Sejak Jenner vaccinia 200 tahun yang lalu diperkenalkan, sembilan penyakit
utama manusia telah dapat dikendalikan dengan penggunaan vaksin: smallpox
(1798), rabies (1885), plague (1897), difteri (1923), pertusis (1926),
tuberculosis/BCG (1927), tetanus (1927), dan yellow fever (1935).
Pada tahun 1796, Edward Jenner menyuntik sejenis kuman yang lemah dari
lembu yang dijangkiti cow pox ke dalam anggota badan manusia dimana sistem
badan manusia bereaksi menghasilkan antibodi untuk melawan penyakit small pox.
Antibodi yang dihasilkan seterusnya dapat meningkatkan daya ketahanan badan
atau imuniti terhadap serangan penyakit small pox.
Agen penyebab hog cholera adalah virus single stranded Ribonucleic Acid
(ss- RNA) dari genus Pestivirus termasuk famili Flaviviridae. Tindakan yang
paling efektif untuk mencegah atau mengendalikan penyakit ini yaitu melakukan
vaksinasi dengan menggunakan vaksin aktif yang sudah diatenuasi.
4. Vaksin Influenza
5. Vaksin Dengue
Vaksin Dengue ditemukan oleh Sanofi P. Tahun 2015. Vaksin ini dapat
megobati penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit DBD disebabkan
oleh virus yang merupakan Famili dari Flaviviridae. Cara pengaplikasian vaksin ini
yaitu secara Subkutaneus ke M. Deltoideus.
6. Vaksin Ebola
8. Vaksin HPV
9. Vaksin Measles
Vaksin ditemukan pada tahun 1950 oleh Hilary K. Vaksin ini berjenis
inaktif (IPV) dan cara pengaplikasiannya dengan injeksi.
Depkes RI, 2009, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Tentang
Pedoman Pengelolaan Vaksin, Jakarta. Halaman 22-36
Fooks. A.R. 2011. New Diagnostic Tools for Rabies in Animals. In: OIE-
Global Coference on Rabies Control-Towards Sustainable Prevention at the Source’,
Incheon, Republic of Korea, 7-9 September 2011
Laupa Junus. Vaksin Tilapia Ciptaan UPM. Laboratori Sains Marin dan
Akuakultur Institut Biosains,Universiti Putra Malaysia.
United States Food & Drug Administration [U.S FDA] (2007). H5N1
Influenza Virus Vaccine, manufactured by Sanofi Pasteur, Inc. Questions and Answers.