Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS

KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XII DI


SMA N 9 BANDAR LAMPUNG

Artikel

Penulis:

Julian Pranata
Drs. Berchah Pitoewas, M.H.

Yunisca Nurmalisa, S.Pd., M.Pd.

Penyunting :

Rohman, S.Pd., M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
Abstrak

Pengaruh Pelaksanaan UNBK Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XII di


SMA N 9 Bandar Lampung

Oleh

(Julian Pranata, Berchah Pitoewas, Yunisca Nurmalisa)

Tujuan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelaksanaan ujian


nasional berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa kelas XII di SMA N 9
Bandar Lampung Tahun ajaran 2016/2017

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif
dengan subjek penelitian siswa kelas XII SMA Negeri 9 Bandar Lampung Tahun
ajaran 2016/2017. Untuk mengumpulkan data menggunakan teknik angket. Data
analisis menggunakan CheKuadrat.

Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan
ujian nasional berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa di SMA Negeri 9
Bandar Lampung Tahun ajaran 2016-2017.

Kata kunci: Motivasi Belajar, Siswa, UNBK


Abstract

The Effect of UNBK Implementation WRZDUG 6WXGHQWV¶ /HDUQLQJ


Motivation at SMA N 9 Bandar Lampung
by
(Julian Pranata, Berchah Pitoewas, Yunisca Nurmalisa)
The aim of this study was to find out the effect of computer-based national
H[DPLQDWLRQ WRZDUG VWXGHQWV¶ OHDUQLQJ PRWLYDWLRQ DW 60$ 1 9 Bandar Lampung of
2016/2017 academic year.
The method of this research was quantitative descriptive. The subjects of this
research were the third grade students of SMA N 9 Bandar Lampung of 2016/2017
Academic Year. For the data collection instrument, questionnaires were
administered. The data were analyzed by using CheKuadrat.
The result showed that there was significant effect of the implementation of
computer-EDVHG QDWLRQDO H[DPLQDWLRQ WRZDUG VWXGHQWV¶ OHDUQLQJ PRWLYDWLRQ DW 60$
N 9 Bandar Lampung of 2016/2017 Academic Year.

Keywords: Learning Motivation, Students, UNBK


PENDAHULUAN didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Latar Belakang Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa
tujuan kita membentuk Negara dan menjadi warga Negara yang
kesatuan Republik Indonesia GHPRNUDWLV VHUWD EHUWDQJXQJ MDZDE´.
diantaranya adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan isi Undang-
Sesungguhnya semenjak zaman Undang RI No. 20 tahun 2003
perjuangan kemerdekaan dahulu, para tersebut membutuhkan proses yang
pejuang serta perintis kemerdekaan panjang dan berkesinambungan.
telah menyadari bahwa pendidikan Dalam hal ini lembaga pendidikan
merupakan faktor yang sangat vital merupakan institusi atau lemabaga
dalam usaha untuk mencerdaskan yang dipandang paling tepat untuk
kehidupan bangsa serta membantu dalam mewujudkannya
membebaskannya dari belenggu peserta didik yang memiliki
penjajahan dan kebodohan. Oleh kemampuan dan watak yang sesuai
karna itu, mereka berpendapat bahwa dengan cita-cita UUD 1945. salah
disamping melalui organisasi politik, satu langkah yang diambil oleh
perjuangan kemerdekaan perlu lembaga pendidikan yaitu dengan
dilakukan melalui jalur pendidikan meningkatkan kualitas dan mutu
yang salah satunya adalah pendidikan pembelajaran di sekolah.
yang berkualitas dalam membentuk Adapun langkah yang dilakukan guna
peserta didik yang dapat berguna pada
meningkatkan mutu dan kualitas
bangsa, negara dan agama.
pendidikan ialah melalui upaya
Peserta didik sebagai generasi penyelenggarakan ujian Nasional
penerus bangsa diharapkan dapat yang baik, Pemerintah melalui
meningkatkan kualitas dirinya untuk Departemen Pendidikan Nasional
kemajuan bangsanya. Salah satu cara (Depdiknas) yang bekerjasama
yang dapat dilakukan adalah melalui dengan Badan Standar Nasional
pendidikan di sekolah. Sebagaimana Pendidikan (BSNP)
yang tercantum pada Undang-Undang menyelenggarakan ujian Nasional
RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem sebagai bentuk evaluasi pendidikan
Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 Nasional. Mengacu kepada Peraturan
bahwa fungsi dan tujuan Pendidikan Menteri Pendidikan Nasional
Nasional yaitu: Republik Indonesia No. 75 Tahun
2009 yang bahwasaQQ\D ³8MLDQ
^Pendidikan Nasional berfungsi
Nasional yang selanjutnya disebut
mengembangkan kemampuan,
UN adalah kegiatan pengukuran dan
membentuk watak serta peradaban
penilaian kompetensi peserta didik
bangsa yang bermartabat dalam
secara Nasional pada jenjang
rangka mencerdaskan kehidupan
SHQGLGLNDQ GDVDU GDQ PHQHQJDK´.
bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta
Ujian Nasional merupakan hal keadaan siswa yang baik dalam
penting yang menentukan kelulusan belajar akan menyebabkan siswa
seseorang pelajar dalam menempuh tersebut bersemangat dalam belajar
dan mampu menyelesaikan tugas
pendidikan. Dalam beberapa tahun
dengan baik, kebalikan dengan siswa
terakhir, pelaksanaan Ujian Nasional yang sedang sakit, ia tidak
di Indonesia dibagi menjadi 2 yaitu 1. mempunyai gairah dalam belajar
Ujian Nasional berbasis kertas atau
biasa disebut UNKP (Ujian Nasional
Kertas dan Pensil). TINJAUAN PUSTAKA

