Konsep Kebidanan
OLEH :
SUCI AULY
920200012
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
PRODI S2 KEBIDANAN
2021
KATA PENGANTAR
Segala puja hanya bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat
limpahan karunia nikmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah dengan lancar. Penyusunan makalah
ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kegawatdaruratan dalam kebidanan dan Neonatal
Dalam proses penyusunannya, tak lepas dari bantuan, arahan, dan masukan dari berbagai pihak.
Untuk itu, saya ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah
ini.
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi sehingga penulis secara
terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat, umumnya, dan untuk saya sendiri, khususnya.
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam segala bidang berpengaruh terhadap
meningkatnya kritis masyarakat terhadap pelayanan kesehata, termasuk pelayanan kebidanan. Hal itu
menjadi tantangan bagi profesi bidan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam
menjalankan praktek kebidanan serta dalam memberikan pelayanan yang berkualiatas.
Menempatkan orang-orang yang menggunakan pelayanan kesehatan pada pusat asuhan telah
menjadi kebijakan pemerintah dalam 10 tahun terakhir, salah satunya pelayanan yang berpusat pada
wanita. Wanita dalam paradigma kebidanan sebagai makhluk bio-psikososial kultural yang utuh dan
unik mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Kritikan dari sebagian wanita yang menggunakan pelayanan maternitas bahwa kebutuhan mereka tidak
terpenuhi. Kesimpulannya adalah bahwa wanita dan bayinya harus menjadi pusat asuhan dan
pelayanan maternitas harus tersedia disekitar mereka.
Yang sangat penting adalah perpindahan menuju ketetapan pelayanan yang lebih sensitif serta
melibatkan wanita dalam perencanaan dan pemantauan pelayanan, juga mampu menentukan elemen-
elemen perawatan yang mereka teritama. Pengembangan komunikasi adalah kunci pelayanan yang
lebih sensitive dan responsive . sikap etis professional dalam berkomunikasi akan merwanai setiap
langkah bidan, termasuk dalam mengambil keputusan dalam merespon situasi yang muncul pada
asuhan yang diberikan.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.1 Teori Dan Model Konseptual Asuhan Kebidanan
A. Teori Model Kebidanan
Konsepatau teori adalah Gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek yang
digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya.
Model adalah Contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu. teori dan model
konseptual asuhan kebidanan adalah teori teori yang mempengaruhi model kebidanan.
Model kebidanan ini sebagai tolak ukur bagi bidan dalam memberikan pelayanan
kebidanan kepada klien sehingga akan terbina suatu partnership dalam asuhan kebidanan. Dengan ini
diharapkan profesi kebidanan akan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam upaya
menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang mengutamakan upaya-upaya
promotif dan preventif.
Model of care the midwifery patnership didasarkan pada prinsip midwifery care berikut
ini:
1. Mengakui dan mendukung adanya keterkaitan antara badan, pikiran, jiwa, fisik, dan
lingkungan kultur sosial.
2. Berasumsi bahwa mayoritas kasus wanita yg bersalin dapat ditolong tanpa adanya
intevensi.
3. Mendukung dan meningkatkan proses persalinan alami.
4. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dengan seni dan ilmu pengetahuan.
5. Relationship-based dan kesinambungan dalam motherhood
6. Woman centered dan bertukar pikiran antara wanita.
7. Kekuasaan wanita yaitu berdasarkan tanggung jawab untuk suatu pengambilan suatu
keputusan.
8. Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik individu
Model konseptual kebidanan adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan
kebidanan. Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu ide yang menjadi dasar suatu
disiplin. Model asuhan kebidanan yaitu kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses
kehidupan normal.
b. Memastikan penerimaan masyarakat terutama orang-orang yang sangat berarti bagi ibu
dan bayi.
Perubahan yang u Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian untuk dapat
berperan sebagai calon ibu dan mampu memperhatikan perkembangan janinnya.
a. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian untuk dapat berperan
sebagai calon ibu dan mampu memperhatikan perkembangan janinnya.
b. Ibu memerlukan sosialisasi.
c. Plateu stage
Ibu akan mencoba dengan sepenuhnya apakah ia telah mampu menjadi ibu. Tahap ini
membutuhkan waktu beberapa minggu dan ibu akan melanjutkan sendiri.
d. Disngagement
Merupakan tahap penyelesaian dimana latihan peran dihentikan. Pada tahapan ini peran
sebagai orang tua sudahjelas.
