TINPUS
TINPUS
Status Gizi
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat interaksi antara asupan energi dan
protein serta zat-zat gizi esensial lainnya dengan keadaan kesehatan tubuh. Status gizi
bayi adalah keadaan gizi pada bayi yang dapat diketahui dengan membandingkan antara berat
badan menurut umur dan panjang badannya dengan rujukan (standar) yang telah ditetapkan.
Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, maka disebut gizi baik.
Status gizi dapat diketahui melalui pengukuran beberapa parameter antropometri, yang
kemudian hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan rujukan yang telah ditetapkan.
Antropometri gizi sendiri yaitu berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran
tubuh antara lain: berat badan, tinggi badan, lingkar lengan, lingkar lengan atas dan tebal
lemak bawah kulit. Penilaian status gizi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya status gizi
yang salah. Apabila terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara hasil penilaian dengan
rujukan yang ada, maka hal ini disebut sebagai masalah gizi.
B. Permasalahan Gizi
Berat badan lahir rendah (BBLR)adalah salah satu masalah gizi pada bayi. Sesuai
namanya, kondisi berat badan lahir rendah ini terjadi ketika bayi yang baru lahir memiliki
berat badan di bawah rentang normal.Idealnya, bayi baru lahir tergolong memiliki berat
badan normal jika hasil pengukuran ada di rentang 2,5 kilogram (kg) atau 2.500 gram (gr)
sampai dengan 3,5 kg atau 3.500 gr.Jadi, apabila berat badan bayi baru lahir yang berada di
bawah 2.500 gram, menandakan bahwa ia mengalami masalah gizi berupa BBLR. Rentang
berat badan normal tersebut berlaku untuk bayi baru lahir di usia kehamilan 37-42 minggu.
Gizi kurang termasuk satu dari beberapa masalah gizi pada bayi yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara asupan energi dan kebutuhan gizi harian.Dengan kata lain, asupan
harian bayi dengan gizi kurang cenderung lebih sedikit dan tidak mampu mencukupi
kebutuhan tubuhnya.Berdasarkan Permenkes No. 2 Tahun 2020 tentang Standar
Antropometri Anak, bayi termasuk dalam kelompok gizi kurang saat pengukuran berat badan
menurut tinggi badannya berada di bawah normal.
Masalah gizi lainnya yang juga bisa dialami bayi yaitu kelebihan gizi. Kelebihan gizi
atau gizi lebih adalah kondisi saat berat badan berdasarkan tinggi badan si kecil berada di atas
rentang normalnya.Bayi dengan gizi lebih bisa memiliki salah satu dari dua kondisi, yaitu
antara berat badan lebih (overweight) dan obesitas pada bayi.Bayi dikatakan memiliki berat
badan lebih saat pengukurannya berada di rentang +2 SD sampai +3 SD. Sementara untuk
obesitas berbeda dengan gemuk biasa karena berada di atas pengukuran +3 SD.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan pada tubuh bayi. Kondisi ini membuat
panjang atau tinggi badan bayi tidak sesuai dengan rata-rata anak seusianya.Stunting pada
bayi bukan hal yang bisa dianggap remeh. Jika tidak segera diketahui dan ditangani dengan
tepat, stunting dapat membuat perkembangan fisik maupun kognitif bayi terhambat dan
kurang optimal di kemudian hari.Hal ini dikarenakan kondisi bayi yang mengalami stunting
umumnya sulit kembali normal bila sudah terlanjur terjadi.