Anda di halaman 1dari 6

Tatar Pasundan Volume XII Nomor 32

Jurnal Diklat Keagamaan Januari- April 2018

HAKIKAT DAN TUJUAN DAKWAH DALAM MEWUJUDKAN


KEHIDUPAN YANG DAMAI DAN HARMONIS

Shohib
Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Bandung
Jl. Soekarno HattaNo. 716 Bandung
Email: shohib999@yahoo.co.id

Abstract
Da'wah is an attempt to change the situation to a better and perfect situation according to
Islamic teachings both to the person and society. With other phrases da'wah is an attempt of
the faithful to realize Islam in terms of life both to individuals, families, society. Da'wah is the
actualization of faith and duties and sacred duties of every Muslim according to their
capacity and capability respectively as the embodiment of Islam rahmatan lil alamin.Melalui
search related literature on da'wah, this paper discusses the nature and purpose of Islamic
da'wah.

Keywords : Da'wah, Obligations, Itself, Purpose, Rahmatan lil alamin

Abstrak
Dakwah merupakan usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna
menurut ajaran Islam baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Dengan kalimat lain dakwah
merupakan usaha orang beriman untuk mewujudkan Islam dalam segi kehidupan baik
terhadap individu, keluarga, masyarakat. Dakwah merupakan aktualisasi iman dan kewajiban
serta tugas suci setiap muslim sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing
sebagai perwujudan Islam rahmatan lil alamin.Melalui penelusuran literatur yang berkaitan
tentang dakwah, tulisan ini membahas hakikat dan tujuan dakwah Islam.

Kata kunci : Dakwah, Kewajiban, Hakikat, Tujuan, Rahmatan lil alamin.

PENDAHULUAN kesempurnaan umat manusia. Sesuai Q.S


Dakwah adalah seruan atau ajakan Ali Imran : 110.
kepada kesadaran atau mengubah situasi Dalam kajian sejarah Islam, ada
ke situasi yang lebih baik dan sempurna pendapat yang menyatakan bahwa agama
menurut ajaran Islam baik terhadap pribadi Islam didakwahkan dengan pedang dan
maupun terhadap masyarakat. Pada kekerasan sehingga ada kesan bahwa Islam
dasarnya dakwah dimaksudkan untuk adalah agama paksaan. Hal ini mungkin
mewujudkan kesejahteraan dan diterima oleh orang-orang yang belum
kebahagiaan bagi umat manusia baik faham tentang hakikat agama Islam.
dalam kehidupan manusia di dunia Terlebih para orientalis sengaja membesar-
maupun akhirat kelak. Kebahagiaan ini besarkan pendapat ini dengan motif
tentu tidak dapat dicapai manakala terjadi tertentu untuk menyuramkan sinar Islam
kerusakan di tengah-tengah masyarakat, dengan harapan menjauhinya. (Anshari,
baik ketidak adilan, kemunkaran dan 2003:81) Teori Islam disebarkan dengan
kejahatan kejahatan lainya. Untuk itu pedang dan paksaan merupakan teori yang
dakwah sesungguhnya bermuara pada hal- tidak mendasar dan ahistoris, bahkan
hal yang menjadi pangkal tolak bertentangan dengan prinsip dasar Islam
kebahagiaan dan kesejahteraan serta

