Anda di halaman 1dari 4

Quimica: Jurnal Kimia Sains dan Terapan ISSN 2716-0963

Volume 2, Nomor 1, April 2020 e-ISSN 2716-1218

Penentuan Kadar Anion dan Kation pada Air Injeksi di WTIP (Water Treatment
Injection Plant) PT. Pertamina EP Asset 1 Rantau Field
Nurul Asmah1, Yulida Amri1*, dan Rahmatul Fajri1
1
Program Studi Kimia Fakultas Teknik Universitas Samudra
Jl. Meurandeh, Langsa Aceh 24416, Indonesia

* Corresponding author: yulidaamri@unsam.ac.id

ABSTRAK
Analisis kadar kation dan anion pada air injeksi telah dilakukan. Metode yang digunakan adalah metode
titrasi. Hasil pengujian diperoleh kadar Ca2+ 92,18 mg/L, kadar Mg2+ 34,03 mg/L, kadar HCO3- 1627,20 mg/L,
kadar SO42- 96,07 mg/L, dan kadar Cl - 6402,27 mg/L. Selain itu air injeksi mengandung CO 2 bebas sebesar
49 mg/L. Berdasarkan hasil pengujian air injeksi mengandung kation yaitu Ca 2+, Mg2+ dan anion Cl-, SO42-,
3-
dan HCO .

Kata Kunci: Air Injeksi, WTIP, Anion, Kation

tidak cepat turun. Oleh karena itu digunakan


PENDAHULUAN
metode EOR (Enhanced Oil Recovery) untuk
PT. Pertamina EP Asset 1 Rantau Field telah
menginjeksikan bahan kimia dengan
beroperasi sejak tahun 1928 dan pada tanggal
13 September 2005. Lokasi kerja Rantau Field menggunakan Surfaktan. Surfaktan (Surface
seluas 4.390 km2 berada di wilayah administrasi Active Agent) adalah suatu bahan yang dapat
2 (dua) provinsi yaitu (Provinsi Aceh dan mengubah atau memodifikasi tegangan
Sumatera Utara dan 6 wilayah Kabupaten atau permukaan dan antarmuka fluida yang tidak
Kota yakni Kabupaten Aceh Tamiang, saling larut [4].
Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Utara, Proses produksi minyak bumi memberikan
Kabupaten Gayo Lues, Kota Langsa, Kabupaten
Langkat). PT. Pertamina EP Asset 1 Rantau efek perubahan suhu dan tekanan sehingga
Field merupakan perusahaan hulu migas yang anion kation yang awalnya larut dalam air
menghasilkan produk berupa minyak mentah formasi terganggu kesetimbangannya sehingga
dengan produk samping air dan gas. Salah satu menghasilkan padatan-padatan. Padatan ini
produk samping dari air yaitu air injeksi yang akan mengendap pada jalur yang dilewati air
merupakan air terproduksi dan dapat injeksi yang disebut dengan scale yang
dimanfaatkan kembali sebagai media injeksi
mengakibatkan penurunan produksi. Jika scale
dengan melakukan treatment, sehingga tidak
ada limbah cair yang terbuang ke lingkungan. menempel pada pipa alir akan menyebabkan
Water Treatment Injection Plant merupakan kerusakan pipa.
sistem atau sarana yang berfungsi untuk Anion merupakan ion yang bermuatan negatif
mengolah air dari kualitas air baku (influent) dan tertarik ke anoda (elektroda positif)
untuk mendapatkan kualitas air yang diinginkan sedangkan kation merupakan ion yang
sesuai dengan standar mutu. bermuatan positif dan tertarik ke katoda
Salah satu produk samping dari PT.
(elektroda negatif) selama elektrolisis. Uji
Pertamina EP Asset 1 Rantu Field adalah air
spesifik dilakukan dengan menambahkan
injeksi. Air injeksi merupakan air terproduksi
pereaksi tertentu yang akan memberi warna
yang dimanfaatkan kembali sebagai media
pada larutan atau terdapat endapan yang
injeksi dengan melakukan treatment sebelumnya.
merupakan ciri-ciri untuk ion tertentu [2]. Titrasi
Sehingga tidak ada limbah cair yang terbuang
merupakan suatu metode analisa kimia yang
kelingkungan. Adapun yang dimaksud dengan
digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu
air terproduksi adalah salah satu limbah terbesar
larutan dengan mereaksikan larutan yang sudah
yang dihasilkan oleh sektor hulu migas. Injeksi
ditentukan konsentrasinya (larutan standar) [6].
air yang dilakukan bertujuan untuk menambah
Pada metode titrasi terdapat beberapa jenis
perolehan minyak serta mempertahankan
diantaranya yaitu, titrasi asam basa, titrasi
tekanan reservoir agar produksi disuatu sumur
argentometri dan titrasi kompleksometri.

