Anda di halaman 1dari 1

SPT Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Yang Lalu Disampaikan Setelah Lewat Batas Waktu

yang Ditentukan
Apabila Surat Penberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun yang lalu disampaikan setelah lewat
batas waktu yang ditentukan (selambat-lambatnya tiga bulan setelah akhir tahun pajak untuk Wajb
Pajak Orang Pribadi dan empat bulan setelah akhir tahun pajak untuk Wajib Paiak Badan), maka
besarnya Penghasilan Pasal 25 dhitung sebagai berikut.

1.Untuk bulan-bulan mulai batas waktu penyampaian SPT Tahunan sampai dergan bulan sebelum
disampaikannya SPT Tahunan tersebut adalah sama dengan jumlah besarnya Pajak Penghasilan
Pasal 25 bulan terakhir tahun pajak yang lalu dan bersifat sementara

2. Setelah Wajb Pajak menyampakan SPT Tahunan Pajak Penghasilan, besar Pajak Penghasilan Pasal
25 dihitung kembali sebagai berikut.

A Sebesar Pajak Penghasilan yang terutang menurut SPT Tahunan Pajak Penghasilan Tahun
Pajak yang lalu dikurangi dengan Pajak Penghasilan yang dipotong dan atau dipungut serta Pajak
Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh dikreditkan sesuai ketentuan Pasal
21, 22, 23, dan 24 Undang-Undang Pajak Penghasilan, dibagi dua belas atau banyaknya bulan dalam
bagian tahun pajak yang berlaku surut mulai bulan batas waktu penyampaian SPT Tahunan Pajak
Penghasilan.

B Dalam hal wajib pajak berhak atas kompensasi kerugian atau dalam hal Wajib Pajak
memperoleh penghasilan tidak teratur, maka besarnya PPh Pasal 25 dihitung kembali berdasarkan
ketentuan yang berlaku bagi Wajib Pajak yang berhak atas kompensasi kerugian atau bagi Wajib
Pajak merperoleh penghasilan tidak teratur sebagaimana telah diuraikan di atas. Penghiturgan
kembali tersebut berlaku mulai bulan batas waktu penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan.

Apabila Pajak Penghasilan Pasal 25 yang dihitung kembali sebagaimana dimaksud pada
angka 2 di atas, lebih besar dari Pajak Penghasilan Pasal 25 yang dihitung mulai bulan batas waktu
penyampaian SPT Tahunan sampai dengan bulan disampaikannya SPT Tahunan yang bersangkutan
sebagaimana dimaksud pada angka I di atas, maka atas kekurangan setoran Pajak Penghasilan Pasal
25 terutang bunga sesuai ketentuan Pasal 19 ayat (1) Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan,
untuk jangka waktu yang dihitung sejak jatuh tempo penyetoran Pajak Penghasilan Pasal 25 dari
masing-masing bulan sampai tanggal penyetoran

Anda mungkin juga menyukai