Oleh :
BENYAMIN EPINDONTA GINTING
NIM 1805022032
Dosen Pengampu :
TETRA OKTAVIANI, S.S.T., M.Tr.T.
a. PEKERJAAN UMUM
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Tahap awal pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan
memobilisasi semua keperluan yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan dilapangan seperti tenaga kerja lapangan,
personil inti dan alat kerja. Proses mobilisasi alat berat dilakukan
secara betahap sesuai keperluaannya sehingga tidak ada alat
yang menumpuk tidak terpakai sehingga berpotensi menghambat
pelaksanaan dilapangan.
Proses mobilisasi pada kegiatan pembangunan jembatan
Akses Marunda meliputi:
Tenaga Kerja:
Personil inti lapangan.
Tenaga kerja
harian Bahan :
Papan nama proyek
Direksi Keet
Pagar sementara
Tenda pengecoran
Rambu lalu lintas
Lampu
pengaman. Peralatan
:
Excavator
Vibrator roller
Tandem roller
Tire Roller
Asphalt finisher;
Asphalt sprayer
Genset;
Stamper;
Concrete Vibrator;
Air Compressor
Mobil crane
Mobil Concrete Pump
Bar bender
Bar cutter
Boogey trailer
b. PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan tanah meliputi pekerjaan galian tanah, urugan limestone,
urugan tanah dan pemadatan menggunakan alat berat dan stamper. Volume
pekerjaan galian tanah memiliki variasi tergantung kedalaman
penggaliannya. Adapun kedalaman galian yang disyaratkan beserta volume
penggaliannya antara lain:
Galian tanah biasa, dalam s/d 1 m 262.50 m3
Galian tanah biasa, dalam 1 m s/d 2 m 262.50 m3
Galian tanah biasa, dalam 2 m s/d 3 m 262.50 m3
Galian tanah biasa, dalam 3 m s/d 4 m 262.50 m3
Galian tanah biasa, dalam 4 m s/d 5 m 262.50 m3
Galian tanah biasa, dalam 5 m s/d 6 m 131.25 m3
d. PERKERASAN ASPAL
Setelah perkerasan jalan beton selesai dikerjakan dan memiliki umur
yang memenuhi syarat untuk pelapisan laston maka Pekerjaan perkerasan
aspal dapat dimulai. Pekerjaan ini dimulai dengan penyemprotan Prime
Coat dengan menggunakan aspal emulsi jenis CSS-1 sebanyak 0.4 l/m2.
volume pekerjaan pelapisan prime coat sebanyak 1.628,70 Ltr dan
dilaksanakan selama 1 Minggu dengan produktifitas penyelesaian per-
minggu sebanyak 814 Ltr. penyemprotan menggunakan asphalt sprayer
dimulai dari sisi terjauh perkerasan beton sehingga Prime Coat yang sudah
selesai dikerjakan tidak terganggu oleh aktifitas penyemprotan prime coat
bagian lain.
Setelah selesai penyemprotan maka hasilnya dijaga dari terkena debu
dan kotoran yang dapat merusak kualitas prime coat. Pekerjaan
dilaksanakan dalam kondisi kering dan cuaca cerah. Bila kondisi cuaca
berpotensi hujan maka pekerjaan dihentikan.
Bersamaan dengan penyemprotan lapis prime coat maka dikerjakan
penghamparan LASTON, Hotmix, density lapangan 97 – 100 % dengan
ketebalan padat 5 cm. besar pekerjaan penghamparan laston ini seluas
4.071,76 m2 dan dilaksanakan selama 4 Minggu sehingga dalam 1 minggu
dapat menyelesaikan 1017.94 m2 lokasi penghamparan LASTON.
