PENDAHULUAN
morbiditas dan mortalitas. Diperkirakan 1,4 juta cedera kepala terjadi setiap tahun,
dengan >1,1 juta yang datang ke Unit Gawat Darurat. Tekanan Intrakranial
merupakan komplikasi yang sering pada cedera kepala berat. Walaupun cedera
beberapa kondisi lain juga dapat meningkatkan tekanan intracranial (TIK) , seperti
Prinsip TIK diuraikan pertama kali oleh Profesor Munroe dan Kellie pada
tahun 1820. Mereka menyatakan bahwa pada orang dewasa, otak berada dalam
parenkim otak sekitar 83%, darah 6%, dan cairan serebrospinal (LCS) 11% .1
didasari sutura kartilaginosa dalam membentuk kalvaria. Ruang kranial dan spinal
melalui insisura tentorial atau tentorial notch. Daerah supratentorial terdiri dari
fosa anterior dan fosa media. Daerah infratentorial terdiri dari fosa posterior.
bervariasi sekitar 1 mmHg pada orang dewasa normal. Tekanan CSS telah
darah (sistem vena dan arteri). ICP diukur pada saat istirahat, biasanya 7-15
Perubahan ICP dikaitkan dengan perubahan volume dalam satu atau lebih
bersama dengan dura relatif inelastis, membentuk sebuah wadah yang kaku,
sehingga peningkatan apapun dari otak, darah, atau CSS akan cenderung
meningkatkan tekanan intrakranial (TIK). Selain itu, setiap peningkatan salah satu
TIK. 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
peningkatan tekanan dalam cranium. Tekanan pada kubah kranial (Cranial Vault)
otak, cairan serebrospinal, dan darah. Setiap peningkatan volume isinya akan
kranium berada dalam keadaan volume yang konstan. Artinya, total volume
jaringan otak, cairan serebrospinal (CSF), dan darah intrakranial selalu tetap.
volume pada komponen lainnya. Implikasi klinis dari perubahan volume tersebut
CSF adalah cairan yang jelas yang ditemukan di ruang subaraknoid dan
ventrikel yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Keluar dari Plexus
Dari ventrikel ketiga, CSF mencapai ventrikel keempat melalui saluran air
arakhnoid.3
2.2 ETIOLOGI
merupakan kasus emergensi dimana cedera otak irreversibel atau kematian dapat
transpor ion dan cairan di seluler terganggu sebagai akibat dari gangguan
metabolisme
seperti:
a. Menurunnya outflow vena : obstruksi mekanis pada struktur vena
4. Massa intra dan ekstra aksial menyebabkan peningkatan TIK karena langsung
a. Neoplasma
b. Perdarahan
higroma)
2.3 PATOFISIOLOGI
berkisar antara 1400 hingga 1700 ml pada orang dewasa. Terdiri dari 3
kompartemen: darah (10% ~ 150 ml), cairan serebrospinal (CSF) (10% ~ 150 ml),
dan jaringan otak (80% ~ 1400 ml). CSF diproduksi oleh Plexus Choroid di
ventrikel dan di tempat lain dalam sistem saraf pusat (CNS) pada tingkat sekitar
20 ml/jam (500 ml/hari), dan mengalir ke dalam sistem vena melalui vili
arachnoid dan granulasi. TIK normal berkisar antara 3-15 mmHg.5 Sedangkan bila
lebih dari 20 mmHg dan sudah menetap dalam waktu lebih dari 20 menit
Karena kantung dura tulang belakang tidak selalu penuh tegang, maka beberapa
Bila terjadi kenaikan yang relatif kecil dari volume otak, keadaan ini tidak
rongga tengkorak ke kanalis spinalis dan disamping itu volume darah intrakranial
1. Nyeri Kepala
Nyeri kepala terjadi karena dilatasi vena, sehingga terjadi traksi dan
2. Muntah
Muntah terjadi karena adanya distorsi batang otak saat tidur, sehingga
biasanya muncul pada pagi hari saat bangun tidur. Biasanya tidak disertai
3. Edema papil
4. Defisit neurologis
kejang umum dan pertama kali muncul pada usia lebih dari 25 tahun.2
penggeseran jaringan otak maka akan terjadi sindroma herniasi dan tanda-
Karena korelasi yang buruk antara tanda-tanda klinis dan TIK, satu-
satunya cara diagnosis yang baik terjadinya peningkatan TIK adalah dengan
peningkatan TIK dapat terjadi tanpa temuan radiologis pada CT scan awal.5
scan dapat menunjukkan massa pada intrakranial yang signifikan dengan midline
shift atau penurunan basal sisterna, pasien dengan pemindaian hasil CT scan
normal dapat terjadi peningkatan TIK. Dalam studi prospektif pasien dengan
cedera kepala, peningkatan TIK terjadi pada sekitar 10-15% pasien dengan hasil
pemindaian CT normal. Risiko ini bahkan lebih tinggi pada pasien berusia lebih
dari 40 tahun, dengan postur motor, atau dengan hipotensi (tekanan darah sistolik
<90 mmHg). Pedoman untuk penggunaan pemantauan TIK telah ditetapkan untuk
cedera otak traumatis, dan untuk peningkatan TIK yang terkait dengan kondisi
selain trauma pedomannya masih kurang jelas. Namun, penurunan klinis dan
pencitraan yang konsisten dengan adanya efek massa dapat dipakai sebagai
traumatis.