Pelaksanaan Ujian Nasional dengan Deskripsi Teori


sistem UNKP dinilai memiliki
Ujian Nasional biasa disingkat UN /
banyak kekurangan. Kekurangan
UNAS adalah sistem evaluasi standar
Ujian Nasional Kertas dan Pensil
pendidikan dasar dan menengah
(UNKP) diantaranya secara teknis
secara Nasional dan persamaan mutu
mulai dari kertas jawaban peserta
tingkat pendidikan antar daerah yang
ujian yang tidak diperbolehkan basah,
dilakukan oleh Pusat Penilaian
terlipat, robek hingga jawaban soal
Pendidikan, Depdiknas di Indonesia
ujian yang diisukan tersebar
berdasarkan Undang-Undang
menyebabkan peserta didik sebagai
Republik Indonesia nomor 20 tahun
peserta ujian menjadi tidak fokus dan
2003 menyatakan bahwa dalam
tak jarang menurunkan motivasi
rangka pengendalian mutu
peserta didik. Untuk mengatasi
pendidikan secara Nasional dilakukan
permasalahan ini, Pemerintah mulai
evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas
menerapkan Ujian Nasional berbasis
penyelenggara pendidikan kepada
komputer atau CBT (Computer Based
pihak-pihak yang berkepentingan.
Test).
Lebih lanjut dinyatakan bahwa
Mengingat sangat pentingnya
evaluasi dilakukan oleh lembaga yang
motivasi belajar dalam diri untuk
menghadapi Ujian Nasional, motivasi mandiri secara berkala, menyeluruh,
belajar siswa merupakan salah satu transparan, dan sistematik untuk
indikator sukses atau tidak dalam menilai pencapaian standar Nasional
Ujian Nasioal sehingga akan pendidikan dan proses pemantauan
menjadikan peserta didik yang evaluasi tersebut harus dilakukan
berkualitas apabila memiliki motivasi secara berkesinambungan.
dalam belajar serta mendapatkan hasil
nilai yang diharapkan. Dengan Proses pemantauan evaluasi tersebut
adanya motivasi siswa mampu dilakukan secara terus menerus dan
mengarahkan tujuan yang dicapainya.
berkesinambungan pada akhirnya
Oleh sebab itu, di dalam motivasi
belajar terkandung adanya cita-cita akan dapat membenahi mutu
atau aspirasi siswa, sehingga siswa pendidikan. Pembenahan mutu
mengerti dengan apa yang menjadi pendidikan dimulai dengan penentuan
tujuan dalam belajar. Disamping itu, standar. Penentuan standar yang terus
meningkat diharapkan akan upaya pemetaan masalah
mendorong peningkatan mutu pendidikan dalam rangka menyusun
pendidikan, yang dimaksud dengan kebijakan pendidikan.
penentuan standar pendidikan adalah
penentuan nilai batas (cut off score). Menurut peraturan BSNP
0031/BNSP/III/2015 tentang
Seseorang dikatakan sudah Prosedur Operasional Standar
lulus/kompeten bila telah melewati Penyelenggaraan Ujian Nasional
nilai batas tersebut berupa nilai batas Tahun Pelajaran 2014/2015 Ujian
antara peserta didik yang sudah Nasional Berbasis Komputer yang
menguasai kompetensi tertentu selanjutnya disebut UNCBT adalah
dengan peserta didik yang belum sistem ujian yang digunakan dalam
menguasai kompetensi tertentu. Bila UN dengan menggunakan sistem
itu terjadi pada ujian Nasional atau komputer.
sekolah maka nilai batas berfungsi
untuk memisahkan antara peserta Jadi UNBK adalah kegiatan
didik yang lulus dan tidak lulus pengukuran dan penilaian
disebut batas kelulusan, kegiatan pencapaian standar kompetensi
penentuan batas kelulusan disebut lulusan SMP/MTs, SMPLB,
standard setting. SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB,
SMK/MAK secara Nasional
1. Pengertian Ujian Nasional CBT meliputi mata pelajaran tertentu
Menurut peraturan BSNP yang menggunakan teknologi
0031/BNSP/III/2015 tentang komputer atau sistem komputer
Prosedur Operasional Standar dalam pelaksanaan ujiannya.
Penyelenggaraan Ujian Nasional 2. Latar Belakang UNBK
Tahun Pelajaran 2014/2015 Ujian
Nasional adalah kegiatan Ujian Nasional berbasis
pengukuran dan penilaian komputer adalah salah satual