83
Volume XII Nomor 32 Tatar Pasundan
Januari –April 2018 Jurnal Diklat Keagamaan

La ikroha fiddin (Q.S. 2: 256) dan Lakum pilihan yang berbeda. Pada hakikatnya
dinukum waliyadin.( Q.S. 109: 6) tidak ada seorangpun bahkan lembaga
Dewasa ini ada sekelompok umat yang berhak dan memiliki otoritas imanai
Islam yang mengklaim diri sebagi yang atas manusia, sehingga tafsiranya mutlak
paling benar berdakwah tidak hanya untuk diikuti laiknya wahyu Tuhan. Tokoh
mengajak kepada kebaikan tetapi sekaligus agama dan lembaga keagamaan tidak
melenyapkan kemunkaran dengan cara- berhak mengambil wewenang Tuhan untuk
cara yang tidak santun bahkan cenderung menilai sesat dan lurusnya iman seseorang
memaksakan kehendak. Dakwah demikian (Q.S. 4: 88; 4:143)
membuat orang was-was dan tidak tenang Keimanan seseorang tertanam di
dalam menjalankan keyakinan dan pilihan dalam dada. Hanya Allah SWT yang
hidupnya. Jika melihat kasus akhir-akhir memiliki otoritas mutlak untuk mengukur
ini ada sekelompok umat Islam yang dan menilainya. Manusia dapat
menampilkan dakwah yang menakutkan. menyingkap keimanan seseorang dari
Perbuatan teror diklaim sebagai jalan perbuatan baik atau buruk. Namun hal itu
dakwah (jihad). Pengertian jihad dalam bukanlah ukuran pasti dan mutlak untuk
agama Islam mempunyai arti berjuang mengukur hakikat keimanan seseorang.
dengan sungguh-sungguh dalam Keimanan hakiki hanya dapat dinilai dan
menegakan agama Allah. Oleh sebab itu diukur oleh yang maha mutlak. Perbedaan
kegiatan sosial, politik, ekonomi, dalam memahami dan mengamalkan
pendidikan, kebudayaan dan dakwah keagamaan adalah sunatullah. Faktanya di
adalah manifestasi jihad (Q.S. 61 : 11-12). dalam sejarah peradaban Islam dari masa
Keliru memilih sistem, keliru pula jalan klasik hingga sekarang terdapat berbagai
yang ditempuh dan melesetlah tujuan yang macam firqoh dalam teologi, madzhab
harus dicapai. Cara teror, paksaan dalam tafsir dan fiqh serta tarekat dala
merupakan pilihan yang keliru karena tak tassawuf dan itu sah-sah saja.
lebih dari premanisme dan tidak patut Kesepakatan dalam satu iman
dilakukan oleh setiap muslim yang dituntut dalam sekelompok orang boleh jadi benar
menjunjung nilai-nilai humanisme sesuai untuk orang tersebut namun belum tentu
dengan prinsip ajaran Islam. bagi orang lain. Tuhan satu dalam tauhid
Upaya pengharaman Aliran non namun berbeda dalam hal syariat. Allah
maistream dan pemikiran sekulerisme, sendiri menerangkan banyak jalan menuju
pluralisme dan liberalisme dalam agama di kepada-Nya (Q.S.29:69). Al-Qur’an
Indonesia memicu pengrusakan, teror dan sendirimengajarkan berdakwah adalah
intimidasi oleh sekelompok umat Islam mengajak dan menuntun orang lain bukan
terhadap penganut Ahmadiyah dan dengan memusuhi bahkan memaksa
penganjur ide-ide sekulerisme, pluralisme apalagi dengan cara-cara kekerasan
dan liberalisme. Pengharaman terhadap terhadap seseorang yang memiliki pilihan
penyimpangan dari mainstream baik dalam berbeda. Berdakwah justru menghidupkan
pemahaman dan pengamalan agama boleh pilihan pilihan yang berbeda dengan cara
jadi benar dalam takaran imani namun mengajak manusia ke jalan Tuhan dengan
cara-cara kekerasan dianggap kurang bijaksana (hikmah), memberi pelajaran
strategis dalam takaran metodologi dakwah yang baik (mauidzah ) serta berdiskusi
serta jauh dari yang diajarkan Nabi SAW. (mujadalah) dengan cara yang baik pula
Berdakwah dengan cara pemaksaan yang dijiwai nilai-nilai humanisme dalam
kehendak dan kekerasan tidak mengajak rangka memanusiakan manusia.
seseorang atau kelompok untuk Alan Lightman (1999)
memanfaatkan kemerdekaan pilihanya mempertanyakan otoritas baik perorangan
(Q.S.18 : 29), bahkan mereka sekuat maupun lembaga yang gemar melakukan
tenaga untuk menistakan dan melenyapkan tirani makna atas perbedaan dan tafsiran.