perlu dilakukan agar terhindar dari cedera otak selanjutnya, dimana dapat bersifat
ireversibel dan letal. Dengan pemantauan TIK juga kita dapat mengetahui nilai
CPP, yang sangat penting, dimana menunjukkan tercapai atau tidaknya perfusi
TIK harus dipantau pada semua cedera kepala berat (Glasgow Coma Scale/GCS
dengan CT scan kepala normal jika diikuti dua atau lebih kriteria antara lain
usia>40 tahun, sikap motorik, dan tekanan darah sistolik <90 mmHg (level III).1
Tidak ada kontraindikasi absolut untuk memantau TIK, hanya ada beberapa
Pada kasus emergensi dapat diberikan Fresh Frozen Plasma (FFP) dan
vitamin K.
rendah. Pengukuran tekanan LCS lumbal tidak memberikan estimasi TIK yang
cocok dan berbahaya bila dilakukan pada TIK meningkat. Beberapa metode lain
beberapa kondisi klinis yang harus dinilai pada peningkatan TIK yaitu: 4
2. Pemeriksaan pupil
3. Pemeriksaan motorik okuler (perhatian khusus pada nervus III dan VI)
peningkatan TIK. Papil edema ditemukan bila peningkatan TIK telah terjadi lebih
dari sehari. Tapi sebaiknya tetap dinilai pada evaluasi awal, ada atau tidak ada
Neuroimaging
Adanya lebih dari satu kelainan ini sangat mungkin suatu peningkatan
peningkatan TIK. Bila diperlukan dapat diteruskan dengan pemeriksaan MRI atau
seringkali cukup. Keputusan penting yang harus dilakukan pada pasien dengan
membutuhkan penempatan monitor TIK dalam waktu singkat. Dalam keadaan ini,
pengulangan pencitraan setiap kali perubahan status pasien dapat
Neurosonology
TCD telah terbukti merupakan alat klinis noninvasif yang berguna untuk
penilaian aliran darah arteri basal otak. Semua cabang utama arteri intrakranial
biasanya dapat diinsonasi baik arteri kranial anterior, media dan posterior melalui
tulang temporal (kecuali pada 10% pasien, dimana insonasi transtemporal tidak
memungkinkan), arteri oftalmika dan carotid siphon melalui orbita, dan arteri
vertebral dan arteri basilar melalui foramen magnum. TCD mengukur kecepatan
aliran darah, dalam sentimeter per detik, yang biasanya berkisar 40-70. Variabel
indikator pulsatility index (PI), rasio perbedaan antara kecepatan aliran sistolik
dan diastolik dibagi rata-rata kecepatan aliran, biasanya kurang lebih sama dengan
1. Penggunaan klinis yang paling umum dari TCD adalah pemantauan untuk
sistolik dan penurunan diastolik (aliran sistolik 120 sangat sugestif dan 200
di atas 3:1 sangat sugestif terjadi penyempitan lumen). Penilaian TCD serial dapat
pada SAH. Penyempitan lumen dapat diproduksi oleh penyempitan arteri intrinsik
sendiri seperti dalam autoregulasi dan vasospasme yang benar, atau dengan
hiperplasia intimal seperti dalam "vasospasme" pada SAH. Vasospasme juga bisa
terjadi karena kompresi ekstrinsik dari arteri terutama peningkatan difus TIK
ekstrinsik difus arteri karena TIK meningkat. Sayangnya, TCD kurang sensitif dan
TCD untuk monitor pasien SAH harus selalu ingat bahwa perubahan penyempitan
lumen yang difus mungkin menunjukkan peningkatan TIK. Beberapa upaya telah
1. Subarachnoid Screw
2.6. PENATALAKSANAAN
2.6.1. Umum
berperan besar dalam menjaga agar TIK tidak meninggi antara lain adalah : 4
rendah akan mengakibatkan iskemia otak dan akhirnya juga akan menyebabkan
5. Menjaga suhu tubuh normal < 37,5ºC Kejang, gelisah, nyeri dan demam
suplai oksigen dan glukosa berkurang, sehingga akan terjadi kerusakan jaringan
otak dan edema. Hal ini pada akhirnya akan mengakibatkan peninggian TIK.
metabolisme anaerob, sehingga akan terjadi metabolisme tidak lengkap yang akan
otak akan menyebabkan terjadinya asidosis laktat, selanjutnya akan terjadi edema
berlebihan.
2.6.2. Khusus
tiga cara yang dapat dilakukan dalam hal ini yaitu : memasang
4. Mengoptimalkan CPP
dengan menambahkan vasopressor dan /atau cairan isotonik jika
CBV dan TIK. Namun, bila hematokrit turun dibawah 30% akan
6. Terapi osmotik
merah.4
rebound.
jam. Efikasi terlihat dalam 15-30 menit, dan durasi efek adalah
2.7. PROGNOSIS
Prognosis tergantung pada etiologi yang mendasarinya, komorbid dan
yang merupakan hubungan yang umum dengan peningkatan TIK jinak. visual
KESIMPULAN
Tekanan intrakranial adalah tekanan yang terdapat pada otak dan cairan
merupakan kasus emergensi dimana cedera otak irreversibel atau kematian dapat
Gejala yang umum dijumpai pada peningkatan TIK adalah nyeri kepala,
muntah, edema papil, deficit neurologis, dan sindroma herniasi dan tanda-tanda
scan dapat menunjukkan massa pada intrakranial yang signifikan dengan midline