Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK USIA

DEWASA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu : Dr. Qiqi Yulianti Zaqiah M.Ag

Disusun Oleh :

Fitri Salsabila N.P 1202040044

Khotimah Al-Idrisah 1202040057

Maitsa Lyu Lugina H 1202040063

Marwah Fauzia Yumna 1202040066

Melati Listianingsih 1202040070

Mila Meilani 1202040073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2020
A. PERTUMBUHAN DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK USIA DEWASA
1. PERTUMBUHAN FISIK DAN PENGEMBANGAN INTELEKTUAL
a. Pertumbuhan fisik
Perkembangan fungsi aspek-aspek fisik terus berjalan sesuai jenis
pekerjaan, pendidikan,latihan, hobi dan aktivitas fisik. Secara fisik sangat
sehat, kuat dan cekatan dengan tenaga yang cukup besar. Kekuatan dan
kesehatan dipengaruhi kemampuan ekonomi, kebiasaaan hidup, kebiasaan
makan dan pemeliharaan kesehatan
b. Perkembangan intelektual
Berkaitan erat dengan kesempatan dan kegiatan belajar. Semakin tinggi
pengetahuannya maka semakin tinggi kualitas kemampuan berpikir. Dua
macam kecerdasan menurut Cattel dan Horn : proses memahami hubungan,
pembentukan konsep- konsep, nalar dan abstraksi, yang tidak banyak
mendapatkan pengaruh dari pendidikan dan kebudayaan Fluid Intelligence
penguasan kecakapan-kecakapan khusus yang telah dipelajari dan
tergantung pada latar belakang budaya dan pendidikan Crystallised
Intelligence
c. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif menurut Schaine merupakan transisi dari “What
I need to know” kepada “How should I use what I know” dan pada akhirnya
menjadi “Why should I know”.

Tiga Tingkatan Perkembangan Moral Kognitif menurut Kohlberg yaitu


prakonvensi, konvensi dan pasca konvensi. 3 tahap perkembangan moral
wanita dewasa menurut Gilligan Tahap 1 Orientasi keberadaan diri
Perubahan dari mementingkan diri sendiri menjadi tanggung jawab Tahap 2
Kebaikan sebagai pengirbanan diri Perubahan dari kebaikan menjadi
kebenaran Tahap 3 Moralitas tidak berbuat kekerasan Timbulnya prinsip
persamaan antara dirinya dan orang lain
2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ORANG
DEWASA
Faktor- faktor yang paling berpengaruh adalah:
1. Kekuatan Fisik Bagi banyak individu, puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia
pertengahan dua puluhan. Kekuatan fisik yang prima dapat mengatasi atau
memecahkan persoalan- persoalan yang timbul pada masa orang dewasa. Untuk
memelihara kekuatan fisik yang prima perlu dijaga kesehatan. Ada 6 kebiasaan
hidup sehat yang perlu dilakukan oleh orang dewasa untuk memelihara kekuatan
fisik, yaitu:
1. Sarapan pagi.
2. Makan secara teratur.
3. Makan secukupnya untuk memelihara badan yang normal.
4. Tidak merokok.
5. Olahraga secukupnya.
6. Tidur secara teratur 7- 8 jam setiap malam.
2. Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik orang dewasa mencapai kekuatannya antara usia 20- an dan
30-an. Kecepatan respons maksimal terdapat antara usia 20-an dan 25-an dan
sesudah itu kemampuan ini sedkit demi sedikit menurun. Kemampuan motorik ini
mempunyai hubungan yang positif dengan kondisi fisik yang baik dan kesehatan
yang baik. Kondisi fisik yang kuat dan kesehatan yang baik memungkinkan orang
dewasa melatih keterampilan- keterampilannya secara lebih baik.
3. Kemampuan Mental
Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi- situasi
baru adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran
analogis dan berpikir kreatif. Kemampuan mental ini mencapai puncaknya dalam
usia 20-an, kemudian sedikit demi sedikit menurun. Kemampuan mental yang
dimiliki orang dewasa ini sangat penting kedudukannya dalam menyesuaikan diri
terhadap tugas-tugas perkembangan, jauh melebihi pentingnya kemampuan
motorik.
4. Motivasi Untuk Berkembang
Motivasi untuk berkembang memiliki peranan yang strategis dalam perkembangan
orang dewasa. Individu yang merasa butuh dan perlu untuk menguasai tugas-tugas
perkembangan orang dewasa cenderung mengarahkan perilakunya ke arah
terkuasainya tugas- tugas perkembangan orang dewasa. Sebaliknya individu yang
tidak memiliki motivasi untuk berkembang menjadi orang dewasa. Individu
tersebut cenderung mengabaikan tugas-tugas perkembangan orang dewasa yang
harus dikuasainya.

