Anda di halaman 1dari 5

Tugas Mata Kuliah Planktonologi

Dosen Pengampu : Dr. Ir. Widianingsih, M.Sc.

Nama : Gilbert Hasudungan Pratama


NIM : 26040120120002
Kelas : Ilmu Kelautan A

Chrysamoeba

Chrysamoeba, memiliki bentuk seperti amoeba organisme Mixotroph. Mixotrope merupakan


organisme yang dapat memanfaatkan campuran berbagai sumber energi. Chrysamoeba, juga
memiliki klorofil, sehingga organisme tersebut dapat melakukan fotosintesis. Chrysamoeba
memakan dengan cara mencerna partikel kecil pada air atau memakan bakteri (phagotrophy).
Chrysamoeba, memiliki satu flagel dengani sel berinti tunggal, plastida terdiri dari satu atau dua,
pigmen berupa klorofil a, b, dan c. Beta karotin, xantofil, berupa lutein, diadinixantin,
fukoxantin, dan dinoxantin.

Chrysamoeba sp.,

Cryptomonas cylindracea

Cryptomonas cylindracea merupakan organisme asimetris dengan membran lapisan luar yang
transparan. Membran terluar pada Cryptomonas cylindracea tidak bersilia. Cryptomonas
cylindracea memiliki ukuran sel yang cukup besar dengan rata-rata sebesar 40 mikrometer.
Cryptomonas cylindracea memiliki bentuk oval atau menyerupain dengan telur. Terdapat dua
flagella pada Cryptomonas cylindracea. Namun, kedua flagela tersebut memiliki ukuran yang
tidak sama. Cryptomonas cylindracea dapat mengontrol aliran keluar masuknya air dengan organ
yang bernama contractile vakoula.

Cryptomonas cylindracea

Isochrysis

Isochrysis merupakan plankton berwarna coklat keemasan. Plankton ini dikenal karena dapat
menghasilkan Docosahexaenoic (DHA) senyawa kimia dengan ikatan panjang rantai
polyunsaturated fatty acid (PUFA). Isochrysis memiliki ukuran empat sampai enam mikrometer.
Isochrysis juga memiliki dua flagelata dan bersifat motil dengan gerakan helical. Isochrysis
memiliki tubuh yang berbentuk oval.

Isochrysis
Xanthophyceae

Xanthophyceae merupakan alga yang bersifat heterokont. Alga ini, memiliki banyak spesies
yang tersebar di dunia. Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning)
karena itu warnanya hijau kekuning-kuningan Alga ini juga memiliki habitat yang beragam,
seperti Tribonema yang hidup pada perairan tawar, Botrydium yang hidup pada habitat
berlumpur, Characiopsis yang hidup melekat pada batang pepohonan, dan Halosphaera yang
hidup di perairan laut. Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi
peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium
membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru. Reproduksi secara vegetatif dengan
membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang
cocok menjadi filamen baru.

Tribonema
Ophiocytium arbuscula

Vaucheria sp.

Vaucheria merupakan contoh alga keemasan. Alga ini, mempunyai dinding sel, terdiri dari
pectin dan silikon (SiO3). Terdiri dari dua bagian yang saling menutupi, seperti pada tribonema.
Alga ini memiliki Thalus pada alga ini memiliki bentuk panjang silindris dengan filamen
bercabang, aseptate dan coenocytic. Filament kasar, tidak beraturan, berwarna hijau tua.  Isi Sel
Terdapat inti sel berbentuk tunggal dan banyak inti, terdapat plastid berbentuk cakram tanpa
pirenoid.

Vaucheria sp.

Vaucheria sp. dapat melakukan reproduksi secara vegetative. Reproduksi vegetative merupakan
cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan
betina. Reproduksi vegetative pada Vaucheria sp. terjadi secara alami. Pembentukan spora
vegetatif terjadi dalam sel induk yang menghasilkan zoospora. Pembentukan spora secara
vegetatif terjadi jika kondisi lingkungan mendukung dan jumlah makanan mencukupi.
Reproduksi tersebut, dikenal dengan nama reproduksi aplanospra. aplanospora, yaitu spora
aseksual nonmotil yang diproduksi oleh Xanthophyceae. aplanospora mampu berada pada
kondisi lingkungan yang tidak mendukung karena adanya dinding sel yang keras. Selain itu,
reproduksi juga dapat dilakukan melalui bagian tubuh Xanthiophyceae yang bernama akinet.
Akinet merupakan sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel tubuh lainnya, berfungsi
menyimpan cadangan makanan, berdinding tebal, dan mengandung endospora. Sel ini berfungsi
untuk reproduksi vegetatid pada kondisi lingkungan yang buruk. Selain itu, Vaucheria sp. dapat
melakukan reproduksi secara generatif. Perkembangbiakan generatif Vaucheria berlangsung
dengan pembuahan ovum oleh spermatozoid. Ovum diwujudkan di dalam oogonium, sedang
spermatozoid diwujudkan dalam anteridium, keduanya terdapat pada benang yang sama
(homotalus). Zigospora hasil pembuahannya akan membelah secara meiosis dan memproduksi
spora yang berikutnya terlepas dari induknya dan tumbuh menjadi alga baru.

Anda mungkin juga menyukai