pencapaian standar kompetensi ternatif yang dapat dilakukan
lulusan SMP/MTs, SMPLB, untuk mengatasi kelemahan
SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, ujian Nasional berbasis kertas.
SMK/MAK secara Nasional Adapun kelemahan dari ujian
Nasional berbasis kertas
meliputi mata pelajaran tertentu.
menurut PUSPENDIK (2015:5)
Sedangkan menurut H.A.R. Tilaar sebagai berikut: Ujian Nasional
(2006:24) ³ujian nasional adalah berbasis kertas mempunyai
upaya pemerintah untuk kelemahan, diantaranya: bentuk
mengevaluasi tingkat pendidikan soal yang digunakan pada saat
secara Nasional dengan menetapkan ujian sulit untuk dibuat
standarisasi Nasional pendidikan. bervariasi tampilan soal terbatas,
Hasil dari ujian Nasional yang hanya dua dimensi; diperlukan
diselenggarakan oleh Negara adalah banyak kertas dan biaya
penggandaan yang cukup besar; sekolah dan studi untuk
pengamanan kerahasiaan soal membandingkan hasil ujian
relatif sulit dan memerlukan dengan menggunakan PBT dan
biaya cukup besar; pengolahan CBT. Hasil studi menunjukkan
hasil memerlukan waktu yang ujian dengan menggunakan
relatif lama. komputer (CBT) memungkinkan
untuk digunakan pada peserta
Pada intinya adalah ujian didik di Indonesia. Untuk itu,
nasional berbasis komputer tentu saja persyaratan dari segi
dilakukan guna untuk menekan hardware, software dan
biaya pengeluaran terhadap
brainware perlu dipenuhi.
pelaksanaan ujian Nasional
dalam segi pengaplikasianya A. Pengertian Motivasi Belajar
dilapangan. Dari proses
pencetakkan soal, penggandaan Motivasi belajar adalah faktor
soal, pencetakkan lembar jawab psikis yang bersifat non-
siswa dan proses pendistribusian intelektual. Peranannya yang
soal yang membutuhkan biaya khas adalah dalam hal
yang relatif tidak sedikit. penumbuhan gairah, merasa
senang dan semangat untuk
Maka dari itu salah satu alternatif
belajar (Sardiman,2011:75).
pemacahan masalahnya adalah
Motivasi belajar adalah dorongan
dengan menggunakan atau
internal dan eksternal pada
memanfaatkan teknologi
siswa-siswi yang sedang belajar
komputer dan informasi untuk
untuk mengadakan perubahan
mengatasi permasalahan
tingkah laku, pada umumnya
tersebut. Bentuk pemanfaatan dengan beberapa indikator atau
teknologi komputer dan unsur yang mendukung (Hamzah
informasi ini adalah dengan B. Uno, 2013:23).
menerapkan bentuk ujian
Nasional berbasis komputer.
Menurut Djali (2007:101)
Tahap uji coba ujian Nasional ³0RWLYDVL DGDODK Nondisi
berbasis komputer ini telah fisiologis dan psikologis yang
dilakukan sejak tahun 2014.
terdapat dalam diri seseorang
PUSPENDIK (2015:6) pada
yang mendorongnya untuk
tahun 2014 mulai menggunakan
melakukan aktivitas tertentu
komputer dalam
guna mencapai suatu tujuan
penyelenggaraan UN SMP di dua NHEXWXKDQ ´ 1JDOLP 3XUZDQWR
sekolah Indonesia diluar negeri, ³ PRWLYDVL \DLWX VXDWX
yaitu Singapura dan Kuala
usaha yang disadari untuk
Lumpur. Selain itu juga telah
menggerakkan, mengarahkan,
dilakukan uji coba di beberapa
dan menjaga tingkah laku
seseorang agar ia terdorong dan kebutuhannya terhadap
untuk bertindak melakukan materi tersebut, misalnya
sesuatu hingga hasil atau tujuan untuk kehidupan masa depan
tertentu. Menurut Mc. Donald siswa yang bersangkutan.
´ 0RWLYDVL DGDODK
perubahan energi dalam diri 2) motivasi ekstrinsik, adalah
seseorang yang di tandai dengan hal dan keadaan yang datang
munculnya ³felling´ dan dari luar individu siswa yang
didahului dengan tanggapan juga mendorongnya untuk
GHQJDQ DGDQ\D WXMXDQ´ melakukan kegiatan belajar.
Pujian dan hadiah, peraturan
Berdasarkan definisi di atas, tata tertib sekolah,
maka dapat di simpulkan bahwa suritauladan orang tua, guru,
motivasi belajar adalah suatu dan seterusnya merupakan
dorongan internal dan eksternal contoh-contoh konkret