84
Tatar Pasundan Volume XII Nomor 32
Jurnal Diklat Keagamaan Januari- April 2018

Karena peniadaan atas perbedaan dan hidup yang setiap saat dapat timbul baik
tafsiran adalah penghianatan atas firman pada masa lalu, masa kini maupun masa
Allah Q.S 5 : 48. yang akan datang. Sebagai sistem hidup
Menganjurkan kebaikan dan jahiliyah mengejawantah dalam pemikiran,
mencegah kemunkaran untuk mencapai konsep-konsep, sikap, prilaku dan
tujuan dakwah dengan cara-cara kekerasan kenyataan hidup.
dan pemaksaan jauh dari nialai-nilai Sebagai individu manusia
kemanusiaan dengan dalih apapun membutuhkan keteduhan, ketenangan dan
bukanlah dakwah yang dicontohkan Nabi kedamaian. Disamping butuh akan
SAW. kebebasan berfikir dan aktualisasi diri.
Dari uraian diatas dapat Sebagai keluarga manusia butuh
dirumuskan permasalahan, ”Bagaimana perlindugan, pengayoman, dan ikatan
hakikat dan tujuan dakwah dalam Islam ? keluarga yang kuat. Sebagai masyarakat
Selain itu, dalam penulisan ini manusia membutuhkan saling mengenal,
menggunakan studi pustaka yang berkaitan tolong menolong dan perdamaian seperti
dengan hakikat dan tujuan dakwah dalam yang disinyalir Aristoteles yang
Islam. menyatakan manusia sebagai zoon
politikon. Peradaban modern terbukti tidak
KEBUTUHAN MANUSIA sanggup memenuhi kebutuhan kebutuhan
dasar manusia tersebut.
TERHADAP DAKWAH
Bertolak dari kondisi jahiliyah
Kehidupan bangsa Arab pra Islam
modern tersebut maka dakwah dan seruan
dikenal dengan sebutan Jahiliyah
kepada Islam sebagai suatu keharusan
Kehidupan jahiliyah ditandai dengan
yang mutlak dan mendesak. Dengan
prilaku manusia yang tanpa aturan serta
demikian dakwah bukan hanya menjadi
jauh dari nilai nilai kemanusiaan, baik
kebutuhan umat Islam tetapi merupakan
berkenaan dengan aqidah maupun akhlak.
kebutuhan kemanusiaan.
Dari segi tauhid penyimpangan ditandai
dengan berkembangnya paganisme atau
penyembahan terhadap berhala batu dan KEWAJIBAN BERDAKWAH
lainnya yang menghancurkan sendi-sendi Dakwah merupakan sesuatu
aqidah. Sementara dalam bidang ahlak kewajiban dalam ajaran Islam yang
penyimpangan dalam bentuk kezaliman dibebankan Agama kepada umatnya baik
dan kekerasan yang biasa dilakukan yang sudah menganutnya maupun belum.
terhadap orang lemah, yatim dan kaum Dalam masalah ini semua ulama sepakat.
perempuan.(Rahman,2003:54) Sejauh ini perbedaan yang ada hanya
Abad sekarang yang serba berkisar pada apakah kewajiban ini bersifat
kompetitif serta manusia telah individual, berlaku bagi setiap muslim
mendewakan ilmu pengetahuan dan (wajib ain) ataukah kewajiban bersifat
teknologi sehingga menjadi semacam kolektif, berlaku untuk kelompok tertentu
agama baru (psuedo agama) bagi sebagian sebagai representasi kelompok lain
manusia. Di samping mendewakan iptek sehingga ketika tugas dakwah telah
manusia modern telah menentukan tuhan- dilaksanakan suatu kelompok gugur
tuhan baru bernama produksi, harta benda kewajiban kelompok lain dalam komunitas
dan kenikmatan hidup (materialisme dan yang sama (wajib kifayah). Sebagian
hedonisme). Keadaan sekarang dapat pula ulama berpendapat bahwa dakwah
disebut dengan jahiliyah modern. Fakta- merupakan kewajiban individu. Sekalipun
fakta diatas merupakan bukti jahiliyah demikian dakwah tetap memerlukan
bukanlah fase tertentu dalam sejarah kelompok khusus yang ahli dan memiliki
kehidupan manusia, melainkan sistem kemampuan manajerial dalam
melaksanakan tugas dakwah. Sebagian lain