Available online: https://ejurnalunsam.id/index.php/JQ 1


Quimica: Jurnal Kimia Sains dan Terapan ISSN 2716-0963
Volume 2, Nomor 1, April 2020 e-ISSN 2716-1218

BAHAN DAN METODE Analisis Kalsium (Ca2+)


Dimasukkan 5 ml sampel ke dalam
Bahan erlenmeyer dan diencerkan dengan aquadest
Bahan yang digunakan pada penelitian ini sampai volumenya menjadi 100 ml. Ditambah
adalah air injeksi, aquadest, AgNO3 0,1 N, NaOH NaOH 2 butir dan indikator calconcarbonsare.
0,1 N, ammonium oksalat, asam asetat, BaCl 2 Dititrasi dengan EDTA 0,02 N hingga terjadi
0,05 N, HCl 0,1 N, indikator K2Cr2O4 5%, perubahan warna dari ungu menjadi biru. Dicatat
indikator sulfunazol, indikator calconcarbonsare, volume EDTA 0,02 N yang habis terpakai.
indikator EBT 0,02 N, EDTA, indikator metil
orange, indikator PP. Analisis Magnesium (Mg2+)
Dimasukkan 5 ml sampel ke dalam
Metode erlenmeyer dan diencerkan dengan aquadest
Analisis Sulfat (SO42-) sampai volumenya menjadi 100 ml. Ditambah
Prosedur analisis sulfat yaitu mula-mula larutan buffer secukupnya dan ditambah
dimasukkan 5 ml sampel ke dalam erlenmeyer indikator EBT sebanyak 6 tetes. Dititrasi dengan
dan ditambahkan aquadest hingga volume EDTA 0,02 N hingga terjadi perubahan warna
menjadi 100 ml. Ditambah ammonium oksalat dari ungu menjadi biru. Dicatat volume EDTA
sebanyak 1 ml lalu ditambah 5 ml asam asetat 0,02 N yang habis terpakai.
(pekat), 5 ml aseton dan 2 tetes indikator
sulfunazol. Didiamkan ± selama 15 menit lalu Analisis Bikarbonat (HCO3- )
diaduk dengan magnetic stirrer. Selanjutnya Dimasukkan 5 ml sampel ke dalam
dititrasi dengan BaCl 2 0,05 N hingga terjadi erlenmeyer dan diencerkan dengan aquadest
perubahan warna dari ungu menjadi biru dan sampai volumenya menjadi 100 ml. Ditambah 3
dicatat volume BaCl2 yang habis terpakai. tetes indikator metil orange. Dititrasi dengan HCl
0,1 N hingga terjadi perubahan warna dari
Analisis Klorida (Cl- ) orange muda menjadi orange tua. Dicatat
Prosedur analisis klorida yaitu dengan volume HCl 0,1 N yang habis terpakai.
memasukkan 1 ml sampel ke dalam erlenmeyer
dan diencerkan dengan aquadest sampai Analisis Karbondioksida (CO2) bebas
volumenya menjadi 100 ml. Ditambahkan Dimasukkan 50 ml sampel ke dalam
indikator K2Cr2O4 5% secukupnya dan dititrasi erlenmeyer dan diencerkan dengan aquadest
dengan AgNO3 0,1 N hingga terjadi perubahan sampai volumenya menjadi 100 ml. Ditambah
warna dari kuning menjadi merah bata kemudian indikator PP (tidak terjadi perubahan warna).
dicatat volume AgNO3 0,1 N yang habis terpakai. Dititrasi dengan NaOH 0,1 N hingga berubah
warna pink. Dicatat volume NaOH 0,1 N yang
habis terpakai.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Analisa disolved solid.
Ion Metode Analisis mg/L mgeq/L
2-
Sulfat (SO4 ) API RP 45 /ASTM.D-516-80 96,07 2,00
-
Klorida (Cl ) API RP 45 / ASTM.D-512-81 6402,27 180,60
Kalsium (Ca2+) API RP 45 / ASTM.D-511-77 92,18 4,60
Magnesium (Mg2+) API RP 45 / ASTM.D-511-77 34,03 2,80
Bikarbonat (HCO3-) API RP 45 / ASTM.D-513-80 1627,20 26,67

