah mereka. Diantara
unsur-unsur natural ini mereka adalah api yang membara.
c. Ahli transaksi
Golongan ini bertanggung jawab menjamin segala kebutuhan ekonomi. Tugas ahli
transaksi di tengah-tengah masyarakat adalah membantu anggota masyarakat untuk
mempermudah jalan roda kehidupan.
d. Ahli pertanian
Bidang ini dipegang oleh orang-orang yang memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Dengan demikian kelanggengan hidup sebuah anggota masyarakat tanpa bantuan
mereka adalah mustahil.

Etika Profesi dalam Prespektif Islam

Bisnis atau usaha perniagaan/perdagangan atau usaha komersial merupakan salah satu yang
penting bagi kehidupan mnusia, oleh karena bisnis beroperasi dalam rangka suatu system
ekonomi, maka sebagian dari tugas etika bisnis sesungguhnya adalah mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan tentang sistem ekonomi yang umum dan khusus, yang pada gilirannya
akan berbicara tentang tepat atau tidak tepat pemakaian bahasa moral untuk menilai sistem
tersebut. Al-Qur’an memberikan informasi yang cukup banyak berkaitan dengan hal tersebut.
Diantaranya An Nisa’;29 :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-
suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.

Dalam pandangan moral manusia manapun pastilah tidak membenarkan seorang mengambil
milik orang lain dengan cara merampas, dalam sebuah perusahaan seorang pejabat ataupun
pekerja tidak dibenarkan memiliki barang/uang milik perusahaan menjadi miliknya
pribadinya. Seorang pekerja yang sadar akan etika bisnis, yang terlanjur mengambil milik
perusahaan, maka ia wajib mengembalikan, kesadaran inilah yang disebut sebagai kesadaran
moral, karena ia harus mempertanggungjawabkan hal tersebut bukan hanya ia seorang
karyawan tetapi ia sadar bahwa ia juga seorang hamba Allah.

Seorang yang menimbun barang dagangan akan dianggap sebagai seorang yang berbuat
dzalim dengan melakukan monopoli padahal masyarakat sangat sulit mencari barang tersebut.
Dari ayat diatas sudah cukup jelaslah bahwa dalam Islam berbisnis adlah suatu yang
dibenarkan dan dalam menjalankannya pun terdapat aturan berprilaku yang harus
diperhatikan oleh pelaku bisnis tersebut.

Dalam menjalankan usaha tersebut pastilah dibutuhkan bekerja untuk mencapai tujuan dari
usaha atau bisnis, apakah itu dengan cara pribadi, kelompok kecil atau kelompok besar.

Kepedulian terhadap etika profesi bertitik tolak dari mafhum firman Allah surat An-Nahl:89 :

Artinya : (dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi
atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas
seluruh umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri.
Al-Qur’an menjelaskan apa yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya. Ini menunjukkan
pentingnya mengaitkan kerja dengan dasar-dasar Islam, karena dasar-dasar Islam datang
dengan membawa sesuatu yang mengandung klebaikan dalam kehidupan manusia didunia
dan di akhirat nanti.

Maka setiap pekerjaan mubah yang orang muslim bekerja didalamnya dengan baik untuk
membangun masyarakat Islam, atau membantu kaum muslimin maka ia menanam untuk
akhirat, apakah pekerjaan itu bersifat, syar’iyyah, ilmiah, industri, administrasi, pendidikan
atau lainnya. Sabda nabi Muhammad SAW : innamal ‘amalu binniyat, wali kulli ma nawa

Artinya : “sesungguhnya amal-amal itu tergantung pada niat dan masing orang mendapatkan
apa yang ia niatkan” (HR. Bukhari Muslim dari Umar)

Cakupan Isalam yang luas ini adalah salah satu prinsip dasar bagi akidah Islam dan
kebudayaan Islam, Imam Muhammad ibn Al-Syaibani mengatakan :

“Nabi Nuh As adalah seorang tukang kayu, dia memakan dari hasil usahanya. Idris As adalah
penjahit, Ibrahim adalah penjual pakaian, Daud memakan dari hasil karyanya (pembuat baju
besi),Sulaiman adalah pengrajin membuat miktal (wadah berisi 30 sha’) dari kurma (atau
juga kelapa dan pandan) dan dia makan dari situ. Zakariya adalah seorang tukang kayu, Isa
memakan hasil tenun ibunya (al Kasb, 35-36)

Sunnah datang sebagai aplikasi dario etika profesi, dimana rasul pada saat muda mau bekerja
menggembala kambing milik penduduk Makkah, dan beliau menjelaskan bahwa semua nabi
pernah mengngembalakan kambing. Kemudian bekerja menjulkan barang dagangan milikny
Khadijah –sebelum menjadi istri Nabi- dan ia sukses dalam perdagangannya itu.