3. KEBUTUHAN-KEBUTUHAN ORANG DEWASA


kebutuhan ini dikemukakan oleh Abraham Maslow dalam susunan piramida
yang kemudian dikenal dengan piramida Maslow. Bicara tentang kebutuhan, setiap
manusia memiliki tingkat kebutuhan yang perlu dipenuhi secara bertahap, mulai dari
yang terendah hingga tertinggi. Tingkat kebutuhan ini dikemukakan oleh Abraham
Maslow dalam susunan piramida yang kemudian dikenal dengan piramida Maslow.

Ilustrasi di atas merupakan piramida Maslow yang menyajikan tingkatan


kebutuhan mulai dari yang paling rendah hingga paling atas. Piramida tersebut
menggambarkan pemenuhan kebutuhan secara bertahap sesuai dengan tangga
atau tingkatannya. Secara umum, kebutuhan paling dasar yang harus dipenuhi
lebih dahulu adalah kebutuhan fisiologis. Jika kebutuhan fisiologis telah
terpenuhi, maka level kebutuhan meningkat pada rasa aman dan nyaman.

Apabila setiap individu telah mampu memenuhi kebutuhan akan rasa aman
dan nyaman, maka ia akan berusaha memenuhi kebutuhan akan kasih sayang.
Naik pada level berikutnya adalah kebutuhan akan penghargaan. Selanjutnya
kebutuhan tertinggi dari hierarki piramida ini adalah kebutuhan akan aktualisasi
diri.
Tingkatan kebutuhan pada hierarki piramida Maslow mulai dari yang terendah
hingga tertinggi dapat dijelaskan seperti berikut :

a. Kebutuhan fisiologis

Dalam hierarki piramida Maslow, kebutuhan fisiologis ditempatkan


pada posisi paling bawah. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan fisiologis
merupakan kebutuhan pada tingkatan terendah. Artinya, kebutuhan ini harus
dipenuhi dan terpuaskan terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan
lainnya. Sebagai kebutuhan paling dasar, kebutuhan fisiologis berkaitan
dengan kebutuhan fisik seperti makan, minum, bernapas, tidur, sandang,
dan juga papan atau rumah.

Pemenuhan terhadap kebutuhan fisiologis sangatlah penting, karena


menjadi dasar bagi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan lain yang berada pada
hierarki lebih tinggi. Apabila kebutuhan fisiologis tidak terpenuhi dan
terpuaskan, maka akan sulit untuk memenuhi kebutuhan lain yang berada di
atasnya. Contohnya, saat seseorang merasakan haus, maka ia butuh minum
atau saat lapar, ia butuh makan.

b. Kebutuhan akan rasa aman dan nyaman

Pada hierarki piramida Maslow satu tingkat lebih tinggi dari


kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan akan rasa aman dan nyaman.
Kebutuhan ini meliputi rasa aman dari ancaman, tindak kriminal, perang,
terorisme, penyakit, ketakutan, kecemasan, kerusuhan, bencana alam, dan
lainnya.