pada diri siswa untuk motivasi ekstrinsik dan dapat
mengadakan perubahan tingkah menolong siswa untuk belajar.
laku yang menimbulkan kegiatan
belajar untuk meningkatkan Sesuai pendapat motivasi
prestasi belajarnya sehingga belajar yang ada pada diri
tercapai tujuan pendidikan sesuai seseorang dibedakan menjadi
dengan yang di harapkan dan dua yaitu motivasi intrinsik
(dalam individu) dan motivasi
ditetapkan di dalam kurikulum
ekstrinsik (luar individu).
sekolah. Dengan demikian
Motivasi belajar akan sangat
menentukan tingkat pencapaian TUJUAN PENELITIAN
Prestasi belajar siswa. Berdasarkan rumusan masalah diatas,
maka tujuan penelitian ini adalah
B. Macam-Macam Motivasi mengetahui bagaimana pengaruh
Belajar pelaksanaan ujian Nasional berbasis
komputer terhadap motivasi belajar
Menurut Muhibbin Syah siswa kelas XII di SMA Negeri 9
(2013:134) terdapat dua Bandar Lampung.
macam motivasi belajar yaitu:
METODELOGI PENELITIAN
Metode Penelelitian
1) motivasi intrinsik, adalah
Metode yang digunakan dalam
hal keadaan yang berasal dari penelitian adalah metode kuantitatif
dalam diri siswa sendiri yang karena metode ini sudah cukup lama
dapat mendorongnya digunakan sehingga sudah mentradisi
melakukan tindakan belajar. sebagai metode positivisme karena
Termasuk dalam motivasi berlandasan pada filsafat positivisme,
intrinsik siswa adalah metode ini sebagai metode ilmiah,
objektif, terukur, rasional dan
perasaan menyenangi materi
sistematis. ³0HWRGH LQL MXJD GLVHEXW
metode discovery, karena dengan N Kelas/Jurus Jumla
metode ini dapat ditemukan dan o an h
GLNHPEDQJNDQ EHUEDJDL ,SWHN EDUX´ Siswa
(Sugiyono, 2016:13). 1 XII/ IPA 1 33
2 XII/ IPA 2 33
B. Populasi dan sampel 3 XII/ IPA 3 33
1. Populasi
4 XII/ IPA 4 33
(Sugiyono, 2016:117)
³3RSXODVL DGDODK ZLOD\DK 5 XII/IPA 5 32
generalisasi yang terdiri atas 6 XII/ IPA 6 34
objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan 7 XII/ IPA 7 33
karakteristik tertentu yang 8 XII/ IPA 8 33
ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian 9 XII/ IPS 1 33
GLWDULN NHVLPSXODQQ\D´ 10 XII/ IPS 2 35
Sedangkan menurut 11 XII/ IPS 3 35
Mohammad Ali (2000:32)
³SRSXODVL PHUXSDNDQ Jumlah suruh 367
keseluruhan objek penelitian siswa
baik berupa manusia, benda,
peristiwa atau berbagai gejala 1. Defenisi Operasional
yang diperlukan untuk
memecahkan masalah atau a. Variabel X
merangsang keberhasilan
GDODP SHQHOLWLDQ´ Definisi operasional variabel
adalah defenisi yang didasarkan
Populasi adalah kelompok atas sifat-sifat hal yang
yang menarik peneliti, dimana didefenisikan yang dapat
kelompok tersebut oleh diamati atas diobservasi
peneliti dijadikan objek untuk (Suryabrata, 2010:29)
menggeneralisasikan hasil Yang mempengaruhi
penelitian. Berdasarkan pelaksanaan ujian nasional
pengertian diatas maka yang berbasis komputer terhadap
menjadi populasi dalam motivasi belajar peserta didik
penelitian ini adalah siswa- adalah:
siswi yang bermotivasi di
SMA Negeri 9 Bandar 1. Meningkatkan mutu,
Lampung. fleksibilitas dan
kehandalan UNBK.
Tabel 3.1 Jumlah siswa kelas XII 2. Memperloncar proses
SMA Negeri 9 Bandar penggandaan UNBK
Lampung Tahun 3. Hal yang lebih cepat dan
Pelajaran 2016/2017. detail kepada siswa,
orang tua dan sekolah.
b. Variabel Y Teknik pendukung
Defenisi dari variabel yang 1. Wawancara
mempengaruhi oleh variabel Teknik wawancara digunakan
bebas dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang
yang menjadi variabel terkait objektif berkaitan dengan objek
adalah ujian nasional berbasis yang akan diteliti
komputer terhadap motivasi 2. Dokumentasi
bejalar siswa dengan ukuran: Teknik ini dilakukan untuk
a. Motivasi instrinsik memperoleh data-data penunjang
b. Motivasi ekstrinsik dari objek penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


