Anda di halaman 1dari 3

Merry Fransisca

12010117120051
1. Mengapa audit mutu diperlukan oleh perusahaan selain melaksanakan dan
mematuhi standar mutu yang telah ditetapkan:
Pembahasan:
Audit Mutu diperukan oleh perusahaan karena:
Audit mutu merupakan evaluasi keefektifan sistem mutu secara obyektif.  Audit mutu
memberikan laporan status kesehatan mutu perusahaan secara lengkap tepat pada waktunya.
Audit mutu dilakukan sesua dengan prosedur terdokumentasi dn membeikan jaminan bahwa
penerapan mutu dan memelihara sistem mutu sesuai dengan kebijakan, tujuan, perencanaan 
dan prosedur mutu yang telah ditetapkan.  Dengan kata lain, audit mutu merupakan alat
verifikasi yang mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dan maslah-masalah yang
mengganggu dan bila audit mutu ini dilakukan, memberikan ruang untuk melaksanakan
tindakan koreksi dan penyempurnaan sistem. diuraikan tujuan audit berikut ini :
1. Kelengkapan (Completeness) untuk meyakinkan seluruh peristiwa transaksi sudah dicatat,
2. Ketepatan (Accurancy) untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan telah dicatat
berdasarkan dengan jumlah, perhitungan, pengklasifikasian yang tepat.
3. Eksistensi (Existence) guna memastikan bahwa semua harta (asset) dan kewajiban yang
dicatat memiliki keterjadian pada waktu dan tanggal tertentu (tidak fiktif).
4. Penilaian (Valuation) guna memastikan telah menerapkan prinsip-prinsip akutansi yang
berlaku secara umum.
5. Klasifikasi (classification) guna memastikan seluruh transaksi yang dicantumkan dalam
jurnal di kelompokkan dengan tepat berdasarkan golongan akun yang tepat pula.
2. Berilah contoh audit mutu internal dan audit mutu eksternal
Pembahasan:
Contoh audit internalAudit internal adalah audit yang dilakukan untuk menentukan tingkat
kesesuaian terhadap rencana/ standar/ persyaratan sistem internal organisasi tersebut,
sehingga dapat dilakukan analisis kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang
penyempurnaan.
Obyek atau area AMI adalah unit yang akan dilakukan audit,dapat meliputi semua aras dan
unit kegiatan dalam perguruan tinggi. Beberapa obyek AMI yang dapat ditentukan,antara
lain:
Program Studi, Departemen / Jurusan, Fakultas, Laboratorium , Perpustakaan, Unit
Teknologi Informasi, Unit Kerja Penunjang Perguruan Tinggi, yaitu: Kepegawaian,
Keuangan, Sarana-Prasarana, Keamanan dan Keselamatan, dll
Obyek audit dapat dilakukan pula pada dokumen.
Contoh audit eksternal
Dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 ada audit yang dilakukan oleh
badan audit dari luar Organisasi / Perusahaan yang dikenal dengan nama audit eksternal.
Audit eksternal dilakukan badan audit (lembaga sertifikasi) yang ada baik yang berasal dari
luar negeri dan lokal, contoh badan sertifikasi dari luar : SGS (Swiss), Kema (Belanda), TUV
(Jerman), dsb. Contoh badan audit lokalnya: Sukofindo.
Berikut ini merupakan proses audit yang dilakukan oleh badan audit eksternal berdasarkan
audit yang pernah dilakukan dalam contoh ini adalah badan Audit SGS
1. Pengiriman Dokumentasi Sistem Mutu (Quality Manual, Quality Procedure, Quality
Plan, dsb) ke Badan Sertifikasi
2. Kunjungan Awal : Biasanya proses ini dilakukan untuk mengecek / melihat kesiapan
suatu organisasi / Perusahaan.
3. Pre-Audit : Audit yang dilakukan sebelum Audit sertifikat yang tujuannya untuk lebih
meningkatkan persiapan audit sebenarnya [Assessment] dan sifatnya tidak mutlak
(boleh tidak dilakukan, melainkan langsung Audit [Assessment]).