85
Volume XII Nomor 32 Tatar Pasundan
Januari –April 2018 Jurnal Diklat Keagamaan

berpendapat bahwa dakwah merupakan yang mempunyai kemampuan untuk itu


kewajiban bagi kelompok tertentu saja dan atau biasa disebut pemuka-pemuka agama
bukan kewajiban bagi setiap individu. (rijal al-din). Ulama atau pemuka agama
Kedua pendapat tersebut masing adalah sebagian dari umat Islam dan bukan
masing didasari pada dalil-dalil yang keseluruhan umat Islam. Alasannya,
akurat. Pendapat pertama yang pertama, berdakwah harus memiliki
menyatakan dakwah merupakan kewajiban persyaratan ilmu. Seseorang tidak mungkin
individu (wajib ain), setiap muslim yang mengajak orang lain dengan benar apabila
sudah akil baligh, terkena kewajiban tidak memiliki pengetahuan atau dengan
dakwah (taklif dakwah). Argumen bahasa lain seseorang tidak mungkin
pendapat ini diantaranya merujuk pada al- mengajak orang lain berbuat baik kalau ia
Qur’an Surat Yusuf ayat 108 . sendiri tidak mengerti kebaikan itu sendiri.
Menurut pendapat ini kata (min) Oleh sebab itu dakwah kewajiban para
dalam al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 104 ulama dan kelompok khusus bukan
adalah lilbayan (menjelaskan), bukan kewajiban orang awam. Pendapat ini
liltaba’id (sebagian). Dengan demikian menyandarkan argumennya pada Q.S al-
menurut pendapat ini, ayat tersebut Taubat : 122 .
bermakan:” Jadilah kamu semua umat Ayat tersebut jelas mewajibkan
yang selalu menyeru kebajikan”. Namun dakwah hanya kepada sekelompok orang
meskipun dakwah merupakan kewajiban saja, bukan kepada semua orang. Menurut
setiap muslim, dakwah tetap membutuhkan pendapat kedua, ayat ini berarti tidak
adanya kelompok khusus yang profesional seharusnya orang-orang mukmin pergi
yang menguasai manajerial dakwah yang semua berperang, tetapi seharusnya ada
dalam teknis pelaksanaanya perla sekelompok orang mukmin yang tetap
dilaksanakan secara kolektif (bi shurat tinggal memperdalam ilmu agama dan
jamaiyyat). Dalam hal ini, mereka melakukan dakwah di tengah-tengah
mengemukakan beberapa argumen antara masyarakat.
lain: Pertama, tugas dan tanatangan Argumen selanjutnya Q.S. Ali
dakwah semakin berat. Kedua, dalam sirah Imron ayat 104 difahami bahwa kata (min).
Nabawiyah Rasulullah SAW Dalam ayat ini dimaknai sebagian
memerintahkan sahabat agar hijrah ke (liltabaidh). Alasanya bahwa di dalam
Dar-al-Islam, agar mereka dapat masyarakat pasti ada orang yang tidak
menyatukan mereka. Ketiga, di dalam al- mampu berdakwah, melakukan amar
Qur’an terdapat perintah agar kaum makruf nahi munkar. Dari dua pendapat ini
muslim saling tolong menolong dalam pendapat pertama lebih kuat dan lebih
kebajikan. shahih karena pendapat pertama sudah
Dalam surat Al Maidah ayat 2, mencakup pendapat kedua, tetapi tidak
seperti yang dikemukakan Abd al-Karim sebaliknya(Ilyas Ismail,2016:201).
Zaidan dalam Ushul al-Dakwah
merupakan dalil yang menunjukan TUJUAN DAKWAH DALAM
perlunya dakwah secara kolektif (al- ISLAM
tajammu’ wa al-dakwa tal-jamaiyyat) Tujuan dakwah sesungguhnya
bahkan menjadi dalil yang mewajibkan adalah terbentuknya masyarakat Islam
dakwah kolektif bilamana tujuan dakwah dengan predikat Khairu Ummah, yaitu
tidak tercapai tanpa itu. masyarakat Islam yang benar secara aqidah
Berbeda dengan pendapat pertama, dan kuat secara sosial politik, ekonomi,
pendapat kedua berpendapat bahwa dan kultural sehingga kepemimpinan dunia
dakwah bukan kewajiban individu, dapat dipegang dan berada di tangan
melainkan kewajiban sekelompok tertentu mereka. Bertolak dari argumen diatas
saja, yaitu para ulama atau oang orang maka sasaran dakwah bertumpu pada