Data Untuk mengetahui tingkat validitas
soal angket, peneliti melakukan
Salah satu cara dalam dengan cara kontrol langsung
melengkapi penelitian ini terhadap teori-teori yang melahirkan
adalah menggunakan indikator-indikator.
tehnik pengumpulan data. Langkah-langkah yang ditempuh
dalam melakukan uji reliabilitas
Hal ini dimaksudkan ialah:
untuk mendapat data yang 1. Menguji coba angket kepada 10
lengkap dan nantinya orang diluar responden
dapat dapat mendukung 2. Diperoleh data uji coba yaitu
keberhasilan dalam sebagai berikut:
penelitian ini. Tehnik ™; 08 ™;2: 4346
pengumpulan data yang ™< 188 ™<2: 3628
digunakan adalah sebagai ™;< 3949 N : 10
berikut: 3. Berdasarkan data tersebut untuk
mengetahui reliabilitas,
Teknik Pengumpulan Data selanjutnya dikorelasikan diolah
Teknik pokok dengan menggunakan rumus
1. Angket product moment dan dilanjutkan
Teknik pokok yang digunakan dengan rumus spearman brown
dalam penelitian ini adalah untuk mencari reliabilitas alat ukur
angket/kuesioner. Teknik ini dan diperoleh koefisien korelasi
pengumpulan datanya dengan cara dengan angka 0,85. Berdasarkan
membuat sejumlah pertanyaan hal tersebut peneliti
secara tertulis kemudian diajukan mengkorelasikan dengan kriteria
kepada responden yang telah reliabilitas dan masuk dalam
ditentukan dengan tujuan kriteria Tinggi kemudian dapat
mendapatkan data dan informasi dipergunakan sebagai instrument
secara langsung. penelitian selanjutnya.
sehingga menghasilkan suatu nilai
tentang tingkah laku atau sikap. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh pelaksanaan UNBK


