Anda di halaman 1dari 6

Tanggal Praktikum : Selasa, 8 Desember 2020

Dosen Pembimbing : Ita Krissanti, drh., M.Si

TUGAS VIROLOGI VETERINER


TUGAS IMUNISASI TERHADAP INFEKSI VIRUS

Arvia Chairunnisa (130210190020)

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
DESEMBER 2020
Vaksin berasal dari bahasa latin yaitu vacca (sapi) dan vaccinia (cacar sapi).
Vaksin ialah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif
terhadap suatu penyakit berupa virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga
tidak menimbulkan penyakit. Vaksin bisa mencegah atau mengurangi pengaruh
infeksi oleh organisme alami atau liar. Vaksin juga merupakan produk biologis
yang rentan memerlukan penyimpanan pada suhu tertentu. (Depkes RI, 2009: 31).

Sejak Jenner vaccinia 200 tahun yang lalu diperkenalkan, sembilan penyakit
utama manusia telah dapat dikendalikan dengan penggunaan vaksin: smallpox
(1798), rabies (1885), plague (1897), difteri (1923), pertusis (1926),
tuberculosis/BCG (1927), tetanus (1927), dan yellow fever (1935).

1. Vaksin Small Pox

Pada tahun 1796, Edward Jenner menyuntik sejenis kuman yang lemah dari
lembu yang dijangkiti cow pox ke dalam anggota badan manusia dimana sistem
badan manusia bereaksi menghasilkan antibodi untuk melawan penyakit small pox.
Antibodi yang dihasilkan seterusnya dapat meningkatkan daya ketahanan badan
atau imuniti terhadap serangan penyakit small pox.

2. Vaksin Anti Rabies (VAR)/Serum Anti Rabies (SAR)

Penyebab penyakit Encephallis Rabies adalah virus yang tergolong dalam


Lyssa virus dan famili Rhabdoviridae. Untuk mencegah rabies, anjing mulai
divaksinasi pada umur 8 minggu. Daerah yang ingin bebas dari rabies, vaksinasi
harus dilakukan terhadap 70% dari populasi anjing. Pemberian vaksin dilakukan
dengan cara intramuscular atau diberikan di otot deltoid (Musculus Deltoideus).
(Kemenkes RI, 2013:20-21). Vaksin rabies telah dikenal sejak tahun 1879 dan
dibuat pertama kali oleh Victor Galtier. Selanjutnya pada tahun 1884 vaksin
tersebut dikembangkan oleh Louis Pastuer. Louis Pasteur membuat vaksin rabies
menggunakan virus yang berasal dari sumsum tulang belakang anjing yang terkena
rabies kemudian dilintaskan pada otak kelinci dan diatenuasikan dengan pemberian
KOH.

3. Vaksin Hog Cholera

Agen penyebab hog cholera adalah virus single stranded Ribonucleic Acid
(ss- RNA) dari genus Pestivirus termasuk famili Flaviviridae. Tindakan yang
paling efektif untuk mencegah atau mengendalikan penyakit ini yaitu melakukan
vaksinasi dengan menggunakan vaksin aktif yang sudah diatenuasi.

4. Vaksin Influenza

Pada 17 April 2007, FDA memberikan lisensi vaksin pertama di Amerika


Serikat untuk pencegahan influenza H5N1, yang biasa disebut sebagai flu burung
atau "flu burung". Vaksin ini berasal dari virus influenza A / Vietnam / 1203/2004
dan diproduksi oleh Sanofi Pasteur Inc. dari Swiftwater, PA (U.S FDA, 2007).
Vaksin Virus Influenza, H5N1, vaksin inaktif tipe A monovalen untuk penggunaan
intramuskular.

5. Vaksin Dengue

Vaksin Dengue ditemukan oleh Sanofi P. Tahun 2015. Vaksin ini dapat
megobati penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit DBD disebabkan
oleh virus yang merupakan Famili dari Flaviviridae. Cara pengaplikasian vaksin ini
yaitu secara Subkutaneus ke M. Deltoideus.