86
Tatar Pasundan Volume XII Nomor 32
Jurnal Diklat Keagamaan Januari- April 2018

Makrifat Allah dan Tauhid Allah dan hal pokok yang akan mengantarkan
Islam. manusia memperoleh kehidupan yang
Makrifat Allah bermakna sempurna.
memperkenalkan kepada manusia Tuhan Pertama, aqidah tauhid yang akan
mereka yang sebenarnya ,yaitu Allah SWT membebaskan manusia dari penyembahan
dan membimbing manusia agar selain Allah SWT (prinsip tauhid). Kedua,
menyembah hanya kepada Nya. Dengan seruan kepada hukum-hukum Allah SWT
demikian tujuan dakwah yang terpenting dalam arti ajakan untuk membangun dan
adalah Makrifat Allah dan Tauhid Allah. mengatur kehidupan dengan undang-
Dakwah bertujuan pula agar undang Allah (prinsip syari’ah). Ajakan ini
manusia menjadi muslim, yaitu agar akan menempatkan manusia sejajar di
tunduk dan berserah diri kepada Allah muka hukum, terlepas dari kepentingan
dengan melepaskan diri dari penuhanan dan dominasi perorangan atau kelompok
terhadap sesama mahluk dan hanya tertentu yang berpengaruh dalam
menuhankan Allah semata. Islam menjadi masyarakat. Ketiga, seruan kepada konsep
misi semua nabi dan utusan Allah dan hidup atau sistem kehidupan yang sesuai
menjadi ajaran inti dari setiap agama yang dengan fitrah manusia, yang tidak lain
benar dari nabi Ibrahim sampai nabi adalah sisitem Islam itu sendiri. Keempat,
Muhammad saw membawa misi yang ajakan kepada kemajuan dan kemuliaan
sama, yaitu Islam. hidup dengan aqidah dan sistem Islam
Islam menjadi inti dari semua untuk kemudian membebaskan manusia
agama yang benar, menghendaki agar dari perbudakan dan penyembahan
manusia melepaskan diri dari pengaruh terhadap sesama manusia. Kelima, seruan
hukum dan nilai-nilai manusia dan hanya kepada jihad Islam untuk dapat
tunduk dan patuh kepada hukum dan mewujudkan dan mengokohkan sistem
undang-undang Allah. Untuk itu Islam di Islam di muka bumi.
bawa Nabi Muhammad saw dan nabi
sebelumnya. Kehadiran mereka membawa MEWUJUDKAN KEHIDUPAN
misi dan tujuan yang sama, yaitu YANG DAMAI DAN
membawa manusia kepada hukum Allah.
HARMONIS
Dengan kata lain manusia harus kembali
Sebagai sistem hidup yang
kepada al-Islam, dengan menjadikan
sempurna, Islam tidak hanya dalam tataran
syari’at sebagai hukum dan undang-
pemikiran (teoritis) semata, tetapi dalam
undang yang mengatur kehidupan mereka
tataran praktis, mengatur semua aspek
dalam segala aspek kehidupan.
kehidupan manusia secara realistis dan
Tujuan dakwah tersebut merupakan
obyektif. Hal ini bermakna Islam harus di
tujuan secara umum yang terfokus pada
aplikasikan dalam kehidupan nyata dengan
aqidah dengan segala implikasinya.
membangun komunitas dan masyarakat
Aqidah memang menjadi titik tolak segala
Islam. Kegiatan dakwah pada hakikatnya
kebaikan dan kesejahteraan umat manusia.
adalah usaha membangun dan
Tujuan dakwah juga mengajak
mewujudkan masyarakat Islam( Sayyid
manusia kepada suatu bentuk kehidupan
Qutub,1982 :619 ).
yang sempurna, kehidupan dalam semua
Seorang muslim harus
bentuk dan seluruh maknanya yang
mengarahkan dakwahnya terhadap
sempurna. Firman Allah SWT (Q.S. al-
keluarga terlebih dahulu.tanpa
Anfal : 24). Ayat tersebut menunjukan
memperhatikan aspek pembinaan keluarga,
dengan jelas tujuan dakwah Islam yaitu
maka cita-cita untuk membentuk
menuju kepada kehidupan yang sempurna,
komunitas dan masyarakat Islam, akan
kehidupan dalam segala bentuk dan
aspeknya. Menurut Sayyid Qutub ada lima