Pemenuhan akan kebutuhan ini memungkinkan setiap individu untuk


menjalankan aktivitasnya dengan baik. Sayangnya, kebutuhan rasa aman
dan nyaman ini tak selalu bisa dipenuhi secara total. Meski telah dilakukan
antisipasi, namun tetap saja ada ancaman-ancaman yang tidak bisa
dihindarkan seperti bencana alam dan perilaku tidak menyenangkan dari
individu lain.

c. Kebutuhan akan kasih sayang

Kebutuhan akan kasih sayang menempati posisi ketiga dalam hierarki


piramida Maslow. Artinya, kebutuhan ini akan muncul setelah kebutuhan
akan rasa aman dan nyaman terpenuhi.

Kebutuhan akan kasih sayang ini mencakup cinta, rasa sayang, serta rasa
untuk memiliki dan dimiliki yang diwujudkan melalui hubungan
pertemanan, persahabatan, dan berkeluarga yakni memiliki pasangan dan
keturunan. Setidaknya individu yang kebutuhan kasih sayangnya terpenuhi
akan memiliki rasa percaya diri dan jiwa yang lebih besar.

d. Kebutuhan akan penghargaan

Saat kebutuhan akan kasih sayang terpenuhi, maka kebutuhan akan


beranjak pada tingkatan yang lebih tinggi, yaitu kebutuhan untuk dihargai.
Kebutuhan ini berkaitan dengan ego setiap individu yang berkeinginan
untuk mencapai prestasi dan gengsi. Kebutuhan akan penghargaan atau
untuk dihargai dikategorikan menjadi dua, yaitu kebutuhan yang lebih
rendah dan lebih tinggi. Kebutuhan yang lebih rendah diwujudkan dalam
bentuk perhatian, menghormati orang lain, reputasi, apresiasi, status,
martabat, dan dominasi.

Sementara kebutuhan penghargaan yang lebih tinggi meliputi harga diri,


kompetensi, prestasi, kemandirian, kebebasan, keyakinan, dan penguasaan.
Jika kebutuhan ini terpenuhi, maka seorang individu siap untuk melangkah
pada pemenuhan kebutuhan yang tertinggi, yaitu aktualisasi diri.

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri


Kebutuhan akan aktualisasi diri dalam hierarki piramida Maslow
menempati posisi paling tinggi atau teratas. Artinya, kebutuhan ini
merupakan puncak dari piramida kebutuhan Maslow.Di saat seseorang telah
berhasil memenuhi kebutuhan fisiologis, rasa aman, kasih sayang, dan juga
penghargaan, maka ia akan butuh untuk menunjukkan dirinya kepada orang
lain. Cukup sulit, karena untuk memenuhi kebutuhan ini, seseorang harus
mengerahkan segala potensi yang ada dalam dirinya sehingga bisa tampak
lebih menonjol dibandingkan orang lain. Sebab itulah, kebutuhan ini
ditempatkan pada hierarki tertinggi.

Dalam piramida Maslow, penempatan kebutuhan aktualisasi diri di posisi


teratas tentu bukan tanpa alasan. Menurut Maslow, kebutuhan ini menjadi
hasrat yang memicu setiap individu untuk menggali potensi dalam diri dan
mengembangkannya semaksimal mungkin, sehingga mampu menjadi diri
sendiri sesuai dengan kemampuannya sendiri.

B. KESIMPULAN
Pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual yang terjadi pada usia
dewasa yang mana usia dewasa merupaan masa tenang setelah berbagai gejolak
perkembangan pada masa remaja. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan orang dewasa yang meliputi kekuatan fisik, kemampuan motoric,
kemampuan mental, motivasi berkembang. Unsur – unsur perbedaan individu
orang dewasa disebabkan oleh pembawaaaan dan lingkungannya antara lain minat,
kecerdasan, dan kepribadian.

Anda mungkin juga menyukai