3. Gambaran tubuh
Perubahan yang terjadi pada tubuh perempuan selama proses kehamilan dan perubahan
spesifik yang terjadi selama kehamilan serta setelah melahirkan.
b. Taking In
c. Letting Go
Merupakan fase dimana perempuan mengingat kembali proses dan aktivitas yang sudah
dilaksanakannya. Perempuan tersebut mengevaluasi hasil tindakannya di masa lalu dan
menghilang tindakan yang dia anggap sudah tidak tepat lagi
Reva rubin mengklasifikasikan tahapan ini menjadi tiga tahap yaitu:
a. Hubungan interpersonal
b. Peran keluarga
c. Stres antepartum, komplikasi dari risiko kehamilan dan pengalaman negative dari
hidup
d. Dukungan social
1. Emosional support
a. Perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya, dan mengerti.
b. Informational support
2. Physical support
a. Pertolongan langsung seperti membantu merawat bayi dan memberikan
dukungan dana.
3. Appraisal support
a. Berupa informasi yang menjelaskan tentang peran pelaksanaan bagaimana ia
menampilkan dalam peran, sehingga memungkinkan individu mampu
mengevaluasi dirinya sendiri yang berhubungan dengan penampilan orang
lain.
3. Teori Ela Joy Lehrman
Dalam menjalankan profesi kebidanan, Ela Joy Lehrman melihat makin
banyaknya tugas yang dibebankan pada bidan yang harus dilaksanakan dengan penuh
profesionalisme dan tanggung jawab. Dengan pandangan Ela Joy lehrman tersebut
menjadi latar belakang munculnya teori kebidanan berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan. Teori Lehrman ini menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktik
pemberian asuhan pada wanita hamil dan memberi pertolongan persalinan.
Lehrman menyelidiki bahwa pelayanan antenatal menunjukan perbedaan antara
prosedur administrasi yang dibebankan serta manfaat antenatal dan jenis pelayanan
yang diterima wanita di klinik kebidanan. Hubungan antara identifikasi faktor risiko
dan keefektifan dari antenatal care terhadap hasil yang diinginkan belum terpenuhi.
Lehrman dan koleganya ingin menjelaskan perbedaan antara pengalaman seorang
wanita dengan keseorangan bidan untuk mengaplikasikan konsep kebidanan dalam
praktik. Tujuan dari penelitian yang dilakukan Lehrman yaitu mengidentifikasi kompenen-
komponen yang saling mempengaruhi dalam praktik kebidanan. Hasil dari penelitiannya
adalah Teori yang dikemukakan oleh Lehrman mencakup 8 konsep yang penting dalam
pelayanan antenatal, diantaranya:
• Asuhan yang berkesinambungan
• Keluarga sebagai pusat asuhan
• Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan
• Tidak ada intervensi dalam asuhan
• Fleksibilitas dalam asuhan
• Keterlibatan dalam asuhan
• Advokasi dari klien
• Waktu
1. United kingdom
a. Bidan inggris menuntut adanya pelayanan mandiri dan menolak medical karena
menganngap tidak cocok dengan pratek kebidanan
b. Mereka lebih banyak menggunakan orem self care model
c. Keuntungan bagi wanita adalah menempatkan kebutuhan wanita sebagai prioritas
utama,wanita berhak memilih asuhan yang diingikan dan rencana kelahirannya.
2. Australia
a. Menggunakan model partnership kebidanan dimana wanita sebagai partner bidan
dalam berbagao pengalaman tentang proses melahirkan dan melahirkan adalah proses
yang normal dalam kebidanan
3. New Zaeland
Menggunakan partnership bidan dengan ibu. Adapun filosofi yang mendasari hubungan ini
adalah :
a. Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik, psikis dan lingkungan kultur
social
b. Berasumsi bahwa mayoritas perempuan bersalin ditolong tanpa intenvensi
c. Mendukung dan meningkatkan persalinan alami
d. Berprinsip women care
e. Dibatasi oleh hokum dan ruang lingkup praktik
Women centre care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM yang tertuang dalam
visinya yaitu :
a. Menawarkan kepada ibu untuk memilih didampingi suami atau keluarga sebagai
support fisik dan emosional
b. Memberikan kebebasan untuk memilih posisi dan bergerak sesuai keinginan ibu
c. Kebijakan dan prosedur yang terdapat didalam asuhan bersifat jelas dan
berkesinambungan
BAB III
KESIMPULAN
Peran merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang Model
konseptual kebidanan adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan kebidanan.
Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin.
Model asuhan kebidanan yaitu kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses kehidupan
normal. Ada 5 teori yang menjadi dasar dalam model asuhan kebidanan diantaranya teori dari
Rea Rubin, Ramona Mercer, Ela Joy Lehrman, Ernestine Wiedenbach, dan teori Jean Ball.