terhadap motivasi belajar siswa kelas
XII di SMA N 9 Bandar Lampung.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Skor
Angket Hal yang Lebih
IndikatorMeningkatka
Cepat dan Detail Kepada
n Mutu, Fleksibelitas Siswa, Orang Tua dan
Sekolah
dan Kehandalan UN.

No Int Fre Present Katego No inte Freku Prese Kateg


erv kue ase ri rval ensi ntase ori
al nsi 1 10- 10 18,18 Kuran
1. 10- 15 27,27% Kurang 11 % g
11 Berpen Berpe
garuh ngaru
2. 12- 18 32,72% Cukup h
13 Berpen 2 12- 20 36,36 Cuku
garuh 13 % p
3. 14- 22 40% Sangat Berpe
15 Berpen ngaru
garuh h
Jumlah 55 100% 3 14- 25 45,45 Sanga
15 % t
Berdasarkan hasil pengolahan data, Berpe
dapat dilihat bahwa 55 responden, 15 ngaru
responden (27,27%) termasuk ke h
dalam kategori tidak berpengaruh. 55 100%
Hal ini dikarnakan siswa menganggap
meningkatkan mutu, fleksibelitas dan
kehandalan ujian nasional tidak Berdasarkan hasil pengolahan data,
berpengaruh, selain itu siswa juga dapat diketahui dari 55 orang siswa
merasa mereka sudah merasa bisa dengan 10 atau 18,18% responden
mengerjakan soal-soal dan mampu termasuk kedalam kategori kurang
menggunakan komputer. Sedangkan bepengaruh sehingga dapat
18 atau (32,72%) responden termasuk disimpulkan tidak berpengaruh
kedalam kategori cukup berpengaruh. dengan motivasi belajar siswa.
Hal ini karena meningkatkan mutu Sedangkan 20 atau 36,36% responden
berbasis komputer khususnya dalam termasuk kedalam kategori cukup
hal waktu mengerjakan soal yang di berpengaruh. Hal ini dapat dikatakan
batasi dan tidak dapat di ulangi hal cukup karena orang tua lebih cepat
inicukup berpengaruh bagi siswa tau nilaicukup menambah motivasi
untuk menjadi sebuah motivasi dalam belajar siswa. Kemudian 25 atau
belajar. Sebanyak 22 atau (40%) 45,45% responden menyatakan hal ini
responden termasuk ke dalam berpengaruh terhadap motivasi
kategori berpengaruh. Hal ini dapat belajar siswa.
dikatakan dengan meningkatnya mutu
ujian Nasional bisa menambah
motivasi belajar siswa.
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Skor Tabel 4.13 Distribusi frekuensi skor
Angket Motivasi intrinsik angket motivasi ekstrinsik

No inte Fre Prese Katego No int Fr Prese Kategori


rval kue ntase ri erv ek ntase
nsi al ue
1 7 13 23,63 Kurang nsi
% Berpen 1 7 11 20% Kurang
garuh Berpenga
2 8 23 41,81 Cukup ruh
% Berpen 2 8 24 43,63 Cukup
garuh % Berpenga
3 9 19 34,54 Sangat ruh
% Berpen 3 9 20 36,36 Sangat
garuh % Berpenga
55 100% ruh
55 100%

Berdasarkan hasil pengolahan data,


dapat dilihat bahwa 55 responden, 13 Berdasarkan hasil pengolahan data,
responden (23,63%) menyatakan dapat diketahui dari 55 responden 11
bahwa motivasi intrinsik kurang atau 20% menyatakan bahwa
berpengaruh dengan motivasi belajar motivasi ekstrinsik kurang
mereka karena siswa merasa sudah berpengaruh dengan motivasi belajar
bisa. Selanjutnya 23 responden karena motivasi ekstrinsik khususnya
(41,81%) menyatakan bahwa dalam lingkungan siswa kurang dapat
motivasi intrinsik cukup berpengaruh menumbuhkan motivasi belajar hal
dengan motivasi belajar siswa ini dikarenakan lingkungan di sekitar
dikarenakan mereka sangat antusias siswa sangat tak mendukung untuk
dalam mengikuti setiap pelajaran siswa rajin mengikuti jam pelajaran
tambahan disekolah. Kemudian 19 tambahan guna mempersiapakan
responden (34,54%) menyatakan dalam menghadapi ujian nasional
bahwa motivasi intrinsik sangat berbasis komputer. Selanjutnya 24
berpengaruh untuk menumbuhkan atau 43,63% menyatakan bahwa
motivasi belajar siswa dalam siswa cukup berpengaruh dengan
meningkatkan belajar dengan latihan- adanya motivasi ekstrinsik hal ini
latihan soal-soal ujian nasional dan dikarenakan di lingkungan siswa
mengikuti Try out, belajar kelompok tersebut baik sehingga dapat
dan giat dalam mengikuti pelajaran meningkatkan motivasi dalam belajar
tambahan di sekolah dalam guna mempersiapkan untuk ujian
mempersiapkan ujian nasional nasional berbasis computer.
berbasis komputer mereka ingin Kemudian 20 atau 36,36%
mendapatkan nilai yang baik menyatakan bahwa motivasi
sehingga memudahkan mereka untuk ekstrinsik sangat berpengaruh untuk
melangkah ke jenjang berikutnya. belajar.
Tabel 4.15 Distribusi frekuensi skor Tabel 4.17 Distribusi frekuensi skor
variabel X variabel Y