Tabel 2. Analisa kualitas air injeksi.


Parameter Satuan Metode Analisa Hasil Analisa Baku Mutu
CO2 bebas mg/l API RP 45 49 10

Available online: https://ejurnalunsam.id/index.php/JQ 2


Quimica: Jurnal Kimia Sains dan Terapan ISSN 2716-0963
Volume 2, Nomor 1, April 2020 e-ISSN 2716-1218

Pada penelitian ini dilakukan pengujian kadar maksimum yang diperoleh adalah 100 mg/l.
anion dan kation pada air injeksi di WTIP (Water Sedangkan dari tabel hasil analisis diperoleh
Treatment Injection Plant) PT. Pertamina EP hasil ion klorida adalah 6402,27 mg/l. Pada ion
Asset 1 Rantau Field. Dari hasil analisa disolved klorida ini juga melebihi baku mutu standar yang
solid pada air injeksi didapatkan anion yaitu Cl-, telah ditetapkan. Salah satu cara untuk
SO42-, HCO3- dan kation yaitu Ca2+, Mg2+ serta meminimalkan efek degradasi material yang
CO2 bebas. sering digunakan adalah dengan penggunaan
Pada penentuan kadar sulfat dilakukan inhibitor. Inhibitor berfungsi untuk memperlambat
dengan cara titrasi argentometri dengan reaksi korosi yang bekerja dengan cara
menambahkan indikator sulfanazol fungsi membentuk lapisan pelindung pada permukaan
penambahan indikator adalah untuk menentukan pipa [9].
titik ekiuvalen ketika dua larutan telah mencapai Menurut Bantacut (2014) pada pengujian
netralisasi dan dititrasi dengan BaCl 2 0,05 N kadar kalsium menggunakan titrasi
agar sulfat dapat diikat oleh ion Ba, hingga kompleksometri, Ion kasium dapat bereaksi
membentuk endapan putih yaitu BaSO4 dan dengan ion karbonat dan ion sulfat yang
terjadi perubahan warna dari ungu menjadi biru membentuk endapan tersuspensi (CaCO 3 atau
[5]. CaSO4) yang disebut dengan scale. Air injeksi
Persamaan Reaksi : ditambahkan indikator calconcarbonsare akan
SO42-(aq)+ BaCl2(aq) → BaSO4(s) + 2Cl-(aq) menjadi berwarna ungu kemudian dititrasi
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dengan larutan standar EDTA 0,02 N yang
RI Nomor 01 Tahun 2010 pada Air Limbah berwarna ungu berubah menjadi biru sebagai
Domestik yang belum diolah dengan kadar titik akhir titrasi [9].
maksimum yang diperoleh adalah 50 mg/l. Pada pengujian kadar Magnesium
Sedangkan dari tabel hasil analisis diperoleh menggunakan titrasi kompleksometri yaitu tirasi
hasil ion sulfat yaitu 96,07 mg/l, hal ini berdasarkan pembentukan senyawa kompleks
menunjukkan bahwa ion sulfat yang terdapat antara kation dengan zat pembentuk kompleks.