6. Vaksin Ebola

Zaire ebolavirus / Ebola Virus (EBOV) merupakan virus penyebab penyakit


ebola. Vaksin ebola ditemukan oleh Merck, Sharpe & Dohme pada tahun 2016.
Cara aplikasi dari vaksin ini yaitu sengan injeksi intramuskular.
7. Vaksin Hepatitis Ai

Penyakit Hepatitis A disebabkan oleh Hepatovirus yang vaksinnya


ditemukan pada tahun 1991 di Eropa dan 1995 di Amerika Serikat.Vaksin ini
diaplikasikan pada Musculus Deltoideus (Lengan Atas).

8. Vaksin HPV

Penyakit kanker serviks atau kanker anogenital disebabkan oleh Human


Papillomavirus (HPV), Virus DNA, Papillomaviridae. Vaksin untuk penyakit ini
ditemukan pada tahun 2006 oleh Frazer & Zhou. Pengaplikasian vaksin adalah
dengan injeksi intramuskular.

9. Vaksin Measles

Penyakit measles disebabkan oleh Morbillivirus. Vaksin untuk penyakit ini


ditemukan tahun 1963 oleh Thomas C.P & John F.E dan tahun 1971 oleh Merck.
Aplikasi vaksin melalui injeksi intramuskular dengan rincian :

o Anterolateral paha pada bayi usia 2 hingga 11 bulan


o Anterolateral paha / m. deltoid (jika memadai) pada anak-anak 1 hingga
<3. tahun, atau
o M. deltoid pada individu berusia 3 tahun ke atas.

10. Vaksin Poliovirus

Vaksin ditemukan pada tahun 1950 oleh Hilary K. Vaksin ini berjenis
inaktif (IPV) dan cara pengaplikasiannya dengan injeksi.

o Bayi dan anak kecil: aspek anterolateral paha


o Anak - anak yang lebih tua dan orang dewasa: otot deltoid untuk injeksi
intramuskular atau aspek posterior lengan atas untuk injeksi subkutan
DAFTAR PUSTAKA

Center For Disease Control and Prevention. 2011. Rabies. Histologic


Examination. (http://www.cdc.gov/rabies/diagnosis/histologic. html), 22 April 2011

Depkes RI, 2009, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Tentang
Pedoman Pengelolaan Vaksin, Jakarta. Halaman 22-36

Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan. Departemen


Pertanian. 2002. Pencegahan dan pemberantasan Rabies.

Fooks. A.R. 2011. New Diagnostic Tools for Rabies in Animals. In: OIE-
Global Coference on Rabies Control-Towards Sustainable Prevention at the Source’,
Incheon, Republic of Korea, 7-9 September 2011

Kemenkes RI, 2013. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan


tentang Pengelolaan Cold Chain Petugas Imunisasi, Jakarta. 96 halaman

Ketut Santhia AP, N Dibia, Nj Pumatha, N Sutami 1996. Epidemiologi


penyakit hog cholera di Bali. BPPH VI Denpasar 1-10. Ketut Santhia, A. P, D. M.
N.IDharma, N. Dibia, K. E. Supartika, N. Purnatha dan N. Sutami (1996) Infeksi
percobaan swine fever. I. Gejala Klinis dan perubahan patologis. BPPH VI Denpasat 1-
10.

Laupa Junus. Vaksin Tilapia Ciptaan UPM. Laboratori Sains Marin dan
Akuakultur Institut Biosains,Universiti Putra Malaysia.

Rai, Nyoman K. "Simultaneous Smallpox And B.c.g. Vaccination In


Indonesia." Indonesian Bulletin of Health Research, vol. 2, no. 2, Jun. 1974,
doi:10.22435/bpk.v2i2 Jun.538..
The Conversation (2013, 4 Juni) H1N1, H5N1, H7N9? What on earth does it
all mean. Narasumber : Jennifer McKimm-Breschkin, PhD (CSIRO). Penyunting :
Lynne Anderson. Medicine Article. Diakses dari tautan :
https://theconversation.com/h1n1-h5n1-h7n9-what-on-earth-does-it-all-mean -14815
[Diakses 12 Desember 2020].

United States Food & Drug Administration [U.S FDA] (2007). H5N1
Influenza Virus Vaccine, manufactured by Sanofi Pasteur, Inc. Questions and Answers.

Anda mungkin juga menyukai