No interv Freku Pres Katego N inte Fre Prese Katego


al ensi enta ri o rval kue ntase ri
se nsi
1 31-34 11 20% Kurang 1 7-10 7 12,72 Kurang
Berpen % Berpen
garuh garuh
2 35-38 29 52,7 Cukup 2 11- 4 7,27% Cukup
2% Berpen 14 Berpen
garuh garuh
3 39-42 15 27,2 Sangat 3 15- 44 80% Sangat
7% Berpen 18 Berpen
garuh garuh
55 100 55 100%
%

Berdasarkan hasil pengolahan data,


Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diketahui dari 55 responden 7
dapat diketahui dari 55 responden 11 atau 12,72% menyatakan bahwa
atau 20% menyatakan bahwa motivasi ekstrinsik dan intrinsik
pengaruh pelaksanaan ujian nasional kurang berpengaruh dengan motivasi
berbasis komputer kurang belajar karena lingkungan siswa tidak
berpengaruh dengan motivasi belajar mendukung siswa tersebut untuk
karena pengaruh pelaksanaan ujian belajar. Selanjutnya 4 atau 7,27%
nasional berbasis komputer menyatakan bahwa siswa cukup
khususnya dalam lingkungan siswa berpengaruh dengan adanya motivasi
kurang dapat menumbuhkan motivasi ekstrinsik dan instrinsik karena
belajar hal ini dikarenakan lingkungan di sekitar lingkungan
lingkungan di sekitar siswa sangat tak siswa cukup mendukung. Kemudian
mendukung untuk siswa rajin 44 atau 80% menyatakan bahwa
mengikuti jam pelajaran tambahan motivasi ekstrinsik dan intrinsik
guna mempersiapakan dalam sangat berpengaruh untuk belajar
menghadapi ujian nasional berbasis karena dilingkungan sekitar siswa
komputer. Selanjutnya 29 atau sangat mendukung dalam belajar
52,72% menyatakan bahwa siswa seperti teman teman giat dalam
cukup berpengaruh dengan adanya mengikuti jam tambahan di sekolah,
pengaruh pelaksanaan ujian nasional try out, belajar kelompok dalam
berbasis komputer. Kemudian 15 atau mempersiapkan ujian nasional
27,27% menyatakan bahwa pengaruh berbasis komputer mereka ingin
pelaksanaan ujian nasional berbasis mendapatkan nilai yang baik
komputer sangat berpengaruh untuk sehingga memudahkan mereka untuk
motivasi belajar. melangkah ke jenjang berikutnya.
.
Tabel 4.19 Variabel X dan Variabel Y dalam kategori berpengaruh dengan
koefisien kontingensi C = 0,77 dan
koefisien kontingensi maksimum
N inte Fr % Kategori
%àÔÞæ = 0,812. Berdasarkan
o rval ek perhitungan tersebut maka koefisien
1 40- 12 21,8 Kurang kontingensi C = 0,77 berada pada
45 1% Berpengaruh kategori sangat berpengaruh.
2 46- 15 27,2 Cukup Sehingga hasil penguji tersebut dapat
51 7% Berpengaruh diketahui bahwa terdapat pengaruh
3 52- 28 50,9 Sangat antara pelaksanaan Ujian Nasional
57 0% Berpengaruh berbasis komputer terhadap motivasi
55 100 belajar siswa kelas XII di SMA
% Negeri 9 Bandar Lampung tahun
pelajaran 2016/2017.
Berdasarkan hasil tabel diatas KESIMPULAN DAN SARAN
sebanyak 12 responden atau 21,81% Kesimpulan
peserta didikdalam kategori kurang
berpengaruh hal ini dikarenakan Berdasarkan analisis data,
siswa motivasi belajar siswa sudah pembahasan hasil penelitian,
tinggi tanpa adanya UNBK siswa khususnya analisis data seperti yang
sudah gitat dalam belajar. Kemudian
telah diuraikan dalam pembahasan
sebanyak 15 responden atau 27,27%
peserta didik dalam kategori cukup mengenai Pengaruh Pelaksanaan
berpengaruh. Selanjutnya sebanyak Ujian Nasional Berbasis Komputer