pada air injeksi telah melebihi baku mutu standar Salah satu zat pembentuk kompleks dalam titrasi
yang telah ditetapkan. Sehingga akan kompleksometri adalah garam EDTA
menyebabkan terjadinya scale pada aliran pipa (Ethylenediaminetetraacetate) dan ditambahkan
sumur injeksi. Adanya endapan atau scale yang larutan buffer yang bertujuan untuk
menempel pada pipa alir akan menyebabkan mempertajam titik akhir titrasi. Kemudian pada
kerusakan pada pipa. Scale barium sulfat sulit saat penambahan indikator EBT (Eriochrome
untuk dilarutkan, tetapi dapat di treatment Black T) memberikan pengaruh warna yang
dengan bahan kimia sehingga scale yang sama dan dititrasi dengan EDTA 0,02 N maka
terdapat pada pipa dapat terlepas. kalsium akan menjadi suatu kompleks, hingga
Penentuan kadar klorida menggunakan titrasi terjadi perubahan warna dari ungu menjadi biru.
argentometri metode Mohr [1]. Metode ini Keunggulan dari EDTA ialah mudah larut dalam
digunakan untuk menentukan kadar klorida air dan dapat diperoleh dalam keadaan murni,
dalam rentang pH 7-10 dengan larutan standar sehingga EDTA banyak dipakai dalam titrasi
AgNO3 dan K2Cr2O4 5% digunakan sebagai kompleksometri. Dari hasil pengujian Mg2+
indikator pada saat titik akhir titrasi [7]. Titrasi diperoleh hasil 34,03 mg/L.
dilakukan dalam suasana netral, apabila ion Pada pengujian HCO3- ini menggunakan
klorida telah habis diendapkan oleh ion perak metode titrasi asidimetri yaitu titrasi dengan
maka ion kromat akan berwarna merah bata menggunakan larutan baku yang bersifat dalam
yang ditandai sebagai titik akhir titrasi. penetapan kadar suatu zat yang bersifat asam
Saat sebelum titik ekuivalen : kemudian ditambah 3 tetes indikator metil
AgNO3 + Cl- → AgCl(s) + NO3- orange yang bertujuan untuk menandai titik
Setelah titik ekuivalen : ekivalen titrasi yang ditandai dengan perubahan
AgNO3 + K2Cr2O4 → Ag2CrO4(s) + NO3- warna larutan yang awalnya berwarna orange
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup muda menjadi warna orange tua. Warna ini
RI Nomor 01 Tahun 2010 pada Air Limbah dikarenakan adanya pengaruh ion H+ dari HCl
Domestik yang belum diolah dengan kadar yang bereaksi dengan indikator metil orange.

Available online: https://ejurnalunsam.id/index.php/JQ 3


Quimica: Jurnal Kimia Sains dan Terapan ISSN 2716-0963
Volume 2, Nomor 1, April 2020 e-ISSN 2716-1218

Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup REFERENSI


RI Nomor 02 Tahun 2011 Tentang Baku Mutu
Air Limbah dengan kadar maksimum yang [1] Alviani, S dan Amri, Y. “Analisis kuantitatif air
boiler di PT. SISIRAU Aceh Tamiang”,
diperoleh adalah 100 mg/l. Sedangkan dari tabel
Quimica: Jurnal Kimia Sains dan Terapan 1
hasil analisis diperoleh kadar HCO3- adalah (2), 1-5 (2019).
1627,20 mg/l. Ion bikarbonat (HCO3-) yang [2] Amin, M. 2016. “Analisis unsur minor kation
terdapat pada air injeksi telah melebihi baku dalam sampel air alam dengan
mutu standar yang telah ditetapkan. Sehingga menggunakan teknik kromatografi ion”,
akan menyebabkan terjadinya scale pada aliran Jurnal Techno 05 (1), 1-8 (2016).
pipa sumur injeksi. Pembentukan scale ini [3] Bantacut, T dan Darmanto, W. “Sifat korosif
surfaktam MES (metil ester sulfonat) dari
dipengaruhi oleh temperatur dan mengalami
minyak sawit dalam pemilihan bahan surface
disosiasi pada suhu > 70oC. facilities untuk aplikasi EOR (enhanced oil
Menurut Susana (1988) pada pengujian kadar recovery)”, Jurnal Teknologi Industri
CO2 bebas ini terdapat dalam air apabila pH air Pertanian 24 (2), 105-113, 2014.
maksimum 8,3. Pada pengujian ini [4] Baroroh, Umi L. U. “Diktat Kimia Dasar”,
menggunakan metode titrasi alkalimetri yaitu Universitas Lambung Mangkurat, 2004.
titrasi yang menggunakan larutan standar [5] Elviana, D., et all. 2018. “Analisis kualitatif
kandungan sulfat dalam aliran air dan air
berupa basa dengan menambahkan indikator PP
danau di kawasan jakabaring sport city
(fenolftalein), jika warna air berubah menjadi Palembang”, ALKIMIA : Jurnal Ilmu Kimia
warna pink maka hal ini menunjukkan bahwa pH Terapan 2 (2), 1-4 (2018).
air lebih tinggi dari 8,3 sehingga tidak terdapat [6] Gunawan, A dan Roeswati. “Tangkas Kimia”,
CO2 bebas. Sedangkan jika air tidak berwarna, Kartika, Surabaya, 2004.
berarti terdapat CO2 bebas. Selanjutnya air [7] Ngibad, K dan Herawati, D. “Analisis kadar
klorida dalam air sumur dan PDAM di desa
injeksi dititrasi dengan NaOH 0,1 N sampai
ngelom sidoarjo”, Jurnal Kimia dan
berwarna pink. Dari tabel hasil analisis tersebut Pendidikan Kimia 4(1), 1-6 (2019).
tidak sesuai dengan baku mutu standard yang [8] Susana, T. “Karbon dioksida”, Oseana 12 (1),
telah ditetapkan oleh BOB BSP dan EOR PEP 1-11 (1988).
Jakarta, dimana baku mutu standard BOB BSP [9] Wulandari, D.D. “Analisa kesadahan total dan
dan EOR PEP Jakarta adalah 10 mg/l. kadar klorida air di kecamatan tanggulangin
Sedangan hasil pengujian pada CO2 bebas sidoarjo”, MTPH Journal 01(01),14-19
(2017)
adalah 49 mg/L [8].

KESIMPULAN
Dari data pengujian dan pembahasan yang
telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Kadar Ca2+ yaitu 92,18 mg/l, kadar Mg2+
yaitu 34,03 mg/l, kadar HCO3- yaitu 1627,20
mg/l, kadar SO42- yaitu 96,07 mg/l, kadar Cl-
yaitu 6402,27 mg/l dan kadar CO2 yaitu 49
mg/l.
2. Kation yang terdapat pada air injeksi yaitu
Ca2+ , Mg2+ dan mengandung CO2 bebas.
3. Anion yang terdapat pada air injeksi yaitu
SO42- , Cl- dan HCO3-.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada
PT.Pertamina EP Aset 1 Rantau Field atas
dukungannya dalam penelitian ini. Penulis juga
berterima kasih kepada Universitas Samudra
yang telah memfasilitasi penelitian ini.

Available online: https://ejurnalunsam.id/index.php/JQ 4

Anda mungkin juga menyukai