4. Audit Sistem Manajemen Mutu [Assessment) : Proses audit terhadap sistem mutu
meliputi pemeriksaan Quality Manual, Quality Procedure, pemeriksaan di lapangan
[tempat Kerja], dsb di semua bagian / divisi / departemen. NB : sebelum audit
mengadakan Opening Meeting terlebih dahulu.
5. Laporan Hasil Audit : langsung dibuat setelah selasai audit dan dibacakan pada saat
Closing Meeting Audit.
6. Penyerahan Sertifikat : Organisasi / Perusahaan layak mendapatkan sertifikat jika
hasil audit telah sesuai dengan sistem manajemen mutu iso 9001 : 2000 yang telah
dibuat tanpa temuan major.
7. Audit Surveillance : audit yang dilakukan secara berkala yaitu 6 bulan sekali untuk
memastikan konsistensi penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000 berikut
improvementnya.
8. Audit Renewal : Audit yang dilakukan untuk pembaharuan (revisi) sertifikat ISO
9001 : 2000, setiap 3 tahun sekali.
Merry Fransisca
12010117120051
Berilah contoh penggunaan pengawasan kualitas dengan metode statistik yang ada pada interaksi
antara pengawasan kualitas dan produksi (tahap input, proses output)
Pembahasan:
Dari hasil penelitian PT ”X” di Depok yang bergerak di bidang konveksi telah memproduksi berbagai
jenis pakaian, baik yang dipesan oleh eksportir maupun berproduksi memenuhi kebutuhan pakaian
dalam negeri.Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perusahaan telah menetapkan kualitas standar
nasional maupun standar internasional.
Input : Dari data produksi periode 8 Juni sampai dengan 23 Nopember 2013 dilakukan terhadap
pengawasan proses produksi.Dari data sebanyak 22 sampel yang diambil setiap seminggu sekali pada
akhir pekan.
Proses: Jumlah produksi dari sampel yang diambil sebanyak 29.991 unit baju, dengan jumlah
kerusakan sebanyak 569 unit atau proporsi kerusakan sebesar 0,019, ini relatif sangat kecil
dibandingkan dengan jenis produk yang dihasilkan. Apabila dilihat rata-rata jumlah produksi sebesar
1.364unit per minggu dengan rata-rata kerusakan setiap minggu adalah sebanyak 26 unit baju. Dengan
batas maksimum kerusakan sebanyak 47 unitpada minggu ke 16 dan batas minimum kerusakan
sebanyak 13unitpada minggu ke 22 dengan proporsi kerusakan sebanyak 0,012.
Output : Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan Satistical Quality Control
(SQC) dengan metoda peta kendali (Control Chart), batas kontrol tingkat kerusakan pengawasan pada
produksi untuk Batas Kendali Atas (BKA/UCL) sebesar 0,035dan Batas Kendali Bawah(BKB/LCL)
sebesar 0,008, sedangkan pada sampel nomor : 16, yaitu Juliminggupertamapada tanggal
13Juli2013dengan jumlah produksi sebesar 1.167 unitdenganjumlah kenusakan sebesar 47 unit
dengan proporsi kerusakan sebesar 0,040 berada di atas Batas Kendali Atas. Hal ini disebabkan
padasaat itu ada kerusakan mesin obras.
Dari data analisis pertama bahwa pada kerusakan tertinggi pada minggu ke 16 diatas BKA maka hasil
produksi minggu ke 16 dikeluarkan untuk diadakan perbaikan. Dari produksi sebanyak 28.824 unit
dan jumlah yang rusak sebanyak 522 unit dengan proporsi kerusakan sebesar 0,018 sehingga semua
titik berada dalam batas-batas kendali untuk Upper Control Limit (UCL/BKA) sebesar 0,035dan
Lower Conotrol Limit (LCL/BKB) sebesar 0,008 masih dalam batas kendali.Hal ini berarti bahwa
proses produksi pada PT “X” di Depok akan menjadi baik bila selama proses produksi mesin dalam
kondisi baik dan berjalan normal. Hal lain seperti bahan baku, manajemen dan skill dari sumber daya
manusia telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan

Anda mungkin juga menyukai