25 responden atau 49,01% peserta Terhadap Motivasi Belajar Siswa
didik dalam kategori sangat Kelas XII di SMA Negeri 9 Bandar
berpengaruh hal ini siswa Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017
beranggapan bahwa pelaksanaan maka penulis dapat menyimpulkan:
UNBK tersebut lebih efisien waktu.
Adanya Pengaruh Pelaksanaan Ujian
Pengujian Pengaruh
Nasional Berbasis Komputer
Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil pengujian Kelas XII di SMA Negeri 9 Bandar
pengaruh yang dilakukan, diketahui Lampung Tahun Pelajaran
ada pengaruh yang sangat signifikan 2016/2017, dimana Pelaksaan UNBK
antara pelaksanaan ujian nasional sangat mempengaruhi motivasi
berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa dalam meningkatkan
belajar siswa kelas XII di SMA belajar dengan latihan soal-soal
Negeri 9 Bandar Lampung tahun Ujian Nasional, Try Out, Belajar
pelajaran 2016/2017. Ini dibuktikan Kelompok dan giat mengikuti
hasil perhitungan yang menggunakan pelajaran Tambahan di sekolah,
rumus Chi Kuadrat bahwa T 6 hitung berdasarkan hasil sebaran angket
lebih besar dari T 6 tabel (T 6 hitung R diatas bahwa benar Siswa Kelas XII
T 6 tabel), yaitu 81,6 R 9,49 pada taraf di SMA Negeri 9 Bandar Lampung
signifikan 5% (0,05) dan derajat sangat berpengaruh motivasi belajar
kebebasan 4, serta mempunyai derajat mereka dengan adanya pelaksanaan
keeratan pengaruh antara variabel UNBK dimana siswa termotivasi
karena ingin mendapatkan nilai yang DAFTAR PUSTAKA
memuaskan dalam Ujian Nasional
Ali, Muhammad. 1985. Penelitian
Saran Kependidikan Prosedur dan
Setelah penulis menyelesaikan Strategi. Bandung. Angkasa.
penelitian, membahas dan mengambil
Arikunto, Suharsimi 2006. Prosedur
kesimpulan dan hasil penelitian, maka
Penelitian Suatu
penulis mengajukan saran sebagai
Pendekatam Praktik.
berikut:
Jakarta. PT Rineka Cipta
1. Bagi pihak sekolah diharapkan
Idrus, Muhammad.2009. Metode
agar selalu memberi kesempatan
Penelitian Ilmu Sosial
pada siswa lebih banyak
Pendekatan Kualitatif dan
menggunakan komputer agar
Kuantitatif. Yogyakarta. PT
mereka terbiasa dalam
Gelora Aksara Pratama.
mempergunakan komputer dan
memberi sosialisasi lebih banyak Nasir, Muhammad. 2013. Metode
lagi dalam persiapan menghadapi Penelitian Kualitatif. Bandung.
ujian nasional berbasis komputer Alfabeta.
agar siswa bisa mendapatkan
nilai yang baik. Sardiman. 2007. Pengolahan
Pengajaran. Jakarta: PT Rineka
2. Bagi dewan guru diharapkan Cipta.
berperan aktif dalam
memberikan latihan-latihan Sudjana. 2005. Metode Statistika.
dalam mengerjakan soal ujian Bandung Persiti.
Nasional, sosialisasi pada
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
lembaga-lembaga try out dan
Kuantitatif Kualitatif R & D.
memberi motivasi siswa untuk
Bandung. Alfabeta.
lebih giat dalam belajar.

3. Siswa diharapkan fokus pada


pembelajaran dan sering
konsultasi dengan kakak kelas
yang sudah lebih dulu
menghadapi UNBK dan
melakukan latihan-latihan dalam
mempergunakan komputer di
sekolah dandirumah agar terbiasa
menggunakan komputer agar saat
ujian sudah terbiasa dan siswa
diharapkan lebih giat belajar agar
dapat lulus dengan nilai baik.

Anda mungkin juga menyukai