87
Volume XII Nomor 32 Tatar Pasundan
Januari –April 2018 Jurnal Diklat Keagamaan

sulit terwujud. Keluarga merupakan comprehensive Islamization of society


manifestasi dari sistem Islam itu sendiri. “(Boland, 1971:193). Dakwah berarti
Ada dua pendapat mengenai seruan Islam bukan hanya ceramah dan
pemerintahan Islami di kalangan umat publikasi tetapi meliputi seluruh aktifitas
Islam. Pertama, golongan Islam struktural kehidupan masyarakat, dengan kata lain
yang menyatakan untuk membentuk dakwah berarti Islamisasi menyeluruh
masyarakat Islami harus di bentuk terhadap masyarakat termasuk system
pemerintahan Islam dengan hukum-hukum pemerintahannya.Hal senada juga
Islam secara tekstual. Pendapat kedua, ditegaskan dalam al-Qur’an Surat al-
kelompok Islam kultural yang menyatakan Baqoroh : 208.
dalam membangun masyarakat Islami
tidak harus membentuk Negara yang PENUTUP
berdasarkan Islam selagi masyarakat Dakwah merupakan tugas yang
muslim masih bebas menjalankan perintah sangat mulia sehingga harus dicapai
agamanya. dengan cara-cara yang mulia sesuai
Wacana Islamisasi baik kultural dengan tuntunan Islam. Dakwah
maupun struktural di kalangan umat Islam hakikatnya sangat dibutuhkan manusia
masih menjadi perdebatan hingga saat ini, ketika kebutuhan fundamental manusia
namun keduanya sepakat bahwa tidak terpenuhi atau dunia diambang
pemeintahan kaum muslimin harus Islami kehancuran baik aqidah maupun ahlak.
baik secara tekstual maupun kontekstual Kewajiban dakwah merupakan tugas bagi
sebagai suatu tujuan dakwah dalam rangka setiap muslim baik individu maupun
membentuk masyarakat Islam yang kelompok namun dakwah harus dimanaj
sempurna. secara profesional. Dengan demikian
Menurut B.J Boland menegaskan dakwah secara umum adalah Makrifat
dakwah pada dasarnya mengandung Allah, Tauhid Allah dan Islam secara luas
pengertian Islamisasi menyeluruh terhadap dakwah bertujuan membangun sistem
masyarakat. “That da’wah mean the Islam baik di masyarakat maupun di
propagation of Islam not only by pemerintahan (Islam Kafah) sebagai upaya
preaching and publications, but also by menebarkan kedamaian Islam sebagai
deed and activities in all areas of social Rahmatan lil alamin.
life, in other word that da’wah had to be

DAFTAR PUSTAKA
Al Qur’an Karim dan Terjemahnya, Kemenag RI, 2015
Ahmad Amin (1975) Fajr Islam. Syirkat at-taba’at al-fanniyah al-Islamiyyah.
Ahmad Subandi (2000) Ilmu Dakwah Bandung: Syahida.
A.Ilyas Ismail (2016) Paradigma Dakwah Sayyid Quttub. Jakarta : Penamadani
B.J. Boland (1971) The Strunggle of Islam in Modern Indonesia. The Hague Martinus Nijhof.
Fazlur Rahman (2003) Tema Pokok al-Qur’an,terj. Anas Mahyudin. Bandung; Pustaka
Salman.
H.M. Hafi Anshari (2003) Pemahaman dan Pengalaman Dakwah. Surabaya : al-Ikhlas.
Sayyid Quttub (1982) Fi Zhillal al-Qur’an. Beirut : Dar al-Syuruq.

88

Anda mungkin juga menyukai