Nabi Muhammad SAW mendorong untuk bekerja dan menjelaskan bahwa bekerja adalah
sebaik-baik mata pencaharian.

Tidaklah sesorang makan makanan lebih baik baginya dari pada memakan dari hasil
pekerjaan tngannya.

“tidaklah mendapatkan rizki seseorangf satu riszki yang lebih baik dari pada pekerjaan
tangannya, dan tidaklah seseorang berinfaq untuk dirinya, istrinya, anaknya dan pelayannya
melainkan ia adalah sedekah”

Bekerja adalah bagian dari jihad, bahkan mengnggapnya termasuk bagian dari pada jihad fi
sabilillah :

“jika ia keluar bekerja untuk anaknya yang kecil-kecil maka dia fi sabillah. Jika dia keluar
bekerja untuk menafkahi kedua orang tuanya yang tua maka dia fi sabillah. Jika dia keluar
bekerja untuk menafkahi dirinya, menjadikannya afif (bersih) maka dia fi sabilillah. Jika ia
keluar untuk riya’ (pamera) dan persaingan (gengsi) maka ia di jalan setan”

Nabi menjelaskan barang siapa menggabungkan antara dunia dan akhirat maka itu lebih baik
dari pada mencukupkan pada salahsatunya saja :
“bukankah yang terbaik kamu orang yang meninggalkan duniannya untuk akhiratnya dan
tidak pula yang meninggalkan akhirat untuk dunianya, hingga ia mendapatkan dari keduanya
secara bersama-sama, karena dunia adalah bekal akhirat dan janganlah kalian menjadi beban
atas orang lain”.

Imam Muhammad bin Hasan Al-Syaibani dalam kitab Al-Kasb menyebutkan bahwa bekerja
itu wajib bagi setiap muslim. Menurut beliau sebagaimana sabda rasulullah SAW :

“kalau kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal niscaya Dia memberi rizki
kalian sebagaimana Dia memberi rizki bangsa burung pagi hari berangkat lapar sore hari
pulang kenyang”.

Profesionalisme

Profesionalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan
oleh orang profesional. Orang profesional adalah orang yang memiliki profesi. Menurut
Muchtar Lutfi sesorang dikatakan profesionalisme apabila memiliki kriteria :

1. Profesi harus memiliki keahlian


Artinya, suatu profesi itu mesti ditandai oleh suatu keahlian khusus untuk profesi itu,
keahlian itu diperoleh dengan cara memppelajarinya secara khusus dan profesi bukan
diwarisi.
2. Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu dan dirasakan
sebagai kewajiban.
3. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal. Artinya profesi itu dijalani
menurut aturan yang jelas, dikenal umum, dan teorinya terbuka.
4. Profesi adalah untuk masyarakat, bukan untuk diri sendiri.
5. Profesi harus dilengkapi dengan diagnostik dan kompetensi aplikatif. Kecakapan dan
kompetensi itu diperlukan untuk meyakinkan peran profesi terhadap kliennya.
6. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam melakukan tugas profesinya.
7. Profesi memiliki kode etik, disebut kode etik profesi
8. Profesi harus memiliki klien yang jelas, yaitu orang yang membutuhkan layanan.

Finn (1953) menambahkan bahwa suatu profesi memerlukan organisasi profesi yang kuat,
gunanya untuk memperkuat dan mempertajam profesi itu. Ia menyatakan bahwa suatu
profesi harus mengenali dengan jelas hubungannya dengan profesi lain. Pengenalan itu
terutama diperlukan karena adakalanya suatu garapan melibatkan lebih dari satu profesi.

Anda mungkin juga menyukai