Alat yang digunakan untuk pelaksanaan penghamparan laston ini antara
lain:
Dump truck
Asphalt Finisher
Tandem roller
Tire roller
e. PEKERJAAN STRUKTUR
Pekerjaan beton untuk pembuatan pondasi jembatan dilaksanakan
dengan cor ditempat, proses pengerjaan dimulai dengan pembuatan
bekisting mengunakan bekisting berat. Mutu beton yang dipakai K.300,
volume pekerjaan 978 m3, dan dilaksanakan dalam 8 minggu. Karena
Laporan Harian;
Berisi rangkaian kegiatan yang dilakukan pada hari yang dilaporkan
dalam bentuk Buku Harian Lapangan (BHL). Laporan harian berisi:
a. Kegiatan harian;
b. Jumlah tenaga kerja yang terlibat untuk setiap macam
pekerjaan;
c. Laporan cuaca;
d. Laporan surat-menyurat;
e. Laporan barang yang masuk dan barang yang ditolak berikut
kuantitas dan macamnya;
f. Laporan barang dipakai ;
g. Jumlah, jenis dan kondisi peralatan;
h. Laporan kunjungan;
i. Laporan masalah yang dihadapi dan tindakan yang diambil.
Laporan Mingguan;
Laporan mingguan berisi rekapitulasi dari laporan harian, laporan
kemajuan prestasi minggu yang dilaporkan dan target rencana
kemajuan pekerjaan minggu yang akan datang serta dilampiri dengan
laporan harian.
Laporan Bulanan;
Laporan Bulanan berisi rekapitulasi dari laporan harian, dan Laporan
bulanan serta laporan kemajuan prestasi Bulan yang dilaporkan dan
target rencana kemajuan pekerjaan Bulan yang akan datang serta
dilampiri dengan laporan harian dan laporan mingguan.
Laporan Akhir.
Laporan Akhir berisi rekapitulasi semua pekerjaan yang dilaksanakan
dan dilampiri dengan laporan harian, mingguan dan bulanan. Dalam
Laporan akhir dijabarkan semua kejadian yang terjadi selama
pelaksanaan proyek secara objektif dan lengkap.
5. KONTROL MUTU
Dalam menjamin kualitas pekerjaan yang dicapai sesuai dengan spesifikasi
yang disyaratkan, maka kontraktor akan melaksanakan serangkaian uji material
yang digunakan dalam kegiatan ini. Diantaranya adalah;
Pengujian tanah
Uji tanah dilakukan untuk mengetahui apakah kondisi tanah sudah
memenuhi syarat dalam spesifikasi teknis seperti uji Sand Cone, DCP,
CBR dan pengujian lain yang dibutuhkan.
Pengujian Beton
Beton termasuk bahan utama dalam paket kegiatan ini sehingga perlu
dijaga kualitasnya, pengujian yang dilakukan terhadap beton dilakukan
sejak awal pengerjaan.
Pada material yang digunakan untuk membuat beton dilaksanakan
pengujian dari batching plant untuk mengetahui kualitas bahan yang
dipakai selain itu mix design yang dibuat akan diajukan kepada
pengawas untuk disetujui mengenai komposisi campuran beton yang
dibuat. Sebelum pengecoran dilakukan terlebih dahulu dilakukan slump
test sehingga didapatkan tingkat keenceran dalam beton segar. Selain
itu juga dibuat benda uji kubus untuk diuji di laboratorium kekuatan
tekannya melalui uji tekan kubus. Waktu pengujian beton dilakukan
sesuai dengan spesifikasi teknis dan peraturan PBI ‘71 serta SNI.
Pengujian aspal
Pengujian aspal dilakukan pada saat design trial mix dan tes marshal
untuk mengetahui kekuatannya dalam menerima beban.
Pengujian besi
Besi tulangan yang dipakai adalah U-24 untuk besi tulangan polos dan
U-39 untuk besi tulangan ulir.
Sumber :
https://www.academia.edu/9915938/METODE_PELAKSANAAN_Program_Pembangunan_J
alan_dan_Jembatan_Kegiatan_Pembangunan_Jembatan_Akses_Marunda